Anda di halaman 1dari 7

3.

1 Principles of assessment

Asesmen yang komprehensif harus menjadi dasar dalam pengobatan dan penting
untuk melibatkan anak dan keluarga. Asesmen dapat bervariasi dalam durasi yang diperlukan,
dan prosesnya harus memperhitungkan kebutuhan anak dan keluarga. Seringkali, sesi
pelaksanaan asesmen tidak lengkap setelah sesi pertama. untuk mendapatkan gambaran yang
jelas tentang masalah anak dan keluarga, diperlukan lebih dari satu sesi asesmen. Selama
perawatan, memungkinkan masalah baru akan muncul, sehingga mungkin diperlukan
assessmen kembali. Untuk remaja diperlukan suatu sesi wawancara tanpa kehadiran orang
tua. Selain itu, juga diperlukan informasi latar belakang anak dan keluarga serta dari pihak
lain, seperti sekolah atau perguruan tinggi dengan persetujuan dan perizinan dari orang tua
dan anak. Langkah awal yang dapat dilakukan dalam asesmen yaitu dengan menguraikan
kebutuhan emosional dan fisik anak, serta faktor-faktor risiko yang membuat anak lebih
sulit mencapai potensi yang mereka miliki.
Selain itu terdapat factor-faktor penting yang diperlukan anak untuk sebagai upaya untuk
bertahan dari tantangan kehidupan menurut International Resilience Project, yaitu sebagai
berikut:

 Anak memiliki seseorang yang mencintainya secara total (tanpa syarat).


 Anak memiliki orang yang lebih tua di luar rumah yang dapat ia ceritakan tentang
masalah dan perasaannya.
 Anak dipuji karena melakukan berbagai hal sendiri
 Anak dapat mengandalkan keluarganya untuk selalu ada saat dibutuhkan.
 Anak mengenal seseorang yang ingin dia jadikan panutan.
 Anak percaya bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja.
 Anak melakukan hal-hal menawan yang membuat orang lain menyukainya
 Anak percaya pada kekuatan yang lebih besar dari yang terlihat.

Anak bersedia mencoba hal-hal baru


Anak suka berprestasi dalam apa yang dilakukannya
Anak merasa bahwa apa yang dilakukannya membuat perbedaan pada hasil a k h i r.
Anak menyukai dirinya sendiri.
Anak dapat fokus pada suatu tugas dan bertahan dengan tugas tersebut.
Anak memiliki selera humor.
Anak membuat rencana untuk melakukan sesuatu.
3.2 An Assesment Schema

Contoh kasus : Matthew

 Mengungkapkan perilaku: selalu penting untuk mendengar penjelasan dari orang tua mengenai
perilaku anak mereka, dengan kata-kata mereka sendiri, dengan garis besar yang tepat mengenai
perilaku tersebut; jenis, pemicu, hasil, konsekuensi, dan tingkat keparahannya. Sertakan diskusi
dengan orang tua tentang mengapa (dan kapan) perilaku tersebut terjadi, bagaimana hal tersebut
memengaruhi anak dan mereka, apa yang mereka lakukan untuk mengatasinya, dan apakah
mereka setuju tentang solusi yang mungkin dilakukan. Apakah mereka berdua mampu dan bersedia
untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah tersebut?

Matthew adalah anak tunggal. Dia adalah anak yang sangat sibuk yang bangun pagi-pagi sekali
dan sulit untuk duduk tenang untuk bermain kecuali jika ada orang yang menemaninya. Jika salah
satu orang tuanya duduk bersamanya, dia bisa bermain dengan baik selama sepuluh menit,
meskipun dia harus didorong untuk melanjutkannya. Ia akan berlari, memanjat, dan menempatkan
dirinya ke dalam situasi yang berbahaya, tetapi ia jarang terluka. Ia dapat menjadi keras kepala
dan ingin memiliki caranya sendiri, misalnya jika ia diminta untuk menghentikan apa yang ia
lakukan, ia akan marah dan menghentakkan kakinya. Jika ibunya marah, ia bisa menangis
selama sekitar sepuluh menit. Jika ibunya ingat untuk pergi, ia biasanya akan tenang.

Di kelompok bermain, Matthew selalu berlarian, melompat-lompat dari satu mainan ke


mainan lainnya. Dia benci berbagi dan akan marah jika dia tidak memiliki caranya sendiri
atau seseorang mengambil mainan yang dia inginkan. Orang tuanya bingung mengapa ia
berperilaku seperti itu dan ibunya, khususnya, merasa lelah dengannya.

Tanyakan tentang:
 Kehamilan: kesehatan, penyakit, dan penggunaan obat-obatan; riwayat alkohol, merokok, dan
penyalahgunaan zat lainnya.
 Riwayat kelahiran: usia kehamilan; persalinan (alami atau diinduksi); panjang; jenis persalinan;
skor apgar (yaitu pengukuran kesejahteraan bayi saat lahir).
 Riwayat neonatal: kesehatan bayi, unit neonatal atau tidak; perasaan ibu setelah melahirkan.
 Tahun pertama: kesehatan bayi dan ibu, termasuk kondisi mental ibu dan bagaimana
perasaannya dalam mengatasinya. Catat riwayat pemberian makan dan tidur.

Matthew lahir setelah kehamilan dan persalinan normal. Dia dalam keadaan sehat setelah
kelahirannya. Ibunya sangat senang dengan bayi barunya. Dia adalah seorang penghuni yang
buruk dan suka tidur dan rewel saat menyusu. Dia disapih dengan susah payah. Tahun pertama
terasa sulit karena hal ini, tetapi ibunya mendapat dukungan dari petugas kesehatan dan ibunya
sendiri.

 Perkembangan anak: meliputi perkembangan fisik dan perkembangan bicara.

Perkembangan Matthews normal dan dia berbicara dan berjalan pada waktu yang tepat.
Dia adalah anak yang suka diemong. Dia mulai mengatakan 'maaf' ketika dia melakukan
sesuatu yang tidak disukai orang tuanya. Dia mulai 'membaca' suasana hati ibunya dan
terkadang dia bisa menghentikan apa yang dia lakukan, ketika dia nakal.

 Riwayat kesehatan anak: termasuk riwayat penyakit, masalah jantung, kesulitan pendengaran, dan
riwayat kecelakaan.

Selain batuk dan pilek, Matthew merupakan anak yang sehat dan tidak pernah sakit. Dia
tidak pernah mengalami kecelakaan.

 Riwayat prasekolah dan sekolah: keterampilan berpisah; termasuk perilaku dan hubungan teman
sebaya; bahasa dan keterampilan bernegosiasi.
Di kelompok bermain, Matthew selalu berlarian. Jika seorang pembantu duduk bersamanya, ia bisa
membuatnya tetap fokus selama sekitar lima menit, lalu ia ingin mencoba sesuatu yang
baru. Ia benci berbagi dan akan marah jika ada anak lain yang menginginkan mainannya.
Ia tidak bisa bernegosiasi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

 Riwayat keluarga: termasuk kesehatan fisik dan mental; peristiwa-peristiwa penting dalam
kehidupan keluarga di masa lalu, sekarang, dan di masa depan. Tanyakan tentang masa kecil
orang tua sendiri dan apakah menurut mereka masa kecil mereka positif atau tidak. Hal ini
merupakan indikasi tentang jenis pengasuhan yang dimiliki oleh orang tua. Hal ini akan
berkontribusi pada harga diri dan keterampilan mengasuh anak. Tanyakan tentang bagaimana
orang tua mereka sendiri di sekolah.

Kedua orang tua bekerja, ibu adalah seorang sekretaris dan ayah adalah seorang teknisi
listrik. Kedua orang tua memiliki masa kecil yang baik. Ibu adalah anak tengah dari tiga
bersaudara. Ayah adalah anak sulung dari empat bersaudara. Kedua pasangan kakek dan nenek
sangat membantu. Ayah mudah terganggu di sekolah dan masih sulit untuk duduk diam, dia
'berpindah-pindah saluran dengan tombol TV'. Salah satu keponakannya telah didiagnosis
dengan AD/HD. Tidak ada riwayat medis atau psikiatri lainnya.

 Observasi: Anak harus diamati saat bermain di dalam kamar dan berinteraksi dengan orang
tuanya: amati tingkat interaksinya, apakah anak mudah berhubungan dengan orang tua atau apakah
ada keraguan? Apakah ibu dan ayah berhubungan dengan hangat kepada anak, sesuai dengan usia
dan keadaan (situasi baru, kehadiran orang asing, tingkat kelelahan dan kelaparan, dan sebagainya),
misalnya apakah mereka menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak dan apakah harapan mereka
terhadap perilakunya masih dalam batas-batas yang normal?

Akan sangat berguna jika Anda memiliki skema untuk bermain dengan anak-anak, yang
Anda gunakan dalam urutan yang sama, sehingga dapat mencakup semua domain. Jika perlu, hal
ini dapat divariasikan jika seorang anak sangat menentang dan kompromi diperlukan. Bahasa
dapat diuji secara keseluruhan, dengan memeriksa pemahaman kosakata, tingkat kerumitan
kalimat, kemampuan untuk mengikuti perintah, dan sebagainya. Misalnya, mulailah dengan batu
bata (warna, koordinasi); Lego dengan figur (kontrol motorik halus, imajinasi); cangkir,
sendok, piring dan figur (imajinasi - dapat melibatkan ibu dan ayah dalam pesta teh);
menggambar (kontrol motorik halus, bentuk, menggambar orang) (tingkat perkembangan);
puzzle lantai (kesenangan, ketekunan, bentuk, warna, menyebutkan nama benda, dan lain-lain).
Untuk anak yang lebih besar, bahan menggambar, puzzle, Lego harus tersedia.

Amati hal-hal berikut ini dan periksa apakah perilaku tersebut sesuai dengan usia dan budaya
 Perilaku
1. Tingkat permainan (termasuk permainan imajinatif, baik yang diprakarsai oleh anak maupun
pengamat).
2. Bahasa (baik penggunaan bahasa maupun pemahaman).
3. Interaksi dengan pengamat dan orang tua.
4. Kontak mata.
5. Konsentrasi.
6. Perhatian.
7. Apakah ia mudah terganggu, dapatkah ia kembali fokus pada tugas?
8. Apakah dia anak yang suka menantang?
9. Jika dia tidak ingin melakukan sesuatu, apakah dia bisa dibantu untuk melakukannya atau
tidak?
 Perkembangan fisik: Seperti apa koordinasi tangannya, apakah ia kidal atau tidak? Apakah
ia memiliki kontrol motorik yang baik (dapatkah ia melompat, naik dan turun tangga, berjalan
berjinjit, dsb.)?
 Pemeriksaan fisik: beberapa klinik mungkin ingin melakukan pemeriksaan fisik. Hal ini
akan sangat penting sebelum memulai pengobatan anak untuk AD/HD (tekanan darah,
denyut nadi, tinggi badan dan berat badan).

Kedua orang tua berhubungan dengan hangat kepada Matthew, memberikan jaminan dan
pelukan bila diperlukan. Ketika Matthew berselisih dengan pengamat yang sedang bermain
dengannya, sang ibu mampu memantau situasi dan berhasil mengalihkan perhatiannya kembali ke
tugas. Matthew tidak pandai mendengarkan dan memiliki kontak mata yang buruk,
(meskipun dia bisa didorong untuk melihat, ketika ditanya). Dia merasa sulit untuk menunggu
dan segera tidak sabar. Dia dapat terus mengerjakan tugas jika diberi semangat dan
kemampuan bahasanya bagus. Dia bisa didorong untuk menyelesaikan teka-teki. Dia sangat
imajinatif dalam bermain.

3.3 Wawancara dengan anak atau remaja

Saat melakukan wawancara, perhatikanlah secara cermah dan catat secara detail. Gunakanlah bahasa
yang mudah dipahami sesuai dengan umur anak atau remaja. Berikut terdapat beberapa contoh
pertanyaan yang dapat digunakan:

 Apa pandangan anak/remaja tersebut tentang masalahnya?


 Tanyakan tentang dampak masalah terhadap kehidupan sehari-hari dan juga saat-saat positif,
misalnya dampak terhadap: nafsu makan, tidur, hubungan dengan teman sebaya.
 Bagaimana cara anak mengatasi masalah di sekolah sehubungan dengan: keberhasilan akademis;
masalah; guru; anak-anak lain?
 Bagaimana kualitas hubungan anak dengan: orang tua, pengasuh (termasuk orang tua kandung dan
orang tua tiri); kakek-nenek; saudara kandung?
 Bagaimana Anda menggambarkan suasana hati anak?
 Apakah anak ini cemas?
 Apakah anak ini mengalami depresi? (Hal-hal apa saja yang membuatnya senang atau
sedih?)
 Apa yang dapat dia lakukan untuk membuat dirinya merasa lebih baik?
 Apakah ada orang yang bisa diajak bicara jika dia sedih?
 Apa kapasitasnya untuk merefleksikan pikiran dan tindakannya sendiri?
 Apakah dia bertanggung jawab atas perubahan?
 Apakah dia berharap bahwa segala sesuatunya akan berbeda?
 Jika dia berpikir bahwa segala sesuatunya bisa berbeda, apa yang perlu dilakukan?
 (SANGAT PENTING): Apa motivasi anak untuk terlibat dalam rencana perawatan apa pun?
 Apakah anak/remaja tersebut berpikir bahwa orang tuanya menginginkan sesuatu yang berbeda?

3.4 Observasi hubungan orang tua dan anak

Skema untuk penilaian hubungan orang tua dan anak, sebagai berikut :

 Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan:


 Orang tua

 Kepercayaan diri mereka terhadap kemampuan mengasuh anak mereka sendiri •


Kemampuan mereka untuk menetapkan batasan
 Konsistensi pendekatan dan sikap mereka
 Sikap umum orang tua:
 Apakah ia bersikap hangat terhadap anak atau bermusuhan?
 Apakah orang tua memberikan 'isyarat' kepada anak?
 Apakah orang tua 'berpusat pada anak, yaitu sadar akan anak?
 Bagaimana cara orang tua mendapatkan kerja sama atau apakah ia melakukan
pemaksaan?
 Apakah orang tua memahami tahap perkembangan anak/bermain dengan tepat?
 Bagaimana Anda menggambarkan pengaruh orang tua dan kesehatan emosional?
 Anak:
 Apakah secara fisik dia sehat, tinggi dan berat badannya sesuai? Senang atau sedih?
 Temperamen seperti apa yang dimiliki anak? Aktif/pasif? Secara emosional labil atau
mudah?
 Bagaimana tingkat konsentrasi anak? Perhatian? Bicara dan bahasa? Pemahaman?
Penggunaan isyarat? Kosakata? Pengucapan?
 Dapatkah anak mengatasi rasa frustrasi? • Dapatkah ia membedakan kenyataan dari
fantasi?
 Telaah gerakan motorik anak. Apakah ia canggung? Apakah ia sering terjatuh atau
menabrak benda-benda?
 Asses:
 Kontrol motorik halus
 Keterampilan bermain
 Kemampuan untuk terlibat dalam permainan simbolis, kreatif, konstruktif, atau fisik?
• Apakah bermain pada tingkat perkembangan yang sesuai?
 Dapatkah anak bertahan saat bermain?
 Interaksi anak dengan orang tua
 Saudara kandung
 Staf
 Anak-anak lain
 Kemampuan untuk mengikuti aturan
 Tunggu.
 Belok mengambil
 Menerima kekalahan
 Menerima kritik/pujian
 Terpisah dari induk
 Mendengarkan/mengikuti instruksi
 Mengubah aktivitas
 Apakah ada kontak mata antara orang tua dan anak? Anak ke orang tua? Dengan staf?
• Apakah anak/remaja tersebut memiliki keterampilan untuk bernegosiasi dengan
orang tua? Apakah itu berhasil?

Anda mungkin juga menyukai

  • Catatan Uts
    Catatan Uts
    Dokumen23 halaman
    Catatan Uts
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • CTTN Uts
    CTTN Uts
    Dokumen11 halaman
    CTTN Uts
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • Catatan Uts
    Catatan Uts
    Dokumen6 halaman
    Catatan Uts
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • Catatan Uas
    Catatan Uas
    Dokumen9 halaman
    Catatan Uas
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • Catatan Uas
    Catatan Uas
    Dokumen10 halaman
    Catatan Uas
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • Catatan Kesmen
    Catatan Kesmen
    Dokumen14 halaman
    Catatan Kesmen
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat
  • Materi Caca
    Materi Caca
    Dokumen3 halaman
    Materi Caca
    Raisha Salsabilla
    Belum ada peringkat