Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.1.

Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : Ni Luh Gede Astri Purnami

Alas Sekolah : SMKS Bali Dewata Denpasar

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi
pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi
(KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD
(Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian
kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa
sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab


terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat
bersumber dari metode yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan
belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang
bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling
dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika
penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.

No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

1 Capaian kompetensi Sebagian siswa kelas x tidak


mencapai batas KKM pada mata Dari hasl identifikasi masalah terkait
pelajaran Informatika pada materi dengan materi berpikir komputasi hanya
Konsep berpikir komputasional Sebagian siswa yang memenuhi nilai
diatas batas KKM

2 Proses/aktivitas Siswa cenderung pasif ketika diskusi Pada tujuan pembelajaran tertulis “Melalui
pencapaian kompetensi/ kelompok diskusi kelompok siswa mampu
belajar siswa mengidentifikasi cara berpikir
Siswa cenderung tidak focus ketika komputasional dengan 4 fondasi pola
menerima materi yang diberikan, berpikir”. Dalam kegiatan pembelajaran
mereka mudah bosan ditengah – sebagian besar siswa pasif menyampaikan
tengah jam pelajaran pendapatnya dan pembicaraan didominasi
siswa tertentu.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

3 Karakter budaya kerja Siswa punya kebiasaan tidak Masih kurangnya budaya disiplin dalam
menggunakan atribut secara lengkap lingkungan sekolah serta sosialisasi terkait
dan benar contohnya seperti memakai sanksi yang didapat jika melanggar
pakaian yg rapi

4 pedagogik, literasi, PEDAGOGIK : PEDAGOGIK :


1. Peserta didik kurang bersemangat 1. Masih kurangnya pemberian apersepsi
dan termotivasi saat belajar yang menarik oleh guru diawal
Informatika. pembelajaran.

2. Peserta didik hanya fokus belajar di


menit-menit awal, namun ketika 2. Peserta didik bisa cepat kehilangan
masuk di menit pertengahan fokus dan bosan dikarenakan metode
sampai akhir, fokus Peserta didik pembelajaran dari guru yang kurang
sudah hilang dan merasa bosan. tepat.

3. Peserta didik merasa acuh karena


materi Informatika dianggap tidak3. Peserta didik merasa acuh karena guru
ada hubungannya dengan jurusan belum bisa menyampaikan materi 4
yang dipilih. pondasi pola berpikir komputasi yang
bermanfaat dan ada hubungannya dengan
jurusan yang dipilih Peserta didik.

LITERASI : LITERASI :
1. Peserta didik kadang hanya 1. Kemampuan Peserta didik memahami
membaca saja, namun jika ditanya informasi berupa teks masih sangat
lebih lanjut isi dari bacaannya, minim, Peserta didik terbiasa
Peserta didik tidak paham apa yang mendapatkan informasi melalui video
dibacanya. misal : youtube, tiktok, maupun
instagram.

2. Peserta didik kurang mampu 2. Pengalaman Peserta didik untuk


menuliskan kembali/ membuat menulis sangat menurun dikarenakan
kesimpulan dari materi yang sudah Peserta didik melewati masa pandemi
dibaca. yang hanya fokus belajar lewat daring.

3. Peserta didik hanya membaca sekilas


3. Peserta didik masih bertanya hal- tanpa menyerap dengan baik informasi
hal yang sebenarnya sudah yang sudah dituliskan, sehingga
dituliskan pada buku/modul, terburu-buru untuk bertanya kepada
sehingga pembelajaran menjadi guru.
lama dan kurang efektif.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

5 kesulitan belajar Peserta 1. Terdapat satu Peserta didik yang1. Kurangnya guru yang memiliki ilmu
didik termasuk Peserta tidak mampu menulis dan mengeja dan kemampuan menangani anak yang
didik berkebutuhan dengan benar sehingga kalimat berkebutuhan khusus.
yang dibuat kadang tidak bisa
khusus dan masalah
dipahami maksudnya (disleksia).
pembelajaran
(berdiferensiasi) di 2. Peserta didik kesulitan membaca
kelas berdasarkan tulisan di papan maupun tayangan 2. Guru kurang memahami dan mengenal
pengalaman Peserta powerpint yang jaraknya jauh semua kelemahan Peserta didik yang
didik saat menjadi guru (rabun jauh). diajarkan.

3. Selama ini strategi pembelajaran


yang diterapkan belum
mengakomodir kebutuhan belajar 3. Guru belum melakukan pemetaan
kebutuhan belajar berdasarkan tiga
Peserta didik yang beragam.
aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat
belajar, dan profil belajar murid.

6 membangun MEMBANGUN MEMBANGUN RELASI/HUBUNGAN


relasi/hubungan dengan RELASI/HUBUNGAN DENGAN DENGAN PESERTA DIDIK
Peserta didik dan orang PESERTA DIDIK 1. Pengalaman Peserta didik di bangku
1. Peserta didik masih malu dan takut SD/SMP dalam mengemukakan
tua Peserta didik
mengemukakan pendapat saat pendapat/bertanya/menjawab ketika
didalam kelas padahal guru tidak salah kadang dimarahi oleh guru atau
pernah memberikan hukuman jika ditertawai oleh teman-temannya,
Peserta didik tersebut keliru. menjadikan Peserta didik tersebut takut
dan ragu mengemukakan pendapatnya
di kelas.

2. Guru kurang mampu membangun relasi


kepada Peserta didik sehingga kurang
2. Peserta didik tidak mau terbuka mengetahui apa yang disukai dan tidak
mengenai masalah yang dihadapi disukai Peserta didik baik dalam
kepada guru.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

pembelajaran maupun diluar


pembelajaran.

3.1. Peserta didik berasal dari keluarga


”broken home” sehingga ingin
3. Peserta didik terkadang terlalu diperhatikan lebih di sekolah.
dekat dengan guru, sehingga sering 3.2. Guru kurang tegas memberikan
dicap ”caper” oleh teman- batasan kedekatan terhadap Peserta
temannya. didik.

MEMBANGUN
RELASI/HUBUNGAN DENGAN MEMBANGUN RELASI/HUBUNGAN
ORANG TUA PESERTA DIDIK DENGAN ORANG TUA PESERTA
1. Orang tua Peserta didik masih ada DIDIK
yang tidak memiliki handphone 1. Kemampuan ekonomi orang tua yang
sehingga sulit menghubungi masih kurang, sehingga untuk memiliki
langsung ke orang tua Peserta handphone, dirasa tidak terlalu penting.
didik.

2. Orang tua tidak terlalu perduli2. Adanya berbagai kesibukan dari orang
terhadap anaknya ketika ada tua Peserta didik, serta orang tua sudah
masalah di sekolah dan terlalu pasrah karena tidak bisa lagi mengatur
menyerahkan semua kepercayaan sikap anaknya di rumah.
mendidik anaknya kepada guru.

3. Selama ini orang tua tidak


dilibatkan secara langsung dalam Kurang adanya program mengundang
pembelajaran di sekolah. orang tua Peserta didik ke sekolah untuk
menyaksikan secara langsung kegiatan
belajar anak-anaknya.

7 pemahaman/ 1. Peserta didik terkadang tidak 1.1 Alokasi waktu yang tidak mencukupi
pemanfaatan model- langsung selesai melaksanakan untuk menjawab soal LKPD di sekali
model pembelajaran diskusi dan menyelesaikan soal di pertemuan, sehingga antara
LKPD saat topik BERPIKIR perencanaan dan pelaksanaan
inovatif berdasarkan
KOMPUTASIONAL. berbeda.
karakteristik materi dan 1.2 Jumlah soal terlalu banyak pada
Peserta didik. LKPD.
1.3 Pembagian anggota kelompok diskusi
belum merata.
2. Peserta didik di setiap kelas
memiliki karakteristik yang
berbeda, namun dalam
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

pembelajaran guru masih 2. Guru belum melaksanakan pemetaan


menyamakan semua model gaya belajar, minat belajar Peserta didik
pembelajarannya di seluruh kelas. dan lain-lain, sehingga model
pembelajaran yang digunakan sama
untuk setiap kelas.

3. Peserta didik selama ini masih 3.1. Model konvensional sudah lama
nyaman dengan model melekat dan dibiasakan ke Peserta
pembelajaran konvensional didik, sehingga perlu waktu lama
(ceramah) yang menjadikan guru untuk mengajarkan model
sebagai pusat (teacher center). pembelajaran baru agar Peserta didik
terbiasa.Guru kurang memahami dan
belajar mengenai jenis-jenis model
pembelajaran yang inovatif.

8 Materi terkait Literasi MATERI TERKAIT LITERASI MATERI TERKAIT LITERASI


Advanced material, 1. Peserta didik masih kesulitan 1.1 Kurangnya kemampuan Peserta didik
miskonsepsi, HOTS. dalam mengidentifikasi tentang dalam menganalisa permasalahan
penerapan pola berpikir komputasi dalam kehidupan sehari – hai dan
kehidupan sehari-hari. menerapkan cara berpikir komputasi
dalam penanganan masalah tersebutt.
1.2 Kurangnya minat Peserta didik dalam
membaca dan mencari sendiri
mengenai contoh-contoh penerapan
pola berpikir komputasi dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Peserta didik belum bisa 2. Kemampuan literasi Peserta didik


menyimpulkan 4 pondasi pola membaca dan menyimpulkan
berpikir komputasi. permasalahan terkait studi kasus yang
diambil masih sangat lemah.

3. Peserta didik masih kesulitan 3. Kurangnya minat Peserta didik untuk


mengidentifikasi dan menjelaskan membaca dan mencari sendiri tentang
4 pondasi pola berpikir komputasi pola berpikir komputasi dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

MATERI TERKAIT ADVANCED MATERI TERKAIT ADVANCED


MATERIAL MATERIAL
1. Guru tidak memberikan pengayaan 1. Guru masih banyak menangani Peserta
secara khusus untuk peserta didik didik yang kemampuannya masih
yang sudah mencapai KKM. dibawah KKM, sehingga tidak cukup
waktu untuk memberikan pengayaan
bagi siswa yang sudah memenuhi KKM.

MISKONSEPSI
1. Peserta didik memahami tentangMISKONSEPSI
pola berpikir komputasi namun 1.1. Pemahaman yang dimiliki Peserta
saat diberikan pertanyaan terkait didik masih kurang dalam dan detail
contoh abstraksi dalam sebuah saat mempelajari memahami tentang
studi kasus dalam kehidupan pola berpikir komputasi karena
sehari – hari , Peserta didik masih dianggap mudah saat
banyak yang bingung dan ragu mempelajarinya.
menjawab. 1.2. Guru belum menyampaikan prinsip
dasar mengenai tentang pola berpikir
komputasi untuk memahami materi
dengan mudah.

2. Pada materi mengidentifikasi 2.1 Miskonsepsi mengenai 4 pondasai


masalah ke dalam 4 pondasi pola berpikir komputasi masih
berpikir komputasi , Peserta didik ditemukan karena Peserta didik pernah
masih menganggap dekomposisi dijelaskan oleh gurunya ketika
dan algoritma itu sama padahal dibangku SMP dan tidak digali lagi
berbeda dari penjabarannya dari sumber yang lain.
2.2 Guru tidak memberikan umpan balik
kepada siswa saat akhir pembelajaran
agar siswa lebih yakin tentang pola
berpikir komputasi.

3.1. Peserta didik kurang memahami


3. Peserta didik masih kebingungan definisi 4 pondasi pola berpikir
dalam menjabarkan masalah ke komputasi
dalam 4 pondasi pola berpikir3.2. Guru belum memvisualisasikan 4
komputasi pondasi pola berpikir komputasi
melalui animasi/video dan contoh real
dalam kehidupan sehari - hari.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

HOTS HOTS
1. Peserta didik selama ini hanya 1.1 Kurangnya pemahaman mendalam
mampu menjawab soal dan latihan soal oleh Peserta didik
informatika tingkat dasar. yang berhubungan dengan 4 pondasi
pola berpikir komputasi.
1.2 Kemampuan peserta didik yang masih
banyak kesulitan menjawab soal
LOTS di materi 4 pondasi pola
berpikir komputasi, sehingga guru
tidak memberikan soal type berjenis
HOTS.

2. Peserta didik tidak dapat 2.1. Guru jarang mengajak peserta didik
menganalisis mana yang untuk menganalisis kejadian-kejadian
termasuk 4 pondasi pola atau contoh disekitar kehidupan yang
berpikir komputasi dan dapat dijadikan contoh nyata dalam
penerapan dalam kehidupan penerapan 4 pondasi pola berpikir
sehari-hari. komputasi.
2.2. Kurangnya keaktifan siswa dalam
mencari sendiri contoh-contoh yang
berhubungan 4 pondasi pola berpikir
komputasi di berbagai sumber.

9 pemanfaatan 1. Peserta didik kelas X masih ada 1. Adanya Covid-19 membuat Peserta
teknologi/inovasi dalam yang belum bisa membuat power- didik sebelumnya hanya belajar
pembelajaran. point untuk presentasi. dirumah dan tidak pernah praktek
komputer disekolah, selain itu tidak
semua Peserta didik memiliki komputer
atau laptop sendiri sehingga kurang
menguasai microsoft office.

2. Guru sudah membuat inovasi 2.1 Kuis tidak terlaksana dengan lancar
pembelajaran dengan memberikan karena guru belum mengadakan
kuis melalui internet, misal quiziz, simulasi atau try and error sebelum
worldwall, namun saat mengadakan kuis dengan aplikasi
pengaplikasiannya nilai akhir tertentu.
Peserta didik menjadi dibawah 2.2 Peserta didik belum terbiasa menjawab
KKM. kuis dengan menggunakan aplikasi
yang memiliki batas waktu, sehingga
ada rasa panik saat menjawab kuis.
No. Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi Analisis Identifikasi Masalah

1.1 Guru kurang menyampaikan kontrak/


perjanjian awal sebelum peserta didik
3. Peserta didik menjawab soal kuis mengerjakan kuis.
melalui google form dan quiziz 1.2 Peserta didik masih kurang percaya
secara kurang serius karena bisa diri dengan pengetahuan yang dia
mencari jawabannya dengan miliki sendiri.
membuka browser lain/jendela
lain sambil mengerjakan soal.
Kurangnya guru dalam menyusun materi
atau kuis yang mirip mode seperti games,
4. Peserta didik lebih memilih agar siswa tertarik dan semangat belajar.
bermain game online di
handphone’nya dibanding
digunakan untuk belajar.

10 Kesulitan siswa dalam 1. Siswa masih menganggap 1. Guru kurang menyusun modul ajar
memahami materi informatika adalah mapel yg yg sesuai dengan tingkat
sulit untuk dipahami karena pemahaman siswa dengan
banyak siswa yg memiliiki menambahkan tips dan trik diawal
karakteristik beragam pembelajaran secara perlahan
2. Kurangnya alat yg mumpuni sehingga membangun mindset siswa
yang mereka gunakan dalam untuk belajar memahami mapel
materi yang terkait pembuatan informatika.
flowchart menggunakan mind 2. Sekolah menyediakan alat yg bisa
mapping digunakan siswa untuk belajar lebih
efektif dan tentunya langsg
mempraktekannya

Anda mungkin juga menyukai