Anda di halaman 1dari 53

SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

K-02: BENTUK BUMI, SISTEM KOORDINAT,


DAN PROYEKSI PETA

T I M P E N G AJ AR :
D R . I R . Y U L I S U H AR N O TO , M . E N G
M AU L AN A I B R AH I M R AU , S T, M S C
S U TO Y O , S T P, M S I

D e p a r t e m e n Te k n i k S i p i l & L i n g k u n g a n

Institut Pertanian Bogor (IPB)

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 1


OUTLINE

1. Bumi Fisik
2. Model Geoid dan Elipsoid
3. Sistem Koordinat Geografis
4. Sistem Proyeksi Peta

Teknik Sipil dan Lingkungan 2 Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BUMI FISIK

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 3


4
BENTUK BUMI
Kita dapat mengasumsikan bahwa bumi adalah datar saat melakukan surveying atau
mapping pada wilayah yang kecil. Hal ini tentunya sesuai karena kalkulasi yang ada
sangat mudah – menggunakan PLANE TRIGONOMETRY dan Engineering (rectangular)
coordinates

5
BENTUK BUMI
Untuk area yang lebih luas
(seperti Great Britain, Italia,
Rusia, dll), dengan
mengasumsi bumi adalah
datar akan menghasilkan error.
Perhitungan posisi bumi dan
geometri dapat menghasilkan
hasil yang lebih baik jika
diasumsikan bahwa bumi
adalah ellipsoidal (spheroidal),
kalkulasinya tidak semudah
plane trigonometri –
menggunakan SPHERICAL
TRIGONOMETRY dan
geographic coordinates

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 6
Bentuk Bumi

Pengaruh kurvatur (lengkung


bumi) dan refraksi (pembelokan
cahaya)
o Bilajarak horizontal (D)
antara alat dgn rambu cukup
jauh
K = 67.5 D2 mm, D: (km)
o Direct leveling : nilai K
negatif
o Trigonometric leveling:
  potitif, Nilai K positif
  negatif, Nilai K negatif

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 7
BENTUK BUMI
Tapi apakah Bumi ELLIPSOIDAL (atau spheroidal)? TIDAK! Tapi hampir.
Kita dapat ‘melihat’ bumi tidak ‘semulus’ kelihatannya, karena ada
gunung, lembah, pantai, kedalaman laut, dll.
Tapi apa yang alat/instrument ‘lihat’? Ketika kita menyeimbangkan nivo,
alat akan langsung secara otomatis lurus dengan arah gravitasi, karena
alat tersebut ‘merasakan’ gravitasi. Arah gravitasi mengarah ke pusat
Bumi, tetapi arah yang sebenarnya berbeda-beda, seperti halnya pada
gunung dan lembah. Permukaan yang ‘dirasakan’ alat/intrumen adalah
permukaan yang tegak lurus dengan arah gravitasi: PERMUKAAN YANG
BERGELOMBANG.
Permukaan inilah yang disebut dengan GEOID.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 8
9
Proyeksi Bumi: BUMI FISIK

Bumi fisik merupakan gambaran bumi yang


sesungguhnya dan sangat tidak beraturan.
Karena terjadi gaya tarik menarik antara
bumi – bulan – matahari. Bumi fisik
terbentuk dari sebagian besar air, dataran
rendah dan dataran tinggi. Dalam model ini
bumi fisik tidak dapat dilakukan proses
pemetaan, karena bentuknya yang tidak
beraturan sehingga sulit ditentukan model
matematisnya.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 10
Video: Bumi Fisik

Source: 11
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

MODEL GEOID DAN ELIPSOID

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 12


Proyeksi Bumi: GEOID
Konsep geoid pertama kali digagas oleh C.F. Gauss. Geoid adalah bidang ekipotensial
gaya berat Bumi yang menyinggung muka laut. Namun permukaan laut tidaklah stabil
dan banyak dipengaruhi oleh angin, cuaca, dan lain-lain. Karena itu digunakanlah muka
laut rata-rata (Mean Sea Level, MSL) sebagai pendekatan dari geoid.

Geoid sering dinyatakan sebagai bentuk fisik Bumi yang


sebenarnya. Tapi, geoid bukanlah bentuk permukaan pada
kerak Bumi. Geoid bisa saja terletak di atas atau di
bawahnya. Bentuk geoid tidak beraturan dan hanya bisa
ditentukan melalui pengamatan medan gaya berat. Karena
merupakan bidang ekipotensial, gaya berat setiap titik pada
geoid selalu sama dan permukaan geoid selalu tegak lurus
dengan medan gaya berat.

Geoid digunakan sebagai referensi tinggi untuk levelling.


Untuk keperluan praktis, pengukuran ketinggian merujuk
pada MSL yang mendekati geoid. Tinggi dari permukaan
geoid disebut tinggi ortometrik. 13
14
Proyeksi Bumi: ELLIPSOID
Bentuk geoid yang tidak beraturan tidak memungkinkan kita untuk melakukan
perhitungan matematis. Karena itu, sebagai representasi matematis dari bentuk fisik
Bumi, digunakanlah ellipsoid. Ellipsoid adalah ellips yang diputar pada sumbu
pendeknya. Perbedaan antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari 200 m.
Sesuai dengan teori Newton, bahwa gaya sentrifugal menyebabkan Bumi mengalamai
pemampatan, jari-jari kutub pada ellipsoid lebih pendek daripada jari-jari ekuatornya.
Pemampatan ini dinyatakan dengan:
f = (a-b)/a
dengan a adalah sumbu panjang ellipsoid, b adalah sumbu pendek ellipsoid, dan f adalah
pegepengannya. Ellipsoid yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu untuk hitungan
geodesi dan sebagai permukaan rujukan dinamakan ellipsoid referensi. Ada banyak sekali
ellipsoid referensi, mulai dari Airy, Bessel, hingga WGS 84. Yang paling umum digunakan
adalah WGS 84 (World Geodetic System 1984). Meski pada pengukuran terestris
digunakan geoid sebagai referensi tinggi, tapi satelit posisi (seperti GNSS, VLBI, SLR)
menggunakan ellipsoid sebagai referensinya. Tinggi dari permukaan ellipsoid disebut
tinggi geodetik.

15
Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 16
17
PROYEKSI BUMI

Sumber: ee.co.za

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 18
PROYEKSI BUMI

Feature
Spheroid /ellipsoid P
- a math. model

Geoid – a real
model

This is a very exaggerated diagram….!


19
PROYEKSI BUMI

Orthometric (H) and Geodetic height (h) and the separation (N)

Geodetic height (h)


Orthometric height (H)
Separation (N) 20
Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 21
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

DATUM

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 22


Datum
Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah
parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi.
Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih
akurat lagi menggunakan satelit
Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi
yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena
masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan
maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami
kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global.
Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal
tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF (International
Terestrial Reference System).
Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid
pada daerah yang tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara
lain : datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974),
dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995).

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 23
World Geodetic System
World Geodetic System adalah standar untuk digunakan dalam kartografi,
geodesi, dan navigasi. Terdiri dari bingkai koordinat standar untuk Bumi,
permukaan referensi standar bulat (datum atau referensi ellipsoid) untuk
data ketinggian mentah, dan permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid)
yang mendefinisikan permukaan laut nominal.
Revisi terbaru adalah WGS 84 (penanggalan dari tahun 1984 dan terakhir
direvisi pada tahun 2004), yang berlaku sampai sekitar 2010. Skema
sebelumnya termasuk WGS 72, WGS 66, dan WGS 60. WGS 84 adalah
koordinat sistem referensi yang digunakan oleh Global Positioning System.
Datum yang digunakan untuk penentuan posisi GPS disebut WGS84 (World
Geodetic System 1984). Ini terdiri dari tiga dimensi sistem koordinat
Cartesian dan ellipsoid terkait, sehingga posisi WGS84 dapat digambarkan
sebagai salah koordinat XYZ Cartesian atau lintang, bujur dan koordinat
elipsoid tinggi.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 24
Video: Permukaan Laut
Source:

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 25
Video: Apa itu Datum?

Source: 26
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM KOORDINAT GEOGRAFIS

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 27


Sistem Koordinat Geografis:
Longitude dan Latitude
Longitude dan Latitude adalah suatu sistem koordinat geografis yang
digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan
bumi.
Latitude atau garis lintang adalah garis yang menentukan lokasi
berada di sebelah utara atau selatan ekuator. Garis lintang diukur
mulai dari titik 0 derajat dari khatulistiwa sampai 90 derajat di kutub.
Longitude atau garis bujur adalah digunakan untuk menentukan
lokasi di wilayah barat atau timur dari garis utara selatan yang sering
disebut juga garis meridian. Garis bujur diukur dari 0 derajat di
wilayah Greenwich sampai 180 derajat di International Date Line.
Garis tengah diantara kutub merupakan sebuah lingkaran besar yang
membagi bumi menjadi 2 bagian yaitu utara dan selatan. Lingkaran
garis imajiner ini akan semakin mengecil ketika mendekati kutub.
Garis lintang digunakan untuk membatasi corak iklim di permukaan
bumi sedangkan garis bujur untuk menentukkan waktu dan tanggal.
Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 28
Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 29
30
Sumber: docs.qgis.org

1 Derajat garis bujur sama dengan 111,32 km. Satuan derajat bisa juga disebut jam sehingga
setiap derajat terbagi menjadi 60 menit dan setiap menit terbagi menjadi 60 detik. Dalam
penulisan letak astronomis contohnya 60º 23′ 14”S, maka dibaca sebagai 60 derajat 23 menit 14
detik Lintang Selatan. 31
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM PROYEKSI PETA

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 32


PROYEKSI BUMI

Teknik Sipil dan Lingkungan


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 33
Proyeksi Peta
Suatu peta merupakan
penyajian grafis yang
menggambarkan permukaan
bumi, yang berbentuk lengkung
(permukaan seperti bola)
menjadi penyajian pada bidang
datar. Perubahan penyajian dan
bidang lengkung ke bidang datar
ini, mempunyai konsekuensi
adanya kesalahan, apalagi
daerah yang dipetakan
mencakup daerah yang luas,
apalagi seluas permukaan bumi.

Proyeksi Peta: pemindahan sistem paralel dan meridian yang ditetapkan pada
bidang spheroid (globe) yang lengkung ke bidang datar (peta).

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 34
Tiga Jenis Proyeksi Peta

cylindrical projections

conical projections

planar projections
Sumber: docs.qgis.org

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 35
Teknik Sipil dan Lingkungan
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 36
Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang
bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa,
maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis
meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder
mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
1. Dapat menggambarkan daerah yang luas.
2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
4. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
5. Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan
daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis
lintang.
Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 37
Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari
suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk
memproyeksikan daerah lintang tengah (miring).
Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-
jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.
Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut
yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga
bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat
untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 38
Proyeksi Planar/Datar/Azimuthal
Proyeksi Azimuthal, adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar
sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan
berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub
dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi
Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
1. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung
kutub.
2. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus
dengan ekuator.
3. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung
salah satu tempat antara kutub dan ekuator.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 39
Video: Proyeksi Peta Silinder

40
Distorsi pada peta

41
42
43
44
Video: Proyeksi Peta

45
Sistem Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)

North
47 48 49 50 51 52 53
equator equator

47 48 49 50 51 52 53

South
47 48 49 50 51 52 53

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 46
Sistem Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 47
Sistem Koordinat Terproyeksi: Universal
Transerve Mercator (UTM)
Universal Transerve Mercator sistem koordinat dikembangkan oleh
Amerika Serikat Army Corps of Engineers pada tahun 1940-an. Sistem
ini didasarkan pada model ellipsoidal bumi.
System UTM membagi permukaan bumi antara 80oS dan 84oLU menjadi
60 zona, masing-masing 6o bujur lebar dan berpusat diatas meridian
bujur. Zona 1 adalah dibatasi oleh bujur 180o sampai 174oB dan
berpusat pada 177 barat meridian. Zona penomoran meningkatkan ke
arah timur. Masing-masing dari 60 zona bujur dalam system UTM
didasarkan pada Mercator Melintang proyeksi.

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 48
Penomoran Koordinat UTM

Lebih tepatnya

49
Penomoran Koordinat UTM

Teknik Sipil dan Lingkungan Kuliah 2


Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIL 442) 2017 50
Penomoran Koordinat UTM

51
Converter Sistem Koordinat Geografis ke UTM

52
SIL 442 – APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

TERIMA KASIH
T I M P E N G AJ AR :
D R . I R . Y U L I S U H AR N O TO , M . E N G
M AU L AN A I B R AH I M R AU , S T, M S C
S U TO Y O , S T P, M S I

D e p a r t e m e n Te k n i k S i p i l & L i n g k u n g a n

Institut Pertanian Bogor (IPB)

SIL-442 (Aplikasi SIG)/MIR 53

Anda mungkin juga menyukai