Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS PRAKTIK “ILMU BAHAN”

ANALISA PERBANDINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS

Disusun oleh :

Kelompok 4

1) HELGA KEMAL MAJESTA (2210361)


2) ADAM DZAKI ARDIANSYAH (2210251)
3) MUHAMMAD RAMADHANI (2210411)
4) ARRINA SAIDATUROHMAH (2210302)
5) RAMADHANI BUNGA CANTIKA (2210422)

DOSEN PENGUJI:

MUHAMMAD ADIB KURNIAWAN M.T S.Pd

TEKNOLOGI BANGUNAN DAN JALUR PERKERETAAPIAN

POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA


DAFTAR ISI

Contents
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................................................4
BAB II Landasan teori.......................................................................................................................5
2.1 Landasan teori.......................................................................................................................5
BAB III Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar.................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................................6
3.2 Alat Percobaan Praktikum.....................................................................................................6
3.3 Bahan.....................................................................................................................................7
3.4 Prosedur Percobaan..............................................................................................................8
3.5 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................10
BAB IV Pemeriksaan Berat Jenis Agregat halus...............................................................................10
4.1 Alat dan bahan.....................................................................................................................10
4.2 Alat Percobaan Praktikum...................................................................................................11
4.3 Bahan...................................................................................................................................12
4.4 Prosedur Percobaan............................................................................................................12
4.5 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................13
BAB V Pemeriksaan gradasi kerikil.................................................................................................14
5.1 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................14
BAB VI Pemeriksaan gradasi Pasir...................................................................................................14
6.1 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................14
BAB VII Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir........................................................................................15
BAB VIII Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil..................................................................................15
BAB IX Perhitungan Berat Jenis Campuran......................................................................................15
BAB X Analisa Gradasi Campuran...................................................................................................15
10.1 Data Hasil Percobaan...........................................................................................................15
10.2 Kesimpulan..........................................................................................................................16
10.3 Saran....................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Beton adalah bahan atau material yang sering di gunakan disekitar lingkungan

berperan sebagai konstruksi utama digunakan untuk pembangunan itu sendiri dan

dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Penggunaan beton itu baik untuk bangunan

rumah, bangunan gedung, bangunan jembatan dan terdiri dari bangunan itu sendiri.

Penggunaan beton tidak lupa dari bahan material seperti agregat halus dan agregat

kasar, yaitu pasir dan kerikil atau batu split, serta zat penambah lainya yang berupa

semen Portland dan air melalui perbandingan tentu saja bahan pembuat reaksi zat

kimia untuk mengeraskan beton itu sendiri.

Nilai kekuatan dan daya dukung tahan beton yang merupakan fungsi dari

beberapa faktor yaitu, perbandingan material serta mutu dan bahan penyusun, proses

pembuatan beton. Kondisi perawatan mutu agregat yang di gunakan untuk pembuatan

beton juga sangat berpengaruh besar terhadap mutu beton. Mengingat angregat halus

yang merupakan dalam salah satu bahan pembentuk beton yang di ambil secara alami

dari sungai. Material terebut memiliki kualitas yang berbeda- beda dan memiliki kadar

lumpur yang berbeda, sehingga dapat mempengaruhi terhadap kuat tekan beton. Salah

satunya matrial pembentuk beton adalah agregat halus (pasir)


I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan

agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil) dengan uji tekan beton K-300 dan

untuk mengetahui di antara ke tiga pasir tersebut mana yang paling baik di gunakan

untuk campuran beton.

. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan penggunaan

agregat halus (pasir) kuat tekan beton k-300 pada umur 14 dan 28 hari. Serta melihat

mana pasir yang layak dan mana pasir yang tidak layak untuk di gunakan sebagai

bahan campuran.

BAB II
Landasan teori
II.1 Landasan teori

SNI ASTMC – 136

1. Istilah dan definisi


Istilah dan definisi yang digunakan dalam metode ini mengacu kepada istilah-
istilahyang terdapat dalam ASTM C 125.
2. Ringkasan metode uji
Contoh uji agregat kering dengan massa yang sudah diketahui dipisahkan
melaluirangkaian saringan dengan bukaan yang semakin kecil untuk
menentukan pembagianukuran partikel.
3. Arti dan kegunaan
Metode uji ini terutama digunakan untuk menentukan gradasi material berupa
agregat.Hasil tersebut biasanya digunakan untuk menentukan pemenuhan
ukuran distribusi partikeldengan syarat-syarat spesifikasi yang dapat dipakai
dan untuk menyediakan data pentingdalam mengatur produksi dari berbagai
macam agregat dan campuran yang mengandungagregat. Data tersebut dapat
pula berguna khususnya yang terkait dengan porositas danvpengepakan
Ketelitian penentuan material yang lolos saringan 75 µm (No. 200) tidak dapat
dicapaihanya dengan menggunakan metode ini. Untuk material yang lolos
saringan 75 µm denganpencucian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C 117
4. Peralatan
1. Timbangan
Timbangan yang digunakan untuk pengujian agregat halus dan
agregatkasar harus memiliki keterbacaan dan ketelitian sebagai
berikut:
a. Untuk agregat halus, pembacaan sampai 0,1 g dan ketelitian 0,1 g
atau 0,1% darimassa uji, dipilih nilai yang lebih besar pada kisaran
nilai yang digunakan.
b. Untuk agregat kasar atau gabungan dari agregat halus dan agregat
kasar,pembacaan dan ketelitian sampai 0,5 g atau 0,1% dari massa
uji, dipilih nilai yang lebihbesar pada kisaran nilai yang digunakan.
2. Saringan
Saringan harus terpasang pada rangka yang tersusun
sedemikiansehingga dapat mencegah kehilangan material selama
penyaringan. Saringan dan rangkastandar harus sesuai dengan
persyaratan spesifikasi ASTM E 11 (SNI 03-6866-2002).Rangka non-
standar yang dapat digunakan harus sesuai dengan persyaratan
spesifikasi ASTM E 11.

6 Pengguncang saringan mekanis


– Apabila digunakan saringan yang digerakkan secara mekanis, saringan
tersebut harus menghasilkan gerakan saringan yang menyebabkan butiran
memantul, berjatuhan atau berputar, bergerak tidak beraturan di
ataspermukaan saringan.

BAB III
Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar

III.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalahsebagai berikut :

III.2 Alat Percobaan Praktikum


Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

No Alat Gambar
1. Wadah / Kontainer
2. Timbangan

3. Saringan / Ayakan
Ukuran 25mm – 4mm

4. oven
5. Ember

III.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

No Bahan Gambar
1. Agregat Kasar (kerikil)

III.4 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan praktikum uji berat jenis agregat kasar (Specific Grafity and Absorption of
Coarse Aggregate) adalah sebagai berikut :

1. Siapkan sampel sebanyak 2000 gr


2. Masukan sampel kedalam keranjang, Lakukan perendaman terhadap sampel yang telah
diambil

3. Angkat kembali sampel setelah direndam dari dalam air

4. Isi air kembali kemudian cuci dengan merendam sampel untuk menghilangkan debu atau
bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan sampel selama 24jam, lalu dibuang kembali
airnya sampe bersih
5. Keluarkan sampel yang telah direndam dari air, lalu lap permukaan sampel sampai selaput
air pada permukaan sampel hilang sehingga sampel dapat dinyatakan dalam kondisi SSD

6. Timbanglah sampel yang telah dikeringkan dengan lap, melalui proses ini akan
didapatkan berat jenuh dari sampel

7. Keringkan sampel dalam oven pada suhu 110ºC (±24 jam)


8. Timbang Kembali sampel tadi setelah di oven untuk menghasilkan berat contoh kering

III.5 Data Hasil Percobaan


Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR


(KERIKIL)
PROYEK :uji berat jenis kerikil
PEKERJA
AN :
:JL. TIRTA RAYA, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO,
ALAMAT KOTA MADIUN

No Uraian Hasil
1 No Cawan 1 2
Berat sampel jenuh permukaan gra 500 500
2 (SSD) ( A ) m 0 0
gra 309 309
3 Berat sampel dalam air ( B ) m 4 3
gra 499 499
4 Berat contoh kering ( C ) m 2 4
Berat Jenis (Bulk) ( C / (A - 2.6 2.6
5 B) 2 2
2.6 2.6
6 Berat jenis (SSD) (A /(A - B) 2 2
2.6 2.6
7 Berat jenis Semu (C / (C - B) 3 3
Penyerapan agergat ( (A - C) / C ) 0.1 0.1
8 x 100 % 6 2
Berat jenis rata-rata 2.62
BAB IV
Pemeriksaan Berat Jenis Agregat halus
IV.1 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

IV.2 Alat Percobaan Praktikum


Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

N ALAT GAMBAR
O
1. Timbangan

2. Teko takaran

3. Kerucut

4. Batang Penumbuk

5. Saringan / Ayakan
Ukuran 4,78 mm – 0,3 mm
6. Oven

7. Kontainer / Wadah

IV.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

No Bahan Gambar
1. Agregat Halus (Pasir)
IV.4 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan praktikum uji berat jenis agregat halus adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan benda uji sampel 2000 gram

2.

IV.5 Data Hasil Percobaan


Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS (PASIR)

PROYEK :
PEKERJAAN :
: JL. TIRTA RAYA, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO,
ALAMAT KOTA MADIUN

No Uraian Hasil
1 No cawan 1 2
Berat sampel jenuh permukaan (SSD)
2 ( A ) gram 200 200
3 Berat sampel kering ( B ) gram 199 199
4 Berat labu ukur + air ( C ) gram 451 450
Berat labu ukur + berat (SSD) + Air
5 ( D) gram 575 574
Berat jenis ( bulk) ( B / (C + A) -
6 D) 2.62 2.62
7 Berat jenis (SSD) ( A /(C + A) - D) 2.63 2.63
8 Berat jenis semu ( B/ (C + B - D ) 2.65 2.65
9 Penyerapan ( ( A - B)/ B ) x 100% 0.50 0.50
Berat jenis rata-rata 2.62
BAB V
Pemeriksaan gradasi kerikil
V.1 Data Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

PEMERIKSAAN GRADASI KERIKIL

PROYEK :
PEKERJAAN :
ALAMAT : JL. TIRTA RAYA, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO, KOTA MADIUN

Diameter Berat Persentase berat Berat komulatif Berat komulatif


ayakan tertahaan tertahan tertahan lolos
(mm) (gram) (%) (%) (%)
50,8 0 0 0 0
38,1 0 0 0 0
19,0 230 97,92 98,545 1,455
9,5 1,525 0,625 98,545 1,455
4,25 235 36,360 36,985 63,015
2.0 10 4,100 40,46 59,54
0,850 0 0 0 0.00
0,180 0 0.00 0 0.00
0.3 0 0.00 0 0.00
0.15 0 0.00 0 0.00
PAN
Jumlah 843,875 139,005 274,535 125,465

BAB VI
Pemeriksaan gradasi Pasir
VI.1 Data Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

PEMERIKSAAN GRADASI PASIR

PROYEK :
PEKERJAA :
N
ALAMAT : JL. TIRTA RAYA, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO, KOTA MADIUN

Diameter Berat Persentase berat Berat komulatif Berat komulatif


tertahaa
ayakan n tertahan tertahan lolos
(mm) (gram) (%) (%) (%)
9,5 0,135 6,25 14,95 85,615
4.25 0,115 5,75 27,67 57,945
2.00 0,120 6 40,95 11.995
0,85 0,135 6,28 55,89 38,895
0.165 0,185 9,25 76,36 37,465
0,0059 0,215 10,75 90,15 52,683
1,18 - - - -
PAN 0,05 0,4 0 0
Jumlah 910 45,10 305,97 289,6

BAB VII
Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir
BAB VIII
Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil
BAB IX
Perhitungan Berat Jenis Campuran
BAB X
Analisa Gradasi Campuran
X.1 Data Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

ANALISA GRADASI CAMPURAN


PROYEK :
PEKERJAAN :
: JL. TIRTA RAYA, NAMBANGAN LOR, MANGUHARJO, KOTA
ALAMAT MADIUN

Berat Komulatif
Diameter Lolos
(2) x (3) x (4) +
Ayakan Pasir Kerikil (P) (K) (5)
(mm) (%) (%)
1 2 3 4 5 6
50 100 100 45 55 100
40 100 100.00 45 55 100
20 100 100.00 45 55 100
10 100 52.60 45 28.93 73.93
4.8 85.2 0.00 38.34 0 38.34
2.4 81.2 0.00 36.54 0 36.54
1.2 72.2 0.00 32.49 0 32.49
0.6 46 0.00 20.7 0 20.7
0.3 35.7 0.00 16.065 0 16.065
0.15 14.9 0.00 6.705 0 6.705

X.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil melalui praktikum ilmu bahan adalah sebagai berikut :

1. Nilai berat jenis rata-rata yang telah didapatkan.


2. Nilai rata-rata berat jenis yang telah didapatkan dalam kondisi kering.
3. Nilai persentase penyerapan rata rata.
Dengan mengacu pada ketentuan SNI 03-1968-1990 yang mana memuat tentang
penyerapan dari agregat adalah tidak boleh lebih dari 3% dan berat jenis bulk atau curah
dari agregat adalah minimal sebesar 2,5 gram maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang
diuji telah belum memenuhi standar yang telah ditetapkan dikarenakan kurangnya ketelitan
praktikan saat mencuci dan juga mengelap sampel uji sehingga pada saat itu ada beberapa
sampel uji yang ikut terbuang.

X.3 Saran
Dalam praktikum ilmu bahan disarankan untuk praktikan agar :

1. Harus berhati-hati dalam mengoperasikan alat uji;

2. Harus lebih teliti saat praktikum berlangsung;

3. Wajib memahami langkah percobaan sebelum melakukan praktikum;

4. Wajib bersungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum;

5. Wajib menjaga kebersihan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai