Anda di halaman 1dari 7

Negara Bagian Sabah Malaysia

Di Susun Oleh:

Dita Rosa Lista (20190510049)

Mata Kuliah:

Ide-Ide Politik

Kelas D

Prodi Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Bab I : Konteks Sosial Politik

Politik Malaysia adalah sebuah sistem yang stabil sebelum adanya konflik etnik pada Mei
1969. Namun, setelah konflik tersebut sistem politik ini berubah menjadi parlemen dan
Undang-Undang mengenai hasutan (Akta Hasutan) yang diamandemen untuk mengawal
rakyat agar tidak menimbulkan isu negative tentang keamanan negara. Konflik tersebut
secara umum disebabkan oleh ketimpangan ekonomi. Sejak saat itu, pemerintah Malaysia
menerapkan kebijakan ekoomi baru yaitu KEB, dan New Economy Policy (NEP).

Pada awalnya kebijakan tersebut berhasil diterapkan, namun beberapa tahun setelahnya
banyak ketimpangan baru yang muncul akibat adanya golongan tertentu yang lebih dekat
dengan pemerintah. Beberapa ketimpangan yang muncul seperti adanya orang kaya dan
miskin, luar kota dan didalam kota, serta melayu dan non melayu. Unjuk rasa mulai muncul
pada tahun 1997-1998 yang menunjukkan bagaimana rakyat tidak suka akan sistem politik
pada saat itu di negara Sabah Malaysia tersebut. Pada saat pemerintahan di pimpin oleh
Abdullah Badawi, reorientasi administrasi yang diberikan mulai menunjukkan bahwa
pemerintahan mulai berubah kea rah sistem demokrasi. Namun pada akhirnya, harapan yang
diberikan oleh Badawi pun tidak dapat merubah sistem politik dan hanya menjadikan rakyat
semakin murka atas ketidak berhasilannya tersebut.

Meskipun demikian, pergantian pemimpin dari Badawi kepada Najib menunjukkan adanya
peralihan UMNO. Sampai saat ini, economic reorientation yang diterapkan oleh Najib
membuat rakyat yakin bahwa usaha pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dan sistem
politiknya berhasil dan dapat meredamkan amarah rakyat yang protes akan hal tersebut.

Dan ketika Dr. Matahir memerintah, ia berhasil merubah pembangunan ekonomi dan
menjada stabilitas politik. Dr. Matahir berhasil merubah sistem consocitional politics menjadi
UMNO dominated. Kebijakan yang diterapkan juga tidak menunjukkan adanya cirri-ciri dari
consocitional politics demokrasi karena munculnya UMNO didalam menerapkan kebijakan
negara tersebut.
Bab II : Kepemimpinan

Sistem kepemimpinan di negara Sabah Malaysia menggunakan sistem parlementer. Dimana


para anggota parlemennya dipilih pada Majelis Legislatif melalui pemilihan umum. Ketua
menteri dan para kabinet dipilih melalui dukungan suara yang terbanyak. Ketua menteri
merupakan kepala pemerintahan, sementara gubernur sebagai kepala negara bagian.

Legislatur memiliki 60 kursi mewakili seluruh konstitusi negara bagian yang dipilih melalui
sistem pemilihan first past the post di negara bagian tersebut. Sementara, partai terbesar yang
tidak membentuk pemerintahan dikenal sebagai oposisi resmi, pemimpin yang diangkat
sebagai pemimpin oposisi oleh juru bicara Majelis Legislatif.

Bab III : Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin masyarakat pada umumnya di negara ini seperti masyarakat pada umumnya
dimana politikus melakukan tugasnya dan masyrakat biasa juga melaksanakan tugas mereka
masing-masing sesuai dengan tugas nya. Setiap tahunnya, di negara Sabah Malaysia ini
terdapat sebuah festival yang disebut dengan Festival Crossborder Nunukan dimana did
dalam festival tersebut terdapat banyak acara dan perlombaan yang diikuti mulai dari
pemimpin, politikus, dan masyarakat biasa.

Festival ini juga menarik para jurnalis dari negara tetangga untuk datang dan mengabadikan
momen yang ada. Terlebih lagi, acara tersebut juga diisi oleh artis besar dari IbuKota Sabah
itu sendiri. Festival ini diadakan setiap hari minggu pagi sampai dengan selesai selama dua
hari.

Seluruh peserta yang terlibat di dalam festival ini akan mendapatkan kupon yang nantinya
berisi hadiah yang menarik. Tak hanya itu, pemerintah juga membuat undangan untuk
mengundang instansi non pemerintah agar dapat ikut serta didalam festival ini. Panitia juga
menyediakan transportasi gratis bagi pengunjung dan juga hadiah menarik yang disediakan
untuk penonton.

Selain itu festival ini juga berisi konser music, tarian tradisional, pameran produk kerajinan
dan fashion serta kuliner khas IbuKota Sabah Malaysia. Festival ini juga dikenal sebagai
persembahan bagi masyarakat dari perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Bab IV : Sistem Nilai

Sistem nilai yang dipegang oleh negara Sabah Malaysia yaitu federalisme, dimana sistem ini
menjadi sebuah kajian didalam ilmu politik untuk memahami sistem politik yang ada pada
negara bagian seperti negara Sabah Malaysia tersebut. Hal tersebut disebabkan karena banyak
negara berkembang yang mencari jati diri atau sebuah format untuk sistem politik setelah
kemerdekaan. Seperti yang dialami oleh Malaysia untuk membangun negaranya.

Banyak nya negara bagian yang berdiri yang termasuk berdaulat maka pilihan sistem nilai
federalisme dianggap sesuai dengan apa yang menjadi faktor untuk membangun negara
tersebut. Federalisme juga mampu merealisasikan desentralisasi dan otonomi daerah yang
luas kepada negara-negara bagian yang sudah berdiri itu. Namun, tidak selamanya
federalisme ini menyediakan otonomi yang berpengaruh luas kepada negara-negara yang ada
karena sistem ini bergerak dari desentralisasi kepada sistem terpusat.

Sistem ini dapat terwujud jika pemerintah pusat membuat keputusan terbatas tanpa
mendapatkan persetujuan dari pemerintah negara bagian. Sedangkan sistem federalisme
terpusat baru akan muncul ketika pemerintah pusat membuat keputusan didalam semua hal
tanpa harus mendapat persetujuan dari pemerintah negara bagian.

Oleh karena sistem ini harus mendapat persetujuan dari kedua belah pihak diantara negara
tersebut, maka defenisi tersebut menggambarkan bahwa sistem federal tidak bisa diterapkan
tanpa latar belakang sosial sebuah masyarakat. Faktor inilah yang membedakan federalisme
Friedrich dan Wheare dimana hanya mementingkan elemen hukum atau perundang-undangan
didalam menjelaskansistem tersebut. Sementara itu, sistem federalisme bukan hanya sebagai
susunan pemerintahan yang saling bekerja sama tetapi juga saling mengutamakan didalam
rasa hormat antara setiap tingkatan pemerintahan. Hal ini disebabkan karena negara tidak
boleh stabil dan maju jika tingkatan tersebut tidak bekerja sama.

Sistem federal mempunyai dua tingkat pemerintahan dimana setiap tingkatan tersebut
mempunyai otonomi dalam bidang kekuasannya masing-masing. Bidang kekuasaan ini
biasanya menyangkut pertanahan,keuangan,dan kebijakan luar negeri untuk pemerintahan
pusat. Sementara untuk negara bagian yaitu mengatur tentang tanah,agama, dan adat istiadat.
Bab V : Pengikut Setia

Komunitas Sulu menekankan dukungannya kepada pemerintah Malaysia ketika terjadi


konflik untuk menduduki wilayah Sabah agar keluar dari bagian negara Malaysia. Sekitar
100 warga Sulu yang menjadi pendukung dan berpindah kewarganegaraan dari Filipina
menjadi Malaysia. Pengikut Kesultanan Sulu menduduki wilayah Sabah pada 9 Februari lalu.
Mereka ingin mengesahkan bahwa Sabah masih berada dalam kekuasaan Kesultanan Sulu
yang berkedudukan di Filipina.

Masalah ini disebabkan ketika Sulu dibayar oleh Ingris pada zaman kolonial. Namun, setelah
Malaysia merdeka kekuasaan Sabah dipindahkan ke Malaysia dan pemerintahan pun masih
harus membayar sewa kepada pemerintahan Sulu. Pengikut Sulu kemudian menduduki Sabah
demi menetapkan klaimnya. Tetapi pihak Malaysia melancarkan Operasi Daulat sejak 1
Maret untuk mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Muda Azzimudie Kiram.

Pada akhirnya, operasi yang terjadi menyebabkan 67 pengikut Sulu dan 10 polisi dari
Malaysia tewas didalam perperangan tersebut.

Bab VI : Ekspresi Budaya

Masyarakat Malaysia biasa dikenal dengan sebuta orang Melayu yang bertempat tinggal di
dua negara bagiannya yaitu Sabah dan Serawak. Golongan masyarakat ini juga terbagi
kedalam 4 etnis yaitu China,India,Melayu dan juga penduduk asli negara tersebut yang
dikenal dengan penduduk bumiputera.

Perkembangan pluralis yang terjadi di Malaysia berdampak pada bidang kebudayaan yang
ada, pada bidang ini berkembang ekspresi-ekspresi cultural etnis dalam berbagai bentuk
seperti tari tradisional, lagu tradisional serta puisi,teater, dan cerita pendek yang dapat
berbentuk sebuah video visual. Perkembangan ini dipengaruhi oleh minat masyarakat dalam
mempromosikan pariwisata kebudayaan negara tersebut.

Keanekaragaman budaya , agama, dan etnis dituangkan didalam sebuah karya seni berbentuk
video visual yang dijadikan sebuah serial film yaitu Upin dan Ipin. Serial film ini ditujukan
kepada kalangan anak-anak tetapi semua umur dapat menikmati film ini. Film tersebut
merupakan sebuah film yang didedikasikan untuk mendidik anak-anak serta menyampaikan
berbagai keanekaragaman perbedaan yang ada di negara bagian Malaysia tersebut. Bintang
utama didalam film ini yaitu dua anak kembar yang bernama Upin dan Ipin yang sudah
ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya sejak kecil dan tinggal bersama kakak serta opah atau
nenek. Nilai-nilai kebaikan yang diterapkan oleh Opah dan Kak Ros dialam film ini sangat
mudah untuk dimengerti oleh anak-anak. Adegan yang disajikan juga mencakup unsure
komedi,pendidikan dan dikemas secara ringan. Film ini juga menyampaikan nilai agama dan
nilai moral kepada anak-anak. Keanekaragaman etnis,budaya, adat istiadat dan agama
menjadi multikulturalisme didalam film ini. Simbol yang digunakan untuk menjelaskan
karakteristik para Tokoh yang berbeda digambarkan secara jelas agar dapat memahami
perbedaan yang ada dengan mudah.

Selain itu, Malaysia juga akaya akan produk kerajinan yang dibuat oleh masyarakat setempat.
Salah satu contohnya yaitu Batik, dimana teknik pewarnaan kain Batik ini menggunakan lilin
dan membatasi penyerapan warna pada tempat tertentu. Batik juga mengarah kepada kain
yang menggunakan motif Batik klasik. Selain Batik, kain Songket juga populer diantara
masyarakat negara bagian Malaysia yang dibuat dengan cara menenun benang emas dan
perak bersamaan dengan benang kain untuk membuat rancangan halus pada kain tersebut.
Sebagian kain tekstil ini mengarah kepada makna agama yang dalam, misalnya
melambangkan kegiatan spiritual yang dilakukan oleh masyarakat Sarawak dan Sabah.

Selain kerajinan tangan, seni kontemporer dari negara bagian Malaysia ini juga dianggap
sebagai sesuatu yang dinamis dan relevan. Seperti layangan dan wayang kulit yang juga
ditampilkan didalam serial film Upin dan Ipin.
Daftar Pustaka

https://media.neliti.com/media/publications

https://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Legislatif_Negara_Bagian_Sabah

https://www.tribunnews.com/kilas-kementerian

https://www.researchgate.net/publication

https://news.okezone.com

http://digilib.unila.ac.id

https://www.malaysia.travel/id-id/my/experiences/a-bit-of-culture/arts-and-craft

Anda mungkin juga menyukai