BAB II R1 Proposal Tesis
BAB II R1 Proposal Tesis
KAJIAN TEORI
A. Konsep Supervisi
1. Pengertian supervisi
mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh staf. Salah satu sebagai pokok dalam
pembelajaran. Jadi wajar jika tugas Kepala Madrasah dalam mensupervisi guru
mengajar sangat penting. Supervisi semacam itu biasanya disebut supervisi akademik.
Perkataan supervisi berasal dari bahasa Inggris: “supervision” yang terdiri dari
dua perkataan “ supur “ super berarti atas atau lebih, sedangkan mission brarti
melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervisi ( supervision)
berarti melihat atau meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang
dilakukan oleh pihak atasan ( orang yang memiliki kelebihan )terhadap perwujudan
kegiatan hasil kerja bawahan.1
belakang pengawasan adalah setiap instruksi atau perintah harus dilaksanakan oleh
bawahan tanpa ada bantahan. Sedangkan suoervisi bertujuan untuk melihat kesalahan
atau kelebihan bawahan. Apa yang dipandang salah peril diperbaiki dan apa yang
pelayanan dari atasan untuk peningkatan kualitas bawahan dan kualitas pekerjaan. 2
perencanaan yang sistematis, pengamatan cermat, dan umpan balik yang obyektif dan
1
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta Agung, 1985), h. 103.
2
Ahmad Djazuli (dkk), bahan inti peningkatan kependidikan guru agama islam sekolah dasar, ( Jakarta :
depdiknas, 1997), h. 43.
segera. Dengan cara itu guru dapat menggunakan balikan tersebut untuk memperbaiki
kinerjanya”3.
Supervisi kepala sekolah merupakan salah satu tugas kepala sekolah dalam
membina guru melalui fungsi pengawasan. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala
masalah pendidikan termasuk masalah yang dihadapi guru secara bersama dan bukan
kepala sekolah untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran. Kepala
oleh karenanya harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan
luas dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang abaik harus
tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau
sifat-sifat yang baik dan kemampuan serta ketrampilan- ketrampilan untuk memeimpin
sebuah tenaga kependidikan. Salah satu tehnik yang dapat menunjang peningkatan
kinerja guru dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah tehnik observasi
kunjungan kelas.
Observasi kelas merupakan salah satu tehnik dalam supervisi. Dengan teknik ini
seorang observer (dalam hal ini tenaga pengawas/kepala sekolah) meninjau, mengamati,
memperhatikan adan mencatat data dan fakta baik kuantitatif maupun kualitatif yang
pengamatan atau observasi memiliki makna tidak sekedar melihat atau mengamati
aktivitas guru, melainkan lebih dari itu, yaitu dengan cara melibatkan semua indera,
3
Depdiknas, Panduan Menajemen Sekolah, ( Jakarta : Depdiknas, 2009) H. 129
logika, strategi, dan instrument yang suadah divalidasi. Hal terpenting lainya mengapa
teknik supervisi observasi kelas dipilih untuk mensupervisi kinerja guru adalah : a).
Yang diamati keseluruhan proses belajar mengajar dalam satu pertemuan, dan bukan
Supervisor tidak boleh berpartisipasi dalam pemebelajaran, d). Dilakukan pada waktu
pelajaran berlangsung.
Kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat dinilai dari kemampuan dalam
evaluasi pembelajaran.
Meningkatan
Kinerja Guru
Supervisi Merencanakan Supervisi
1. Kemampuan guru
Kepala Melakasanakan Supervisi dalam merencanakan
Madrasah
pembelajaran
2. Kemampuan guru
Menindaklanjuti hasil dalam me;laksanakan
Supervisi proses pembelajaran.
3. Kemampuan guru
Gambar 1 Kerangka pikir dalam mengevaluasi
pembelajaran
merupakan kegiatan seorang atasan untuk menilai, memberikan bimbingan dan arahan
apa yang dilakukan oleh petugas sekolah terhadap stafnya untuk memlihara (maintain)
pengajaran adalah upaya seorang kepada sekoalh dalam pembinaan guru agar guru
2. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah menilai kemampuan guru dan Kepala Madrasah dalam
rangka membantu mereka melakukan perbaikan serta peningkatan kualitas diri dan
tugas masing-masing bila peril dengan menunjukan kelemahan atau kekurangan agar
dapat diatasi dengan usaha sendiri. Atas dasar itu supervisi tidak boleh dilakukan
4
Suharsimi Arikunto, Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, (Jakarta :
Rajawali Pers, 1989), H. 99.
5
Ibrahim bahal, supervise pengajaran teori dan aplikasinya dalam membius professional guru (Jakarta:
rinaka cipta, 1989), h. 100
6
Piet a. sahertian dan ida aleida sahertian, supervise pendidikan dalam rangka inservice aducation
(Jakarta : rineka cipta, 1992) h. 56
Jadi tujuan utama supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan
baik. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klimis.
membantu guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara baik bantuan
dan efesien.
ketrampilan mengajar guru agae dapat mengerjakan tugas mengajar dengan baik.
Tujuan supervisi pengajaran juga tercermin pada devinisi supervisi pengajaran yang
mengandung makna:
mengajar.
bertujuan untuk mempertinggi mutu belajar murid demi mencapai hasil yang
tinggi pula.
7
Oteng Sutisna, Supervise Dan Administrasi Pendidikan, ( Bandung : Jemars, 1999), H. 8
Berdasarkan rumusan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa tujuan supervisi
pendidikan, karena pengawas belum tentu menguasi seluruh bidang studi yang ada
disuatu sekolah, maka untuk dikembangkan strategi supervisi. Strategi yang dapat
konsultasi, rapat kelompok, dan kunjungan kelas. Sedangkan supervisi tak langsung
adalah dengan mendayagunakan orang atau sarana lain, seperti bantuan dan guru
senior, guru sejawat, guru bidang studi diberi kesempatan berkonsultasi dengan pihak-
pengajaran yang dikembangkan oleh para pakar. Teknik dapat digunakan Kepala
Madrasah sesuai dengan situasi dan kondisi guru dan tentunya lingkungan sekolah.
yang akan menentukan bagai man tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada
meningkatkan evektivitas kinerja. Dengan begitu, MBS sebagai para digma baru
segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh Kepala Madrasah
Madrasah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut
berikut: (1) senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja para
guru dan pegawai sekolah lainya: (2) melakukan observasi kegiatan manajemen
secara terencana; (3) membac berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegitan
yang sedang dilaksanakan; (4) memanfaatkan hasil-hasil penelitian orang lain; (5)
berfikir untuk masa yang akan datang, dan (6) merumuskan ide-ide yang dapat
diujicobakan.
8
E. mulyasa,
9
sdghm
Kepala Madrasah sebagai supervisor dalam aktivitasnya tentu membutuhkan
kintinu dan nerlangsung dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu kegiatan
paling tidak terdiri dari tiga tahapan, yaitu pertemuan awal, pengamatan, pertemuan
umpan balik.
a. Supervisi yang diberikan kepada guru brupa bantuan (bukan perintah), sehingga
inisiatif terletak di tangan guru
b. Aspek yang disupervisi harus berdasarkan usul guru. Usul tersebut dikaji bersama
Kepala Madrasah ( sebagai supervisior) untuk dijadikan kesepakatan.
c. Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan Kepala
Madrasah
d. Umpan balik diberikan segera setelah pengamalan selesei
e. Mendiskusikan hasil ana lisis dan data hasil pengamatan dengan mendahulukan
interpretasikan guru
f. Kegiatan supervisi dilakukan secara tatap muka dan dalam suasana terbuka
g. Kepala Madrasah sebagai supervisior lebih banyak, mendengarkan dan menjawab
pertanyaan guru dari pada memeberi pengarahan
h. Pemberian penguatan terhadap perubahan perilaku yang positip sebagai hasil
pembinaan dan dilakukan secara berkelanjutan.10
Ada enam prinsip yang harus yang harus dilaksanakan dalam supervisi
akademik yaitu:
Supervisior, lebih berperan sebagai “guru- gurunya” yang siap membantu kesulitan
guru dalam mengajar. Supervisior pengajaran bukanlah seorang pengawas yang hanya
10
Ibid, h. 55
11
Ibid, h. 56
Oloiva mengemukakan peran supervisior yang utama ada empat hal, yaitu :
utama ada empat yakni sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan
sebagai evaluator. Peran tersebut harus benar benar dilaksanakan oleh seorang
tugasnya dengan baik. Dalam pelaksanaan supervisi terdapat berbagai teknik dan
Neagley, Ross, Evans dan Dean sebagai mana dikutip Made Pidarta mengidentivikasi
sebagai teknik supervisi individual meliputi kegiatan di dalam dan di luar kelas.
Aktivitas supervisi individual yang dilakukan didalam ruan kelas, antara lain: (a)
kunjungan dan observasi kelas, (b) supervisi dengan tujuan untuk mengetahui
kompetensi, (c) supervisi klinis, dan (d) perbincangan supervisior dengan guru.13
Dalam kegiatan supervisi kelompok tersbut, tentu saja peran supervisior yang
menonjol adalah sebagai koordinator dan group leadar. Sememntara itu adalah
bentuk kegiatan atau teknik supervisi tersebut tentunya sangat tergantung pada
inisiatif supervisior.
dengan support syistem dalam pengajaran, yaitu kurikulum, berbagai buku teks, seta
ujian-ujian. Terkhir, adalah siswa sendiri yang keberadaannya didalam kelas sangat
bervariasi.
pasti berbede-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sisi usia dan kematangan,
pengalaman kerja, motivasi maupu kemampuan guru. Karena itu, supervisior harus
14
Ibid, h. 79
Apabila pendekatan yang digunakan tidak sesuai, maka kegiatan supervisi
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan
kelas; (4) penilaian hasil observasi ; (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan obsevasi
Kepala Madrasah melakukan obsevasi pada kelas yang sedang belajar dibawah
bimbingan guru. Tujuannya ingin memperoleh data tentang segala sesuatu yang
terjadi di dalam proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisi di
dalam melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Hal-hal yang perlu
(1) suasana kelas, (2) cara melalui dan menutup pelajaran, (3) kecocokan
metode yang dipakai, (4) media yang digunakan, (5) tugas-tugas yang diberikan
kepala siswa. Kehadiran Kepala Madrasah untuk mengobservasikan dapat
15
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkata Mutu Pendidikan Dan Tenaga
Kependidikan, Metode Dan Teknik Supervise, ( Jakarta: Departemen Pendidikkan Nasional, 2008) H 23
16
Ibid, h. 24
diberitahukan kepada guru atau tidak diberitahukan terlebuh dahulu kedua-duanya
mengandung kebaikan maupun kelemahan.17
Uraian tentang proses teknik supervisi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
a. Persiapan
bersama guru atau oleh guru. Persiapan yang dimaksud terdiri dari:
b. Proses supervisi
Begitu jam pelajaran dimulai guru dan supervisior masuk kelas. Guru
memulai mengajar di depan kelas, dan supervisor duduk dibelakang. Yang yang
1) Sikiap supervisor. Supervisor harus bisa membawa diri agar tampak tidak
mencolok di mata para siswa, agar suasana tidak berubah disebabkan oleh
17
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervise Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara, (1996), H. 21
18
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, ( Bandung: Citra
Umara, 2008), H. 82
19
Made Pidarta, Supervise Pendidikan kontekstual (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), H. 93
20
Ibid, h. 93
kedatangan orang lain. Supervisor duduk dengan tenang dan tidak perlu
duduk dibelakang atau sekali-kali berdiri kalau memang merasa payah duduk.
sehingga semua data tentang guru ini dapat diketahui dan dicatat.
c) Suara guru
h) Kesan umum:
4) Cara mencatat data. Bentuk catatan ada dua macam yaitu bentuk daftar isian
dan bentuk uraian. Kalau memakai daftar isisan, supervisor cukup enuliskan
tanda cek pada tempat yang sesuai dengan keadaan. Tetapi kalu memakai
isian akan membatasi supervisio untuk mencatat data, dia hanya dapat
mencatat hal-hal yang sudah tertulis saja pada daftar isian itu. Sebaliknya
bentuk uraian memberi peluang untuk tidak mencatat secara lengkap tentang
apap-apa yang harus dicatat. Sebab itu disarankan mengambil jalan tengah,
kosong untuk memcatatkan hal-hal yang belum disebutkan dalam daftar isisan
atau dapat juga dengan membuat daftar isian yang singkat singkat seprti
kelasnya.21
c. Pertemuan Balikan
Dalam pertemuan ini tidak perlu ada guru lain yang ikut hadir, agar guru
21
Ibid, h. 93-94
22
Ibid, h. 94-95
Berbagai pendekatan supervisi, antara lain (a) supervisi ilmiah (scientific
supervision), (b) supervisi klinis (clinical supervision), (c) supervisi artistik, (d)
a. Supervisi ilmiah
disusun untuk guru. Oleh karena itu, melalui pendekatan ini, kegiatan
secara tepat.
guru dalam mengajar, harus didasarkan pada penelitian dan analisis statistik
dihadapi oleh guru. Intinya supervisor dan guru harus mengumpulkan data
dihadapi guru atas dasar data yang dikumpulkan. Hal ini sebagai perwujudan
23
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 86
terhadap ideologi demokrasi, dimana seorang guru sangat dihargai
dimana ia harus mengacu pada data yang cukup untuk menilai dan membina
guru.
b. Supervisi Artistik
semata-mata sebagai science tapi juga merupakan suatu art. Oleh karena itu
segala aspek yang terjadi dikelas, dan kemudian menggunakan bahasa yang
ekspresif, puitis serta ada kalanya metaforik untuk mempengaruhi guru agar
melakukan perubahan terhadap apa yang telah diamati didalam kelas. Dalam
melainkan manusia itu sendiri yang memiliki perasaan terhadap apa yang
c. Supervisi Klinis
mereka.
mengenai apa yang akan diamati dan diperbaiki dari pengajaran yang
sesuai dengan fokus yang telah disepakati, (c) analisis, dilakukan secara
perbaikan.
peristiwa perang Badar, beliau menerima pendapat dari Habbab bin Munzir
terhadap tempat itu bukan atas perintah wahyu Ilahi”. Begitu juga dalam
Umar bin Khattab yang mengusulkan supaya tawanan perang Badar itu
Yang artinya: dan abu tsa’labah khusani bin nasyir r.a dan nabi saw
bersabda: “sesungguhnya allah mewajibkan beberapa hal maka janganlah
disia-siakan, dan menenrukan batasan-batasan maka jangan dilampaui, dan
mengaharamkan beberapa hal maka jangan dilarang, serta
mendiamkan )membiarkan) hal-hal lain sebagai rahmat untuk kalian, bukan
kareana lupa maka jangan mencari-cai” ( hadits riwayat darul ikhutni dan
lainnya).25
Nabinya.
م ِّلَتۡف َت ُروْاٞل َو َٰه َذ ا َح َر اٞ َو اَل َتُقوُلوْا ِلَم ا َتِص ُف َأۡل ِس َنُتُك ُم ٱۡل َك ِذَب َٰه َذ ا َح َٰل
١١٦ َع َلى ٱِهَّلل ٱۡل َك ِذ َۚب ِإَّن ٱَّلِذ يَن َيۡف َتُروَن َع َلى ٱِهَّلل ٱۡل َك ِذَب اَل ُيۡف ِلُحوَن
24
Yurnalis Atek, Supervise Akandemik Dan Evalouasi Pengajaran, (Jakrta: Transmisi Media, 2006), H.
45
25
Yahya Bin Syaraf An Nawawy, Riyadhus Shalihin, Terjemahan Muslich Shabir, ( Semarang: Karya
Toha Putra, Cetakan Ke Dua, Maret 2004), H. 87
Artinya: “dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang
disebut-sebut oleh lidahmu secara Dusta "Ini halal dan ini haram", untuk
sahabat-sahabatnya.
menghargai satu dengan lain yang berakibat akan saling membantu kerja
Madrasah harus mampu menempatkan diri sebagai rekan kerja dengan para
guru, menunjukkan sikap dan prilaku yang baik, sopan dan lemah lembut.
berfirman:
26
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Dan Terjemahnya, ( Surabaya: CV. Mahkota, 1996) h. 419
َظ ٱۡل َقۡل ِب ٱَلنَفُّض وْا ِم ۡنLَفِبَم ا َر ۡح َم ٖة ِّم َن ٱِهَّلل ِلنَت َلُهۖۡم َو َل ۡو ُك نَت َفًّظ ا َغ ِلي
َح ۡو ِلَۖك َفٱۡع ُف َع ۡن ُهۡم َو ٱۡس َتۡغ ِفۡر َلُهۡم َو َش اِوۡر ُهۡم ِفي
١٥٩ ٱَأۡلۡم ِۖر َفِإَذ ا َع َز ۡم َت َفَتَو َّك ۡل َع َلى ٱِۚهَّلل ِإَّن ٱَهَّلل ُيِح ُّب ٱۡل ُم َتَو ِّك ِليَن
Islam.
27
Ibid., h. 103