Makalah Metode Pembelajaran Kitab Kuning (Kelompok 5)
Makalah Metode Pembelajaran Kitab Kuning (Kelompok 5)
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Pembelajaran Kitab Kuning Berbasis Digital: Studi Kasus di PJJ PAI Syekhnurjati
Cirebon."
Makalah ini bertujuan untuk membahas secara mendalam mengenai kitab kuning, sebuah
warisan ilmu pengetahuan Islam berbahasa Arab tanpa harakat, yang menjadi penting dalam
pemahaman Al-Qur'an dan As-Sunnah. Kitab kuning bukan hanya sebuah warisan klasik,
tetapi juga menjadi fondasi dalam mencetak calon ulama yang menguasai bahasa Arab dan
berbagai ilmu agama Islam secara menyeluruh, mengacu pada konsep Tafaquh Fi ad-din.
Dalam proses pembelajaran kitab kuning, penulis membahas pentingnya memilih metode
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Metode pembelajaran yang
efektif menjadi kunci keberhasilan dalam menyampaikan materi kitab kuning sehingga
siswa dapat memahami dengan baik. Selain itu, pembelajaran kitab kuning juga berarti
mempelajari bahasa Arab, menuntut pemahaman struktur bahasa, cara membaca, dan
terjemahan bahasa Arab.
Makalah ini juga membahas konteks pembelajaran kitab kuning di berbagai lembaga,
termasuk pondok pesantren dan program PJJ PAI Syekhnurjati Cirebon. Program
Pembelajaran Kitab Kuning Berbasis Digital menjadi salah satu inovasi yang
menggabungkan sistem pendidikan formal dengan pendidikan pondok pesantren. Dengan
implementasi sistem pondok pesantren, siswa dapat memperdalam agama Islam melalui
pembelajaran kitab kuning.
Rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian turut
dibahas dalam pendahuluan ini untuk memberikan gambaran komprehensif tentang
pokok-pokok bahasan yang akan diuraikan dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun dari pembaca sangat diharapkan
guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkaya
wawasan dan pemahaman mengenai pembelajaran kitab kuning, khususnya dalam konteks
pembelajaran berbasis digital di PJJ PAI Syekhnurjati Cirebon.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penyusunan makalah ini khususnya Dr. Zaenul Alim, Lc., M.A selaku dosen pembimbing
kami.
[Kelompok 5]
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kitab kuning merupakan kitab bertulisan Arab tanpa syakal/harakat yang berisi ilmu-ilmu
agama Islam karya para ulama Timur Tengah pada abad pertengahan. Kitab kuning dipelajari untuk
memudahkan orang Islam dalam memahami sumber hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Selain itu, juga bertujuan untuk mencetak calon-calon ulama yang menguasai bahasa Arab dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran merupakan hal yang penting
dalam proses pembelajaran. Penyampaian materi dengan metode yang tepat menjadikan
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, sedangkan metode pembelajaran
yang tidak tepat akan mengakibatkan kurang maksimalnya dalam proses pembelajaran
Sebagaimana dalam mempelajari kitab kuning juga dibutuhkan metode pembelajaran yang
tepat agar pembelajaran berjalan efektif dan siswi memahami materi yang disampaikan. Dalam
mempelajari kitab kuning berarti juga mempelajari bahasa Arab karena kitab kuning berisi tulisan
Arab, sehingga selain mempelajari materi kitab kuning siswi juga mempelajari cara membaca,
Pembelajaran kitab kuning biasa dipelajari di pondok pesantren dan menjadi bahan ajar
pokok disamping Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain di pelajari di pondok pesantren, kitab kuning
juga dipelajari di sebagian sekolah dan universitas formal salah satunya di PJJ PAI Syekhnurjati
Cirebon. PJJ PAI Syekhnurjati Cirebon memiliki satu program yang dimasukan dalam mata kuliah
yakni pembelajaran Pembelajaran Kitab Kuning Berbasis Digital yaitu salah program yang
memadukan antara sistem pendidikan formal dengan pendidikan pondok pesantren. Sistem
pondok pesantren yang diterapkan berupa mempelajari kitab kuning untuk memperdalam agama
Islam.
1.2 Rumusan Masalah
agama Islam?
2. Apa peran metode pembelajaran dalam efektivitas pembelajaran kitab kuning, terutama di
4. Apa saja indikator kemampuan membaca kitab kuning dan sejauh mana mahasiswa dapat
1. Pembahasan lebih fokus pada pengertian, pembelajaran, dan metode pembelajaran kitab
2. Tidak mencakup pembahasan tentang kitab kuning di pondok pesantren atau di lingkungan
3. Tidak melibatkan analisis secara mendalam terkait kurikulum formal di PJJ PAI
Syekhnurjati Cirebon.
1.4 Tujuan
1. Menganalisis pengertian, peran, dan integrasi kitab kuning dalam pembelajaran agama
Islam.
2. Menilai efektivitas metode pembelajaran kitab kuning di lingkungan PJJ PAI Syekhnurjati
Cirebon.
4. Mengidentifikasi indikator kemampuan membaca kitab kuning dan sejauh mana mahasiswa
1.5 Manfaat
1. Menyediakan pemahaman lebih mendalam tentang kitab kuning dan perannya dalam
3. Memahami karakteristik kitab kuning yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dan
1.6 Metodologi
Metodologi penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode literatur. Metode literatur
digunakan untuk melakukan telaah secara mendalam terhadap berbagai sumber literatur yang
relevan dengan topik penelitian. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode literatur ini
jurnal ilmiah, buku-buku terkait, dan sumber-sumber lain yang dapat mendukung penelitian
ini.
● Seleksi sumber literatur yang relevan dengan fokus penelitian, khususnya terkait dengan
kitab kuning, pembelajaran kitab kuning, dan metode pembelajaran yang efektif.
2. Kajian Literatur:
● Tinjauan literatur dilakukan dengan membaca, menganalisis, dan mensintesis informasi dari
● Identifikasi konsep-konsep utama terkait dengan kitab kuning, pembelajaran kitab kuning,
3. Penyusunan Rangkuman:
● Rangkuman dari literatur yang telah dikaji disusun untuk memberikan pemahaman yang
● Menyusun kerangka konseptual berdasarkan temuan dan konsep-konsep yang muncul dari
kajian literatur.
4. Analisis Literatur:
● Melakukan analisis terhadap perbandingan, persamaan, dan perbedaan antar literatur yang
dikaji.
kitab kuning.
5. Pengembangan Argumen:
6. Penulisan Makalah:
kontribusi pemahaman yang mendalam tentang pembelajaran kitab kuning dan metode
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang sangat penting dalam pendidikan, karna dalam
system. Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara guru dan murid dan
sumber belajar pada lingkungan belajar. Pembelajaran bisa diartikan suatu proses
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Sedangkan pembelajaran menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup untuk belajar.
Pembelajaran disini menyatakan sebagai proses lebih tepatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar
Pembelajaran adalah tindakan yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
didik tindakan yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu
sepanjang hayat seorang manusia serta berlaku kapanpun dan dimanapun. Dalam
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal
1 ayat 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Dalam dunia pendidikan, belajar
dan pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim
dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah tempat dimana anak
mendapatkan pengajaran baik secara langsug maupun tidak langsung yaitu dalam
pemahaman yang lebih dalam, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang
studi,pengalaman, atau instruksi. Ada banyak pendekatan dan perspektif yang berbeda
mengenai pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidang pendidikan.
B. Kitab Kuning
Dalam dunia pesantren asal-usul penyebutan atau istilah dari kitab kuning belum
diketahui secara pasti, Penyebutan ini didasarkan pada sudut pandang yang berbeda. Namun
menurut Amin Haidar Kitab Kuning adalah kitab-kitab berbahasa arab tanpa harokat
sehingga dinamai kitab gundul, untuk dapat membacanya peserta didik/ santri harus
Sebutan kitab kuning itu sendiri sebenarnya merupakan sebuah ejekan dari pihak
luar, yang mengatakan bahwa kitab kuning itu kuno, ketinggalan zaman, memilliki kadar
keilmuan yang rendah, dan lain sebagainya. Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan oleh
Masdar F. Mas‟udi: “kemungkinan besar sebutan itu datang dari pihak orang luar dengan
konotasi yang sedikit mengejek”. Terlepas dengan maksud apa dan oleh siapa dicetuskan,
istilah itu ini telah semakin memasyarakat baik di luar maupun di lingkungan pesantren.
Menurut Zuhri sebagaimana dikutip Arifin bahwa kitab kuning biasanya ditulis atau
dicetak memakai huruf Arab dalam bahasa Arab, Melayu, Sunda, dan sebagainya. Hurufnya
tidak diberi harokat atau tanda baca dank arena itu sering disebut dengan kitab gundul.
Umumnya kitab ini dicetak dengan kertas berwarna kuning, berkualitas murah, lembaran-
lembarannya terlepas atau tidak berjilid, sehingga mengambil bagian yang diperlukan tanpa
harus membawa satu kitab yang utuh. Lembaran- lembaran yang terlepas ini disebut korasa,
adalah: bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan yang berbahasa
arab, atau berhuruf arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama lampau (As- Salaf) yang
ditulis dengan format khas pra-moderen, sebelum abad ke-17-an M. dalam rumusan yang
a. ditulis oleh ulama-ulama asing, tetapi secara turun temurun menjadi referensi yang dibuat
c. ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau terjemah atas kitab karya ulama asing.
Kitab Kuning memiliki ciri has tersendiri yang jarang ditemui dalam
buku buku lain dan hal ini yang membedakannya dengan kitab- kitab lain.
diantaranya adalah:
a. Pada umumnya merupakan hasil karya abad pertengahan
e. Kitab kuning yang disebut juga kitab gundul pada umumnya tidak berharakat
f. Ukurannya besar, hurufnya kecil-kecil serta tidak mengenal titik atau koma
g. Struktur kalimat dalam bahasanya mengenal i‟rab atau perubahan bentuk akhir
kata
i. Pada umumnya disajikan dalam dua komponen matan dan syarah, matan terletak
di luar garis segi empat yang mengelilingi syarah .
ketika kita melafadzkan kata bahasa asing yang tidak kita ketahui
4.1 Kesimpulan
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru, murid, dan sumber belajar dalam
lingkungan belajar. Pentingnya proses ini dalam pendidikan terlihat dari
komponen-komponen yang saling terkait. Pembelajaran tidak terbatas di sekolah saja,
melainkan dapat terjadi sepanjang hayat dan di berbagai pusat pendidikan (keluarga,
sekolah, masyarakat).
Kitab Kuning adalah kitab berbahasa Arab tanpa harokat, sering disebut kitab gundul.
Meskipun awalnya mungkin mendapat ejekan sebagai kuno, kitab kuning dianggap sebagai
kitab keagamaan yang berbahasa Arab. Kitab ini mencirikan karakteristik unik, termasuk
penggunaan huruf Arab tanpa harokat, struktur kalimat yang dimulai dengan kata kerja, dan
ukuran besar dengan huruf kecil tanpa tanda baca. Kitab Kuning memiliki ciri khas, seperti
ditulis pada abad pertengahan, struktur kalimat dimulai dengan kata kerja, penggunaan kata
ganti (dhamir), tidak berharakat, ukuran besar, huruf kecil, struktur kalimat mengenal
isytiqaq dan i'rab, dan disajikan dalam dua komponen matan dan syarah. Indikator
Kemampuan Membaca Kitab Kuning melibatkan ketepatan membaca berdasarkan kaidah
nahwiyah dan sharfiyah, pemahaman isi (terjemah), dan kemampuan mengungkapkan isi
bacaan. Mahasiswa perlu tidak hanya dapat membaca dengan benar tetapi juga
mengungkapkan pemahaman mereka terhadap isi kitab kuning.
4.2 Saran
1. Penting bagi pendidik dan peserta didik untuk memahami bahwa pembelajaran tidak
hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di berbagai lingkungan sepanjang hidup.
2. Mahasiswa yang mempelajari kitab kuning perlu dilatih untuk tidak hanya
menguasai aturan bacaannya, tetapi juga untuk dapat mengungkapkan kembali isi
bacaan dengan baik.
3. Kurikulum pembelajaran harus mempertimbangkan aspek membaca, memahami, dan
mengungkapkan kembali isi bacaan, terutama dalam konteks pembelajaran kitab
kuning.
Dengan demikian, memahami konsep pembelajaran dan karakteristik kitab kuning serta
mengembangkan kemampuan membaca, memahami, dan mengungkapkan isi bacaan adalah
hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam konteks pendidikan Islam.
BAB IV
Daftar Pustaka
1. Afifah,Dewi. "Penggunaan Metode Al Miftah Lil 'Ulum dalam Meningkatkan Kualitas Membaca
Kitab Kuning Pada Santri Madrasah Diniyah Miftahul 'Ulum Pasuruan". Skripsi PAI UIN MALIKI
Malang.oktober,2017
2. Aqil,2004. Pesantren Masa Depan. Cirebon:Pustaka Hidayah
3. Karecher,Wolfgang.trj. Sonhaji Saleh.1988. "Dinamika Pesantren Kumpulan Makalah Seminar
Internasional. "The role of Pesantren in Education and Communitu Development in Indonesia".
Jakarta:P3M
4. Wahid,Abdurrahman.2010. Menggerakkan Tradisi Essai-Essai Pesantren. Yogyakarta.LKiS
Yogyakarta.
5. Muhaimin,dan Abdul Mujib.1993. "Pemikiran Pendidikan Islam". Bandung:Trigenda Karya.
6. Sholihin. "Strategi Pembelajaran Kitab Kuning Melalui Bantuan Materi Al Miftah Lil 'Ulum di
Pondok Pesantren Sidogiri Pesantren Cendikia:Jurnal Studi Keislama,Volume 4,nomor 2,Desember
2018.
7. Ubaidillah,Ibnu dan Ali Rif'an. "Efektivitas Metode Al Miftah Lil 'Ulum dalam Meningkatkan
Kualitas Membaca Kitab Kuning Para Santri Madrasah Diniyah". Jurnal Piwulang,volume 2 nomor
1. September,2019.
8. Martin Van Bruinessen. kitab Kuning Pesantren dan Tarekat. Tradisi-tradisi Islam di Indonesia.
(Bandung:Mizan,1995)
9. Yosid,Abu. Paradigma Baru Pesantren. Yogyakarta:IRCiSoP,2018.