Bab I, Bab Ii, Bab Iii Astia
Bab I, Bab Ii, Bab Iii Astia
PENDAHULUAN
1
Kegiatan Pelatihan Dasar ini, diharapkan nantinya seorang ASN
dapat merasakan dengan langsung bagaimana menjadi ASN yang
menunjang nilai-nilai komitmen, dan integritas. Sehingga nantinya ASN ini
dapat memiliki daya saing tinggi dan hebat kedepannya tentang menjaga
tanggung jawab, komitmen dan tugasnya.
Seorang guru adalah fasilitator dan motivator bagi siswa. Artinya
guru harus bisa memberi kesempatan kepada siswa, sehingga siswa
dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan kemampuan siswa dan
mengimplementasikan apa yang telah mereka peroleh sesuai dengan
kreativitas masing-masing. Namun guru harus tetap mengarahkan siswa
pada hal yang positif dan mencegah dari hal negativ. Guru harus bisa
membangun pemahaman siswa baik secara teoritis maupun praktis yang
mengena pada rana kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
2
depan khalayak. Pada kenyataanya kita hanya bias menikmati alunan alat
music ini melaui kaset kase hasil dokumentasi label rekaman local. Di sisi
pemerintahan, pemerintah kabupaten sidenreng rappang sudah sadar
akan hal ini, terkhusus pihak yang terkit yaitu dinas pendidikan dan
kebudayaan kabupaten sidenreng rappang yang terlah sangat kontributif
dalam melestarikan seluruh warisan budaya setempat salah satunya
“kecaping “
3
D. Gambaran Umum Aktualisasi Dalam ANEKA
Gambaran umum tentang aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar
profesi PNS yang meliputi ANEKA , antara lain :
1. Akuntabilitas yakni kewajiban bagi individu atau kelompok /
instansi untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan
amanah yang diberikan. Adapun nilai-nilai yang terkandung di
dalam akuntabilitas yakni :
a) Akuntabilitas
b) Transparansi
c) Keadilan dalam pelayanan publik
d) Perilaku yang konsistensi terhadap aturan
e) Mampu mengambil keputusan yang tepat ketika terjadi
benturan kepentingan.
f) Netralitas PNS yang meliputi dengan politik praktis
g) Integritas
h) Keseimbangan
i) Kepercayaan
4
- Sila Kedua : (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
1) Berani membela kebenaran dan keadilan
2) Mengakui persamaam hak dan persamaan kewajiban antar
sesama manusia
3) Mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap tenggang rasa
5) Tidak semena-mena terhadap orang lain
- Sila Ketiga : (Persatuan Indonesia)
1) Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan
keseimbangan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3) Cinta tanah air dan bangsa
4) Bangga sebagai bangsa indonesia,bertanahair indonesia
5) Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang ber
ineka tunggal ika
- Sila ke empat : (Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat
kebijaksanaan perwakilan )
1) Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan
- Sila kelima : (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan gotong
royong
2) Bersikap adil
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak-hak orang lain
5
5) Suka member pertolongan kepada orang lain
6
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil
7
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Selain kedudukan, tugas dan fungsi, ASN juga mempunyai hak
dan kewajiban Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak sesuai dengan UU ASN sebagai berikut :
8
2. Menjaga Persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian,kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab.
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
diluar kedinasan.
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakanrahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara KesatuanRepublik
Indonesia.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku diatur dalam UU ASN untuk menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2) Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
Pengelolaan ASN harus mendukung misi utama pemerintahan.
Pengelolaan ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga
meningkatkanproduktivitas pegawai dalam melaksanakan
tugasnya.Sehinggamampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.Untuk mendapatkan pegawai yang produktif, efektif
dan efisien, diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yang baik.
Sistem merit berdasarkan pada objektifitas dalan pengelolaan ASN
menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk mengelola SDMnya.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruangbagi
tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa
9
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini, baik dari
sisi perencanaan kebutuhan berupa transparansi dan jangkauan
penginformasian kepada masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya
dalam pelaksanaan seleksi sehingga instansi pemerintah
mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai
visi dan misi lembaga.
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai system
pengelolaan pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang
sesungguhnya dimana semua prosesnya berdasarkan pada prinsip-
prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai
akan menciptakan lingkungan kondusif untuk pembelajaran dan
kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas
kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana
kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
3) Mekanisme Pengelolaan ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek mengelola aspek sumber daya manusiadalam
organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan,penempatan,
mutasi, promosi, pengembangan, penilaian danpenghargaan.
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.
10
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada
kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural,
dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi,
kualifikasi,kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan,
integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat Pembina
Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2
(dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali
Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang
ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya
sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapatpersetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5
(lima) tahun.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari
PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara
dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai
ASN berhimpun dalam suatu wadah Korps PegawaiRepublik
Indonesia, memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar
pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi
pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem
Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara
nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah. Sengketa Pegawai
ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif
terdiri dari keberatan dan banding administratif.
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup
11
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.
12
c. Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti jalan,
perumahaan, jaringan telpon, listrik dan seterusnya.
d. Pelayanan regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-
undangan maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat.
Indikator dari Whole Of Government adalah:
1) Koordinasi
Koordinasi adalah pengaturan suatu organisasi atau kegiatan
sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak
saling bertentangan. Proses penyepakatan bersama yang
mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda
sedemikian rupa, sehingga disisi yang satu semua kegiatan
atau unsur tersebut terarah pada pencapaian suatu tujuan yang
telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan kegiatan yang satu
tidak merusak keberhasilan kegiatan yang lain.
2) Integrasi
Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi.
3) Sinergitas
Sinergitas adalah kerjasama unsur atau bagian atau fungsi atau
instansi atau lembaga yang menghasilkan suatu tujuan lebih
baik dan lebih besar daripada dikerjakan sendiri.
4) Simplikasi
Simplikasi adalah penyederhanaan untuk mencapai efektifitas
dan efisiensi suatu kegiatan. Hal tersebut dapat dilakukan
antara lain dengan membuat program-program yang realistik,
sederhana dan dapat dikerjakan. Misalnya tujuan umum dibuat
13
disederhanakan menjadi tujuan khusus dengan sasaran lebih
jelas atau tujuan dibuat lebih rasional
3. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan publik
menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang
bermutu akanmenciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Keberhasilan institusipemerintah memberikan layanan kepada
masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya
manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber
daya manusia yang dimiliki oleh pemerintahuntuk melaksanakan
amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan publik yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
14
e) Mudah dan Murah;
f) Efektif dan Efisien;
g) Aksesibel;
h) Akuntabel;
i) Berkeadilan.
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
A. Deskripsi Organisasi
Puskesmas Barukku berlokasi di Pitu riase, terletak di Jl. Arifin
Nu’mang Kelurahan Batu Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang yang berbatasan dengan Kecamatan Dua Pitue di selatan,
Kabupaten Enrekang di sebelah utara, Kabupaten Luwu dan
Kabupaten Wajo di sebelah timur dan Kabupaten Enrekang dan
Kecamatan Pitu Riawa di sebelah barat. Puskesmas Barukku dibangun
pada tahun 1980 dengan luas tanah 6,268 m 2, yang terdiri dari UGD,
poliklinik, perawatan dan kantor. Wilayah kerja Puskesmas dengan
15
rata-rata jarak tempuh masyarakat ke Puskesmas yang terdekat adalah
3 menit dari Kelurahan Batu dan yang terjauh adalah 135 menit dari
Desa Leppangeng, saat ini Puskesmas Barukku berstatus Puskesmas
Perawatan dan Pelayanan Kegawatdaruratan 24 jam, dibantu dengan 5
buah Puskesmas Pembantu (PUSTU), 8 buah Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES) dengan 10 Bidan di Desa (BIDIDES) dan 1 buah
Polindes
9. Identitas Sekolah
Nama Puskesmas : Puskesmas Barukku
Nama Kepala : Herman Ibrahim, SKM
Puskesmas
Luas Tanah : 6,268 m2
Tahun Berdiri : 1980
Alamat : Jl. Arifin Nu’mang Kel. Batu
Kecamatan/Kabupaten : Pitu Riase / Sidenreng Rappang
Provinsi : Sulawesi Selatan
2. Misi :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan
efektif
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat dalam upaya kesehatan secara komprehensif
c. Menerapkan manajemen yang transparan pada setiap kegiatan
16
d. Mengoptilkan akses pelayanan kesehatan pada daerah
terpencil
e. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
3. Motto ; “ Madising ki’ Marennu ka’ na Tapada Salama.”
4. Tata Nilai :
a. Kedisplinan
b. Kerjasama
c. Kebersihan
11. Fungsi Puskesmas Barukku :
1. Penyelenggerakan UKM tingkat pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggeraan UKP tingkat pertama di wilayah kerja
12. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas :
1. Paradigma sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian masyarakat
4. Pemerataan
5. Teknologi tepat guna dan,
6. Keterpaduan dan kesinambungan
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Barukku
Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang sebanyak 9
Desa / Kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 18.368 jiwa,
dengan jumlah Kepala Keluarga 4.421 orang.
17
Jumlah penduduk yang besar selain merupakan modal dalam
pembangunan juga dapat merupakan beban pembangunan jika
tidak disertai dengan kualitas yang memadai.
18
Compong 2.144 1.051 1.093
19
Esensial yaitu pelayanan Promosi Kesehatan, pelayanan
Kesehatan Lingkungan, pelayanan KIA dan KB, Pelayanan Gizi,
Pelayanan P2P dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) serta Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
yaitu pelayanan Kesehatan Jiwa, pelayanan Kesehatan
Trandisional, pelayanan Kesehatan Olahraga, pelayanan
Kesehatan Lansia, pelayanan Kesehatan Kerja dan Pelayanan
Kesehatan Daerah Terpencil sesuai dengan beban tugas yang
dilimpahkan ke Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
Sesuai dengan jabatan fungsionalnya, koordinator pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) juga melaksanakan kegiatan pelayanan
sesuai profesinya
4. Penanggungjawab Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Puskesmas di wilayah kerja sesuai
dengan jabatan fungsionalnya, penanggungjawab Puskesmas
Pembantu.
5. Bidan di Desa mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), surveilans faktor risiko dan
penggerakan masyarakat desa.
A. Angka Kematian
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB di Wilayah Kerja Puskesmas Barukku Tahun 2018
sebesar yang dilaporkan atau 3 Kematian Bayi. Desa/Kelurahan
yang terdapat Kematian Bayi adalah Desa Compong 1 Bayi , Desa
Leppangeng 1 Bayi, dan Desa Tana Toro 1 Bayi. Sedangkan di
Desa / Kelurahan lainnya tidak terdapat kematian bayi.
20
2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
AKABA di Wilayah Kerja Puskesmas Barukku Tahun 2017
sebesar yang dilaporkan atau 2 Kematian AKABA.
Desa/Kelurahan yang terdapat Kematian Anak adalah Desa
Compong 2 Anak.
B. Angka Kesakitan
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kesakitan penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang
Tahun 2018 tidak ada kasus.
2. Malaria Klinis
Angka kesakitan penyakit malaria klinis di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2018 tidak ada kasus.
3. TB Paru
Angka kesakitan penyakit TB dengan BTA (+) di Wilayah
Kerja Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten
Sidenreng Rappang Tahun 2018 sebesar 17 kasus.
4. Diare
21
Angka kesakitan penyakit diare di Wilayah Puskesmas
Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang
Tahun 2018 sebesar 432 kasus. Kelurahan yang tertinggi angka
kesakitan Diarenya adalah Kelurahan Batu sebesar 92 kasus dan
yang terendah adalah Desa Leppangeng sebesar 2 kasus.
5. Pneumonia
Angka kesakitan penyakit Pneumonia di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2018 terdapat angka kesakitan Pneumonia tidak
ada kasus.
6. AFP
Angka kesakitan penyakit AFP di Wilayah Kerja Puskesmas
Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang
Tahun 2018 tidak ada kasus.
C. UPAYA KESEHATAN
a. Pelayanan Kesehatan
1. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1
22
Persentase cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2018 sebesar sebesar 368 kunjungan (97,4%) dari
378 sasaran Ibu Hamil.
23
sebesar 100% (27 posyandu). Dimana dari 9 Kelurahan/Desa
semua Posyandunya aktif.
Sarana Kesehatan
1. Data Dasar Puskesmas
2. Indikator Pelayanan Puskesmas
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut
Kepemilikan/Pengelola
4. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Tenaga Kesehatan
1. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Puskesmas dan
Jaringannya
Medis : 3 orang
Perawat dan Bidan : 73 orang
Apoteker : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Kesehatan Masyarakat : 1 orang
Sanitasi : 2 orang
Promosi : 1 orang
Gizi : 2 orang
Perawat Gigi : 0 Orang
Analis Kesehatan : 1 orang
Umum/Lain-lain : 4 orang
2. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Berstatus Pegawai
Negeri Sipil
Medis : 2 orang
Perawat dan Bidan : 13 orang
Perawat Gigi : 1 Orang
Apoteker : 1 orang
Asisten Apoteker : 0 orang
24
Kesehatan Masyarakat : 1 orang
Sanitasi : 1 orang
Promosi : 1 orang
Gizi : 1 orang
Analis Kesehatan : 0 orang
Umum/Lain-lain : 2 orang
3. Rasio Dokter Spesialis Per-100.000 Penduduk sebesar 0%
4. Rasio Dokter Per-100.000 Penduduk sebesar 1 orang (0,001%)
5. Rasio Dokter Gigi Per-100.000 Penduduk sebesar 2 orang (0,002%)
6. Rasio Dokter Keluarga Per-1.000 Keluarga sebesar 0%
7. Rasio Apoteker Per-100.000 Penduduk sebesar 0%
8. Rasio Ahli Gizi Per-100.000 Penduduk sebesar 2 orang (0,002%)
9. Rasio Perawat Per-100.000 Penduduk sebesar 24 orang (0,024%)
10. Rasio Bidan per-100.000 Penduduk sebesar 49 orang (0,049%)
11. Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk sebesar
3 orang (0,003%)
12. Rasio Ahli Sanitasi Per-100.000 Penduduk sebesar 2 Orang
(0,002%)
13. Rasio Tenaga Teknis Medis Per-100.000 Penduduk sebesar 0%
Kinerja Sektor Kesehatan
1. Rasio Tiap Jenis Tenaga Kesehatan Terhadap Penduduk
a. Rasio Tenaga Medis terhadap Penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten
Sidenreng Rappang Tahun 2018 sebesar 3 orang tenaga medis
yang ditempatkan di Puskesmas dengan jumlah penduduk yaitu
18.368 jiwa.
25
Bidan yang lainnya 11 orang tenaga bidan di tempat di 9
Desa/Kelurahan.
e. Rasio Tenaga Farmasi terhadap penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten
Sidenreng Rappang Tahun 2018 yaitu 2 orang yang berstatus
Tenaga Sukarela.
f. Rasio Tenaga Gizi terhadap penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten
Sidenreng Rappang Tahun 2017 yaitu 2 orang dengan perincian
PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 1 orang dan Tenaga
Sukarela sebanyak 1 orang.
g. Rasio Tenaga Sanitasi terhadap penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten
Sidenreng Rappang Tahun 2018 yaitu 2 orang dengan perincian
1 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan 1 orang Tenaga
Sukarela.
h. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat terhadap penduduk di
Wilayah Kerja Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase
Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2018 yaitu 2 orang PNS
(Pegawai Negeri Sipil).
2. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan K4
Persentase cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 di Wilayah Kerja
Puskesmas Barukku Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2018 sebesar 266 kunjungan (70,37%) dari 378
sasaran Ibu Hamil.
26
Kelurahan/Desa yang tertinggi persentase peserta KB Aktifnya
adalah Desa Leppangeng sebesar 238 peserta KB Aktif (97,9%)
dari 243 PUS dan yang terendah adalah Desa Tana Toro sebesar
249 peserta KB Aktif (54,5%) dari 457 PUS.
No RUANG/UNIT JUMLAH
1 Ruang Kepala Puskesmas 1 Unit
2 Ruang Tata usaha 1 Unit
3 Ruang Pertemuan 1 Unit
4 Ruang pengelola BOK 1 Unit
5 Ruang Bendahara JKN 1 Unit
6 Tempat Beribadah 1 Unit
7 Ruang Kepala Koordinator 1 Unit
bidan
8 Ruangan Unit Gawat Darurat 1 Unit
9 Gudang 1 Unit
10 Ruangan Program 1 Unit
11 Ruang Tindakan 1 Unit
12 Gudang Obat 1 Unit
13 Ruangan Jaga Perawat 1 Unit
14 Ruangan Imunisasi 1 Unit
15 Ruangan Farmasi 1 Unit
16 Ruangan MTBS 1 Unit
17 Laboratorium 1 Unit
18 Ruangan Poli gigi 1 Unit
19 Ruangan Poli Umum 1 Unit
20 Ruangan Konseling 1 Unit
21 Ruangan Pendaftaran 1 Unit
22 Ruangan Rawat Inap 4 Unit
27
23 Ruangan KIA 1 Unit
24 Ruangan jaga Bidan 1 Unit
25 Ruangan Persalinan 1 Unit
Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam
bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kecamatan
pitu riase antara lain:
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Didalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat
gigi selama kurang lebih 3 (tiga) bulan di Puskesmas Barukku
terdapat beberapa isu yang ditemukan dilapangan antara lain :
28
2. Kurangnya edukasi tentang tindakan penambalan gigi di
Puskesmas Barukku
3. Kurangnya kunjungan ibu hamil di poli gigi untuk diberikan edukasi
tentang kesehatan giginya
4. Penggunaan format laporan yang masih secara manual
5. Belum maksimalnya pengisian odontogram sesuai riwayat
kesehatan gigi pasien
Berdasarkan beberapa isu diatas, maka dibuatlah Analisa Core
Issue dengan Analisa APKL untuk menyaring empat (4) isu tersebut
menjadi satu core issue yang akan diangkat dalam kegiatan aktualisasi
ini. Berikut tabel dari core issue yang akan diangkat :
29
No Kriteria
Isu-Isu Jumlah
. A P K L
Kurangnya ketertarikan anak sekolah
untuk melakukan pencabutan gigi di
1. 4 4 4 3 15
Puskesmas
Keterangan :
Komitmen Mutu
Kegiatan diharapkan
Keterkaitan Substansi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Kontribusi terhadap
Kegiatan Mata Pelatihan Nilai Nilai
. Kegiatan Kegiatan Visi Misi Organisasi
ANEKA Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bisa meningkatkan
pelayanan yang efektif
Anti Korupsi
Laporan dibuat dengan
sikap jujur sesuai dari
hasil kegiatan tanpa ada
pengurangan dan
penambahan
Keterkaitan Substansi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Kontribusi terhadap
Kegiatan Mata Pelatihan Nilai Nilai
. Kegiatan Kegiatan Visi Misi Organisasi
ANEKA Organisasi
1 2 3 4 5 6 7