08 Naskah Publikasi
08 Naskah Publikasi
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: 14511337@students.uii.ac.id
2
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
Email: 045110407@uii.ac.id
Abstract: The Solo-Kertosono toll road is freeway that built to reduce congestion in Solo and Semarang
which are included as the center of economy in Indonesia. The toll road is expected to facilitate
transportation access between cities and provinces. The Solo-Kertosono toll road construction’s used
geotextile in embankment of road to increase soil bearing capacity. Stability analysis of road embankment
using Fellenius method both manually and Geoslope program. There are several types of variation that
made in road modelling with geotextile, including geotextile length, vertical distance between geotextile
and slope angle. Each type of variation consist of three variations, such as variations in geotextile length
are 10 m, 13 m and 15 m, variations in vertical distance between geotextiles are 0,3 m, 0,4 m and 0,6 m
and slope angle variations are 19°, 25° and 29°.Safety factor from analysis result without reinforcement
with Fellenius method manually is 1,786, while using Geoslope without earthquake is 1,947 and with
earthquake is 1,030. Safety factors from analysis result using reinforcement with Fellenius method
manually on length variation with geotextile length of 10 m, 13 m and 15 m are 2,339, 2,347 and 2,375,
while using Geoslope without earthquake 2,497, 2,855 and 2,947, and with earthquake 1,304, 1,422 and
1,448. Safety factors from analysis result using reinforcement with Fellenius method manually on vertical
distance between geotextile variaton with number of Sv 0.3 m, 0.4 m and 0.6 m are 2,646, 2,347 and 2,059,
using Geoslope without the earthquake 2,869, 2,855 and 2,758, while with earthquake 1,436, 1,422 and
1,405. Safety factors from analysis result using reinforcement with Fellenius method manually on slope
angle variaton with angle of 19°, 25° and 29° are 2,440, 2,347 and 2,355, using Geoslope without
earthquake 2,930, 2,855 and 2,696, and with earthquake 1,423, 1,422 and 1,409.
4. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di ruas jalan
Tol Solo-Kertosono, Ngesrep Sta. 4+175,
Desa Ngasem, Kartasura, Sukoharjo,
Surakarta, Jawa Tengah.
Mulai
⅀( + ∅) +⅀
=
⅀( sin )
dengan: Pengumpulan data sekunder
SF = faktor aman, 1. Data penyelidikan tanah
c = kohesi tanah (kN/m2), 2. Data geotekstil
Φ = sudut gesek dalam (˚), 3. Gambar penampang jalan
R = jari-jari lingkaran longsor (m),
αi = panjang irisan ke-i (m),
Wi = berat massa tanah irisan ke-i (kN), Pemodelan badan jalan tanpa
θi = sudut yang didefinisikan (˚), menggunakan perkuatan pada program
Ti = kuat tarik ijin geotekstil (kN), dan Geoslope dan perhitungan Fellenius
yi = lengan momen tulangan ke-i (m).
Tidak aman
Analisis
nilai
faktor Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah (2002)
keamanan
Berikut merupakan detail perhitungan
Tidak aman beban perkerasan rigid.
Aman Tebal perkerasan = 29 cm = 0,29 m
γ beton ` = 2200 - 2500 kg/m3
Pembahasan
Berat perkerasan rigid per m2:
Tebal perkerasan × γ beton = 0,29 × 2500
Kesimpulan dan Saran = 725 kg/m2
= 7,11 kN/m2
= 2,375
6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari
Gambar 17 Hubungan Antara Jarak penelitian ini yaitu:
Vertikal dengan Nilai Angka Keamanan 1. Hasil analisis stabilitas timbunan
badan jalan tanpa menggunakan
Berdasarkan yang terlihat dalam perkuatan dengan metode Fellenius
Gambar 17, bahwa semakin rapat jarak secara perhitungan manual diperoleh
vertikal antar geotekstil maka semakin nilai faktor keamanan sebesar 1,786,
tinggi nilai angka keamanan yang sedangkan pada program Geoslope
dihasilkan. diperoleh nilai faktor keamanan
sebesar 1,947 untuk kondisi tanpa
3. Hubungan Sudut Kemiringan Lereng pengaruh beban gempa dan sebesar
dengan Nilai Faktor Keamanan 1,030 untuk kondisi yang
Hasil rekapitulasi angka aman pada dipengaruhi beban gempa. Nilai
variasi sudut kemiringan lereng dapat faktor keamanan yang dipengaruhi
dilihat pada Tabel 5 berikut ini. beban gempa kurang dari 1,30 yang
berarti kondisi badan jalan dalam
keadaan kritis dan rawan longsor maka semakin besar nilai faktor
apabila tidak diberi perkuatan. keamanan yang dihasilkan.
2. Hasil analisis stabilitas timbunan 4. Hubungan antara jarak vertikal antar
badan jalan menggunakan perkuatan geotekstil terhadap angka aman yaitu
geotekstil dengan metode Fellenius semakin rapat atau semakin kecil
secara perhitungan manual pada jarak vertikal geotekstil yang
variasi panjang pertama, kedua dan digunakan maka semakin besar nilai
ketiga dengan panjang geotekstil faktor keamanan yang dihasilkan.
masing-masing 10 m, 13 m dan 15 m 5. Hubungan antara sudut kemiringan
yaitu 2,339, 2,347 dan 2,375, dengan lereng terhadap angka aman yaitu
menggunakan program Geoslope semakin kecil sudut kemiringan
tanpa pengaruh gempa sebesar 2,497, lereng atau semakin landai lereng
2,855 dan 2,947 dan dengan maka semakin besar nilai faktor
pengaruh gempa yaitu 1,304, 1,422 keamanan yang dihasilkan.
dan 1,448. Hasil analisis stabilitas
timbunan badan jalan menggunakan 7. DAFTAR PUSTAKA
perkuatan geotekstil dengan metode
Fellenius secara perhitungan manual Azizah, F.N. 2014. Penggunaan Geotekstil
pada variasi jarak vertikal antar Pada Lereng Sungai Gajah Putih
geotekstil pertama, kedua dan ketiga Surakarta. Jurnal Matriks Teknik
dengan Sv masing-masing 0,3 m, 0,4 Sipil. Vol.2 No.1:2354-8630.
m dan 0,6 m yaitu 2,646, 2,347 dan Surakarta.
2,059, kemudian menggunakan Departemen Permukiman dan Prasarana
program Geoslope tanpa pengaruh Wilayah. 2002. Panduan Geoteknik
gempa sebesar 2,869, 2,855 dan 4 Desain dan Kontruksi, Edisi
2,758, sedangkan dengan pengaruh Pertama. Jakarta.
gempa yaitu 1,436, 1,422 dan 1,405. Hardiyatmo, H.C. 2008. Geosintetik untuk
Hasil analisis stabilitas timbunan Rekayasa Jalan Raya, Edisi Ke I
badan jalan menggunakan perkuatan Gadjah Mada University Press.
geotekstil dengan metode Fellenius Yogyakarta.
secara perhitungan manual pada Janur, Y.D. 2014. Pengaruh Variasi Panjang
variasi sudut kemiringan lereng dan Jumlah Lapisan Geotekstil
pertama, kedua dan ketiga dengan dengan Perbandingan Jarak Pondasi
sudut masing-masing 19°, 25° dan ke Tepi Lereng 1,5B dan 2B
29° yaitu 2,440, 2,347 dan 2,355, Terhadap Daya Dukung Pondasi
dengan menggunakan program Pada Pemodelan Lereng Pasir
Geoslope tanpa pengaruh gempa dengan Compaction Relatif 74%.
sebesar 2,930, 2,855 dan 2,696, Jurnal Rekayasa Sipil. Vol.8
sedangkan dengan pengaruh gempa No.3:1978-5658. Malang.
yaitu 1,423, 1,422 dan 1,409. Hasil Pusat Penelitian dan Pengembangan
analisis stabilitas timbunan Perumahan dan Permukiman. 2011.
menggunakan perkuatan geotekstil Desain Spektra Indonesia. Jakarta.
pada tiap variasi menghasilkan angka Setiawan, H. 2012. Perencanaan Dinding
aman yang lebih dari yang Penahan Tanah dengan Perkuatan
disyaratkan yaitu 1,30 sehingga Geotekstil (Studi Kasus Jalan
badan jalan dalam kondisi aman. Lingkar Donggala). Jurnal
3. Hubungan antara panjang geotekstil Infrastruktur. Vol.2 No.2:74-83.
terhadap angka aman yaitu semakin Palu.
panjang geotekstil yang digunakan