ARTIKEL SRI - LESTARI (Turnitin)
ARTIKEL SRI - LESTARI (Turnitin)
SRI LESTARI
21806033
ABSTRAK
Diare adalah proses buang air besar dengan konsistensi tinja yang berbentuk cair atau
setengah cair/setengah padat, dimana kandungan air tinja lebih banyak dari pada biasanya
dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari, lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Balita yang
menderita penyakit diare di wilayah kerja puskesmas monta sebanyak 32 balita (100%).
Tujuannya untuk mengetahui gambaran penderita diare pada balita di wilayah kerja puskesmas
monta kabupaten bima nusa tenggara barat.
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif, yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas monta
kabupaten bima pada bulan Agustus – September 2022 dengan jumlah populasi 32 dan jumlah
sampel 32 balita, dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Instrumen yang di gunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner dengan pengolahan data menggunakan SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat penggunaan jamban sehat di wilayah
kerja puskesmas monta sebanyak 29 responden (90,6%), dan tidak sehat sebanyak 3 responden
(9,4%), dan terdapat cara mencuci tangan dengan baik sebanyak 14 responden (43,8%) dan yang
kurang baik sebanyak 18 responden (56,2%), dan terdapat yang memilikki pengetahuan baik
sebanyak 5 responden (15,6%) dan yang kurang baik sebanyak 27 responden (84,4%).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penyebab balita yang berumur 1 – 5 menderita
diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Monta di sebabkan oleh Kurangnya Pengetahuan Ibu tentang
diare pada balita, dan kurangnya perilaku cuci tangan yang baik dan benar. Dan masih ada 1
responden yang tidak memiliki jamban. Sarannya diharapkan kepada pihak puskesmas supaya di
berikan sosialisasi berupa penyuluhan tentang pencegahan kejadian diare dengan cara mencuci
tangan yang baik dan benar.
Kata Kunci : Jamban sehat, perilaku cuci tangan, pengetahuan, penderita diare
buang air kecil lebih dari tiga kali sekitar 1,9 juta kematian terkait
per hari, tinja mereka memiliki penyakit diare per tahun di antara
biasanya — lebih dari 200 gram atau bahwa hampir 78% kasus diare
200 mililiter per 24 jam.. (Amin). terjadi di wilayah ini, wilayah Afrika
Huda Nurarif dan Hardy Kusuma, dari Asia Tenggara memiliki insiden
Balita adalah anak di bawah usia paling rentan. Kotoran yang encer
lima tahun yang pertumbuhan dan atau encer lebih dari tiga kali sehari
kesehatan anak usia dini, terutama lima tahun. Setiap tahun, hampir
2017). Pada tahun 2017, diare khususnya ibu tidak lepas dari
di bawah usia lima tahun di seluruh komplikasi pada anak, ibu dapat
anak-anak di bawah usia 5 tahun. Ini dan sanitasi merupakan salah satu
menunjukkan bahwa lebih dari 1.300 cara untuk mencegah diare (Komara
anak Indonesia di bawah usia lima diare setiap tahun (Eko Heryanto &
sehat, sanitasi dasar yang buruk, dan (perilaku hidup bersih dan sehat)
biasanya terdapat di kebun, tepi bersih, sehat, dan tidak berbau, tidak
sungai, atau kolam, untuk keperluan mencemari sumber air terdekat, dan
kurangnya septic tank umum dan penyakit seperti diare, disentri, tipus,
Perilaku hidup bersih dan sehat serta sikap, keyakinan, dan nilai
(PHBS) yang masih rendah yaitu 65 yang dianut oleh warga tersebut
merupakan faktor predisposisi. untuk pengetahuan, dan kebersihan ibu.
keluarga, tokoh agama, tenaga jumlah ibu dengan anak berusia 1-5
tangan, dan pembuangan tinja yang Dari uraian di atas dapat di tarik
Jumlah 32 100%
Pada tabel terlihat bahwa dari %
1–2 10 31,2
Jamban Sehat N %
27 responden (84,4).
Sehat 29 90,6% PEMBAHASAN
Tidak Sehat 3 9,4% Analisis Univariar
Perilaku Cuci
a. Gambaran Kejadian Diare Pada
Tangan
Baik 14 43,8% Balita Dengan Penggunaan
Kurang Baik 18 56,2% Jamban Tidak Sehat.
Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian,
Baik 5 15,6%
Kurang Baik 27 84,4% diketahui bahwa 29 orang (90,6%)
Total 32 100% memiliki aksesjamban sehat dan 3
Pada data yang disajikan
orang (9,3%) memiliki akses
diatas menunjukan dari 32
responden sedang berada di jamban tidak sehat.
pengetahuan kurang baik sebanyak 2,55 kali lebih besar terkena diare
dibandingkan dengan keluarga Karena feses yang tertimbun
yang membuang fesesnya di tempat rapat akan menarik lalat dan tikus
dapat disimpulkan bahwa risiko Kotoran manusia seperti feses dan urin
diare lebih tinggi ketika jamban juga penting karena kuman penyebab
yang tersedia lebih sedikit (Agus diare berasal dari kotoran ini. Ketika
(2018). Di sini, mencuci tangan lebih mungkin mengalami diare jika tidak
penting sebelum makan dan setelah sering mencuci tangan (Sari et al.,
Peneliti berhipotesis bahwa praktik rasa, dan sentuhan — adalah apa yang
banyak terjadi pada anak atau ibu yang sosial budaya semuanya berdampak
lari pada anak kecil, diyakini akan ada penyuluhan yang dilakukan petugas
DAFTAR PUSTAKA
Agus Tuang. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak. 10,
534–542. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.643
Alfiani Rizqi, S. A. (2022). Hubungan Antara Penggunaan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada
Balita. Fakultas Ilmu Kesehatan, 2(1), 107–115.
Amelia, R. N., Halim, R., & Lanita, U. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepemilikan Jamban Sehat Di Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Tahun 2021. Electronic Journal Scientific of Environmental Health And
Disease, 2(1), 52–62. https://doi.org/10.22437/esehad.v2i1.13575
Angsyi, A. (2018). Propinsi Sulawesi Tenggara Ayu Angsyi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari Prodi D-Iv Kebidanan Kendari.
Anzani, B. P., & Saftarina, F. (2019). Penatalaksanaan Diare pada Anak Usia 2 Tahun dengan
Pendekatan Kedokteran Keluarga. Majority, 8(2), 24–31.
Apriani, D. G. Y. D. M. F. S. P. and N. S. W. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Diare Pada Balita Di Kelurahan Baler Bale Agung Kabupaten Jembrana Tahun
2021. Journal of Health and Medical Science , 1, 15–26.
Arbobi, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di
wilayah kerja puskesmas tempunak tahun 2018.
Bone, A. (2021). Gambaran Faktor Penyebab Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Uptd
Puskesmas Sibulue. Jurnal.Stikesnh.Ac.Id, 6, 34–36.
Dani, M. D. (2020). Gambaran Kasus Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Ruang Rawat Inap
Rsud Wakatobi. Universitas Hasanuddin.
Devi Chandra Juvitha, Lina Nurbaiti, & Dewi Suryani. (2019). Gambaran Kasus Diare Akut
pada Anak di Bawah 5 tahun yang dirawat Inap di RSU Provinsi NTB Tahun 2015. Unram
Medical Journal, 8(1), 13. https://doi.org/10.29303/jku.v8i1.328
Eko Heryanto, S. S., & Meliyanti, F. (2022). Uptd Puskesmas Sukaraya Kabupaten Oku Tahun
2021. Journal of Helath and Medical, 2(1), 10–21.
Fakhrurrozi, M., & Subrata, I. M. (2021). Gambaran Penderita Diare Pada Balita Di Uptd
Puskesmas Ii Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat Periode Juni-November Tahun
2019. Archive of Community Health, 8(3), 398.
https://doi.org/10.24843/ach.2021.v08.i03.p02
Fatkhiyah. (2016). Gambaran Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Wedung
Ii. Universitas Muhammadiyah Semarang, 47.
Junita, E. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah
kerja Puskesmas Bangun Purba. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol.
53, Issue 9).
Kasman, K., & Ishak, N. I. (2020). Kepemilikan Jamban Terhadap Kejadian Diare Pada Balita
Di Kota Banjarmasin. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 7(1), 28.
https://doi.org/10.20527/jpkmi.v7i1.8790
Komara, I., Jayadi, I., Jayanti, N., Triyasa, P., & ... (2020). Hubungan tingkat pengetahuan ibu
tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita di Desa Pemecutan Kelod,
Denpasar, Bali. Isainsmedis.Id, 11(3), 2. https://doi.org/10.15562/ism.v11i3.672
Kulsum, U. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia
1-2 Tahun Di Ruang Matahari Rawat Inap Anak RSUD Leuwiliang Tahun 2021. 01(10),
369–377.
Maidartati dan Anggraeni, R. D. (2017). Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Diare Pada Balita. Jurnal Keperawatan, V(2), 110–111.
Ragil, D. W., & Dyah, Y. P. (2017). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN
KEBIASAAN MENCUCI TANGAN PENGASUH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA
BALITA Info Artikel. Jhe, 2(1), 39–46. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/
Sari, N. R., Husna, A., Reynaldi, F., & Zakiyuddin. (2022). Pengaruh Personal Hygiene Ibu
dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten
Aceh Barat. Jurnal Jurmakemas, 2, 1–10.
Setyaningsih, D. A. S. dan W. (2021). Study Epidemilogi Dengan Pendekatan Analisis Spasial
Terhadap Faktor - Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Di
Kecematan Karangmalang Kabupaten Srangen. In منشوراتجامعةدمشق.
Sumaryati, M., & Arda, D. (2019). Gambaran Tentang Kejadian Diare Di Sd Inp Biru Kabupaten
Bone. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 7(1), 13–16.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v7i1.64
Utama, S. Y. A., Inayati, A., & Sugiarto, S. (2019). Hubungan Kondisi Jamban Keluarga Dan
Sarana Air Bersih Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Arosbaya Bangkalan. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 10(2),
820–832. https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.465
Utami, N., & Luthfiana, N. (2016a). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada
Anak. Majority, 5, 101–106.
Utami, N., & Luthfiana, N. (2016b). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada