Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah : ASUHAN PADA KEBIDANAN KASUS KOMPLEKS

Dosen : Marliah, S.ST., M.Keb

MAKALAH
GINEKOLOGI
(MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN
PATOLOGI PADA PRAKTIK
KEBIDANAN)

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 2
NUR IDA SYAM (A1222182)
NUNUNG LUTVIANI (A1222183)
ARNY GUSTIANA (A1222184)
WISKA (A1222192)

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks dengan judul “Ginekologi
(Mengaplikasikan Pengetahuan Patologi pada Praktik Kebidanan).
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk
memahami tentang Asuhan Kebidanan kasus kompleks.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.

Hormat kami

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
A. Konsep Ginekologi..................................................................................................5
B. Konsep Ginekologi Kanker....................................................................................5
C. Kondisi Lain yang Memerluka Pelayanan Obstetri dan Ginekologi..................9
D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kanker Ginekologi....................................10
E. Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita................................................................11
F. Kasus-Kasus Gynekologi Organ Reproduksi.....................................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................15
B. Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebidanan merupakan salah satu ilmu yang berkutat dalam bidang

keilmuan dan seni yang mempelajari tentang seluruh siklus kehidupan wanita,

mulaiu dari bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik, persalinan,

nifas dan menyusui, masa diantara bagaimana mengatur kesuburan, fungsi-

fungsi klimakterium juga menopause, Bayi Baru Lahir dan Balita, keluarga

maupun komunitasnya (Setyarini, Eliyana, Widayanti, et al., 2023).

Konsep ginekologi pada dasarnya merupakan cabang ilmu kedokteran

yang memiliki fokus utama dalam hal kesehatan wanita serta kesehatan

reproduksi wanita sejak masa pubertas sehingga masa dewasa. Ginekologi

akan berfokus dalam penanganan berbagai penyakit yang berpusat pada organ

reproduksi wanita mulai dari tahap diagnosis, dilanjutkan dengan tahap

penanganan penyakit hingga jenis perawatan yang tepat pada organ

reproduksi (Sulistiyowati et al., 2022).

Layanan ginekologi mengarah kepada kesehatan organ reproduksi

wanita, mulai dari vagina, rahim, ovarium, hingga tuba falopi. Layanan

ginekologi juga mencakup penanganan masalah yang berhubungan dengan

payudara wanita

B. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui asuhan kebidanan kompleks pada kasus ginekologi.

1
C. Manfaat Penulisan

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan

kasus komplekss ginekologi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Ginekologi

Pada saat melakukan pemeriksaan ginekologi, berbagai prosedur

dilakukan secara bersamaan dengan metode bimanual guna mengetahui

kondisi organ reproduksi wanita. Berbagai pemeriksaan ini membutuhkan

prosedur yang lengkap dan hasilnya dapat terfokus hanya pada organ

genetaluan bagian eksternal guna mengetahui ukuran, konsistensi serviks,

uterus parametrium, pengkajian ballotemen, mengkaji adanya indikasi

kehamilan intra ataukah eks uterin, adneksa serta berbagai organ disekitar

rongga pelvik dan pemeriksaan Adaya tumor pelvik, flour albus serta indikasi

adanya bledding atau perdarahan serta adanya kontrol terhadap infeksi

(Sulistiyowati et al., 2022).

Beberapa pelayanan yang bisa ditangan oleh ahli ginekologi antara

lain: (Setyarini, Eliyana, Widayati, et al., 2023)

1. Vaksinasi terhadap human papilloma virus (HPV)

2. Keputihan

3. Infeksi saluran kemih

4. Penyakitr menular seksual

5. Menopause

B. Konsep Ginekologi Kanker

Angka kejadian kanker ginekologi saat ini cukup tinggi, dan respon

pasien terhadap penyakit kanker yang dideritanya cendrung merupakan

5
respon maladaptive. Kanker pada umumnya menjadi penyebab angka

kematian tertinggi di dunia. Adapun berdasarkan data statistic stiap tahunnya

terdapat sekitar 8.2 juta orang Masyarakat dunia mengalami kematian

disebabkan karena kanker. Adapun kejadian kanker ini disebabkan kerena

dampak negative dari life style dan ataupun sektor ekonomi (Sulistiyowati et

al., 2022).

Tiga (3) kanker ginekologi yang paling umum dialami oleh wanita,

tanda-tanda peringatannya, dan cara mencegahnya. Tingginya kejadian

kanker di dunia menjadikan penting bagi wanita untuk mengetahui tanda

dan gejala berbagai kanker ginekologi. Hal ini terutama karena kanker

ginekologi dikenal sebagai 'pembunuh diam-diam' dengan gejala yang

umumnya tidak muncul sampai pada stadium lanjut. Adapun 3 jenis

kaknker ginekologi adalah: (Ti, 2020).

1. Kanker Rahim

a. Definisi

Kanker rahim juga dikenal sebagai kanker endometrium adalah jenis

kanker ginekologi yang bermula di rahim yang merupakan organ

tempat perkembangan janin terjadi.

b. Tanda dan Gejala

1) Pendarahan vagina yang tidak normal setelah menopause

2) Pendarahan hebat atau berkepanjangan selama menstruasi

3) Keputihan berdarah atau berbau

4) Nyeri di daerah panggul

6
c. Faktor Risiko

Risiko kanker rahim meningkat dengan kondisi yang memperpanjang

stimulasi atau paparan hormon estrogen. Oleh karena itu, kanker

rahim lebih mungkin didiagnosis pada wanita yang lebih tua yang

sudah memasuki masa menopause, mengalami obesitas, memiliki

sedikit atau tidak memiliki anak, mengalami menstruasi dini dan/atau

menopause terlambat, atau sedang menjalani terapi penggantian

hormon estrogen saja.

Beberapa kondisi bawaan, seperti sindrom Lynch, juga dapat

meningkatkan risiko kanker rahim. Untungnya, kanker rahim sangat

dapat diobati, dengan peluang kesembuhan >90% dengan deteksi dan

pengobatan dini.

2. Kanker Ovarium

a. Definisi

Kanker ovarium muncul dari pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak

terkendali di ovarium. Ada tiga subtipe kanker ovarium: kanker

ovarium epitel, tumor sel germinal, atau tumor stroma.

b. Tanda dan Gejala

1) Perut kembung dan bengkak

2) Gangguan pencernaan, begah atau mual

3) Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan

4) Perubahan kebiasaan buang air besar misalnya sembelit

5) Pendarahan abnormal setelah menstruasi dan menopause

7
6) Nyeri dan ketidaknyamanan pada panggul

c. Faktor Risiko

Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor

risiko lain seperti riwayat keluarga, obesitas, terapi penggantian

hormon pascamenopause, endometriosis, menstruasi dini atau

menopause terlambat, dan tidak pernah hamil, juga dapat

meningkatkan risiko kanker ovarium.

3. Kanker Serviks

a. Definisi

Kanker serviks adalah kanker yang timbul dari jaringan leher rahim,

organ yang menghubungkan rahim dan vagina.

Jenis utama kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa (SCC) atau

adenokarsinoma. Jenis kanker lain, termasuk melanoma, sarkoma dan

limfoma, juga dapat berkembang di leher rahim.

b. Tanda dan Gejala

1) Pendarahan pada vagina setelah hubungan seksual, di antara

menstruasi, atau setelah menopause

2) Keputihan berdarah, berat atau bau

3) Sakit pinggang atau punggung

4) Buang air kecil yang menyakitkan atau sulit

5) Sembelit kronis dan perasaan adanya tinja meskipun usus kosong

8
c. Faktor Risiko

Risiko kanker serviks lebih tinggi pada wanita yang aktif secara

seksual sejak usia muda dan/atau memiliki banyak pasangan seksual,

memiliki riwayat penyakit dalam keluarga, atau merokok secara

teratur. Untungnya, kanker serviks sangat dapat dicegah dan diobati

bila terdeteksi dini dengan pemeriksaan rutin.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan prinsip yang ditegakkan

oleh petugas medis yang bekerja tidak boleh keluar dari konsep firs do no

harm yang artinya setiap Tindakan tidak boleh mengakibatkan kerugian bagi

pasien (Sulistiyowati et al., 2022).

Mencegah kejadian Kanker Ginekologi dengan cara mengetahui

risiko Anda untuk terkena kanker ginekologi dan melakukan pemeriksaan

yang direkomendasikan yang tersedia untuk pencegahan penyakit adalah

kunci untuk deteksi dini dan pengobatan (Ti, 2020).

C. Kondisi Lain yang Memerluka Pelayanan Obstetri dan Ginekologi

Selain kehamilan pada umumnya, ada beberapa situasi yang juga memerlukan

pelayanan dari dokter spesialis obstetric dan ginekologi, yaitu: (Sulistiyowati

et al., 2022).

1. Pemeriksaan untuk persiapan pranikah

2. Program kehamilan bagi pasangan yang ini mengusahakan kehamilan

atau pasangan infertile.

3. Program keluarga berencana (KB)

9
4. Pengarah lanjutan untuk mencegah atau mengurangi dampak komplikasi

kehamilan seperti preeklampsia atau plasenta previa

5. Pemeriksaan papsmear untuk deteksi dini kanker serviks

6. Pemeriksaann terkait faktor genetic untuk persiapan kehamilan

7. Layanan visum untuk Tindakan criminal seperti pemerkosaan dan aborsi.

D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kanker Ginekologi

1. Infeksi Menular Seksual

Beragam kanker ginekolohi, seperti kanker serviks, vagina, dan vulva

terjadi karena infeksi virus human papillomavirus.

2. Faktor Usia

Salahs atu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ginekologi ialah

usia tua. Rata-rata penderita kanker rahim merupakan wanita berusia 60-an

tahun

3. Faktor Keturunan

Seorang wanita yang dalam keluarganya memiliki Riwayat kanker pada

organ reproduksi, memiliki risiko untuk mengalami hal yang sama.

4. Berat Badan Berlebih

Pada wanita dengan berat badan berlebih, jumlah sel lemak dalam tubuh

memiliki jumlah yang tinggi. Akibatnya jumlah hormon estrogen dalam

tubuh wanita akan meningkat. Hal tersebut bisa menjadi pemicu timbulnya

masalah kanker ginekologi (Sulistiyowati et al., 2022).

10
E. Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita

Pemeriksaan ginekologi pada wanita dilakukan pada kondisi: (Sulistiyowati

et al., 2022).

1. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan, permasalahan menstruasi dan

menopause.

2. Program keluarga berencana, yang didalamnya termasuk kontrasepsi dan

sterilisasi.

3. Adanya indikasi penyakit pada organ kewanitaan, seperti kanker serviks,

tumor jinak, kista ovarium dan fibroid.

4. Mengalami sindrom ovarium polikistik.

5. Penyakit seksual yang menular

6. Masalah seksualitas yang berkaitan dengan hubungan sesame jenis atau

biseksual.

7. Disfungsi seksual.

F. Kasus-Kasus Ginekologi Organ Reproduksi

Kasus-kasus ginekologi organ reproduksi : (Sulistiyowati et al., 2022).

1. Nyeri pada Bagian Panggul dan Perut

a. Sangat dianjurkan bagi yang mengalami nyeri pada bagian pinggul dan

perut bagian bawah untuk segera melakukan pemeriksaan di dokter

kandungan.

b. Dokter akan mendiagnosis masalah pada bagian sekitar area kelamin

dan rahim untuk mengetahui penyebab dan dampak yang akan timbul.

11
c. Masalah nyeri pada bagian panggul dan perut bagian bawah mungkin

saja merupakan adanya sebuah infeksi pada area tersebut.

d. Beberapa kondisi yang mungkin muncul dengan gejala nyeri panggul

dan perut adalah kista ovarium. Bahkan, kehamilan ektopik juga

mungkin memiliki gejala yang serupa.

2. Perdarahan di luar menstruasi atau setelah menopause

a. Bercak darah dari vagina belum tentu mengalami menstruasi. Itu

sebabnya, alas an ini juga bisa memotivasi untuk melakukan

pemeriksaan di dokter kandungan, terlebih jika mengalaminya dalam

jangka waktu yang cukup lama.

b. Perdarahan abnormal bisa saja mirip dengan menstruasi. Bedanya,

perdarahan ini diserta rasa sakit dan beberapa gejala kondisi tubuh

tidak sehat, seperti mual, nyeri parah dan wajah pucat pasi.

c. National Institutes of Health menyatakan jika terdapat gejala seperti

yang telah disebutkan di atas bisa jadi sesuatu bermasalh pada daerah

vagina.

d. Biasanya ini menjadi tanda adanya cedera vagina, keguguran atau

bahkan kanker serviks. Begitu pun dengan wanita yang mengalami

perdarahan setelah menopause.

e. Hal ini bisa menjadi pertanda adanya kanker rahim yang

mengharuskan pergi ke dokter kandungna.

12
f. Meskipun begitu, bukan berarti Ketika mengalami gejala tersebut

sudah dapat dipastikan menderita kanker serviks. Masih diperlukan

pemeriksaan klinis lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.

3. Masalah saat menstruasi

a. Pentingnya bagi para wanita untuk mengetahui cara-cara menstruasi

yang normal dan tidak normal. Kadang, beberapa keluhan muncul

akibat menstruasi yang terjadi lebih dari satu kali dalam sebulan atau

tidak teratur.

b. Ini menandakan adanya masalah pada bagian rahim dan kelamin.

Apalagi jika masalah menstruasi ini disertai dengan tubuh yang merasa

lemah atau pusing selama menstruasi berlangsung

c. Doktter Weiss dari American Collage of Obstetricians and

Gynecologists menyatakan, jika terjadi gejala menstruasi yang tidak

normal, tidak ada alas an bagi wanita untuk tidak periksa.

d. Menstruasi yang jarang atau tidak teratur bisa menjadi sebuah gejala

dari kondisi kesehatan seperti Sindrome Ovarium Polikistik (PCOS),

masalah ketidakseimbangan hormon, atau bahkan menjadi tanda

bahwa anda sedang hamil.

4. Keputihan berwarna dan berbau, atau nyeri di bagian kelamin.

a. Pada dasarnya, keputihan adalah cara vagina membersihkan dirinya.

Jumlah dan warna cairan vagina ini menentukan apakah keputihan

tersebut normal atau tidak.

13
b. Jika mengalami keputihan dalam jangka waktu yang lama dan

berwarna tidak putih, apalagi berbau menyengat, sebaiknya pergi ke

dokter kandungan.

c. Menurut ACOG, jika gejala keputihan disertai gatal-gatal dan sakit di

bagian kelamin, ini merupakan tanda-tanda vaginitis yang

mengharuskan segera untuk ditangani.

d. Ada 2 penyebab utamanya yaitu infeksi ragi dan bakteri di kelamin

serta herpes yang menyebabkan luka pada bagian dalam kelamin.

5. Nyeri saat berhubungan seks

a. Nyeri saat berhubungan seks dikatakan sebagai nyeri panggul dalam

atau nyeri di daerah kelamin.

b. Penyebab umumnya adalah vagina yang kering (tidak terangsang

dengan baik), infeksi pada vahina atau fibroma rahim vagina.

G. Peran Bidan dalam Kasus Kompleks Ginekologi

Tugas dan wewenang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan

berdasarkan UU No. 4 tahun 2019. Adapun peran/wewenang bidan dalam

kasus komplek ginekologi adalah Bidan berwenang melakukan komunikasi,

informasi, edukasi, konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi.

Peran dan fungsi bidan dalam kegawatdaruratan obstetri dan ginekologi

diorientasikan pada kemampuan memberikan asuhan meliputi upaya

pencegahan (preventif), promosi terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan

normal, deteksi komplikasi pada ibu serta akses bantuan medis maupun

14
bantuan lain yang sesuai serta kemampuan dalam penanganan

kegawatdaruratan obstetric.

H. Langkah-Langkah Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Ginekologi

1. Pengkajian pada klien dengan kasus patologi dan komplikasi pada

gangguan sistem reproduksi meliputi:

a. Data Subjektif

1)Identitas ibu dan suami 2) Keluhan utama/alasan berkunjung 3)

Riwayat Perkawinan 4) Riwayat Menstruasi 5) Riwayat obstetri 6)

Riwayat penggunaan KB 7) Riwayat kesehatan ibu dan keluarga 8)

Pola makan dan minum 9) Pola aktivitas dan istirahat 10) Pola

eliminasi 11) Pola seksual 12) Personal hygiene 13) Obat yang

dikonsumsi ibu 14) Kebiasaan ibu : merokok, narkotika, jamu 15)

Keadaan psikososial spiritual ibu 16) Persiapan persalinan.

b. Data objektif

1)Pemeriksaan tanda vital ibu (Tekanan darah, nadi, suhu, dan

respirasi) 2) Pemeriksaan berat badan 3) Pemeriksaan fisik (muka,

payudara, genetalia, kaki) 4) Pemeriksaan dalam/ginekologis 5)

Pemeriksaan IVA 6) Pemeriksaan Papsmear 7) Pemeriksaan

SADANIS

2. Analisis data pada klien kasus patologi dan komplikasi pada gangguan

sistem reproduksi

Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa

15
dan masalah kebidanan yang tepat. Kriteria perumusan diagnosa dan atau

masalah kebidanan adalah diagnosa sesuai dengan nomenklatur

kebidanan, masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien, serta dapat

diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi, dan

rujukan.

Kategori Gambaran
Ibu dengan masalah 1. Fibroadenoma Mammae
kesehatan/penyakit/ komplikasi 2. Kista Sarkoma Fillodes
sistem reproduksi 3. Sarkoma
4. Kanker payudara
5. Kanker Serviks
6. Tumor jinak
7. Tumor ganas
8. Infertil primer
9. Infertil sekunder
10. Gonnorea
11. Sifilis
12. Herpes Genital
13. HIV/AIDS
14. Hepatitis
15. Vaginosis Bakterial
16. Kandidiasis
17. Trikomoniasis
18. Kondiloma Akuminata
19. PID
20. Endometritis
21. Myometritis
22. Parametritis
23. Salpingitis Akut
24. Pelvioperitonitis

3. Perencanaan asuhan pada klien masa prakonsepsi dan perencanaan pada

gangguan sistem reproduksi dengan pendekatan holistic

Ibu dengan masalah kesehatan/ 1. Melakukan pendidikan


penyakit/ komplikasi sistem kesehatan dan konseling sesuai
reproduks dengan kebutuhan ibu
2. Memberi konseling khusus
untuk mengatasi

16
masalah/kebutuhan ibu
3. Melakukan upaya promosi
kesehatan
4. Menjadwalkan kunjungan ulang
5. Merujuk ke dokter untuk
konsultasi/kolaborasi/ rujukan
6. Memindaklanjuti hasil
konsultasi/ kolaborasi/rujukan

4. Implementasi asuhan pada klien dengan pendekatan holistic

Implementasi asuhan pada klien dengan pendekatan holistic

Ibu dengan masalah kesehatan/ 1. Melakukan pendidikan


penyakit/ komplikasi sistem kesehatan dan konseling sesuai
reproduks dengan kebutuhan ibu
2. Memberi konseling khusus
untuk mengatasi
masalah/kebutuhan ibu.
3. Melakukan upaya promosi
kesehatan
4. Menjadwalkan kunjungan ulang
5. Merujuk ke dokter untuk
konsultasi/kolaborasi/ rujukan
6. Memindaklanjuti hasil
konsultasi/ kolaborasi/rujukan

5. Evaluasi asuhan kebidanan kolaborasi kasus patologi dan komplikasi pada

gangguan sistem reproduksi

Gambaran evaluasi yang dilakukan pada asuhan kebidanan kolaborasi

kasus patologi dan komplikasi pada gangguan sistem reproduksi adalah

17
Ibu dengan masalah kesehatan/ 1. Evaluasi keefektivan pemberian
penyakit/ komplikasi sistem pendidikan kesehatan dan
reproduksi konseling sesuai dengan
kebutuhan ibu
2. Evaluasi keefektivan konseling
khusus untuk mengatasi
masalah/kebutuhan ibu
3. Evaluasi keefektivan upaya
promosi kesehatan
4. Evaluasi pemahaman ibu
mengenai jadwal kunjungan
ulang
5. Evaluasi rujukan ke dokter
untuk konsultasi/kolaborasi/
rujukan
6. Evaluasi tindak lanjut hasil
konsultasi/ kolaborasi/rujukan

6. Pendokumentasian asuhan pada klien dengan pendekatan holistic

Di dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif,

A adalah analysis, P adalah planning. Metode ini merupakan dokumentasi

yang sederhana akan tetapi mengandung semua unsur data dan langkah

yang dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas, logis.

a. Data Subjektif

Data Subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang

klien. Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang

dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan

berhubungan langsung dengan diagnosis.

b. Data Objektif

Data Objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang

jujur, hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium

18
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat

dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini

akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang

berhubungan dengan diagnosis.

c. Analisis

Llangkah ini merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

d. Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,

tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan,

dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada saat melakukan pemeriksaan ginekologi, berbagai prosedur

dilakukan secara bersamaan dengan metode bimanual guna mengetahui

kondisi organ reproduksi wanita

2. Beberapa pelayanan yang bisa ditangan oleh ahli ginekologi antara lain:

(1) Vaksinasi terhadap human papilloma virus (HPV) (2) Keputihan, (3)

Infeksi saluran kemih, (4) Penyakitr menular seksual, (5) Menopause

3. 3 kanker ginekologi yang paling umum yaitu Kanker Rahim, Kanker

Ovarium dan Kanker Serviks

4. Peran dan fungsi bidan dalam kegawatdaruratan obstetri dan ginekologi

diorientasikan pada kemampuan memberikan asuhan meliputi upaya

pencegahan (preventif), promosi terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan

normal, deteksi komplikasi pada ibu serta akses bantuan medis maupun

bantuan lain yang sesuai serta kemampuan dalam penanganan

kegawatdaruratan obstetric

B. Saran

1. Penambahan referensi sebagai bahan bacaan guna memperkaya sumber

penyusunan makalah.

2. Perlunya memperhatikan tata naskah dalam penyusunan makalah.

20
DAFTAR PUSTAKA

Setyarini, A. I., Eliyana, Y., Widayanti, A., Sugiartini, N. K. A., Dewianti, N. M.,
Lontaan, A., Witari, N. N. D., Wulandari, S., Febriyanti, N. M. A., Hidayati,
T., Siallangan, D., & Wulandari, D. T. (2023). Obstetri dan Ginekologi untuk
Kebidanan. PT Global Eksekutif Teknologi.
Setyarini, A. I., Eliyana, Y., Widayati, A., Sugiartini, N. K., Dewianti, N. made,
Lontaan, A., Witari, N. N., Wulandari, S., Febriyanti, N. ade A., Hidayati, T.,
Siallagan, D., & Wulandari, D. T. (2023). Obstetri dan Ginekologi untuk
Kebidanan. PT Global Eksekutif Teknologi.
Sulistiyowati, A. N., Popang, C. T., Siswi, W., Purba, J., Oktaviani, I., Petralina,
B., Argaheni, N. Ba., Hariyani, F., & Iis. (2022). Asuhan Kebidanan Pada
Kasus Kompleks. PT Global Eksekutif Teknologi.
Ti, S. H. (2020). 3 Jenis Kanker Ginekologi: Tanda dan Gejalanya. Laporan
Tahunan Pendaftaran Kanker Singapura 2019.
https://www.parkwaycancercentre.com/id/idn/news-events/news-articles/
news-articles-details/3-jenis-kanker-ginekologi-tanda-dan-gejalanya

21

Anda mungkin juga menyukai