Anda di halaman 1dari 49

MODUL AJAR PJOK SD FASE A

KELAS II

Penyusun : PJOK Berbagi Kompetensi Awal: Profil Pelajar


Jenjang : SD Peserta didik telah dapat Pancasila:
Kelas II menunjukkan kemampuan Profil Pelajar Pancasila yang
Materi : Aktivitas dalam memparktikkan dan dikembangkan pada Fase A
Pengembangan Pola gerak memahami pola gerak dasar
adalah mandiri dan gotong
Dasar. non- lokomotor (memutar,
mengayun, menekuk) dengan
royong yang
Materi Pokok: Pola Gerak benar. ditunjukkan melalui melalui
Dasar Non-Lokomotor. proses pembelajaran
Alokasi Waktu : 3 x 35 variasi pola gerak dasar non-
Menit (4 Kali Pertemuan). lokomotor (memutar,
(Guru dapat memetakan dan mengayun, menekuk, meliuk).
menentukan jumlah
pertemuan sesuai dengan
lingkungan belajar masing-
masing).
Jumlah Peserta Didik : 28
Moda: Luring

Sarana Prasarana

 Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman


sekolah).
 Kardus bekas, simpai, gelang raja yang terbuat dari
selang, balon, bola plastik yang diikat dengan tali rafia,
botol bekas minuman ringan, piring plastik atau
sejenisnya.
 Bendera Pembatas lapangan (corong, bilah bambu atau
sejenisnya).
 Peluit dan stopwatch.
Target Peserta Didik

 Peserta didik regular/tipikal.


 Peserta didik dengan hambatan belajar.
 Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).
 Peserta didik meregulasi diri belajar.
 Peserta didik dengan ketunaan (tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras, tunaganda).
(Guru dapat memilih target peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dan modul
ini dibuat untuk peserta didik reguler).
Jumlah Peserta Didik

o Maksimal 28 peserta didik.

Ketersediaan Materi

 Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
* Jika memilih YA, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai kebutuhan
peserta didik.
Materi, Media, dan Bahan Pembelajaran
1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran Reguler gerak dasar non-lokomotor.
Aktivitas pembelajaran variasi gerak dasar non-lokomotor
melalui:
1. Aktivitas pembelajaran 1 :
a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar.
b.Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar secara
perorangan atau berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran memutar lengan di depan dada.
2. Aktivitas pembelajaran memutar lengan di depan dada menggunakan
gelang raja atau sejenisnya.
3. Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan
menggunakan gelang raja atau sejenisnya.
4. Aktivitas pembelajaran memutar lengan dalam permainan sederhana.
5. Aktivitas pembelajaran memutar pinggang.
6. Aktivitas pembelajaran memutar pinggang dengan simpai.
2. Aktivitas pembelajaran 2 :
a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk.
b.Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk secara
perorangan atau berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke belakang.
2. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke depan.
3. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut silang ke depan.
4. Aktivitas pembelajaran membungkukkan badan.
3. Aktivitas pembelajaran 3 :
a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan.
b.Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan
secara perorangan atau berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas.
2. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas dalam permainan
sederhana.
3. Aktivitas pembelajaran mengayunkan lengan ke samping.
4. Aktivitas pembelajaran mengayunkan lengan ke samping
dalam permainan sederhana.
4. Aktivitas pembelajaran 4 :
a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliuk.
b. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliuk secara
perorangan atau berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.
2. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke kanan
dan ke kiri menggunakan simpai.
3. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke belakang dan ke depan
menggunakan simpai.
4. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan dalam permainan sederhana.
5) Aktivitas pembelajaran 5: konsep peraturan permainan dan modifikasinya, serta
praktik bermain permainan sederhana “ mengikuti perintah”.

b. Materi Pembelajaran Remidial

Materi dapat dimodifikasi dengan menambah pengulangan, intensitas, dan


kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik
yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas
variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-
lokomotor.
Strategi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan
identifikasi kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat
dipasangkan dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu
dalam penguasaan keterampilan tersebut.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas dalam permainan
sederhana atau tradisional.
Pada saat pembelajaran peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah
melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan melakukan
aktivitas variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-
lokomotor yang lebih kompleks. Guru juga dapat meminta peserta didik atau
kelompok peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran
yang dilakukan agar penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pebelajaran
terpenuhi).
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas variasi
memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak non-lokomotor.
b. Gambar aktivitas variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam
pola gerak non-lokomotor.
c. Video pembelajaran aktivitas variasi memutar, menekuk, mengayun dan meliuk
dalam pola gerak non-lokomotor.

3. Bahan Pembelajaran
a. Buku ajar.
b. Link video (jika diperlukan).
c. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
Moda Pembelajaran

 Daring.
 Luring.
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
(Guru dapat memilih moda pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar yang ada, pada
moda ini menggunakan moda luring).

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta Metode:


didik:
o Individu. o Diskusi
o Berpasangan. o Presentasi
o Berkelompok o Demonstrasi
o Klasikal o Project
(Guru dapat memilih pengaturan peserta didik  Eksperimen
sesuai dengan kebutuhan).
 Eksplorasi
o Permainan
o Ceramah
o Simulasi
o Resiprokal
o Penugasan
*guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan
beberapa metode yang diinginkan.

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Jenis Asesmen:


Pembelajaran:
 Asesmen individu  Pengetahuan (lisan, tertulis)
 Asesmen berpasangan  Keterampilan (praktik, kinerja)
 Asesmen kelompok  Sikap (observasi sikap mandiri dan
gotong royong).

(Guru dapat memilih salah satu atau


menggabungkan beberapa penilaian yang
sesuai).

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik melalui pebelajaran penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan dan memahami variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar,
mengayun, menekuk, meliuk dengan benar sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki
serta mengembangkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada elemen gotong
royong dan mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan aktivitas variasi pola gerak dasar non-lokomotor dalam
kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: gerak menekuk lutut dapat dilakukan untuk
melenturkan otot dan dapat mengurangi resiko terjadinya cedera.

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai variasi pola gerak dasar non-
lokomotor?.
2. Manfaat apa saja yang diperoleh peserta didik setelah menguasai variasi pola gerak
dasar non-lokomotor?
Prosedur Kegiatan Pembelajaran
1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
antara lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pola gerak dasar
lokomotor.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1. Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
2. Kardus bekas, simpai, gelang raja yang terbuat dari selang, balon atau bola plastik,
botol bekas minuman ringan.
3. Pembatas lapangan (corong, bilah bambu atau sejenisnya).
4. Peluit dan stopwatch.
5. Lembar Kegiatan Peserta Didik (student work sheet) yang berisi perintah dan
indikator tugas gerak.
2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
1. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik
berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3. Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut
untuk berisitirahat.
4. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5.Guru memeriksa penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan
cara tanya jawab.
6.Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari aktivitas pola gerak dasar non-lokomotor:
misalnya bahwa menekuk lutut adalah salah satu aktivitas yang dapat sering
dilakukan setiap hari dan menekuk dapat meningkatkan kelenturan otot tubuh dan
mengurangi resiko terjadinya cedera.
7.Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pola gerak
dasar non-lokomotor (memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk).
8. Peserta didik terkondisikan mempelajari materi ajar dengan perasaan yang
menyenangkan, Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pengetahuan
dan keterampilan aktivitas variasi pola gerak dasar non-lokomotor, dalam permainan
sederhana dan/ atau tradisional.
a. kompetensi pengetahuan berupa tes tertulis mengenai fakta, konsep, dan
prosedur dalam menganalisis variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar,
mengayun, menekuk, meliuk.
b. kompetensi keterampilan yaitu berupa praktik aktivitas keterampilan variasi
pola gerak dasar non-lokomotor memutar, mengayun, menekuk, meliuk dalam
permainan sederhana dan/ atau tradisional.
c. kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi dan catatan jurnal
berupa pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri.
9.Pemanasan dalam bentuk permainan (game) agar peserta didik terkondisikan
mempelajari materi ajar dengan perasaan yang menyenangkan.
Contoh permainan “kardus
berantai” Carabermain:
a. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera dan
puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 28 orang, maka satu
kelompok terdiri dari 7 peserta didik.
b. Cara bermain: (1) Kardus dioperkan secara beranting dari belakang ke depan
melalui samping kiri/kanan, (2) Kardus dioperkan secara beranting dari
belakang ke depan melalui atas kepala, (3) Kardus dioperkan secara beranting
dari belakang ke depan melalui bawah/selangkangan. Apabila kardus tersebut
terjatuh atau kelompok yang paling terakhir menyelesaikan operan, dinyatakan
sebagai kelompok yang kalah dan diberi hukuman berjoget atau bernyanyi.
Gambar. kardus berantai
10) Pembelajaran ini di samping dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan
pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai
Profil Pelajar Pancasila pada elemen gotong royong dan mandiri dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan
pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (75 Menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan menggunakan penugasan, dengan
prosedur sebagai berikut:
1.Peserta didik melihat video pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau
peserta didik tentang variasi pola gerak non-lokomotor memutar, mengayun,
menekuk, dan meliuk.
2.Peserta didik Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang
berisi perintah dan indikator tugas aktivitas variasi pola gerak non-lokomotor
memutar, mengayun, menekuk, dan meliuk.
3.Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang ditentukan
guru untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi pembelajaran, yaitu:
aktivitas variasi pola gerak non-lokomotor memutar, mengayun, menekuk, dan
meliuk adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

Pada aktivitas Aktivitas pembelajaran variasi pola gerak non-lokomotor memutar yaitu:

a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak memutar lengan


dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan
oleh guru.

Gerak memutar dapat dilakukan dengan berbagai acara antara lain memutar lengan
dan memutar pinggang.
Memutar lengan merupakan salah satu gerak dasar non-lokomotor yang dapat
melatih kelenturan otot lengan.
Memutar pinggang dapat melatih kelenturan otot piggang.

Cara melakukan praktik/latihan gerak memutar lengan adalah:


1. Sikap awal berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
2. Rentangkan kedua lengan lurus di samping dan sejajar bahu.
3. Putar kedua ujung lengan ke arah depan dan putar ke arah belakang
4. Kembali ke sikap semula.
Gambar. memutar lengan

Cara melakukan praktik/ latihan gerak memutar pinggang


1. Sikap awal berdiri tegak.
2. Kedua lengan dipinggang.
3. Putar pinggang searah jarum jam dan sebaliknya.

Gambar. memutar pinggang.

b. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak memutar


secara berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran memutar lengan dari depan dada.
Cara melakukan gerakan memutar lengan dari depan dada adalah:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil dan membentuk formasi melingkar.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerak memutar lengan dengan
sikap awal berdiri tegak.
c. Kedua lengan dijulurkan ke depan.
d. Pandangan lurus ke depan.
e. Kemudian putar ujung kedua lengan mengikuti arah jarum jam, lalu putar kedua
ujung lengan ke arah sebaliknya.

Gambar. memutar lengan di depan dada


2. Aktivitas pembelajaran memutar lengan dari depan dada dengan menggunakan
gelang raja.
Cara melakukannya:
f. Peserta didik membuat kelompok kecil dan membentuk formasi melingkar.
f. Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar lengan di depan
dada menggunakan gelang raja.
f. Putar ujung kedua lengan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya,
hingga gelang ikut berputar.
f. Anggota kelompok yang paling lama melakukan dialah pemenangnya.
f. Setelah diulang 2- 3 kali dapat dilakukan perlombaan antar kelompok,
setiap anggota kelompok yang menjatuhkan gelang akan berhenti dari
permainan. pemenangnya adalah kelompok dengan jumlah anggota
terbanyak dalam memutar gelang.

Gambar. memutar lengan mengunakan gelang raja.

3. Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan menggunakan gelang


raja.
Cara melakukannya:
a. Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
b. Kemudian baris berbanjar.
c. Peserta didik yang berada di depan melakukan terlebih dahulu dengan
merentangkan kedua lengan lurus ke samping dan sejajar bahu, putar
kedua ujung lengan ke arah depan (hitung hingga delapan hitungan) dan
putar ke arah belakang (hitung hingga delapan hitungan).
d. Lakukan secara bergantian hingga seluruh anggota melakukannya.

Gambar. memutar lengan menggunankan gelang raja di samping badan.


(4) Aktivitas pembelajaran memutar lengan di samping badan dalam permainan
sederhana
“botar”. Cara
melakukannya:
a. Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
b. Kemudian membuat barisan berbanjar.
c. Letakan pembatas menggunakan corong atau sejenisnya didepan barisan.
d. Siapkan dua buah bola plastik yang diikat dengan tali rafia, enam buah
botol plastik bekas minuman yang diletakan pada jarak ±5 meter.
e. Guru meminta peserta didik untuk melakukan gerakan mengayunkan
lengan ke arah depan sebanyak dua kali dengan memegang bola plastik.
f. Lemparkan bola ke arah sasaran.
g. Lakukan secara bergantian hingga semua botol roboh.
h. Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok, pemenangnya adalah
kelompok yang paling cepat merobohkan semua botol.

Gambar. permainan botar.

5. Aktivitas pembelajaran memutar


pinggang. Cara melakukannya:
a. Peserta didik membentuk kelompok kecil, kemuudian membentuk
formasi melingkar.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar
pinggang ditempat.
c. Latihan dilakukan dengan memutar pinggang searah jarum jam dengan
hitungan 2 x 8 dan arah sebaliknya 2 x 8 hitungan.

Gambar. memutar pinggang.

6. Aktivitas pembelajaran memutar pinggang dengan menggunakan


simpai. Cara melakukannya:
a. Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil dan membentuk formasi
melingkar.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan memutar pinggang ditempat
dengan menggunakan simpai.
c. Sikap awal berdiri tegak, letakan simpai dipinggang dan dipegang oleh
kedua tangan.
c. Putar simpai searah jarum jam, pinggang diputar searah dengan simpai
atau sebaliknya.
c. Latihan dilakukan 4 x 8 hitungan.

Gambar. memutar pinggang menggunakan simpai.

Aktivitas 2

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 1 pembelajaran memutar, dilanjutkan


dengan mempelajari aktivitas 2 aktivitas pembelajaran variasi gerak menekuk.

Bentuk-bentuk aktivitas keterampilan menekuk antara lain sebagai berikut:

a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan menekuk.


Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak menekuk
dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan
oleh guru.
Gerak menekuk anggota tubuh dapat dilakukan dengan bebagai cara antara lain
menekuk lutut, membungkukan badan, menekuk lengan, dan menekuk leher.
Gerak menekuk lutut berguna untuk melenturkan otot kaki, memperlancar
peredaran darah dan mencegah terjadinya kram pada sendi.
Gerak membungkukkan badan dapat melatih kelenturan otot pinggang.
b. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak menekuk secara
berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke
belakang. Cara melakukannya:
a. Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk kaki ke
belakang dengan sikap awal berdiri tegak.
c. Salah satu kaki diangkat ke belakang dengan posisi tangan memegang
secara berlawanan, tumit kaki sampai meneyentuh pinggul.
d. Apabila kaki kanan yang diangkat maka tangan kiri yang memegang
dan tangan kanan diluruskan ke samping.
d. Lakukan gerakan hingga 10 kali hitungan, kemudian berganti kaki kiri
diangkat hitung 10 kali hitungan.

Gambar. menekuk lutut ke belakang.

2. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut ke


depan Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk lutut ke depan
dengan sikap awal berdiri tegak.
c. Lutut kaki kanan diangkat ke depan dan dipegang dengan kedua tangan.
d. Bertumpu dengan kaki yang diluruskan.
e. Lakukan gerakan ini 10 hitungan, kemudian berganti dengan lutut kaki
kiri yang diangkat lakukan 10 hitungan.
f. Pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok.

Gambar. menekuk lutut ke depan.

3. Aktivitas pembelajaran menekuk lutut silang di depan.


Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan menekuk lutut silang ke
depan dengan sikap awal berdiri tegak.
c. Lutut kaki kanan ditarik silang ke depan dan dipegang dengan kedua
tangan.
d. Bertumpu dengan kaki yang diluruskan.
(e) Lakukan gerakan ini 10 hitungan, kemudian berganti dengan lutut kaki kiri
lakukan 10 hitungan.

Gambar. menekuk lutut silang ke depan.

4. Aktivitas pembelajaran membungkukkan


badan. Cara melakukannya:
a. Peserta didik membentuk kelompok kecil
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan membungkukkan badan
dengan sikap awal berdiri, kedua kaki rapat.
c. Kedua lengan berada di samping badan.
d. Bungkukkan badan hingga kedua lengan menyentuh ujung kaki dan
kepala menyentuh lutut.
e. Tahan gerakan hingga 10 hitungan.
f. Gerakan ini dapat divariasikan dengan menyilangkan kaki.

Gambar membungkukkan badan.

Aktivitas 3

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 2 pembelajaran menekuk, dilanjutkan


dengan mempelajari aktivitas variasi gerak mengayun lengan.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi mengayun lengan dapat dilakukan


dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

a) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan.


Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur mengayun lengan dipelajari
melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Gerak mengayun dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain mengayun
lengan, mengayun kaki.
Gerak mengayun lengan dapat melatih kelenturan otot

lengan. Gerak mengayun kaki dapat melatih kelenturan

otot kaki.

b. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak mengayun lengan secara
berkelompok.
1. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke
atas. Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi
bersaf.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke
atas dengan sikap awal berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.
c. Kedua lengan dipinggang.
d. Pandangan mata ke arah depan.
e. Tangan kiri diayunkan dari bawah ke atas sampai di samping telinga.
f. Tangan kanan diayunkan dari bawah ke atas sampai di samping telinga.

Gambar. mengayun lengan ke atas.

2. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke atas dalam bentuk permainan


menyentuh piring.
Cara melakukannya.
a. Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi bersaf.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke atas dengan
salah satu tangan memegang piring.
c. Lakukan gerakan ke arah kanan dan kiri secara bergantian dan saling menyentuh
piring temannya.
Gambar. permainan menyentuh piring.
3. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke samping.
Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil, kemudian membentuk formasi
bersaf.
b. Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan ke
samping dengan sikap awal berdiri tegak, dengan kaki kiri sedikit
ditekuk.
c. Kedua lengan di samping badan.
d. Pandangan mata ke arah depan.
e. Kedua lengan diayunkan ke kanan dan ke kiri secara bersama-sama.

Gambar. mengayun lengan ke samping.


4. Aktivitas pembelajaran mengayun lengan ke samping dalam permainan “
piring terbang”.
Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil.
b. Buatlah lintasan dengan jarak ± 2 meter dan letakan kardus atau
sejenisnya diujung lintasan.
c. Berdirilah menghadap samping lintasan dengan formasi bersaf.
d. Masing-masing kelompok melakukan gerakan mengayun lengan
dengan kedua tangan memegang piring.
e. Kemudian berikan piring kepada temanmu secara estafet mulai dari
belakang barisan.
f. Anak yang terakhir menerima piring bertugas melempar piring ke
dalam kardus dengan ayunan lengan ke samping.
g. Setelah melempar mengambil kembali piring dan lari ke belakang
barisan, begitu seterusnya hingga seluruh anggota kelompok melakukan
lemparan.
h. Permainan ini dapat diulang beberapa kali dan dapat dilombakan antar
kelompok. Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak
memasukan piring ke dalam kardus.
Gambar. permainan piring terbang.
Aktivitas 4

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 3 pembelajaran mengayun lengan,


dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas 4 variasi gerak meliuk.

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi meliukkan badan dapat dilakukan


dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

a. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan meliukkan badan.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur passing atas dengan


melambungkan dan menangkap bola dipelajari melalui membaca dan
berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru:
Meliukkan badan dapat melatih kelenturan otot

pinggang. Cara melakukan praktik/latihan gerak

meliukkan badan.

1. Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.


2. Badan tegap.
3. Kedua lengan berada di samping badan.
4. Angkat kedua lengan lurus ke atas.
5. Meliukkan badan ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

Gambar. meliukkan badan.

b. Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan gerak meliukkan badan


secara perorangan atau berkelompok.
1.Aktivitas pembelajaran meliukan badan ke samping kanan dan kiri dengan
gelang raja.
Cara melakukannya:
a. Sikap awal kedua lengan berada di atas kepala memegang gelang raja.
b. Kemudian liukkan badan ke kanan dan ke kiri.
c. Lakukan latihan ini dengan menghitung 2 x 8 hitungan
Gambar. meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.

2. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan ke depan dan ke belakang dengan


gelang raja.
Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil.
b. Kemudian membentuk formasi berbanjar.
c. Bersama temanmu lakukan gerakan meliukkan badan ke depan dan ke belakang
dengan sikap awal kedua lengan berada di atas kepala memegang gelang raja.
d. Kemudian meliukkan badan ke belakang dengan menghitung 1 x 8 hitungan
dilanjutkan dengan meliukkan badan ke depan dengan menghitung 1x 8 hitungan..

Gambar. meliukkan badan ke depan dan ke belakang.

3. Aktivitas pembelajaran meliukkan badan dalam permainan “ paku


gelang”. Cara melakukannya:
a. Peserta didik membuat kelompok kecil.
b. Setiap kelompok membuat barisan berbanjar dengan mengambil
jarak satu lengan.
c. Letakan gelang di belakang barisan (jumlah gelang sama dengan
jumlah anggota kelompok).
d. Letakan sasaran pada jarak ± 1 meter berupa satu buah botol bekas
minuman di atas meja atau sejenisnya.
e. Setiap anggota kelompok berdiri menghadap samping lintasan.
f. Gelang kemudian dioperkan secara beranting dari samping kiri/kanan.
g. Anak yang terakhir memegang gelang meletakan gelang pada botol.
h. Setelah meletakan gelang lari ke belakang barisan.
i. Anggota kelompok yang lain bergeser ke depan.
j. Apabila gelang terjatuh maka harus diulang dari awal.
j. Begitu seterusnya hingga seluruh gelang habis.
j. Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok. Pemenangnya
adalah kelompok yang paling cepat meletakan gelang .

Gambar. permainan paku gelang.

m. Gerakan memberikan gelang raja dapat divariasikan ke belakang.

Aktivitas 5

a. Konsep peraturan permainan dan modifikasinya serta praktik permainan sederhana


“mengikuti perintah”.

Peraturan permainan mengikuti perintah dipahami oleh peserta didik degan


menyimak penjelasan langsung dari guru.
Cara bermain:
a. Peserta didik dibuat menjadi kelompok kecil.
b. Buatlah formasi lingkaran.
c. Salah satu teman menjadi pemimpin yang berada di tengah lingkaran
d. Tugas pemimpin adalah memberi perintah. Misalnya: menekuk lutut, maka anak
yang membentuk lingkaran akan menekuk lutut.
e. Apabila mereka salah melaksanakan tugas maka akan berganti peran
menjadi pemimpin.
f. Selama pembelajaran ini coba kamu amati dan rasakan gerak non-
lokomotor yang dilakukan.
f. Selama pembelajaran, coba lakukan saling mengoreksi gerakan yang
dilakukan oleh temanmu.
f. Coba diskusikan dengan temanmu, cara melakukan gerak non-lokomotor
dengan benar dalam permainan mengikuti perintah.
f. Lakukan permainan selama 10 menit.
f. Kemudian lakukan pergantian dengan kelompok lain.

Gambar. mengikuti perintah.

4.Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun kelompok.
5.Seluruh aktivitas gerak variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk,
mengayun, dan meliuk, peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru
apabila ada kesalahan gerakan.
6.Peserta didik secara individu dan dan kelompok melakukan aktivitas gerak variasi
pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk sesuai
dengan koreksi oleh guru.
7.Seluruh aktivitas gerak variasi pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk,
mengayun, dan meliuk peserta didik setelah diberikan umpan balik diamati oleh
guru secara individu maupun kelompok.
8.Peserta didik secara individu atau berkelompok melakukan aktivitas gerak variasi
pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk sesuai
dengan koreksi yang diberikan oleh guru.
9.Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas variasi
pola gerak dasar non-lokomotor memutar, menekuk, mengayun, dan meliuk secara
seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum
dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-
kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang
paling baik penampilannya selama pembelajaran variasi pola gerak dasar non-

lokomotor.
4. Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas variasi pola
gerak dasar non-lokomotor dalam permainan sederhana dan/ atau tradisional
hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
5.Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6. Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Penilaian

1. Penilaian Sikap
Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)
1. Isikan identitas kalian.
2. Berikan tanda cek (√) pada kolom emoticon sesuai perasaan hati kalian.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.
4. Hitunglah jumlah jawaban dengan emoticon yang sama.
5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah emoticon yang
terisi..
b. Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan

1 2 3 4
1. Bagaimanakah pembelajaran PJOK pada hari
ini.
2. Bagaimanakah perasaan kalian saat
melakukan gerakan secara mandiri dengan
benar.
3. Bagaimanakah perasaan kalian saat
bekerjasama dengan kelompok.
4. Bagiamanakah perasaan kalian saat kelompok kalian
mengalami kekalahan dalam
perlombaan yang disebabkan karena teman kalian
melakukan kesalahan.
Jumlah skor
Jumlah nilai: jumlah skor x 100
skor maksimal

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan


Jika jumlah nilai 100 Jika jumlah nilai ≥75-≤94 Jika jumlah nilai
<75
*) Dibacakan oleh guru dan peserta memilih emoticon dengan memberi tanda (√) pada kolom yang
telah disediakan..

2. Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian


Tes Mencocokan Cocokanlah gambar Jawaban benar
Tulis gambar dibawah ini dengan mendapatkan skor 1 dan
benar salah 0.

1. membungkuk
2. mengayun lengan
A 3. memutar lengan
4. menekuk lutut

D
Kunci:
A. (2)
B. (4)
C. (1)
D. (3)
Esai 1. Jelaskan cara melakukan Mendapatkan skor;
gerakan memutar lengan di 4, jika seluruh urutan
samping badan! dituliskan dengan benar
Jawaban dan isi benar.
a.sikap awal berdiri tegak 3, jika urutan dituliskan
b.kedua lengan direntangkan salah tetapi isi benar.
c.pandangan lurus ke depan 2, jika sebagian urutan
d.putar ujung lengan dituliskan dengan
searah jarum jam benar
atau sebaliknya
e.kembali kesikap semula.

dan sebagian isi benar.


1, jika urutan dituliskan salah dan sebagian besar isi salah.

5. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas memutar lengan
1. Butir Tes
Lakukan aktivitas memutar lengan dengan gelang raja. Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (penilaian produk).
2. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan variasi gerak spesifik yang diharapkan.
3. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar penilaian).

Nama : Kelas:

Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Pemberian Skor


a. Pemberian Skor
 Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
 Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen
gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
1. Sikap awalan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu.
b. badan tegak.
c. kedua tangan direntangkan.

d. pandangan mata ke arah depan.


2. Sikap pelaksanaan melakukan gerakan.
a. kedua kaki dibuka selebar bahu.
b. badan tegak.
c. putar lengan ke arah depan.
d. pandangan mata ke arah sasaran.
3. Sikap akhir melakukan gerakan.
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak.
c. lengan disamping badan.
d. pandangan mata kearah sasaran.
b. Pengolahan
Skor Skor
maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/12.
5. Lembar pengamatan penilaian hasil memutar
lengan. Penilaian hasil gerakan memutar
lengan.
1. Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk mengayun lengan dengan cara:
a. Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan pengamatan
terhadap teman yang sedang melakukan permainan sederhana
“mengikuti perintah”.
b. Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan gerak mengayun
lengan yang dapat dilakukan selama permainan.
c. Pengataman dilakukan secara bergantian dengan pasangannya.
d. Jumlah hitungan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan.
2. Konversi hitungan mengayun dengan skor
No Gerakan Gerakan yang dilakukan selama
Gerakan yang permainan mengikuti
dilakukan dengan benar perintah

1. Mengayun
Jumlah skor
Skor maksimal

Nilai Jumlah skor x 100


Skor maksimal
b. Tes kinerja gerak menekuk.
1. Butir Tes
Lakukan aktivitas menekuk lutut. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
2. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar penilaian).
Nama : Kelas:

Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Pemberian Skor


a. Pemberian Skor
 Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
 Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen
gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
1. Sikap awalan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. kedua tangan direntangkan
d. pandangan mata ke arah depan.
2. Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
a. Menumpu dengan salah satu kaki
b. badan tegak
c. keduan tangan mmegang kaki yang ditekuk
d. pandangan mata ke arah sasaran.
3. Sikap akhir melakukan gerakan
a. Menumpu dengan dua kaki
b. badan tegak
c. lengan di samping badan
d. pandangan mata ke depan
b. Pengolahan
Skor Skor
maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/12.
5. Lembar pengamatan penilaian hasil menekuk.

Penilaian hasil gerakan menekuk.


1. Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk menekuk dengan cara:
a. Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan pengamatan terhadap teman
yang sedang melakukan permainan sederhana “mengikuti perintah”.
b. Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan gerak menekuk
yang dapat dilakukan selama permainan.
c. Pengataman dilakukan secara bergantian dengan pasangannya.
d. Jumlah hitungan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan.
2. Konversi hitungan menekuk dengan skor
No Gerakan Gerakan yang dilakukan selama
Gerakan yang permainan mengikuti
dilakukan dengan benar perintah

1. Menekuk
Jumlah skor
Skor maksimal

Nilai Jumlah skor x 100


Skor maksimal

c. Tes kinerja gerak mengayun lengan.


1. Butir Tes
Lakukan aktivitas mengayun lengan. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
2. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar penilaian).

Nama : Kelas:

Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki

Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Pemberian Skor


a. Pemberian Skor
 Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
 Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen
gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
1. Sikap awalan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. kedua tangan direntangkan
d. pandangan mata ke arah depan.
2. Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. ayunkan lengan kanan ke atas, lengan kiri ke bawah belakang
d. pandangan mata ke arah sasaran.
3. Sikap akhir melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. lengan ditarik ke samping badan
d. pandangan mata ke depan
b. Pengolahan
Skor Skor
maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/12.
5. Lembar pengamatan penilaian hasil mengayun
lengan. Penilaian hasil gerakan mengayun
lengan.
1. Penilaian hasil/produk mengayun lengan dengan cara:
a. Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan pengamatan terhadap
teman yang sedang melakukan permainan sederhana “mengikuti
perintah”.
b. Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan gerak mengayun
lengan yang dapat dilakukan selama permainan.
c. Pengataman dilakukan secara bergantian dengan pasangannya.
d. Jumlah hitungan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan.
2. Konversi hitungan mengayun lengan dengan skor
No Geraka Gerakan yang dilakukan selama
n Gerakan yang permainan mengikuti
dilakukan dengan benar perintah

1. Mengayun lengan
Jumlah skor
Skor maksimal

Nilai Jumlah skor x 100


Skor maksimal

d. Tes kinerja gerak meliukkan badan.


1. Butir Tes
Lakukan aktivitas meliukkan badan. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).
2. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak spesifik yang diharapkan.
3. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar penilaian).

Nama : Kelas:

Indikator Esensial Ya (1) Tidak (0)


No Uraian
Gerak
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Pemberian Skor


a. Pemberian Skor
 Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
 Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen
gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
1. Sikap awalan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak

c. kedua tangan direntangkan


d. pandangan mata ke arah depan.
2. Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. ayunkan lengan kanan ke atas
d. pandangan mata ke arah sasaran.
3. Sikap akhir melakukan gerakan
a. kedua kaki dibuka selebar bahu
b. badan tegak
c. lengan ditarik ke samping badan
d. pandangan mata ke depan
b. Pengolahan
Skor Skor
maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/12.
5. Lembar pengamatan penilaian hasil meliukkan
badan. Penilaian hasil gerakan meliukkan
badan.
1. Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk melukkan badan dengan cara:
a. Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan pengamatan terhadap teman
yang sedang melakukan permainan sederhana “mengikuti perintah”.
b. Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan gerak meliukkan badan yang
dapat dilakukan selama permainan.
c. Pengataman dilakukan secara bergantian dengan pasangannya.
d. Jumlah hitungan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan.
2. Konversi hitungan menekuk dengan skor
No Gerakan Gerakan yang dilakukan selama
Gerakan yang permainan mengikuti
dilakukan dengan benar perintah

1. Meliukkan badan
Jumlah skor
Skor maksimal

Nilai Jumlah skor x 100


Skor maksimal

1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah
diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik
pada setiap aktivitas

pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan


oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan
permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan,
menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas
keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari
mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi
diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial
dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam
materi pembelajaran.

1. Refleksi Peserta Didik


Pada setiap aktivitas pembelajaran dan di akhir pembelajaran peserta didik
ditanya tentang:
a. Apa yang sudah dipelajari.
b. Dari apa yang sudah dipelajari apa yang sudah dikuasai.
c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan
aktivitas pembelajaran variasi pola gerak dasar non-lokomotor dalam permainan
sederhana.
d. Kesalahan-kesalahan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam
melakukan aktivitas pembelajaran variasi pola gerak dasar non-lokomotor dalam
permainan sederhana.
e. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/
temukan dalam variasi pola gerak dasar non-lokomotor dalam permainan
sederhana.

Contoh Format Refleksi.


Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran 1 variasi pola gerak
dasar non- lokomotor memutar dalam permainan sederhana, peserta didik
diminta untuk menyebutkan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan
gerakan tersebut. Peserta didik diminta untuk memberikan tanda (√) pada kolom
yang disediakan oleh guru, sesuai dengan perasaan mereka yang digambarkan
dengan emoticon saat melakukan gerakan tersebut. Kemudian laporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh kepada guru. Lembar Refleksi

Bentuk Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran memutar lengan di depan dada. *)

Aktivitas keterampilan memutar lengan di depan dada dengan gelang


raja.*)

Aktivitas keterampilan gerak memutar lenagn di samping


badan.*)
Aktivitas keterampilan gerak memutar pinggang.*)

Aktivitas keterampilan gerak memutar pinggang dengan simpai.*)

*) materi disesuaikan dengan pokok bahasan.

Laporan hasil capaian berdasarkan lembar refleksi


Hasil
No Aktivitas Pembelajaran Refleksi
Belum
Tercapai
Tercapai
1. Aktivitas pembelajaran variasi gerak memutar secara
perorangan atau berkelompok.*)
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter Profil
Pelajar Pancasila pada elemen mandiri dan gotong royong
dalam proses pembelajaran variasi gerak memutar.*)
*) Materi di sesuaikan dengan pokok bahasan.

2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan
untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau
pengayaan. Remedial dan pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah
setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi
guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran pola gerak dasar non-lokomotor?
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran pola gerak dasar non-lokomotor?
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran
pola gerak dasar non-lokomotor?

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa: .................................................................
Fase/Kelas : A / II

1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk
mengikuti aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang
diberikan guru untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 7 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran pola gerak dasar non-lokomotor dalam
satu secara berpasangan dengan temanmu dalam satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Lakukan variasi pola gerak dasar lokomotor memutar lengan, mengayun lengan
dan menekuk, dan meliukkan badan dalam permainan sederhana dan/ atau
tradisional!
Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini:

Lembar Kerja (work sheet)


Nama Pelaku I : ……………………..
Nama Pelaku II : ……………………..
i : Variasi gerak menutar, menekuk, mengayun dan meliuk dalam pola gerak dasar
non-lokomotor
Pelaku : Bermainlah permainan “mengikuti perintah” yang menekankan pada kemampuan memutar,
mengayun, menekuk dan meliuk dengan berbagai cara dan posisi sesuai dengan
situasi yang terjadi dalam permainan. Permainan dilakukan dalam waktu 10 menit.
Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada pemain, dan catat gerakan memutar,
menekuk, mengayun dan meliuk yang dilakukan oleh pemain dalam permainan
“mengikuti perintah”.
Catat berapa gerakan variasi memutar, menekuk, mengayun dan
meliukkan badan dalam permainan yang muncul dan dilakukan!

PELAKU 1 PELAKU 2

Aspek harus Gerak yang Gerak yang Gerak yang Gerak yang
diamati dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
dengan benar selama dengan benar selama
permainan permainan

1. Memutar
2. Menekuk
3. Mengayun
4. Meliukkan
JUMLAH

3. Bahan Bacaan Peserta Didik


a. Berbagai bentuk gerak dasar non lokomotor. Untuk membantu dalam
mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya.
b. Berbagai permainan sederhana yang berkaitan dengan gerak dasar non-
lokomotor.

4. Bahan Bacaan Guru


a. Pengertian gerak dasar non-lokomotor.
b. Bentuk-bentuk gerak dasar non-lokomotor.
c. Bentuk-bentuk permainan gerak dasar non-lokomotor dalam permainan
sederhana.

Glosarium
 Gerak non-lokomotor merupakan gerakan yang tidak berpindah tempat, dimana
bagian tubuh tertentu saja yang digerakan, seperti: mendorong, menarik, menekuk,
meliuk dan memutar.
 Keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan sesuatu.
 Keterampilan gerak adalah gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan
dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien
untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang
olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai
prestasi.
 Menekuk merupakan gerakan memperpendek jarak/sudut suatu bagian tubuh,
dengan cara mendorong yang dilakukan secara statis.
 Memutar merupakan bergerak disekitar tubuh yang dilakukan dengan cara memutar
beberapa bagian tubuh disekitar sumbu sedangkan pangkal tidak mengubah kondisi
yang biasanya dilakukan pada kepala serta tubuh.
 Mengayun merupakan gerakan di bawah sumbu yang bisa jadi berbentuk gerakan
bagian tubuh maju serta mundur atau bisa juga dari sisi ke sisi.
 Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin
diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah
Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter
serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-
menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia
dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?”.

Referensi

Muhajir. 2010. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SD/M.Ts
Kelas II. Bogor : Penerbit Yudhistira.
May Sumarya, Eso Suwarso.2010.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI
kelas II.Jakarta: Penerbit PT Arya Duta.
Sindhu Cindar Bumi, dkk. 2010. Senang Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk Kelas III Sekolah Dasar/ Madrasyah Ibtidaiyah. Jakarta: PT Pribumi Mekar.
Sindhu Cindar Bumi, dkk. 2010. Senang Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk Kelas II Sekolah Dasar/ Madrasyah Ibtidaiyah. Jakarta: PT Pribumi Mekar.
Sindhu Cindar Bumi, dkk. 2010. Senang Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk Kelas I Sekolah Dasar/ Madrasyah Ibtidaiyah. Jakarta: PT Pribumi Mekar.
Memeriksa dan Menyetujui, .............................., .................. 2021
Kepala SD ......................................... Guru Mata Pelajaran

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai