Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adinda Thalia

Npm : 2211100225
Dosen : Prof.Dr.Rubhan Masykur, M.Pd

Tugas Metodologi Penelitian Pendidikan

SOAL
1. Jelaskan Pengertian Metode Studi Islam?
2. Mengapa Kita Mempelajari Metode Studi Islam?
3. Jelaskan Ruang Lingkup Kajian Metode Studi Islam?

JAWABAN
1. Pengertian Metode Studi Islam yaitu:
 Secara etimologi, metodologi berasal dari kata method dan logos. Method
artinya cara dan logos artinya ilmu. Secara sederhana metodologi adalah
ilmu tentang cara. Berdasarkan pendapat Kaflan, metodologi mengandung
unsur-unsur4: (1) Pengkajian (study), (2) Penggambaran (deskripsi), (3)
Penjelasan (ekplanasi) dan terakhir Pembenaran (justifikasi).
 Studi berasal dari bahasa Inggris, study artinya mempelajari atau
mengkaji, yang berarti pengkajian terhadap Islam secara ilmiah, baik Islam
sebagai sumber ajaran, pemahaman, maupun pengamalan.
 Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk dan berserah. Aslama juga mengandung
arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Orang yang tunduk, patuh dan
berserah diri kepada ajaran Islam disebut muslim, dan akan selamat dunia
akhirat.
 Metodologi studi Islam adalah prosedur yang ditempuh secara ilmiah,
cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas dalam berbagai
aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman terhadap sumber
ajaran maupun sejarahnya.
2. Metode Studi Islam sangat penting karna membuktikan kepada umat
manusia bahwa Islam adalah ajaran yang dapat membawa manusia kepada
kehidupan yang lebih baik, tanpa harus mengganggu keyakinan agama
Islam. Selain itu, studi Islam juga dapat menumbuhkan sikap objektif dan
menghilangkan citra negatif dari sebagian masyarakat terhadap ajaran
Islam. Tujuan dan manfaat mempelajari metodologi studi Islam adalah
untuk menguatkan aqidah dan keyakinan kita terhadap aqidah Islam, juga
untuk mengetahui aliran-aliran yang ada di Indonesia maupun di dunia
agar kita tidak terjerumus kedalam aqidah yang sesat dan menyesatkan.

3. Ruang lingkup kajian metode studi Islam yaitu:


1. Islam sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para
pemeluknya sudah final dalam arti absolute dan diterima apa
adanya.
Islam sebagai doktrin. Kata doctrine kemudian dibentuk kata doktina,
yang berarti berkenaan dengan ajaran atau yang bersifat ajaran. Studi
doctrinal berarti studi yang berkenaan dengan ajaran atau studi tentang
sesuatu yang bersifat teoritis dalam arti tidak praktis. Dikatakan tidak
praktis karena ajaran itu belum menjadi sesuatu bagi seseorang yang
dijadikan dasar dalam berbuat atau mengerjakan sesuatu. Sehingga
dalam bagian ini studi islam dilakukan pada sisi teori dan gagasan
yang dikemukakan oleh islam, contohnya kajian terhadap Al-qur’an,
Hadist, serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan penafsiran dan
keterlibatan ulama dalam memahami ajaran tersebut. Banyaknya
kajian islam sebagai doktrin seperti ulumul qur’an, ulumul hadist, ilmu
fiqih, ilmu kalam, ilmu tasawuf, ilmu akhlak dan lain lain.
2. Islam sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi
kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk
pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
Hal ini menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara keadaan
masyarakat sebagai penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan
serta berbagai gejalanya. Sebagai contoh, islam sebagai gejala budaya
dilihat dari praktik atau pengalaman orang muslim tersebut atau
dengan kata lain islam dilihat dari aspek kehidupan bermasyarakat.
Contoh lain kehidupan keberagaman orang muslim dikota dengan
kehidupan orang muslim didesa sangatlah berbeda. Perbedaan timbul
dari pengaruh yang sangat melekat pada kehidupan bermasyarakat
yang biasa kita kenal dengan lingkungan. Fokus utama islam sebagai
gejala budaya yang dikaji dalam hal ini adalah yang pertama melihat
bagaimana praktek dari ajaran agama yang dilakukan oleh masyarakat,
yang kedua bagaimana praktik agama bersinggung dengan budaya
yang telah mengakar di masyarakat. Sehingga islam lebih banyak
memperhatikan aspek kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan
ritual. Dengan ilmu sosial, maka umat islam dapat meluruskan gerak
Langkah perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini.
3. Islam sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antar orang-perorangan, antara kelompok
dengan manusia, maupun perorangan dengan kelompok. Islam sebagai
sasaran studi sosial ini dimaksudkan sebagai studi tentang Islam
sebagai gejala sosial. Hal ini menyangkut keadaan masyarakat
penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala
social lainnya yang saling berkaitan. Islam dijadikan sebagai sasaran
studi sosial, maka harus mengikuti paradigma positivism itu, yaitu
dapat diamati gejalanya, dapat diukur, dan dapat diverifikasi.

Anda mungkin juga menyukai