Anda di halaman 1dari 7

STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP)

CATERPILLAR D 3512 B

I. PERSIAPAN START
1. Periksa Level Bahan Bakar
2. Periksa Level Oli / Pelumas
3. Periksa Level Air Radiator
4. Periksa Level Air Baterai
5. Pasang kabel baterai sesuai dengan tanda (-) dan (+). Pastikan kabel terikat dengan kuat

II. LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN


1. ON kan switch 24 volt DC.
2. Start Mesin dengan menekan tombol Start hingga mesin beroperasi mencapai putaran
nominal ( 1.500 Rpm )
3. Atur frekwensi dan Tegangan
- Frekwensi = 50 Hz
- Tegangan = 380 V
4. Biarkan mesin beroperasi kosong selama ± 5 menit

III. LANGKAH – LANGKAH UNTUK PARALEL MESIN


1. Putar Switch Sinkron kearah posisi Manual atau Auto
2. Samakan Tegangan Busbar
3. Samakan Frekwensi
4. ON kan CB mesin saat alat ukur sinkron berada pada titik sinkron
5. Kalau Switch Sinkron posisi Auto, CB akan ON sendiri pada saat alat ukur sinkron berada pada
titik sinkron
6. Bebani mesin secara bertahap, hingga daya mampu mesin

IV. LANGKAH – LANGKAH MENSTOP MESIN


1. Turunkan beban perlahan – lahan hingga mendekati 0 Kw
2. Catat kWh produksi dan running hour mesin
3. OFF kan CB nya
4. Biarkan mesin beroperasi kosong selama ± 5 menit
5. Matikan mesin dengan menekan tombol Stop / tekan tombol Emergency Stop
6. OFF kan switch 24 volt DC
STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP)

MTU 12 V 2000 G 63

I. PERSIAPAN START
1. Periksa Level Bahan Bakar
2. Periksa Level Oli / Pelumas
3. Periksa Level Air Baterai
4. Periksa Level Air Radiator
5. Pasang kabel baterai sesuai dengan tanda (-) dan (+). Pastikan kabel terikat dengan kuat

II. LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN


1. ON kan MCB panel DC 24 Volt
2. Start mesin dengan memutar kunci start keposisi start hingga mesin beroperasi mencapai
putaran nominal ( 1500 Rpm )
3. Atur frekwensi dan Tegangan
- Frekwensi = 50 Hz
- Tegangan = 380 V
4. Biarkan mesin beroperasi selama ± 5 menit

III. LANGKAH – LANGKAH UNTUK PARALEL MESIN


1. Putar Switch Kearah Manual
2. Samakan Tegangan Busbar
3. Samakan Frekwensi
4. ON kan CB mesin saat alat ukur sinkron menunjukkan pada posisi titik sinkron
5. Bebani mesin secara bertahap, hingga daya mampu mesin

IV. LANGKAH – LANGKAH MENSTOP MESIN


1. Turunkan beban perlahan – lahan hingga mendekati 0 Kw
2. Catat kWh produksi dan running hour mesin
3. OFF kan CB nya
4. Biarkan mesin beroperasi kosong selama ± 5 menit
5. Matikan mesin dengan memutar kunci pada posisi of / tekan tombol Emergency Stop
6. OFF kan MCB panel DC 24 Volt
STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP)

CATERPILLAR 3412 STA

I. PERSIAPAN START
1. Periksa Level Bahan Bakar
2. Periksa Level Oli / Pelumas
3. Periksa Level Air Baterai
4. Periksa Level Air Radiator
5. Pasang kabel baterai sesuai dengan tanda (-) dan (+). Pastikan kabel terikat dengan kuat

II. LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN


1. ONkan MCB panel DC 24 Volt
2. Start mesin dengan menekan tombol Start hingga mesin beroperasi mencapai putaran
nominal ( 1500 Rpm )
3. Atur frekwensi dan Tegangan
- Frekwensi = 50 Hz
- Tegangan = 380 V
4. Biarkan mesin beroperasi selama ± 5 menit

III. LANGKAH – LANGKAH UNTUK PARALEL MESIN


1. Putar Switch Sinkron kearah posisi Manual atau Auto
2. Samakan Tegangan Busbar
3. Samakan Frekwensi
4. ONkan CB mesin saat alat ukur sinkron berada pada titik sinkron
5. Kalau Switch Sinkron posisi Auto, CB akan ON sendiri saat alat ukur sinkron berada pada titik
sinkron
6. Bebani mesin secara bertahap, hingga daya mampu mesin

IV. LANGKAH – LANGKAH MENSTOP MESIN.


1. Turunkan beban perlahan – lahan hingga mendekati 0 Kw
2. Catat kWh produksi dan running hour mesin
3. OFF kan CB nya
4. Biarkan mesin beroperasi kosong selama ± 5 menit
5. Matikan mesin dengan menekan tombol Stop / tekan tombol Emergency Stop
6. OFF kan switch 24 volt DC
STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP)

SWD 8R22MDD

I. PERSIAPAN START
1. Periksa level bahan bakar
2. Periksa level oli/pelumas (Sump Tank, Governor, Turbocharger & Air Intake)
3. Periksa level tangki HT Cooling Water dan LT Coling Water
4. Periksa tekanan udara start min. 20 Bar (bila kurang operasikan kompressor)
5. Operasikan Pre Lubricating Oil Pump pada posisi Auto
6. Pastikan speed setting indikator Governor pada posisi 10
7. Pada Diesel Control Panel, perhatikan indikator alarm. Jika ada indikator trip dan start
blocking tekan tombol reset.

II. LANGKAH PENGOPERSIAN MESIN


1. Tekan tombol Start
2. Jika mesin telah beroperasi atur putaran mesin sampai putaran nominal (1000 Rpm)
3. Atur frekwensi dan tegangan
- Frekuensi = 50 Hz
- Tegangan = 6,3 kV
4. Biarkan mesin beroperasi ± 5 menit
5. Operasikan radiator fan 1,2 dan 3

III. LANGKAH-LANGKAH UNTUK PARALEL MESIN


1. Putar switch sinkron ke arah posisi manual atau auto
2. Samakan tegangan Busbar
3. Samakan frekwensi
4. ON kan CB mesin saat alat ukur sinkron berada pada titik sinkron
5. Kalau switch sinkron posisi auto, CB akan ON sendiri pada saat alat ukur sinkron berada
pada titik sinkron
6. Bebani mesin secara bertahap, hingga daya mampu mesin

IV. LANGKAH-LANGKAH STOP MESIN


1. Turunkan beban perlahan lahan hingga mendekati 10% dari daya mampu
2. Catat kWh produksi dan running hour mesin
3. OFF kan CB nya
4. Biarkan mesin beroperasi kosong ± 5 menit
5. Matikan mesin dengan menekan tombol STOP
6. Matikan radiator fan 1,2 dan 3 setelah 15 menit mesin stop
7. Matikan Pre Lubricating Pump
STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP)
UNIT 9
MTU 12 V 4000 G23

I. PERSIAPAN START
1. Periksa Level Bahan Bakar
2. Periksa Level Oli / Pelumas
3. Periksa Level Air Baterai
4. Periksa Level Air Radiator
5. Pasang kabel baterai sesuai dengan tanda (-) dan (+). Pastikan kabel terikat dengan kuat.

II. LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN


1. ONkan MCB panel DC 24 Volt.
2. Putar selector switch auto
3. Tekan tombol manual mode
4. Tekan tombol start hingga mesin beroperasi mencapai putaran nominal ( 1500 )
5. Atur frekwensi dan Tegangan
- Frekwensi = 50 Hz.
- Tegangan = 380 V

III. LANGKAH – LANGKAH UNTUK PARALEL MESIN.


1. Atur tegangan busbar 380 V
2. Tekan tombol tengah (check list ) pilih editor – generator ( load paralel power )
3. Atur beban 100 kw sebelum di paralel
4. Tekan tombol genset untuk mengparalelkan mesin
5. Tekan tombol tengah (check list ) pilih editor – generator ( load paralel power )
6. Bebani secara bertahap hingga daya mampu mesin

IV. LANGKAH – LANGKAH MENSTOP MESIN

1. Tekan tombol tengah (check list ) pilih editor – generator ( load paralel power )
2. Turunkan beban perlahan – lahan hingga mendekati 100 Kw.
3. Tekan tombol load untuk melepas beban
4. Catat kWh produksi dan running hour mesin
5. Biarkan mesin beroperasi kosong selama ± 5 menit.
6. Matikan mesin dengan menekan tombol stop
7. Ofkan MCB panel DC 24 Volt.
1 IDENTIFIKASI JABATAN

Sebutan Jabatan : Operator


Kelompok Profesi : Pembangkitan
Unit Kerja : Pusat Listrik
Jabatan Atasan Langsung : Team Leader Operasi

2 TUJUAN JABATAN

Melaksanakan pengendalian pengoperasian unit pembangkit, memeriksa dan mengatasi


gangguan (first line maintenance), melaksanakan uji kemampuan (performance test) instalasi
pembangkit untuk menjaga keandalan operasional

Hasil / Output : - Log sheet data operasi unit pembangkit


- Laporan gangguan unit pembangkit (incident log sheet).
- Data transaksi kWh

3 TUGAS POKOK

a) Melaksanakan pengendalian pengoperasian unit pembangkit.


b) Mengsinkronisasikan dan melepas sinkron unit pembangkit sesuai dengan permintaan
dari dispatcher.
c) Memonitor dan melaporkan kelainan atau gangguan instalasi pembangkit.
d) Melaksanakan uji kemampuan (performance test) instalasi pembangkit sesuai SOP yang
ditetapkan.
e) Melakukanl pencatatan KWH / energi yang dibangkitkan / disalurkan sebagai data untuk
perhitungan transfer energi.
f) Mengatasi gangguan (first line maintenance) unit pembangkit agar unit pembangkit dapat
bekerja dengan normal kembali .
g) Melaksanakan pencatatan logsheet operasi sebagai rekaman kegiatan operasional unit
pembangkit.
h) Melaporkan dengan segera kepada atasannya bila terjadi gangguan pada unit pembangkit.
i) Membuat laporan pelaksanaan pengoperasian instalasi pembangkit .
j) Membuat laporan kerusakan peralatan unit pembangkit.
k) Melaksanakan peraturan SMM, SML, SMK3 & K2LH.

5 HUBUNGAN KERJA

Hubungan Unit / Instansi Tujuan yang Dicapai


Koordinasi dan kerjasama dalam kegiatan
Supervisor Operasi terkait operasional pembangkit
Internal
Koordinasi dan kerjasama dalam kegiatan
Staff Operasi terkait operasional pembangkit

Koordinasi operasi unit pembangkit


Eksternal Dispatcher
6 MASALAH, KOMPLEKSITAS KERJA DAN TANTANGAN UTAMA

a) Pengoperasian unit pembangkit yang optimal, aman dan handal.


b) Implementasi Kebijakan Manajemen untuk SMM, SML, SMK3.
c) Mengembangkan inovasi bidang operasi pembangkit untuk lebih meningkatkan
efisiensiunit pembangkit

7 WEWENANG
a) Melaksanakan pengendalian pengoperasian unit pembangkit
b) Melaksanakan tindakan pengamanan darurat bila terjadi gangguan
c) Melaporkan setiap kelainan operasi

Anda mungkin juga menyukai