Anda di halaman 1dari 5

Penelitian Penelitian Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Fisika Indonesia

Original Research Paper

Efektivitas Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Problem Based


Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Winda Astarini Aripin1, Hairunisyah Sahidu2, Muh Makhrus3

1,2,3
Program Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram, Lombok, Indonesia.

Article history Abstract: This study aims to determine the effectiveness of physics learning tools
Received: May 20th, 2021 based on problem based learning models to improve effective and efficient
Revised: June 12th, 2021 problem solving and critical thinking skills of students. The type of research used
Accepted: June 26th, 2021 is research and development (Research and Development) with the research
*Corresponding Author:
model being developed is 4D Models. The effectiveness is obtained from a limited
Winda Astarini Aripin, Program trial to get the N-gain test value and the efficiency is determined from the
Studi Pendidikan Fisika, FKIP, student's response. The results of the study based on the results of the average N-
Universitas Mataram, Nusa gain test obtained a value of 0.41 with a medium category. Student responses
Tenggara Barat Indonesia showed that they were not satisfied with online learning. So it can be concluded
Email: that the effectiveness of the physics learning device model of problem based
winda.aa28mei1997@gmail.com learning on harmonic vibration material is effective and efficient for improving
problem solving abilities and critical thinking skills of students.

Keywords: Learning tools, problem based learning, problem solving skills, critical
thinking skills.

Pendahuluan kritis (critical thinking) dan pemecahan masalah


Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains (problem solving), kreativitas (creativity) dan
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari inovasi (innovation), komunikasi
gejala-gejala alam dan kebendaan yang (communication), dan kolaborasi
diperoleh dengan cara observasi, (collaboration). Berdasarkan pendapat tersebut
eksperimen/penelitian, atau uji coba yang sangat penting bagi peserta didik untuk memiliki
berdasarkan hasil pengamatan manusia dapat keterampilan abad ke-21.
berupa fakta-fakta, aturan-aturan, hukum- Fisika adalah salah satu ilmu yang
hukum, prinsip-prinsip, maupun teori-teori yang berperan penting dalam kemajuan teknologi.
berkaitan dengan alam. Makhrus et al. (2012) Fisika dipandang sebagai suatu proses dan
mengemukakan bahwa sains tidak hanya terdiri sekaligus produk sehingga dalam
dari kumpulan yang terisolasi satu dengan pembelajarannya harus mempertimbangkan
lainnya melainkan kumpulan ilmu pengetahuan strategi atau metode pembelajaran yang efektif
yang terorganisasi secara sistematis. Sains pada dan efisien. Hakekat fisika yang demikian
hakikatnya mendasari perkembangan teknologi peserta didik dituntut melakukan suatu kegiatan
abad 21 yang sangat pesat. Perkembangan ilmiah untuk menemukan pengetahuan dan
teknologi mengharuskan sumber daya manusia memiliki sikap ilmiah agar dapat
untuk memiliki beberapa keterampilan yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
sesuai dengan tuntutan pada abad ke-21. menganalisis masalah dengan baik, berpikir
Makhrus et al. (2019) mengemukakan bahwa secara sistematis dan cenderung untuk mencari
penerapan kurikulum 2013 yang diharapkan kebenaran sebelum mengambil keputusan dalam
dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21 pembelajaran (Handriani et al., 2015).
yang mencerminkan empat hal, yaitu berpikir
© 2021 The Author(s). This open access article is distributed under a Lisensi
Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License.
Winda Astarini Aripin et al, JPPFI 2021, Volume 3 No. 1: 19-23
DOI:

Pembelajaran fisika pada hakikatnya tidak menemukan sendiri pengetahuannya. Sehingga


dapat disamakan dengan pembelajaran yang akan berdampak pada kemampuan berpikir kritis
lainnya, hal tersebut dikarenakan tidak semua yang tidak pernah dilatih dan peserta didik sulit
materi fisika dapat dijelaskan atau disampaikan untuk menyelesaikan suatu permasalahan terkait
secara langsung. Hartati (2010) menyatakan dengan suatu materi yang dibuat berbeda dengan
bahwa pembelajaran fisika akan lebih bermakna permasalahan yang diberikan selama proses
jika peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang
mengamati, memahami, dan memanfaatkan paling efektif bagi peserta didik diperoleh
gejala-gejala alam yang ada di lingkungan melalui model pembelajaran dengan metode
sekitar. Pembelajaran fisika merupakan suatu belajar sambil mengajar (learning by teaching)
bentuk cara untuk menumbuhkan kemampuan artinya bahwa dalam pengajaran oleh guru ada
berpikir kritis dan memecahkan masalah dalam pembelajaran pada peserta didik, pada
kehidupan sehari-hari. pembelajaran peserta didik ada pengajaran baik
Kemampuan pemecahan masalah dan kepada sesama peserta didik atau dalam hal-hal
kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu tertentu dari peserta didik terhadap guru (Suyuno
komponen yang harus dikembangkan peserta et al.,2012). Salah satu solusi yang dapat
didik. Pengembangan kemampuan berpikir kritis dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
dapat melatih peserta didik dalam menganalisis peserta didik dalam meyelesaikan masalah dan
permasalahan, menguraikan hingga menemukan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan
gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah. menciptakan lingkungan belajar menyenangkan
Kegiatan pemecahan masalah tersebut akan yaitu dengan menggunkan model problem based
meningkatkan sensitifitas peserta didik terhadap learning.
permasalahan. Model Problem based learning merupakan
Permasalahan yang kerap terjadi di suatu model pembelajaran yang sangat cocok
lapangan peserta didik tidak memiliki digunakan dalam menyelesaikan masalah.
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan Pemecahan masalah menekankan pada
berpikir disebabkan proses pembelajaran yang pemberian pengalaman langsung kepada peserta
diterapkan masih berpusat pada guru (teacher- didik dalam menyelesaikan masalah fisika.
centered). Damayanti (2013) mengungkapkan Model Problem Based Learning merupakan
bahwa pada kenyataanya di lapangan peserta salah satu model pembelajaran yang melibatkan
didik tidak memiliki kesempatan untuk siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
mengembangkan pengetahuan untuk metode ilmiah sehingga siswa memperoleh
memecahkan masalah dan kemampuan berpikir pengetahuan dan memiliki keterampilan dalam
kritis dikarenakan oleh sistem pembelajaran memecahkan masalah (Jiniarti et al., 2015). Hal
yang digunakan umumnya masih berpusat pada ini sesuai dengan model problem based learning
guru, sehingga hanya menjadi objek penerima yang melibatkan peserta didik dalam proses
saja. Proses pembelajaran teacher-centered pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat
menjadi salah satu kendala yang banyak dialami kepada peserta didik, yang mengembangkan
peserta didik. Kegiatan belajar menghendaki kemampuan pemecahan masalah.
peserta didik untuk mampu menyelesaikan Berdasarkan uraian tersebut menjadi
permasalahan yang diberikan selama pertimbangan peneliti dalam mengembangkan
pembelajaran berlangsung maupun ketika perangkat pembelajaran fisika berbasis model
evaluasi dilakukan (Maryani et al., 2020). problem based learning untuk meningkatkan
Hasil observasi di SMAN 1 Janapria, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih pemecahan masalah peserta didik. Perangkat ini
banyak peserta didik yang tidak bisa nantinya diharapkan mampu menjadi alternatif
memecahkan soal fisika. Proses pembelajaran pilihan dalam melaksanakan pembelajaran fisika
seperti ini tidak memberikan akses bagi peserta untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
didik untuk berkembang secara mandiri dalam
20
Winda Astarini Aripin et al, JPPFI 2021, Volume 3 No. 1: 19-23
DOI:

dan kemampuan pemecahan masalah peserta


didik. 4. Penyebarluasan (Disseminate)
Metode Tujuan dari tahap ini yaitu
Metode yang digunakan adalah penelitian penyebarluasan produk penelitian berupa
pengembangan atau Reasearch and perangkat pembelajaran fisika berbasis model
Development (R&D). Sugiyono (2013) problem based learning yang telah
mendefinisikan penelitian pengembangan dikembangkan. Pada tahap Disseminate
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk dilakukan dengan cara membuat artikel ilmiah
menghasilkan produk tertentu, dan menguji hasil penelitian yang disebarkan dalam bentuk e-
keefektifan produk tersebut. Subjek penelitian journal.
ini peserta didik kelas X MIPA 2 SMAN 1
Janapria tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 26 Hasil dan Pembahasan
orang. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini bertujuan untuk efektivitas
4D Models atau 4 tahapan utama yaitu: perangkat pembelajaran fisika berbasis model
1. Pendefinisian (Define) problem based learning untuk meningkatkan
Tujuan tahap ini adalah menetapkan kemampuan pemecahan masalah dan
dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran kemampuan berpikir kritis peserta didik yang
diawali dengan analisis tujuan dari batasan efektif dan efisien. Pada tahap awal penelitian
materi yang dikembangkan perangkatnya. Pada dilakukan observasi dan wawancara. Hasil
tahap ini, cara yang digunakan melalui observasi observasi di SMAN 1 Janapria, dalam
dan wawancara. pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih
2. Perencanaan (Design) terdapat masalah yang ditemukan. Proses
Tujuan dari tahap ini adalah menyiapkan pembelajaran teacher-centered menjadi salah
prototipe perangkat pembelajaran. satu kendala yang banyak dialami peserta didik.
Sehingga akan berdampak pada kemampuan
3. Pengembangan (Develop) berpikir kritis yang tidak pernah dilatih dan
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan peserta didik sulit untuk menyelesaikan suatu
perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, permasalahan selama proses pembelajaran. Hasil
LKPD dan instrumen evaluasi. Adapapun pada wawancara dengan guru fisika menunjukkan
tahap ini dilakukan melalui uji coba terbatas keterbatasan waktu dan sarana yang kurang
untuk memperoleh data peningkatan menunjang menjadi alasan mengapa guru jarang
kemampuan pemecahan masalah dan menggunakan model problem based learning.
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah tersebut, maka ditentukan materi dan spesifikasi
dan kemampuan berpikir kritis dapat ditentukan tujuan pembelajaran. Kemudian, dirancang draft
dengan menggunakan N-gain dengan persamaan awal perangkat pembelajaran yang akan
berikut. digunakan dalam materi Getaran Harmonis.
𝐒𝒑𝒐𝒔𝒕 − 𝐒𝒑𝒓𝒆 Adapun draft yang dihasilkan meliputi silabus,
𝐍 − 𝐠𝐚𝐢𝐧 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
𝐒𝒎𝒂𝒙 − 𝐒𝒑𝒓𝒆
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan
Dengan kategori perolehan N-gain berikut. instrumen tes kemampuan pemecahan masalah
Tabel 1 Interpretasi Indeks N-gain dan kemampuan berpikir kritis. Selanjutnya,
N-Gain Score (g) Kategori dilakukan uji coba ahli bertujuan memvaliditas
0,70 < g < 1,00 Tinggi perangkat yang dikembangkan. Validitas
0,30 < g < 0,70 Sedang dilakukan oleh enam orang validator yang terdiri
0,0 < g < 0,30 Rendah dari tiga orang dosen dan tiga orang guru. Hasil
(Sundayana, 2014) yang diperoleh dinyatakan valid dengan sedikit
perbaikan.

21
Winda Astarini Aripin et al, JPPFI 2021, Volume 3 No. 1: 19-23
DOI:

Langkah selanjutnya yaitu uji coba terbatas Tabel 3 Kategori KBK dan KPM melalui Uji N-
pada kelas X MIPA 2 berjumlah 26 orang. gain
Adapun soal tes yang akan diuji cobakan berupa N-gain Score (g) Kategori Presentase
pre-test dan post-test untuk pengetahui kempuan
pemecahan masalah dan kemampuan berpikir 0,70 < g < 1,00 Tinggi 42.31%
kritis peserta didik. Soal tes disusun dalam 0,30 < g < 0,70 Sedang 29.41 %
bentuk uraian yang terdiri dari 10 butir soal, 0,0 < g < 0,30 Rendah 15.38 %
yang mana 5 soal mengandung indikator
kemampuan pemecahan masalah dan 5 soal
mengandung indikator kemampuan berpikir Dari tabel 3 didapatkan presentase masing-
kritis. masing kategori yaitu 42.31% kategori tinggi,
29.41% kategori sedang, dan 15.38% kategori
Tingkat efektifitas perangkat dilihat dari rendah. Hasil ini sejalan dengan penelitian
hasil N-gain dan seberapa banyak kegiatan Herayanti et al. (2018) dan Niami et al. ( 2018)
pembelajaran yang telah direncanakan terlaksana bahwa penggunaan model problem based
dimana hal ini diobservasi oleh tiga observer learning mampu meningkatkan kemampuan
melalui lembar observasi keterlaksanaan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir
pembelajaran. Sedangkan efesiensi perangkat kritis peserta didik. Adapun respon terhadap
pembelajaran dilihat dari respon peserta didik kegiatan pembelajaran menunjukan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran secara peserta didik tertarik mengikuti pelajaran.
keseluruhan. Berdasarkan uji N-gain yang telah dilakukan,
didapatkan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,41
Adapun analisis rata-rata kempuan dengan kategori sedang, sehingga dapat
pemecahan masalah dan kemampuan berpikir disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
kritis melalui uji N-gain dapat dilihat pada tabel fisika berbasis model problem based learning
2 berikut. efektif dan efisien untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan
Tabel 2 Analisis Rata-rata KPM dan KBK
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
melalui Uji N-gain
̅ 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕
𝑿 ̅ 𝑷𝒐𝒔𝒕𝒆𝒔𝒕
𝑿 𝑵 − 𝑮𝒂𝒊𝒏 Kesimpulan
Perangkat pembelajaran fisika berbasis model
30.31 58.46 0.41 problem based learning efektif dan efisien
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
Dari tabel 2 nilai rata-rata hasil pretest dan masalah dan kemampuan berpikir kritis peserta
postest berturut-turut didapatkan 30.31 dan didik.
58.46. Dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0.41
dengan kategori sedang. Hal ini menandakan Referensi
terjadi peningkatan kemampuan pemecahan Damayanti, D. S. (2013). Pengembangan
masalah dan kemampuan berpikir kritis peserta Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan
didik walaupun tidak terlalu signifikan. Secara Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk
terpisah, diperoleh 11 orang masuk dalam Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir
kategori tinggi, 4 orang masuk dalam kategori Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik
sedang, dan 11 orang dalam kategori rendah. Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas
Adapun presentase kategori kemampuan berpikir X Tahun Pelajaran 2012/2013. RADIASI:
kritis dan kempuan pemecahan masalah melalui Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 3(1),
uji N-gain dapat dilihat pada tabel 3 berikut. 58-62.

22
Winda Astarini Aripin et al, JPPFI 2021, Volume 3 No. 1: 19-23
DOI:

Handriani, L.S., Harjono, A., & Doyan A. 2015. Niami, K., Kosim, K., & Gunawan, G. 2018.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Model Problem Based Learning
Terstruktur Dengan Pendekatan Saintifik Berbantuan Simulasi Komputer Untuk
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada
Hasil Belajar Fisika Peserta didik. Jurnal Materi Alat-Alat Optik. Jurnal Pendidikan
Pendidikan Fisika dan Teknologi. 1(3): Fisika dan Tejnologi.5(2), 220-225.
2407-6902. Makhrus, M., & Hadiprayitno, G. 2012.
Penerapan Perangkat Pembelajaran Fisika
Hartati, B. 2010. Pengembangan Alat Peraga Berorientasi Pembelajaran IPA Terpadu
Gaya Gesek untuk Meningkatkan Tipe Connected. Jurnal Pendidikan dan
Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Pembelajaran 19(2), 237-242.
SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Makhrus, M., Harjono, A., Syukur, A., Bahri, S
Indonesia Vol 6,128-132. & Muntari. 2019. Analisis Rencana
Herayanti, L., Gummah, S., Sukroyanti, A., Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Gunawan, G., Makhrus,M. (2018). Terhadap Kesiapan Guru Sebagai Role
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Keterampilan Abad 21 pada
Berbasis Masalah Menggunakan Media Pembelajaran IPA SMP. Jurnal Penelitian
Moodle Untuk Meningkatkan Pendidikan IPA 5(1), 66-72.
Keterampilan Berpikir Kritis MahaPeserta Maryani, S., Sahidu, H & Sutrio,S. 2020.
didik Pada Materi Gelombang. Jurnal Pengaruh Model Pembelajaran Generatif
Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4(2), dengan Metode PQ4R Melalui Scaffolding
158-167. Terhadap Kemampuan Pemecahan
Jiniarti, B., Sahidu, H & Verawati, N. 2015. Masalah Fisika Peserta Didik. Jurnal
Implementasi Model Problem based Pendidikan Fisika dan Teknologi 6(1), 82-
Learning Berbantuan Alat Peraga untuk 89.
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 22 Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Mataram. Jurnal Pengkajian Ilmu dan Sundayana, R.2014. Statistika Penelitian
Pembelajaran Matematika dan IPA 3(1), Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
27-33. Suyono & Harianto. 2011. Belajar dan
Pembelajaran. Surabaya: Remaja
Rosdakarya.

23

Anda mungkin juga menyukai