Anda di halaman 1dari 9

SOAL MATER (KEHAMILAN, PERSALINAN, POSTPARTUM)

1. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli hamil dengan G1P0000 hamil 39/40 minggu datang
ke poli hamil untuk kontrol kehamilan. Hasil pengkajian diperoleh data HPHT klien 21 Agustus 2019.
Perawat akan menentukan taksiran persalinan. Kapan waktu yang ditetapkan oleh perawat berdasarkan
perhitungan tersebut ?
a. 28 Mei 2020
b. 24 Mei 2020
c. 24 Maret 2020
d. 10 Maret 2020
e. 28 Februari 2020
2. Seorang perempuan dengan status obstetri G3P2A0 hamil 38/37 minggu. Datang RS
dengan keluhan pergerakan janinnya berkurang, kemudian anda melakukan pemeriksaan
DJJ. Dinyatakan bahwa kondisi janin dalam kondisi yang baik apabila anda menemukan
DJJ pada rentang
a. 60-100 x/menit
b. 80- 100 x/menit
c. 100- 120 x/menit
d. 120-160 x/menit
e. 160-180 x/menit
3. Seorang perempuan usia 24 tahun dengan GIP0A0 usia kehamilan 31/32 Minggu datang
ke RS dengan keluhan kontraksi yang semakin lama semakin meningkat sejak kemarin.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR 18x/menit,
DJJ 140x/menit. Pemeriksaan lanjutan didapatkan kontraksi 2 kali dalam 10 menit.
Tindakan prioritas yang anda lakukan adalah?
a. Memfasilitasi pasien untuk beraktivitas
b. Menyarankan pasien untuk pulang dulu
c. Menyarankan pasien untuk bedrest
d. Menyarankan pasien untuk puasa
e. Menyarankan pasien untuk membatasi minum
4. Seorang perempuan usia 29 tahun dengan G3P2A0 usia kehamilan 34/36 Minggu
datang ke RS dengan keluhan kontraksi yang semakin lama semakin meningkat sejak
kemarin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi: 85 x/menit, RR
20x/menit, DJJ 145 x/menit. Pemeriksaan lanjutan didapatkan kontraksi 2 kali dalam 10
menit, dilakukan VT didapatkan pembukaan 2 cm. Tindakan prioritas yang perawat
lakukan adalah?
a. Edukasi pasien
b. Observasi TTV
c. Observasi DJJ
d. Kolaborasi pemberian obat penghilang kontraksi (tokolitik)
e. Observasi kemajuan persalinan
5. Seorang perempuan G2P0A0 usia 29 tahun datang ke poli hamil untuk kontrol karena
usia kehamilan sudah 42 minggu tapi belum ada tanda-tanda persalinan. TTV
menunjukkan TD 110/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR 18x/menit. Dilakukan
pemeriksaan leopold didapatkan kepala sudah masuk PAP. DJJ 115x/menit. Diagnosa
keperawatan yang prioritas kondisi tersebut adalah?
a. Resiko infeksi
b. Nyeri
c. Resiko gawat janin
d. Gangguan rasa nyaman
e. Anxiety
6. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G1POAO usia kehamilan 37/38 minggu datang ke
UGD dengan keluhan merasa merembes cairan. Pasien menyatakan sangat khawatir dengan
kondisinya. Perawat kemudian melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan TD
120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5 C, DJJ 138 x/menit.
Pemeriksaan terpenting selanjutnya yang dilakukan perawat untuk memastikankondisi pasien
tersebut adalah?
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan lakmus
c. Pemeriksaan leopold
d. Pemeriksaan protein urine
e. Pemeriksaan hcg dalam urine
7. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G1P0AO usia kehamilan 38/39 minggu datang ke
UGD diantar suami dengan keluhan merasa kenceng-kenceng dan keluar cairan ketuban yang
banyak 1 jam yang lalu. Pasien menyatakan sangat khawatir dengan kondisinya. Perawat
kemudian melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 80
x/menit, RR 21 x/menit, suhu 36,7 C, DJJ 140 x/menit, pembukaan 1.
Intervensi keperawatan prioritas yang bisa anda lakukan pada kasus diatas adalah?
a. Menyiapkan induksi
b. Meminta pasien bedrest
c. Memberikan terapi cairan
d. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien
e. Menyarankan untuk jalan-jalan agar cepat pembukaan serviks
8. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G1P0AO usia kehamilan 39/40 minggu datang ke UGD
diantar suami dengan keluhan merasa kenceng-kenceng dan keluar lendir bercampur darah.
Perawat kemudian melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan TD 110/70 mmHg,
Nadi 85 x/menit, RR 19 x/menit, suhu 36,3 C, DJJ 134 x/menit, pembukaan 4.
Kira- kira berapa ja jam lagi pasien akan melahirkan ?
a. 6-7 jam
b. 8-9 jam
c. 10-11 jam
d. 12-13 jam
e. 14-15 Jam
9. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G1P0AO usia kehamilan 40/41 minggu datang ke UGD
diantar suami dengan keluhan merasa kenceng-kenceng dan keluar lendir bercampur darah.
Perawat kemudian melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan TD 110/80 mmHg,
Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,3 C, DJJ 134 x/menit, pembukaan 2.
Kira- kira berapa ja jam lagi pasien akan melahirkan ?
a. 6-7 jam
b. 10-11 jam
c. 12-13 jam
d. 14-15 Jam
e. >15 jam
10. Seorang Ibu berusia 28 tahun G1P0A0, datang ke Rumah Bersalin karena perut terasa
kenceng – kenceng dan sudah mengeluarkan lendir bercampur darah. Ibu tampak
meringis kesakitan saat kontraksi uterus. Dari hasil pemeriksaan VT didapatkan hasil
pembukaan serviks 4 cm, selaput ketuban masih utuh.
Apakah tahapan persalinan yang sedang dialami oleh ibu tersebut?
a. Kala I fase laten
b. Kala I fase aktif
c. Kala II persalinan
d. Kala III persalinan
e. Kala IV persalinan
11. Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38/39 minggu, datang ke
BPS pukul 08.00 WIB, mengeluh perut kenceng-kenceng, hasil pemeriksaan : KU baik,
TD : 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah
masuk PAP, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh, ibu
mengatakan cemas menghadapi persalinan. Setelah dilakukan evaluasi selanjutnya, ibu
menyatakan ingin meneran, tindakan anda adalah?
A. Memecah ketuban
B. Memimpin persalinan
C. Memastikan pembukaan lengkap
D. Menganjurkan ibu untuk mengatur pernafasan
E. Memposisikan miring ke kiri

12. Seorang perempuan usia 22 tahun dengan G2P1A0 hamil 39/40 minggu berada di ruang
bersalin dengan kondisi pembukaan sudah lengkap dan ketuban telah pecah. Pemeriksaan
lanjutan menunjukkan KU baik, TD : 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, respirasi
24x/menit, DJJ 145 x/menit.
Tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat dengan kondisi pasien tersebut adalah?
A. Masase uterus
B. Memasang infuse
C. Memimpin persalinan
D. Menyuntikkan oksitosin
E. Membantu mengeluarkan plasenta dulu

13. Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G2P1A0 hamil 40/41 minggu berada di ruang
bersalin. Pemeriksaan menunjukkan KU baik, TD : 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
respirasi 24x/menit, dengan kondisi pembukaan sudah lengkap dan bayi telah lahir.
Tindakan terpenting selanjutnya yang dilakukan perawat adalah?
A. Masase uterus
B. Memasang infuse
C. Menilai APGAR Score
D. Menyuntikkan oksitosin
E. Membantu mengeluarkan plasenta

14. Seorang perempuan G2P1A0 usia 29 tahun datang ke poli hamil untuk kontrol karena
usia kehamilan sudah 42/43Mg minggu tapi belum ada tanda-tanda persalinan. TTV
menunjukkan TD 110/80 mmHg, Nadi: 85x/menit, RR 19 x/menit. Dilakukan
pemeriksaan leopold didapatkan kepala sudah masuk PAP. DJJ 125x/menit. Tindakan
prioritas yang anda lakukan adalah?
a. Disarankan untuk kontrol 1 minggu lagi
b. Kehamilan diakhiri dengan Induksi
c. Disarankan untuk pulang dan banyak beraktivitas
d. Dilakukan pemecahan selaput ketuban
e. Dipimpin bersalin

15. Seorang perempuan berusia 26 tahun , GIP0A0 hamil 38/39 minggu datang ke RS
dengan keluhan sejak malam hari merasakan konraksi yang semakin lama semakin
meningkat. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 85x/menit, RR
20x/menit. Intervensi prioritas selanjunya yang dilakukan oleh perawat adalah?
a. Lakukan pemeriksaan leopold
b. Lakukan pemeriksaan lakmus
c. Lakukan pemeriksaan VT
d. Lakukan pemeriksaan NST
e. Lakukan pemeriksaan laboratorium

16. Seoran Seorang perempuan berusia 30 tahun P4A0 setelah 3 jam melahirkan dirujuk ke
UGD dengan kondisi perdarahan post partum, Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan
darah 80/60 mmHg, nadi 90 x/rmenit, frekuensi nafas 24x/ menit, suhu 36C, saat
diakukan palpasi tidak ada kontraksi uterus, tampak pucat dan sangat lemah. Diagnosa
keperawatan prioritas apa yang ditegakkan oleh perawat adalah?
a. Pola nafas tidak efektif
b. Resiko syok hipovolemik
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan rasa nyaman
e. Anxietas

17. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2002 setelah 1 jam melahirkan kondisi fundus
lembek, Tekanan darah 100/ 70 mmHg, frekuensi nadi 78 x/rmenit, frekuensi nafas 20
x/ menit, suhu 36,5 C, tidak ada kontraksi uterus.
Tindakan apa yang harus dilakukan perawat untuk penanganan awal kasus diatas?
a. Massage uterus
b. Menyiapkan darah transfusi
c. Mengkaji penyebab perdarahan
d. Kolaborasi Memberikan injeksi oksitoksin 10 unit IM
e. Kolaborasi memberikan cairan parenteral tetesan cepat

18. Seorang perempuan berusia 23 tahun P2002 berada di ruang bersalin, melahirkan dan
terdapat luka robekan pada perineum. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya
perdarahan. Hasil pemeriksaan fisik Tekanan darah 110/ 80 mmHg, frekuensi nadi 78
x/rmenit, frekuensi nafas 22 x/ menit, suhu 36,6 C Tindakan prioritas yang perawat
lakukan adalah?
a. Melakukan masase uterus
b. Melakukan heating
c. Menyiapkan darah transfusi
d. Kolaborasi memberikan cairan parenteral tetesan cepat
e. Mengkaji penyebab perdarahan
19. Seorang perempuan berusia 25 tahun P2002 berada di ruang bersalin. Melahirkan 1 jam
yang lalu, kondisi tidak terdapat luka pada perineum. Pemeriksaan didapatkan TD 120/70
mmHg, nadi 78x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,4C, Palpasi uterus kuat, palpasi kandung
kemih penuh, perdarahan masif. Tindakan prioritas yang anda lakukan adalah?
a. Melakukan masase uterus
b. Mengosongkan kandung kemih
c. Menyiapkan darah transfusi
d. Kolaborasi memberikan cairan parenteral tetesan cepat
e. Mengkaji penyebab perdarahan
20. Seorang ibu nifas berusia 26 tahun dirawat di rumah sakit post operasi caesar hari
pertama, Ibu mengeluh nyeri pada perut, nyeri bertambah bila bergerak, berkurang bila
istirahat, skala nyeri 5, sifat nyeri hilang timbul. Ibu mengatakan tubuh merasa lemah.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ada luka bekas operasi caesar sepanjang 15 cm.
pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan darah 110/80 mmHg,frekuensi nadi 98
x/menit, suhu 37,6ºC, frekuensi nafas 23 x/menit.
Apakah intervensi yang paling tepat dilakukan oleh perawat pada kasus di atas?
a. Lakukan perawatan luka post operasi
b. Ajarkan teknik relaksasi distraksi
c. Ajarkan mobilisasi pada ibu post operasi Caesar
d. Ajarkan teknik relaksasi distraksi saat dilakukan perawatan luka
e. Lakukan teknik relaksasi distraksi saat dilakukan mobilisasi

21. Seorang ibu nifas usia 23 tahun dirawat di rumah sakit, melahirkan bayi pertama kali.
Pada hari pertama ibu mengeluh ASI belum keluar, payudara teraba kencang, sering kali
ibu bingung karena ini adalah anak pertama. Observasi posisi bayi ketika menyusu
kurang tepat. Apakah prioritas intervensi yang dapat dilakukan perawat pada kasus di
atas?
a. Ajarkan perawatan payudara
b. Ajarkan teknik menyusui yang benar
c. Berikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya ASI bagi bayi
d. Berikan pendidikan kesehatan mengenai nutrisi ibu post partum
e. Berikan motivasi pada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya

22. Seorang ibu berusia 25 tahun melahirkan bayi secara spontan pervaginam pada pukul
07.00 WIB, 2 jam kemudian perawat melakukan observasi terhadap proses involusinya.
Berikut ini manakah hasil pemeriksaan fisik dari perawat terhadap proses involusi yang
normal pada kasus di atas?
a. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
b. Tinggi fundus uteri 2 jari diatas umbilicus
c. Lochea rubra, berwarna merah dan bau busuk
d. Lochea serosa, berwarna merah dan bau anyir
e. Lochea alba, berwarna kuning
23. Seorang perempuan post partum hari ke 5 (P2A0) diperiksa oleh perawat yang sedang
melaksanakan kunjungan rumah. Dari anamnesa diperoleh data perempuan tersebut
merasa lemas hingga membatasi aktivitas, konjungtiva anemis. Ibu mertuanya
mengatakan perempuan yang baru melahirkan tidak boleh mengkonsumsi makanan yang
bervariasi dan harus dibatasi sesuai budaya yang ada.
Apakah tindakan perawat untuk mengatasi masalah pada kasus di atas?
a. Memberikan contoh menu makanan sehat ibu post partum
b. Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering dan meningkatkan konsumsi sayuran
c. Menyampaikan bahwa pemahaman ibu mertua tentang nutrisi ibu post partum salah
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi ibu post partum pada
keluarga
e. Melibatkan keluarga dalam mendukung nutrisi ibu post partum

24. Seorang perempuan P2A0 diruang bersalin melahirkan dengan kondisi bayi menangis
kuat, warna kulit merah, gerakan aktif, dan frekuensi nafas 30 x/menit. Perawat telah
memeriksa tali pusat janin sudah tidak berdenyut.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
a. Memotong dan membungkus tali pusat
b. Mengikat dan memotong tali pusat
c. Mengukur dan mengikat tali pusat
d. Mengurut dan mengklem tali pusat
e. Mengikat dan mengklem tali pusat

25. Seorang perempuan berusia 24 tahun in partu kala II. Kontraksi baik, kuat dan teratur,
mengejan maksimal, dilakukan episiotomi. Tampak kepala sudah lahir, bahu dan
akhirnya bayi lahir menangis spontan, tali pusat di urut, di potong dan di klem.
Tindakan selanjutnya yang perawat lakukan adalah?
a. Menelungkupkan bayi di dada ibu untuk IMD
b. Melakukan penegangan tali pusat
c. Melakukan injeksi oksitosin
d. Membantu ekspulsi plasenta
e. Melakukan masase fundus

26. Seorang perempuan berusia 25 tahun melahirkan bayi pada usia kehamilan 38 minggu
dengan BB 3500 kg, PB 50 cm. Saat bayi lahir Apgar Score di nilai 8/9.
Apakah tindakan keperawatan yang saudara lakukan untuk mencegah kehilangan panas
dari badan bayi?
a. Begitu bayi lahir langsung dimandikan
b. Menempatkan bayi di tempat tidur yang ada perlaknya
c. Mengeringkan bayi setelah lahir
d. Begitu bayi lahir bungkus dengan kain ibunya
e. Meletakkan bayi dekat dengan jendela
27. Seorang perempuan berusia 38 tahun berada pada fase persalinan kala II, terjadi ekspulsi
bayi. Perawat langsung menilai kondisi bayi dan didapatkan hasil frekuensi denyut
jantung 90 x/menit, pernafasan lambat tidak teratur, tonus otot sedikit fleksi, refleks
rangsangan sedikit dan warna eksteremitas kebiruan.
Berapakah nilai APGAR Score pada bayi di atas?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7

28. Seorang perempuan berusia 20 tahun berada pada kala II. Kontraksi baik, kuat dan
teratur, mengejan maksimal, dilakukan episiotomi. Tampak kepala sudah lahir, bahu dan
akhirnya bayi lagir dengan nilai APGAR 4. Apakah tindakan selanjutnya yang perawat
lakukan untuk bayi tersebut?
a. Inisiasi Menyusu Dini
b. Injeksi Vitamin K
c. Injeksi Imunisasi
d. Oles salep mata
e. Resusitasi bayi baru lahir
29. Seorang ibu multipara, usia 28 tahun, dirawat di bangsal maternitas. Pasien masuk masa
nifas hari ke 2 postpartum, pasien mengeluh mules terutama saat menyusui, sehingga ibu
enggan untuk menyusui dan tidak bisa tidur. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan payudara
lembek, colostrum +/+, kontraksi uterus baik, Tinggi Fundus Uteri (TFU) 2 jari dibawah
pusat, lochea rubra cukupan dan tidak bau.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Kurang pengetahuan
b. Gangguan rasa nyaman
c. Gangguan pola tidur
d. Resiko perdarahan
e. Resiko infeksi

30. Seorang ibu primipara, usia 28 tahun, dirawat di bangsal maternitas, 8 jam postpartum
pasien mengungkapkan takut untuk kencing karena luka jahitan pada perineumnya terasa
perih. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TFU 1 jari diatas pusat, kontraksi uterus baik,
vesika urinaria teraba distensi, pada perineum terdapat jahitan, keadaan jahitan baik.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Resiko perdarahan
c. Resiko infeksi
d. Retensi urine
e. Ansietas

31. Seorang perempuan berusia 27 tahun, para 2, nifas hari ke 2, bayi pintar menyusu. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatakan payudara lembek, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, Colostrum +/+ . Ibu pinginnya mau memberikan ASI tetapi karena ibu
bekerja setelah melahirkan maka ibu memutuskan untuk memberikan susu formula saat
ditinggal kerja.
Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
A. Anjurkan ibu untuk melakukan stimulasi pada puting susu
B. Motivasi ibu untuk tidak bekerja
C. Ajarkan ibu untuk memerah ASI selama ditinggal kerja
D. Berikan dukungan pada Ibu
E. Berikan nutrisi adekuat

32. Seorang perempuan berusia 21 tahun, primipara, nifas hari ke 2, mengeluh ASI keluar
sedikit , nyeri pada puting saat menyusui dan bayi hanya menghisap pada puting saja.
Pemeriksaan fisik didapatkan payudara penuh, puting susu menonjol dan lecet, Colostrum
+/+.
Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
A. Anjurkan untuk memerah ASI untuk merangsang pengeluaran ASI
B. Motivasi Ibu untuk meneteki setiap 3 jam sekali
C. Berikan PASI untuk memenuhi kebutuhan bayi
D. Ajarkan teknik menyusui yang benar
E. Ajarkan perawatan payudara nifas

33. Seorang ibu multipara, nifas hari ke 2 postpartum mengeluh mules terutama saat
menyusui, sehingga ibu enggan untuk menyusui dan tidak bisa tidur. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan payudara lembek, colostrum +/+, kontraksi uterus baik, Tinggi Fundus
Uteri (TFU) 2 jari dibawah pusat, lochea rubra cukupan dan tidak bau
Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
a. Anjurkan ibu untuk mobilisasi untuk mencegah locheastasis yang dapat meningkatkan
rasa mules
b. Jelaskan bahwa kemunngkinan penyebab mules adalah karena adanya infeksi pada
rahim
c. Anjurkan ibu untuk memerah ASI sehingga ibu tidak perlu menyusui secara langsung
d. Jelaskan penyebab mules akibat kontraksi uterus dan itu adalah fisiologis
e. Anjurkan ibu untuk tetap meneteki
34. Seorang perempuan berusia 21 tahun, primipara, nifas hari ke 2, mengeluh ASI belum
keluar. Pemeriksaan fisik didapatkan payudara keras, puting susu menonjol. Colostrum +/
+.
Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
a. Anjurkan untuk memerah ASI untuk merangsang pengeluaran ASI
b. Motivasi Ibu untuk meneteki setiap 3 jam sekali
c. Berikan PASI untuk memenuhi kebutuhan bayi
d. Ajarkan teknik menyusui yang benar
e. Ajarkan perawatan payudara nifas
35. Seorang bayi baru lahir dengan berat badan lahir 3500 gram. Pada hari kedua bayi
mengalami penurunan berat sebanyak 50 gram. Pada bayi dilakukan inisiasi menyusui
dini dan juga pemberian asi eksklusif, namun ASI masih sedikit keluar. Ibu merasa cemas
dengan penurunan berat tersebut.
Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
a. Anjurkan Ibu untuk memberikan PASI untuk mencegah penurunan berat badan
b. Anjurkan Ibu untuk memberikan cairan glukosa untuk mencegah hipoglikema
c. Anjurkan ibu untuk menghentikan pemberian ASI sampai dengan ASI keluar
d. Anjurkan pada ibu untuk tetap menyusui tanpa pemberian PASI
e. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui disertai pemberian PASI

Anda mungkin juga menyukai