Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

MINI LOKA KARYA “REMBUG STUNTING”


TINGKAT KEC. KERTANEGARA

A. Latar Belakang
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau
tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan
Salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas
adalah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak
akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka
pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan,
gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan metabolisme, sedangkan dampak
jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif
otak anak, kesulitan belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta
berisiko tinggi munculnya penyakit metabolik
Percepatan Penurunan Sfunting adalah setiap upaya yang mencakup
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen,
holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sarra multisektor di pusat,
daerah, dan desa
Intervensi Spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi
penyebab langsung terjadinya Stunting. Intervensi Sensitif adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya Sfinting

B. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Mini Loka Karya tentang Percepatan Penurunan stunting melibatkan
seluruh lintas sektor di kecamatan kertanegara dilaksanakan pada:
 Hari/Tanggal : Rabu, 10 Mei 2023
 Waktu : Pukul 09.30 sd 12.00
 Tempat : Aula Kecamatan Kertanegara
 Kegiatan : Mini Loka Karya Percepatan Penurunan Stunting
 Peserta : 15 orang
Jalannnya Kegiatan
1. Pembukaan
2. Identifikasi Permasalahan
Data jumlah baduta dan balita stunting yang diperoleh dari Puskesmas
Karangtengah menjadi dasar kebijakan yang diambil dalam Program
Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Kertanegara

C. Pemecahan Masalah
Setelah melakukan musyawarah, peserta Mini Loka Karya sepakat untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut
1. Kepala Desa dan Perangkat desa untuk gencar mensosialisasikan dan
melaksanakan kegiatan PHBS
2. Puskesmas memantau desa-desa yang tingkat stuntinya masih tinggi
3. Intervensi akan dilakukan melalui sinergi lintas sektoral
4. Pendataan Stunting akan lebih ditingkatkan kevalidannnya
5. Kader Pembangunan Manusia (KPM) agar membantu Bidan Desa dalam
pencatatan dan pelaporan data semua balita melalui aplikasi E-PPBGM
secara rutin setiap bulan
6. menggerakan dan mendorong keikutsertaan balita di kegiatan posyandu di
masing-masing bisa berjalan maksimal 100%.
Purbalingga, 10 Mei 2023
Penyuluh KB

(Guntoro Agung Purnomo)


NIP. 19751202 00604 1 005

Anda mungkin juga menyukai