Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Gita Apelia/181101052
gitaapelia02@gmail.com

Abstrak
Keperawatan keluarga merupakan salah satu cara yang digunakan seorang perawat untuk
melakukan pendekatan dan bekerjasama dengan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga. Pendekatan ini merupakan pemberian asuhan keperawatan keluarga mengenai setiap
kegiatan yang akan dilakukan oleh seorang perawat agar keluarga juga dapat merawat pasien sesuai
dengan yang telah diajarkan oleh seorang perawat kepada keluarga.

Kata Kunci : Keperawatan, Keluarga, Asuhan Keperawatan

LATAR BELAKANG
Salah satu hal yang penting dalam keperawatan yaitu pemberian asuhan keperawatan
keluarga. Keluarga merupakan orang yang dapat membantu perawat dan dapat meringankan
kerja perawat dalam merawat pasien dalam hal-hal yang kecil seperti menolong pasien ketika
ingin ke kamar kecil, memandikan pasien dan lain sebagainya. Keluarga juga merupakan
orang yang berperan penting dalam melihat perkembangan pasien karena keluarga yang
paling dekat dengan pasien tersebut dan keluargalah yang selalu berada di dekat pasien.
keluarga juga dapat memberitahukan kepada perawat tentang apa yang terjadi kepada pasien
agar cepat ditangani oleh tim medis.
Minuchin ( 1977 ) seorang ahli terapi keluarga menuliskan: keluarga harus
beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu
perkembangan dan pertumbuhan anggotanya sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas
secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu. Asuhan
keperawatan keluarga ini juga berfungsi agar keluarga dapat menjaga kesehatan dari anggota
keluarga yang sering mengalami sakit. Friedman ( 2003 ) mengatakan bahwa keluarga
merupakan salah satu aspek penting dalam keperawatan. Ini karena keluarga merupakan unit
yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan anggota keluarga.
Friedman ( 2003 ) menyampaikan bahwa lima tugas kesehatan keluarga meliputi :
pertama, keluarga diharapkan mampu mengenal berbagai masalah kesehatan yang dialami
oleh seluruh anggota keluarga. Kedua, keluarga mampu memutuskan tindakan keperawatan
yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota
keluarga. Ketiga, keluarga mampu melakukan perawatan yang tepat sehari-hari dirumah.
Keempat, keluarga dapat menciptakan dan memodifikasi lingkungan rumah yang dapat
mendukung dan meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarga. Kelima, adalah keluarga
diharapkan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengontrol kesehatan dan
mengobati masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga.

TUJUAN
Tujuan dari jurnal ini adalah pentingnya pemberian asuhan keperawatan kepada
keluarga karena keluarga merupakan unit terdekat kepada anggota keluarga lainnya sehingga
dengan diberikannya asuhan keperawatan kepada keluarga maka keluarga akan dapat lebih
menjaga anggota keluarga yang lain yang sering mengalami sakit dan keluarga dapat
meningkatkan kesehatan dari anggota keluarga tersebut.

METODE
Metode yang digunakan dalam jurnal ini yaitu metode “ literasi “ yaitu dengan
membaca jurnal, buku dan menjadikannya satu dalam jurnal ini.

HASIL
Hasil dari jurnal ini yaitu perlunya ditingkatkan kemandirian keluarga yaitu dengan
mengajarkan keluarga tentang pendidikan kesehatan agar dapat menjaga kesehatan anggota
keluarga yang sering mengalami sakit. Karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
kesehatan sehingga sering kali keluarga bertindak salah atas pemberian asuhan kesehatan
kepada anggota keluarga yang sakit. Karena kesalahan tindakan tersebut maka dapat
memperparah penyakit dari anggota keluarga yang sakit itu. Sehingga diperlukan asuhan
keperawatan terhadap keluarga.

PEMBAHASAN
Tingkat kemandirian keluarga dalam menjaga kesehatan dari anggota keluarga yang
mengalami sakit perlu ditingkatkan yaitu dengan cara memberikan asuhan keperawatan
kepada keluarga. Menurut Depkes RI ( 2006 ), ada beberapa kriteria kemandirian keluarga
berdasarkan tingkat kemandirian ( tingkat kemandirian I-IV ), diantaranya : menerima
petugas kesehatan, menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga,
keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya dngan benar, memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran, melakukan tindakan keperawatan sederhana
sesuai anjuran, melakukan tindakan pencegahan secara aktif, dan melakukan tindakan
promotif secara aktif.
Menurut Friedman ( 2003 ), fungsi perawatan kesehatan keluarga bisa tercapai dilihat
dari kemampuan keluarga memahami dan melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga. Ini
juga bergantung bagaimana perawat memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga,
sehingga keluarga dapat menjalankan lima fungsi kesehatan keluarga. Pembinaan ini sangat
berpengaruh terhadap kemandirian keluarga dalam menjalankan kesehatan keluarga yang
sakit dan menjaga kesehatan keluarga. Notoatmodjo ( 2003 ) menyatakan bahwa strategi
perubahan perilaku adalah dengan memberikan informasi tentang cara menghindari penyakit
dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dan dengan begitu dapat menumbuhkan
kesadaran terhadap masyarakat agar dapat meningkatkan kesehatan.
Friedman ( 2010 ) mengemukakan bahwa keluarga adalah sumber utama konsep sehat
sakit dan perilaku sehat. Keluarga merupakan orang yang memiliki peran penting dalam
menjaga kesehatan fisik dari anggota keluarga yang sering mengalami sakit yaitu dalam
menjaga pola makan, melakukan terapi dan sebagainya. Tugas keluarga di dalam bidang
kesehatan ini yaitu mampu mengenal masalah kesehatan serta mampu merawat anggota
keluarga yang sakit, mampu menjaga kondisi lingkungan agar tetap sehat dan optimal, serta
mampu memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia di lingkungan sekitar.
Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-individu ( Sudiharto,
2012 ). Keluarga berfungsi sebagai pertahanan kesehatan anggota keluarganya agar dapat
berproduktivitas tinggi. Peran keluarga dalam bidang kesehatan ini juga sebagai pengambil
keputusan terhadap tindakan yang akan diberikan kepada anggota keluarga yang sakit. Ketika
keluarga memiliki pengetahuan tentang kesehatan maka keluarga akan lebih cermat lagi
ketika melakukan tindakan kepada anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga dapat
mengetahui perubahan kesehatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Dan ketika ada
sedikit perubahan terhadap kesehatan anggota keluarga yang sakit maka keluarga tidak
bingung dalam pemberian tindakan pertama yang harus dilakukan terhadap anggota keluarga
yang sakit.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari jurnal ini yaitu pentingnya pemberian asuuhan keperawatan kepada
keluarga untuk meningkatkan pengetahuan keluarga sehingga keluarga dapat menjaga
kesehatan anggota keluarga yang sering sakit, dapat menjaga kesehatan dan lebih mengerti
atas tindakan yang pertama dilakukan selagi itu tidak dilarang. Karena kurangnya
pengetahuan keluarga tentang kesehatanlah makanya sering terjadi tindakan yang salah dalam
menjaga kesehatan anggota keluarga yang sakit. Pentingnya pemberian asuhan keperawatan
kepada keluarga ini juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi resiko
sakit dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. (E. A. Mardella, Penyunt.) Jakarta: EGC.
Bumulo Mohammad Iqbal, Hendro Bidjuni, Jeavery Bawotong. (2017, Agustus). PENGARUH
MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL TIM TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA RSUD DATOE
BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW. e-Jurnal Keperawatan (e-
kep), vol 5, No 2, 1-6.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba.
Efendy Mohamad As'ad, Retno Purwandari. (2012, Juli). Perbedaan Tingkat Kualitas Dokumentasi
Proses Keperawatan Sebelum Dan Sesudah Penerapan NANDA-1, NIC, Dan NOC. Jurnal
Keperawatan Soedirman ( The Soedirman Journal Of Nursing), 7, 67-77.
Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka AS
Salam.
Hastuti Witri, Widiyaningsih. (2017). Aplikasi Concept Mapping Dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan Di Stase Maternitas. Nurscope. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 3,
19-26.
Matheos Beatrix, Hendro Bidjuni, Julia Rottie. (2018, Februari). HUBUNGAN PERAN KELUARGA
DALAM MENGONTROL GAYA HIDUP DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI
PUSKESMAS TAGULANDANG KABUPATEN SITARO. e-journal Keperawatan (e-kep),
Vol.6, No.1, 1-6.
Nurhidayah. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim Dalam
Peningkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan UIN Alauddin, 7, 410-426.
Potter, Perry. (2009). Fundamental Keperawatan (7 ed). Jakarta: Salemba Medika.
Rohmah, N, & Walid, S. (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi Dilengkapi dengan
Petunjuk Praktis Penyetaraan Proses Keperawatan dan Dokumentasi NANDA, NIC, NOC.
Jogyakarta: Arries Media.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan (2 ed). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA, 4 (2).
Simamora, R.H. (2009). Buku Dokumentasi Proses Keperawatan Jilid 1. Jember: Jember University
Press.
Simamora, R.H. (2010). Komunikasi Dalam Keperawatan Jilid 1. Jember: Jember University Press.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info Media.
Tarwoto, W. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan (3 ed.). Jakarta: Salemba
Medika.
Yeni Fitra. (2014, Maret). Pengaruh Pelatihan Proses Keperawatan Terhadap Dokumentasi Asuhan
Keperawatan di Puskesmas Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Ners Jurnal
Keperawatan, 10, 21-27.

Anda mungkin juga menyukai