Anda di halaman 1dari 43
~~ ogi pertama kali digunakan ol 1854 untuk membedakannya dengan cabang filsafat lainnya yait ontology (Hunnex, 1986: 3). Secara kebahasaan (etimologi), istilah ‘epistemologi_ berasal dari bahasa Yonani yakni episteme dan logos. Jka kata yang pertama disebutkan berarti pengetahuan (knowledge), maka kata yang bel disebutkan berarti imu atau teori (theory). Jadi, jika melihat dari sits ebahasaantesebut, epistonology dapat dimengert sebagai eori pengetahuan (theory of trowledge) Pranatka, 198733), ‘Adapun 1 secara terminologis, kita dapat 1 ii lara ean th La Dipindai dengan CamScanner Dipindai dengan CamScanner Base “ase ior digunakan ‘Kebenaran tentukan s lalui pengalaman (koresponde dalil-dalil, definist antara filsafat dengan a , ‘ekarang misalnya,dimasa alu dsebur sata nj tampak misalnya Se ye (1621727 Mai meter, fia dan mekanik Tggristehend oan avn gaya beat (gravitas) dun Kaldalvkadah mekankanya dalam bubunys vag bes Pils Netra Pinca Mthmatn (Ast-asas Matematika, Filsafat Jee tes) Jadu menurjukkan Bawa fia mash dla inghup flat lam. vgs smenunukdan menyaruna fst denen ‘matematika dan fisika sampai era Newton. Namun, tanda-tanda dengan imu pengetahuan itu mulaitampaksetelah kemunculan ‘Roguote Come (17891857) dengan ist poivi(renya, Lewatposivsmenya, Core tei ban baas {imu pengetahuan dengan non-ilmu yakni ats dasarfakta yang bisa dibuktkan secara empiris dan metodologs. rmengemukakan tert ottvanya dak terepas dari pengaruh penerapan metode empirseksperimental faa iu alam, Comte Kemudian meletakkan fundasissiolog! di atas metode empiris dan ‘penisakanya dar fisafat sosalyang lah berkembangsjak Socrates Plato dan Aristotle, tidak memenuhi syaratkellmiahan (maksudnya dia anggapterlalospekulaif, sehingga es Ee oe perc ‘seraya 5 psikologi, memis introspeksi Freudian yang dianggapnya tidak ilmiah. a pr BAB2:EPISTEMOLOG! Q 33 Dipindai dengan CamScanner Dalam epistemologi Barat, dua pandangan ini, yakni rasionalisme dan ‘empirisme, merupakan dua aliran yang paling banyak diterima dan paling dominan di antara sumber pengetahuan lainnya. Namun, di samping dua pandangan tersebut, ada juga beberapa pandangan yang menyebutkan sumber pengetahuan di luar rasionalisme dan empirisme tersebut. Bertrand Russell, } misalnya, membedakan dua macam pengetahuan. Yaitu pertama adalah pengetahuan melalui pengalaman (knowledge by acquaintance) di antaranya yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui (a) data indrawi (sense data), (b) benda- benda memori (objects ofmemory),(c) keadaan internal (internal states) dan (d) dint kita sendiri (ourselves). Adapun yang kedua adalah pengetahuan melalui deskripsi (knowledge by description), yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui (@) orang lain dan (b) benda-benda fisik, namun bukan hasil pengamatan akan tetapi konstruksi (Hunnex, 1986: 3). | Adapun Ted Honderich (1995: 931) mengemukakan beberapa sumber pengetahuan (sources of knowledge). Di antaranya seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut. ee) ee” Gambar Sumber Pengetahuan Menurut Honderich Dalam gambar tersebut terlihat bahwa Honderich bahwa rasionalisme (reason) dan empirisme (perception) termasuk dalam 34 QO FILSAFATILMU © Dipindai dengan CamScanner sumber pengetahuan, Namun, selain dua itu, Honderich juga memasukkan sumber-sumber pengetahuan yang lain seperti yang tertera di gambar tersebut yakni memory, introspection, precognition serta sumber-sumber lain. Adapun R. John Hospers (1967) juga mengemukakan sejumlah sumber pengetahuan. Berikut ditampilkan dalam bentuk gambar beberapa sumber fey i yang dikemukakan oleh Hospers tersebut (Hospers, 1967: 123-143). ¢ Revelation RTI e Reason adi apes Oe redgiag ¢ Intuition Sezer Gambar Sumber Pengetahuan menurut Hospers Di gambar tersebut terlihat ada enam sumber pengetahuan yang dikemukakan oleh Hospers di antaranya yakni sense experience (pengalaman indrawi), reason (akal-budi), authority (otoritas), intuition (intuisi), revelation (wahyu) dan faith (keyakinan). Seperti yang terlihat, ada yang sama dan ada pula yang berbeda antara pandangan Hosper dan Honderich tadi terkait sumber-sumber pengetahuan. Di tulisan ini akan diterangkan sebisa mungkin menyangkut sumber-sumber pengetahuan yang dicantumkan baik oleh Hospers maupun oleh Honderich tersebut. 1, Perception (Persepsi/Pengamatan Indrawi) Persepsi adalah hasil tanggapan indrawi terhadap fenomena alam. ‘Adapun istilah yang lebih umum untuk istilah persepsi ini adalah empiri atau pengalaman’ (empeiria; experiential). Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang diterima dalam epistemologi (Barat dan Islam). BAB 2:EPISTEMOLOGI Q 35 © Dipindai dengan CamScanner lan ea secara langsung danib s (deduks-induks). Intuisi merupakan ahuan secaratibatiba dan secara lang Fees s pengamatan atau pengalaman. Misalnyas pel “Archimedes tatkala ia merasakan berat badannya berkurang ketika ia ma olam renang, dan secara tiba-tiba ia langsung menemukan jawaban_ ‘apa yang dipikirkannya, sehingga ia berlari dan berteriak, “Eureka, Ew (telah kutemukan!) (Bagus, 1996: 364-365). it Istilah intuisi ini sangat dikenal melalui (: menguasai secara mendalam ilmu-ilmu alam da matematika, dan di masa mudanya ia mel positivisme, tetapi kemudian perhat ian beralih pada masalah filsafat dan hidup. Bel Gambar Henri Bergson ‘Sumber: http://www.babelio.com 38 Q FILSAFATILMU Dipindai dengan CamScanner ‘intuit. Bergson berpikir dalam bentuk “riak gelombang” ketimbang dalam “konsep-konsep sistematis” dan logika yang kaku. ‘Metodenya hanya dapat digambarkan dalam suatu gerakan dinamis, sesuai dengan bagaimana enyataan itu dialami, "Bergson membedakan “pengetahuan mengenai” (knowledge about) dengan “pengetahuan tentang” (knowledge of). Pengetahuan mengenai disebut pengetahvan diskursif atau pengetahuan simbolis (pengetahuan anggup menangkap dunia dalam keberubahannya/ 4eberlangsungan yang esensial. Dari hasilintuisi (a priori) tentang seluruh kenyataan, ia menyatakan bahwa pengetahuan dan eknolog yang berbeda: sesuatu yang berlaitan sentra dan merupakan kemampuan primer BAB2:EPISTEMOLOGIQ 39, Dipindai dengan CamScanner tw © 1orowaisiaa:c ave -ueweyeSuad yoyo ueymuanp ([ssodoud/teenekusad) sso ehtnyepn ug uous 1p uemndusoy wey}ead neve ueseyeuad sosoxd yeep !YMPUL sympa ‘py wezeeuad jopow redusoay Suenan yeueg 2pypes uEyeded wee FPS “tengo emp weep weyeunsp veut Sued Buk seed PP ‘en uepe synpop tp sympurundepy-um-ue uep eA) eg) -ssympop (2) fSxnpul (1) ayes ue ease “were uevejeuag jaPOU-}aPOW 'O -uemeuad yopour pou Suen oye we weseegued ‘ay quesag wapy eytseUw BuezeAeS EPP ues exes wep ensued J2quns eos deBSuerpriogymog Suck euruweedesiog HPO 1 seeds iotoq epuy eles mada ypuRpuOH mee sa edurpued wep se Sa eg angina sea ea} Sued wena Bnd PIS mp ese syequsoy eX enp Uoe ekurpoy eq, Hep ‘Boopoions ye,“ nar Sorpm ener yoga weynjreip Suk eT wesefrjad eeu yerepe (ey190] wep eseyeq ynseULI2:) ‘ojoporayy -muuauio yeqm/uereeped eeu Suevdos sewiojuy neIe uryegmeg‘syy-rie uvinfedoou Bunk uenfeed eins verre opis aque it eusuous uerelefad wey spmsrunuor, ngastp wseteod see ove "ue seequou ued uefeed ees uysinpag omy ueseera cece ee, eegos unig mae meus eprom eos fwriavawsis © 0c nleod wav neve pis on, wei =A 0. wap inganp B0ekBuepi nee) (e189[¥8n) yop ‘Bowopeiau ings uergpaiodaus reine sun eve-ei> Junuay seuequaus Sued seaty Meepie see ae uenyeyaduad nut! yeyes)14 Uep IBojoporayy “3 ‘sige a cxBurqunind jelous uengeafvad nam (sneatei) oe vow saan ores weungy uepesnysongensiod emiueantonmeatoge tan ueyeynwafuau neon PYDTT ueySumpas uetuoday uep uenyeroSeed nu ese ueyes2}9y wepemSuoUs AUTEN seurOgeH (sie Uedup Hoot ereiue ueweyr2124 epe) este ieqeizew Uep ieLIeY UEYEYBuTUOLe Smun npiod nnsn{(Sojouye uep) uengeio8uod mus: eayeg efauevey. ra e-snpye pL yeAueg wan ‘yured edues uenyeuad NUN UID (Geer 4S) ru 3uek eXepng- esos Sfa1U0y UEP pypUDd ssod se Uys Hiuuereuagay Sues ,jeuojstsod seuamyolgo, weBuap fut nyelqnsiaa Sted Sr nya(go wepnqosuow uag eAarewy eyeUnip Sed Suepued npn neTe gpyedsied ‘eusSipered ueyresepiog “ehuSurpiq fp uemnust yelnios ojo EP "euruaxp nix oo ueseuagay “eAupnsyet sryotqnssaiu eAepng,es08 Pwo) yped ueyeunsp redox ygay deduemp seuamyelansiowut 3n991G0 eins nueuod eeqas ueyeunsip deve pnyofqnssanu yas na} euerey, 4 Suereyos ueainuy yop isnungp uep eusoup ep equ segaq ued ma fp ‘jmya(go ‘esroarun Suek nus dasuoy -(329f uous) eden, 508 Brbos ymuaqpisynnsuoymp Sued ergs edo eiueDye ep (yegniag) SRL jing edepng-qersos evowouy ‘na uejas(emjd del ueyE ‘wre eso5/maes 2pm ein{ eau eéepnq weyyeg ure UEp yedec HeqeIeAseu NeTE EEE Jeyeredseur ueduop eures yepn ueu reyere(seur eéepne ‘essauopuT e4epNA Undnew ‘equsy ekepng ‘uney equaury eéepng ueBuop wures TepH EAUOUTY Mrpng) miuauioa (suoisry) noqem uep Suens ‘eduros ueSuap eys02 ‘eAuIY “edepng pisos syo1uoy uefuap 32:01 eure eXepng- ess PuDIUOUDy Exe “(were euowouay uversowosay) resiantun ayisioq ree euoWoUD ey IeduD Hp moyen denas xmun eures nyejs yeph exepng; (esos euowousyeped eye) Muuesery ewuoyp Sueimy wary exoweuny wep e4epnq ‘esos nus-AU 2iun ekusnsnipy essaaqun myepag Sues wenyeradued nus uP eAuesY “ma (wrapow) yer Hp 2esoq uejdeqas yejouaus sustwopounsod uep sniz os) Eye ‘SEP {8p enuios eunsauous yep ‘ouisan}sod-asod yoxos ru Suess esews yun WeSuepos (oustanysod) ruausodsye-surduro Bue4 wenqenoSuod nay > aun edor yiga| ‘sexe rp ueyeAnUDAAP BueK ueneaBad Mu HID & Dipindai dengan CamScanner biologi, dan lain-lain, Demikian pula filsafatilmu pengetahuan sosial asi dapat dibahas lebih khusus pad: Khu: ' dimengerti sebagai reflek: pengetahuan itu sendiri. A. Cé ry reflextion). Yaitu pemikiran kkritis dan radikal mengenai berbagai aspek ilmiah. Refleksi tahap kedua ini berbagai cabang pengetahuan ilmiah. Liang Gi definisi yang dikutipnya, merumuskan bahw: ‘membahas landasan (foundation) dari ilmu p Konsep-konsep dasar, anggapan-anggapan dasar (asumsi d permulaan, struktur-struktur teoretis, dan kriteria kebenaran Gie, 1991: 62). ‘Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus utama dalam bahasan fil ilma pengetahuan di antaranya adalah: Penting dalam Filsafat IImu Pengetahuan kan secara ringkas beberapaistilah (Konsep) penting ‘metodologiilmu, (b) analisi dalam memperoleh ilmu penget 2. Studi dan justifikasi (pemben: digunakan ilmu pengetahuan s 3. Studi tentang keragaman bidang ilmu serta ‘persamaan, perbedaan, serta persoalan paradi 4. Studi tentang konsekuensi-konsekuensi pen kita tentang realitas, pemahaman kita tent logika dan matematika dengan realitas, sumber-sumber ilmu pengetahuan pengetahuan dengan subjek (ilmuwan) serta dengan estetika). (Hubungan ilmu pengetahuan dengan tentang nilai moral (etika) menjadi pembahasan y; erhatian akhir-akhir ini. Ketika dirasakan begitu banyak dampak nega penerapan ilmu pengetabuan dan teknologi terhadap manusia daf ‘pengetahuan, Ada hubungan ; seseorang memanaskan seng, tia, besi dan kemudian bbahwa seng, timah, besi yang ia panaskan itu memuai, maka nuk menark hubungan antarapemanasan dengan pemsian Penjlasan terkait hubungan antara fakta-fakta itu disebut BAB :FILSAFAT ILMUPENGETAHUAN 73 72 Q FILSAFATILMU © Dipindai dengan CamScanner yang dikandung fakta itu. Filsafat tidak menerima fakta secara dangkal. Misalnya pandangan yang menyatakan bahwa ketidakterkaitan antara fakta dengan teori sebagaimana dikemukakan pendukung positivisme. Dalam filsafat ilmu yang berkembang sekarang ini (post-positivisme) dinyatakan, bahwa paradigma kerangka teori yang digunakan ilmuwan memengaruhi pengamatan dan penjelasan kita tentang fakta. Thomas Kuhn atau Michel Polanyi contohnya, menyatakan bahwa fakta tidak bisa bicara sendiri, fakta hanya berbicara dalam kerangka teori atau pandangan dunia/paradigma tertentu. Newton di awal masa Modern, umpamanya memandang alam sebagai sebuah mesin raksasa yang dapat dijelaskan berdasarkan hukum- hukum gerakan. Pandangan ini tidak diperoleh melalui Pengamatan, akan tetapi merupakan suatu pra-anggapan, suatu “pandangan metafisik”. 2. Konsep Dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta, kita menggunakan bahasa dan simbol (konsep). Iimu pengetahuan diawali dengan menciptakan konsep- konsep untuk mendeskripsikan fakta atau dunia empiris. Semua bidang ilmu memiliki konsep-konsep untuk mendeskripsikan dunia empiris yang menjadi fokus kajiannya. Adapun konsep itu merupakan abstraksi yang mewakili objek, sifat-sifat satu fenomena tertentu. Misalnya konsep “demokrasi”, “feminis”, “modernisme”, “struktur”, “ruang”, “waktu’, dan lain-lain. Konsep dalam ilmu pengetahuan sosial-budaya mengacu pada sifar- sifat dari objek yang dipelajari. Konsep (1) membantu seseorang untuk menentukan sifat-sifat mana dari kenyataan/fenomena yang menjadi fokus kajian atau pent di antara kelompok ilmuwan, sehingga membantu anggota (komunitas) ilmuwan untuk berkomunikasi di antara mereka. Konsep bukan fenomena yang aktual, akan tetapi abstraksi tentang objek/ fenomena. Konsep (2) memberi kita sudut pandang (standpoint) yang mengarahkan dan membantu kita untuk mengamati hal-hal tertentu. Konsep juga (3) berfungsi sebagai sarana untuk membantu mengorganisir gagasan, data, dan pengklasifikasian serta menggeneralisasi fenomena yang diamati. Misalkan, Anda mau menulis/meneliti tentang globalisasi. Anda tentu harus menjelaskan terlebih dahulu atau membuat definisi tentang globalisasi itu, dengan menjelaskan sifat-sifat esensi dan empiris dari globalisasi. Fungsi konsep selanjutnya adalah konsep (4) sebagai bahan dasar bagi teori, Konsep Merupakan unsur penting dalam teori, sebab konsep menentukan isi dan bentuk teori, Konsep-konsep yang dihubungkan secara sistematis dan logis dapat membentuk teori, BAB 3:FILSAFATILMU PENGETAHUAN © 75, —a © Dipindai dengan CamScanner Ie are is ce 3. Definisi Konseptual dan Operasional Definisi Konseptual adalah definisi yang menggunakan k tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Misalnya “power” secara konseptual sebagai “kemampuan Jan apakah seseorang menggunakan definisi yang dirumuskannya secata onsisten atau tidak. Definisi konseprual biasanya berkaitan dengan konst ig abstrak atau yang tidak dapat diobservasi secara langsung, misalnyl logi, kepentingan, sikap, persepsi, motivasi, dan lain-lain. Agar konsep. ig abstrak dapat ditingkatkan ke wilayah observasional atau ke tin Hlaku (fenomena empiris), maka konsep abstrak itu mesti dirumuskan dalam bentuk definisi operasional (masalah ini dibahas dalam metode penelitian) "6 O FILSAFATILMU consep-konsep septual tidak bisa dinilai bent ‘au salah, walaupun tetap dapat dipertanyakan baik-buruk definisinya 4. Postulat alam ini ada, fenomei ‘mana saa, alam dapat diketahui melalui peng ‘dan rasio atau metode empiris-eksperimental, fenomena alam ditentukan oleh hukum-hukum alam (deterministik) dan seterusnya 6. Hipotesis De Groot, sebagaimana dikutip Wuisman (1996), mengemukakan tentang ilmu pengetahuan sebagai sai mnya adalah “tingke yang sudah bers \pok fakta/fenomena yang disebut dengan “hipotesis”. Hipotesis adalah pernyataan dalam bentuk fundasi atau pengandalan. Hipotesis juga dapat berarti pernyataan yang dipakai sebagai jawaban/penjelasan sementara, jika air dipanaskan 100%, maka ‘maka logam itu memual, Pernyataan (hipotesis) ini dapat dibuktikan benar ‘BAB 3:FILSAFATILMU PENGETAHUAN O77 © Dipindai dengan CamScanner atau salahnya dengan melakukan pembuktian apakah air yang dipanasta, pada temperatur 100°C bena-benar mendidin dan juga apakah logam yay dipanaskan betul-betul akan memuai ataukah tidak. ! 7. Teor Istilah teori berasal dari bahasa Yunani, yang artinya “melihat” ata “memerhatikan”. Dalam Konteks ini, teori berarti suatu pandangan atay Persepsi tentang apa yang terjdi. Teori adalah penjelasan tentang apa yan ‘erjai atau penjelasan mengapa gejala (proses) tertencu terjadi. Karena ity teori dapat dikatakan sebagai jawaban (pernyataan) tethadap pertanyaap “mengapa”. Misalnya, mengapa penggunaan jarum suntik yang berulanglay, dapat menjadi faktor pengembangbiakan penyakit HIV? Mengapa bakter fy babi kurang berkembang pada daerah tropis? (Pada ilmu pengetahuan alan) atau ilmu deduktifnomologis ada kecenderungan untuk membatasi ton ‘pada penjelasan kausalitas) Namun, ada yang memberikan definisi teori lebih longgar lagi dengan ‘mengartikan teori sebagai pernyataan (proposisi) tentang sesuatu, Padg ilmu pengetahuan sosial-budaya teor Kausalitas, karena itu dalam kelompol keunikan, uu idiografis (yang memilik ik menemukan indonesia) dan lain-lain) misalnya, tidak ada sebab-akibat yang sama pada semua revolusi, masing-masing memiliki kekhasannya tersendiri ‘Teori memegang peran penting dalam dunia ilmiah. Ada beberapa peran/ fungsi teori itu antara lain: Untuk mengarahkan observasi. b. Untuk merangkum pengetahuan. ¢. Untuk memprediksi atau mengontrol fakta (Nasution, 1991) Teori berfungsi untuk mengarahkan observasi, maksudnya adalah ketika Kita melakukan observasi dalam penelitian ilmiah, maka kerangka teori yang kita pilih/ gunakan untuk mengobservasi objek/fenomena (Fakta) yang dite itu, secara langsung baik kita sadari atau tidak, teori yang kita gunakan itd ‘mengarahkan kita untuk melihat dan menafsirkan objek/fenomena yang diteliti. Misalnya, dua orang peneliti yang melakukan penelitian tentang “stres” atau “depresi”, seorang menggunakan teori Psikoanalisa Freud dal yang seorang lagi dengan menggunakan teori humanistik Maslow, Dengal 78 Q FILsAFATILMU fang berbeda, maka kedua ahli itu akan melihat dan Ty acbtest” secara berbeda. Penggunaan kerangka ddengan kacamata yang digunakan, Kacamata yan, i . Kacamata yang dipakai (misalnya:hitam, Putih coklat, mera, kuning) akan memengaruhi warnaobjek yang daar Sementara itu, teori berfungsi untuk merangkum pengetahvan, contohnya adalah teori Gravtasi Newton. Teor gravitasi yang dikermukakan Newton, dapat menjelaskan berbagai fakta atau pengetahuan tentang fenomena alam. Gravitasi dapat menjelaskan benda jaruh, pasang naik dan surut, dan peredaran planet di alam semesta ini ‘Adapun teori berfungsi untuk memprediksi dan mengontrol fakta dapat dijelaskan serupa berikut. Dalam ilmu lingkungan (ekolog). umpamanya diketahui ada hubungan yang erat antara pemanasan bumi dengan eksploitasi ddan perusakan hutan serta polusi udara. Berdasarkan tingkat kerusakan hutan ddan polusi udara dan air, para ilmuwan dapat memprediksi bahaya yang akan timbul beberapa tahun ke depan. Misalnya, pencairan gunung es di kutub, Er an laut, tenggelamnya beberapa pulau, perubahan iklim sngaruhnya atas produksi pertanian. Untuk menghindari para ilmuwan mencoba mengontrol perusakan hutan dan berbagai tindakan misalnya dengan penanaman hutan, dapat menyerap zat Karbon, sehingga berbagai ancaman itu dapat S| , Ada Keyakinan bahvra imu pengetahuan adalah lebih wrama dari ‘kebodohan. ‘ada keyakinan bahwa pengalaman memberikan dasar yang dapat dlipercaya bagi kebenaran ilmu pengetahwan. ‘Ada tatanan kausalitas dalam fenomena alam dan fenom manusia. 5, Ada asumsi yang berkaitan dengan pengamat (penel 4. Dorongan untuk memperoleh pengetahuan s ‘kehidupan manusia. ' Pengamat/peneliti mampu menark hakikat yang ada pada fenoment yang diteliti. ¢ Masyarakat ilmiah mendukung metode em pencarian ilmu pengetahuan (Chadwick, 3. 4 H. Epistemologi dan Filsafat llmu Pengetahuan so © FISAFATILMU cepistemologi yang tidak bet Goldman mengemukakan uran-aturan/prinsip-prinsip yang harus dikus rarikan kesimpulan. Dengan. demikian, logika cepat. Dalam logika dibahas pert logika indukif dan fil dengan benar/tepat. Ada 2 apabila kita melakukan pes sesungguhnya adalah metode/cara berpikir lurus/ ‘ara penarikan Kesimpulan yang bersfat umum. Iogika deduktif ‘Sementara itu, metodologl, sePe pada pembahasan sebelumnya, membi ‘DAB 3:FILSAFATILMU PENGETANUAN O81 er © Dipindai dengan CamScanner 2, Ilmu-ilmu yang mempelajari strata biotik, yang mempelajari organisme yang hidup, seperti: ilmu hayat, ilmu Pertanian, kehutanan, peternakan, dan ilmu medis. 3, Ilmu yang mempelajari strata psikis; ilmu yang mempelajari psike (jiwa: persepsi, naluri, emosi, kognisi, afeksi, motivasi) dan tingkah laku manusia. 4, Ilmu-ilmu yang mempelajari strata khas manusia, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk yang unik dan multidimensional. Di samping itu, kita juga dapat melihat penggolongan ilmu (pengetahuan) seperti yang terhidang dalam tabel berikut. Tabel Kelompok-kelompok Ilmu [Subiek objek [TT Metode! 1 Deduktif-aksiomatis | Kepastian priori) Universalitas - Universal 2 | imu Alam Objek Eksplanasi anorganis Induktif 3) | limu Hayat Objek Empiris Eksplanasi Organik Deduktif Fungsional Induktif 4 | limu Sosial Manusia dan | Empiris, Deduktif Eksplanasi Masyarakat | induktif, Intuitif, kualitatif Verstehen Hermeneutis 5 |llmuBudaya | Manusia dan. | Empiris, Fenomenologi, | Deskripsi Karyanya Hermeneutika, Verstehen Semiotika, Framing, dil. | Kualitatif Kelompok-kelompok ilmu (pengetahuan) di atas sering disederhanakan ke dalam dua kelompok ilmu pengetahuan, yaitu; (1) kelompok ilmu Pengetahuan alam (fisika, kimia, astronomi, biologi, dan lain-lain) dan (2) Kelompok ilmu sosial-budaya, Kelompok ilmu pengetahuan alam disebut juga kelompok ilmu nomotetis, lantaran tujuan penelitian dalam bidang ini adalah mencari hukum-hukum (nomes). Metode yang digunakan biasanya adalah metode empiris-kuantitaif dengan model penjelasan kausalitas tentang fenomena alam, Karena itu, kelompok ilmu ini disebut juga ilmu empiris- BAB 3:FILSAFATILMU PENGETAHUAN Q 83 © Dipindai dengan CamScanner peberapa aksioma geometris. Gagasan Copernicus ini mendapat tentangan dari kalangan eercja yang menerima pandangan geosentris dari Ptolemeus. leh pihak kalangan gereja pandangan Ptolemeus dianggap lebih tepat dibandingkan dengan pandangan heliosentris, Kalangan gereja sadar jikalau pandangan Copernicus diterima berarti semua tatanan dan kehidupan manusia akan rusak (Santoso, 1977: 68), Galileo dan Newton memperkuat Gagasan Copernicus. Galileo menggunakan teleskop dalam observasi gerakan planet. Alam, menurutnya, adalah sebuah “buku besar” dan kita dapat membacanya jika kita menguasai pahasanya. Bahasanya adalah segitiga, lingkaran (bahasa geometri). Alam seperti bola dan segenap benda-benda angkasa bergerak secara teratur dalam satu lintasan (circular uniform motion). Galileo mengemukakan bahwa Venus dan Mercurius seperti bulan, tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan mendapat pantulan cahaya dari matahari. Galileo menemukan lintasan peluru, hukum gerak dan menemukan Yupiter. Adapun Newton (1643- 1727) menemukan teori gravitasi, perhitungan calculus dan optik. Galileo dan Newton telah melakukan prinsip kerja ilmiah melalui pengamatan yang teliti, penyingkiran hal yang tidak termasuk hal yang diamati, idealisasi, penyusunan teori yang spekulatif yang didasarkan atas fakta, pengukuran, prediksi serta pengujian teori yang didasarkan atas perhitungan matematis (Santoso, 1977: 75: Tokoh lain, Rene Descartes, setelah mengemukakan metodenya, berkeya- kinan bahwa dengan metodenya itu manusia akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dengan itu umat manusia akan menjadi penguasa dan alam (maitres et posseseuors de la nature). Rene Descartes menempati imewa dalam dunia filsafat sebagai Bapak Pemikir Modern. Ia dianggap membawa suatu revolusi pemikiran yang dikenal dengan revolusi Cartesian. Melalui kesangsian metodis, ia menemukan gagasan “cogito ergo sum” (saya berpikir, maka saya ada). Ia menempatkan rasio sebagai ukuran dan Penentu kebenaran. Sesuatu benar, jika rasional. Ia mencari dan membentuk satu ilmu induk m satu prosedur (metode ilmiah), yaitu metode tasional-deduktif yang ia peroleh dari metode keraguannya. Pandangannya tentang alam semesta sebagai sebuah mesin yang bergerak secara mekanis Menggantikan pandangan alam yang teleologis pada Aristotelian. Pada pertengahan abad ke-17, usaha untuk pengembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi bukan sekadar dilakukan oleh individu, akan tetapi juga oleh kelompok ilmuwan beserta dengan majalah ilmiahnya. Pada tahun 1662 lahir Royal Society di Inggris dengan majalah ilmiah yang berjudul Philosophical Transaction, Academie des Sciences dan di Prancis pada tahun 1663 BAB 3:FILSAFATILMU PENGETAHUAN Q) 85 & Dipindai dengan CamScanner ty didirikan atas maklumat Raja Charly Bacon. Pendirian lembaga-lembaga jp, lain untuk mendirikan lembaga serup seperti usaha Leibniz selama 47 tahun mendirikan Akademie der Wissenchafteng Berlin, Akademi ilmu pengetahuan ini mempunyai semangat mengembangkay imu pengetahuan dan berupaya ‘kan kebun raya-kebun raya day ebun binatang-kebun binatang baik sebagai usaha kerajaan atau lembagy ‘swasta, sebagai tempat perkumpulan ilmiah, atau sebagai tempat penelitiany eksperimen, Observatorium-observatorium mulai berkembang, seperti dj Greenwich dekat London yang didirikan atas bantuan Raja Charles Il dan in}

Anda mungkin juga menyukai