Laporan Praktek Lapangan PLH
Laporan Praktek Lapangan PLH
Disusun Oleh:
Hervina (2201095010260)
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puju dan syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
hodayah-Nya kepada kita semua, sehingga pengusun dapat menyelesaikan laporan kuliah
lapangan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang hubungan manusia dengan alam dikehidupan sehari-hari bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dr.
Maddatuang, M.Si, selaku dosen Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah lingkungan yang kita hadapi sekarang merupakan masalah ekologi manusia.
Masalh itu timbul karena aktifitas manusia yang menyebabkan lingkungan tidak atau kurang
sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Baljar dari kasus-kasus yang telah terjadi
sebelumnya maka semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat mulai vocal dalam
menyuarakan keperihatinanya terhadap masalah lingkungan. Puncak perhatian tehadap
masalah lingkungan ini pada saat diselenggarakan konferensi PBB tentang lingkungan hidup
di Stockholm pada bulan juni 1972, yang dikenal dengan konferensi stockhplm pada bulan
juni 1972, sehingga ditetapkan sebgai hari lingkungan hidup sedunia (Tim Dosen, 2011:1-2)
Linkungan hidup adalah “kesatuan ruang dalam semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya ynag mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain” (UU RI No. 23 Tahun 1997).
Pada pengertian ini tercantum dua kali kata manusia yakni manusia sebagai subjek (manusia
dan perilakunya) dan manusia sebagai objek (yang akan terpengaruh). Dalam lingkungan
hidup kita jumpai benda dan daya yang memungkinkan manusia dan makhluk lain dapat
hidup dan berkembang biak. Benda dan daya ini biasanya dikelompokkan kedalam
komponon fisik lingkungann hidup atau biasa juga disebut sebagai komponon abiotik.
Makhluk hidup yang terdiri dari satwa dan tumbuhan termasuk komponen biotic sedangkan
makhluk hidup berupa manusia disebut komponen social, ekonomi dan budaya serta
kesehatan masyarakat disebut sebagai komponen kultur (cultur). Untuk singkatnya,
lingkungan hidup terdiri atas tiga komponen abiotik, biotic dan cultur, atau sering disebut
sebagai konsep ABC (Tim Dosen, 2011:3).
Menurut Agus (2011) Salah satu masalah lingkungan yang paling akrab di
masayarakat Indonesia adalah banjir, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya banjir,
yaitu sebagai berikut:
2) Pembuangan sampah
5) Penurunan tanah
2) Curah hujan
3) Pengaruh fisiologis/geofisik sungai
Akibat pertumbuhan penduduk yang makin pesat tersebut akan menimbulkan banyak
masalah. Masalah di bidang kependudukan di Negara berkembang terdapat kecenderungan
perpindahan penduduk secara dramatis dari wilayah pedesaan kewilayah perkotaan (Tim
Dosen, 2011:30)
Sumber daya alam merupakan unsure lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang
diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraannya. Manusia dalam melaksanakan segala kegiatannya selalu memanfaatkan
sumber daya alam. Hal tersebut akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik positif
maupun negative (Tim dosen, 2011:31).
b. Lingkungan Hidup
c. Kebersihan
3) hujan asam
e. Etika Lingkungan
Dengan etika lingkungan kita tidak hanya mengimbangi hak dengan kewajiban
tehadap lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan, agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan
hidup kita. Bahkan mungkin perlu diperjuangkan hak asasi kehidupan atau hak asai
lingkungan hidup, dimana hak asasi yang terdahulu itu (Tim Dosen, 2011:35).
1. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahas ayunani “oikos” yang berarti rumah atau rumah tangga
atau tempat tinggal, dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi mempelajari rumah tangga
lingkungan, tempat hidup semua organism, seluruh proses-proses fungsional yang
menyebabkan tempat hidup itu cocok untuk didiami. Secara harfiah, ekologi adalah ilmu
yang mempelajari organism di tempat hidupnya dengan menggunakan pola hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Secara tradisional ekologi biasanya
diberibatasan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dalam
lingkungannya (Tim Dosen, 2011:43).
Menurut Tim Dosen (2011), pengertian ekologi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Ekologi pertamakali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel seorang ahli biologi jerman
pada tahun 1869. Dalam pengertian prosees alamiah, ekologi telah diketahuindan
diaplikasiakan sejak dulu dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan akal dan
budaya manusia. Sebagai ilmu ekologi telah berkebang pesat sejak tahun 1990. Berdasarkan
perkembangannnya, sekarang dikenal ilmu lingkungan hidup dan biologi lingkungan. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang tempat organisme
berada dan dapat saling mempengaruhi. Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan
(Soerjaatmadja, 1981:4).
Kajian ekologi tidak telepasa dari kajian mengenai sitem makhluk hidup atau
biosistem. Biosistem tersusun atas komponen biotic dan abiotik. Setiap komponen biotic
membutuhkan semua komponen abiotik yang meliputi materi, energy ruang, waktu dan
keanekaragaman untuk membentuk ekoisistem secara utuh (Tim Dosen, 2011:43)
c. Pembagian ekologi berdasarkan habitat, kajian ekologi menuryt habitat dimana organism
hidup misalnya ekologi laut, ekologi padang rumput, ekologi padang tropika, dan lain-lain.
d. Pembagian ekologi menurut taksonomi, kajian ekologi menurut taksa organism, misalnya
ekoologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi mikroorganisme, dan lain-lain.
3. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lingkungan
Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar untuk mempertanyakan, menyelidiki dan
memahami bagaimna alam bekerja, bagaimana keberadaan makhluk hidup dalam setiap
kehidupan, apa yang mereka perlukan dari habitatnya untuk dapat melangsungkan kehidupan,
bagiman mereka mencukupi kebutuhannya, bagaimna mereka melakukan interaksi dengan
komponenlain dsan dengan spesies lain, bagiman individu dalam spesies dapat beradaptasi,
bagaiman makhluk hidup menghadapi keterbatasan dan harus toleran terhadap berbagai
perubahan, bagaiman individu dalm spesies mengalami pertumbuhan sebagai bagian dari
suatu populasi dan komunitas. Semua ini berlangsung dalam satu proses yang mengikuti
tatanan prinsip dan ketentuan alam yang rumit tetapi cukup teratur yang dengan ekologi kita
mencoba memhaminya. Dimana perlu dengan menyederhanakannya, walaupun kita
menyadari bahwa dibalik kesederhanaan itu tetap tersimpan kerumitan yang mendalam
(Soerjani,1987:2).
Dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan sebenarnya merupakan ilmu terapan dari
ekologi yang murni sifatnya, yakni bagaimana menerapkan berbagai prinsip dan ketentuan
ekologi itu, dalam kehidupan manusia, atau ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
manusia harus menmpatkan dirinya dalam ekosistem, dalam lingkungan hidupnya (Soerjani,
1987:3).
BAB III
PEMBAHASAN
Bendungan Bili-Bili memiliki tinggi utama 73 meter, panjang 750 meter dan memiliki
tinggi muka air banjir 104 meter.
• Air bendungan dimanfaatkan untuk sumber air baku perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) kota Makassar dan Kabupaten Gowa
• Sumber listrik.
3.2 Lokasi II
Dampak penambangan ini bagi masyarakat yaitu ada 2 yaitu positif dan negatif.
Dampak positifnya:
Dampak negatifnya:
1). Erosi
Selanjutnya kami juga diberikan informasi mengenai keberadaan pohon Cemara yang
dalam hal ini lebih dikenal dengan sebutan pohon pinus oleh kebanyak orang, Menurut
informasi yang disampaikan oleh Bapak dosen pengampu pohon tersebut dibawa oleh para
penjajah ke daerah dataran tinggi yang suhunya lebih sejuk agar pohon Cemara tersebut dapat
bertahan dan berkembang biak sesuai dengan daerah asalnya yaitu di daerah negara Inggris
yaitu tepatnya di pinggir pantai bagaian selatan negara tersebut. Pohon cemara di bawa oleh
penjajah untuk memberikan kesan peninggalan ataupun membawa suasana kampung
halamannya yang disebar di berbagai daerah, juga karena pemanfaatan dari pohon tersebut
banyak sekali.
3.4 Lokasi IV
Punggungan sebelah barat daerah ini merupakan daerah stream devide jeneberang
atau DAS Jeneberang, daerah ini merupakan batasan 3 atau 4 DAS yaitu Jeneberang berada
di barat selatan, sebelah timur yaitu sinjai pangkep dan sebelah utara DAS Walane yaitu yang
akan masuk ke wajo.
Kebun teh diizinkan untuk ditanam disini karena kebun teh efektif untuk menahan
erosi karena teh jika dipanen akan diambil pucuknya sedangkan akarnya tidak diambil
sehingga dapat mengikat agregat-agregat tanah sehingga tidak mudah lepas.
Model pengelolaan lingkungan dalam bentuk pengolahan lahan ini efektif untuk
mendorong tingkat erosi yang tinggi karena tanah diolah gembur lalu tanamannya ditanam
sesrah kemiringan lereng, bisa disimpulkan yaitu tidak bersahabat dengan lingkungan.
Jika dibikin berdasarkan garis kontur maka tanamannya akan tergenang, jika tanaman
terserbut tergenang maka akan rusak sehingga tidak jadi panen, tetapi jika menanam tanaman
dibikin searah garis kontur diujung bedengan sebaiknya dibuat parit dan cara menahan erosi
menanam tanaman seperti rumput gajah karena bisa mengikat tanah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
https://m.merdeka.com/sumut/pengertian-lingkungan-hidup-menurut-para-ahli-dan-
jenisnya-yang-perlu-diketahui-kln.html
https://www.researchgate.net/publication/
348949392_HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_LINGKUNGAN
https://cls.ikipsiliwangi.ac.id/course-view/pendidikan-lingkungan-hidup-1
http://portalsemarang.com/pendidikan-lingkungan-hidup-bagi-masyarakat/
Dokumentasi