Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PKN DI SD/MI,

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENDIDIKAN


NILAI DAN MORAL
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah PKn SD/MI
Dosen Pengampu: Uun Febriyani, S.Pd., M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Adinda Thalia 2211100225
Aprilia Triwahyuni 2211100409
Chaesa Nur Chofifah 2211100413
Periyawan 2211100159

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah Swt karena Rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Uun Febriyani, S.Pd., M.Sc
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah PKn SD/MI yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hakikat, Fungsi, Tujuan
Pembelajaran PKn di SD/MI, Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai
Pendidikan Nilai dan Moral”.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 4 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Hakikat Pembelajaran PKn di SD/MI ............................................... 3
B. Fungsi Pembelajaran PKn di SD/MI ................................................. 4
C. Tujuan Pembelajaran PKn di SD/MI................................................. 5
D. Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Nilai dan
Moral ............................................................................................... 6

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar memiliki arti penting
bagi siswa pada pembentukan pribadi warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Menurut Undang-Undang yang sesuai dengan Pendidikan
Kewarganegaraan Sistem Pendidikan Nasional merupakan mata ajaran wajib bagi
seluruh peserta didik disemua jalur dan jenjang Pendidikan formal. Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai Civis Education juga seyogyanya diberikan kepada
setiapa warga negara Indonesia. Peendidikan Kewarganegaraan bertujuan
membentuk peserta didik menjadi warga masyarakat, warga bangsa, dan warga
negara yang dapat diandalkan oleh pribadinya, keluarganya, lingkugannya,
masyarakatnya, bangsanya, dan negaranya dalam mencapai cita-cita bersama. 1
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Secara instrumental konsep, visi, dan
misi serta muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tersebut sudah
secara utuh mengintegrasikan filsafat, nilai, dan moral Pancasila dengan
keseluruhan tuntutan psikopedagogis dan sosio-kultural warga negara dalam
konteks pembudayaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 2

1
Rahayu dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa,
(Depok:PT Grasindo, 2007), Hal.54
2
Winata Putra, Pembelajaran PKn di SD, (Yogyakarta:CV.Buku Baik Yogyakarta, 2016),
Hal.23

1
A. Rumusan masalah
1. Apa Hakikat Pembelajaran PKn di SD/MI?
2. Apa Fungsi Pembelajaran PKn di SD/MI?
3. Apa Tujuan Pembelajaran PKn di SD/MI?
4. Bagaimana Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan
Nilai dan Moral?

B. Tujuan
1. Agar mengetahui tentang Hakikat Pembelajaran PKn di SD/MI
2. Agar mengetahui tentang Fungsi Pembelajaran PKn di SD/MI
3. Agar mengetahui tentang Tujuan Pembelajaran PKn di SD/MI
4. Agar mengetahui tentang Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai
Pendidikan Nilai dan Moral

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembelajaran PKn di SD/MI


Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar adalah sebagai
program pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari hari. Pelajaran yang dalam pembentukan diri yang beragam dari
segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. 3
Menurut UU sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No.20 Tahun 2003
Bab 1 Pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Serta menurut Carter v.Good (1997) bahwa pendidikan adalah proses
perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku
dalam masyarakatnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai dengan membentuk kemampuan
individu mengembangkan dirinya, serta kemampuan-kemampuan itu berkembang
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu,
maupun sebagai warga negara dan warga masyarakat. Pkn dapat diartikan sebagai
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan.

3
Ina Magdalena dkk, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SDN Bojong 3
Pinang, (Jurnal Pendidikan dan Sains, Vol.2 No.3, 2020), Hal. 421-423

3
B. Fungsi Pembelajaran PKn di SD/MI
Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai fungsi
sebagai sarana untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, berkomitmen
setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan diri sebagai warga
negara yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, Sedangkan pada bagian penjelasan Pasal 37
dikemukakan bahwa “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air.”
Suplemen pengembangan PKn SD ini dikembangkan model-model,
strategi, metode-metode dan pendekatan-pendekatan dalam rangka pembelajaran
PKn SD yang akan membantu guru dalam menuangkan kreativitasnya di depan
kelas sebagai fasilitator. Pengembangan suplemen PKn SD ini didasarkan atas
prinsip-prinsip Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM). Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat mempermudah daya serap materi
mata pelajaran PKn terutama dalam penilaian ranah afektif, kognitif dan
psikomotor secara simultan, terutama peserta didik pada kelas rendahyang baru
belajar membaca dan menulis. Pada kelas tinggi kreativitas dalam pembelajaran
lebih ditingkatkan lagi. Namun konsekuensinya guru sebagai motivator dan
fasilitator harus kreatif, inisiatif, dan konsen terhadap peserta didik. Tanpa hal ini
pembelajaran PKn yang kita inginkan tidak akan tercapai secara optimal.
Menurut Mubarokah Fungsi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah: 4
1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional
atau tujuan negara

4
Mubarokah, Hakikat, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta:
Kencana, 2012), Hal.8-9

4
2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara
3. Dapat mengapresikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan
keputusan yang cerdas
4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai
dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

C. Tujuan Pembelajaran PKn di SD/MI


Tujuan akhir dari pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan adalah warga
negara yang cerdas dan baik, yakni warga negara yang bercirikan tumbuh-
kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks
kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai, dan kreatif. Serta bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Mulyasa dalam Ahmad Susanto mengungkapkan bahwa tujuan
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa
sebagai berikut:
a. Mampu berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraannya.
b. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga dapat bertindak secara cerdas dan semua
kegiatan.
c. Mampu berkembang secara positif dan demokratis, sehingga dapat
hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi,
serta mampu memanfaatkan teknologi inforamasi dan komunikasi
dengan baik.
Hal ini mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan
pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik,

5
maka tujuan untuk mencapai warga negaraan yang baik akan mudah terwujudkan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran PKn SD diatas dapat dikemukakan bahwa
pembelajaran PKn dapat disebut sebagai pendidikan yang berkaitan dengan konsep
nilai, moral dan norma karena memang pendidikan kewarganegaarn merupaakan
mata pelajaran yang memperhatikan bagaimana menjadi warga Negara yang baik
maka dari itu perlu adanya pembahasan tentang nilai dan moral agar sikap dan
karakter siswa yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas bisa
terwujud.

D. Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral


Karakteristik Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral
adalah pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya
diatur dalam Undang-Undang No. 02 tahun 1949. Undang-Undang ini berisi
tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan
status sebagai warga negara Indonesia. 5
Karakteristik dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau tanda yang menunjukan
suatu hal berbeda dengan lainya. PKn sebagai mata pelajaran yang sangat penting
bagi siswa memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan cabang ilmu
pendidikan lainnya. Karakteristik PKn ini dapat dilihat dari objek, lingkup
materinya, strategi pembelajaran, sampai pada sasaran akhir dari pendidikan ini.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.6
Adapun karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah :
1. PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS)
2. PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program
sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

5
Yayuk Kusumawati, Urgensi Nilai dan Moral Sebagai Subteriotis Pembelajaran PKn di
SD, (Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, Vol.1 No.2, 2017), Hal.57
6
Sucahyono M.J, Hakikat Pembelajaran PKn, (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian dan Kebudayaan, 2016), Hal.12-13

6
3. PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara,
penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum.
4. PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan
bangsa, Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan
warga negara, Konstitusi Negara, Kekuasan dan Politik, Pancasila dan
Globalisasi
5. PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata
pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation
and character building) dan pemberdayaan warga negara.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar adalah sebagai
program pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari hari. Pelajaran yang dalam pembentukan diri yang beragam dari
segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara.
Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai fungsi
sebagai sarana untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, berkomitmen
setia kepada bangsa dan negara Indonesia.Tujuan akhir dari pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan adalah warga negara yang cerdas dan baik, yakni warga
negara yang bercirikan tumbuh-kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan
kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai, dan
kreatif.
Karakteristik PKn ini dapat dilihat dari objek, lingkup materinya, strategi
pembelajaran, sampai pada sasaran akhir dari pendidikan ini. Pendidikan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945

8
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena Ina, dkk. (2020). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SDN


Bojong 3 Pinang. Jurnal Pendidikan dan Sains, 421-423.

Rahayu, dkk. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghadapi Jati


Diri Bangsa. Depok: PT.Grasindo.

Kusumawati, Y. (2017). Urgensi Nilai dan Moral Sebagai Subteriotis Pembelajaran


PKn di SD. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, 57.

Mubarokah. (2012). Hakikat Dan Fungsi Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.


Jakarta: Kencana.

M.J, S. (2016). Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran PKn. Jakarta: Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian dan Kebudayaan .

Putra, W. (2016). Pembelajaran PKn di SD. Yogyakarta: CV.Buku Baik


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai