Anda di halaman 1dari 2

4.

1 Metode Survei
Dalam penelitian ini, kami mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ART/BPN) nomor 11 tahun 2021. Terdapat
dua metode survei yang kami terapkan untuk memperoleh data, yaitu metode survei primer dan
metode survei sekunder.
1. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan suatu pendekatan dalam penelitian
yang memanfaatkan informasi yang telah ada sebelumnya dari berbagai sumber seperti
literatur, laporan, atau data statistik. Dalam konteks penelitian ini, kami menggunakan
metode survei sekunder dengan melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen seperti
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), peraturan
daerah, dan sumber data lainnya. Selain itu, kami juga melaksanakan metode survei
sekunder dengan mendalami literatur-literatur terkait yang memusatkan pada topik-
topik yang berkaitan dengan wilayah studi kami.
2. Data Primer
Data primer adalah informasi yang langsung diperoleh dari responden di lokasi
penelitian. Metode ini meliputi observasi langsung, wawancara dan penggunaan
kuesioner.
a. Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu
objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan informasi terkait
objek tersebut.
b. Wawancara
wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
c. Kuisioner
kuesioner adalah sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah orang atau
responden melalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab.

4.2 Pengumpulan Data dan Informasi

Untuk memahami karakteristik Wilayah Perencanaan (WP) dan merancang struktur serta pola
ruang yang sesuai, kami melaksanakan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari lapangan melalui observasi dan survei, sementara data sekunder diperoleh dari
berbagai sumber seperti literatur, dokumen perencanaan sebelumnya, atau data statistik yang relevan.
Kombinasi kedua jenis data ini membantu kami dalam merancang rencana yang komprehensif dan
sesuai dengan kebutuhan wilayah yang kami teliti.
1. Data Primer
a. Aspirasi masyarakat, ini kami dapatkan dengan cara mewawancarai masyarakat setempat
dan juga melalui kuisioner guna mendapatkan informasi yang relevan.
b. Observasi lapangan guna mengetahui kondisi dan jenis guna lahan/bangunan, intensitas
ruang, serta konflik-konflik pemanfaatan ruang (jika ada), maupun infrastruktur di lokasi
studi kami.
c. Kondisi fisik dan sosial ekonomi WP secara langsung melalui kunjungan ke semua bagian
lokasi studi.
2. Data Sekunder
a. Data wilayah administrasi;
b. Data dan informasi kependudukan;
c. Data dan informasi bidang pertanahan;
d. Data dan informasi kebencanaan;
e. Peta dasar dan peta tematik;
f. Peta satuan wilayah sungai (SWS) dan daerah aliran sungai (DAS);
g. Peta klimatologis (curah hujan, hidro-geologi, angin, dan temperatur);
h. Peta kawasan rawan bencana dan/atau risiko bencana di level kabupaten/kota;
i. Peta tematik sectoral
3. Data dan informasi tentang kebijakan antara lain RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota, RPJP
Kabupaten/Kota dan RPJM Kabupaten/Kota
4. Data fisiografis
5. Data kondisi fisik tanah
6. Data sosial budaya
7. Data dan informasi penggunaan lahan eksisting dan intensitas pemanfaatan bangunan eksisting
berdasarkan klasifikasi umum
8. Data penatagunaan tanah
9. Data peruntukan ruang (yang dapat diperoleh dari RTRW, RDTR kawasan yang bersebelahan,
dan lain-lain)
10. Data dan informasi izin pemanfaatan ruang eksisting, baik dari sektor kehutanan, kelautan,
pertanahan, pertambangan, dll, terutama yang berskala besar
11. Data dan informasi persetujuan dan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(KKPR)
12. Data ketersediaan prasarana dan sarana
13. Data dan informasi tentang peluang ekonomi
14. Data kemampuan keuangan pembangunan daerah
15. Data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah
16. Data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas blok eksisting, tata bangunan)
17. Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan
18. Data dan informasi untuk kepentingan penyusunan PZ
a. Jenis penggunaan lahan yang ada pada lokasi studi
b. Jenis kegiatan pemanfaatan ruang
c. Jenis dan intensitas kegiatan yang ada pada lokasi studi
d. Identifikasi masalah dari masing-masing kegiatan serta kondisi fisik
e. Kajian dampak kegiatan terhadap zona di loaksi studi
f. Standar teknis dan administratif yang dapat dimanfaatkan dari peraturan perundang-
undangan nasional maupun daerah
g. Peraturan perundang-undangan pemanfaatan lahan dan bangunan, serta prasarana di lokasi
studi.

Anda mungkin juga menyukai