Anda di halaman 1dari 2

KEGIATAN BELAJAR 1

Hakikat Pengelolaan Kelas

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS

Menurut weber (1997) pengertian pengelolaan kelas


- Pendekatan otoriter (authority approach) pengelolaan kelassebagai kegiatan guru untuk
mengontrol tingkah laku siswa.
- Pendekatan permisif (permissive approach) kegiatan guru dalam memaksimalkan kebebasan
siswa.

Disamping kedua pengertian tersebut Weber (1997) mengemukakan tiga pengertian lain

- Pendekatan modifikasi tingkah laku (behavior modification approach) mendorong


munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak
diharapkan.
- Pendekatan iklim sosio-emosional (socio emotional climate approach) mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.
- Pendekatan proses kelompok (group-process approach) menciptakan dan memelihara kelas
yang efektif.

Dari pengertian tiga diatas dapat disimpulkan bahwa

Pengelolaan kelas adalah serangkaian Tindakan guru yang ditujukan untuk mendorong
munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak
diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan dan iklim sosio-emosional yang
positif, serta menciptakan, memelihara, dan mengembangkan iklim belajar yang kondusif.

B. PERBEDAAN PENGELOLAAN KELAS DARI PEMBELAJARAN


Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan pengelolaan kelas adalah berbagai usaha yang
dilakukan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang efektif dan efisien.

C. PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN


Pengelolaan kelas yang efektif merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran.
Salah satu tugas guru dalam membantu siswa belajar ialah menciptakan situasi yang hangat,
aman, dan sehat.
KEGIATAN BELAJAR 2

Penataan Lingkungan Kelas

A. PENATAAN LINGKUNGAN FISIK KELAS


1. Prinsip-Prinsip Penataan Lingkungan Fisik Kelas
a. Keleluasan pandangan (visibility) artinya penempatan barang-barang dalam kelas tidak
mengganggu pandangan siswa dan guru.
b. Mudah dicapai (accessibility) barang-barang yang sering digunakan mudah dijangkau
oleh siswa.
c. Keluwesan (flexibility) barang-barang didalam kelas hendaknya mudah dipindah-
pindahkan sesuai tuntutan kegiatan pembelajaran siswa dan guru.
d. Kenyamanan.
e. Keindahan.
2. Penataan Tempat Duduk
Setiap strategi pembelajaran yang ditetapkan guru menuntut tatanan tempat duduk yang
berbeda-beda.Dengan kata lain, guru harus menata tempat duduk siswa untuk
memperlancar kegiatan pembelajaran.

B. PENATAAN LINGKUNGAN PSIKO-SOSIAL KELAS


Winzer (1995) menyatakan bahwa iklim psiko-sosial kelas berpengaruh terhadap hasil belajar,
konsep diri, rasa harga diri, dan sikap siswa terhadap sekolah.

1. Karakteristik Guru
a. Disukai oleh siswanya.
b. Memiliki presepsi yang realistic tentang dirinya dan siswanya.
c. Akrab dengan siswa dala batas hubungan guru-siswa.
d. Bersikap positif terhadap pertanyaan/respons siswa.
e. Sabar, teguh, dan tegas.
2. Hubungan Sosial Antarsiawa
Hubungan social yang kurang baik antarsiswa dapat mengganggu lancarnya kegiatan
pembelajaran. Seperti kerja kelompok. Agar kegiatan kerja kelompok dapat berhasil dengan
baik guru harus memperhatikan hal-hal berikut (Weber, (1977)

a. Perilaku yang diharapkan


b. Fungsi kepemimpinan
c. Pola persahabatan siswa.
d. Norma/aturan
e. Kemampuan berkomunikasi
f. Kebersamaan

Anda mungkin juga menyukai