Anda di halaman 1dari 6

DOI 10.33221/jpmim.v4i02.

2406
Vol. 04, No. 01, 2023

Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Upaya Peningkatan


Pengetahuan Terhadap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia
Subur (WUS)
1)
Meda Yuliani, 2)Intan Yusita*, 3)Alyxia Gita Stellata, 4)Ecih Winengsih, 5) CiciValiani
1,2,3)
Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan
4)
Program Studi D III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan
5)
Program Studi D IV Penata Anestesi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana
1,2,3,4,5)
Jl, Soekarno Hatta No. 754, Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa
Barat
*Email: 1)meda.yuliani@bku.ac.id, 2)intan.yusita@bku.ac.id*, 3)cici.valiani@bku.ac.id,
4)
alyxia.gita@bku.ac.id , 5)ecih.winengsih@bku.ac.id

Abstrak Abstrak
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling Cancer is one of the most feared diseaseand
ditakuti dan dianggap sebagai penyebab utama is considered the leading cause o death
kematian di seluruh dunia. Penyakit mematikan worldwide. Deadly diseasecontinue to threaten
terus mengancam kesejahteraan dan kesehatan human well-being an health in general.
manusia secara umum. Menurut Organisasi According to the Worl Health Organization,
Kesehatan Dunia, sekitar 9 juta orang meninggal about 9 millio people died from cancer in
akibat kanker pada tahun 2015, dan sekitar 11,4 2015, an about 11.4 million people will die fro
juta orang akan meninggal akibat kanker pada cancer by 2030. Cancer deaths are mor
tahun 2030. Kematian akibat kanker lebih banyak common than TB, HIV, and malari because
dibandingkan dengan penyakit TB, HIV, dan cancer can affect any part of thbody and can
malaria karena kanker dapat menyerang bagian affect everyone. The Worl Health
tubuh mana pun dan dapat menyerang semua Organization (WHO) revealed thathe number
orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) of cancer patients increases t-6.25 million
mengungkapkan, jumlah penderita kanker people every year, and twothirds of them come
meningkat menjadi 6,25 juta orang setiap from developin countries, including Indonesia.
tahunnya, dan dua pertiganya berasal dari negara Thiactivity is carried out by providing healt
berkembang, termasuk Indonesia. Kegiatan ini education through counseling. Thepurpose of
dilaksanakan dengan pemberian pendidikan implementing this communit service is to find
kesehatan melalui penyuluhan. Tujuan out the Picture o Knowledge about Breast
pelaksanaan pengabdian masyarakatini yaitu untuk Cancer and Ho to Early Detect Breast Cancer
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan at WUS iRW 04 Alamendah Village, Rancabal
dan kemampuan hidupsehat bagi setiap wanita usia District, Bandung Regency. Based on th
subur di RW 04 Desa Alamendah Kec. Rancabali results of data processing, it was foun that
Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil respondents had knowledge categories, include
pengolahan data didapatkan bahwaresponden Less (57.6%)Sufficient (24.4%), Good (18.2%).
memiliki pengetahuan kategori yaitu Kurang Thpaired t-test results stated that the averag
(57,6%), Cukup (24,4%), Baik (18,2%). Hasil knowledge score before training was 35.8 and
paired t- test menyatakan bahwa rata rata nilai after being given training materiawas 80.48.
pengetahuan sebelum pelatihan sebesar 35.87 dan After being given counseling, iis hoped that
sesudah diberikan materi pelatihan adalah 80.48. WUS can do it itself i addition to increasing
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan WUS its knowledge.
dapat melakukannya sendiri disamping
peningkatan pengetahuannya. Keywords: breast cancer, health education,
SADARI, women ofchildbearing age (WCA)
Kata Kunci : kanker payudara, pendidikan
kesehatan, sadari, wanita usia subur (WUS)
kesehatan, kanker payudara, SADARI

37
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23 Creative Commons Atribusi-
BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 04, NOMER 02, AGUSTUS 2023
Pendahuluan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
YKPI berhasil menjangkau lebih dari 150.000
Kanker payudara adalah tumor ganas
peserta secara daring dan luring antara tahun 2016
jaringan payudara yang dapat timbul dari epitel
dan 2021 melalui program skrining kanker
duktus atau lobular. Kanker payudara adalah
payudara andalannya. Selain itu, YKPI juga
tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel
membantu menyediakan gerobak mamografi dan
payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa
aktif mempraktekkan SADARI bagi masyarakat
terkendali, sehingga memungkinkan untuk
umum dan kader kesehatan. BSE adalah sebuah
menyebar ke jaringan atau organ terdekat di
metode.4
payudara atau bagian tubuh lainnya. Hingga
Kanker payudara dipicu oleh beberapa
saat ini patofisiologi kanker payudara belum
faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan dan
diketahui secara pasti, sehingga tujuandeteksi
gaya hidup. Tingkat pengetahuan tentang kanker
dini hanya untuk menemukan penderita kanker
payudaramasih sangat rendah, sehingga kesadaran
pada stadium rendah (downstaging) dan
deteksi dini sangat penting dalampengobatan dan
dengan persentasekesembuhan yang tinggi.1
pencegahan kanker payudara. Jika kanker
Skrining kanker payudara bertujuan
payudara dapat dideteksi dan didiagnosis sejak
untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
dini serta diobati dengan tepat, maka ada
keberadaan kanker payudara pada stadium
kemungkinan dapat disembuhkan.5
awal sehingga dapat diobati dengan teknik
Kurangnya paparan publik melalui deteksi
yang memiliki dampak fisik yang kecil dan
dini kanker payudara dapat dianggap sebagai salah
kemungkinan sembuh yang lebih tinggi.
satu alasan rendahnya kesadaran umum tentang
Investasi ini sangat penting karena jika kanker
skrining kanker payudara. Oleh karena itu, perlu
payudara dapat dideteksi sejak dini dan diobati
dilakukan edukasi kepada masyarakat agar dapat
dengan tepat, angka kesembuhannya cukup
menyosialisasikan tentang pencegahan dan
tinggi (80-90%).2 Berdasarkan data Riskesda,
penanggulangan kanker payudara. Pendidikan
insiden tumor/kanker di Indonesia meningkat
berbasis masyarakat tidak hanya menawarkan
dari 1,4 kasus per 1.000 orang pada 2013
saran, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam
menjadi 1,79 per 1.000 orang pada 2018.
menurunkanangka kejadian kanker payudara pada
Sementara itu, data dari Global Burden of
wanita usia subur.5
Cancer Study (Globocan) World Health
Upaya Promosi Kesehatan Wanita Usia
Organization (WHO) melaporkan jumlah
Subur di RW 04 Desa Alamendah Kec Rancabali
kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020
Kabupaten Bandung bagiwanita usia subur untuk
mencapai 396.914 kasus dan jumlah kematian
mendapatkan pengetahuan serta mampu
mencapai 234.511.
melakukanpemeriksaan payudara sendiri. Data
Kankerpayudara merupakan kasus baru
wanita usia subur menurut WHO dari usia 14-49
terbanyakdi Indonesia, yaitu 65.858 kasus atau
tahun dan untuk wanita usia subur diRW 04 Desa
16,6% dari semua. 396.914 kasus kanker.3
Alamendah Kec. Rancabali Kabupaten Bandung
Kanker payudara menempati urutan kedua
berjumlah 63 orang yang diperoleh dari bulan
dengan 36.633 kasus atau 9,2% dari seluruh
Februari- Desember tahun 2022.
kasus kanker. Kanker paru-paru menempati
Tujuan kegiatan ini adalah Untuk
urutan ketiga dengan 34.783kasus (8,8% dari
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
semua kasus), diikuti oleh kanker dengan
dan keterampilan terutama WUS dalam
21.392 kasus (5,4% darisemua kasus) dan
melakukan deteksi dini kanker payudara dengan
kanker nasofaring(daerah di atas tenggorokan)
tehnik Sadari, sehingga dapat menjadi upaya
dengan19.943 kasus (5% dari semua kasus).
promosi kesehatan dalam pencegahan kanker
Padasaat yang sama, Kementerian Kesehatan
payudara dan dapatmenjadi motivasi
melanjutkan upaya pengobatan kanker jenis
meningkatnya kesadaran WUS dalam melakukan
lain di bawah Rencana Aksi Kanker Nasional
deteksi dini kanker payudara di RW 04 Desa
2022.
Alamendah Kec. Rancabali Kabupaten Bandung.
Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional
Pendidikan kesehatan tepat sasaran merupakan
Pencegahan Kanker Payudara Indonesia
strategi yang dapat dilakukan dalam pendidikan
mencakup tiga pilar,yaitu promosi kesehatan,
kesehatan ini. Sehingga sasaran dalam kegiatan
deteksi dini, dan kasus. kontrol. Untuk
PPM ini adalah wanita pasangan usia subur.
mencapai tujuan tersebut, Kementerian
Kesehatan tidak bekerja sendiri, melainkan
Tabel 1. WUS yang diperoleh dari pada bulan
didukung oleh berbagai lembaga seperti
38
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 04, NOMER 02, AGUSTUS 2023
Februari - Desember tahun 2022 untuk deteksi dini kanker payudara yang mudah,
sederhana dan tidak membutuhkan biaya. Akan
No Karakteristik Frekuensi Presentase tetapi meskipun marah tidak banyak Wanita
(f) (%) Usia Subur (WUS) yang melakukannya karena
Umur pengetahuan tentang SADARI.6
14-22 Tahun 17 27,0 Berdasarkan uraian latar belakang &
23-31 Tahun 26 41,3 analisis situasi yang terjadi, maka perlu
1 dilakukan edukasi tentang kanker payudara
32-40 Tahun 13 20,6
41-49 Tahun 7 11,1 untuk meningkatkan kesadaran wanita usia
Jumlah 63 100 subur tentang pentingnya deteksi dini pada
Pendidikan pencegahan kanker payudara. Pada kegiatan ini,
SD 10 15,9 akan dilakukan penyuluhan tentang kanker
SMP 9 14,3 payudara & cara deteksi dini. Alasan pemilihan
2 SMA 32 50,8 teknik SADARI sebagai teknik untuk deteksi
dini kanker payudara dikarenakan metode ini
Perguruan 12 19,0
adalah metode yang praktis, sederhana, gampang
Tinggi
dilakukan, & minim biaya.
Jumlah 63 100
Pekerjaan
PNS 8 12,70 Metode
Karyawan 17 26,98
3 Swasta Kegiatan dilakukan melalui metode
Wiraswasta 9 14,29 penyuluhan, adapun tahapan yang dilakukan
IRT 29 46,03 adalah sebagai berikut: 1). Tahapan Persiapan,
Jumlah 63 100 Pada tahap awal kegiatan ini dilakukan kontrak
denganwanita usia subur sesuai kesepakatan jam
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat pada kerja dan atas permintaan peserta. Persiapan
63 wanita usia subur di RW 04 Desa utama lainnya adalah alat yang akan digunakan
Alamendah Kec. Rancabali Kabupaten yaitu laptop, liquid crystal display (LCD),
Bandung Tahun 2022 diketahui bahwa proyektor, sound system dan microphone.
mayoritas responden berumur 23-31 tahun, Pembuatan brosur kanker payudara atau materi
(41,3%), hampir setengah dari wanita usia kanker payudara dan SADARI dilakukan
subur merupakan ibu rumah tangga (46,03%) dengan bahan dangambar yang mudah dipahami.
dan sebagian besar wanita usia subur adalah Sebelum penyerahan materi, peserta diminta
tamatan SMA (50,8). untuk mengerjakan soal pre test terkait kanker
Berdasarkan analisis situasi diketahui payudara dan deteksi dini kanker payudara,yang
bahwa prevalensi kanker payudara di bertujuan untuk mengetahui seberapa baik
Indonesia masih sangat tinggi yaitu sebesar peserta menguasai materi yang akan diberikan.
25,42%. Salah satu faktor penyebab 2). Seminar: Selanjutnya wanita usia subur
meningkatnya kanker payudara adalah diberikan ceramah dan seminar terkait kanker
kurangnya pengetahuan tentang pencegahan payudara dan deteksi dini kanker payudara
kanker payudara, termasuk tingkat kesadaran dengan metode sadari. 3). Demonstrasi:
deteksi dini. Tingkat pendidikan yang rendah Pelaksana program kemitraan masyarakat
dan kurangnya pengetahuan serta kesadaran mengenalkan anggota kelompok pada
menunda diagnosis penyakit ini serta pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). 4).
meningkatkan risiko kegagalan pengobatan Disikusi dan Tanya Jawab : Pada kesempatan ini
dan kematian. Berdasarkan hasil wawancara pelaksana kegiatan dan peserta seminar
dengan tenaga Kesehatan diketahui bahwa berdiskusi dan bertanya tentang kanker payudara
Sebagian besar penduduk yang tergolong dan deteksi dini kanker payudara. Para peserta
wanita dengan efek hami (WUS) tidak berperan aktif dalam mencari informasi lebih
memiliki informasi yang cukup tentang kanker lanjut tentang kanker payudara dan dalam
payudara. Sebagian besar wanita usia subur deteksi dini kanker payudara. 5). Evaluasi :
hanya pernah mendengar tentang kanker evaluasi dilakukan pada akhir penyampaian
payudara tetapi belum pernah mendengar atau materi, dan peserta mampu memahami dan
mempraktekkan SADARI. menjelaskan kembali tentang kanker payudara,
Pemeriksaan payudara sendiri tanda dan gejala, kelainan pada dada serta
(SADARI) merupakan tekhnik pemeriksaan pemahaman tentang gerakan SADARI yaitu
39
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 04, NOMER 02, AGUSTUS 2023
definisi, tujuan dan manfaat, akibat tidak Gambar 3. Foto Bersama SetelahKegiatan
dilakukannya SADARI, tatalaksana, hal-hal Pendidikan Kesehatan
yang menjadi perhatian dan kemampuan
untuk mempraktekkan SADARI secara
mandiri di rumah. Pada langkah ini pula
peserta melakukan post test dengan
mengerjakansoal yang sama dengan pre test
untuk mengukur pengetahuan peserta
apakah mengalami peningkatan
pengetahuan setelah diberikan materi
seminar.

Hasil Dan Pembahasan Tabel 2. Distribusi Pengetahuan WUSSebelum


Pada kegiatan seminar dan ini telah dan Sesudah Penyuluhan (n = 63)
dilaksanakan sejak tanggal 01-10 November No Penget Sebelum Sesudah
2022 di RW 04 Desa Alamendah Kec. ahuan
Rancabali Kabupaten Bandung. Kegiatan f % f %
seminar diikuti oleh 63 wanita usia subur.
1 Baik 0 0 60 95.2
Gambar 1. Kegiatan Pemberian Pendidikan 2 Cukup 7 11,1 3 4.8
Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara
5
Pada Wanita Usia Subur
6
3 Kurang 88.9 0 0

6
Jumlah 3 100 63 100

Berdasarkan Tabel 1 didapatkan


jawaban WUS sebelum penyuluhan tidak
seorangpun berpengetahuan baik (0%), namun
sesudah penyuluhan hampir seluruh WUS
mengalami peningkatan pengetahuan tentang
kanker payudara dan deteksi dini sebanyak
95.2%. Selain pengetahuan, dalam aspek
keterampilan deteksi dini dengan tehnik
SADARI, seluruh peserta WUS (100%) dapat
mempraktekan kembali tehnik SADARI
dengan benar.
Berdasarkan hasil evaluasi, penyuluhan
kesehatan berupa penyuluhan dan simulasi
praktek dapat menjadi upaya untuk
meningkatkan pengetahuan WUS tentang
Gambar 2. Pengisian Kuesioner Pre-Test deteksi dini kanker payudara. Setelah
memberikan pendidikan kesehatan, peserta
mendapatkan input kognitif, kemudian
perubahan konseptual, dan kemudian hasil,
sehingga peserta dapat memahami
pembelajaran dan peserta dapatmenjawab soal
posttest. Hal ini sesuai dengan teori
kognitivisme dimana teori ini menjelaskan
bahwa pengetahuan seseorangmerupakan hasil
dari input, sehingga terjadi perubahan
konseptual, setelah itu perubahan konseptual
tersebut menghasilkan output yang dihasilkan
40
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 04, NOMER 02, AGUSTUS 2023
melalui proses pembelajaran 6. secara langsung pemeriksaan payudara sendiri
Tabel 3. Perbedaan Rata-rata tingkat sehingga dapat mengetahui kondisi
11,12
Pengetahua Sebelum dan sesudah (n = 63) payudaranya.
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dapat
Std. menjadi salah satu dari bagian yang mendasari
Std.
Mean Error perilaku WUS dalam deteksi dini kanker
Deviation
Mean payudara khususnya dengan teknik SADARI.
Pendidikan kesehatan memiliki hubungan yang
Sebelum 35.87 10.532 1.327
signifikan dengan sikap dan pengetahuan WUS
Sesudah 80.48 4.642 .585
tentang perilaku SADARI.9 Integrasikan
pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan
memainkan peran penting dalam program
Berdasarkan tabel hasil uji paired t- pengendalian penyakit kronis karena dianggap
test rata rata nilai sebelum pelatihan tingkat hemat biaya.10
pengetahuan WUS sebesar 35.87 dan nilai Strategi pengendalian langsung ke target
rata-rata sesudah diberikan materi pelatihan dapat lebih efisien dalam proses transfer data.
adalah 80.48. hal ini menunjukan adanya Memberikan penyuluhan atau penyuluhan
peningkatan penge-tahuan sebelum dan kesehatan secara langsung kepada WUS dapat
sesudah penyuluhan pada WUS. meningkatkan semangat WUS untuk lebih
Penyuluhan atau pemberian informasi mengenal kanker payudara dan deteksi dini.
yang diberikan akan mening-katkan Selain deteksi dini, keterlibatan masyarakat
pemahaman dan kemampuan WUS (WUS) dalam pengenalan kanker payudaradapat
dalam memahami upaya deteksi dini kanker meningkatkan dukungan masyarakat terhadap
payudara sehinggadengan pema-haman yang mereka yang terkena dampak penyakit kanker
baik akanmeningkatkan respon rasional dan payudara Kurangnya promosi kanker payudara
juga motivasi serta penerangan-penerangan diduga menjadi salah satu penyebab kurangnya
yang keliru terkait suatu kondisi. Sebagai dukungan sosial masyarakat terhadap klien
efeknya perilaku dan minat akan meningkat kanker payudara. Dimana dukungan tersebut
dalam upaya melakukan pencegahan dini muncul dan pengetahuan umum tentang masalah
kanker payudara salah satunya dengan kanker payudara bertambah.2
pemeriksaan SADARI 7. Memberikan edukasi atau pendidikan
Tingkat pendidikan WUS juga menjadi kesehatan secara langsung kepada WUS dapat
faktor perilaku SADARI 8. Pemeriksaan meningkatkan antusias WUS untuk mengenal
payudara sendiri (SADARI) merupakan lebih jauh tentang kanker payudara dan deteksi
tekhnik pemeriksaan untuk deteksi dini dini. Selain perilaku deteksi dini, keterlibatan
kanker payudara yangmudah, sederhana dan masyarakat (WUS) dalam mengenal kanker
tidak membutuhkan biaya. Akan tetapi payudara dapat meningkatkan dukungan
meskipun murah tidak banyak Wanita Usia masyarakat terhadap penderita kanker payudara.
Subur (WUS) yang melakukannya karena Kurang terpaparnya masyarakat tentang kanker
ketidakpahaman dan kurangnya pengetahuan payudara diprediksi menjadi salah penyebab
tentang SADARI. 10 kurangnya dukungan sosial masyarakat terhadap
Adanya informasi tentang SADARI klien dengan kanker Payudara. Dimana
serta kanker payudara menjadi motivasi para dukungan tersebut akan muncul seiring dengan
wanita untuk menambah pengetahuan meningkatnya pengetahuan Masyarakat
tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar terhadap masalah kanker payudara.14
utama untuk menambah pengetahuan
tentang pemeriksaan payudara. Semakin Kesimpulan
meningkatnya tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri maka akan Pendidikan kesehatan dapat menjadi
mempengaruhi sikap para wanita untuk upaya promosi kesehatan dalam deteksi dini
menyadari pentingnya pemeriksaan kanker payudara di WUS. Sosialisasi dan
payudara sendiri untuk mencegah resiko evaluasi berkala terhadaptenaga kesehatan harus
kanker payudara. Hal tersebut terus dilakukan dalam beberapa program
meningkatkan kesadaran para wanita kesehatan masyarakat agar semua pelayanan
khususnya usia dewasa awal untuk kesehatan tersosialisasi dengan baik. Tenaga
memotivasi diri sendiri mempraktekkan kesehatan merupakan salah satu bagian dari

41
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 04, NOMER 02, AGUSTUS 2023
masyarakat yang perannya dapat Kanker Payudara Secara Rutin Melalui Pelatihan
dioptimalkan dalam promosi dan Metode Sadari di Desa Rugemuk. Indones J
pengendalian kanker payudara. Engag Community Serv Empower Dev.
2023;3(1):10–5.
Daftar Pustaka 11. Yuniarti K. Upaya Pencegahan Kejadian
Kanker Payudara Dengan Edukasi Pemeriksaan
1. Div P, Universitas K, Gresik M. Deteksi
Payudara Sendiri ( Sadari ) pada Wanita di
Dini Kanker Payudara dengan Metode Kabupaten Kapuas. J Pengabdi Ilmu Kesehat.
Pemeriksaan Payudara Klinis Pada Wanita 2023;3(2):2–7.
Usia Subur di Wilayah Desa Kletek 12. Sesrianty. Deteksi Dini Sadari DiJorong Sungai
Kabupaten Sidoarjo Endah Mulyani 1 ; Siti Sariak. CommunnityDev J. 2023;4(1):423–7.
Mudlikah 2 ; 1, 2. I(2):100– 8. 13. Angrainy R. Hubungan Pengetahuan, Sikap
2. W W, Rahayuwati L, Purnama D. Tentang Sadari Dalam Mendeteksi Dini Kanker
Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja. J Endur. 2017;2(2):232.
Payudara sebagai UpayaPromosi Kesehatan 14. Xu Q, Chen B, Jin D, Yin L, Huang Y. An
WanitaPasangan Usia Subur. Media Karya assessment for health education and health
Kesehat. 2019;2(2):119–27. promotion in chronic disease demonstration
3. Marfianti E. Peningkatan Pengetahuan districts: a comparative study from Hunan
Kanker Payudara dan Ketrampilan Periksa
Province, China. PeerJ. 2019;7:e6579.
Payudara Sendiri (SADARI) untuk Deteksi
Dini Kanker Payudara di Semutan Jatimulyo 15. Witdiawati. Pendidikan KesehatanDeteksi Dini
Dlingo. J Abdimas Madani dan Lestari. Kanker Payudara sebagai Upaya Promosi
2021;3(1):25– 31. Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur. Media
Karya Kesehat.2019;2(2):119–27.
4. Anjani SI, Boy H, Hutasoit K. Faktor Risiko
Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja Risk
Factors for Drug Abuse in Adolescents.
12:454–8.
5. Windani C, Sari M. Correlation Between
Knowledge and Self- Efficacy with Family
Skills in Exercising Range of Motion for
Correlation Between Knowledge and Self-
Efficacy with Family Skills in Exercising
Range of Motion for Post-Stroke. 2023;
6. Hastuti P. Pemeriksaan Payudara Sendiri
Sebagai Deteksi Awal Kanker Payudara
Wanita Usia Subur Di Kelurahan Gisik
Cemandi Kabupaten Sidoarjo. J Pengabdi
Kpd Masy - Aphelion [Internet].
2023;4(Juni):603–8. Available from:
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/
index.php/JPM
7. Glanz. Health Behavior and Health
Education: Theory Research and Practice
(4th ed). San Franscisco : Jossey Bass; 2008.
8. Norhapifah H. Pengaruh Teknik
Hypnobirthing Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin.J Med
Karya Ilm Kesehat. 2020;5(1).
9. Kurniawati D. Hubungan Pendidikan,
Pengetahuan dan SikapWanita Usia Subur
(WUS) denganPemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Dara Juanti KabupatenSintang. J
Ilm Ilmu Kesehat Wawasan Kesehat
[Internet].2015;1, No 2:15–27. Available
from: http://journal.stikes-
kapuasraya.ac.id/index.php/JIIKWK/article
/view/62
10. Salamah U. Peningkatan Pengetahuan
Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini

42
Submited: 14/03/23 Accepted: 05/07/22
Review: 06/05/22 Published: 31/08/23

Anda mungkin juga menyukai