Achmad F.
Achmad F.
SKRIPSI
Oleh :
ACHMAD FAOJAN
NIM 114130206
SKRIPSI
Oleh :
ACHMAD FAOJAN
NIM 114130206
Oleh :
ACHMAD FAOJAN
NIM 114130206
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
PENDAHULUAN
1
pentingnya pemeliharaan jalan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
tentang lalulintas dan Angkutan Jalan juga mengatur mengenai
kewajiaban penyelenggara jalan bila terjadi kecelakaan akibat
kerusakan jalan.
5
1.2 FOKUS MASALAH
6
2. Sebagai bahan referensi penelitian mengenai penilaian
kerusakan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan,
penilaian kondisi perkerasan dan penanganannya dengan
nilai Pavement Condition Index (PCI).
Mulai
Survey Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Data
Selesai
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
8
6
2.1.2 Jalan
1. Jalan Arteri
Lokal III -
- Kelas I
- Kelas II
- Kelas II A
- Kelas II B
- Kelas II C
- Kelas III
2. Jalan Kolektor
3. Jalan Lokal
b. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang
tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas.
1. Kerusakan struktural
2. Kerusakan fungsional
b. Pelapukan aspal.
2. Kegemukan (Bleeding)
a. Bendul atau tonjolan yang dibawah PCC slab pada lapisan AC.
5. Keriting (Corrugation)
6. Amblas (Depression)
Retak pinggir adalah retak yang sejajar dengan jalur lalu lintas dan
juga biasanya berukuran 1 sampai 2 kaki (0,3 – 0,6 m) dari pinggir
perkerasan. Ini biasa disebabkan oleh beban lalu lintas atau
cuaca yang memperlemah pondasi atas maupun pondasi bawah
yang dekat dengan pinggir perkerasan. Diantara area retak pinggir
perkerasan juga disebabkan oleh tingkat kualitas tanah yang
lunak dan kadangkadang pondasi yang bergeser. Adapun
penyebab dari retak pinggir (edge cracking) juga dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
b. Pelapukan aspal.
½ - 1 in.
L L M
(12,7 – 25,4 mm)
>1 – 2 in.
L M H
(25,4 – 50,8 mm)
>2 in.
M M H
(> 50,8 mm)
Belum perlu diperbaiki; penambalan parsial atau di
L
seluruh kedalaman
M Penambalan parsial atau di seluruh kedalaman
H Penambalan di seluruh kedalaman
Sumber : Shahin(1994)/ Hardiyatmo, H.C, (2007)
Jalan rel atau persilangan rel dan jalan raya, kerusakan pada
perpotongan rel adalah penurunan atau benjol sekeliling atau
diantara rel yang disebabkan oleh perbedaan karakteristik
bahan. Tidak bisanya menyatu antara rel dengan lapisan
perkerasan dan juga bisa disebabkan oleh lalu lintas yang
melintasi antara rel danperkerasan. Adapun faktor dari rusak
perpotongan rel (railroad crossing) juga dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
Patah slip adalah retak yang seperti bulan sabit atau setengah
bulan yang disebabkan lapisan perkerasan terdorong atau
meluncur merusak bentuk lapisan perkerasan. Kerusakan ini
biasanya disebabkan oleh kekuatan dan pencampuran lapisan
perkerasan yang rendah dan jelek. Adapun penyebab dari patah
slip (slippage cracking) juga dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
1. Pemeliharaan Rutin
a. Ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang atau disebut jalan
mantap;
3. Rehabilitasi Jalan
Rehabilitasi jalan dilakukan pada ruas jalan atau bagian ruas jalan
dan bangunan pelengkap dengan kriteria sebagai berikut:
4. Rekonstruksi Jalan
PCI
Sekarang
< 50 < 45 < 40
Rekonstruksi
b. Langkah penanganannya:
- Terkelupas
b. Langkah penanganannya :
b. Langkah penanganannya :
b. Langkah penanganannya :
b. Langkah penanganannya :
b. Langkah penanganannya :
PCI RATING
100 EXCELLENT
85 VERY GOOD
70 GOOD
55 FAIR
40 FOOR
25 VERY POOR
10 FAILED
1. Kerapatan (Density)
density =
atau,
density =
keterangan :
m =
keterangan :
m = nilai izin Nilai Pengurang (Deduct
value) persegmen
HDV = Nilai Pengurang (Deduct value) terbesar
pada segmen tersebut.
6
Setelah didapat nilai CDV, maka nilai-nilai PCI untuk tiap unit
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
keterangan :
unit segmen.
PCI =
keterangan :
No. Peneliti Lokasi Penelitian Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian Persamaan dengan Penelitian Ini Perbedaan Dengan Penelitian Ini
1 APRIYADI DWI Jalan Magelang - Evaluasi Kondisi Mengetahui besaranya kerusakan Sisa prediksi umur layanan akibat Pavement Condition Index Dan Sama - sama Untuk Mengetahui Tingkat dan Tidak Menggunakan Metode Mekanistik
WIDODO Yogyakarta Sta Perkerasan Dan kondisi jalan yang terjadi di deformation pada beban standar Metode Mekanistik-Empirik Jenis Kerusakan Jalan Dengan Metode Empirik Program KENPAVE, Lokasi Studi,
(2018) 11±000 - Sta Prediksi Sisa Umur perkerasan flexibel serta pada tahun ke-1 sebesar 75,86% dan Pavement Condition Index Pada studi Ini Tidak Mengeluarkan Output
UNIVERSITAS ISLAM 12±000 Perkerasan Lentur penanganannya dari nilai kondisi akan tersisa sebesar 16,08% pada Sisa Umur Layanan Perkerasan
INDONESIA Dengan Metode diruas jalan Magelang - pertengahan tahun ke-4. Akibat
APRIYADI DWI Pavement Condition Yogyakarta pada sta 11±000 – rutting pada tahun ke-1 sebesar
WIDODO Index , Bina Marga sta 12±000 dengan metode 91,95% dan akan tersisa umur
(2018) Dan Metode pavement condition index (PCI), layanan sebesar 7,82% pada
UNIVERSITAS ISLAM Mekanistik - Empirik metode Bina Marga Tahun pertengahan tahun ke-8 sebelum
INDONESIA Dengan Program 2011, metode mekanistik terjadi failure pada tahun ke-8.
Kenpave (Studi Kasus empirik program KENPAVE, Analisis prediksi sisa umur layanan
Ruas Jalan Magelang metode mekanistik- empirik perkerasan Bina Marga untuk
– Yogyakarta Sta dengan program KENPAVE dan pekerjaan lapis tambahan (overlay)
11±000 – Sta metode Bina Marga 1987. pada tahun 2017 sebesar 6 cm
12±000) dengan kondisi saat ini sudah
mengalami pengurangan umur aspal
sebesar 21,69 % atau sisa umur
sebesar 78,31 % .
7
No. Peneliti Lokasi Penelitian Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian Persamaan dengan Penelitian Ini Perbedaan Dengan Penelitian Ini
2 SUTARI SETYOWATI Jalan Lokasi Penilaian Kondisi Mengetahui jenis kerusakan yang Nilai rata-rata PCIpada STA 4+400- Pavement Condition Index ( PCI ) Dalam Studi Pembahasan Tentang Jenis Lokasi Studi, Pada studi ini Tidak
(2011) Jalan Solo - Perkerasan Dengan terjadi pada ruas jalan Solo - 11+050 mempunyai tingkat Kerusakan Jalan ini Sama - Sama Mengeluarkan Output Perhitungan Rencana
UNIVERSITAS Karanganyar Km Metode Pavement Karanganyar KM 4+400-11+050, kerusakan Poor maka menggunakan Menggunakan Metode Pavement Condition Anggaran Biaya Pada Ruas jalan Tersebut
SEBELAS MARET 4+400 - 11+050 Condition Index (Pci), mengetahui kerusakan jalan dengan Pemeliharaan Berkala (Periodic Index ( PCI )
SURAKARTA Peningkatan Jalan metode PCI, menentukan jenis Maintenance). Kegiatan
Dan Perhitungan penanganan kerusakan, mengetahui pemeliharaan yang diperlukan hanya
Rancangan Anggaran biaya pemeliharaan dan pada interval beberapa tahun karena
Biaya Pada Ruas peningkatan jalan. kondisi jalan sudah mulai menurun.
Jalan Solo- Kegiatannya meliputi pelapisan ulang
Karanganyar Km (resealing/ overlaying). Jenis bahan
4+400-11+050 yag dipakai LASTON (MS 744),
Laston Atas, Sirtu / Pitrun Kelas A,
7
No. Peneliti Lokasi Penelitian Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian Persamaan dengan Penelitian Ini Perbedaan Dengan Penelitian Ini
3 GIYATNO Jalan Ponorogo – Analisis Kerusakan Menganalisis Nilai Kondisi Nilai PCI pada ruas tersebut yaitu 45 Pavement Condition Index ( PCI ) Dalam Studi Pembahasan Ini Sama-Sama Lokasi Studi, Pada studi Ini Tidak
(2016) Pacitan Km 231+000 Jalan Dengan Metode Perkerasan (Pavement Condition dengan kondisi sedang berdasarkan Menganalisa Jenis Dan Tingkat Kerusakan Mengeluarkan Output Rencana
Sampai Dengan Km PCI Kajian Ekonomis Index / PCI), Menganalisis Volume rating. Jumlah anggaran biaya yang Anggaran
UNIVERSITAS 246+000, Dan Strategi kerusakan dan strategi penanganan diperlukan untuk menangani Dengan Metode Pavement Condition Index ( Biaya ( RAB ), Analisa Regresi Linier
antara
Penanganannya (Studi kerusakan sesuai dengan jenis dan kerusakan tersebut adalah Rp.
MUHAMMADIYAH PCI ) Nilai PCI dan Anggaran Biaya
SURAKARTA
Kasus Ruas Jalan tingkat kerusakan, mengetahui 1.068.117.000,00 , nilai kerugian
Ponorogo – Pacitan kerugian yang ditimbulkan akibat yang ditimbulkan pada ruas jalan
Km 231+000 Sampai kerusakan jalan berdasarkan nilai tersebut berdasarkan nilai biaya
Dengan Km 246+000, biaya operasional Kendaraan /BOK, operasional kendaraan adalah Rp.
Km 0+000 Di Menganalisis korelasi antara nilai 18.852.565,17 perhari, serta hasil
Surabaya) PCI dengan anggaran biaya analisa regresi linier antara nilai PCI
perbaikan jalan. dan anggaran biaya pada ruas jalan
tersebut didapat koefisien
determinasi sebesar 0,64 dan
koefisien korelasi sebesar -0,80,
berarti kedua variabel tersebut
memiliki hubungan sedang dan
bentuk hubungannya adalah Linier
Negatif.
7
No. Peneliti Lokasi Penelitian Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian Persamaan dengan Penelitian Ini Perbedaan Dengan Penelitian Ini
4 IQBAL FIRMANSYAH Jl.Raya Rawajaha, Evaluasi Tingkat Mendapatkan nilai kondisi Jumlah kerusakan jalan yang Pavement Condition Index ( PCI ), Dalam Studi Pembahasan Ini Sama-Sama Lokasi Studi
(2016) Bogor Barat Kondisi Lapisan kerusakan jalan dengan cara terjadi di Jalan Raya Rawajaha AASHTO( 1993) Menganalisa Jenis Dan Tingkat Kerusakan
INSTITUT PERTANIAN Permukaan Jalan menentukan nilai Pavement sebanyak 68 kerusakan. Setelah Dengan Metode Pavement Condition
BOGOR Dengan Menggunakan Condition Index (PCI) dan dilakukan analisa data, didapatkan Index ( PCI )
Metode Pavement mengevaluasi kerusakan jalan, nilai perkerasan jalan pada ruas 1
Condition Index (PCI) Menentukan jenis pemeliharaan sebesar 65, ruas 2
yang sesuai nilai kerusakan jalan sebesar 59 dan ruas 3 sebesar
menurut metode PCI. 57. Rating dari ketiga ruas
tersebut memiliki rating yang
berbeda-beda. Ruas 1 memiliki
rating baik, ruas 2 baik, dan ruas
3 baik. Total nilai PCI yang
terdapat di Jalan Raya
Rawajaha sebesar 60,3 dengan
kategori jalan dalam keadaan baik.
Bentuk pemeliharaan yang sesuai
yaitu pemeliharaan berkala.
7
No. Peneliti Lokasi Penelitian Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian Persamaan dengan Penelitian Ini Perbedaan Dengan Penelitian Ini
5 FATHAHILLAH Jalan ruas Jalan Evaluasi Tingkat mengetahui jenis dan tingkat Hasil penelitian ini mengetahui jenis Pavement Condition Index ( PCI ), Dalam Studi Pembahasan Ini Sama-Sama Lokasi Studi, Pada Studi Ini Tidak
SASMITA Yogyakarta-Barongan Kerusakan Jalan kerusakan dengan menggunakan kerusakan yang terjadi pada AASHTO( 1993) Menganalisa Jenis Dan Tingkat Kerusakan Mengeluarkan Output Hasil Uji DCP, Hasil
ASHAKANDARI (STA 10+800 – Sebagai Dasar metode PCI mengetahui kondisi jalan. Kerusakan dominan yaitu Dengan Metode Pavement Condition Index Uji CBR, Hasil LHR
(2016) 12+800) Penentuan Perbaikan perkerasan berdasarkan nilai PCI alligator cracking dengan luas ( PCI )
UNIVERSITAS ISLAM Jalan (Evaluation Of yang terjadi, menentukan tebal lapis 1405,749 m2 atau 12,78% dari luas
INDONESIA Road Damage Level tambah (overlay) dengan metode total ruas jalan Yogyakarta –
As A Basis For AASHTO (1993) pada ruas jalan Barongan dan diperoleh nilai PCI
Determining Road Yogyakarta-Barongan. rata-rata sebesar 48,2 atau kondisi
Maintenance) perkerasan sedang (fair), hasil uji
DCP diperoleh nilai CBR tanah
dasar rata-rata 15,10% dan nilai
CBR yang mewakili tanah dasar
sebesar 7,28%, hasil uji CBR
lapangan lapis pondasi diperoleh
CBR rata-rata sebesar 68,39%,
hasil LHR sebanyak 5849
kendaraan/hari. Apabila dilakukan
pelapisan tambahan dari
analisis tebal lapis tambahan,
dengan umur 10 tahun diperoleh
tebal lapis tambahan 6,4 cm.
75
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Masalah
Tinjauan Pustaka
Survei Lapangan
Pengumpulan Data
Data Primer Data Sekunder
Jenis dan tingkat Peta jaringan jalan
kerusakan jalan Karakteristik Jalan :
Jumlah atau luas 1. Panjang lebar jalan
kerusakan jalan. 2. Kelas jalan
Tidak
Analisis Data dan
Penilaiannya
A
75
76
Selesai
76
77
DATA PRIMER
No. Jenis Data Sumbernya
1 Tipe Kerusakan Hasil Survey Di Lapangan
2 Tingkat Kerusakan Hasil Survey Di Lapangan
3 Dokumentasi Hasil Survey Di Lapangan
DATA SEKUNDER
No. Jenis Data Sumbernya
1 FORM SURVEY DInas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Cirebon
2 Data Exsisting Jalan DInas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Cirebon
3 Tugas Akhir http://eprints.ums.ac.id/47211/
4 Jurnal https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87011
5 Tugas Akhir https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/4151/04%20abstract.pdf?sequence=4&isAllowed=y
6 Jurnal https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4151
7 Tugas Akhir file:///C:/Users/USER/Downloads/Sutari%20Setyowati.pdf
Tabel 3.2 Data Sekunder
77
78
1. Studi Lapangan.
2. Studi Kepustakaan
3. Analisis Data
78
79
79
80
JADWAL PELAKSANAAN
80
81
BAB IV
b. Panjang jalan : 3 km
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
3.40 3.00
9.00 15.00 18.00 7.50 17.50 8.00 18.00
128.00 10.67
6H 12.00 10.50 12.50
2.80 0.90 0.80 2.10 2.25 0.83 2.45
10 H 14.15 1.18
1.25 0.77
13 H 1.00 0.72 0.92 4.80 3.20 0.90 0.48
15.98 1.33
1.44 1.12 0.20 1.20
86
87
87
88
88
89
89
90
8.00 7.00
12.00 14.50 13.50 9.00 13.00 14.00 11.50
9H 99.00 8.25
11.50
9.00 10.80 2.25 3.01 6.30 4.69 18.90
10 H 3.90 1.75 3.50 18.90 13.60 20.80 21.00 168.85 14.07
23.25 7.20
0.63 1.04 0.42 0.40 0.32 0.90 0.72
13 H 5.82 0.49
0.56 0.83
90
91
91
92
Kerapatan (Density) =
atau,
Kerapatan (Density) =
keterangan :
kerusakan (m²)
kerusakan (m)
92
93
= 0.96 %
Kegemukan (Bleeding) =
= 0.04 %
Amblas (Depression) =
= 4.79 %
= 0.11 %
= 2.68 %
Retak Memanjang/Melintang
(Longitudinal/Transverse Cracking) =
= 2.33 %
Lubang (Potholes) =
= 0,39 %
93
94
= 1.53
94
95
2. Kegemukan (Bleeding)
3. Amblas (Depression)
95
96
96
97
7. Lubang (Potholes)
97
98
98
99
m=
keterangan :
persegmen
M=
m = 9.1
99
10
1 33 30 30 29 19 11 10 162 7 72
2 33 30 30 29 19 11 2 154 6 73
3 33 30 30 29 19 2 2 145 5 74
4 33 30 30 29 2 2 2 128 4 72
5 33 30 30 2 2 2 2 101 3 64
6 33 30 2 2 2 2 2 73 2 54
7 33 2 2 2 2 2 2 45 1 46
8
Gambar 4.42. Perhitungan nilai Nilai Pengurang Terkoreksi
(Corrected Deduct Value)
100
10
Dengan:
101
10
100 EXCELLENT
85 VERY GOOD
70 GOOD
55 FAIR
40 FOOR
2 6%
25 VERY POOR
10 FAILED
0
102
10
103
10
BAB V
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
1. Untuk hasil yang lebih baik maka pada pihak yang terkait
diharapkan secara berkala melakukan penilaian kondisi jalan agar
tidak terjadi hal seperti di atas.
2. Rekonstruksi harus segera dilakukan untuk keamanan dan
kenyamanan pengendara yang melewati ruas jalan tersebut.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ramli, Y., Isya, M., & Saleh, S. M. (2018). Evaluasi Kondisi Perkerasan
Jalan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (Pci)
(Studi Kasus Ruas Jalan Beureunuen – Batas Keumala). Jurnal
Teknik Sipil, 1(3), 761–768. https://doi.org/10.24815/jts.v1i3.10037
Shahin 1994. (2008). Shahin 1994, Pavement for Airports, Roads, Parking
Lots, Chapman and Hall, Dept. BC., New York. Civil Engineering
Forum Teknik Sipil.
1. Karya tulis Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Swadaya Gunung
Jati Cirebon maupun Perguruan Tinggi Lainnya.
2. Karya tulis Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian sendiri
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Dalam karya Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis dengan jelas dicantumkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
ACHMAD FAOJAN
NPM 114130206
Jenis Kerusakan Retak Memanjang/Melintang Jenis Kerusakan Retak Buaya