Anda di halaman 1dari 4

Bab 7

Teknik Penyusunan
Instrumen Penelitian

Setiap teknik atau metode pengumpulan data menggunakan


instrumen pengumpul data yang berbeda-beda. Secara umum yang dimaksud
dengan instrumen adalah sesuatu yang karena memenuhi persyaratan akade-
mis maka dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Dalam konteks penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan
penelitian. Sehingga biasa disebut instrumen pengumpul data (IPD). Pada
dasarnya instrumen pengumpul data terbagi pada dua macam, yakni tes dan
non-tes. Yang termasuk kelompok tes, misalnya; tes bakat, tes prestasi belajar,
tes integrasi. Sedangkan yang termasuk non-tes, misalnya; pedoman
wawancara, kuesioner atau angket, pedoman observasi, daftar cocok (check
list), skala sikap, skala motivasi, dan sebagainya.
Prosedur pengembangan tes dan skala sebagai instrumen pengumpul
data (instrument pengukuran dalam penelitian kuantitatif) telah dijelaskan
pada bab sebelumnya. Pada penelitian yang memuat banyak variabel (meliputi
variabel-variabel kualitatif dan kuantitatif, meliputi data-data faktual, data-
data tentang performansi maksimal, dan atau data-data tentang performansi
tipikal seseorang), maka tentu memerlukan instrumen penngumpul data yang
kompleks (berbagai jenis).
Untuk mempermudah dalam penyusunan IPD, peneliti sebaiknya
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang disebut teknik penyusunan
instrumen. Langkah yang perlu dilakukan peneliti dalam penyusunan IPD
adalah:
Pertama, menentukan indikator-indikator atau aspek-aspek dari setiap
variabel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menentukan
aspek-aspek dari variabel-variabel penelitian tersebut, harus berdasarkan pada
teori-teori yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
Kedua, menyusun matrik/kisi-kisi IPD, yang memuat beberapa kolom untuk
variabel, indikator-indikator atau aspek-aspeknya, teknik pengumpulan data,
sumber data, jumlah pertanyaan/pernyataan dan nomor-nomor perta-
nyaan/pernyataan. Apabila IPD itu berupa pernyataan, maka harus disebutkan
dalam kisi-kisi jumlah pernyataan positif dan negatifnya.
Penyusunan kisi-kisi seperti tersebut di atas, apabila peneliti dalam
melakukan penelitiannya akan menggunakan dua pendekatan sekaligus,
kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, apabila pendekatan yang digunakan
hanya salah satunya (kualitatif atau kuantitatif), maka kolom untuk teknik
pengumpulan data dan sumber data tidak perlu dibuat. Apabila penyusunan
kisi-kisi IPD dilakukan setiap variabel, maka kolom variabel tidak perlu dibuat.
Untuk memperjelas pemahaman, berikut ini disajikan contoh penyu-
sunan kisi-kisi IPD. Misalnya, peneliti akan melakukan penelitian tentang
"Kebutuhan Diklat bagi Guru-Guru MAN", dengan menggunakan dua metode
penelitian, kualitatif dan kuantitif. Teknik pengumpulan data dengan
pendekatan kualitatif yang digunakan adalah wawancara mendalam, sedang-
kan teknik pengumpulan data dengan pendekatan kuantitatif menggunakan
kuesioner. Untuk itu, kisi-kisi IPD yang disusun adalah seperti ditunjukkan
pada Tabel 7.
Contoh lain, misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian
tentang "Prestasi Belajar Matematika Siswa MAN 1 Negeri Jiran dilihat dari
Motivasi Berprestasinya". Metode penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan skala. Secara
teknis, format kisi-kisi IPD dapat beragam bentuknya. Salah satunya adalah
seperti pada Tabel 8.
Tabel 7
Contoh Penyusunan Matrik/Kisi-Kisi Pertanyaan
(Kebutuhan Diklat Guru-Guru MABBIKIF MAN)

No Variabel Indikator Metode Sumber


1. Jumlah 1. Jenis kelamin Wawancara 1. Kabid Mapenda/
guru bi- 2. Umur mendalam Kasi Ketena-
dang 3. Pendidikan akhir gaan Kanwil
studi MA- 4. Masalah-masalah yang dihadapi Kemenag
BBIKIF 5. Sistem rekrutmen 2. Kasi Mapenda
Kantor Kemenag
3. Kepala MAN
2. Program 1. Kurikulum yang digunakan Wawancara Kabid
diklat un- 2. Materi yang disampaikan mendalam Mapenda/Kasi
tuk guru 3. Metode penyampaian yang digunakan Ketenagaan
MABBI- Kanwil
KIF Kemenag
3. Program 1. Media pembelajaran yang digunakan Wawancara 1. Kasi Mapenda
diklat un- 2. Nara sumber mendalam Kantor
tuk guru 3. Frekuensi pelaksanaan diklat Kemenag
MABBI- 4. Teknik evaluasi hasil belajar 2. Kepala Balai
KIF 5. Anggaran biaya yang diperlukan Diklat
6. Respon guru peserta terhadap diklat
4. Identitas 1. Jenis kelamin Kuesioner Guru-guru
guru2 2. Usia MABBIKIF MAN
MAB- 3. Pendidikan terakhir/jurusan
BIKIF 4. Status kepegawaian
5. Masa kerja sebagai guru
6. Tempat mengajar
7. Bidang studi yang diajarkan
5. Diklat 1. Proses pembelajaran Kuesioner Guru-guru
yang per- 2. Teknik evaluasi MABBIKIF MAN
nah dii- 3. Pengetahuan dan keterampilan yang
kuti diperoleh
guru2 4. Peningkatan karir
MABBI- 5. Relevansi materi diklat dengan kebu-
KIF MAN tuhan guru
6 Kebu- 1. Jenis diklat Kuesioner Guru-guru
tuhan 2. Materi MABBIKIF MAN
diklat 3. Metode
4. Sarana dan prasarana
5. Perlu praktek atau tidak
6. Waktu diklat
7. Tenaga pengajar
8. Frekuensi diklat
9. Evaluasi
Tabel 8
Contoh Format Matrik/Kisi-Kisi Butir PernyataanSkala
Motivasi Berprestasi

Pernyataan
Indikator/Aspek Positif Negatif To-
Jml Nomor Jml Nomor tal
1. Keinginan untuk berprestasi 4 3, 5, 17, 20 2 4, 29 6
2. Senang pada pekerjaan yang 3 2, 6, 9 2 10, 12 5
menantang
3. Senang berkompetisi 3 7, 14, 21 3 11, 15, 23 6
4. Sikap yang baik terhadap 4 8, 18, 25, 2 16, 24 6
ulangan/ujian 28
5. Penghindaran diri dari kega- 5 1, 13, 22, 2 19, 27 7
galan 26, 30
Jumlah Butir Pernyataan 19 11 30

Anda mungkin juga menyukai