LK. 1.1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Peserta Didik SMK
LK. 1.1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Peserta Didik SMK
Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi
pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi
(KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD
(Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian
kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.
Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa
sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.
Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling
dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika
penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.
2 Proses/aktivitas Siswa cenderung pasif ketika diskusi Pada tujuan pembelajaran tertulis “Melalui
pencapaian kompetensi/ kelompok diskusi kelompok siswa mampu
belajar siswa mengidentifikasi cara berpikir
Siswa cenderung tidak focus ketika komputasional dengan 4 fondasi pola
menerima materi yang diberikan, berpikir”. Dalam kegiatan pembelajaran
mereka mudah bosan ditengah – sebagian besar siswa pasif menyampaikan
tengah jam pelajaran pendapatnya dan pembicaraan didominasi
siswa tertentu.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
3 Karakter budaya kerja Siswa punya kebiasaan tidak Masih kurangnya budaya disiplin dalam
menggunakan atribut secara lengkap lingkungan sekolah serta sosialisasi terkait
dan benar contohnya seperti memakai sanksi yang didapat jika melanggar
pakaian yg rapi
LITERASI : LITERASI :
1. Peserta didik kadang hanya 1. Kemampuan Peserta didik memahami
membaca saja, namun jika ditanya informasi berupa teks masih sangat
lebih lanjut isi dari bacaannya, minim, Peserta didik terbiasa
Peserta didik tidak paham apa yang mendapatkan informasi melalui video
dibacanya. misal : youtube, tiktok, maupun
instagram.
5 kesulitan belajar Peserta 1. Terdapat satu Peserta didik yang1. Kurangnya guru yang memiliki ilmu
didik termasuk Peserta tidak mampu menulis dan mengeja dan kemampuan menangani anak yang
didik berkebutuhan dengan benar sehingga kalimat berkebutuhan khusus.
yang dibuat kadang tidak bisa
khusus dan masalah
dipahami maksudnya (disleksia).
pembelajaran
(berdiferensiasi) di 2. Peserta didik kesulitan membaca
kelas berdasarkan tulisan di papan maupun tayangan 2. Guru kurang memahami dan mengenal
pengalaman Peserta powerpint yang jaraknya jauh semua kelemahan Peserta didik yang
didik saat menjadi guru (rabun jauh). diajarkan.
MEMBANGUN
RELASI/HUBUNGAN DENGAN MEMBANGUN RELASI/HUBUNGAN
ORANG TUA PESERTA DIDIK DENGAN ORANG TUA PESERTA
1. Orang tua Peserta didik masih ada DIDIK
yang tidak memiliki handphone 1. Kemampuan ekonomi orang tua yang
sehingga sulit menghubungi masih kurang, sehingga untuk memiliki
langsung ke orang tua Peserta handphone, dirasa tidak terlalu penting.
didik.
2. Orang tua tidak terlalu perduli2. Adanya berbagai kesibukan dari orang
terhadap anaknya ketika ada tua Peserta didik, serta orang tua sudah
masalah di sekolah dan terlalu pasrah karena tidak bisa lagi mengatur
menyerahkan semua kepercayaan sikap anaknya di rumah.
mendidik anaknya kepada guru.
7 pemahaman/ 1. Peserta didik terkadang tidak 1.1 Alokasi waktu yang tidak mencukupi
pemanfaatan model- langsung selesai melaksanakan untuk menjawab soal LKPD di sekali
model pembelajaran diskusi dan menyelesaikan soal di pertemuan, sehingga antara
LKPD saat topik BERPIKIR perencanaan dan pelaksanaan
inovatif berdasarkan
KOMPUTASIONAL. berbeda.
karakteristik materi dan 1.2 Jumlah soal terlalu banyak pada
Peserta didik. LKPD.
1.3 Pembagian anggota kelompok diskusi
belum merata.
2. Peserta didik di setiap kelas
memiliki karakteristik yang
berbeda, namun dalam
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
3. Peserta didik selama ini masih 3.1. Model konvensional sudah lama
nyaman dengan model melekat dan dibiasakan ke Peserta
pembelajaran konvensional didik, sehingga perlu waktu lama
(ceramah) yang menjadikan guru untuk mengajarkan model
sebagai pusat (teacher center). pembelajaran baru agar Peserta didik
terbiasa.Guru kurang memahami dan
belajar mengenai jenis-jenis model
pembelajaran yang inovatif.
MISKONSEPSI
1. Peserta didik memahami tentangMISKONSEPSI
pola berpikir komputasi namun 1.1. Pemahaman yang dimiliki Peserta
saat diberikan pertanyaan terkait didik masih kurang dalam dan detail
contoh abstraksi dalam sebuah saat mempelajari memahami tentang
studi kasus dalam kehidupan pola berpikir komputasi karena
sehari – hari , Peserta didik masih dianggap mudah saat
banyak yang bingung dan ragu mempelajarinya.
menjawab. 1.2. Guru belum menyampaikan prinsip
dasar mengenai tentang pola berpikir
komputasi untuk memahami materi
dengan mudah.
HOTS HOTS
1. Peserta didik selama ini hanya 1.1 Kurangnya pemahaman mendalam
mampu menjawab soal dan latihan soal oleh Peserta didik
informatika tingkat dasar. yang berhubungan dengan 4 pondasi
pola berpikir komputasi.
1.2 Kemampuan peserta didik yang masih
banyak kesulitan menjawab soal
LOTS di materi 4 pondasi pola
berpikir komputasi, sehingga guru
tidak memberikan soal type berjenis
HOTS.
2. Peserta didik tidak dapat 2.1. Guru jarang mengajak peserta didik
menganalisis mana yang untuk menganalisis kejadian-kejadian
termasuk 4 pondasi pola atau contoh disekitar kehidupan yang
berpikir komputasi dan dapat dijadikan contoh nyata dalam
penerapan dalam kehidupan penerapan 4 pondasi pola berpikir
sehari-hari. komputasi.
2.2. Kurangnya keaktifan siswa dalam
mencari sendiri contoh-contoh yang
berhubungan 4 pondasi pola berpikir
komputasi di berbagai sumber.
9 pemanfaatan 1. Peserta didik kelas X masih ada 1. Adanya Covid-19 membuat Peserta
teknologi/inovasi dalam yang belum bisa membuat power- didik sebelumnya hanya belajar
pembelajaran. point untuk presentasi. dirumah dan tidak pernah praktek
komputer disekolah, selain itu tidak
semua Peserta didik memiliki komputer
atau laptop sendiri sehingga kurang
menguasai microsoft office.
2. Guru sudah membuat inovasi 2.1 Kuis tidak terlaksana dengan lancar
pembelajaran dengan memberikan karena guru belum mengadakan
kuis melalui internet, misal quiziz, simulasi atau try and error sebelum
worldwall, namun saat mengadakan kuis dengan aplikasi
pengaplikasiannya nilai akhir tertentu.
Peserta didik menjadi dibawah 2.2 Peserta didik belum terbiasa menjawab
KKM. kuis dengan menggunakan aplikasi
yang memiliki batas waktu, sehingga
ada rasa panik saat menjawab kuis.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah
10 Kesulitan siswa dalam 1. Siswa masih menganggap 1. Guru kurang menyusun modul ajar
memahami materi informatika adalah mapel yg yg sesuai dengan tingkat
sulit untuk dipahami karena pemahaman siswa dengan
banyak siswa yg memiliiki menambahkan tips dan trik diawal
karakteristik beragam pembelajaran secara perlahan
2. Kurangnya alat yg mumpuni sehingga membangun mindset siswa
yang mereka gunakan dalam untuk belajar memahami mapel
materi yang terkait pembuatan informatika.
flowchart menggunakan mind 2. Sekolah menyediakan alat yg bisa
mapping digunakan siswa untuk belajar lebih
efektif dan tentunya langsg
mempraktekannya