Makalah Joki
Makalah Joki
ATMOSFER 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan Makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah yang telah dibuat.
Akhir kata, penulis ingin mengucapkan Terima Kasih kepada semua orang
yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah Swt.
Senantiasa meridhai urusan kita semua. Aamiin.
Penulis
KELOMPOK III
ii
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
DAFTAR ISI
KELOMPOK III
iii
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
iv
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
BAB I
PENDAHULUAN
KELOMPOK III
1
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
kelembaban udara, dan juga tekanan udara yang ada dipermukaan bumi. Selain itu
juga pengambilan citra fisik permukaan bumi berdasarkan ketinggian, garis lintang,
dan juga garis bujur juga sangat diperlukan guna mengetahui kondisi profil
atmosfer di atas permukaan bumi.
1.3 Tujuan
adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a) Siswa dapat mengetahui apa saja komposisi dan struktur atmosfer.
b) Siswa dapat mengetahui apa peran utama atmosfer dalam menjaga kehidupan
di bumi.
c) Siswa dapat mengetahui bagaimana siklus karbon dan siklus nitrogen
berlangsung di atmosfer.
d) Siswa dapat mengetahui apa saja klasifikasi iklim dan bagaimana perbedaan
antara cuaca dan iklim.
e) Siswa dapat mengetahui macam-macam awan dan angin yang ada di
atmosfer.
KELOMPOK III
2
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
BAB II
PEMBAHASAN
KELOMPOK III
3
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
makhluk hidup. Sebab atmosfer bumi yang menjadikan suhu permukaan bumi
antara siang damalm tidak berubah secara drastis. Atmosfer di bumi terdapat dari
ketinggian 0 km diatas pemukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi.
Atmosfer pertama di bumi menurut Michael A. Seeds dan Dana E. Backman
dalam Horizons: Exploring The Univers (2010:348) disebut sebagai primary
atmosphere (Atmosfer Primer). Sedangkan atmosfer yang ada sekarang, yang
biasanya kita hirup disebut sebagai secondary atmosphere (Atmosfer Sekunder)
yang diproduksi oleh gas buang dan tumbuhan hijau yang memproduksi Oksigen.
KELOMPOK III
4
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
5
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
6
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
7
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
3. Sifat-Sifat Atmosfer
Berikut ini merupakan sifat-sifat atmosfer, antara lain sebagai berikut.
a) Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud,
serta hanya bisa dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk
angin.
b) Memiliki berat hingga dapat menyebabkan tekanan.
c) Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan
mengerut.
d) Terdiri atas beberapa lapisan dan gas
e) Transparan dalam beberapa bentuk radiasi
f) Berifat homogen
g) Lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat menyaring
efek radiasi elektromagnetik yang berasal dari pancaran sinar
matahari dan benda-benda angkasa lainnya yang sangat berbahaya
bagi kelangsungan makluk hidup di muka bumi, contohnya seperti
radiasi sinar ultraviolet, infta merah, dan sinar X.
KELOMPOK III
8
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
makhluk hidup lain di permukaan bumi. Juga gas karbon dioksida (CO2) dan
nitrogen (N2) yang sangat diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur
hidrologi1 yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi
berlangsung di atmosfer.
KELOMPOK III
9
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
10
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
1. Fotosintesis
Organisme yang menggunakan karbon dioksida sebagai sumber karbon
dikenal sebagai autotrof. Banyak organisme ini juga menggunakan sinar
matahari sebagai sumber energi untuk mereduksi karbon dioksida; karenanya,
mereka sering disebut sebagai fotoautotrof. Proses fiksasi karbon dioksida
dilakukan oleh fitoplankton di laut, dengan tanaman darat (terutama pohon),
dan dengan banyak mikroorganisme. Sebagian besar proses ini dilakukan
oleh tumbuhan darat.
Proses fotosintesis dapat diringkas dengan persamaan berikut:
CO2 + air + energi → karbohidrat + oksigen
Proses ini membutuhkan energi dari sinar matahari, yang disimpan
dalam bentuk energi kimia karbohidrat. Sementara kebanyakan tanaman
menghasilkan oksigen dalam proses-sumber oksigen di atmosfer-beberapa
bakteri bumi dapat menghasilkan produk selain oksigen. Organisme yang
melakukan fiksasi karbon dioksida, menggunakan fotosintesis untuk
mensintesis karbohidrat, yang sering disebut sebagai produsen. Sekitar 2 x
1010 – 3 x 1010 ton karbon tetap setiap tahun digunakan selama proses jelas
KELOMPOK III
11
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
dalam jumlah besar, tetapi hanya sebagian kecil dari total karbon yang
ditemukan di bumi. Sekitar 450 miliar ton karbon yang terkandung dalam
hutan bumi; sekitar 700 miliar ton ada dalam bentuk karbon dioksida
atmosfer.
Sebagian besar karbon organik di bumi ditemukan dalam bentuk
tanaman darat, termasuk hutan dan padang rumput. Ketika tanaman ini atau
bahan tanaman mati, seperti ketika daun jatuh ke bumi di musim gugur, bahan
organik mati menjadi humus. Sebagian besar karbon yang awalnya terikat
selama fotosintesis berubah menjadi berupa humus. Degradasi humus
merupakan proses yang lambat, pada orde dekade. Namun, dekomposisi
humus, terutama melalui proses yang disebut respirasi, yang mengembalikan
sebagian besar karbon dioksida ke atmosfer. Dengan demikian, siklus karbon
merupakan keseimbangan yang dinamis antara karbon di atmosfer dan karbon
tetap dalam bentuk bahan organik.
2. Respirasi
Respirasi merupakan kebalikan dari fotosintesis. Semua organisme
yang menggunakan oksigen, termasuk manusia, melaksanakan proses ini.
Namun, terutama dekomposisi humus oleh mikroorganisme yang
mengembalikan sebagian besar karbon ke atmosfer. Tergantung pada
mikroorganisme tertentu, karbon dalam bentuk baik karbon dioksida atau
metana (CH4). Respirasi umumnya diwakili oleh persamaan:
Karbohidrat + oksigen → karbon dioksida + air + energi
Energi yang dilepaskan oleh reaksi digunakan oleh organisme (yaitu,
konsumen) untuk melaksanakan proses metabolisme sendiri. CO2 di udara
kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir
proses fotosintesis adalah senyawa organik berupa oksigen dan glukosa.
Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk
bernafas. Proses pernafasan manusia dan hewan menghasilkan H2O dan
CO2. CO2 tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan kembali dan
begitu seterusnya. Sedangkan glukosa hasil dari fotosintesis merupakan
sumber energi bagi tumbuhan untuk pertumbuhannya. Kemudian, senyawa
KELOMPOK III
12
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
13
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
14
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
vulkanik, pembakaran batu bara dan asap pabrik. Sebagian besar karbon yang
berada di atmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2). Meskipun jumlah
gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dan seluruh gas yang ada di
atmosfer, namun ia memiliki peran yang penting dalam menyongkong
kehidupan.
Meskipun tingkat besar karbon berputar antara atmosfer dan organisme
hidup, sebagian besar karbon ditemukan dalam deposit karbonat di darat dan
di sedimen laut. Beberapa ini berasal dari ekosistem laut, di mana organisme
menggunakan karbon dioksida terlarut untuk menghasilkan cangkang
karbonat (kalsium karbonat). Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut
menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang
larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa
air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat
bagian solubility pump). Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah
dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang
mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang
karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan
menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
Saat organisme ini mati, kerang tenggelam dan menjadi bagian dari
sedimen laut. Deposit organik lainnya, seperti minyak dan batubara, berasal
dari endapan fosil bahan organik mati. Waktu daur ulang untuk sedimen dan
deposito tersebut umumnya pada orde ribuan tahun; maka kontribusi mereka
terhadap siklus karbon diabaikan pada skala waktu manusia. Selain itu,
adanya pelapukan batuan silikat termasuk dalam penghasil sedimen dimana,
selain dari 2 proses di atas, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam
reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat
tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat
yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat
karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Beberapa sedimen didaur ulang secara alami, seperti ketika sedimen
larut atau ketika hujan asam jatuh pada batuan karbonat (kapur), melepaskan
KELOMPOK III
15
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
karbon dioksida. Namun, ketika deposit tersebut dibakar sebagai bahan bakar
fosil, kadar karbon dioksida di atmosfer dapat meningkat pada tingkat yang
cepat.
KELOMPOK III
16
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
17
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
18
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
19
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
20
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitratatau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat
menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya.
Jika nitratdiserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam
nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain
KELOMPOK III
21
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
3. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup
di dalam tanah danbakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi,
bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonasmengoksidasi amonium
(NH4+) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain,
seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi
dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting
karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
a) NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+
b) NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3-
c) NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
d) NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e
note : "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat
memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan
masalah bagi air minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen
darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi
biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah
dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga
meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan
kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk
oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti
amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika
berkontribusi untuk eutrofikasi ini."
KELOMPOK III
22
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
iklim pada berbagai tempat di muka bumi ditentukan oleh beberapa gabungan
proses atmosfer yang berbeda. Agar diperoleh penjelasan dan pemetaan daerah
iklim, maka perlu mengidentifikasikan dan menglasifikasikan jenis iklim.
Berdasarkan pengendapan material yang ditemukan dibanyak bagian dunia,
menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam 2 juta tahun terakhir
gletser menutupi sebagian besar permukaan bumi. Waktu ini disebut dengan zaman
es. Selama 2 juta tahun terakhir, zaman es bergantian dengan periode hangat yang
disebut interval interglasial. Zaman es berlangsung 60.000 sampai 100.000 tahun.
Kebanyakan periode interglasial lebih pendek, yang berlangsung 10.000 hingga
15.000 tahun. Kita sekarang berada dalam interval interglasial yang dimulai sekitar
11.500 tahun yang lalu.
1. Klasifikasi Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Intensitas
panas yang diterima oleh suatu tempat dipengaruhi oleh letak lintangnya
sehingga iklim ini disebut dengan “iklim garis lintang”. Adapun pembagian
daerah iklim matahari adalah sebagai berikut:
a. Iklim Tropis (0-23,50 LU dan 0-23,50LS).
1) Matahari selalu vertikal sehingga suhu udara rata-rata tinggi (200 C-
300C)
2) Tekanan udaranya lebih rendah dan berubah secara perlahan dan
beraturan.
3) Kejadian hujan lebih banyak daripada banyak wilayah lainnya.
b. Iklim Subtropis (23,5– 40o LU dan 23,5O– 40 OLS).
1) Daerah peralihan antar iklim tropis dan iklim sedang.
2) Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim
gugur, dan musim dingin.
3) Pada musim panas, suhu tidak terlalu panas dan pada musim dingin,
suhu juga tidak terlalu dingin.
4) Jika hujannya jatuh pada musim dingin disebut iklim Mediterania.
Jika hujannya jatuh pada saat musim panas, disebut iklimTiongkok.
KELOMPOK III
23
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
24
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
25
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
26
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
b. Iklim Darat
Iklim darat adalah iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena
letaknya di tengah-tengah benua. Ciri-cirinya antara lain kelembaban
udara rendah, perbedaan suhu antara siang dan malam hari sangat
mencolok sehingga memungkinkan adanya padang rumput.
KELOMPOK III
27
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
c. Iklim Gunung
Iklim gunung adalah iklim yang terdapat di dataran tinggi. Ciri-cirinya
antara lain terdapat di daerah yang beriklim sedang, hujan banyak terjadi
di lereng yang menghadap angin dan kadang banyak turun salju.
d. Iklim Musim
Iklim musim adalah iklim yang terdapat di daerah yang dilalui oleh
angin musim sehingga musim berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya
antara lain setengah tahun angin laut basah yang menimbulkan hujan dan
setengah tahun bertiup angin darat yang kering sehingga menimbulkan
musim kemarau.
Makin besar nilai Q, berarti iklimnya semakin kering dan semakin kecil
nilai Q, iklim semakin basah. Ketentuan dari sistem klasifikasi iklim Schmidt-
Ferguson adalah sebagai berikut.
a. Tipe Iklim A (sangat basah), jika nilai Q antara 0%–14,33%.
b. Tipe Iklim B (basah), jika nilai Q antara 14,33%–33,3%.
KELOMPOK III
28
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
29
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
30
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
31
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
2. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer.
Awan terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang
terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat
berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.
KELOMPOK III
32
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
Pembagian jenis awan yang ada sekarang ini adalah hasil dari kongres
meteorologi internasional yang diadakan di Munich, Jerman pada tahun 1802
dan Uppsala, Swedia pada tahun 1894. Pembagian jenis awan atau taksonomi
awan adalah sebagai berikut:
a. Awan tinggi, terdapat pada ketinggian Antara 3-18 km . Awan jenis ini
selalu terdiri dari Kristal-kristal es karena pengaruh letaknya. Awan yang
tergolong awan pada jenis ini adalah sebagai berikut:
1) Cirrus (Ci) : awan jenis ini halus , berstruktur seperti serat, atau
berbentuk seperti bulu burung. Awan ini sering tersusun seperti pita
yang melengkung di langit, sehigga seakan-akan tampak bertemu di
horizon dan terdapat Kristal es. Awan cirrus tidak menimbulkan hujan.
2) Cirrostratus (Cs) : bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata
yang menutup seluruh langit sehingga langit nampak cerah, atau seperti
anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering menimbulkam
halo (lingkaran bercahaya) yang mengelilingi matahari atau bulan.
Biasanya terjadi pada musim kemarau.
3) Cirromulus (Cc) : Awan jenis ini terputus-putus dan penuh dengan
kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan
sering menimbulkan bayangan.
b. Awan Menengah, terdapat pada ketinggian Antara 2-8 km. awan yang
tergolong awan menengah adalah sebagai berikut:
1) Altocomulus (Ac) : Awan jenis ini berukuran kecil-kecil tetapi banyak
biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih pucat
da nada bagian yang kelabu. Awan jenis ini bergerombol sehingga
tampak saling bergandengan.
2) Altostratus (As) : Awan jenis ini berukuran luas dan tebal. Warna awan
altostratus kelabu, sehingga dapat menghalangi sebagian sinar matahari
sebagian siar matahari atau bulan.
c. Awan Rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 2 km. Awan yang
tergolong dalam awan rendah adalah sebagai berikut:
KELOMPOK III
33
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
KELOMPOK III
34
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atmosfer adalah lapisan campuran gas yang membungkus permukaan bumi
dan berfungsi sebagai pelindung kehidupan makhluk hidup di bumi. Atmosfer
mampu menyeimbangkan keadaan di bumi dengan cara mengurangi panasnya sinar
radiasi matahari dan sebagai pelindung dari jatuhnya benda-benda luar angkasa
yang menuju ke bumi. Kondisi cuaca yang ada di bumi ini sepenuhnya dipengaruhi
oleh atmosfer karena atmosfer mampu menahan panas bumi yang keluar dan masuk
ke bumi.
Siklus biogeokimia meupakan siklus unsur atau senyawa yang mengalir dari
komponen biotik ke komponen abiotik dan selanjutnya akan kembali lagi ke
komponen biotik. Emisi industri adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam
mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar yang dikeluarkan melalui sistem
pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran 4 berupa air (H2O), gas CO yang
disebut juga karbon monooksida, CO2 yang disebut juga karbon dioksida, NO x
senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat
ketidaksempurnaan proses pembakara serta partikel lepas.
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan
terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara
setelah melampaui keadaan jenuh.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
memiliki wilayah yang luas.
3.2 Saran
Makalah ini dibuat dari beberapa sumber buku dan dari internet yang
berkaitan dengan judul makalah ini. Namun penyusun menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna.
KELOMPOK III
35
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A. Gunawan. 2000. Menjelajahi Tata Surya. Yogyakarta : Kanisius.
Anjani, Eni dan Haryanto Tri. 2016. Geografi X Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
http://kamuspengetahuan.blogspot.co.id/2011/08/daur-siklus-nitrogen.html
http://ulfagajah.blogspot.co.id/2014/02/siklus-nitrogen.html
Shindu, Yasinto dan Sunaryo. 2016. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
KELOMPOK III
36
K