Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR

ATMOSFER 2024/2025

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan Makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah yang telah dibuat.
Akhir kata, penulis ingin mengucapkan Terima Kasih kepada semua orang
yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah Swt.
Senantiasa meridhai urusan kita semua. Aamiin.

Lafeu, 24 Februari 2024

Penulis

KELOMPOK III
ii
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Atmosfer ................................................................................. 3
2.2 Komposisi, Struktur dan Sifat Atmosfer .................................................. 4
1. Komposisi Atmosfer ................................................................................. 4
2. Struktur Lapisan Atmosfer ....................................................................... 5
3. Sifat-Sifat Atmosfer .................................................................................. 8
2.3 Peranan Atmosfer Bumi ........................................................................... 8
2.4 Siklus Karbon ........................................................................................... 9
1. Fotosintesis ..............................................................................................11
2. Respirasi ................................................................................................. 12
3. Sedimen Karbon ..................................................................................... 14
4. Dampak Lingkungan Kegiatan Manusia ................................................ 16
5. Emisi Karbon dari Industri ..................................................................... 17
6. Pergerakan Tahunan karbon Di Dunia.................................................... 18
2.5 Siklus Nitrogen ....................................................................................... 18
1. Fiksasi Nitrogen ..................................................................................... 20
2. Asimilasi ................................................................................................. 21
3. Nitrifikasi................................................................................................ 22
2.6 Klasifikasi Iklim ..................................................................................... 22
1. Klasifikasi Iklim Matahari...................................................................... 23
2. Klasifikasi Iklim W. Koppen .................................................................. 25
3. Klasifikasi Iklim Fisis ............................................................................ 27

KELOMPOK III
iii
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

4. Klasifikasi Iklim Menurut Schmid-Ferguson ......................................... 28


5. Perbedaan Iklim dan Cuaca .................................................................... 29
2.7 Awan dan Angin ..................................................................................... 30
1. Angin ...................................................................................................... 30
2. Awan ....................................................................................................... 32
BAB III ................................................................................................................. 35
PENUTUP ............................................................................................................. 35
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 35
3.2 Saran ....................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 36

KELOMPOK III
iv
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atmosfer adalah lapisan campuran gas yang membungkus permukaan bumi
dan berfungsi sebagai pelindung kehidupan makhluk hidup di bumi. Atmosfer
mampu menyeimbangkan keadaan di bumi dengan cara mengurangi panasnya sinar
radiasi matahari dan sebagai pelindung dari jatuhnya benda-benda luar angkasa
yang menuju ke bumi. Kondisi cuaca yang ada di bumi ini sepenuhnya dipengaruhi
oleh atmosfer karena atmosfer mampu menahan panas bumi yang keluar dan masuk
ke bumi.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet. Di Bumi,
atmosfer memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kehidupan. Namun,
dengan perubahan iklim global yang semakin mengkhawatirkan, pemahaman yang
mendalam tentang atmosfer menjadi semakin penting.
Seiring dengan berkembangnya sebuah negara secara langsung meningkatkan
jumlah industri yang didirikan. Banyaknya jumlah industri akan berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat tetapi memiliki beberapa dampak buruk
terhadap lingkungan. Salah satu dampak buruk yang diperoleh adalah efek rumah
kaca yang menghasilkan CO₂ sehingga meningkatkan suhu atmosfer permukaan
bumi.
Berdasarkan permasalahan di atas dapat diketahui bahwa perubahan suhu
pada atmosfer permukaan bumi mampu menyebabkan perubahan cuaca yang ada
di bumi. Beberapa unsurnya, adalah tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban
udara. Semua perubahan cuaca yang terjadi di bumi ini telah diamati melalui
pengamatan secara visual serta menggunakan alat sebagai perekam maupun sebagai
alat ukur.
Maksud pengamatan dan perekaman adalah untuk mendapatkan data yang
lengkap dan sesuai mengenai kondisi daerah tertentu. Keterbaruan informasi cuaca
suatu daerah merupakan hal yang penting. Salah satu kemajuan teknologi yang
digunakan untuk mengamati dan merekam kondisi atmosfer permukaan bumi
adalah muatan balon atmosfer yang berfungsi untuk mengukur profil suhu,

KELOMPOK III
1
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

kelembaban udara, dan juga tekanan udara yang ada dipermukaan bumi. Selain itu
juga pengambilan citra fisik permukaan bumi berdasarkan ketinggian, garis lintang,
dan juga garis bujur juga sangat diperlukan guna mengetahui kondisi profil
atmosfer di atas permukaan bumi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a) Apa saja komposisi dan struktur atmosfer?
b) Apa peran utama atmosfer dalam menjaga kehidupan di Bumi?
c) Bagaimana siklus karbon dan siklus nitrogen berlangsung di atmosfer?
d) Apa saja klasifikasi iklim dan bagaimana perbedaan antara cuaca dan iklim?
e) Apa macam-macam awan dan angin yang ada di atmosfer?

1.3 Tujuan
adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a) Siswa dapat mengetahui apa saja komposisi dan struktur atmosfer.
b) Siswa dapat mengetahui apa peran utama atmosfer dalam menjaga kehidupan
di bumi.
c) Siswa dapat mengetahui bagaimana siklus karbon dan siklus nitrogen
berlangsung di atmosfer.
d) Siswa dapat mengetahui apa saja klasifikasi iklim dan bagaimana perbedaan
antara cuaca dan iklim.
e) Siswa dapat mengetahui macam-macam awan dan angin yang ada di
atmosfer.

KELOMPOK III
2
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atmosfer


Atmosfer berasala dari bahasa Yunani yakni berakar dari kata Atmos dan
Sphaira. Atmos dapat diartikan sebagai udara dan Sphaira sebagai lapisan. Jadi,
secara etimologis atmosfer bisa diartikan sebagai lapisan udara. Atmosfer terdapat
diluar planet yang sifatnya menyelimuti planet tersebut. Sehingga secara lebih luas
atmosfer dapat dipahami sebagai lapisan udara yang menyelimuti planet. Sejalan
dengan pengertian yang demikian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
atmosfer didefinisikan sebagai lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai
ketinggian 300 km (terutama terdidi atas campuran berbagai gas, yaitu Nitrogen,
Oksigen, Argon, dan sejumlah kecil gas lain).

Gambar 2.1 Lapisan Atmosfer Bumi


(sumber: http://www.softilmu.com/pengertian-dan-lapisan-atmosfer.html)

Secara terminologi atmosfer didefinisakan sebagai lapisan yang menyelimuti


planet yang tersusun dari zat gas dan mamiliki jarak tertentu dari permukaan planet.
Lapisan ini, menjadi pembatas antara planet tersebut dan ruang angkasa. Jarak
atmosfer dari permukaan bumi adalah bisa beratus-ratus kilometer.
Salah satu planet yang memiliki atmosfer adalam bumi. Bumi sebagai planet
urutan ketiga dari matahari dalam sistem tatasurya mempunyai atmosfer yang
peranannya sangat berpengaruh pada kondisi planet bumi itu sendir. Atmosfer bumi
adalah salah satu yang menyebabkan bumi bisa dijadikan tempat tinggal untuk

KELOMPOK III
3
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

makhluk hidup. Sebab atmosfer bumi yang menjadikan suhu permukaan bumi
antara siang damalm tidak berubah secara drastis. Atmosfer di bumi terdapat dari
ketinggian 0 km diatas pemukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi.
Atmosfer pertama di bumi menurut Michael A. Seeds dan Dana E. Backman
dalam Horizons: Exploring The Univers (2010:348) disebut sebagai primary
atmosphere (Atmosfer Primer). Sedangkan atmosfer yang ada sekarang, yang
biasanya kita hirup disebut sebagai secondary atmosphere (Atmosfer Sekunder)
yang diproduksi oleh gas buang dan tumbuhan hijau yang memproduksi Oksigen.

2.2 Komposisi, Struktur dan Sifat Atmosfer


1. Komposisi Atmosfer
Atmosfer adalah bulatan uadara yang membungkus bola bumi.
Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer
berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar
mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer mencapai
kurang lebih 1000 km. semakin tinggi lapisan udara tekanannya semakin
rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer
secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Komposisi Gas yang Terkandung dalam Atmosfer
No Unsur Kimia Lambang Volume (%)
1 Nitrogen/Zat Lemas N2 78,08
2 Oksigen/ Zat Pembakar O2 20,95
3 Argon Ar 0,93
4 Asam Arang CO2 0,03
5 Neon Ne 0,0018
6 Helium He 0,00015
7 Kripton Kr 0,00011
8 Xenon Xe 0,00005
9 Nitrus Oksida N2O 0,00005
10 Hidrogen H2 0,00005

KELOMPOK III
4
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari


kehidupan sehingga kesetimbngan nitrogen di udara, di laut dan di dalam
bumi sangat di pengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang
berlimpah dari sinar matahari membuat Karbohidrat dengan hasil sampingan
Oksigen (Fotosintesis). Oksigen terakumulasi kemiudian berkembang
makhluk yang membutuhkan Oksigen. Gas nitrogen merupakan gas yang
paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu
sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat
letusan gunung api. Gass lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau
atmosfir adalah Oksogen. Oksigen antara lain berasal dari hasil fotosintesis
padfa tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam fotosintesis, tumbuhan menyerap
gas Karbondioksida dari udara dan mengeluarkan Oksigen. Gas
karbondioksida secara alami berasal dari pernapasan makhlik hidup, yaitu
hewan dan manusia. Serta secara buatan gas Karbondioksida berasal dari asp
pembakaran industri, asap kendraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.

2. Struktur Lapisan Atmosfer


Lapisan atmosfer berdasarkan temperaturnya adalah sebagai berikut.
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan
bumi. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebagai berikut.
1) Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti awan,
hujan, petir, angin.
2) Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
3) Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
4) Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang disebut
tropopause.
b. Stratosfer
Lapisan diatas troposfer adalah Stratosfer dengan ketinggian di daerah
ekuator mulai dari 16-55 km. ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai
berikut.

KELOMPOK III
5
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

1) Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan Ozon (O3) adalah


lapisan-lapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari
radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan
sinar radiasi ultraviolet matahari).
2) Pada lpisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah
tinggi seiring dengan naiknya keringgian. Suhu rata-rata mencapai
max. sekitar 570C.
3) Terdapat lapisan antara yang disebut Stratopause.
c. Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan
ketinggian mulai dari 55-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan
mesosfer adalah sebagai berikut.
1) Suhu semakin bberkurang pada ketinggian 55 km.
2) Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan
jatuh ke permukaan bumi.
3) Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, dimana pada
lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan
ketinggian 50-90 km diatas permukaan bumi yang di sebut dengan
lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh
tempat-tempat lainnya.
d. Thermosfer (Ionosfer)
Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer
(ionosfer) dengan ketinggian mulai dari 80-800 km dari permukaan bumi.
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan
radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
2) Pada keringgian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi
dari lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri
dari Nitrogen dan Oksigen.

KELOMPOK III
6
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

3) Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi


karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung
ionitrogen.
4) Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena
lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang
berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan
oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan di terima keseluruhan
dunia.
e. Eksosfer atau Dissipasisfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi.
Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan.
Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meniggalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan geostasioner.

Gambar 2.2 Lapisan Atmosfer


(Sumber: https://www.zonasiswa.com/2014/07/atmosfer-lapisan-
udara.html)

KELOMPOK III
7
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

3. Sifat-Sifat Atmosfer
Berikut ini merupakan sifat-sifat atmosfer, antara lain sebagai berikut.
a) Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud,
serta hanya bisa dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk
angin.
b) Memiliki berat hingga dapat menyebabkan tekanan.
c) Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan
mengerut.
d) Terdiri atas beberapa lapisan dan gas
e) Transparan dalam beberapa bentuk radiasi
f) Berifat homogen
g) Lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat menyaring
efek radiasi elektromagnetik yang berasal dari pancaran sinar
matahari dan benda-benda angkasa lainnya yang sangat berbahaya
bagi kelangsungan makluk hidup di muka bumi, contohnya seperti
radiasi sinar ultraviolet, infta merah, dan sinar X.

2.3 Peranan Atmosfer Bumi


atmosfer mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan di
permukaan bumi. Peranan atmosfer tersebut adalah sebagai berikut.
a. Sebagai penyangga (buffer) suhu di permukaan bumi. Gas dan uap air pada
atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang
diterimanya. Proses buffering ini membantu menjaga stabilitas suhu di bumi
agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Tanpa atmosfer, suhu pada siang
hari lebih dari 93° C dan pada malam hari dapat mencapai -184° C.
b. Sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari yang berbahaya
bagi kehidupan. Lapisan ozon (O3) membantu menahan radiasi sinar
ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia
bahkan dapat mematikan bagi kehidupan di permukaan bumi..
c. Sebagai sumber gas-gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan.
Contohnya oksigen (O2) yang yang digunakan dalam respirasi manusia dan

KELOMPOK III
8
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

makhluk hidup lain di permukaan bumi. Juga gas karbon dioksida (CO2) dan
nitrogen (N2) yang sangat diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur
hidrologi1 yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi
berlangsung di atmosfer.

2.4 Siklus Karbon


Siklus biogeokimia meupakan siklus unsur atau senyawa yang mengalir dari
komponen biotik ke komponen abiotik dan selanjutnya akan kembali lagi ke
komponen biotik. Siklus unsur ini tidak hanya mengalir melalui organisme tetapi
juga bisa melalui atau melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan tak hidup
(biotik). Salah satu siklus biogeokimia adalah siklus karbon.
Siklus karbon adalah gerakan unsur karbon melalui batuan bumi dan sedimen,
lingkungan air, lingkungan tanah, dan atmosfer. Sejumlah besar karbon organik
dapat ditemukan baik pada organisme hidup dan bahan organik mati. Reservoir
besar karbon, pada orde 20 x 1015 ton, dapat ditemukan di permukaan bumi.
Sebagian besar waduk ini ditemukan di batuan dan sedimen. Siklus karbon karena
itu merupakan gerakan unsur ini melalui biosfer dalam proses yang dimediasi oleh
tanaman fotosintesis di darat dan di laut.
Model siklus karbon dapat digabungkan dengan model iklim global, sehingga
reaksi interaktif dari larutan dan biosfer terhadap nilai CO2 diman dapat
dimodelkan. Ada ketidakpastian yang besar dalam model ini. Baik dalam sub model
fisika maupun biokimia. Model- model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa
ada timbal balik positif antara Temperatur dan CO2 (Daniswara, 2009).
Siklus karbon melibatkan seluruh lingkungan yang ada di alam semesta,
meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer dan geosfer. Karena itu, siklus karbon disebut
sebagai siklus biogeochemical. Pada setiap lingkungan dan antara lingkungan
terjadi pertukaran karbon. Karbon berpindah dari lingkungan atmosfer ke biosfer
sebagai gas karbondioksida. Gas karbondioksida digunakan tumbuhan untuk
berfotosintesis. Karbon memasuki lingkungan atmosfer dari lingkungan bisofer

KELOMPOK III
9
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

juga sebagai gas karbondioksida. Gas karbondioksida dilepaskan ke atmosfer dari


hasil pernafasan mahluk hidup, hasil pembusukan/fermentasi oleh bakteri/jamur
dan hasil pembakaran senyawa-senyawa organik. Selain petukaran karbon dari
lingkungan atmosfer ke biosfer atau sebaliknya, karbon dipertukarkan dalam
lingkungan bisofer melalui rantai makanan. Pertukaran karbon pun terjadi dari
lingkungan biosfer ke geosfer. Cangkang hewan-hewan lunak pada umumnya
mengandung karbonat. Karbonat kemudian diubah menjadi batu kapur melalui
suatu proses yang disebut sedimentasi. Sedangkan perpindahan karbon dari
lingkungan geosfer ke lingkungan atmosfer terjadi melalui hasil reaksi batu kapur
dan erupsi gunung merapi (Prawirohartono, 2001).
Proses ini melibatkan fiksasi karbon dioksida (CO2) menjadi molekul
organik, proses yang disebut fotosintesis. Energi yang digunakan dalam proses ini
disimpan dalam bentuk kimia, seperti yang karbohidrat (gula seperti glukosa).
Bahan organik akhirnya teroksidasi, seperti yang terjadi ketika organisme
fotosintesis mati. Melalui proses respirasi, karbon dikembalikan ke atmosfer dalam
bentuk karbon dioksida. Karena “omset” waktu bentuk seperti karbon sangat lambat
(pada tingkat ribuan tahun), pintu masuk bahan ini ke dalam siklus karbon tidak
signifikan pada skala manusia.
Perpindahan karbon sebagai gas karbondioksida dari lingkungan atmosfer ke
hidrosfer, atau sebaliknya terjadi untuk menyeimbangkan pH air laut, melalui reaksi
kesetimbangan:
CO2 + H2O H2CO3H2CO3 H+ + HCO3
Siklus karbon dimulai dengan dilepaskannya CO2 oleh berbagai macam sumber
seperti:
a) Pengilangan minyak bumi.
b) Peristiwa alam seperti minyak bumi.
c) Organisme laut.
d) Aktivitas manusia, hewan, dan tumbuhan.

KELOMPOK III
10
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

Gambar 2.3 Siklus Karbon


(sumber: www.biogiekimia.com)

1. Fotosintesis
Organisme yang menggunakan karbon dioksida sebagai sumber karbon
dikenal sebagai autotrof. Banyak organisme ini juga menggunakan sinar
matahari sebagai sumber energi untuk mereduksi karbon dioksida; karenanya,
mereka sering disebut sebagai fotoautotrof. Proses fiksasi karbon dioksida
dilakukan oleh fitoplankton di laut, dengan tanaman darat (terutama pohon),
dan dengan banyak mikroorganisme. Sebagian besar proses ini dilakukan
oleh tumbuhan darat.
Proses fotosintesis dapat diringkas dengan persamaan berikut:
CO2 + air + energi → karbohidrat + oksigen
Proses ini membutuhkan energi dari sinar matahari, yang disimpan
dalam bentuk energi kimia karbohidrat. Sementara kebanyakan tanaman
menghasilkan oksigen dalam proses-sumber oksigen di atmosfer-beberapa
bakteri bumi dapat menghasilkan produk selain oksigen. Organisme yang
melakukan fiksasi karbon dioksida, menggunakan fotosintesis untuk
mensintesis karbohidrat, yang sering disebut sebagai produsen. Sekitar 2 x
1010 – 3 x 1010 ton karbon tetap setiap tahun digunakan selama proses jelas

KELOMPOK III
11
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

dalam jumlah besar, tetapi hanya sebagian kecil dari total karbon yang
ditemukan di bumi. Sekitar 450 miliar ton karbon yang terkandung dalam
hutan bumi; sekitar 700 miliar ton ada dalam bentuk karbon dioksida
atmosfer.
Sebagian besar karbon organik di bumi ditemukan dalam bentuk
tanaman darat, termasuk hutan dan padang rumput. Ketika tanaman ini atau
bahan tanaman mati, seperti ketika daun jatuh ke bumi di musim gugur, bahan
organik mati menjadi humus. Sebagian besar karbon yang awalnya terikat
selama fotosintesis berubah menjadi berupa humus. Degradasi humus
merupakan proses yang lambat, pada orde dekade. Namun, dekomposisi
humus, terutama melalui proses yang disebut respirasi, yang mengembalikan
sebagian besar karbon dioksida ke atmosfer. Dengan demikian, siklus karbon
merupakan keseimbangan yang dinamis antara karbon di atmosfer dan karbon
tetap dalam bentuk bahan organik.

2. Respirasi
Respirasi merupakan kebalikan dari fotosintesis. Semua organisme
yang menggunakan oksigen, termasuk manusia, melaksanakan proses ini.
Namun, terutama dekomposisi humus oleh mikroorganisme yang
mengembalikan sebagian besar karbon ke atmosfer. Tergantung pada
mikroorganisme tertentu, karbon dalam bentuk baik karbon dioksida atau
metana (CH4). Respirasi umumnya diwakili oleh persamaan:
Karbohidrat + oksigen → karbon dioksida + air + energi
Energi yang dilepaskan oleh reaksi digunakan oleh organisme (yaitu,
konsumen) untuk melaksanakan proses metabolisme sendiri. CO2 di udara
kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Hasil akhir
proses fotosintesis adalah senyawa organik berupa oksigen dan glukosa.
Oksigen yang dihasilkan kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk
bernafas. Proses pernafasan manusia dan hewan menghasilkan H2O dan
CO2. CO2 tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan kembali dan
begitu seterusnya. Sedangkan glukosa hasil dari fotosintesis merupakan
sumber energi bagi tumbuhan untuk pertumbuhannya. Kemudian, senyawa

KELOMPOK III
12
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

organik dari tumbuhan ini digunakan oleh organisme lainnya (manusia,


hewan) melalui rantai makanan. Selain sebagai sumber energi, senyawa
organik tersebut sebagian disimpan dalam tubuh organisme. Senyawa organik
pada tumbuhan banyak terkandung dalam batang. Adapun pada manusia dan
hewan, bahan organik banyak terdapat pada bagian tulang.
Respirasi hewan merupakan salah satu penghasil karbon, dimana
respirasi termasuk dalam system metabolisme. Metabolisme sel adalah
proses-proses pengubahan biokamis yang terjadi di dalam sel dan dapat di
bedakan menjadi anabolisme atau penyusunan dan katabolisme atau
penguraian. Penyusunan pada sel-sel hewan tidak seperti yang dalam sel
tumbuhan, akan tetapi katabolismenya mempunyai kesamaan dengan sel
tumbuhan meliputi peristiwa respirasi, yaitu pembokaran zat-zat makanan
menjadi energi. Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa
sederhana menjadi senyawa kompleks. Salah satu proses anabolisme yang
terjadi pada hewan adalah kemosintesis. Kemosintesis adalah proses asimilasi
karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia, dan tidak diperlukan
klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri.
Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan
untuk asimilasi karbon.
Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat
mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan
reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit,
bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari
hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi
kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri
Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara
mengoksidasi NH3, tepatnya amonium karbonat menjadi asam nitrit.
Pada hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks
yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida
dan air. Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat

KELOMPOK III
13
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik besar


seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih
kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil
oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya
asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok
asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam
sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan energi yang disimpan
dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+)
menjadi NADH. Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut
dapat dilakukan dengan cara respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi
yang menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Secara umum
keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.
>> Senyawa organik + Oksigen -> Karbon dioksida + Air + Energi
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan
transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah
reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
Dalam ekosistem air, pertukaran CO2 di air dengan diatmosfer berjalan
secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk
asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah
sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka
sendiri dan organisme heterotrof lain. Begitu pula sebaliknya, saat organisme
air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.
3. Sedimen Karbon
Pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan konsentrasi CO2 di
bumi Hutan dan lingkungan berkurang akibat pembangunan jalan dan
bangunan-bangunan, sehingga tumbuhan berkurang kemampuan
fotosintesinya. Karbon dapat dijumpai dimana-mana. Karbon dapat dijumpai
didalam atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan
terbesar dijumpai dalam batuan endapan serta bahan baker fosil yang terdapat
dalam perut bumi. Di atmosfer terdapat kandungan CO2, sebanyak 0,03%.
Sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan. Erupsi

KELOMPOK III
14
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

vulkanik, pembakaran batu bara dan asap pabrik. Sebagian besar karbon yang
berada di atmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2). Meskipun jumlah
gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dan seluruh gas yang ada di
atmosfer, namun ia memiliki peran yang penting dalam menyongkong
kehidupan.
Meskipun tingkat besar karbon berputar antara atmosfer dan organisme
hidup, sebagian besar karbon ditemukan dalam deposit karbonat di darat dan
di sedimen laut. Beberapa ini berasal dari ekosistem laut, di mana organisme
menggunakan karbon dioksida terlarut untuk menghasilkan cangkang
karbonat (kalsium karbonat). Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut
menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang
larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa
air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat
bagian solubility pump). Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah
dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang
mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang
karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan
menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
Saat organisme ini mati, kerang tenggelam dan menjadi bagian dari
sedimen laut. Deposit organik lainnya, seperti minyak dan batubara, berasal
dari endapan fosil bahan organik mati. Waktu daur ulang untuk sedimen dan
deposito tersebut umumnya pada orde ribuan tahun; maka kontribusi mereka
terhadap siklus karbon diabaikan pada skala waktu manusia. Selain itu,
adanya pelapukan batuan silikat termasuk dalam penghasil sedimen dimana,
selain dari 2 proses di atas, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam
reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat
tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat
yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat
karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Beberapa sedimen didaur ulang secara alami, seperti ketika sedimen
larut atau ketika hujan asam jatuh pada batuan karbonat (kapur), melepaskan

KELOMPOK III
15
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

karbon dioksida. Namun, ketika deposit tersebut dibakar sebagai bahan bakar
fosil, kadar karbon dioksida di atmosfer dapat meningkat pada tingkat yang
cepat.

4. Dampak Lingkungan Kegiatan Manusia


Gas karbon dioksida hanya sebagian kecil (0,036 persen) dari volume
atmosfer. Namun, karena kemampuannya untuk menetap, dan bahkan
perubahan kecil dalam tingkat gas ini dapat secara signifikan mengubah suhu
lingkungan. Sekitar tahun 1850, manusia mulai membakar sejumlah besar
bahan bakar fosil; penggunaan bahan bakar tersebut dipercepat secara
signifikan setelah penemuan mobil.
Pada akhir abad kedua puluh, antara 5 miliar dan 6 miliar ton karbon
yang dilepaskan ke atmosfer setiap tahun dari pembakaran karbon fosil.
Beberapa karbon dilepaskan mungkin kembali ke bumi melalui karbon
biologis memperbaiki perangkap panas dari bumi, karbon dioksida bertindak
seperti termostat, dan bahkan perubahan kecil dalam tingkat gas ini dapat
secara signifikan mengubah suhu lingkungan. Sekitar tahun 1850, manusia
mulai membakar sejumlah besar bahan bakar fosil; penggunaan bahan bakar
tersebut dipercepat secara signifikan setelah penemuan mobil. Pada akhir
abad kedua puluh, antara 5 miliar dan 6 miliar ton karbon yang dilepaskan ke
atmosfer setiap tahun dari pembakaran karbon fosil.
Beberapa karbon dilepaskan mungkin kembali ke bumi melalui fiksasi
karbon secara biologis, dengan kemungkinan peningkatan biomassa pohon
tanah atau tanaman lain. (Apakah ini memang tetap, masih menjadi
perdebatan.) Memang, skala besar deforestasi berpotensi menghapus ini,
berarti dimana kadar karbon dioksida di atmosfer dapat dikendalikan secara
alami. Setiap hari, jutaan ton karbon dioksida ke atmosfer setiap hari.
Sayangnya, karbon dioksida adalah gas rumah kaca. Menyerap cahaya
inframerah. Atmosfer sehingga dapat menyerap panas lebih dari itu
digunakan untuk dapat di simpan, yang menghasilkan fenomena yang biasa
disebut sebagai pemanasan global.

KELOMPOK III
16
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

5. Emisi Karbon dari Industri


Emisi industri adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar yang dikeluarkan melalui sistem
pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran 4 berupa air (H2O), gas CO yang
disebut juga karbon monooksida, CO2 yang disebut juga karbon dioksida,
NO x senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai
akibat ketidaksempurnaan proses pembakara serta partikel lepas. Hampir
sebagian besar emisi yang dibuang pun berupa gas CO2 disamping gas
lainnya. Untuk keseluruhan kegiatan industri total emisi yang dihitung
dibedakan dengan pertimbangan keterkaitan dengan proses pemakaian energi
dan proses yang berlangsung di industri itu sendiri (Baldasano,2008). Emisi
gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai kegiatan industri berhubungan
dengan energi. Selama proses ini, banyak gas rumah kaca yang berbeda
dihasilkan seperti CO2, CH4, N2O, dan PFC. Sebagian dari gas buang atau
emisi yang dikeluarkan adalah beracun, dan sebagian besar berupa gas rumah
kaca yang mengakibatkan pemanasan global.
Emisi (buangan) gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mngandung karbon, contoh CO2, merupakan gas
buang dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG (elpiji) dan bahan
bakar lain yang banyak mengandung hidro karbon (senyawa yang
mengandung hidrogen dan karbon). Contoh lain, CFC (Chlor Fluoro Karbon)
dari Gas Pendingin (gas Freon) pada AC, Kulkast, Cat Piloks, Obat nyamuk
semprot, Hair spray semprot, dll.Bisa juga emisi karbon berupa atom Karbon
(C) yang terlepas ke udara saat terjadi peristiwa pembakaran seperti jelaga,
butiran-butiran karbon yang berwarna hitam saat kita meyulut ban bekas,
membakar aspal, membakar lilin.dll. Tetapi ini bentuknyaa padat, bukan gas.
Hasil dari berbagai emisi gas karbon yan berasal dari kegiatan idustri maupun
kegiatan rumah tangga akan menguap ke langit dan menggumpal menjadi
awan, dimana hasil ini akan masuk ke dalam siklus karbon.

KELOMPOK III
17
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

6. Pergerakan Tahunan karbon Di Dunia


Penguraian semua efek ini kadang-kadang lebih sulit akibat respon
yang lambat dari perubahan laut di level CO2 di atmosfer. Seperti gas-gas
yang lain pada umumnya, kekuatan yang menggerakan CO2 dari udara ke
permukaan laut adalah perbeadaan konsentrasi di atmosfer dan perairan.
Jika terjadi perubahan/pertukaran yang cepat maka di atmosfer menjadi.
Dari beberapa pengamatan terakhir pada lokasi perairan lain (Alaska dan
kutub Selatan) menunjukan hal yang sama dengan pengamatan Keeling
(1958) akan tetapi ternyata variasi siklus tahunan CO2 di Alaska lebih besar
dibanding perairan lain, di mana rata-rata peningkatannya itu sebesar 1.5
ppm pertahun. Sedangkan dari hasil pengamatan secara musiman diperoleh
bahwa CO2 maksimum terjadi pada bulan April dan Mei dan minimum
terjadi pada bulan September dan Oktober. Hal ini dikarenakan oleh variasi
proses fotosintesis dan respirasi oleh tumbuhan di darat (sedangkan dilautan
tidak ada data yang cukup).
Dari hasil pengamatan tersebut di atas dan hasil analisis oleh Millero
and Sohn (1992) menyimpulkan bahwa perubahan Tekanan Parsial CO2
dipermukaan perairan disebabkan oleh :
a. Pengurangan akibat fotosintesis
b. Pengurangan akibat pembentukan CaCO3
c. Pengurangan akibat pemanasan bumi
d. Penambahan akibat oksidasi oleh material tumbuhan
e. Penambahan akibat penguraian CaCO3
f. Penambahan akibat peningkatan CO2 di atmosfer akibat
pembakaran fosil

2.5 Siklus Nitrogen


Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer sebanyak 70% di
bandingkan dengan oksigen 21%, argon 0,98%, dan karbon dioksida sebanyak
0,083% . Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah
terbatas. Hal ini dikarenakan nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit
bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk

KELOMPOK III
18
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,


denitrifikasi. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi
karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci,
termasuk produksi primer dan dekomposisi.

Gambar 2.4 Siklus Nitrogen


(sumber:www.siklusnitrogen.com)
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati dan oleh bakteri.
Amonia ini dapat dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu nitrosomonas dan
nitrosococcus menjadi NO2-. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikasi, yaitu
pseudomonas denitrifikasi, nitrat diubah kembali menjadi ammonia dan ammonia
diubah kembali menjadi nitrogen yang dilepas bebas ke udara. Dengan cara ini
siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
Nitrat sangat mudah larut dalam tanah, sehinga cepat hilang karena proses
pembusukan. Taraf ketersesisaan nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya
bahan organik, populasi zat-zat renik, dan tingkat pembasuhan tanah oleh air.
Dalam keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya
yang menentukan penyediaan nitrogen dalam tanah. Proses pemanenan

KELOMPOK III
19
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

menyebabkan sejumlah besar nitrogen terikat hilang akibat tanah mengalami


pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik. Selain itu nitrogen
terikat juga hilang, karena diambil oleh bakteri pengubah nitrat menjadi nitrogen.
Hal ini menyebabkan pertanian intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk
nitrogen.
Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di
Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalauprotein adalah zat yang sangat kita
butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam
nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada
tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting
untuk fotosintesisdan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami(melalui proses
konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk
mengkonversigas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme
hidup, oleh karena itu nitrogenmenjadi komponen penting dari produksi pangan.
Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap"nitrogen, (juga dikenal
sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh
pada sebidang tanah.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang
mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dannitrogen. Reaksi
untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara
lain: Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.
Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa
tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk

KELOMPOK III
20
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh


mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis,
contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat
mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif:
a) Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan
dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas
dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh
dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik,
yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs.
Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b) Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C,
dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses
Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan
bahan peledak.
c) Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik
termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d) Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton
dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitratatau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat
menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya.
Jika nitratdiserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam
nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain

KELOMPOK III
21
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik


kecil.

3. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup
di dalam tanah danbakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi,
bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonasmengoksidasi amonium
(NH4+) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain,
seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi
dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting
karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
a) NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+
b) NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3-
c) NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
d) NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e
note : "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat
memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan
masalah bagi air minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen
darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi
biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah
dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga
meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan
kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk
oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti
amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika
berkontribusi untuk eutrofikasi ini."

2.6 Klasifikasi Iklim


Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
memiliki wilayah yang luas. Misalnya Indonesia memiliki iklim tropis. Ragam

KELOMPOK III
22
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

iklim pada berbagai tempat di muka bumi ditentukan oleh beberapa gabungan
proses atmosfer yang berbeda. Agar diperoleh penjelasan dan pemetaan daerah
iklim, maka perlu mengidentifikasikan dan menglasifikasikan jenis iklim.
Berdasarkan pengendapan material yang ditemukan dibanyak bagian dunia,
menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam 2 juta tahun terakhir
gletser menutupi sebagian besar permukaan bumi. Waktu ini disebut dengan zaman
es. Selama 2 juta tahun terakhir, zaman es bergantian dengan periode hangat yang
disebut interval interglasial. Zaman es berlangsung 60.000 sampai 100.000 tahun.
Kebanyakan periode interglasial lebih pendek, yang berlangsung 10.000 hingga
15.000 tahun. Kita sekarang berada dalam interval interglasial yang dimulai sekitar
11.500 tahun yang lalu.
1. Klasifikasi Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Intensitas
panas yang diterima oleh suatu tempat dipengaruhi oleh letak lintangnya
sehingga iklim ini disebut dengan “iklim garis lintang”. Adapun pembagian
daerah iklim matahari adalah sebagai berikut:
a. Iklim Tropis (0-23,50 LU dan 0-23,50LS).
1) Matahari selalu vertikal sehingga suhu udara rata-rata tinggi (200 C-
300C)
2) Tekanan udaranya lebih rendah dan berubah secara perlahan dan
beraturan.
3) Kejadian hujan lebih banyak daripada banyak wilayah lainnya.
b. Iklim Subtropis (23,5– 40o LU dan 23,5O– 40 OLS).
1) Daerah peralihan antar iklim tropis dan iklim sedang.
2) Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim
gugur, dan musim dingin.
3) Pada musim panas, suhu tidak terlalu panas dan pada musim dingin,
suhu juga tidak terlalu dingin.
4) Jika hujannya jatuh pada musim dingin disebut iklim Mediterania.
Jika hujannya jatuh pada saat musim panas, disebut iklimTiongkok.

KELOMPOK III
23
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

5) Wilayah yang memiliki iklim subtropis antara lain meliputi sebagian


besar Eropa (kecuali Skandinavia), kawasan Asia Tengah, Asia Timur
dan Asia Barat sebelah utara, Amerika Serikat, selatan Amerika
Selatan, Afrika Utara, selatan Afrika dan Australia.
c. Iklim Sedang (400 – 66, 50 LU dan 400 – 66, 50LS).
1) Tekanan udara sering berubah-ubah.
2) Arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu.
3) Kadang menimbulkan badai yang tiba-tiba.
d. Iklim Dingin (66, 50 - 900LU dan 66, 50 - 900LS).
1) Terdapat iklim tundra, yaitu musim dingin yang berlangsung lama,
sedangkan musim berlangsung singkat, udaranya kering. Pada musim
dingin, tanah selalu membeku karena tertutup oleh lapisan es dan salju
sepanjang tahun. Di musim panas, terdapat banyak rawa akibat es
yang mencair di permukaann tanah. Terdapat lumut-lumutan dan
semak-semak. Wilayahnya meliputi Amerika Utara, pulau-pulau di
utara Kanada, pantai selatan Greendland, dan Serbia bagian utara.
2) Terdapat iklim es, yaitu terdapat salju abadi akibat suhu yang
terusmenerus rendah. Wilayahnya meliputi Kutub Utara, yaitu
Greenland dan Antartika di Kutub Selatan.

Gambar 2.5 Klasifikasi Iklim Matahari


(sumber: www.e-dukasi.net)

KELOMPOK III
24
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

2. Klasifikasi Iklim W. Koppen


Seorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir
Koppen (1918) mencoba membuat sistem penggolongan iklim dunia
berdasarkan unsur-unsur cuaca, meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan
kelembaban. Klasifikasi iklim W.Koppen menggunakan sistem huruf. Huruf
pertama dalam sistem klasifikasi iklim W.Koppen terdiri atas 5 huruf kapital
yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Iklim A (Iklim tropis), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin
masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembaban udara senantiasa
tinggi.
b. Iklim B (Iklim arid atau kering), ditandai dengan rata-rata proses
penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang
jatuh, sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang
mengalir secara permanen.
c. Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal), ditandai dengan rata-
rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C.
Minimal ada satu bulan yang melebihi rata-rata suhu di atas 10°C. Iklim
C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan
winter).
d. Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu
bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.
e. Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan
terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim
panas yang jelas.

Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembaban, tingkat kekeringan,


atau kebekuan wilayah. Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara
lain:
a. huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap
bulan dan tidak terdapat musim kering;

KELOMPOK III
25
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

b. huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin


(winter);
c. huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas
(summer);
d. huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering
yang jelas walaupun periodenya pendek.

Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:


a. huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan
tahunan berkisar antara 380 mm - 760 mm, dan
b. huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan
kurang dari 250 mm.
Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
a. huruf t artinya tundra;
b. huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);
c. huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan


iklim Koppen adalah sebagai berikut:
a. Af artinya iklim hutan hujan tropis.
b. Aw artinya iklim savana tropis.
c. Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan savana.
d. BS artinya iklim steppa.
e. BW artinya iklim gurun.
f. Cw artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan
winter yang kering.
g. Cs artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan
summer yang kering.
h. Cf artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dan lembap
sepanjang tahun.
i. Df artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dan
lembap sepanjang tahun.

KELOMPOK III
26
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

j. Dw artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dengan


winter yang kering.
k. ET artinya iklim tundra.
l. EF artinya iklim kutub (senantiasa beku).
m. EH artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C,


dan D. Af dan Am terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan
utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara. Aw
terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti
daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai
selatan. C terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. D terdapat di
pegunungan salju Irian Jaya.

3. Klasifikasi Iklim Fisis


Iklim fisis adalah klasifikasi iklim yang pembagiannya berdasarkan
kondisi sebenarnya suatu daerah sebagai hasil pengaruh keadaan alam dan
lingkungan sekitarnya. Faktor yang berpengaruh antara lain daratan yang
luas, lautan, angin, arus laut, vegetasi, dan topografi. Iklim ini dapat
dibedakan menjadi:
a. Iklim Laut
Iklim laut terletak di daerah yang dikelilingi oleh lautan. Ciri-cirinya
antara lain penguapan tinggi, udara selalu lembap, langitnya tertutup awan,
perbedaan suhu antara siang dan malam hari rendah, serta memiliki curah
hujan yang rendah, serta memililki curah hujan yang tinggi.

b. Iklim Darat
Iklim darat adalah iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena
letaknya di tengah-tengah benua. Ciri-cirinya antara lain kelembaban
udara rendah, perbedaan suhu antara siang dan malam hari sangat
mencolok sehingga memungkinkan adanya padang rumput.

KELOMPOK III
27
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

c. Iklim Gunung
Iklim gunung adalah iklim yang terdapat di dataran tinggi. Ciri-cirinya
antara lain terdapat di daerah yang beriklim sedang, hujan banyak terjadi
di lereng yang menghadap angin dan kadang banyak turun salju.
d. Iklim Musim
Iklim musim adalah iklim yang terdapat di daerah yang dilalui oleh
angin musim sehingga musim berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya
antara lain setengah tahun angin laut basah yang menimbulkan hujan dan
setengah tahun bertiup angin darat yang kering sehingga menimbulkan
musim kemarau.

4. Klasifikasi Iklim Menurut Schmid-Ferguson


Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Fergusson adalah klasifikasi iklim
yang banyak digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Klasifikasi
iklim ini dibuat berdasarkan kondisi iklim di daerah tropis. Dasarnya adalah
jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan dan tingkat kebasahan yang
disebut gradien (Q). Gradien Q adalah persentase nilai perbandingan antara
jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Untuk
menentukan bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan metode
Mohr. Menurut Mohr suatu bulan dikatakan:
a. bulan kering, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm;
b. bulan basah, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm;
c. bulan lembap, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya antara 60–100 mm.
Penentuan iklim Schmidt-Fergusson dapat ditentukan dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

Makin besar nilai Q, berarti iklimnya semakin kering dan semakin kecil
nilai Q, iklim semakin basah. Ketentuan dari sistem klasifikasi iklim Schmidt-
Ferguson adalah sebagai berikut.
a. Tipe Iklim A (sangat basah), jika nilai Q antara 0%–14,33%.
b. Tipe Iklim B (basah), jika nilai Q antara 14,33%–33,3%.

KELOMPOK III
28
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

c. Tipe Iklim C (agak basah), jika nilai Q antara 33,3%–60%.


d. Tipe Iklim D (sedang), jika nilai Q antara 60%–100%.
e. Tipe Iklim E (agak kering), jika nilai Q antara 100%–167%.
f. Tipe Iklim F (kering), jika nilai Q antara 167%–300%.
g. Tipe Iklim G (sangat kering), jika nilai Q antara 300%–700%.
h. Tipe Iklim H (kering sangat ekstrim), jika nilai Q lebih dari 700%
Perhatikan diagaram Schamid-Ferguson berikut!

Gambar 2.5 Diagram Schmid-Ferguson


(sumber: Bambang Utoyo, Geografi, Kelas X)
5. Perbedaan Iklim dan Cuaca
Berikut ini beberapa perbedaan cuaca dan iklim adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Perbedaan Iklim Dan Cuaca
Cuaca Iklim
Memuat informasi sehari-hari Memuat informasi statistik kondisi
tentang perubahan atmosfer disuatu cuaca rata-rata disuatu wilayah
kawasan dalam waktu tertentu. tertentu selama lebih 30 tahun.
Cuaca di suatu tempat termasuk Iklim susatu negara mencakup
kondisi atmosfer jangka pendek. kondisi atmosfer rata-rata jangka
Kondisi ini bisa berubah dalam panjang yang diamati selama
hitungan jam, menit, maupun hari. bebrapa dekade.
Kondisi cuaca sangat sering Kondisi iklim berubah dalam
berubah. jangka waktu lama.
Sumber:www.Vendatu.com

KELOMPOK III
29
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

2.7 Awan dan Angin


1. Angin
Angin ialah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi
(maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum). Besarnya kecepatan
angin dapat diukur dengan alat yang dinamakan anemometer.
Berikut ini beberapa macam-macam angin sebagai berikut.
i. Angin Tetap
Angin tetap adalah angin yang bertiup sepanjang tahun. Angin tetap
dibedakan menjadi berikut:
1) Angin barat adalah angin yang bertiup dari daerah maksimum sub
tropis (300) ke minimum sub kutub (lintang 600), baik lintang utara
maupun lintang selatan.
2) Angin timur adalah angin dingin yang bergerak dari maksimum
kutub (900) ke arah minimum sub kutub (600) baik lintang utara
maupun lintang selatan.
3) Angin pasat adalah angin tetap yang berasal dari daerah tekanan
maksimum subtropics (300-400 LU/LS) menuju kearah daerah
tekanan minimum equator (katulistiwa). Angin pasat meliputi:
- angin pasat di belahan bumi utara disebut angin pasat timur laut,
dan
- angin pasat di belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara.
Di sekitar katulistiwa , kedua angin pasat ini bertemu. Karena
temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara
tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah
pertemuan kedua angin pasat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan
temperatur selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini ,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya
daerah ini dinamakan daerah Doldrum (wilayah tenang).
4) Angin anti pasat, pada ketinggian tertentu massa angin pasat naik
secara vertikal kembali bergerak mendatar kearah wilayah subtropis.

KELOMPOK III
30
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

j. Angin muson atau angin musim


Angin muson atau angin musim adalah angin yang bertiup atau
berhembus secara periodik berganti arah setiap setengah tahun sekali.
Angin muson barat laut terjadi Antara Oktober-April, dengan letak
matahari berada di belahan bumi selatan terutama Australia lebih banyak
menerima panas matahari , sehingga suhu disana lebih tinggi (tekanan
udara rendah). Sedangkan suhu di benua Asia rendah (tekanan udara
tinggi). Angin bergerak dari Asia ke Australia, sehingga Indonesia terjadi
musim penghujan karena di perjalanannya banyak membawa uap air.
Angin muson timur laut terjadi Antara April-Oktober. Pada periode ini
matahari berada pada belahan bumi bagian utara, terutma bagian Asia yang
banyak menerima pemanasan matahari, akibatnya suhu di benua Asia
tinggi (tekanan udara rendah) sedangkan di benua Australia rendah
(tekanan udara tinggi). Angin bergerak dari Australia menuju Asia ,
sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau karena dalam perjalananya
sedikit membawa uap air.
k. Angin Lokal
1) Angin darat dan angin laut
Pada malam hari, suhu udara di daratan lebih cepat dingin sehingga
tekanan udara di atas daratan tinggi (maksimum). Sementara itu suhu
udara di lautan lambat dingin sehingga tekanan udaranya rendah
(minimum), sehingga angin bergerak dari daratan menuju ke laut
disebut dengan angin darat. Sebaliknya pada siang hari, terjadi
pergerakan udara dari laut menuju darat disebut angin laut
2) Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju lereng
gunung yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung adalah
angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah , terjadi pada
malam hari

KELOMPOK III
31
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

3) Angin fhon (angin jatuh)


Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering
dan panas. Hal ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan
sebagai hujan di lereng gunung yang berhadapan dengan arah
datangnya angin.
a) Angin brubu terdapat di Sulawesi Selatan
b) Angin bohorok terdapat di Deli, Dumatra Utara
c) Angin Kumbang terdapat di Cirebon, Jawa Barat
d) Angin gending terdapat di Pasuruan
e) Angin Wamrau terdapat di Papua
4) Angin yang bersifat dingin
a) Angin mistral, Angin ini berasal dari pegunungan menuju ke
dataran rendah di pantai. Sebagai contoh angin yang bertiup di
pantai Laut Tengah, selatan Prancis.
b) Angin bora, Angin bora bertiup di wilayah Balkan. Angin ini
turun dari Dataran Tinggi Balkan ke Pantai Istria dan Albania.
l. Angin Siklon dan Anti Siklon
Daerah depresi adalah daerah yang bertekanan minimum dikelilingi
oleh daerah yang bertekanan maksimum. Di daerah tersebut garis-garis
isobarnya tertutup dan verbal atau ketinggian tekanan udara memusat.
Akibatnya terjadi gerakan angin berputar memusat yang disebut dengan
angin siklon. Sebaliknya, daerah kompresi yaitu daerah yang bertekanan
maksimum dikelilingi oleh daerah yang bertekanan minimum. Pada daerah
ini, angin berputar dengan arah yag keluar disebut dengan angin antisiklon.
Arah gerakan kedua jenis angin tersebut sesuai dengan hukum Buys
Ballot.

2. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer.
Awan terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang
terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat
berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.

KELOMPOK III
32
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

Pembagian jenis awan yang ada sekarang ini adalah hasil dari kongres
meteorologi internasional yang diadakan di Munich, Jerman pada tahun 1802
dan Uppsala, Swedia pada tahun 1894. Pembagian jenis awan atau taksonomi
awan adalah sebagai berikut:
a. Awan tinggi, terdapat pada ketinggian Antara 3-18 km . Awan jenis ini
selalu terdiri dari Kristal-kristal es karena pengaruh letaknya. Awan yang
tergolong awan pada jenis ini adalah sebagai berikut:
1) Cirrus (Ci) : awan jenis ini halus , berstruktur seperti serat, atau
berbentuk seperti bulu burung. Awan ini sering tersusun seperti pita
yang melengkung di langit, sehigga seakan-akan tampak bertemu di
horizon dan terdapat Kristal es. Awan cirrus tidak menimbulkan hujan.
2) Cirrostratus (Cs) : bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata
yang menutup seluruh langit sehingga langit nampak cerah, atau seperti
anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering menimbulkam
halo (lingkaran bercahaya) yang mengelilingi matahari atau bulan.
Biasanya terjadi pada musim kemarau.
3) Cirromulus (Cc) : Awan jenis ini terputus-putus dan penuh dengan
kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan
sering menimbulkan bayangan.
b. Awan Menengah, terdapat pada ketinggian Antara 2-8 km. awan yang
tergolong awan menengah adalah sebagai berikut:
1) Altocomulus (Ac) : Awan jenis ini berukuran kecil-kecil tetapi banyak
biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih pucat
da nada bagian yang kelabu. Awan jenis ini bergerombol sehingga
tampak saling bergandengan.
2) Altostratus (As) : Awan jenis ini berukuran luas dan tebal. Warna awan
altostratus kelabu, sehingga dapat menghalangi sebagian sinar matahari
sebagian siar matahari atau bulan.
c. Awan Rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 2 km. Awan yang
tergolong dalam awan rendah adalah sebagai berikut:

KELOMPOK III
33
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

1) Stratocumulus (Sc) : Awan jenis ini bentuknya seperti bola-bola yang


sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang di
lautan. Lapisan awan ini tipis sehingga tidak menimbulkan hujan.
2) Stratus (St) : Awan yang rendah dan sangat luas, tingginya dibawah
2.000 m, melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Kabut dan awan
stratus pada dasarnya tidak berbeda.
3) Nimbostratus (Ns) : Awan ini bentuknya tidak menentu, tepianya tidak
beraturan. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis saja.
Awan ini berwarna putih kelabu dan penyebaranya di langit cukup luas.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500-1500
meter.
1) Cumulus (Cu) : Merupakan aan tebal dengan puncak-puncak yang agak
tinggi, terbenuk pada siang hari karena udara naik. Bila awan ini terkena
sinar matahari hanya pada sebelah sisinya, timbul bayangan berwarna
kelabu.
2) Cumulonimbus (Cb) : Awan jenis ini dapat menimbulkan hujan dengan
kilat Guntur. Awan ini bervolume besar , pososinya rendah, berpuncak
tinggi dan melebar, sehigga merupakan awan yang tebal. Biasanya di
atas awan cumulonimbus terdapat awan cirrostratus. Hal ini sering
terjadi pada waktu angin ribut.

KELOMPOK III
34
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atmosfer adalah lapisan campuran gas yang membungkus permukaan bumi
dan berfungsi sebagai pelindung kehidupan makhluk hidup di bumi. Atmosfer
mampu menyeimbangkan keadaan di bumi dengan cara mengurangi panasnya sinar
radiasi matahari dan sebagai pelindung dari jatuhnya benda-benda luar angkasa
yang menuju ke bumi. Kondisi cuaca yang ada di bumi ini sepenuhnya dipengaruhi
oleh atmosfer karena atmosfer mampu menahan panas bumi yang keluar dan masuk
ke bumi.
Siklus biogeokimia meupakan siklus unsur atau senyawa yang mengalir dari
komponen biotik ke komponen abiotik dan selanjutnya akan kembali lagi ke
komponen biotik. Emisi industri adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam
mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar yang dikeluarkan melalui sistem
pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran 4 berupa air (H2O), gas CO yang
disebut juga karbon monooksida, CO2 yang disebut juga karbon dioksida, NO x
senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat
ketidaksempurnaan proses pembakara serta partikel lepas.
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan
terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara
setelah melampaui keadaan jenuh.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
memiliki wilayah yang luas.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat dari beberapa sumber buku dan dari internet yang
berkaitan dengan judul makalah ini. Namun penyusun menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna.

KELOMPOK III
35
K
MAKALAH GEOGRAFI SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
ATMOSFER 2024/2025

DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A. Gunawan. 2000. Menjelajahi Tata Surya. Yogyakarta : Kanisius.

Anjani, Eni dan Haryanto Tri. 2016. Geografi X Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Anonim. 2012. Daur Karbon. http://biosmadaj.blogspot.co.id/2012/04/daur-


karbon-c.html. Diakses pada tanggal 22 Desember 2015.

Anonim. 2015. Proses dan Tahapan Siklus Karbon.


http://budisma.net/2015/01/proses-dan-tahapan-siklus-karbon.html. Diakses
pada tanggal 22 Desember 2015.

Bayong Tjasyono, Dr.1999. Klimatologi Umum. Bandung: FMIPA - ITB.

http://kamuspengetahuan.blogspot.co.id/2011/08/daur-siklus-nitrogen.html

http://ulfagajah.blogspot.co.id/2014/02/siklus-nitrogen.html

Shindu, Yasinto dan Sunaryo. 2016. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga

KELOMPOK III
36
K

Anda mungkin juga menyukai