Sepasang langkal kaki itu terus berjalan, menyusurikoridor sekolah yang pada sat pag itu masihlenggang dan sunyi
hanya ada dua atau tiga orang yang berpapasan dengan dirinya namun semua hanya melirk sejenak dan berllu begita
aja bersikap lebih mementingkan tajuan dan kepentingan masing masing,Sepasang mata coklat tua it menatap
sekellingya dengan penasaran, melihat ir mancur yang bertepatditengah sekolah, mendengar suara burung merak
sekolah yang ber-pekok ia seolah-olah sedang menyapa kedatanganmurid baru di awal semester baru. Sibuk
‘memandangi suasana sekolah itu, sepasang kaki tersebut kemudian berhenti i depan sebuah ruangan dengan
‘gantungannama diatas pinta X-B.2 dia memandangi papan nama kelasitusejenak kemudian diimtipnya isi kelas dari
pintu yang terbuka setengah itu, sudah ada seseorang Si pemilik mata cokelat itu memandangi KembaliPerempuanitu
yang sedang dudukk sendirian sembari menundukkan kepala dan berkutat dengan handphone-nya sendir, batinnya
bertbicarasiapa pula yang begitu nit pagi begin’ sudah di sekolah namun dirinyatersadaraseketika juga bahwa dia juga
rmengapa sepagt ini sua di sekolah,
Akhirnya pemiliksepatu berwarna pink muda tu memberanikan dri berjalan masuk dan langsung mengarah kepada
sosok Perempuan itu yang nampaknya masih asik dengan entah apa yang di handphonenya, akhirnya dia berdir di dekat
imeja itu danalhirnya gais lainnya it trsadar akan Kchadiran seseorang dan kemudian mendongakkan kepalanya dan
sadetik kemudian tersenyam sambi berkata “ha si pemilik sepatu pink dengan spontan mengambil kesimpulan bahwa
‘gadis yang baru ditemuinya ini pastilah seorang yangmtudah bergau dan memilikenergi banyak di pag hari. Lagipulajika
dlpikirkan sapa yang sesenang itu untuk menjalani sekolah sepagi ii, tersadar drinya melamun dan tidak membalas
sapaan yang dilontaran oleh lawan bicaranya, akhirnya di tersenyum kecilllau membala ‘hai, apakah ada yang duduk
sini?” sambil menunjuk bangku kosong disamping lawan bicaranya itu, dan ia mendapat sebuah gelengan kepala yang
berartitidak.
Dirinya doduk dan mengentungkkan tasnya dibagian sandaran kursilalu mengeluarkan handphonenya sendiri,
‘kermadian dirinya mulai berkutat dengan handphoennya itu, merasakan sescorang menatapnya diapun mengalinkan
ppandanganinya kesamping dan tentu ssaja siPerempuan itu sedang tersenyum kepadanya sambil mengamatinya dengan
{atapan penasaran, ditatap balik akhimya lawan bicaranya itu mengulurkan tangan sembari berkata“namaku shan”
‘menerima uluran tangan itu, dirinya kemudian tersenyum simpul dan menjawab “Aku Karina” kedua gadis ita akhienya
sling tesenyum, kemudian mlalah obrolanringan muncul di antara keduanya mula dari membahas, asl sekolah,