Anda di halaman 1dari 7

BERDEBAT DENGAN INDAH

DIBUAT
O
L
E
H

ANNISA NUR JASMINE

X MIPA 1
Berdebat Dengan Indah

A. Menemukan Esensi Debat

Pengertian debat secara umum adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau
lebih, baik itu per orang maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah
dan perbedaan. dengan demikian kunci utama dalam debat adalah perbedaan.
Debat bertujuan meyakinkan, mendengarkan pendapat pendapat yang berbeda dan pada
akhirnya menghargai berbagai perbedaan, serta mendiskusikan atau memutuskan masalah
dan perbedaan atas suatu hal. lebih sederhananya debat merupakan pembahasan atau
pertukaran pendapat mengenai suatu hal dan saling memberi alasan untuk mempertahankan
pendapatnya masing-masing.

Adapun ciri-ciri karakteristik debat sebagai berikut.


1. Terdapat dua sudut pandang yaitu afirmatif atau Pro ( pihak yang menyetujui topik) dan
negatif atau oposisi( pihak yang tidak menyetujui topik).
2. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
3. Adanya adu argumentasi yang bertujuan memperoleh kemenangan.
4. Hasil debat diperoleh melalui voting atau sendiri.
5. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan menjatuhkan pihak.
6. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah biasa dilakukan oleh moderator.

Dalam debat melibatkan unsur unsur yaitu sebagai berikut.


1. Mosi, adalah hal atau topik yang diperdebatkan
2. Tim afirmatif/ tim Pro, adalah tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan
3. Tim oposisi/ tim kontra, adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi yang
diberikan
4. Pihak Netral, adalah Pihak yang memberikan dua sisi baik dukungan ataupun sanggahan
terhadap mosi
5. Moderator, adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan
6. Penulis atau notulen, adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat misalnya Mosi
debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil
keputusan akhir
Unsur-unsur lain yang mendukung terjadinya debat yaitu.
1. Materi debat, yaitu topik utama yang akan dibahas dalam kegiatan debat. yang
termasuk dalam materi atau tema debat antaranya yaitu.
2. tema yaitu ide pokok yang menjadi mosi debat
3. tujuan yaitu mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing pihak yang
berdebat
4. yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan debat( orientasi, pengumpulan fakta,
pembahasan, dan kesimpulan)
5. tata tertib, yaitu peraturan yang ditetapkan dalam kegiatan debat

Personalia debat, yaitu semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan debat. yaitu
sebagai berikut :
a. Panitia
b. Moderator
c. Pihak pendukung
d. Pihak penyangga
e. Juri
f. Publik
g. Penyedia dana
h. Notulen

Fasilitas debat, yaitu semua perlengkapan dan alat yang dibutuhkan untuk proses
kegiatan debat.
a. Lingkungan
b. Ruangan debat
c. Sound system
d. Media( proyektor, sarana dan prasarana)

Tata cara debat yang baik:


1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan
anggota debat
2. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak
menghina,, maupun merendahkan lawan
3. Argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintesis
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan
yang dimiliki lawan
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu banyak karena waktu yang terbatas
6. Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa di dipertanggungjawabkan, sertakan juga
data valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas
dan langsung menuju ke titik celah lawan.

Tata cara debat di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut:

1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat


2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan kedua
kelompok
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok Pro
untuk berbicara saat itu, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra.
4. Sembari siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti dari setiap pembicaraan
sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan
5. Guru menambahkan konsep yang belum terungkap
6. Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak Siswa membuat kesimpulan atau
rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai

B. Mengonstruksi Bagian-bagian dalam Berdebat.

1. Mosi
Mosi dalam debat sama dengan topik dalam sebuah teks. mosi menjadi dasar bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam debat untuk menentukan sikap apa yang mendukung atau menolak
mosi. Berdasarkan mosi, semua pihak dapat menyiapkan argumen untuk mendukung
pendapatnya tentang mosi. pendapat mengenai mosi bisa berupa persetujuan atau penolakan.
Kedua pendapat tersebut harus disampaikan dengan disertai argumen yang baik dan sopan.
yang baik adalah argumen yang argumen yang logis dan bisa diterima. Biasanya didukung
dengan menyertakan fakta-fakta sesuai dengan mosi yang diperdebatkan. pada saat
membuka debat, moderator bisa menyampaikan mosi yang didebatkan.
2. Argumen
Sebuah argumen yang dinyatakan dalam debat haruslah logis. Argumen yang baik saat
menyetujui atau menolak mosi hendaknya disertakan dengan data data atau fakta yang
mendukung. Informasi mengenai mosi yang dijadikan materi debat sangat penting untuk
digali. Argumen yang baik terdiri dari hal berikut:
1. Pernyataan:pernyataan yang ingin dibuktikan.
2. Alasan: alasan dan penalaran yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut adalah
suatu hal yang logis.
3. Bukti: contoh-contoh atau data yang mendukung pernyataan dan alasan.
4. Kesimpulan: penjelasan mengenai relevansi antara argumen dan mosi yang tengah
diperdebatkan.
3. Kesimpulan
Setelah semua anggota tim menyampaikan argumennya, Tahap terakhir adalah membuat
kesimpulan. Kesimpulan ini dihasilkan berdasarkan semua argumen yang telah disampaikan
sebelumnya. Oleh karena itu, kesimpulan dari debat menggunakan penalaran induktif. Pola
penalaran dapat dilakukan dengan cara berikut:
Generalisasi
penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus, kemudian ditarik pernyataan yang bersifat
general( umum)

Analogi
Analogi merupakan proses penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada perbandingan dua
hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian
keduanya dibandingkan( disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar
penarikan simpulan.

Sebab akibat
Penarikan kesimpulan secara induktif berikutnya adalah sebab akibat. Dalam pola penalaran
ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan penjelas.
Namun, juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas,
sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya. Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dahulu.

C. Menganalisis Isi Debat

1.Analisis pendapat dalam debat


Dalam debat, tujuan utama yang sebenarnya adalah tentang cara kedua belah pihak berusaha
meyakinkan pihak lain untuk menerima dan meyakinkan pendapatnya. Cara yang dilakukan
biasanya dengan menyertakan fakta-fakta. Pihak yang bisa mendominasi debat serta bisa
membuat kelompok lain yakin akan kebenaran pendapatnya harus mengetahui kekuatan
pendapatnya sendiri dan mengetahui kelemahan pendapat lawan.
2.Ragam bahasa debat

Debat yang dipelajari dalam pembelajaran ini adalah debat ilmiah. Sebagai kegiatan ilmiah,
debat dilakukan menggunakan ragam bahasa sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam bahasa ini
dilakukan untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis
maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide harus
diperhatikan. Berikut adalah ciri ragam bahasa ilmiah.
a. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa
baku, baik kaidah Tata ejaan maupun tata bahasa ( pembentukan kata, frasa,
Klausa, kalimat, dan paragraf).
b. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal
sehat( Logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju
sasaran, runtut, dan sistematis.
c. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya ( denotatif)
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan sebagai ragam yang dapat
diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam
bahasa baku yang saling menyatu, yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan
sebagai model.

D. Berlatih Praktik Debat

Dalam berlatih debat hal yang perlu diasah adalah ketajaman dalam berpikir dan
menyatakan pendapat. Kedua hal ini bisa diperoleh dengan mengasah kemampuan kita dalam
menyusun mosi dan menyatakan argumen untuk menolak atau menerima mosi tersebut.

Dalam berdebat harus memperhatikan etika berikut.


1. Menyatakan pendapat atau sanggahan dengan bahasa santun
2. Mengedepankan logika, tidak menggunakan emosi
3. Menghargai pendapat pihak lain
4. Mendengarkan dengan seksama saat pihak lain berbicara.
5. Menyatakan argumen dengan disertai fakta yang bisa dipertanggungjawabkan
Dalam melakukan debat, harus ada langkah-langkah yang mengarahkannya. adapun
langkah-langkah dalam debat sebagai berikut.
1. Membagi kelompok: membagi ke dalam 2 kelompok peserta debat, yakni yang satu
kelompok pro dan lainnya kelompok kontra

2. Persiapan kelompok: kedua kelompok diminta untuk mendiskusikan dan


mempersiapkan argumen, data, dan fakta terkait masalah atau topik yang
diperdebatkan.
3. Mulai debat: setelah mempersiapkan diri, selanjutnya kelompok Pro akan
menyampaikan argumennya terkait topik masalah, dan ditanggapi oleh kelompok
kontra. Bahkan sebaliknya, hingga seluruh anggota masing-masing kelompok
menyampaikan pendapat.
4. Kesimpulan: pada akhir debat, kelompok ke closing statement terkait kesimpulan
dari proses debat disebut.

Anda mungkin juga menyukai