1 Dalam kasus kedaulatan di Indonesia, berikut adalah simpulan mengenai ciri
khas kedaulatan yang dapat dianalisis dengan konsep Bodin: 1. Kedaulatan Absolut Jean Bodin menekankan pentingnya kekuasaan tunggal dan absolut yang dimiliki oleh negara. Dalam konteks Indonesia, ciri khas kedaulatan yang tercermin adalah adanya kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh negara sebagai lembaga yang mewakili kehendak rakyat. Kekuasaan negara di Indonesia bersifat absolut dalam hal mengatur, melindungi, dan menjaga kepentingan nasional serta melaksanakan kebijakan publik. 2. Legitimasi Demokratis Meskipun kedaulatan absolut menekankan pada kekuasaan yang kuat dan sentralistik, dalam konteks Indonesia, kedaulatan juga berakar pada legitimasi demokratis. Proses pemilihan umum dan pengambilan keputusan politik melalui mekanisme demokrasi memberikan legitimasi kepada pemerintahan dan institusi negara, sehingga kekuasaan yang absolut tidak berarti sewenang- wenang, tetapi mewakili suara dan kehendak rakyat. 3. Pemisahan Kekuasaan Konsep pemisahan kekuasaan juga relevan dalam analisis kedaulatan di Indonesia. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, kekuasaan dibagi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemisahan kekuasaan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjamin keseimbangan antara kekuatan negara. 2 Demokrasi Pancasila adalah sistem demokrasi yang menggabungkan prinsip- prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Dalam konteks demokrasi Pancasila, bentuk legitimasi eliter pada subjek wewenang dapat dilihat melalui beberapa aspek, seperti pemilihan umum, partisipasi politik, dan struktur kelembagaan Berikut adalah analisis mengenai demokrasi Pancasila berdasarkan bentuk legitimasi eliter pada subjek wewenang: 1. Pemilihan Umum: Pemilihan umum merupakan mekanisme sentral dalam demokrasi Pancasila untuk memberikan legitimasi pada elit politik. Pemilihan umum yang bebas, adil, dan transparan memberikan kesempatan bagi rakyat untuk memilih wakil-wakil mereka di lembaga-lembaga pemerintahan. Dalam proses pemilihan umum, elit politik yang mendapatkan dukungan dan suara mayoritas rakyat akan mendapatkan legitimasi untuk memegang jabatan dan mengambil keputusan politik. 2. Partisipasi Politik: Demokrasi Pancasila mendorong partisipasi politik yang luas dari rakyat. Partisipasi politik yang aktif dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk masyarakat biasa, kelompok masyarakat, dan elit politik, merupakan elemen penting dalam memberikan legitimasi pada sistem politik. Partisipasi politik yang melibatkan beragam elemen masyarakat memberikan kesempatan bagi warga negara untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan suara mereka, sehingga memberikan legitimasi pada keputusan politik yang diambil oleh elit politik. 3. Struktur Kelembagaan: Sistem politik Indonesia memiliki struktur kelembagaan yang diatur dalam konstitusi dan hukum negara. Kelembagaan, seperti lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta lembaga-lembaga pemerintah daerah, menjadi wadah bagi elit politik untuk memegang dan menjalankan wewenang politik. Struktur kelembagaan ini memberikan legitimasi pada elit politik yang mengisi posisi-posisi tersebut sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat diperhatikan: 1. Pelayanan Publik: Legitimasi eliter dalam demokrasi Pancasila dapat tercermin dalam kemampuan mereka untuk menyediakan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Elit politik yang mampu memberikan pelayanan publik yang efektif dan responsif kepada rakyat mendapatkan dukungan dan legitimasi sebagai penguasa yang bertanggung jawab. 2. Akuntabilitas: Legitimasi eliter juga bergantung pada tingkat akuntabilitas mereka terhadap masyarakat. Elit politik yang bertanggung jawab, terbuka, dan transparan dalam menjalankan tugas-tugas mereka, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan negara, pengambilan keputusan, dan implementasi kebijakan, memperoleh legitimasi dari rakyat. 3. Partisipasi Masyarakat: Bentuk legitimasi eliter juga dapat terkait dengan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik. Masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan politik, seperti memberikan masukan, melibatkan diri dalam dialog dan diskusi kebijakan, atau mengawasi tindakan elit politik, memberikan legitimasi pada elit politik yang mampu menerima dan merespons aspirasi dan kebutuhan masyarakat. 4. Representasi yang Adil: Legitimasi eliter dalam demokrasi Pancasila juga terkait dengan representasi yang adil dalam lembaga-lembaga pemerintahan. Elit politik yang mampu mewakili beragam kelompok dan kepentingan masyarakat, termasuk yang berasal dari berbagai lapisan sosial dan daerah, memberikan legitimasi pada sistem politik. 3 1. Sistem Hukum Inggris Inggris memiliki sistem hukum yang kuat dan berakar pada sejarah hukum umum. Sistem hukum Inggris mengandalkan preseden hukum (common law) dan berfokus pada kebebasan individu dan hak-hak warga negara. Ini sejalan dengan pandangan Duguit tentang perlindungan hak-hak individu oleh negara. 2. Keadilan Sosial Duguit menekankan pentingnya keadilan sosial dalam negara hukum. Inggris memiliki berbagai kebijakan sosial yang dirancang untuk mencapai keadilan sosial, seperti sistem kesehatan nasional (National Health Service) dan sistem kesejahteraan sosial yang luas. 3. Perlindungan Hak-Hak Individu Inggris mengakui hak-hak individu yang dilindungi oleh hukum. Hak-hak ini termasuk hak atas privasi, kebebasan berekspresi, hak atas pengadilan yang adil, dan sebagainya. ni sejalan dengan pandangan Duguit tentang peran negara dalam melindungi hak-hak individu. 4. Demokrasi Parlementer Inggris adalah negara demokrasi parlementer di mana sistem politiknya didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi. Warga negara Inggris memiliki hak untuk memilih perwakilan mereka dalam Parlemen. Dalam konteks ini, negara Inggris berfungsi sebagai pemberi wewenang yang mendapat mandat dari rakyat untuk menjalankan pemerintahan. 5. Kontrol Hukum Terhadap Pemerintah Inggris memiliki sistem hukum yang kuat untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pemerintah. Pengadilan dapat menguji tindakan pemerintah dan memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan hukum. Hal ini mencerminkan konsep Duguit tentang kontrol hukum terhadap tindakan pemerintah. 6. Keterlibatan Pemerintah dalam Ekonomi Inggris memiliki campuran ekonomi di mana pemerintah terlibat dalam berbagai aspek ekonomi, tetapi juga mengakui peran sektor swasta. Konsep ini sejalan dengan pandangan Duguit tentang keterlibatan negara dalam masalah ekonomi untuk mencapai keadilan sosial. 7. Perlindungan Hak-Hak Warga Asing Inggris adalah negara yang memegang teguh prinsip perlindungan hak-hak warga asing yang tinggal di negaranya. Ini mencerminkan pandangan Duguit tentang perluasan perlindungan hukum ke semua individu, termasuk warga asing.