Wawasan Nusantara - Edit

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

WAWASAN NUSANTARA

Yudi Priyanto, SKM., M.Kes


yudipriyanto10@gmail.com
1
DINAMIKA HISTORIS DAN URGENSI
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional (National Outlook) bangsa
Indonesia yang selanjutnya dapat disingkat Wasantara. Wawasan nasional
sebagai cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa
yang bersangkutan.
Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat mempengaruhi
keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya.

Bagi bangsa Indonesia, Wawasan Nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus
konsepsi berbangsa dan bernegara. Ia menjadi landasan visional bangsa
Indonesia.
Konsepsi Wawasan Nusantara, sejak dicetuskan melalui Deklarasi Djuanda tahun
1957 sampai sekarang mengalami dinamika yang terus tumbuh dalam praktek
kehidupan bernegara.

2
Konsep dan Urgensi Wawasan Nusantara dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kedudukan,
fungsi, dan tujuan.
Kedudukan
Sebelumnya dikatakan bahwa Sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
Wawasan Nusantara merupakan diyakini sebagai kebenaran oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak
terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan
wawasan nasional bangsa cita-cita dan tujuan nasional.
Indonesia. Namun demikian timbul Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
pertanyaan apa arti Wawasan
Nusantara dan apa pentingnya Fungsi
bagi kehidupan berbangsa dan Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu.
4 hal tersebut digunakan dalam menentukan segala kebijaksanaan,
bernegara Indonesia. keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di
tingkat pusat maupun daerah, dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Tujuan
Mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan serta lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa, atau daerah.
Kendati begitu, kpentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. 3
Aspek Wawasan Nusantara

Falsafah Pancasila
Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi dan
golongan
Aspek Kewilayahan Nusantara
Geografi mutlak diperhitungkan karena memiliki aneka SDA dan suku bangsa
Aspek Sosial Budaya
Indonesia memiliki beragam suku, agama, bahasa, dan adat istirahat
Aspek Historis/Kesejarahan
Mempertahankan dan menjaga persatuan NKRI.

4
Pengertian Wawasan Nusantara
1 . Etimologi
Kata Wawasan Nusantara berasal dari dua kata wawasan dan nusantara.
Wawasan dari kata “wawas” (bahasa Jawa) yang artinya pandangan. Sementara kata “nusantara” merupakan
gabungan kata nusa yang artinya pulau dan antara. Kata ”nusa” dalam bahasa Sansekerta berarti pulau atau
kepulauan. Sedangkan dalam bahasa Latin, kata ”nusa” berasal dari kata nesos yang dapat berarti
semenanjung, bahkan suatu bangsa.
Merujuk pada pernyataan tersebut, maka kata ”nusa” juga mempunyai kesamaan arti dengan kata nation
dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat memiliki dua
arti, yaitu kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu ”antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti antara atau dalam
suatu kelompok. ”Antara” juga mempunyai makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa Inggris yang
berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahasa Sansekerta, kata ”antara” dapat diartikan sebagai
laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan bahwa kata ”antara” mempunyai makna antar (antara), relasi,
seberang, atau laut.
Dari penjabaran di atas, penggabungan kata ”nusa” dan ”antara” menjadi kata ”nusantara” dapat diartikan
sebagai kepulauan yang di antara laut atau bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut. 5
Pengertian Wawasan Nusantara
2 . Terminologi
Secara terminologis, wawasan nusantara terdiri dari beberapa pendapat menurut para ahli, di antaranya
sebagai berikut.
a. Menurut Prof. Wan Usman, menyatakan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
b. Menurut GBHN 1998, menyatakan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
c. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara, menyatakan bahwa wawasan nusantara, yaitu cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Dari pendapat - pendapat yang ada diatas tersebut, maka secara sederhana dapat di katakan bahwa "
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya".
Hakikat wawasan nusantara merupakan perwujudan dari kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan dan keamanan dan selain itu juga, wawasan nusantara merupakan pencerminan dari kepentingan
yang sama, tujuan yang sama dan kesatuan wilayah Indonesia yang mendasari pola cara berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa 6
dan bernegara.
Wawasan Nusantara

“Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap


bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

7
Hakikat Wawasan Nusantara
Ke dalam Ke luar
Lebih menampakkan sifat Nusantara yang terletak di
dan ciri sebagai kesatuan antara dua samudra dan dua
wilayah laut dengan pulau- benua, berada pada posisi
pulau di dalamnya yang A B silang yang sangat strategis.
merupakan satu kesatuan
utuh dan manunggal.

C
Esensi Wawasan Nusantara
adalah cara memandang
Indonesia yang majemuk tetapi
satu, “Bhineka Tunggal Ika”.
8
Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan
agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/ unsur pembentuk bangsa Indonesia
(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama, terdiri dari:
Kepentingan bersama, bangsa Indonesia memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Hal ini terlihat
1 dalam proses perjuangan mengusir penjajah untuk meraih kemerdekaan. Kini asas kepentingan bersama
juga dapat diterapkan dalam masa pembangunan.
Keadilan Tanpa Terkecuali, bangsa Indonesia mempunyai hak yang sama dalam segala aspek
2 kehidupan. Oleh karenanya kepentingan umum atau nasional harus dijadikan prioritas daripada
kepentingan pribadi maupun golongan.
Kejujuran, asas kejujuran ini harus diaplikasikan dalam bertindak maupun berpikir. Lantaran kejujuran
3 juga mempengaruhi kehendak dan tindakan yang harus sesuai fakta serta tidak melanggar ketentuan
hukum, demi kemajuan bersama. ,
Solidaritas, asas solidaritas bisa disebut sebagai kepedulian terhadap orang lain dan rela berkorban
4 untuk kepentingan yang lebih luas. Solidaritas diterapkan dengan tetap mengusung sikap saling
memahami dan menghargai tanpa memandang perbedaan.
Kerjasama, adanya kesadaran tentang tujuan dan kepentingan yang sama tentu dapat menumbuhkan
5 kesadaran untuk bekerjasama. Kerja sama dapat diwujudkan dengan koordinasi antar elemen
masyarakat, maupun menerapkan sifat gotong-royong dan saling membantu.
Kesetiaan, menjadi salah satu pilar utama dalam asas Wawasan Nusantara. Persatuan dan kesatuan
6 tak bisa terwujud tanpa dilandasi kesetiaan. Hal itu dapat diwujudkan dengan kesetiaan untuk
melaksanakan segala keputusan bersama demi kemajuan bangsa dan negara.
9
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Wawasan Nusantara
Latar Belakang
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957
mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi
Djuanda. Isi deklarasi tersebut sebagai berikut:
"Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-
pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau
lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara
Indonesia dan dengan demikian bagian daripada perairan pedalaman atau
nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas
yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama
dan sekedar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan
keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas landas lautan teritorial (yang
lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang
terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas
akan diatur selekas-lekasnya dengan Undang-Undang"

10
Isi pokok deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang
dihitung dari garis yang menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis
teritorial yang baru ini wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah. Laut di
antara pulau bukan lagi sebagai pemisah, karena tidak lagi laut bebas, tetapi
sebagai penghubung pulau.
Sebelum keluarnya Deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada
Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal
dengan Add yourOrdonansi
nama title 1939, sebuah peraturan buatan pemerintah Hindia
Belanda. Isi Ordonansi tersebut pada intinya adalah penentuan lebar laut selebar
3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut
atau countour pulau/darat.
Dengan peraturan zaman Hindia Belanda tersebut, pulau-pulau di wilayah
Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai
laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Laut setelah garis 3 mil merupakan
lautan bebas yang berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang
memisahkan pulau-pulau tersebut. Laut dengan demikian menjadi pemisah pulau-
pulau di Indonesia.

11
Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara

Berdasar sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan. Ingat


Deklarasi Djuanda 1957 sebagai perubahan atas Ordonansi 1939 berintikan
mewujudkan wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, tidak lagi terpisah-
pisah. Sebagai konsepsi kewilayahan, bangsa Indonesia mengusahakan dan
memandang wilayah sebagai satu kesatuan.
Namun seiring tuntutan dan perkembangan, konsepsi wawasan nusantara mencakup
pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
Add your
keamanan, titlepersatuan sebagai satu bangsa.
termasuk
Sebagaimana dalam rumusan GBHN 1998 dikatakan Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ini berarti lahirnya konsep wawasan nusantara juga dilatarbelakangi oleh kondisi
sosiologis masyarakat Indonesia. Tahukah anda bahwa bangsa Indonesia itu
beragam dan terpecah-pecah sebelum merdeka? Bahkan antarbangsa Indonesia
sendiri mudah bertikai dan diadu domba oleh Belanda melalui politik devide et
impera.
12
Tahapan Wawasan Nusantara
Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada
awalnya berpandangan akan “kesatuan atau keutuhan wilayah” diperluas lagi sebagai pandangan
akan “persatuan bangsa”. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa.
Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus
menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirintis melaluinperistiwa Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berhasil
diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945.

Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan
kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa. Bahkan semangat kebangsaan inilah
yang berhasil membentuk satu bangsa merdeka.
Hal di atas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan juga keberlangsungan
penjajahan yang memecah belah bangsa, telah melatarbelakangi tumbuhnya semangat
dan tekad orang-orang di wilayah nusantara ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas,
satu kebangsaan yakni bangsa Indonesia.

Semangat bersatu itu pada awalnya adalah bersatu dalam berjuang membebaskan
diri dari penjajahan, dan selanjutnya bersatu dalam wadah kebangsaan Indonesia.
.
13
Latar Belakang Politis Wawasan Nusantara

Dari latar belakang sejarah dan kondisi sosiologis Indonesia sebagaimana telah dinyatakan di atas,
Anda dapat memahami betapa perlunya wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia. Selanjutnya
secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang utuh dan bangsa yang
bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan secara terus menerus.

Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi
nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.

Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil,
sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
14
Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara
Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia
menjadi sangat luas dengan beragam isi flora, fauna, serta
penduduk yang mendiami wilayah itu.
Namun demikian, konsepsi wawasan nusantara juga mengajak
seluruh warga negara untuk memandang keluasan wilayah dan
keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan.
1 Kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan dalam kehidupan bernegara merupakan satu kesatuan.
2
Luas wilayah Indonesia tentu memberikan tantangan bagi bangsa
3 Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan luas wilayah
memunculkan potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi
4 keunggulan dan kemanfaatan.
5 Wawasan nusantara telah menjadi landasan visional bagi bangsa
6 Indonesia guna memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan
bangsa. Upaya memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan
bangsa akan terus menerus dilakukan.
7 Hal ini dikarenakan visi tersebut dihadapkan pada dinamika
kehidupan yang selalu berkembang dan tantangan yang berbeda
sesuai dengan perubahan zaman.
Dinamika yang berkembang itu misalnya, jika pada masa lalu
penguasaan wilayah dilakukan dengan pendudukan militer maka
sekarang ini lebih ditekankan pada upaya perlindungan dan
pelestarian alam di wilayah tersebut.
Tantangan yang berubah, misalnya adanya perubahan dari
kejahatan konvensional menjadi kejahatan di dunia maya.
15
Wilayah Indonesia
Wilayah
Wilayah adalah ruang yg merupakan kesatuan
geografis beserta segenap unsur terkait padanya,
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
pada aspek administratif dan atau aspek
fungsional (PP No 10/ 2000) Letak
Indonesia terletak pada koordinat 6 LU-11LS,
95 BB-141 45 BT; diantara benua Asia dan
Ruang Australia/Oceania serta antara Samudera
Ruang bermakna sbg wadah yg meliputi Pasifik dan Samudera Hindia sehingga
ruang daratan, lautan, dan udara sbg disebut NUSANTARA.
satu kesatuan wilayah, tempat manusia Berdasarkan UU No 6/ 1996 tentang
dan makhluk lainnya melakukan kegiatan Perairan Indonesia. Negara Indonesia mrpk
dan kelangsungan hidupnya. negara kepulauan. Didalam negara
Bagi bgs Indonesia, Ruang mrpk kepulauan diterima asas bhw segala perairan
sumberdaya alam yg hrs dikelola bagi di sekitar, di antara dan yg menghubungkan
sebesar-besar kemakmuran rakyat (pasal pulau2 termasuk daratan NKRI adl bagian
33 (3) UUD 1945 integral dan mrpk kedaulatan NKRI
Politik
Mempertahankan keutuhan wilayah
Luas NKRI menjadi kewajiban seluruh rakyat
Indonesia adalah negara kepulauan Indonesia
terbesar di dunia, jumlah pulau Konsep penguasaan wilayah geografis
sebanyak 17.504 buah (pulau besar dan hrs menyatu dg sistem politik, sehingga
kecil); 6000 pulau tidak berpenghuni. penjagaan thdp sejengkal wilayah
Luas daratan 1.919.440 km2 sedangkan NKRI sama dengan kedaulatan
luas perairannya 3.273.810 km2. negara. 16
Data Kepulauan Indonesia

1. JUMLAH PULAU 17.504 pulau


- Pulau Bernama 7.870 pulau
- Pulau Tidak Bernama 9.634 pulau
2. LUAS WILAYAH 5.193.250 km2
- Luas Teritorial 1.919.440 km2
- Perairan 3.273.810 km2
3. ZONA EKONOMI EKSKLUSIF 2.707.092 km2

4. PANJANG GARIS PANTAI 95.181 km

17
Batas Wilayah NKRI

Berdasarkan UU No 6/ Kedaulatan NKRI Berdasarkan hal itu


1996 tentang Perairan meliputi laut teritorial, maka wilayah NKRI
Indonesia. Negara perairan kepulauan, meliputi tanah
Indonesia mrpk negara dan perairan (daratan), air (lautan),
pedalaman serta udara serta udara di atasnya
kepulauan. Di dalam
negara kepulauan di atas laut teritorial,
diterima asas bhw perairan kepulauan,
dan perairan
segala perairan di
pedalaman serta dasar
sekitar, di antara dan yg laut dan tanah di
menghubungkan pulau2 bawahnya termasuk
termasuk daratan NKRI sumber kekayaan alam
adl bagian integral dan yg terkandung
mrpk kedaulatan NKRI didalamnya.

18
Wilayah sebagai Ruang Hidup
Ruang hidup suatu negara meliputi Pedoman tersebut sbg pandangan atau
darat, laut, udara. wawasan yg menjamin persatuan dan kesatuan
Antara satu negara dengan negara lain wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
memiliki wilayah negara yang tidak
sama. nasional Indonesia.

Setiap negara memiliki kepentingan Kesatuan pandangan atau wawasan itu secara
nasional untuk mencapai cita-cita dan nasional di Indonesia dikenal dengan
tujuan nasional WAWASAN NUSANTARA. (catatan istilah
nusantara digunakan utk wilayah NKRI).

Diharapkan seluruh warga negara, aparatur


Indonesia yang memiliki wilayah negara negara/ pemerintah dan masyarakat jika
yang sangat luas di satu sisi, sedang di pedomannya satu, wawasannya satu dlm
sisi lain Indonesia juga harus melihat wilayah, bangsa, maka bangsa ini
mewujudkan tujuan negara, maka (Indonesia) akan satu, utuh, damai jauh dari
Indonesia harus memiliki prinsip-prinsip konflik, disharmonisasi, atau gejala disintegrasi
dasar sebagai pedoman. bangsa. Sehingga pembangunan dapat
dilakukan dengan baik dalam mengawal
kepentingan nasional guna menggapai tujuan
dan cita-cita nasional. 19
Faktor Kewilayahan yg mempengaruhi
Wawasan Nusantara

1 Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

2 Kepulauan Indonesia

3 Konsepsi tentang Wilayah Indonesia

4 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

5 Karakteristik Wilayah Nusantara

6 Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

20
Wajah Wawasan Nusantara
1. Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi
ketahanan nasional 2. Wawasan nusantara sebagai wawasan
Wawasan nusantara sebagai konsepsi pembangunan nasional
ketahanan nasional berarti bahwa wawasan Wawasan nusantara sebagai wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan mempunyai arti cara pandang
pembangunan nasional, pertahanan dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
keamanan, dan kewilayahan. serta lingkungannya selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

3. Wawasan nusantara sebagai


wawasan pertahanan dan
keamanan negara
Wawasan nusantara sebagai 4. Wawasan nusantara sebagai
wawasan pertahanan dan keamanan wawasan kewilayahan
negara mempunyai arti pandangan Wilayah nasional perlu ditentukan
geopolitik Indonesia dalam lingkup batasannya, agar tidak terjadi sengketa
tanah air Indonesia sebagai satu dengan negara tetangga. batasan dan
kesatuan yang meliputi seluruh tantangan negara Republik Indonesia.
wilayah dan segenap kekuatan
negara.
21
Implementasi Wawasan Nusantara
2. Implementasi dalam kehidupan
1. Implementasi dalam kehidupan politik ekonomi
Menciptakan iklim penyelenggaraan Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
negara yang sehat dan dinamis, benar menjamin pemenuhan dan
mewujudkan pemerintahan yang kuat, peningkatan kesejahteraan dan
aspiratif, dipercaya. kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

3. Implementasi dalam kehidupan


sosial budaya 4. Implementasi dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan
Menciptakan sikap batiniah dan
lahiriah yang mengakui, menerima Menumbuhkan kesadaran cinta
tanah air dan membentuk sikap bela
dan menghormati segala bentuk negara pada setiap WNI.
perbedaan sebagai kenyataan yang
hidup di sekitarnya dan merupakan
karunia Sang Pencipta.

22
Tantangan Implementasi

Kesadaran
Globalisasi warga negara

01 02 03 04

Pemberdayaan Era baru


masyarakat kapitalisme
23
INDONESIA, dalam
keutuhan wilayah dengan Wawasan
Nusantara

24
25

Anda mungkin juga menyukai