Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN

DAN MEMORI
KONSUMEN
Ahmad Fauzi
202010515112

Faikar Rifky Adha


202010515148

Rika Audriyanti
202010515125

Salza Maylia Zukriansyah


201910515282
Menurut Bruno (1987) memori (ingatan) ialah proses
mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan,
dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat di dalam
otak
Struktur ingatan dapat dibedakan menjadi tiga
sistem, yaitu:

(a) sistem ingatan sensorik (sensory memory),


(b) sistem ingatan jangka pendek atau short term
memory (STM),
(c) sistem ingatan jangka panjang atau long term
memory (LTM).
Pembelajaran Menurut Kotler dan Keller (2009)
mengatakan bahwa pembelajaran mendorong
perubahan dalam berperilaku yang didasarkan
atas pengalaman. Sebagian besar perilaku
manusia dipelajari, meskipun sebagian
pembelajaran tersebut tidak disengaja. Ahli teori
pembelajaran percaya bahwa pembelajaran
dihasilkan melalui interaksi dorongan
rangsangan, pertanda, respon dan penguatan.
Memori Asosiasi merek terdiri dari semua pikiran,
perasaan, persepsi, citra, pengalaman, kepercayaan,
sikap dan lainnya yang berkaitan dengan merek.
Pemasaran tersebut dilakukan untuk memastikan
bahwa konsumen mendapatkan pengalaman produk
dan jasa yang tepat untuk menciptakan struktur
pengetahuan merek yang tepat dan mempertahankan
merek tersebut di dalam memori (Kotler dan Keller,
2009).
Perilaku pembelian kembali berhubungan erat dengan
konsep brand loyalty, dimana banyak perusahaan yang
mencobanya karena memiliki stabilitas yang tinggi di
pangsa pasar. Pembelian kembali biasanya menandakan
bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa
konsumen bersedia memakainya lagi dan dalam jumlah
yang lebih besar (Schiffman dan Kanuk, 2010).

Menurut Hawkins, et al dalam Fredereca dan Chairy


(2010) mengartikan pembelian kembali sebagai suatu
kegiatan membeli kembali yang dilakukan oleh
konsumen terhadap suatu produk dengan merek
yang sama tanpa diikuti oleh perasaan yang
berarti terhadap produk tersebut.
Rangsangan pemasaran dan kondisi lingkungan ketika
memasuki kesadaran konsumen, ditambah sekelompok
proses psikologis yang digabungkan dengan
karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian.

Empat proses psikologi kunci yaitu motivasi, persepsi,


pembelajaran dan memori mempengaruhi respon
konsumen secara fundamental (Kotler dan Keller, 2009
Dalam pengambilan keputusan pembelian ulang tentu saja
memory dan juga pembelajaran berpengaruh terhadap hal
ini. semua ingatan,pikiran, perasaan, persepsi, citra,
pengalaman, kepercayaan, dan sikap menjadi sebab
utama dalam pembelian ulang yang dilakukan oleh
konsumen.. walaupun terdapat dua kemungkinan yang
menyebabkan seseorang melakukan pembelian kembali
suatu produk. Pertama, konsumen merasa puas dengan
pembelian yang mereka lakukan. Kedua, pelanggan merasa
tidak puas, tetapi mereka tetap melakukan pembelian
kembali.
Referensi
Kembali, P., & Melalui, P. (2019). Balance Vol.XVI No. 1 |
Januari 2019 KARAKTERISTIK DAN PSIKOLOGI KONSUMEN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMBALI PRODUK MELALUI E-
COMMERCE. 1.
Bhinnety, M. (n.d.). STRUKTUR DAN PROSES MEMORI. 16(2), 74–88.
Elita, R. F. M. (n.d.). Memahami Memori. 147–160.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai