Anda di halaman 1dari 96
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MATARAM JLN. GAJAH MADA, JEMPONG KOTA MATARAM TELP. (0370) 620770 - 620771 FAX. (0370) 620771 KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM. KOTA MATARAM NOMOR : 35/Kpts/KPU-Kota-017.433892/TAHUN 2015, TENTANG PEDOMAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA Menimbang Mengingat MATARAM TAHUN 2015 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MATARAM, b, bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 huruf d, huruf j dan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang- Undang, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 ‘Tahun 2015; bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum. Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati , dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram tentang Pedoman Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota atau Wakil Walikota Mataram Tahun 2015. Undang - undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram ( Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3531); Undang-Undang Nomor 15 ‘Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kota sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 Tentang ‘Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen, Pemilihan Kabupaten/Kota Serta Pembentukan ‘Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, Dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan ubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Dan/Atau alikota dan Wakil Walikota: Memerhatikan Menetapkan KESATU KEDUA 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan’ Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati , dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram Nomor : 17/Kpts/KPU- Mataram/017-433892/Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2015. Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram Nomor 22/BA/V/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penetapan Pedoman Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun, 2015. MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MATARAM TENTANG PEDOMAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MATARAM TAHUN 2015, Menetapkan Pedoman Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2015 Sebagaimana tercantum dalam Keputusan ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Keputusan ini, Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Mataram, Pada tanggal, 25 Mei 2015, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MATARAM, ttd M. AINUL ASIKIN ssuai dengan aslinya IAT KPU KOTA MATARAM agian Hukum, LAMPIRAN I: KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MATARAM NOMOR : 35/Kpts/KPU-Kota- 017.433892/TAHUN 2015, TENTANG : PEDOMAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA) DAN WAKIL = WALIKOTA. MATARAM TAHUN 2015, BABI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pedoman Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2015, dimaksudkan untuk menjadi panduan bagi Peserta Pemilihan dalam proses Pencalonan Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2015. PENGERTIAN 1. Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan 1. Pemilihan walikota dan Wakil walikota selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah kota untuk memilih Walikota dan wakil walikota secara Jangsung dan demokratis. 2, Pemilihan Umum atau Pemilihan Terakhir, selanjutnya disebut Pemilu atau Pemilihan Terakhir, adalah Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang diselenggarakan paling akhir. 3. Komisi Pemilihan Umum Kota selanjutnya di sebut KPU Kota Mataram adalah lembaga penyelenggara pemilihan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikkota berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. 4. Panitia pemilihan kecamatan, selanjutnya disingkat PPK adalah Panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Mataram untuk melaksanakan Pemilihan tingkat kecamatan atau nama lain. 5. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS adalah Panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Mataram untuk melaksanakan Pemilihan tingkat Kelurahan. 6. Panitia pengawas Pemilihan kota yang selanjutnya disebut Panwas kota adalah Panitia yang dibentuk oleh Bawaslu provinsi yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kota. 7. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwas Kecamatan adalah Panitia yang dibentuk oleh Panwas Kota yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kecamatan. 8. Pengawas pemilihan lapangan yang selanjutnya disingkat PPL adalah petugas yang dibentuk Panwas kecamatan untuk mengawasi penyelenggaraan pemilihan di kelurahan. 9. Partai Politik adalah Partai Politik nasional peserta Pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terakhir. 10. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebih Partai Politik nasional,, atau Gabungan Partain politik lokal peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan perwakilan rakyat, dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang secara bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota. 11. Pimpinan Partai Politik adalah Ketua dan Sekretaris Partai Politik atau para Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai Politik sesuai tingkatannya atau dengan sebutan lain sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai Pol yang bersangkutan 12. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon atau oleh Pasangan Calon Perseorangan yang didaftarkan ke KPU Kota Mataram. 13, Bakal calon adalah warga Negara Republik Indonesia yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau_perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar kepada KPU Kota Mataram untuk mengi 14, Pasangan Calon adalah Bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan. 15. Petahana adalah Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota yang sedang menjabat. 16. Identitas Lain adalah dokumen kependudukan resmi yang diterbitkan instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti otentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, yakni paling rendah oleh desa atau sebutan lain/kelurahan, oleh pejabat yang berwenang di wilayah tempat tinggal masing- masing sesuai dengan peraturan perundanmg-undangan 17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan hukum dan hak asasi manusia. 18, Hari adalah hari kalender. Penyelenggara pemilihan berpedoman pada asas : mandiris jujur; adil; kepastian hukum; tertib; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; i. akuntabilitas; k. efisiensi; |. efektifitas; m, aksesibilitas a b. c a. e G B h, 3. Peserta Pemilih adalah: a. Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan telah ‘memenuhi syarat serta ditetapkan sebagai peserta Pemilihan; dan/atau b. Pasangan Calon Perseorangan yang mendaftarkan diri dan telah memenuhi syarat serta ditetapkan sebagai peserta Pemilihan. C._DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2015; 2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati , dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. BABII PERSYARATAN CALON DAN PENCALONAN 1. Persyaratan Calon 1. Warga Negara Republik Indonesia dapat menjadi Calon Walikota dan Wakil Walikota dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a b. f bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat; berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahu mampu secara jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter; tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah ‘mempunyai kekuatan hukum tetap; tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan surat keterangan catatan kepolisian; menyerahkan daftar kekayaan pribadi; tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara; tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi; belum pernah menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota selama 2(dua) kali ‘masa jabatan dalam jabatan yang sama; belum pernah menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota; berhenti dari jabatannya bagi Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain sejak ditetapkan sebagai calon; tidak berstatus sebagai penjabat Walikota tidak memiliki konflik kepentingan dengan Petahana; memberitahukan pencalonannya sebagai Walikota dan Wakil Walikota kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah bagi anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; mengundurkan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik indonesia, dan Pegawai Negri Sipil sejak mendaftarkan diri sebagai calon; dan berhenti dari jabatan pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Daerah sejak di tetapkan sebagai calon. Berhenti sebagai Anggota KPU Kota Mataram ,Panwas Kota sebelum pembentukan PPK dan PPS. lik. 2. Syarat calon mampu secara jasmani dan rohani tidak menghalangi penyandang disabilitas. 3. Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara, untuk tindak pidana yang mengatur ketentuan pidana penjara minimal dan pidana penjara maksimal, ancaman pidananya didasarkan pada pidana penjara maksimal. 4. Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara, dikecualikan bagi : 10. 11. a. calon yang telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun; b. _calon yang dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis); dan c. _ calon yang dipidana penjara karena alasan politik. Calon yang telah selesai menjalani pidana penjara, secara kumulatif wajib memenuhi syarat sebagai berikut : a. calon yang bersangkutan secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik sebagai mantan narapidana; b._calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang, Calon yang dipidana karena alasan politik, adalah orang yang memperjuangkan keyakinan politik yang memiliki tujuan kebaikan masyarakat banyak dan dilakukan tanpa kekerasan atau menggunakan senjata. Syarat Calon perihal belum pernah menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota selama 2(dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama adalah sebagai berikut : a, penghitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah pelantikan dalam jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama selama 5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling singkat 2¥2 (dua setengah) tahun, dan sebaliknya ; b. jabatan yang sama sebagaimana dimaksud pada huruf a, adalah jabatan Walikota dengan Walikota dan jabatan Wakil Walikota dengan Wakil Walikota; ¢. 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, meliputi : 1. telah 2 (dua) kali berturut - turut dalam jabatan yang sama ; 2. telah 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama tidak berturut-turut ; atau 3. 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama di daerah yang sama atau di daerah yang berbeda. 4. perhitungan 5 (lima) tahun masa jabatan atau 2¥% (dua setengah) tahun masa jabatan, dihitung sejak tanggal pelantikan sampai dengan akhir masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota yang bersangkutan. Ketentuan sebaimana dimaksud pada nomor 7, berlaku untuk a. Jabatan Walikota dan Wakil Walikota yang dipilih secara langsung melalui pemiliban, dan yang diangkat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mataram; b. Jabatan Walikota dan Wakil Walikota karena perubahan nama Kota. Syarat Calon perihal belum pernah menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota, dengan ketentuan; a. belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Walikota; b. belum pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur untuk calon Wakil Walikota; dan ¢. belum pernah menjabat sebagai Walikota untuk calon Wakil Walikota: Syarat calon perihal berhenti dari jabatannya bagi Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain sejak ditetapkan sebagai calon, dengan ketentua a. Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota di Kota lain; b. Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di Provinsi yang sama; ¢. Walikota dan WakilWalikota_ yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di Provinsi lain; Syarat Calon perihal tidak memiliki konflik kepentingan dengan Petahana, meliputi: a. tidak me ikatan perkawinan dengan petahana, yaitu suami atau istri dengan Petahana; atau b. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, yaitu bapak /ibu atau bapak mertua/ibu mertua dengan Petahana; atau ¢. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus kebawah, yaitu anak atau menantu dengan Petahana: atau 12, 13, d. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan kesamping, yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman atau bibi dengan Petahana. Syarat calon berlaku untuk Calon Walikota dan Wakil Walikota di Kota yang sama; Ketentuan sebagaimana dimaksud nomor 12 tidak berlaku apabila telah melewati jeda 1 (Satu) kali masa jabatan dengan penghitungan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 7 hurufd. Il, PERSYARATAN PENCALONAN A. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik 1 10. 11. 12, KPU Kota Mataram menetapkan persyaratan pencalonan untuk Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dengan keputusan KPU Kota Mataram sebelum pengumuman pendaftaran Pasangan Calon. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 1, yaitu Partai Politik atau Gabungan Partai Politik memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Legislatif Terakthir. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mengusulkan Pasangan Calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah, ketentuan tersebut hanya berlaku bagi Partai Politik yang memperoleh kursi di Dewan Petwakilan Rakyat Daerah pada Pemilu Legislatif Terak! KPU Kota Mataram menghitung syarat pencalonan, dengan rumus : syarat pencalonan = jumlah kursi dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilu Terakhir x 20/100; dan b. syarat pencalonan = jumlah seluruh suara sah hasil Pemilu Terakhir x 25/100; . dalam hal hasil penghgitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b menghasilkan angka pecahan, dilakukan pembvulatan ke atas. Keputusan KPU Kota Mataram didasarkan pada: a. Keputusan KPU Kota Mataram tentang penetapan perolehan kursi hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; b. Keputusan KPU Kota Mataram tentang penetapan perolehan suara sah hasil Pemilihan Umum Anmggota dewan Perwakilan Rakyar Daerah. Salinan Keputusan KPU Kota Mataram, disampaikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pimpinan Partai Politik tingkat Kota , dan Panwas Kota Mataram. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik hanya dapat mendaftarkan 1 (satu) Pasangan Calon, Partai Politik dapat bersepakat dengan Partai Politik lain untuk membentuk ‘gabungan dalam mendaftarkan Pasangan Calon. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik melakukan kesepakatan dengan Pasangan Calon untuk didaftarkan mengikuti Pemilihan, Pasangan Calon yang telah didaftarkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, tidak dapat dicalonkan lagi oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik lainnya. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah mendaftarkan pasangan Calon kepada KPU Kota Mataram, tidak dapat menarik dukungannya sejak pendaftaran. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungan dan/ atau menarik calon dan/atau Pasangan Calon yang telah didaftarkan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tersebut dianggap tetap mendukung Pasangan Calon yang bersangkutan dan tidak dapat mengusulkan Calon dan/atau Pasangan Calon pengganti, 13, 14. 15. 16. Calon dan atau Pasangan Calon yang telah menandatangani kesepakatan pengusulan dan telah didaftarkan kepada KPU Kota Mataram, tidak dapat mengundurkan diri sejak pendaftaran. Dalam hal calon dan/atau Pasangan Calon mengundurkan diri, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon dan/atau Pasangan Calon pengganti dan pencalonannya dinyatakan gugur. Kesepakatan Partai Politik dengan Partai Politik lain untuk membentuk gabungan dalam mendaftarkan Pasangan Calon, ditandatangani oleh masing-masing Pimpinan Partai Politik. Kesepakatan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dengan Pasangan Calon, ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau masing-masing Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan Pasangan Calon. B, Perseorangan 1 KPU Kota Mataram menetapkan persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan dan persebarannya bagi Pasangan Calon perseorangan dengan keputusan KPU Kota Mataram, Keputusan KPU Kota Mataram, didasarkan atas data jumlah penduduk yang disampaikan oleh pemerintah melalui kemendagri ke pada KPU RI pada tanggal 17 April 2015. Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi Calon Perseorangan untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota adalah : a. kota dengan jumlah penduduk sampai 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) jiwa harus didukung paling sedikit 10% (sepuluh persen); b. kota dengan jumlah penduduk lebih dari 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) ‘sampai dengan 500,000 ( lima ratus ribu) jiwa harus didukung paling sedikit 8,5% ( delapan setengah persen); ¢. kota dengan jumlah penduduk lebih 500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan 1.000.000 ( satu juta) jiwa harus didukung paling sedikit 7,5 % (tujuh setengah persen); d. kota dengan jumtah penduduk lebih 1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung paling sedikit 6,5 % (enam setengah persen), Jumiah dukungan harus tersebar dilebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di kota yang mersangkutan. Dalam hal hasil penghitungan menghasilkan angka pecahan dilakukan pembulatan ke atas. Dukungan sebagaimana dimaksud angka 3 hanya diberikan kepada 1 (satu) Pasangan Calon perseorangan. Penduduk yang dapat memeberikan dukungan adalah penduduk yang telah memenuhi syrat sebagai pemilih, BABII PENYERAHAN DAN PENELITIAN DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN A. Penyerahan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan 1 KPU Kota Mataram mengumumkan jadwal penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan,sebelum masa penyerahan dokumen dukungan. Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan, dilakukan melalui media massa cetak dan/atau elektronik dan papan pengumuman dan/atau laman KPU Kota Mataram. Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan dilakukan selama 14 (empat belas) hari Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan, mencantumkan: a. Keputusan KPU Kota Mataram mengenai ketentuan persyaratan jumlah minimal dukungan dan persebaran Pasangan Calon perseorangan, 10. 4 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. b. tempat penyerahan dokumen pasangan dukungan Pasangan Calon perseorangan kepada KPU Kota Mataram; ¢. Waktu penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan. Pasangan Calon perseorangan wajib menyerahkan dokumen dukungan untuk memenuhi persyaratan pencalonan. Penyerahan dokumen dukungan dilakukan sesuai dengan jadwal dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Penyerahan dokumen dukungan diserahkan paling lambat pukul 16.00 waktu setempat. Dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan dengan dilampiri fotokopi idientitas kependudukan dan rekapitulasi jumlah dukungan. Surat pernyataan dukungan dapat menggunakan Frmulir Model B.1-KWK Perseorangan, Dalam hal Pasangan Calon perseorangan telah menghimpun surat pernyataan dukungan secara perorangan atau Kolektif, tapi tidak menggunakan Formulir Model B.1-KWK Perseorangan, Pasangan Calon perseorangan wajib menyusun daftar nama pendukung ke dalam formulir Model B.1-KWK Perseorangan, dilampiri surat pernyataan dukungan yang telah dihimpun, berisi data : a, nomor induk kependudukai alamat; Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW); kelurahan; kecamatan; kota; tempat dan tanggal lahir/umur; jenis kelamin; dan i, status perkawinan, Idientitas kependudukan, dapat berupa: a. Kartu Tanda Penduduk, b, Kartu keluarga berlaku untuk 1 (satu) pendukung; ©. paspor; atau d. Identitas Lain. Surat Identilas Lain, dilarang dikeluarkan secara kolektif. Pasangan Calon perseorangan menyusun rekapitulasi jumlah dukungan dengan ‘menggunakan Formulir Model B.2- KWK Perseorangan untuk setiap kelurahan dan kecamatan. Pasangan Calon perseorangan menyerahkan surat pernyataan dukungan dan rekapitulasi jumlah dukungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy. softcopy merupakan file asli. Penyerahan lampiran dokumen dukungan berupa fotokopi identitas kependudukan dalam bentuk hardcopy. Dokumen dukungan dikelompokkan berdasarkan wilayah kelurahan. Dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan dibuat dalam 3 (tiga) rangkap,dengan ketentuan: a. Pasangan Calon menyerahkan 1 (satu) rangkap asli dan 2 (dua) rangkap salinan kepada KPU Kota Mataram; b. KPU Kota Mataram menyerahkan satu rangkap salinan kepada PPS melalui PPK; ¢. 1 (Satu) rangkap salinan sebagi arsip Pasangan Calon, setelah memperoleh pengesahan KPU Kota Mataram dengan membubuhkan paraf dan cap basah. 19. Dalam hal Pasangan Calon perseorangan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana angka 15, 16, 17, 18, dan 19 KPU Kota Mataram mengembalikan dokumen dukungan untuk diperbaiki dalam masa penyerahan dokumen dukungan. Penelitian Dukungan Pasangan Calon Perseorangan 1. Penelitian terhadap dokumen dukungan pasanga calon perseorangan, terdiri dari: a. penelitian administrasi; b. penelitian faktual 2. KPU Kota Mataram melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen dukungan Pasangan Calon dengan cara : ‘a. melakukan penelitian terhadap jumlah minimal dukungan dan pesebaran yang terdapat dalam softcopy formulir Model B.1-KWK Perseorangan; b. melakukan penelitian kesesuaian antara jumlah minimal dukungan dan pesebaran yang terdapat dalam softcopy dengan hardcopy dengan menggunakan formulir Model.B.1-KWK Perseorangan; 3. Dalam hal jumlah minimal dukungan dan persebaran telah sesuai antara softcopy dan hardcopy, KPU Kota Mataram menyusun berita acara dan tanda terima. 4, Dalam hal jumlah minimal dukungan dan persebaran tidak sesuai antara softcopy dan hardcopy, KPU Kota Mataram menyusun berita acara dan mengembalikan dokumen dukungan kepada Pasangan Calon untuk diperbaiki dalam masa penyerahan dokumen dukungan, 5. Dalam hal Pasangan Calon tidak memenuhi jumlah minimal dukungan dan persebaran sampai dengan akhir masa penyerahan dokumen dukungan, KPU Kota Mataram menerbitkan keputusan penetapan Pasangan Calon tidak memenuhi syarat. 6. Pasangan Calon perseorangan menunjuk petugas untuk mendampingi proses penelitiuan dukungan. 7. KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap dugaan dukungan ganda terhadap Pasangan Calon perseorangan, 8 Dukungan ganda terjadi apabil a. 1 (satu) orang memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon; atau b. 1 (satu) orang memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada 1 (satu) Pasangan Calon perseorangan. 9. Dalam hal ditemukan dukungan ganda sebagaimana dimaksud angka 8 huruf a, PPS ‘menindaklanjuti dengan penelitian faktual. 10. Dalam hal ditemukan dukungan ganda sebagaimana dimaksud angka 8 huruf b, dukungan hanya dihitung 1 (satu). 11, KPU Kota Mataram menyusun berita acara hasil penelitian dugaan dukungan ganda. 12. KPU Kota Mataram menyampaikan salinan berita acara hasil penelitian kepada a. Pasangan Calon Perseorangan; dan b. PPS melalui PPK. 13. KPU Kota Mataram menyampaikan dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan dan hasil penelitian dugaan dukungan ganda kepada PPS melalui PPK. 14. Sejak KPU Kota Mataram menyampaikan dokumen dukungan kepada PPS, pendukung Pasangan Calon tidak dapat menarik kembali dukungannya. 15, PPS melakukan penelitian administrasi dan faktual paling lambat 14 ( empat belas hari setelah menerima dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan 16, Penelitian administrasi mencakup : a. penelitian keabsahan surat dukungan pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan; b. penelitian kesesuaian antara daftar nama dan alamat pendukung pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan dengan fotokopi idientitas kependudukan; ¢._ penelitian kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah Pemilihan; ._penelitian kelengkapan lampiran dokumen dukungan; e. penelitian Identitas Lain untuk memastikan pemenuhan syarat usia pendukung dan/atau status perkawinan. 17. Dalam hal formulir Model B.1-KWK Perseorangan tidak ditandatangani di atas materai oleh Pasangan Calon perseorangan, dukungan dinyatakan belum memenuhi syarat, tapi tidak menggugurkan dukungan, 18. Dalam hal daftar nama dan alamat pendukung pada formulir Model B.1-KWK Perseorangan tidak sesuai dengan fotokopi identitas, dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat. 19. Dalam hal alamat pendukung tidak sesuai dengan wilayah administrasi PPS, dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat, tapi dapat digunakan oleh Pasangan Calon perseorangan pada masa perbaikan dengan memindahkan dukungan tersebut sesuai dengan kelurahan. 20, Dalam hal syarat usia dan/atau status perkawinan dinyatakan tidak sesuai, dukungan tersebut dicoret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat. 21, PPS menyusun berita acara hasil penelitian administrasi dengan menggunakan formulir Model BA.3.1-KWK Perseorangan. 22. Berita acara hasil penelitian administrasi oleh PPS dibuat dalam 5 (lima ) rangkap yaitu: a. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon; b. 1 (satu) rangkap untuk PPK dengan dilampiri semua dokumen dukungan setiap Pasangan Calon; c. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kota Mataram melalui PPK d. 1 (satu) rangkap untuk PPL; fe, 1 (satu) rangkap untuk arsip PPS. 23, Berdasarkan hasil penelitian administrasi, PPS melakukan penelitian faktual. 24, Penelitian faktual oleh PPS dilakukan untuk membuktikan kebenaran dukungan kepada Pasangan Calon perseorangan. 25. Dalam pelaksanaan penelitian faktual, PPS dapat mengangkat petugas peneliti dari Rukun ‘Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) setempat sesuai kebutuhan. 26. PPS melakukan penelitian faktual dengan cara mendatangi setiap tempat tinggal pendukung yang telah dinyatakan memenuhi syarat administrasi untuk mencocokan nama, alamat pendukung, dan dukunganya kepada Pasangan Calon. 27. Dalam hal pendukung menyatakan kebenaran dukungannya, dukungan yang bersangkutan dinyatakan sah dan memenuhi syarat. 28, Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungannya, pendukung mengisi formulir Model B.3-KWK Perseorangan, dan namanya dicoret dari daftar dukungan. 29. Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungannya, tetapi yang bersangkutan tidak bersedia mengisi formulir Model B.3-KWK Perseorangan, dukunganya tetap dinyatakan sah. 30, Dalam hal seseorang atau lebih pendukung menarik dukungan kepada Pasangan Calon pada tahap verifikasi faktual, dukungan dimaksud tetap dinyatakan sah. 31, Dalam hal terdapat pendukung yang tidak dapat di temui atau alamat tempat tinggal pendukung tidak ditemukan ,PPS memberikan catatan pada kolom keterangan. 32, Dalam hal terdapat bukti fotokopi identitas yang meragukan, PPS dapat meminta pendukung untuk menunjukan identitas kependudukan yang asi 33, Dalam hal terdapat pendukung memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, PPS menanyakan kepada pendukung kepastian dukungannya terhadap 1 (satu) Pasangan Calon yang didukung, dan mencoret nama pendukung dalam daftar nama pendukung dari Pasangan Calon yang tidak didukung. 34. PPS dan/atau petugas penelitian faktual wajib meminta Lurah setempat untuk ‘menandatangani formulir Model B.1-KWK Perseorangan dan membubuhkan cap/stempel kelurahan di atas tanda tangan. 35. PPS dan/atau petugas penelitian faktual wajib mendokumentasikan kegiatan penelitian faktual 36. Dalam hal pendukung tidak dapat ditemui, PPS melakukan penelitian faktual dengan cara berkoordinasi dengan Pasangan Calon dan/atau tim penghubung Pasangan Calon menghadirkan seluruh pendukung di wilayah kelurahan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, guna mencocokkan dan meneliti kebenaran dukungan. 37. Dalam hal Pasangan Calon dan/atau tim penghubung Pasangan Calon tidak dapat menghadirkan seluruh pendukung, PPS hanya melakukan penelitian faktual terhadap pendukung yang hadir. 38. Dalam hal pendukung tidak hadir, diberi kesempatan untuk datang langsung ke PPS guna ‘membultikan dukunganya paling lambat sebelum batas akhir penelitia faktual 39. Dalam hal pendukung tidak hadir sampai dengan batas waktu yang di tentukan, dukungan Pasangan Calon yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan nama pendukung tersebut dicoret dari daftar dukungan. 40. PPS wajib menuangkan hasil penelitian faktual ke dalam formulir Model BA.3.2-KWK Perseorangan yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS. 41. Berita acara hasil penelitian faktual oleh PPS dibuat dalam § (lima) rangkap yaitu: a. 1 (satu) rangkap untuk setiap Pasangan Calon; b, 1 (satu) rangkap untuk PPK dengan dilampiri semua dokumen dukungan setiap Pasangan Calon; 1 (satu) rangkap untuk KPU Kota Mataram melalui PPK; 1 (satu) rangkap untuk PPL; e. 1 (satu) rangkap untuk arsip PPS. 42. PPK melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan hasil penelitian administrasi dan faltual di wilayah kerjanya paling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima berita acara dari PPS. 43. Dalam rapat pleno rekapitulasi PPK dihadiri oleh : a. Pasangan Calon atau tim penghubung; b. Panwas Kecamatan; dan c. PPS 44, Pasangan Calon atau tim penghubung, dan Panwas Kecamatan dapat mengajukan keberatan dengan menunjukkan bukti pendukung, 45, Dalam hal keberatan dapat diterima, PPK melakukan pembetulan dan mencatat ke dalam formulir Model BA.4.1-KWK Perseorangan. 46. Dalam hal keberatan tidak dapat dibuktikan kebenarnya dan Pasangan Calon atau tim penghubung tidak dapat menerima, Pasangan Calon atau tim penghubung mengisi formulir Model BA.4.1 -KWK Perseorangan. 47, Hasil rekapitulasi jumlah dukungan dituangkan dalam berita acara formulir Model BA.4- KWK Perseorangan. 48, Berita acara rekapitulasi dibuat dalam rangkap 4 (empat), yaitu : a. 1 (satu) rangkap untuk setiap Pasangan Calon; b. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kota Matara 1 (satu) rangkap untuk Panwas kecamatat . 1 (satu) rangkap untuk arsip PPK. 49.KPU Kota Mataram melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah dukungan dari PPK di wilayah kerjanya paling lama 4 (empat) hari setelah menerima berita acara dari PPK. 50. Rapat pleno rekapitulasi tingkat Kota dihadiri oleh : a. Pasangan Calon atau tim penghubung; b. Panwas Kota; dan PPK 51. Pasangan Calon atau tim penghubung dan Panwas Kota dapat mengajukan keberatan dengan menunjukkan bukti pendukung. 52, Dalam hal keberatan dapat diterima, KPU Kota Mataram melakukan pembetulan dan mencatat dalam formulir Model BA.S.1-KWK Perseorangan, 53. 54. 55, 56. 57. 58. 59, 60. 61. 62. 63. Dalam hal keberatan tidak dapat dibuktikan kebenarnya dan Pasangan Calon atau tim penghubung tidak dapat menerima, Pasangan Calon atau tim penghubung mengisi formulir Model BA.S.1 -KWK Perseorangan. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan dituangkan dalam berita acara formulir Model BA. 5- KWEK Perseorangan. Berita acara rekapitulasi dibuat dalam rangkap 4 (empat), yaitu : a. 1 (satu) rangkap untuk setiap Pasangan Calon; b. 1 (satu) rangkap untuk Panwas kota; c. 1 (satu) rangkap untuk arsip KPU Kota Mataram; Pasangan Calon perseorangan atau salah satu calon perseorangan mengundurkan di pada masa penelitian administrasi dan faktual dukungan sampai dengan rekapitulasi jumlah dukungan, dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat dan tidak dapat diganti dengan calon lain, Pasangan Calon atau salah satu calon perseorangan yang mengundurkan diri, tidak dapat diusulkan sebagai Pasangan Calon atau calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik. Calon Perseorangan yang berhalangan tetap atau meninggal dunia pada masa penelitian faktual dukungan sampai dengan rekapitulasi jumlah dukungan, dapat diganti dengan calon baru paling lama 5 (lima) hari sejak calon tersebut berhalangan tetap atau ‘meninggal dunia. KPU Kota Mataram mengumumkan calon pengganti kepada masyarakat. Pengumuman dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak masa penggantian calon berakhir. Masyarakat dapat memberikan tanggapan atau menarik dukunganya sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan. KPU Kota Mataram melakukan penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon paling lama 3 (tiga) hari sejak dokumen calon pengganti diterima. Pasangan Calon perseorangan yang telah mengikuti proses peenlitian administrasi dan faktual dukungan tidak dapat diajukan sebagai calon dan/atau Pasangan Calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik. BABIV PENDAFTARAN PASANGAN CALON . Pengumuman dan Pendaftaran 1 KPU Kota Mataram menerima salinan keputusan Menteri dan salinan keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat mengenai penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat Kota sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon. Dalam hal pengesahan kepengurusan Partai Politik tingkat Kota tidak dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat, KPU Kota Mataram melaui KPU Provinsi meminta kepengurusan Partai Politik tingkat Kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon. Dalam hal Partai Politik tidak menyampaikan salinan keputusannya, Partai Politik tidak dapat mendaftarkan Pasangan Calon. Keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kota, menjadi pedoman KPU Kota Mataram dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon, Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan, KPU Kota Mataram menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik. Apabila dalam proses penyelesaian sengketa terdapat penetapan pengadilan mengenai penundaan pemberlakuan keputusan Menteri, KPU Kota Mataram tidak dapat menerima pendaftaran Pasangan Calon sampai dengan adanya putusan yang telah mempunyai 10. i. 12. 13. 14, 15. 16. 7. kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti dengan penertiban keputusan dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik. Apabila dalam proses penyelesaian sengketa belum terdapat putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan kepengurusan Partai Politik yang bersengketa melakukan kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (satu) kepengurusan Partai Politik sesuai peraturan perundang-undangan, KPU Kota Mataram menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik hasil kesepakatan perdamaian, KPU Kota Mataram mengumumkan pendaftaran Pasangan Calon melalu media massa dan/atau papan pengumuman dan/atau laman KPU Kota Mataram sesuai dengan jadwal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Dalam pengumuman pendaftaran Pasangan Calon, dicantumkan : a. Keputusan KPU Kota Mataram tentang persyaratan pencalonan untuk Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan tentang persyaratan dukungan dan persebarannya bagi Pasangan Calon perseorangan; b. waktu penyerahan dokumen dukungan; tempat penyerahan. Masa pendaftaran Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari terhitung setelah hari terakhir pengumuman pendaftaran. Pendaftaran Pasangan Calon dilakukan paling lambat pukul 16.00 waktu setempat. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan Pasangan Calon kepada KPU Kota Mataram selama masa pendaftaran. Dalam mendaftarkan Pasangan Calon, Partai Politik atau Gabungan Partai Poli memenuhi persyaratan : a. paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25 % (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhir; b, menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon dan dokumen syarat calon; dan menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang Kepegurusan Partai Politik tingkat kota. Pasangan Calon perseorangan mendaftarkan diri kepada KPU Kota Mataram selama masa pendaftaran, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon wajib hadir pada saat pendaftaran. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau salah seorang Calon atau Pasangan Calon tidak dapat hadir pada saat pendaftaran, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon, Pasangan Calon Perseorangan tidak dapat melakukan pendaftaran, kecuali ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh halangan yang tidak dapat dihindari yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang. Dalam menerima pendaftaran Pasangan Calon, KPU Kota Mataram bertugas : a menerima dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Perseorangan; b, meneliti pemenuhan persyaratan perihal pemenuhan 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25 % (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhit meneliti keabsahan dokumen persyaratan pencalonan perihal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon dan dokumen syarat calon dan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang kepegurusan Partai Politik tingkat kota, yaitu : wajib 18. 19. 1) keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat yang menandatangani surat keputusan tentang kepengurusan Partai Politik sesuai tingkatannya dengan berpedoman pada Keputusan Menteri yang disampaikan oleh KPU 2) keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat Kota yang menandatangani dokumen persyaratan dengan berpedoman pada kepengurusan Partai Politik tingkat Kota yang disampaikan oleh KPU atau KPU Provinsi. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c, KPU Kota Mataram mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik ‘menggunakan formulir Model TT.1-KWK, yang berisi : 1) nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon; 2) nomor dan tanggal keputusan pimpinan Partai Politik tingkat pusat dan/atau keputusan pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebagaimana dimaksud hurufc; 3) nomor dan tanggal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang, persetujuan Pasangan Calon yang diusulkan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Kota, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal atau nama lain Pimpinan Partai Politik tingkat pusat; 4) hari, tanggal dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon; 5) alamat dan nomor telepon Pasangan Calon, alamat dan nomor telepon kantor Pimpinan Partai Politik atau masing - masing kantor Pimpinan Partai Politik yang bergabung mendaftarkan Pasangan Calon; 6) jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan Calon. meneliti dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan persebaran serta persyaratan Pasangan Calon perseorangan; berdasarkan hasil penelitian , KPU Kota Mataram mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan ‘Tanda terima Pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi : 1) nama lengkap Pasangan Calon; 2) hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon; 3) alamat dan nomor telepon Pasangan Calon; 4) jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon; 5) dokumen persyaratan dukungan dan sebaran dukuman Pasangan Calon. ‘menerima daftar nama Tim Kampanye tingkat Kota dan Kecamatan; menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama calon dan spesimen tanda tangan dilakukan bersaman oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan calon; memberikan formulir sebagaiman dimaksud pada huruf d kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan Pasangan Calon atau formulir sebagaimana dimaksud huruf f kepada Pasangan Calon Perseorangan; memberikan surat pengantar pemeriksaan Kesehatan jasmani dan rohani di rumah sakit yang ditunjuk oleh KPU Kota Mataram kepada Pasangan Calon. KPU Kota Mataram dilarang menerima perubahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau syarat calon setelah pendaftaran Pasangan Calon, kecuali terhadap perubahan dokumen kepengurusan Partai Politik tingkat Kota. Dalam hal terdapat Partai Politik memiliki lebih dari 1 (satu) kepengurusan, KPU Kota Mataram hanya menerima 1 (satu) Pasangan Calon yang didaftarkan oleh Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang dinyatakan sah. 20. 21. 22, 23, 24, 2s. 26. 27. 28. B. 1 Dalam hal Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkat Kota yang dinyatakan sah memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, KPU Kota Mataram menerima pendaftaran Pasangan Calon yang mendapat persetujuan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat. Dalam hal terdapat perubahan keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan/atau tingkat Kota setelah pendaftaran, Partai Politik wajib menyerahkan keputusan Puimpinan Partai Politik tentang kepengurusan yang baru sesuai dengan peraturan perundang-undangan. KPU Kota Mataram melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen perubahan kepengurusan tersebut. Perubahan kepengurusan Partai Politik, tidak boleh mengganti atau mengubah Pasangan Calon yang telah didaftarkan. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon, yang secara kumulatif tidak memenuhi persyaratan pencalonan, KPU Kota Mataram menyatakan tidak menerima pendaftaran tersebut, menuangkan dalam Berita acara dan mengembalikan dokumen pendaftaran Pasangan Calon kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pendaftarannya tidak diterima, dapat mendaftarkan Pasangan Calon dengan memenuhi persyaratan pendaftaran calon. Dalam hal terdapat 1 (satu) atau lebih Partai Politik dalam Gabungan Partai Politik tidak melampirkan Keputusan Pimpinan Partai Politik Tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon, KPU Kota Mataram menyatakan Partai Politik tersebut tidak dapat menjadi bagian dari Gabungan Partai Politik pengusul Pasangan Calon dan mencatatnya dalam berita acara. KPU Kota Mataram mencoret 1 (satu) atau lebih Partai Politik yang tidak melampirkan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon. dalam dokumen persyaratan pencalonan dan dibubuhi paraf petugas pendaftaran, salah satu Partai Politik pengusul, dan disaksikan Panwas Kota Dalam hal terdapat 1 (satu) atau lebih Partai Politik dalam Gabungan Partai Politik tidak melampirkan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon, yang menyebabkan 1 (satu) atau lebih Partai Politik tersebut dinyatakan tidak lagi menjadi bagian Gabungan Partai Politik pengusul, tetapi Partai Politik lain dalam Gabungan Partai Politik tersebut masih memenuhi syarat pendaftaran calon sebagaimana dimaksud pada angka 13, KPU Kota Mataram menerima pendaftaran Pasangan Calon dari Gabungan Partai Politik tersebut dan menuangkan dalam Berita Acara. Dokumen Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang wajib disampaikan ke KPU Kota Mataram terdiri ata: a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau Para Pimpinan Partai Politik yang bergabung sesuai dengan tingkatannya menggunakan formulir Model B-KWK Parpol beserta lampirannya; b. surat pencalonan yang ditanda tangani oleh Pasangan Calon perseorangan menggunakan formulir Model B-KWK Perseorangan beserta lampiranya; ¢. surat pernyataan yang dibuat dan ditanda tangani oleh Bakal Calon,sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon menggunakan formulir Model BB.1 KWK; surat pernyataan, dilengkapi 1) tanda terima penyerahan surat pengajuan pengunduran diri bagi Bakal Calon yang berstatus Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain; dan 2) surat keterangan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses bagi Bakal Calon yang berstatus Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain. e f surat pernyataan dilengkapi : 1) surat pemberitahuan pencalonan bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat,anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 2) tanda terima penyampaian surat pemberitahuan pencalonan dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. surat pernyataan dilengkapi : 1) fotokopi surat pengunduran diri; dan 2) surat keterangan bahwa pengunduran diri telah di pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangar yang berwenag: bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil. surat pernyataan dilengkapi 1) fotokopi surat pemberhentian dari jabatan; dan 2) surat keterangan bahwa pernyataan berhenti dari jabatan telah diterima dan pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang nerwenang; bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah surat pernyataan dilengkapi keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota; surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon; surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah meemperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan egeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon; surat keterangan catatan kepolisian yang menerangkan Bakal Calon pernah/tidak pernah melakukan perbuatan tercela, yang dikeluarkan oleh Kepolisian Resor yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal Bakal Calon yang bersangkutan; surat tanda terima penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggara negara dari instansi yang berwenang memeriksa laporan arta kekayaan penyelenggara negara; surat Keterangan tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon; surat Keterangan tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengaditan niaga yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon; fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas Nama Bakal Calon,tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Bakal Calon,untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak Bakal Calon menjadi wajib pajak ,dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor pelayanaan Pajak (KPP) tempat bakal calon yang bersangkutan terdaftar; p. daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditanda tangani oleh Bakal Calon dan Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Gabungan Partai Politik bagi Bakal Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dan ditandatangani oleh Bakal Calon bagi Bakal Calon Perseorangan menggunakan formulir Model BB.2-KWK; |. fotokopi Kartu tanda penduduk, F. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB),yang telah dilegalisir oleh instansi yang berwenang; s. Naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditanda tangani oleh Pasangan Calon; t. Daftar nama Tim Kampanye tingkat Kota, dan/atau Kecamatan; u. rekening khusus dana kampanye bagi Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik v.__rekening khusus dana kampanye bagi Pasangan Calon perseorangan; w. pasfoto terbaru masing calon ukuran 4 cm x 6 cm berwarna sebanyak 4 (empat) lembar dan hitam putih 4 (empat) lembar, serta foto Bakal Pasangan Calon ukuran 10.2 cm x 15.2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar beserta softcopy. x. bagi calon yang pernah dipidana penjara dengan ancaman kurang dari 5 (lima) tahun penjara wajib menyerahkan : 1) surat keterangan telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun dari kepala lembaga pemasyarakatan; 2) surat pernyataan sebagai mantan narapidana yang terbuka dan jujur dikemukakan kepada publik dan bukti dimuat pada surat kabar lokal/nasional; dan 3) surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang dari Kepolisian Resor. bagi calon yang pernah dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik, wajib menyerahkan surat keterangan dipidana karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan. pengesahan surat pencalonan beserta lampiranya dibubuhi tanda tangan asli/basah oleh Pimpinan atau para Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan dibubuhi cap basah Partai Politik sesuai dengan surat keputusan kepengurusan Partai Politik yang sah. Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya dibububi tanda tangan asli/basah oleh Bakal Pasangan Calon Perseorangan. Lampiran surat pencalonan untuk Pasangan Calon dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, meliputi a. Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.1-KWK Parpol; b. surat pernyataan kesepakatan antar Partai Politik yang bergabung untuk mengusulkan Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.2-KWK Parpol; ©. surat pernyataan kesepakatan antara Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dengan Pasangan Calon untuk mengikuti proses Pemilihan menggunakan formulir Model B.3-KWK Parpol; 4. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, dan program Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menggunakan formulir Model B.4-KWK Parpol, 6 10. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama Calon dan spesimen tanda tangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan calon; dan f, dokumen administrasi persyaratan Bakal Calon. Lampiran surat pencalonan dari Pasangan Perseorangan, meliputi a. berita acara rekapitulasi hasil penelitian dukungan Pasangan Calon perseorangan dari KPU Kota Mataram; b. dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan dan lampiranya menggunakan formulir Model B.1-KWK Perseorangan; surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi dan program Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditanda tangani Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.4-KWK Perseorangan; 4. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada rencana pembangunan jangka panjang (RPP) daerah yang ditanda tangani oleh Pasangan Calon; fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh calon perseorangan; dan £. dokumen administrasi persyaratan calon perseorangan. Pada saat pendaftaran Pasangan Calon, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon perseorangan : a. mendaftarkan Tim Kampanye; b._menyerahkan rekening khusus dana kampanye yang dibuat pada 1 (satu) bank. ‘Tata cara pendaftaran Tim Kampanye beerpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Kampanye Pemilihan. Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon dimasukkan ke dalam map dan ditulis dengan huruf kapital nama Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, atau nama Pasangan Calon perseorangan. Surat pencalonan beserta dokumen administrasi Bakal Calon dibuat dalam 2 (dua) rangkap meliputi: a. 1 (satu) rangkap asli; dan b. 1 (satu) rangkap salinan. BABV PENELITIAN DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON A. Penelitian Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon 1 KPU Kota Mataram berkoordinasi dengan Ikatad Dokter Indonesia (IDI) tingkat Kota untuk: a, menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani dengan Keputusan Kota Mataram; b. menetapkan rumah sakit pemerintah yang dapat ditunjuk untuk melaksanakan pemeriksaan Kesehatan rohani dan jasmani dengan Keputusan KPU Kota Mataram. KPU Kota Mataram menyampaikan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani kepada rumah sakit pemerintah sebagai rujukan dalam pemeriksaan kesehatan Pasangan Calon. KPU Kota Mataram menyampaikan nama rumah sakit pemerintah yang ditunjuk lepada Pimpinan Partai Politik atau Pimpinan Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan rohani dan jasmani. Rumah sakit pemerintah yang melakukan pemeriksaan Kesehatan Pasangan Calon menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani kepada KPU Kota Mataram sebagai bukti kebenaran kelengkapan persyaratan Pasangan Calon, 10. 1. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Hasil pemeriksaan kesehatan bersifat final dan tidak dapat dilakukan pemeriksaan pembanding, KPU Kota Mataram melakukan penelitian persyaratan administrasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon paling lama 7 (tujuh) hari. Hasil penelitian dituangkan dalam formulir Model BA.HP-KWK dan lampirannya. jan terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen meliputi penelitian terhadap ‘a. cap basah Partai Politik atau masing-masing Gabungan Partai Politik yang bergabung sesuai tingkatannya; b. tanda tangan Pasangan Calon; c. materai; dan 4. kesesuaian isi dokumen dengan ketentuan dalam Keputusan ini. Dalam hal Pasangan Calon mencantumkan riwayat pendidikan di atas sekolah lanjutan tingkat atas, Pasangan Calon wajib menyertakan: ‘a. fotokopi ijazah perguruan tinggi negeri atau swasta yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang diperguruan tinggi yang bersangkutan; b. legalisasi yang dilakukan oleh Pimpinan perguruan tinggi negeri atau swasta yang baru, apabila perguruan tinggi negeri atau swasta tempat Pasangan Calon calon berkuliah telah berganti nama; . legalisasai yang dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi ‘Swasta/Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Agama di wilayah perguruan tinggi swasta itu berada, apabila perguruan tinggi swasta tempat Pasangan Calon berkuliah tidak beroperasi lagi; Dalam sekolah tidak beroperasi lagi atau telah bergabung dengn sekolah lain, fotokopi sjazah/STTB Bakal Calon yang bersangkutan harus dilegalisasi oleh instansi atau satuan kerja yang menyelenggarakan urusan pendidikan atau pendidikan agama di kabupaten/kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri. Dalam hal ijazah/STTB bakal calon yang bersangkutan tidak dapat ditemukan atau hilang, calon wajib menyertakan surat keterangan pengganti ijazah/STTB dari sekolah bersangkutan. Dalam hal ijazah/STTB Bakal Calon yang bersangkutan tidak dapat ditemukan atau hilang, dan sekolah tempat Bakal Calon bersekolah tidak beroperasi lagi, Bakal Calon wajib menyertakan surat pengganti ijazah yang dikeluarkan oleh instansi atau satuan kerja yang menyelenggarakan urusan pendidikan atau pendidikan agama di kabupaten/kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah luar negeri dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau instansi yang menyelenggarakan urusan pendidikan, Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di Indonesia dan Sekolah Internasional dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau instansi yang menyelenggarakan urusan pendidikan. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di luar Negeri dilakukan oleh pejabat yang berwenang di instansi yang menyelenggarakan urusan pendidikan. Dalam hal terdapat keraguan dan/atau masukan dari masyarakat terhadap keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon, KPU Kota Mataram dapat melakukan klarifikasi kepada instansi yang berwenang. KPU Kota Mataram dan instansi terkait menuangkan hasil Klarifikasi dalam berita acara. KPU Kota Mataram menyampaikan hasil penelitian kepada Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan mengumumkan paling lambat 2 (dua) hari setelah penelitian. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian, dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon dinyatakan belum lengkap dan/atau belum memenuhi sysrat 20. 21. 22. dan/atau tidak memenuhi syarat, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau calon perseorangan diberi kesempatan untuk melengkapi dan/atau meemperbail persyaratan paling lama 3 (tiga) hari sejak pemberitahuaan hasil penelitian oleh KPU Kota Mataram. Perbaikan dokumen persyaratan, dikecualikan bagi calon atau Pasangan Calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba. Dalam hal calon atau Pasangan Calon dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba Calon atau Pasangan Calon yang bersangkutan dapat diganti dengan Calon atau Pasangan Calon baru. Penggantian Pasangan Calon dilakukan pada masa perbaikan. B. Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon 1 Partai Politik dan/atau Gabungan Partai Politik melakukan perbaikan terhadap persyaratan pencalonan dan menyampaikan kepada KPU Kota Mataram pada masa perbaikan selama 3 (tiga) hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima, Pasangan Calon Perseorangan melakukan perbaikan persyaratan jumlah minimal dukungan dan/atau persebaran dan menyampaikan kepada KPU Kota Mataram pada masa perbaikan selama 3 (tiga) hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan/atau Pasangan Calon Perseorangan melakukan perbaikan terhadap persyaratan calon dan menyampaikan kepada KPU Kota Mataram pada masa perbaikan selama 3 (tiga) hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima Perbaikan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon dilakukan hanya terhadap dokumen yang dinyatakan belum lengkap dan/atau belum memenuhi syarat dan/atau tidak memenuhi syarat pada penelitian administrasi. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat memindahkan dukungannya kepada Pasangan Calon Lain yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan pencalonan dan syarat calon. C. Perbaikan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan 1 Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang belum memenuhi syarat dukungan dan/atau tidak memenuhi syarat sebaran dukungan diberi kesempatan untuk melengkapi kekurangan syarat dukungan diberi kesempatan untuk melengkapi kekurangan syarat dukungan selama S (lima) hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima dengan ketentuan : a. jumlah dukungan yang di serahkan paling sedikit 2 (dua) kali lipat dari jumlah kekurangan dukungan; b. dukungan yang di serahkan, dapat berupa dukungan baru yang belum memberikan dukungan sebelumnya kepada Pasangan Calon manapun dan/atau dukungan lama yang telah diperbaiki, antara lain daftar nama pendukung yang alamatnya tidak sesuai dengan wilayah administrasi PPS dan/atau daftar nama pendukung yang tidak dilengkapi KTP; ©. Pasangan Calon dapat menentukan kelurahan dan kecamatan yang menjadi basis untuk perbaikan dukungan. Kekurangan jumnlah dukungan Pasangan Calon Perseorangan wajib dilengkapi pada ‘masa perbaikan. Bakal Pasangan Calon Perseorangan menyerahkan perbaikan dukungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy kepada sebanyak 3 (tiga) rangkap kepada KPU Kota Mataram. KPU Kota Mataram menyampaikan berkas perbaikan dukungan : a. 1 (satu) rangkap fotokopi kepada PPS melalui PPK; b. 1 (satu) rangkap fotokopi kepada Bakal Pasangan Calon, setelah mendapat pengesahan KPU Kota Mataram dengan membubuhkan paraf dan cap basah, untuk arsip; ¢. 1 (satu) rangkap asli diserahkan kepada KPU Kota Mataram 5. Dalam menerima perbaikan dokumen persyaratan Pasangan Calon, KPU Kota Mataram melakukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam BAB IV angka 17 huruf a, huruf g, hurufh, dan hurufi, 6. Dalam melaksankan prosedur sebagaimana dimaksud dalam BAB IV angka 17 huruf h, KPU Kota Mataram mecatat penerimaan dokuen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda Terima Dokumen Perbaikan (formulir Model TT.2-KWK). 7. Penyerahan perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan meliputi dokumen : a, surat pernyataan dukungan yang berisi data sebagaimana dimaksud dalam BAB Il huruf A angka 10, yang tanda tangan atau cap jempol pendukung menggunakan formulir Model B.1-KWK perseorangan; b. _rekapitulasi jumlah dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorang dan persebaran yang disusun menggunakan formulir Model B.2-KWK Perseorangan Perbaikan ‘yang berisi data sebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf A angka 14. 8 Perbaikan dukungan Pasangan Calon Perseorangan yang disampaikan setelah batas akhir masa perbaikan persyaratan Pasangan Calon, tidak dapat diterima oleh KPU Kota Mataram dan dituangkan dalam Berita Acara, 9, KPU Kota Mataram menerbitkan Keputusan berdasarkan Berita Acara. D. Penelitian Hasil Perbaikan 1. Penelitia Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon. 1. KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap perbaikan persyaratan pencalonana dan persyaratan calon paling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima perbaikan. 2, Penelitian tidak dilakukan terhadap berkas persyaratan Calon yang telah dinyatakan lengkap atau memenuhi syarat,kecuali memperoleh rekomendasi dari Panwas Kota atau laporan tertulis dari masyarakat yang dilampiri identitas kependudukan pelapor yang elas, bukti-bukti yang mendasari/memperkuat laporanya, dan uraian menegenai penjelasan obyek ‘masalah yang dilaporkan. 3, Dalam hal rekomendasi Panwas Kota atau laporan tertulis masyarakat berkaitan dengan syarat calon dan/atau syarat pencalonan, KPU Kota Mataram menindaklanjuti klarifikasi kepada instansi yang berwenang atau kepada Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan pasangan calon. 4. Hasil peelitian perbaikan dituangkan dalam formulir Model BA.HP Perbaikan-KWK dan lampirannya. 5. PU Kota Mataram mengumumkan kepada masyarakat dan menyampaikan hasil penelitian kepada Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon perseorangan. 6. Dalam Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak memperbaiki dokumen persyaratan pencalonan sampai dengan akhir masa perbaikan, Pasangan Calon dinyatakan 7. Dalam hal hasil penelitian Pasangan Calon dinyatakan belum lengkap dan/atau tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan Pasangan Calon tidak melengkapi dokumen administrasi persyaratan Pasangan Calon sampai batas akhir masa perbaikan, Pasangan Calon dinyatakan tidak memenuhi syarat. 8. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai politik yang Bakal Calon dan/atau Pasangan Calonnya berhalangan tetap, dan tidak mengajukan Pasangan Calon pengganti, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat. 10. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menyerahkan susunan kepengurusan yang baru, KPU Kota Mataram melakukan klarifikasi kepada kepengurusanPartai Politik setingkat di atasnya atau yang berwenang mengesahkan kepengurusan Partai Politik di tingkat tersebut sesuai dengan ‘Anggaran Dasar (AD) /Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai Politik. KPU Kota Mataram meneliti keabsahan dokumen kepengurusan berdasarkan hasil klarifikasi dimaksud. W Penelitian Hasil Perbaikan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan 1 10. 11. 12, KPU Kota Mataram melakukan penelitian administrasi perbaikan dukungan dan persebarannya dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf B angka 2 s/d angka 12. Dalam hal perbaikan dukungan bakal Pasangan Calon perseorangan tidak mencapai paling sedikit 2 (dua) kali jumlah Kekurangan dukungan dan/atau tidak memenuhi sebaran dukungan, Bakal Pasangan Calon yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dukungan. Dalam hal perbaikan dukungan bakal Pasangan Calon perseorangan mencapai paling sedikit 2 (dua) kali jumlah kekurangan dukungan dan/atau memenuhi pesebarannya, KPU Kota Mataram melakukan penelitian administrasi terhadap perbaikan dukungan sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf C angka 1. KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap dugaan dukungan ganda Pasangan Calon Perseorangan dengan prosedur sebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf B angka 7 s/d angka 14. PPS melakukan penelitian administrasi dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 15 s/d angka 20. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, PPS melakukan penelitian faktual secara kolektif, berkoordinasi dengan Bakal Pasangan Calon Perseorangan sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 26 s/d angka 39. Berdasarkan hasil penelitian administrasi dan faktual oleh PPS, PPK melaksanakan rekapitulasi dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud BAB Ill huruf B angka 42 s/d angka 48, Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh PPK, KPU Kota Mataram melaksanakan rekapitulasi dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud BAB III huruf B angka 49 s/d angka 55. Berdasarkan hasil rekapitulasi, KPU Kota Mataram melakukan penelitian pemenuhan syarat dukungan minimal dan persebaran. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi, dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan telah memenuhi syarat minimal dukungan dan pesebaran dukungan,KPU Kota Mataram menyatakan perbatkan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan memenuhi syarat. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi, dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan tidak memenuhi syarat minimal dukungan dan persebaran dukungan, KPU Kota Mataram menyatakan perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan tidak memenuhi syarat. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18, BABVI PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PASANGAN CALON KPU Kota Mataram menuangkan hasil penelitian persyaratan pencalonan, persyaratan Pasangan Calon, penetapan Pasangan Calon peserta pemilihan dalam Berita Acara Penetapan Pasangan Calon. Berdasarkan Berita Acara Penetapan, KPU Kota Mataram menetapkan paling sedikit 2 (dua) Pasangan Calon dengan Keputusan KPU Kota Mataram, KPU Kota Mataram mengumumkan hasil penetapan Pasangan Calon di kantor KPU Kota Mataram. Bagi Calon yang berstatus sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian dari Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil kepada KPU Kota Mataram paling lambat 1 (satu) hari sebelum KPU Kota Mataram menetapkan Pasangan Calon. Bagi calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah wajib menyampaikankeputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian dari jabatan pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah kepada KPU Kota Mataram paling lambat 1 (satu) hari sebelum KPU Kota Mataram menetapkan Pasangan Calon. Calon yang tidak menyampaikan keputusan dimaksud, dinyatakan tidak memenuhi syarat. KPU Kota Mataram melakukan pengundian nomor urut Pasangan Calon yang telah ditetapkan dalam rapat pleno. Rapat pleno pengundian nomor urut Pasangan Calon KPU Kota Mataram dihadiri oleh : a. Pasangan Calon; wakil Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan Pasangan Calon; Pasangan Calon perseorangan; ‘Tim Kampanye; Panwas Kota; media massa; dan g. tokoh masyarakat Pasangan Calon wajib hadir dalam rapat pleno pengundian nomor urut dimaksud. Bagi Calon atau Pasangan Calon tidak hadir dalam rapat pleno dan menyampaikan alasan tertulis yang dapat dipertanggung, pengambilan nomor urut dan penandatanganan pada rancangan daftar Pasangan Calon dilakukan oleh petugas perwakilan dari Tim kampanye. Petugas perwakilan wajib mendapat dan membawa surat mandat tertulis dari Pasangan Calon. KPU Kota Mataram mengumumkan hasil pengundian nomor urut. Nama lengkap Pasangan Calon pada daftar Pasangan Calon dan surat suara, harus sesuai dengan nama Pasangan Calon yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk Pasangan Calon yang bersangkutan. KPU Kota Mataram menyusun nomor urut dan nama Pasangan Calon dalam daftar Pasangan Calon. Penyusunan daftar Pasangan Calon, dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Pasangan Calon. Penetapan pasangan calon ditetapkan dengan Keputusan KPU Kota Mataram; KPU Kota Mataram mengumumkan nama dan nomor urut Pasangan Calon yang telah ditetapkan sebagai peserta Pemilihan paling lama 2 (dua) hari sejak penetapan nomor urut Pasangan Calon. Penetapan dan pengumuman Pasangan Calon bersifat final dan mengikat. 19. 20, 21, 22. 23. 24, 25. 26. 27. 28. 29. Nomor urut dan daftar nama Pasangan Calon peserta Pemilihan yang di tetapkan dan telah diumumkan,digunakan untuk: a, menyusun daftar dan nomor urut nama Pasangan Calon; b. mencetak surat suara; ¢. keperluan kampanye; dan d. dipasang di setiap Tempat Pemungutan Suara pada hari pemungutan suara. Pasangan Calon mengumumkan laporan harta kekayaan pribadi/pejabat negara hasil penelitian dan/atau Klarifikasi Komisi Pemberatasan Korupsi kepada masyarakat, paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari Pemungutan Suara, dengan difasilitasi oleh KPU Kota Mataram. Dalam hal Pasangan Calon berhalangan untuk mengumumkan laporan harta kekayaan pribadi/pejabat negara, Pasangan Calon dapat memberikan surat kuasa kepada KPU Kota Mataram untuk mengumumkan. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarik pengajuan Pasangan Calon dan/atau salah seorang calon dari Pasangan Calon setelah pengumuman Pasangan Calon, Pasangan Calon dan/atau salah seorang dari pasangan calon, dilarang mengundurkan terhitung sejak ditetapkan sebagai Pasangan Calon oleh KPU Kota Mataram. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang menarik Pasangan Calon dan/atau Pasangan Calon mengundurkan diri, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat mengusulkan Pasangan Calon pengganti. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang menarik Pasangan Calon dan/atau Pasangan Calon mengundurkan diri, dinyatakan gugur sebagai peserta Pemilihan, dan diberitahukan kepada Pasangan Calon dengan tembusan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dan diumumkan kepada masyarakat. Pasangan Calon yang dinyatakan gugur, tidak mengubah nomor urut Pasangan Calon lain yang telah ditetapkan. Pasangan Calon Perseorangan dilarang mengundurkan diri sejak ditetapkan sebagai Pasangan Calon peserta Pemilihan oleh KPU Kota Mataram. Pasangan Calon Perseorangan yang mengundurkan diri setelah ditetapkan oleh KPU Kota Mataram sebagai Pasangan Calon dinyatakan gugur dan tidak dapat diganti. Selain dinyatakan gugur dan tidak dapat diganti, Pasangan Calon perseorangan dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Pemilihan. BAB VII PENGGANTIAN CALON Penggantian calon atau Pasangan Calon dapat dilakukan oleh Partai Politiuk atau Gabungan Partai Politik dalam hal calon yang diusulkan berhalangan tetap. Berhalangan tetap meliputi keadaan : a. meninggal dunia atau b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen. Berhalangan tetap karena meninggal dunia, dibuktikan dengan surat keterangan dari lurah/kepala desa atau sebutan lain atau camat setempat. Berhalangan tetap Karena tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah. Penggantian calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap dapat dilakukan pada tahap sebagai berikut : a. sampai dengan tahap penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon; b. sebelum penetapan Pasangan Calon; c.sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan saat dimulainya kampanye. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dapat mengajukan calon pengganti paling lama 3 (tiga) hari sejak calon atau Pasangan Calon dinyatakan berhalangan tetap. 10. i 12, 13, 14, 15, 16. 17. 18. 19, 20. a. 22. 23, 24. 25, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarik dukungannya kepada calon atau Pasangan Calon pengganti. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungan kepada calon atau Pasangan Calon pengganti, dukungan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap dinyatakan sah, KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan calon atau Pasangan Calon pengganti, dan menetapkan Pasangan Calon paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya surat pengusulan calon atau Pasangan Calon Pengganti. KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan calon atau Pasangan Calon pengganti dan menetapkan Pasangan Calon paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat pengusulan calon atau Pasangan Calon pengganti. KPU Kota Mataram menyampaikan hasil penelitian secara tertulis kepada Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Calon atau Pasangan Calon paling lama 8 (delapan) hari sejak diterimanya surat pengusulan Calon atau Pasangan Calon pengganti. Dalam hal dari hasil penelitian, calon atau Pasangan Calon pengganti dinyatakan tidak memenuhi syarat, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat mengusulkan calon atau Pasangan Calon pengganti. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang calon atau Pasangan Calon pengganti dinyatakan tidak memenuhi syarat, tidak dapat mengalihkan dukungannya kepada Pasangan Calon lain. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian terhadap calon atau Pasangan Calon pengganti dinyatakan tidak memenuhi syarat dan mengakibatkan jumlah Pasangan Calon kurang dari 2 (dua) pasanmgan, KPU Kota Mataram membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon. Masa pendaftaran dibuka paling lama 3 (tiga) hari. Dalam hal pada saat dimulainya kampanye sampai dengan hari pemungutan suara terdapat Pasangan Calon yang berhalangan tetap, tetapi masih terdapat 2 (dua) Pasangan Calon atau lebih, KPU Kota Mataram melanjutkan tahapan Pemilihan. Calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 16 dinyatakan gugur dan tidak dapat diajukan Calon atau Pasangan Calon pengganti. Calon atau Pasangan Calon yang dinyatakan gugur sebagaimana dimaksud angka 17 ditetapkan dengan Keputusan KPU Kota Mataram. Dalam hal pada saat dimulainya kampanye sampai dengan hari Pemungutan Suara terdapat calon atau Pasangan Calon pengganti yang berhalangan tetap yang mengakibatkan jumlah pasangan calon kurang dari 2 (dua) pasangan, KPU Kota Mataram menunda tahapan pelaksanaan Pemilihan. Penundaan tahapan pelaksanaan Pemilitian dilakukan paling lama 10 (sepuluh) hari. Pada masa penundaan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang calon atau Pasangan Calonnya berhalangan tetap, dapat mengajukan calon atau Pasangan Calon pengganti paling lambat 3 (tiga) hari sejak calon atau Pasangan Calon dinyatakan berhalangan tetap. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarik dukungannya kepada calon atau Pasangan Calon pengganti yang diajukan, Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap menarik dukungan kepada calon atau Pasangan Calon pengganti, dukungan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap dinyatakan sah. KPU Kota Mataram melakukan penelitian terhadap Kelengkapan dan kebenaran dokumen. persyaratan calon atau Pasangan Calon pengganti, paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat pengusulan calon atau Pasangan Calon pengganti. KPU Kota Mataram menyampaikan hasil penelitian secara tertulis kepada Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik paling lambat 4 (empat) hari sejak diterimanya surat pengusulan calon atau Pasangan Calon pengganti. 26. 27. 28. 8 Dalam hal dari hasil penelitian calon atau Pasangan Calon pengganti dinyatakan tidak ‘memenuhi syarat, Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat mengusulkan calon atau Pasangan Calon pengganti. Dalam hal terjadi Keadaan yang mengakibatkan Pasangan Calon kurang dari 2 (dua) pasangan, KPU Kota Mataram membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon. Masa pendaftaran dibuka paling lama 3 (tiga) hari. BAB VIII LARANGAN DAN SANKSI Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun pada proses pencalonan Pemilihan, Setiap orang atau lembaga dilarang memberi imbalan kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dalam bentuk apapun dalam proses pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang menerima imbalan harus dibuktikan dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik terbukti menerima imbalan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan dilarang mengajukan Pasangan Calon pada periode berikutnya di daerah sama. Dalam hal putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap menyatakan seseorang atau lembaga terbukti memberi imbalan dalam proses pencalonan, penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan, atau Pasangan Calon terpilih, atau sebagai Walikota dan Wakil Walikota dibatalkan. Setiap Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang terbukti menerima imbalan, dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Pemilihan, Pasangan Calon dikenakan sanksi pembatalan sebagai peserta Pemilihan oleh KPU Kota Mataram apabila : a. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye terbukti menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sebelum hari pemungutan suara. b. Pasangan Calon terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, sebelum hari pemungutan suara; ©. Pasangan Calon terbukti menerima dan/atau memberikan imbalan dalam proses pencalonan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. d. Pasangan Calon terbukti melakukan kampanye di media cetak atau elektronik, berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi atau Panwas Kota atau Keputusan KPU Provinsi e. melakukan penggantian pejabat dan menggunakan program serta kegiatan Pemerintahan Daerah untuk kegiatan Pemilihan sejak ditetapkan sebagai Pasangan Calon, bagi Calon atau Pasangan Calon yang berstatus sebagai Petahana, Pembatalan Pasangan Calon peserta Pemilihan tidak mengubah nomor urut Pasangan Calon peserta Pemilihan yang lain. 10, 1. 12. 13. 4. BABIX PENUNDAAN Dalam hal sampai dengan akhir masa pendaftaran Pasangan Calon hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon atau tidak ada Pasangan Calon yang mendaftar, KPU Kota Mataram memperpanjang masa pendaftaran Pasangan Calon. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon tidak ada atau hanya 1 (satu) Pasangan Calon yang memenuhi persyaratan, KPU Kota Mataram membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon. Pembukaan pendaftaran dikecualikan bagi Pasangan Calon yang telah ditolak atau telah dinyatakan tidak memenuhi persyaratan. Sebelum memperpanjang masa pendaftaran atau membuka kembali pendaftaran KPU Kota Mataram menetapkan penundaan tahapan pencalonan. Penetapan penundaan tahapan pencalonan oleh KPU Kota Mataram diberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota untuk diteruskan melalui Walikota dan selanjutnya disampaikan oleh Gubenur kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah dalam negeri, dengan dilampiri Keputusan KPU Kota Mataram tentang perubahan tahapan, program, dan jadwal Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Dalam hal pembatalan Pasangan Calon sebagai peserta Pemilihan mengakibatkan jumlah Pasangan Calon kurang dari 2 (dua) pasangan, KPU Kota Mataram menunda pelaksanaan penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan. KPU Kota Mataram membuka kembali pendaftaran pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari sejak pembatalan Pasangan Calon yang bersangkutan. Dalam hal penundaan mengakibatakan tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan secara serentak pada hari yang sama, KPU Kota Mataram melakukan pemungutan suara susulan di kota yang bersangkutan. Penundaan ditetapkan dengan Keputusan KPU Kota Mataram. Dalam hal terdapat calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap yang mengakibatkan tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan pada hari pemungutan suara yang telah ditentukan, KPU Kota Mataram menunda pelaksanaan pemungutan suara. KPU Kota Mataram membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari sejak penundaan pelaksanaan pemungutan suara, Dalam hal penundaan mengakibatkan tahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan secara serentak pada hari yang sama, KPU Kota Mataram melakukan pemungutan suara susulan di kota bersangkutan. Penundaan ditetapakan dengan Keputusan KPU Kota Mataram. BABX TANGGAPAN MASYARAKAT KPU Kota Mataram mengumumkan daftar Pasangan Calon beserta dokumen pendaftarannya kepada masyarakat untuk memdapat masukan dan tanggapan. Masukan dan tanggapan masyarakat dapat disampaikan kepada KPU Kota Mataram sejak pengumuman Pasangan Calon pada laman KPU Kota Mataram dan/atau media cetak atau media elektronik sampai dengan masa penelitian. Masukan dan tanggapan masyarakat dibuat secara tertulis dan dilengkapi dengan identitas xyang jelas dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk. BAB XI PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA Sengketa tata usaha negara Pemilihan merupakan sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara Pasangan Calon dengan KPU Kota Mataram sebagai akibat dikeluarkanya Keputusan KPU Kota Mataram tentang penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan. Penyelesaian sengketa tata usaha negara diselesaiakan melalui upaya administrasi di Panwas kota.

Anda mungkin juga menyukai