Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
2
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
3
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Gubernur Nomor 553.2/Kep.569-SPIBUMD/2017
tentang Pengesahan Dokumen Perencanaan Induk (Masterplan) dan
Penetapan Pengusahaan Kertajati Aerocity, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
KEDUA : Mengesahkan Dokumen Perencanaan Induk (Masterplan) Kertajati
Aerocity Tahun 2021-2045 yang telah dilakukan ulasan oleh
PT. Bandarudara Internasional Jawa Barat, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Gubernur ini.
KETIGA : Dokumen Perencanaan Induk (Masterplan) Kertajati Aerocity
sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, meliputi:
a. perencanaan;
b. pembangunan;
c. pengoperasian dan pengelolaan;
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
4
d. pemeliharaan; serta
e. pengembangan yang dapat dilaksanakan melalui anak
perusahaan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat yaitu
PT. BIJB Aerocity Development.
KEEMPAT : Keputusan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 13 Desember 2022
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR : 553.2/Kep.812-BUMDINVESADBANG/2022
TANGGAL : 13 DESEMBER 2022
TENTANG : PENGESAHAN DOKUMEN PERENCANAAN INDUK
(MASTERPLAN) DAN PENETAPAN PENGUSAHAAN
KERTAJATI AEROCITY.
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN REVIEW MASTER PLAN
KERTAJATI AEROCITY
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
Dokumen ini dipersiapkan untuk: Dokumen ini dipersiapkan oleh:
PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT. BIJB) PT LAPI ITB (PT Lembaga Afiliasi Peneliti Indonesia
Institut Teknologi Bandung)
Lantai 2 Terminal Domestik (Area Perkantoran)
Gedung B - ITB
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati
Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 45457 Jl. Ganesha No. 15 B
Bandung 40312, Indonesia
T | (0231) 3000301
F | +62 22 73513270 T | +62 22 2534178
W| www.bijb.co.id F | +62 22 2534199
E | office@lapi-itb.com
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.2.3 Peraturan Pemerintah No. 15 th 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang yang sebagaimana
telah diubah dengan PP No. 21 Tahun 2021 Penyelenggaraan Penataan Ruang..........................................II-15
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut i
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3.1.2 Perekonomian...................................................................................................................................................III-05
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut ii
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.3.6 Utilitas...............................................................................................................................................................IV-08
4.4.3 Ekonomi............................................................................................................................................................IV-10
5.2.1 Alun-Alun...........................................................................................................................................................V-04
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut iii
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
5.3.12 Rencana Utilitas Air Bersih, Pengelolaan Limbah dan Sistem Drainase.......................................................V-37
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut iv
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Master Plan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016.......................................................................... I-04
Gambar 1.3. Diagram Alir Metoda dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Revisi Master Plan Kertajati
Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat............................................................................................... I-10
Gambar 2.1. Diagram Ragam Model Pengembangan Area dekat Bandara . ................................................................ II-03
Gambar 2.2. Diagram Konsep Kawasan Berorientasi Transit atau pengembangan kawasan berbasis transit........... II-06
Gambar 2.3. Diagram Konsep Integrasi antara Transportasi & Tata Ruang.................................................................. II-06
Gambar 2.4. Diagram Proses Evaluasi Rencana Tata Ruang ........................................................................................ II-12
Gambar 2.5. Diagram Kedudukan Masterplan Pengembangan dalam Nomenklatur Perencanaan dan Penataan
Ruang ......................................................................................................................................................... II-13
Gambar 2.8. Konsep Struktur Spasial dan Sistem Pusat Pertumbuhan Rebana Metropolitan.................................... II-18
Gambar 2.10. Peta Pola Ruang Nasional di Pulau Jawa dan lokasi Kertajati Aerocity.................................................... II-20
Gambar 2.12. Master Plan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016......................................................................... II-25
Gambar 2.13. Tata Guna Lahan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016................................................................. II-26
Gambar 2.14. Tahap Pengembangan dan Struktur Tata Ruang Kota Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016....... II-26
Gambar 2.15. Rencana Pengembangan Jalan Tol Cisumdawu dan gerbang tol............................................................. II-29
Gambar 2.16. Keterhubungan Rencana Pengembangan Infrastruktur pada opsi 1........................................................ II-30
Gambar 2.17. Rencana Keterhubungan Rencana Pengembangan Infrastruktur pada opsi 2......................................... II-30
Gambar 2.18. Rencana Pengembangan Jalur Kereta Api Kecepatan Tinggi di Pulau Jawa............................................ II-31
Gambar 2.19. Perspektif Udara Masterplan Pelabuhan dan Kawasan Peruntukan Industri Patimban......................... II-32
Gambar 2.23. Diagram Satu Garis Distribusi Daya ListrikKawasan Kertajati Aerocity BIJB.......................................... II-36
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut v
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.28. Kuadran hubungan 4 aspek dengan bandara dan aktivitas kota............................................................... II-38
Gambar 2.38. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sistem on Grid.......................................................................... II-48
Gambar 2.43. Lingkup kegiatan pembangunan Sarana dan Prasarana Umum dengan skema KPBU........................... II-54
Gambar 2.45. Skema WS System Planning Komponen SPAM Kertajati Alt 1.................................................................. II-55
Gambar 2.47. Skema WS System Planning Komponen SPAM Kertajati Alt 2.................................................................. II-56
Gambar 2.49. Skema Pengolahan Air dengan Indirect Potable Reuse............................................................................ II-58
Gambar 2.50. Contoh Gambar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)................................................................. II-58
Gambar 2.53. Contoh Posisi Saluran Kawasan yang berada di samping ruas jalan....................................................... II-60
Gambar 3.2. Kondisi Topografi Eksisting Kawasan Rencana Pengembangan Kertajati Aerocity.................................. III-07
Gambar 3.5. Grafik Intensitas Cahaya Matahari Bulanan di Kecamatan Kertajati........................................................ III-09
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut vi
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 3.7. Kondisi Eksisting Kawasan Rencana Pengembangan Kertajati Aerocity.................................................. III-10
Gambar 3.17. Morfologi dan Tipologi Permukiman di dalam Kawasan Kertajati Aerocity.............................................. III-21
Gambar 3.20. Kantor Pemerintah Desa Mekarjaya dan Pemakaman Umum di Desa Babakan..................................... III-22
Gambar 5.3. Visualisasi penerapan konsep TOD Kawasan Aerocity: Alun-alun yang terintegrasi dengan sistem
transit.......................................................................................................................................................... V-06
Gambar 5.4. Visualisasi Kualitas Jalur Pejalan Kaki Kawasan Aerocity......................................................................... V-06
Gambar 5.6. Urban Design Framework dan Visualisasi di Kertajati Aerocity.................................................................. V-08
Gambar 5.11. Visualisasi Entry Kawasan Business Park Kertajati Aerocity..................................................................... V-12
Gambar 5.12. Visualisasi Entry Kawasan Creative Technology Center Kertajati Aerocity................................................ V-13
Gambar 5.13. Visualisasi Entry Kawasan Perumahan dan Campuran Kertajati Aerocity................................................. V-14
Gambar 5.14. Visualisasi Entry Kawasan Aerospace Park Kertajati Aerocity................................................................... V-15
Gambar 5.15. Visualisasi Entry Kawasan Logistic Hub Kertajati Aerocity......................................................................... V-16
Gambar 5.16. Visualisasi Entry Kawasan Alun-Alun - Cultural Spine Kertajati Aerocity................................................. V-17
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut vii
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 5.19. Rencana Transportasi berbasis rel di Kawasan Kertajati Aerocity........................................................... V-22
Gambar 5.20. Rencana Intensitas dan Kepadatan di Kawasan Kertajati Aerocity........................................................... V-23
Gambar 5.23. Rencana Fasilitas Umum dan Sosial di Kawasan Kertajati Aerocity......................................................... V-34
Gambar 5.24. Rencana Ruang terbuka Hijau di Kawasan Aerocity Kertajati.................................................................. V-36
Gambar 5.25. Rencana Utilitas Air Bersih di Kawasan Kertajati Aerocity........................................................................ V-37
Gambar 5.26. Rencana Utilitas Pengelolaan Limbah Cair di Kawasan Kertajati Aerocity............................................... V-40
Gambar 5.27. Rencana Utilitas Pengelolaan Limbah Padat/ Sampah di Kawasan Aerocity Kertajati............................ V-43
Gambar 5.29. Rencana Infrastruktur Gardu Listrik di Kawasan Kertajati Aerocity.......................................................... V-47
Gambar 5.31. Perhitungan kebutuhan daya listrik/m2 kawasan Kertajati Aerocity BIJB untuk setiap tahap............... V-48
Gambar 0.1. Survey Kondisi Lapangan Menggunakan Drone untuk Mendapatkan Aerial View Kawasan......................... 02
Gambar 0.3. Sesi Focus Group Discussion tanggal 24 Juni 2021 via Zoom....................................................................... 10
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut viii
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kriteria dan Indikator dari Konsep Transit Oriented Development.................................................................... II-08
Tabel 2.3. Matriks Dokumen Rencana Pembangunan dan Regulasi Tata Ruang Untuk Kertajati Aerocity................. II-27
Tabel 3.1. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Estimasi Jumlah Penduduk dalam Kertajati Aerocity............... III-01
Tabel 3.2. Statistik Angkatan Kerja Kabupaten Majalengka tahun 2018-2020............................................................ III-02
Tabel 3.3. Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja di Kabupaten Majalengka Tahun 2020............................................... III-03
Tabel 3.4. Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Majalengka Tahun 2020............................................................ III-03
Tabel 3.5. Faktor kontributor besaran Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Majalengka............................ III-04
Tabel 3.6. Persentase kontribusi sektor perekonomian pada PDRB Kabupaten Majalengka 2013-2017.................. III-04
Tabel 3.8. Kontribusi sektor perekonomian terbesar pada PDRB Kabupaten Majalengka 2013-2017...................... III-05
Tabel 3.9. Luas Wilayah Desa dan Estimasi Luas Wilayah Desa dalam Aerocity Kertajati.......................................... III-14
Tabel 3.12. Hasil Analisis Terhadap Kondisi Fisik dan Non-fisik Kawasan................................................................... III-25
Tabel 4.1. Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Eksternal............................................................... IV-01
Tabel 4.2. Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Internal (Fisik)...................................................... IV-02
Tabel 4.3. Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Internal (Non-Fisik).............................................. IV-03
Tabel 4.6. Penilaian dan Evaluasi Faktor Internal (Non Fisik)..................................................................................... IV-11
Tabel 4.7. Penilaian dan Evaluasi Faktor Internal (Non Fisik)..................................................................................... IV-12
Tabel 5.1. Misi dan Strategi Masterplan Kertajati Aerocity 2021................................................................................... V-03
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut ix
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tabel 5.10. Perhitungan kebutuhan Sarana dan Prasarana Umum Kawasan Kertajati Aerocity................................... V-35
Tabel 5.11. Estimasi Total Kebutuhan Air Bersih Kawasan Kertajati............................................................................. V-38
Tabel 5.12. Estimasi Kebutuhan Air Bersih Kawasan Kertajati Tahap 1........................................................................ V-38
Tabel 5.13. Estimasi Kebutuhan Air Bersih Kawasan Kertajati Tahap 2........................................................................ V-39
Tabel 5.14. Estimasi Kebutuhan Air Bersih Kawasan Kertajati Tahap 3........................................................................ V-39
Tabel 5.15. Estimasi Total Timbulan Air Buangan Kawasan Kertajati............................................................................ V-41
Tabel 5.16. Estimasi Timbulan Air Buangan Kawasan Kertajati Tahap 1....................................................................... V-41
Tabel 5.17. Estimasi Timbulan Air Buangan Kawasan Kertajati Tahap 2....................................................................... V-42
Tabel 5.18. Estimasi Timbulan Air Buangan Kawasan Kertajati Tahap 3....................................................................... V-42
Tabel 5.20. Estimasi Total Timbulan Sampah Kawasan Kertajati Tahap 1..................................................................... V-44
Tabel 5.21. Estimasi Total Timbulan Sampah Kawasan Kertajati Tahap 2..................................................................... V-45
Tabel 5.22. Estimasi Total Timbulan Sampah Kawasan Kertajati Tahap 3..................................................................... V-45
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut x
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
01
1.2 Maksud dan Tujuan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLANtautan berikut
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
KERTAJATI
atau mengakses
AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
I - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 1.1. Master Plan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Analisis Data
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JENIS + LUASAN
KEGIATAN KEGIATAN
Potensi pengembangan jenis
kegiatan baru berdasarkan rencana- Didasari dari jenis kegiatan baru,
rencana pembangunan infrastruktur maka perlu adanya rekomposisi jenis
wilayah serta pengembangan lahan kegiatan pada kawasan Aerocity BIJB
terbaru dan kebijakan aviasi terbaru. kebijakan aviasi terbaru.
REGULASI
Penyesuaian dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah terbaru serta rencana
pembangunan strategis seperti
Pelabuhan Patimban, Stasiun Kereta
Api Barang Padegan Baru, Rencana
jalur distribusi barang/logistik dan
pengembangan Kawasan Industri &
Pusat Pemerintahan Provinsi.
1 Peruntukan lahan Peruntukan lahan makro dan mikro, Peruntukan lahan dengan prinsip highest
vertikal dan horizontal and best use
2 Intensitas KDB, KLB, KDH, KTB, dll Intensitas bangunan yang sesuai dengan
pemanfaatan lahan peraturan yang berlaku
3 Rencana tata massa GSB, ketinggian bangunan, dll Tata massa bangunan yang
bangunan mencerminkan cluster secara khusus dan
sesuai dengan ketentuan KKOP
4 Rencana sistem Sistem pergerakan kendaraan dan Mengimplementasikan konsep
sirkulasi dan manusia, akses jalan dan sirkulasinya, sustainable transportation, green
transportasi jalur pedestrian dan sirkulasinya, jalur transportation, transit oriented
sepeda dan sirkulasinya, hubungan antar development, mengedepankan pejalan
jalan, parkir per area, integrasi BRT dan kaki dan pengguna sepeda, integrasi
LRT dalam kawasan antar moda transportasi
5 Rencana ruang Ruang terbuka hijau dalam skala blok Menjadikan RTH sebagai ruang publik
terbuka dan lansekap yang menjadi simpul kegiatan sesuai
dengan tema pengembangan kawasan
6 Rencana prasarana, Air bersih, drainase, fasum/sos, energi, Dapat melayani dan memenuhi
sarana dan utilitas telepon dan komunikasi, sampah/ limbah, kebutuhan penduduk di kawasan
lingkungan dll
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 07
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Secara umum, Penyusunan Review Master Plan Kertajati Penyusunan konsep dan Rencana serta Pentahapan
Aerocity adalah sebagai berikut: Pembangunan Kawasan Kertajari Aerocity berdasarkan
data dan analisis yang telah dilakukan di proses
Persiapan
sebelumnya.
Tahap ini merupakan langkah awal dari kegiatan, di mana
Penyusunan Laporan untuk Penyusunan Review Master
pada tahap ini dilakukan studi literatur berupa kajian teori
Plan Kertajati Aerocity dan keluaran lainnya sesuai
terkait pengembangan kawasan Aerocity dan preseden/
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
benchmarking kasus sejenis serta diskusi dan koordinasi
dengan pihak pemberi tugas sehingga terbentuk
kesepahaman atas kegiatan yang akan dilakukan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
RENCANA UMUM
PERSIAPAN DASAR ANALISIS PENYEMPURNAAN HASIL
VISI PENGEMBANGAN KAWASAN
Output & Lingkup - Rencana Peruntukan Lahan
ANALISIS EKSTERNAL - Rencana Intensitas Pemanfaatan Lahan - Konsep dan Struktur Pengembangan Kawasan
Metodologi - Rencana Umum
- Kebijakan Tata Ruang Makro - Rencana Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Penyamaan Persepsi - Aksesibilitas / Sistem Transportasi Kota - Rencana Bentuk dan Massa Bangunan - Pentahapan Pembangunan
- Utilitas Kota - Rencana Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Rencana Kerja
- Analisis Business Macro-environment - Rencana Sistem Prasarana dan Utilitas
SURVEI INSTANSIONAL
TAHAPAN PENGUMPULAN DATA & ANALISIS AWAL ANALISIS, PERUMUSAN, RENCANA DAN PENTAHAPAN FINALISASI
Desk Study Analisis Kebijakan Porter’s Five Forces Analisis Pasar Visual Analysis
Book Review
METODE & Stakeholders Approach
Analisis Daya Dukung Lingkungan
Superimpose Analysis
Stakeholder Analysis
Value Chain Analysis
Urban Design Analysis
Iteratif Analisis
Urban Design Analysis
3D Modelling
Multimedia Interaktif
PENDEKATAN Visualisasi Lapangan SWOT Analysis TIROCA Model Visual Analysis Cash Flow Projection
Stakeholders Approach
Survey Sekunder (Instansional) Abalisis Komparasi Business Model Canvas PEST Analysis Capital Budgeting Technique
- Tersepakatinya metode dan rencana kerja - Tersedianya formulasi kebutuhan penanganan untuk masa yang akan datang - Terumuskannya rencana umum pengembangan kawasan - Kesepakatan dan kesepahaman dari seluruh stakeholders tentang
- Tersusunnya rencana pelaksanaan survei - Terumuskannya potensi, masalah, peluan, dan kendala pengembangan - Terumuskannya pentahapan pembangunan kawasan Revisi Master Plan Kertajati Aerocity
- Terpahaminya gambaran permasalahan dan kebutuhan (sintesis & hipotesis) - Teridentifikasinya prediksi pengembangan dan struktur permasalahan - Tersedianya analisis finansial dan keekonomian Pengembangan Kertajati - Tersedianya media informasi produk rencana tata ruang
- Terumuskannya deliniasi kawasan perencanaan
KEY TARGET - Tersedianya format data sesuai dengan kebutuhan analisis
- Teridentifikasinya alternatif solusi penanganan masalah Aerocity untuk setiap zona
- Terumuskannya visi dan konsep revisi master plan Kertajati Aerocity
- Diperolehnya data serta informasi yang dibutuhkan - Terbentuknya formula strategi dan arah pengembangan bisnis Kertajati Aerocity
- Tersepakatinya akurasi dan kesahihan data - Tersedianya pratinjau model dan aktivitas bisnis di Kertajati Aerocity
Gambar 1.3. Diagram Alur Metode dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Review Master Plan
Kertajati Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara.
Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code, memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses
tautan berikut https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
I - 10
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Berisikan uraian mengenai latar belakang; maksud, tujuan Merupakan proses evaluasi terhadap master plan
dan sasaran kajian; ruang lingkup kajian yang berisi terdahulu dengan kondisi eksisting. Berisi penjabaran
penjabaran mengenai ruang lingkup kegiatan dan batas dan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal
wilayah perencanaan; dasar hukum penyusunan kajian yang memberikan pengaruh terhadap rencana master
sebagai landasan; metodologi kerja, dan sistematika plan yang telah disusun, baik secara fisik maupun non
pembahasan untuk menunjukan kerangka penulisan fisik. Hasil evaluasi menentukan tindakan yang harus
laporan. dilakukan terhadap penyusunan master plan yang ideal
dan kontekstual di masa depan.
BAB 2. Kajian Literatur
BAB 5. Master Plan 2021
Kajian literatur dalam laporan ini berisikan identifikasi
kondisi wilayah perencanaan berdasarkan kajian data Berisikan visi, misi, dan strategi pengembangan kawasan;
sekunder, kajian peraturan terhadap kawasan makro, konsep pengembangan kawasan serta usulan rencana
dan kebijakan terkait di berbagai tingkat, kajian teoritis master plan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi
terkait Aerocity sebagai landasan penyusunan konsep terhadap master plan terdahulu menanggapi kondisi saat
awal perencanaan, serta kajian preseden kawasan serupa ini.
sebagai referensi dalam pengembangan konsep.
BAB 6 Penutup
BAB 3. Analisis Kawasan
Berisikan penutup dan kesimpulan dari kegiatan
Berisikan analisis mengenai kondisi fisik dan non-fisik penyusunan Laporan Akhir Review Masterplan Kertajati
kawasan berdasarkan hasil survei lapangan dan data- Aerocity Bandara Internasional Jaba Barat (BIJB).
data sekunder yang telah dianalisis. Tahap ini merupakan
Lampiran
proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi potensi
dan persoalan kawasan sebagai gambaran umum dalam Berisikan rekomendasi strategi untuk dapat ditindaklanjuti
proses perencanaan kawasan selanjutnya. dalam rangka pengembangan Master Plan Kertajati,
terutama yang berkaitan dengan partisipasi para
stakeholder penting di dalam kawasan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut I - 11
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
01. KAJIAN
KAJIAN LITERATUR
02
2.1 Kajian Teoritis
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, REVIEW MASTER
atau PLANtautan berikut
mengakses
KERTAJATI AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) II - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Kota Kota
bandara bandara
Kota Kota
bandara bandara
Koridor Bandara/
Aerotropolis Airport Corridor
Kota Kota
bandara bandara
Airea
Kawasan Sekitar Bandara/
Airport Region
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
b. Mempercepat penyebaran dan pemerataan Dengan dibangunnya kawasan industri diharapkan dapat
pembangunan industri. Melalui kawasan industri maka memberikan dampak sebagai berikut:
usaha-usaha perindustrian yang ada di Indonesia yaitu
seperti usaha industri kecil, usaha industri menengah f. Memberi kemudahan bagi dunia usaha untuk
maupun usaha industri besar akan mengalami memperoleh kaveling industri siap bangun yang sudah
penyebaran secara merata di seluruh wilayah negara dilengkapi berbagai infrastruktur yang memadai.
Republik Indonesia terutama di daerah-daerah yang
g. Memberi kepastian hukum lokasi tempat usaha,
ada di Indonesia.
sehingga terhindar dari segala bentuk gangguan dan
c. Meningkatkan upaya pembangunan industri yang diperolehnya rasa aman bagi dunia usaha.
berwawasan lingkungan. Melalui kawasan industri
h. Mengatasi permasalahn tata ruang dan sekaligus
maka pembangunan maupun pengembangan
mengendalikan masalah dampak lingkungan yang
perindustrian yang ada di Indonesia akan berdasarkan
diakibatkan oleh kegiatan industri .
pembangunan yang berwawasan lingkungan atau
pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan Prinsip-prinsip
yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dengan Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengindahkan kemampuan generasi mendatang pengembangan kawasan industri sebagaimana yang
dalam mencukupi kebutuhannya. Ada 3 (tiga) hal diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35
yang tercakup di dalam pembangunan berwawasan tahun 2010, yaitu:
lingkungan yaitu pengelolaan sumber alam secara
a. Kesesuaian tata ruang
bijaksana, pembangunan berkesinambungan
sepanjang masa dan peningkatan kualitas hidup. Pemilihan, penetapan dan penggunaan lahan untuk
Dengan demikian kawasan industri sangat mendukung kawasan industri harus sesuai dan mengacu kepada
peningkatan kualitas lingkungan hidup secara ketentuan yang ditetapkan oleh Rencana Tata Ruang
menyeluruh. Dengan cara mengelompokkan kegiatan Wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, Rencana
industri pada satu lokasi maka pengelolaan akan Tata Ruang Wilayah Provinsi, maupun Rencana Tata
lebih mudah dalam menyediakan fasilitas pengolahan Ruang Wilayah Nasional.
limbah dan juga pengendalian limbah.
b. Ketersediaan sarana dan prasarana
d. Meningkatkan daya saing investasi dan daya saing
Pengembangan suatu kawasan industri
industri. Melalui kawasan industri maka Indonesia
mempersyaratkan dukungan ketersediaan prasarana
dapat dan mampu untuk menghadapi tantangan-
dan sarana yang memadai. Oleh karena itu, dalam
tantangan persaingan dari para pesaing asing di
upaya mengembangkan suatu kawasan industri perlu
bidang industri maupun investasi. Untuk meningkatkan
mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan
daya saing investasi maupun industri pemerintah
penyediaan prasarana dan sarana, seperti:
melakukan pendekatan-pendekatan kepada
penanaman modal khususnya penanaman modal asing
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Tersedianya akses jalan yang dapat memenuhi e. Keamanan dan kenyamanan berusaha
kelancaran arus transportasi kegiatan industri.
Situasi dan kondisi keamanan yang stabil merupakan
• Tersedianya energi (gas, listrik) yang mampu salah satu jaminan bagi keberlangsungan kegiatan
memenuhi kebutuhan kegiatan industri baik dalam kawasan industri. Untuk itu diperlukan adanya
hal ketersediaan, kualitas, kuantitas dan kepastian jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha dari
pasokan. gangguan keamanan seperti gangguan ketertiban
masyarakat (kamtibmas), tindakan anarkis dan
• Tersedianya sumber air sebagai air baku industri
gangguan lainnya terhadap kegiatan industri. Dalam
baik yang bersumber dari air permukaan, PDAM
menciptakan keamanan dan kenyamanan berusaha,
dan air tanah dalam; dengan prioritas utama yang
Pengelola Kawasan Industri dapat bekerjasama
berasal dari air permukaan yang dikelola oleh
dengan Pemerintah Daerah setempat dan/atau pihak
Perusahaan Kawasan Industri (Water Treatment
keamanan.
Plant).
c. Ramah lingkungan
d. Efisiensi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Konsep TOD menempatkan sarana transit/MRT sebagai mobilitas dan budaya masyarakatnya dalam melakukan
pusat pembangunan kawasan di sekitarnya. Secara kegiatan sehari-hari.
normatif, konsep Transit Oriented Development (TOD) atau
Strategi yang mendukung optimalisasi dalam pemanfaatan
pembangunan yang berorientasi pada transit diterapkan
lahan perkotaan yang terbatas antara lain: mendukung
sebagai konsep utama dalam penyusunan Review Master
prinsip kepadatan dalam pemanfaatan lahan, mendorong
Plan Kertajati Aerocity Majalengka - Jawa karena secara
fungsi campuran dan keragaman masyarakat, dan
efektif mampu:
peningkatan kualitas ruang publik melalui desain.
• Mengarahkan penataan fungsi kawasan untuk
Penerapan pendekatan ini bermanfaat mengurangi
diorientasikan pada kepentingan pergerakan transit di
penggunaan kendaraan pribadi untuk perjalanan dekat.
seputar titik stasiun;
Prinsip TOD
• Mengarahkan penataan fungsi kawasan untuk
diorientasikan pada kepentingan pergerakan transit di Menurut Andriaty (2014) terdapat beberapa prinsip konsep
seputar titik stasiun; dasar yang ada dalam perencanaan TOD :
Tabel 2.1. Kriteria dan Indikator dari Konsep Transit Oriented Development
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
yang terjadi melalui prosedur dan teknik yang telah • Analisis Demografi,
ditetapkan, perlu ditambahkan keterangan sebab • Analisis Sosial Kemasyarakatan,
terjadinya penyimpangan, seperti adanya prioritas yang
• Analisis Ekonomi,
berbeda, strategi pembangunan yang berubah misalnya
adanya areal lahan yang tidak dapat dibebaskan sehingga • Analisis Fisik dan Daya Dukung Lingkungan,
mengakibatkan dipindahkannya lokasi proyek, kondisi • Analisis Sarana dan Prasarana,
tanah yang tidak sesuai yang tidak terliput pada waktu
• Analisis Sruktur dan Pola Pemanfaatan Ruang,
penyusunan rencana, dan adanya program pembangunan serta
dari pusat yang berskala besar.
• Analisis potensi dan kondisi Sumber Daya Alam,
c. Tahap Analisis Sumber Daya Buatan dan Sumber Daya Manusia.
Pada tahap analisis, untuk menghasilkan nilai analisisnya b. Penentuan Kriteria dan Cara Penilaian
dilakukan melalui perhitungan penyimpangan setiap
Penentuan kriteria dan tata cara penilaian dalam Evaluasi
aspek dan selanjutnya dijumlahkan nilai seluruh aspek
bertujuan untuk menghasilkan rumusan kebijaksanaan
yang menyimpang untuk kemudian dihitung rata-ratanya.
akibat terjadinya penyimpangan pelaksanaan Rencana
Hasil rata-rata akan memberi makna besarnya tingkat
Tata Ruang. Kebijaksanaan yang dimaksud menyangkut
penyimpangan suatu rencana dengan kondisi eksisting.
penentuan Rencana Tata Ruang berdasarkan hasil evaluasi
Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi
perlu direvisi atau tidak, dan kapan Rencana Tata Ruang
nilai untuk rekomendasi yang telah ditetapkan, untuk
tersebut perlu disusun ulang walaupun masa berlaku
mengetahui kebijaksanaan yang harus diusulkan dari hasil
rencana tersebut belum selesai.
evaluasi ini.
Beberapa kriteria dan cara penilaian Evaluasi Rencana
d. Penyusunan rekomendasi
Tata Ruang antara lain:
Penyusunan rekomendasi akan sangat bergantung pada
1. Struktur Pemanfaatan Ruang
besaran nilai dari hasil analisis. Hasil evaluasi, pada
dasarnya akan merekomendasikan 3 (tiga) kemungkinan, Cara memulai adalah dengan menghitung persentase luas
yaitu: masingmasing jenis penyimpangan terhadap kawasan
yang direncanakan, misalnya wujud fisik saat ini adalah
Rencana Tata Ruang tidak perlu perubahan, karena
A hektar, luasan kawasan menurut Rencana Tata Ruang
masih dianggap sesuai untuk digunakan sebagai alat
adalah x hektar. Maka penyimpangan yang terjadi sebesar:
pengendalian pemanfaatan ruang;
A/x x 100% - a %
Rencana Tata Ruang perlu direvisi sebagian, karena
beberapa kawasan sudah mengalami perubahan fungsi; 2. Struktur Utama Tingkat Pelayanan
dan Rencana Tata Ruang perlu direvisi total dalam arti
Cara penilaian adalah dengan membuat matriks jumlah
Rencana Tata Ruang yang baru perlu disusun ulang karena
fasilitas dan utilitas pada kecamatan/kelurahan yang
rencana yang telah ada tidak dapat lagi digunakan sebagai
ditunjuk sebagai pusat pelayanan. Apabila ternyata
pedoman pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam
kecamatan/kelurahan yang ditunjuk tidak memenuhi
hal pengendalian pemanfaatan ruang kota.
kriteria, berarti telah terjadi penyimpangan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 12
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.5. Diagram Kedudukan Masterplan Pengembangan dalam Nomenklatur Perencanaan dan Penataan
Ruang
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 13
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Masterplan sebagai produk tata ruang yang bersifat f. Ketentuan peninjauan kembali RTR yang dapat
non-statutory dalam hal ini diharapkan dapat menjadi dilakukan lebih dari 1 kali dalam lima tahun ditambah
masukan bagi rencana perubahan tata ruang wilayah yang karena perubahan kebijakan nasional yang bersifat
tengah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu. strategis.
Pentingnya arahan tata ruang untuk kawasan yang
g. Perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis
memiliki nilai strategis bertujuan untuk memberikan
yang belum dibuat dalam rencana tata ruang dan
gambaran terkait konsep struktur serta pola ruang dan
atau rencana zonasi, pemanfaatan ruang tetap dapat
gambaran aktivitas yang dapat dikembangkan demi
dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi
mendorong kegiatan perekonomian berbasis industri yang
kesesuaian pemanfaatan ruang dari Pemerintah
mandiri, terstruktur dan berkelanjutan.
Pusat.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 14
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
j. Penataan Ruang Kawasan Perdesaan diatur dalam 2.2.3 Peraturan Pemerintah No. 15 th 2010
Peraturan Pemerintah. tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang yang sebagaimana telah
k. Istilah keberatan dan izin terkait hak masyarakat
diubah dengan PP No. 21 Tahun 2021
dalam penataan ruang diganti dengan tuntutan dan
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Persetujuan Kegiatan Penataan Ruang dan/atau
penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan PP No. 21 Tahun 2021 Penyelenggaraan Penataan Ruang
rencana tata ruang kepada pejabat berwenang. merupakan peraturan pelaksana yang diturunkan seiring
dengan disahkannya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
l. Perubahan ketentuan pidana, yaitu: Kerja. Peraturan-peraturan ini berdampak terhadap
dicabutnya peraturan pemerintah yang sebelumnya telah
• Penambahan sanksi terkait perubahan fungsi
diberlakukan yaitu Peraturan Pemerintah No. 15 th 2010
ruang.
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
• Definisi masyarakat yang dapat berupa orang
Sebagai ketentuan pelaksanaan peyelenggaraan penataan
perorangan atau pelaku usaha.
ruang, PP No. 21 Tahun 2021 secara garis besar mengatur
• Penambahan nilai sanksi denda yang jumlahnya mengenai perencanaan Tata Ruang; Pemanfaatan Ruang;
sekitar 2 kali, namun terkait dengan pidana Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Pengawasan Penataan
kerugian maka tuntutan pidana penjara Ruang; Pembinaan Penataan Ruang; dan kelembagaan
berkurang. Penataan Ruang yang berlaku di level nasional.
• Tindak pidana yang dilakukan oleh suatu Perbedaan muatan paling signifikan dari adanya
korporasi, selain pidana penjara dan denda perubahan Peraturan yang dapat mempengaruhi proses
terhadap pengurusnya, pidana yang dapat perencanaan Kawasan Balongan antara lain:
dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana
• Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
denda dengan pemberatan 1/3 (sepertiga) kali
dari pidana denda. • Integrasi antar dokumen perencanaan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 15
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Barat Tahun 2005-2025. Ketentuan yang terkait dengan PERDA Kab. Majalengka No.12 Tahun 2008 - RPJPD Kab.
penyusunan dokumen ini adalah: Majalengka 2005-2025
1. Pengembangan infrastruktur transportasi udara Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka No.12 tahun
dilakukan melalui beberapa proses, yaitu proses 2008 (Perda Kab. Majalengka 12/2008) adalah tentang
penyiapan pranata, proses penyelesaian persiapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan pembangunan tahap awal, proses pembangunan Kabupaten Majalengka. Arahan yang berpengaruh dalam
tahap lanjutan, dan proses penyelesaian pembangunan proses penyusunan dokumen ini adalah:
Bandar Udara Pusat Penyebaran Primer Kertajati di
1. WP Utara terdiri dari wilayah: Kecamatan Kadipaten,
Majalengka
Kertajati, Jatitujuh, Dawuan, Jatiwangi, Ligung, dan
2. Pengembangan infrastruktur transportasi jalan kereta Sumberjaya, dengan pusat di Kecamatan Kadipaten
api dilakukan melalui beberapa proses, yaitu proses
2. Arahan Wilayah Pengembangan (WP) Utara, dimana
penyelesaian persiapan dan permulaan revitalisasi
daerah perencanaan berada di dalamnya, salah
serta proses penyelesaian revitalisasi jalur kereta api
satunya adalah sebagai kawasan bandara, kawasan
pada jalur Cicalengka-Tanjungsari-Kertajati.
komersial
PERDA Prov. Jawa Barat No. 8 Tahun 2019 Tentang
PERDA Kab. Majalengka No. 1 Tahun 2019 - RPJMD Kab.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Majalengka 2018-2023
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 Beserta Rancangan
Revisinya Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Kabupaten
Majalengka No.1 Tahun 2019 (Perda Kab. Majalengka
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 8 Tahun 2019
1/2019) adalah tentang rencana Pembangunan Jangka
(Perda Jawa Barat 8/2019) adalah tentang Rencana Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Majalengka. Dalam dokumen
Menengah Daerah Jawa Barat Tahun 2018-2023. Ketentuan
ini disebutkan bahwa pembangunan BIJB dan Kertajati
yang terkait dengan proses penyusunan dokumen ini
Aerocity merupakan isu strategis provinsi yang memiliki
adalah sebagai berikut:
pengaruh yang signifikan terhadap rencana-rencana
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Majalengka pembangunan pemerintah provinsi yang dilaksanakan di
terletak di Kadipaten Kabupaten Majalengka.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 16
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BIJB
AEROCITY
KERTAJATI
KPI KERTAJATI
KPI JATIWANGI
Sumber: Peta GIS, Portfolio Rebana Metropolitan, Dinas PMPTSP Jawa Barat
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 17
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PP juga menjabarkan isu dan potensi kawasan yang dapat investasi, pengembangan sistem vokasi, kewirausahaan,
dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kawasan dan SDM inovatif. Potensi yang ada dalam kawasan adalah
Rebana lebih lanjut. upah minimum yang kompetitif, potensi sumber daya, dan
potensi pengembangan tenaga kerja.
Ragam infrastruktur yang dijabarkan adalah jaringan jalan,
jaringan rel kereta api, bandar udara, dan pelabuhan. Isu Beberapa proyek infrastruktur yang ada dalam Program
kawasan yang dijabarkan antara lain pengembangan Rencana Aksi Rebana yang relevan dengan Masterplan
kawasan industri terintegrasi, peningkatan daya saing Kertajati Aerocity ini antara lain:
Gambar 2.8. Konsep Struktur Spasial dan Sistem Pusat Pertumbuhan Rebana Metropolitan
Sumber: Portfolio Rebana Metropolitan, Dinas PMPTSP Jawa Barat
PERDA Prov. Jawa Barat No. 13 Tahun 2010 Tentang Rebana Metropolitan diperkenalkan dalam bagian dari
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara
Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dengan tujuh
kepala daerah yang berada di dalam kawasan Rebana
Perda Jawa Barat 13/2010 mengatur tentang pembangunan
Metropolitan (Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon,
dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity. Beberapa
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupatan
acuan yang terkait dengan penyusunan dokumen ini
Kuningan, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cirebon) pada
adalah sebagai berikut:
acara West Java Investment Summit (WIJS), 16 November
1. Penetapan lokasi BIJB yaitu di Kecamatan Kertajati 2020.
Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat dengan https://jabarprov.go.id/index.php/news/40182/Mengenal_Rebana_
Metropolitan_Masa_Depan_Ekonomi_Jawa_Barat_
koordinat geografis yang sudah ditentukan
Definisi
2. Luas rencana kebutuhan lahan untuk pembangunan
BIJB adalah seluas ±1.800 ha, yang selanjutnya akan Rebana Metropolitan merupakan rencana pengembangan
ditentukan lebih rinci berdasarkan rencana induk baru untuk mengembangkan kawasan industri di timur-
bandar udara di Kabupaten Majalengka laut Jawa Barat. Area pengembangan mencakup Kota &
3. Pembangunan BIJB dilaksanakan secara bertahap Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
dan harus memenuhi persyaratan untuk menjamin Subang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu.
keamanan dan keselamatan operasi penerbangan Di dalam pengembangannya terdapat 2 anchor utama yaitu
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Pengelola Visi dari pengembangan Rebana Metropolitan ini adalah
Bandar Udara Internasional Jawa Barat dan Kertajati untuk menjadikan Jawa Barat menjadi provinsi yang
Aerocity unggul melalui inovasi dan kolaborasi.
Gambar 2.10. Peta Pola Ruang Nasional di Pulau Jawa dan lokasi Kertajati Aerocity
Sumber: Lampiran VII Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 20
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
tepat berada di tengah juga menjadi lokasi strategis bagi tahapan pengembangan kedua dan merupakan Bandar
Aerocity Kertajati untuk menjadi pertumbuhan apabila Udara Pengumpul Sekunder. BIJB Kertajati berbagi
didukung dengan fasilitas transportasi yang memadai. fungsi, status, dan golongan dengan Bandara Husein
Sastranegara sebagai bandara yang melayani kawasan
Bandung Raya. Fungsi dan kapasitas dari Bandara Husein
Sastranegara akan dipindahkan secara bertahap ke BIJB
2.2.6 Rencana Tata Ruang
Kertajati.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
RTRW Nasional juga merencanakan program
Ruang mengamanatkan kewajiban negara untuk
pembangunan kereta api bandara sebagai penghubung
mengintegrasikan dokumen rencana tata ruang dengan
antara pusat Kota Bandung dengan BIJB Kertajati. Program
dokumen rencana pembangunan. Pemutakhiran melalui
pengembangan kereta api bandara ini direncanakan untuk
peninjauan kembali terhadap kebijakan tata ruang untuk
dilaksanakan pada tahun 2015 hingga 2019.
itu sangat penting dilakukan demi terciptanya keterpaduan
dan keselarasan pembangunan agar terwujud tata ruang PERDA Prov. Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 Tentang
wilayah yang berkualitas. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun
2009-2029 (Dalam Proses Evaluasi)
Sub-bab ini berisi analisis kualitatif terhadap faktor yang
meliputi kebijakan terhadap kawasan serta peraturan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.22 Tahun 2010
terkait lainnya. Analisis ini menjadi titik awal serta landasan (Perda Jawa Barat 22/2010) adalah tentang Rencana Tata
pentingnya dilakukan Review Master Plan Kertajati Aerocity Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029.
BIJB yang pada tahap selanjutnya yang lebih mendetail Ketentuan yang terkait dengan penyusunan dokumen ini
serta dilengkapi dengan tinjauan faktor internal seperti adalah sebagai berikut:
fisik dasar, pemanfaatan ruang, dan lain sebagainya.
Kajian ini dilakukan demi mendukung langkah strategis 1. Penetapan Kabupaten Majalengka sebagai lokasi
dalam pengembangan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB. Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati
Aerocity.
Dalam penyusunan Revisi Master Plan Aerocity Kertajati
BIJB, Kajian Peraturan dan Kebijakan terkait berisikan 2. Pengembangan kawasan permukiman dan kawasan
acuan-acuan perencanaan yang telah disahkan, baik industri di Kertajati Aerocity Kabupaten Majalengka.
oleh Pemerintah Pusat dalam skala nasional maupun
3. Penetapan kawasan Bandara Internasional Jawa
Pemerintah Daerah dilakukan. Kajian ini bertujuan untuk
Barat dan Kertajati Aerocity sebagai Kawasan Strategis
memberikan gambaran mengenai posisi LP terhadap
Provinsi dengan isu penanganan yang diantaranya
perencanaan eksisting dan sebagai dasar pengambilan
adalah mengembangkan bandara dan aerocity.
keputusan dalam pengembanan dan revisi master plan.
Acuan-acuan perencanaan tersebut akan disajikan PERDA Kab. Majalengka No. 11 Tahun 2011 - RTRW
berdasarkan jenjang hirarki. Kabupaten Majalengka 2011-2031
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Kabupaten
Majalengka No.11 Tahun 2011 adalah tentang Rencana Tata
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional ditetapkan
Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031.
melalui Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 dan
Arahan yang berpengaruh terhadap proses penyusunan
diubah lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 13
dokumen ini adalah:
tahun 2017.
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kabupaten
Majalengka termasuk ke dalam Kawasan Andalan b. Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kecamatan
Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Majalengka berupa PKL, yang antara lain meliputi
dan Kuningan). Sektor-sektor yang diunggulkan dalam Perkotaan Kertajati
Kawasan Andalan Ciayumajakuning adalah sektor
c. PKL Kertajati dengan fungsi pelayanan sebagai
pertanian, industri, perikanan, dan pertambangan.
kawasan komersial dan jasa, kawasan industri
Dalam RTRW Nasional, Bandara Internasional Jawa Barat terpadu, kawasan BIJB, pengembangan kawasan
(BIJB) Kertajati merupakan bandara dengan golongan perkotaan “aerocity”.
II/4. Golongan II/4 berarti BIJB Kertajati berada pada
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 21
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 22
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Klasifikasi
No Jenis Kegiatan
Kegiatan
1 Hunian Asrama, tempat kost, panti jompo, panti asuhan yatim piatu, guest house, paviliun, rumah dinas,
rumah industri
2 Usaha Toko, pertokoan, pasar tradisional, pasar induk, penyaluran grosir, pusat perbelanjaan/mal/plaza,
hypermarket, supermarket, mini market, toserba, PKL, sektor informal, jasa bangunan, lembaga
keuangan, warung telekomunikasi, pemakaman, terminal tipe a, terminal tipe b, terminal tipe
c, stasiun, parkir sepeda, parkir kendaraan bermotor, parkir kendaraan berat, halte, pendaratan
helikopter, pool bus, pool taxi, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), superblok, perawtan/
perbaikan/renovasi barang, perbaikan kendaraan (bengkel), SPBU/SPBG, penyediaan ruang
pertemuan, penyediaan makanan dan minuman, biro perjalanan, sales counter/gerai jual, ekspedisi
pengiriman barang, pemasaran, properti, warnet, game center, taman rekreasi, tempat bermain
lingkungan, taman perkemahan, bisnis lapangan olahraga, studio ketrampilan, panti mandi uap,
griya pijat/spa, klab malam/diskotek/bar, jalur hiburan, teater terbuka, bioskop, musik hidup/karaoke,
resort, kolam pemancingan, kondotel (kondominium hotel), penginapan hotel, penginapan losmen,
penginapan homestay, pangkas rambut/salon, laundry, tukang jahit, penitipan hewan, penitipan anak,
pencucian mobil, perkantoran/bisnis profesional lainnya, dokter umum, dokter spesialis, pengobatan
alternatif, praktek bidan/rumah bersalin, klinik/poliklinik, klinik dan/atau rumah sakit hewan, apotek,
laboratorium kesehatan, parkir truk kontainer, pos keamanan
3 Sosial TK, SD/MI, SLTP/MTS, SMU/MA/SMK, pesantren, islamic center, akademi/perguruan tinggi, sanggar
budaya seni, rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B, rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D, rumah sakit
bersalin, puskesmas, puskesmas pembantu, lapangan olahraga, gelanggang remaja, toilet umum,
gedung olahraga, museum, stadion, masjid, musholla, gereja, pura, kelenteng, vihara
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 23
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 24
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.12. Master Plan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016.
Sebagai perencana dan pengelola bandara dan aerocity, PT Bandara Internasional Jawa Barat yang berlokasi
Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) telah di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka,
menyusun review terhadap Rencana Induk/ Master Plan direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2018.
Kertajati Aerocity pada tahun 2016 terhadap masterplan Bandara direncanakan sebagai pusat penyebaran skala
2013 yang sesuai dengan tujuan pengembangan pelayanan primer dan pusat perkembangan indsutri yang
kawasan sebagai kawasan strategis Provinsi Jawa Barat. terintegrasi dengan kawasan di sekitarnya, terutama di
Berdasarkan kepada dokumen Masterplan Kertajati Wilayah Pengembangan Cirebon, Indramayu, Majalengka,
Aerocity, PT BIJB telah menyusun beberapa kajian bisnis dan Kuningan (Ciayumajakuning). Untuk memenuhi peran
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan perencanaan dan dan fungsinya tersebut, pengembangan bandara ini akan
pengelolaan bisnis di Kertajati Aerocity. didukung oleh pengembangan kawasan aerocity seluas
3.480 hektar yang merupakan bagian yang terintegrasi
Sebagaimana dokumen tata ruang lainnya yang sebaiknya
dengan rencana pengembangan aerotropolis di Jawa
melaksanakan review/evaluasi tiap 5 tahun dan seiring
Barat. Pada laporan rencana induk ini disajikan hasil
dengan terjadinya perubahan terhadap rencana
telaah terhadap rencana induk dan grand design Kawasan
pengusahaan Kertajati Aerocity yang mempertimbangkan
Aerocity BIJB yang telah ada, beserta usulan rencana induk
adanya peluang-peluang bisnis serta diperlukannya
dan grand design yang baru dengan mempertimbangkan
pendetailan terhadap skema bisnis khususnya untuk
berbagai aspek secara komprehensif.
Kertajati Aerocity, maka dibutuhkan penyesuaian/ review
terhadap Rencana Induk/Master Plan Kertajati Aerocity Kawasan Kertajati Aerocity berjarak sekitar 68 km dari
Tahun 2016. Dengan adanya review tersebut, maka secara Kota Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat dibangun
paralel diperlukan pula penyesuaian terhadap rencana dengan tujuan untuk mendukung keberadaan bandara
bisnis dan studi kelayakan dalam perencanaan dan dalam meningkatkan daya saing global dengan fungsi
pengelolaan Kertajati Aerocity. ruang utama meliputi industri, perdagangan dan jasa,
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 25
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.13. Tata Guna Lahan Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016.
Gambar 2.14. Tahap Pengembangan dan Struktur Tata Ruang Kota Kawasan Kertajati Aerocity BIJB tahun 2016.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 26
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tabel 2.3. Matriks Dokumen Rencana Pembangunan dan Regulasi Tata Ruang Untuk Kertajati Aerocity.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 27
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dalam mendukung serta memastikan Kertajati Aerocity Surabaya yang masuk ke dalam rencana strategis nasional
BIJB berkembang secara kondusif dalam melayani (Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017, Nomor 56
Provinsi Jawa Barat, maka dari itu pendekatan yang Tahun 2018 dan Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan
terintegrasi terutama terhadap elemen kebijakan dan I,II, dan III atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016
peraturan yang terkait perlu dilakukan. Dari tinjauan tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang Nasional) dan Rencana Induk Perkeretaapian 2030 juga
menjadi dasar pertimbangan dilakukannya revisi Master diperkirakan dapat mempengaruhi arah pengembangan
Plan Kertajati Aerocity BIJB terdahulu, selain karena Kertajati Aerocity.
adanya arahan dari ketentuan dokumen rencana tata
Peninjauan ulang (review) Dokumen Kajian Review
ruang yang harus dievaluasi tiap 5 tahun, adalah adanya
Masterplan dan Grand Design Kawasan Aerocity Bandara
perubahan/pembaharuan peraturan dan kebijakan yang
Internasional Kertajati 2015-2025 yang disusun pada
mengindikasikan peningkatan skala pelayanan, perubahan
tahun 2016 sebagai proses pemutakhiran terhadap
arahan kegiatan, serta aksesibilitas Kertajati Aerocity BIJB.
perkembangan kebijakan yang ada untuk itu penting
Rencana pengembangan Rebana Metropolitan berbasis dilakukan sebagai dasar rekomendasi penyusunan
kegiatan industri yang semula direncanakan sebagai dokumen pembangunan (Master Plan) yang sesuai dengan
Segitiga Emas Rebana memberikan peranan serta arah kebutuhan terkini.
pengembangan Kertajati Aerocity BIJB yang secara umum
berbeda. Semula, Bandara Kertajati direncanakan sebagai
pendukung Cirebon Metropolitan, namun kini berdasarkan
arahan dari Gubernur Jawa Barat terkait pembentukan
Rebana Metropolitan menekankan peran penting Aerocity
Kertajati BIJB sebagai jangkar (anchor) pengembangan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 28
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.15. Rencana Pengembangan Jalan Tol Cisumdawu dan gerbang tol
Sumber: PT. Citra Karya Jabar Tol
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 29
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 30
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.18. Rencana Pengembangan Jalur Kereta Api Kecepatan Tinggi di Pulau Jawa
2.3.2 Kereta Api Medium Speed (Medium- 2.3.3 Kereta Api Cepat (High-Speed Train)
Speed Train) Jakarta-Surabaya Bandung-Surabaya
Kereta Api Kecepatan Sedang adalah salah satu proyek Kereta Api Cepat (High-Speed Train) Bandung-Surabaya
infrastruktur yang termasuk ke dalam Proyek Strategis adalah lanjutan dari jalur kereta api cepat Jakarta-
Nasional. Proyek ini telah ditetapkan dalam Peraturan Bandung yang kini sedang dalam proses konstruksi.
Presiden No. 3 Tahun 2016, Peraturan Presiden No. 109 Studi kelayakan yang dilakukan oleh Japan International
Tahun 2020, dan Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat Cooperation Agency (JICA) mengkaji tentang jalur kereta
Tahun 2018-2023. Rel ini membentang dari Jakarta ke api cepat Jakarta-Surabaya yang mayoritas mengikuti
Surabaya sepanjang 720 km dan sedang dalam proses Jalur Pantura. Jalur kereta cepat ini berbelok ke selatan
penyusunan feasibility study oleh Japan International untuk menuju Kota Bandung.
Cooperation Agency (JICA). Rel kereta api kecepatan sedang
Meskipun proses konstruksi jalur kereta cepat Jakarta-
memungkinkan untuk dilalui kereta api berkecepatan
Bandung telah berlangsung sejak 2018 dan direncanakan
sedang di kisaran 160 km/jam. Kecepatan yang lebih tinggi
akan beroperasi pada akhir 2022, belum ada kepastian
dari kecepatan normal kereta api diesel di Indonesia ini
lebih lanjut mengenai jalur lanjutan menuju Surabaya.
mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Surabaya
Reviu Rencana Induk Perkeretaapian Tahun 2018
menjadi hanya 5,5 jam dan meningkatkan kapasitas
mencantumkan Pengembangan Jaringan dan Layanan
transportasi kargo secara signifikan.
Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya sebagai satu paket
Rel kereta ini melalui area Kertajati dan Rebana program yang dilaksanakan pada tahun 2017-2030.
Metropolitan, namun terdapat dua opsi trase yang Sementara itu, Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2020
baru akan dipastikan dalam feasibility study. Salah satu yang menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN)
opsi menggunakan trase eksisting rel kereta api utara hanya mencantumkan proyek jalur kereta cepat Jakarta-
Pulau Jawa, namun opsi kedua memiliki trase yang Bandung.
mendekati ke arah Kertajati Aerocity. Trase kedua opsi ini
tervisualisasikan pada gambar 2.16 dan 2.17.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 31
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.19. Perspektif Udara Masterplan Pelabuhan dan Kawasan Peruntukan Industri Patimban
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 32
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 33
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
menghubungkan dengan Metropolitan Bandung Raya, dan efisien daripada topologi Spindel. Sistem jaringan distribusi
Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Akses Patimban Loop adalah suatu sistem jaringan distribusi primer yang
untuk menghubungkan dengan Area Jabodetabek dan dimulai dari rel gardu induk atau sumber daya, melalui
Pelabuhan Patimban. daerah beban dan kemudian kembali lagi ke rel gardu
induk atau sumber daya yang sama.
Jalur kereta api yang melayani Kertajati Aerocity secara
langsung adalah jalur kereta api kecepatan sedang Susunan rangkaian saluran memungkinkan titik beban
(Medium Speed Train) ynag membentang dari Jakarta ke terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas
Surabaya. Ada juga kereta api kecepatan tinggi (High Speed pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi
Train) yang menghubungkan Bandung dan Surabaya. lebih baik karena susut tegangan dan rugi daya saluran
Terdapat rencana reaktivasi jalur kereta api Rancaekek- menjadi lebih kecil.
Jatinangor-Tanjungsari yang diperpanjang untuk menjadi
Bentuk sistem jaringan distribusi loop ada dua macam
jalur kereta api penghubung antara Kota Bandung dengan
antara lain Open Loop dan Closed Loop. Kelebihan dari
Kertajati Aerocity.
jaringan distribusi loop adalah kualitas dan kontinuitas
pelayanan daya lebih baik, sedangkan kekurangannya
2.4.2 Kajian Energi terletak pada biaya investasi yang mahal. Jaringan
distribusi loop cocok digunakan pada daerah yang padat
Sistem Distribusi Energi Listrik
dan memerlukan keandalan tinggi.
Sistem energi yang paling penting di Kertajati adalah sistem
Konsep perancangan lingkup elektrikal ditekankan pada
distribusi energi listrik. Salah satu bagian dari sistem
tenaga listrik adalah sistem distribusi. Sistem distribusi
PMS CB
terdiri dari sejumlah peralatan listrik (peralatan gardu,
proteksi dan lain-lain) yang bekerja mendistribusikan Main Feeder
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 34
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 35
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.23. Diagram satu garis distribusi daya listrik kawasan Kertajati Aerocity BIJB.
Diagram satu garis distribusi daya listrik untuk kawasan Titik penyambungan tegangan tinggi 150kV, berdasarkan
Kertajati Aerocity BIJB berdasarkan pentahapan RUPTLPLN 2018 – 2027, grid 150kV yang terdekat dengan
pembangunannya dapat dilihat pada gambar 2.3. kawasan Kertajati Aerocity BIJB adalah PLTU Majalengka.
Sistem distribusi listrik untuk kawasan Kertajati
Aerocity menggunakan sistem distribusi 20kV dengan
menggunakan gardu hubung sebagai terminasinya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 36
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 37
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 38
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Model Bisnis
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 39
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Stakeholder Analysis adalah teknik analisis stakeholder Business Plan akan membahas bagaimana Kertajati Aerocity
untuk mengklasifikasi stakeholder. Model yang biasa merencanakan bisnisnya terutama membahas bentuk
digunakan adalah model grid power/influence – interest bisnisnya, bentuk pendapatannya, bentuk pengeluarannya
(tingkat pengaruh dan tingkat kepentingan). Teknik ini dan resiko serta hambatan yang mungkin akan terjadi
akan mengklaifikasi stakeholder berdasarkan power dalam perjalanan pengembangan Kertajati Aerocity.
mereka terhadap program/ proyek yang sedang berjalan Tujuan dari kajian Business Plan ini yaitu agar Kertajati
dan juga interest mereka terhadap program/ proyek yang Aerocity dapat menemukan keberlangsungan dalam
sedang berjalan. menjalankan usaha nya, beberapa hal yang akan menjadi
keluaran dalam kajian Business Plan juga akan digunakan
Definisi Stakeholder adalah orang-orang, atau kelompok-
pada Feasibility Study yaitu besaran Investasi awal, besaran
kelompok, atau lembaga-lembaga yang kemungkinan
Estate Management Fee, besaran maintenance fee,
besar terkena pengaruh dari satu kegiatan program/
serta sumber-sumber pendapatan yang kemudian akan
proyek baik pengaru itu positif maupun negatif, atau
dianalisa secara mendalam dalam Feasibility Study untuk
sebaliknua yang mungkin memberikan pengaruh terhadap
dilihat kelayakannya.
hasil keluaran program/ proyek.
Dalam master plan yang dibuat dapat dikatakan bahwa
Manfaat:
Kertajati telah siap untuk menuju ke arah pembangunan
• Untuk mengidentifikasi minat, kepentingan, dan Aerocity yang layak, dari sisi aksesibilitas jarak antara
pengaruh para stakeholder terhadap kegiatan Bandara dengan Aerocity sangat dekat dan memiliki
program/ proyek yang sedang berjalan rencana pembangunan akses dengan Rapid Transit
sehingga akan memudahkan pendatang dan pengunjung
• Untuk mengidentifikasi kelembagaan-kelembagaan transit untuk berkegiatan di Bandara dan Aerocity, jarak
lokal berikut proses-proses pengembangan antara Aerocity dengan kota lainnya pun dapat dengan
kapasitasnya udah dijangkau melalui jalan Tol yang sudah ada ditambah
dengan jalan Tol yang sedang dibangun saat ini. Selain itu
• Untuk membangun pondasi dan strategi.
juga terdapat dukungan transportasi dari Aerocity ke pusat
distribusi skala besar yaitu pelabuhan Patimban dengan
menggunakan moda Kereta Api (Rel)
Skema Pengelolaan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 40
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
c. Koneksi Hijau
airport-city-in-qatar?ad_medium=gallery
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 41
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.34. Ruang Publik Ramah Pejalan Kaki Gambar 2.35. Airport City Stockholm
https://www.archdaily.com/371822/airport-city-stockholm- https://www.archdaily.com/371822/airport-city-stockholm-
urban-design-strategy-proposal-spacescape urban-design-strategy-proposal-spacescape
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 42
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 43
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Aerospace park adalah sebuah kawasan pemusatan industri MRO penerbangan dan komponennya, pe,buatan dan
perawatan dan perbaikan/maintenance, repair and overhaul perkitan mesin dan komponen penerbangan, bisnis dan
(MRO) penerbangan. Aktivitas yang diwadahi antara lain manajemen aviasi serta pelatihan dan pusat riset.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 44
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Merupakan bandara berskala kecil untuk tempat dan lepas landas, serta fasilitas khusus untuk pengisian
pendaratan helikopter atau pesawat dengan moda vertikal. bahan bakar dan hangar.
Heliport biasanya memiliki satu atau lebih area pendaratan
BUSINESS PARK
Merupakan area yang berisi sekelompok fungsi
perkantoran. Biasanya dikembangkan di area suburban
dan dekat dengan akses strategis kendaraan bermotor.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 45
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LOGISTIC HUB
Bangunan gedung hijau didesain untuk mereduksi dampak Beberapa faktor yang mempengaruhi desain dan
lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, pembangunan green building dilihat dari segi efisiensi
melalui: efisiensi dalam penggunaan energi, air dan energi, antara lain:
sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni
dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi • Mengoptimalkan desain bangunan yang memanfaatkan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 46
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Menggunakan program simulasi bangunan dalam yang digunakan di bangunan tersebut seperti ventilasi,
mendesain bentuk, orientasi dan massa bangunan tata udara, pencahayaan, sistem tenaga elektrik, sistem
untuk membantu mengurangi konsumsi energi. kebakaran, lift, CCTV, sistem paging dan sistem keamanan.
• Mendesain sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin BMS atau BAS terdiri dari perangkat lunak dan perangkat
udara yang meminimalkan penggunaan energi dan keras. Perangkat lunaknya memiliki konfigurasi hirarkis
dampaknya terhadap lingkungan. dengan menggunakan protokol komunikasi tertentu
seperti C-bus, Profibus, Modbus dan BACnet.
• Memaksimalkan kapasitas beban bangunan.
Penggunaan lampu LED dan ballast elektronik sangat
• Menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui.
dianjurkan untuk tercapainya pemghematan daya sampai
dengan 30% dari yang dipersyaratkan dalam SNI 03-6197-
2011.
Implementasi Bangunan Gedung Hijau pada bidang
Elektrikal Penghematan daya dapat dilakukan dengan memanfaatkan
pencahayaan alami. Perolehan lux yang dihasilkan oleh
Aspek elektrikal yang menjadi kriteria agar dihasilkan pencahayaan alami sangat berkaitan dengan jenis material
konservasi atau efisiensi energi yang memenuhi kaca yang digunakan dalam arsitektur bangunan dan luas
persyaratan teknis bangunan hijau meliputi pencahayaan, penampang kaca yang digunakan.
pembebanan, pengendalian, pengukuran berdasarkan
pengelompokan daya, dan pengguanan sumber energi
terbarukan yaitu sel surya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 47
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 48
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2.4.6 Kajian Penguasaan Tanah terkait Aspek Pada dasarnya di dalam proses transformasi tanah dari
Sosial Masyarakat yang kurang intensif ke yang lebih intensif, maka pemilik
yang ekonominya lemah harus dapat menikmati nilai
Prinsip dasar yang pelu diperhatikan untuk mencapai
tambahnya sebanyak mungkin untuk dapat digunakan
pembangunan yang berkeadilan dan membawa
secara produktif sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.
kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di dalam konteks proyek pembangunan di Kertajati,
• Menempatkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan
maka pihak yang dianggap cukup lemah posisinya adalah
keadilan sosial sebagai pertimbangan utama termasuk
para pemilik lahan yang merupakan warga asli daerah
di dalamnya akses terhadap sumberdaya, kesempatan
setempat. Misalnya para pemilik lahan persawahan.
kerja dan informasi;
Untuk menjawab permasalah pertanahan, beberapa
• Masyarakat setempat—terutama mereka yang akan
usulan yang dapat dipertimbangkan adalah:
terkena dampak langsung dari proyek pembangunan—
harus bisa mendapatkan informasi yang layak dan Perakitan Kembali Tanah dan Bank Tanah
transparan misalkan informasi terkait lahan dan
perencanaan spasial yang terkini; Untuk mengelola tanah-tanah yang masuk dalam
proses perakitan dan tanah-tanah yang disisihkan
• Apabila pembangunan di masa mendatang akan untuk kepentingan umum. Ada dua pandangan
memberikan dampak negatif seperti kehilangan mata mengenai Bank Tanah, yaitu:
pencaharian, maka perlu dipikirkan pilihan-pilihan
lain yang memungkinkan bagi mereka agar tetap 1. Yang dipercayakan kepada lembaga pemerintah,
mendapatkan penghasilan yang layak; misalkan Kantor Pertanahan kabupaten Majalengka,
atau Perumnas untuk keperluan perumahan sederhana
• Penggusuran paksa tidak boleh terjadi. Bila misalnya;
pemindahan penduduk (tempat tinggal dan/atau
tempat usaha) tidak dapat terelakkan dalam peroses 2. Yang dibentuk sebagai “semi-public enterprise”,
pembangunan, sebaiknya dilakukan melalui proses dimana pemilik dan kalangan masyarakat tertentu
negosiasi yang adil dan mengedepankan solusi yang duduk dalam “dewan komisaris” yang menguasai
menguntungkan bagi semua pihak. Bank Tanah, di samping wakil dari Pemda.
Bentuk yang terakhir ini mungkin lebih baik untuk
Pengelolaan Tanah yang Melibatkan Masyarakat mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk turut
Peningkatan benturan-benturan sosial dalam serta berpartisipasi. (Disarikan dari tulisan Prof. Hasan
perkembangan kawasan, terutama yang terjadi dalam Poerbo, 1999, “Menata Tanah Bagi Masyarakat Lapisan
proyek-proyek pembangunan secara besar-besaran— Bawah” dalam buku “Lingkungan Binaan Untuk
-- seperti misalnya pembangunan bandara Internasional Dengan cara ini, maka tanah-tanah yang sekarang
Kertajati dan kawasan Kertajati Aerocity--dapat terjadi diduduki orang dalam kampung-kampung dapat
akibat perkembangan tata kota yang tidak terkendali dan menjadi aset yang bernilai tinggi dan dapat membiayai
spekulasi tanah yang semakin menjadi-jadi. Sekalipun ada peremajaan dengan kompensasi bagi penduduknya
alasan-alasan untuk menguasai tanah untuk pembangunan yang masih wajar untuk dapat memindahkan mereka,
“demi kepentingan umum”, kerap pihak yang ekonominya untuk kepentingan pembangunan proyek yang besar
lemah selalu dapat dikalahkan. Harus dicari cara-cara seperti di Kertajati ini.
lain di mana semua pihak akan dapat menikmati manfaat Yang terpenting dalam melaksanakann konsep
pembangunan, di mana tanah-tanah tesebut terus naik Bank Tanah adalah adanya kemungkinan untuk
nilainya. Masalah pokok yang harus dihadapi pengelola “menggadaikan tanah” atas dasar “nilai kemudian”
kota/kawasan adalah untuk menemukan cara-cara (future value). Tanpa mekanisme ini, maka selalu ada
pengelolaan tanah di mana ada mekanisme di dalamnya kecenderungan bahwa para pemilik kecil akan menjual
(built-in) yang menjamin adanya pemerataan beban dan tanahnya sesudah dilakukan perakitan.
manfaat pembangunan yang adil. (Disarikan dari tulisan Perlu juga seperangkat aturan yang mengikat secara
Prof. Hasan Poerbo, 1999, “Mencegah Pemiskinan dengan hukum. Konsep Bank Tanah yang diuraikan di atas,
Perakitan Tanah” dalam buku “Lingkungan Binaan Untuk pada saat ini mungkin masih akan menemukan
Rakyat”) kesulitan-kesulitan dalam penerapannya. Masih
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 49
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
dibutuhkan peraturan perundangan yang menunjang Estimasi kebutuhan air bersih ditentukan berdasarkan
pengembangan sistem ini disertai dengan persiapan- jumlah populasi dengan standar pemakaian air per orang
persiapan sosial yang memadai. Warga setempatpun dalam satu hari atau per unit bangunan yang mengacu
perlu didampingi secara profesional, misalkan melalui pada SNI 7065 2005. Perencanaan distribusi air bersih
Resource Center. Konsep ini juga membutuhkan dari reservoir kawasan ke pelanggan diupayakan dengan
pendamping teknis yang profesional, pengelola- sistem gravitasi yang akan digabungkan dengan sistem
pengelola dengan integritas dan dedikasi yang tinggi. pompa yang akan disesuaikan dengan kondisi topografi
Bilapun dapat dilaksanakan, maka sebaiknya berupa setempat.
proyek rintisan skala kecil terlebih dahulu agar sistem
Fasilitas pengelolaan air bersih direncanakan dibangun
tersebut dapat diujicobakan.
terpusat dalam Kawasan Kertajati untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih kawasan. Pada lokasi utilitas
air bersih terdapat instalasi pengolahan air bersih
2.4.7 Kajian Daya Dukung Lingkungan beserta reservoir penampung air bersih yang berfungsi
untuk menyimpan air sebelum didistrubusikan kepada
Penyediaan Air Bersih
pelanggan. Dari reservoir, air bersih akan didistribusikan
Air bersih merupakan sumber daya yang terbatas dan ke seluruh kawasan dengan jaringan perpipaan dan juga
rentan namun sangat penting untuk menunjang kehidupan, dibantu dengan pompa untuk menambah tekanan pada
yaitu untuk semua kegiatan pembangunan, kesehatan dan saat pendistribusian.
pemeliharaan lingkungan. Oleh karena itu, ketersediaan
Penggunaan air permukaan sebagai sumber air baku
air bersih menjadi penting dan perlu dimaksimalkan
harus memerhatikan debit sungai dan juga kualitas air
pengelolaannya guna pemenuhan kebutuhan air bersih
sungai tersebut. Secara umum Sungai Cimanuk berfungsi
masyarakat. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi
sebagai sistem drainase untuk pertanian, perikanan dan
adalah ketersediaan sumber air dengan kualitas yang
juga sebagai pasokan air bersih untuk wilayah Cirebon dan
sesuai standar baku mutu dan kapasitas yang mencukupi.
Indramayu.
Sumber air dapat berupa air permukaan, air tanah, dan/
atau mata air. Pengolahan air bersih pada umumnya mencakup proses
prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi,
Ketersediaan air bersih diharapkan mampu memenuhi
netralisasi dan desinfeksi. Kualitas air bersih yang keluar
kebutuhan sepanjang hari dan saat waktu puncak
dari proses pengolahan tersebut harus memenuhi standar
penggunaan air. Hal ini penting untuk diperhatikan
baku mutu, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492
mengingat terdapat beberapa kegiatan yang memerlukan
Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Unit
ketersedian air selama 24 jam seperti residensial, hotel,
paket IPA yang biasanya digunakan, berdasarkan SNI DT
ataupun rumah sakit.
91 0005 2007, dapat dilihat seperti gambar 2.39.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 50
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Utilitas pengolahan air bersih ini juga nantinya dapat 3. Pertimbangan apabila SPAM Jatigede belum
diintegrasikan dengan utilitas pengolahan air limbah. terealisasi pada Tahap 1
Dengan keterbatasan sumber air baku yang ada,
maka sumber air alternatif seperti air limbah dapat
dimanfaatkan untuk menambah pasokan air baku. Air a. Prinsip Penyediaan Air Berkelanjutan dalam
limbah yang dihasilkan oleh kegiatan dalam kawasan Pengembangan Kawasan
dapat dikumpulkan disatu fasilitas pengolahan kemudian
diolah untuk meningkatkan kualitasnya menjadi kualitas Dalam peranannya pada percepatan pembangunan
air baku. Air baku dari pengolahan tersebut dapat diolah nasional, pembangunan Kawasan Kertajati juga harus
secara lebih lanjut di IPA kawasan agar kualitasnya sesuai memerhatikan aspek-aspek lingkungan dan menerapkan
dengan baku mutu air untuk dikonsumsi masyarakat. prinsip-prinsip keberlanjutan. Upaya tersebut dilakukan
untuk terus melestarikan lingkungan dan terus menjaga
Sumber air bersih yang digunakan untuk Kawasan sumber daya alam yang ada saat ini. Selain itu dalam
Kertajati direncanakan berasal dari Waduk Jatigede penerapan prinsip tersebut juga memberikan keuntungan
(SPAM Regional Jatigede). Berikut ini adalah beberapa pada kawasan hingga keuntungan dari segi ekonomi.
pertimbangan dalam pemanfaatan air dari SPAM Jatigede:
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan terkait
• Apabila SPAM Regional Jatigede belum beroperasi prinsip keberlanjutan yang dapat dilakukan, salah satunya
pada saat pembangunan Kertajati Aerocity (lihat table adalah dengan mengelola penggunaan air bersih dalam
timeline SPAM Jatigede) maka perlu direncanakan suatu kawasan agar menjadi efektif dan efisien. Strategi
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) keberlanjutan pada aspek penggunaan air diantaranya
Kawasan, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan air adalah.:
bersih pada Tahap 1.
4. Menggunakan peralatan plambing yang efisien
• Apabila akan dibangun IPA dengan sumber air
permukaan (S. Cimanuk) maka perlu dilakukan 5. Menggunakan sub-metering dari semua sistem
pengujian terhadap ketersediaan dan kualitas air baku konsumsi air utama
dari Sungai Cimanuk.
6. Melakukan daur ulang air limbah
• Jika debit dan kualitas Sungai Cimanuk tidak
7. Efisiensi Menara pendingin (cooling tower)
memungkinkan sebagai sumber air baku maka pilihan
terakhir adalah penggunaan air tanah untuk memenuhi 8. Pemanfaatan air kondensat AC
kebutuhan awal (100 L/det).
9. Pemanfaatan air hujan
• Diperlukan proyeksi penggunaan debit sebesar 100
Dari strategi-strategi tersebut yang dapat diterapkan
L/det terhadap perencanaan penggunaan lahan di
pada Kawasan Kertajati adalah mengurangi konsumsi
kawasan Kertajati.
air PDAM dengan menggunakan sumber air alternatif
Berdasarkan timeline dari PT Tirta Gemah Ripah
terutama untuk penggelontoran toilet dan penyiraman
diperkirakan Proyek SPAM Jatigede akan Beroperasi pada
tanaman, menggunakan alat plambing efisiensi tinggi
tahun 2024-2025. Diperlukan update tentang pelaksanaan
dan melakukan pemantauan dengan menggunakan sub-
Proyek SPAM Jatigede agar dapat dilakukan penyesuaian
metering air serta melakukan daur ulang air.
terhadap Rencana penyediaan air bersih di Kertajati
Aerocity.
Apabila suplai air bersih dari SPAM Jatigede sudah
tersedia, maka akan disiapkan titik interkoneksi di area
IPA untuk mengintegrasikan dengan system distribusi air
bersih kawasan.
Kriteria Lokasi Reservoir Kawasan :
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 51
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 52
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 53
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 2.43. Lingkup kegiatan pembangunan Sarana dan Prasarana Umum dengan skema KPBU
Sumber: BPPSPAM Kemeterian PUPR
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 54
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Offtake
Kertajati
PUPR CK
PUPR SDA BUP VGF BIJB BIJB
APBD Jabar
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 55
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Offtake
Kertajati
PUPR CK
PUPR SDA BUP VGF BIJB BIJB
APBD Jabar
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 56
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pengelolaan Limbah Cair water diasumsikan sebesar 75% dari total timbulan air
buangan untuk grey water dan 25% dari total timbulan
Air buangan merupakan air yang dihasilkan dari aktivitas
air buangan untuk black water. Penjelasan dari jenis air
suatu proses produksi pada industri maupun aktivitas
buangan adalah sebagai berikut:
domestik (rumah tangga), yang dalam konsentrasi dan
kuantitas tertentu dapat berdampak negatif (water • Grey water merupakan air buangan yang dihasilkan dari
borne desease) pada manusia serta penurunan kualitas air limbah non kakus, yaitu air limbah yang dihasilkan
lingkungan. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan dari kegiatan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
terhadap air buangan yang dihasilkan. Perencanaan
• Black water merupakan air limbah kakus, yaitu air
pengelolaan air buangan Kawasan Kertajati mengacu
limbah yang dihasilkan dari WC.
pada peraturan yang berlaku dan juga penerapan
sistem pengelolaan air buangan yang efisien. Rencana Air buangan atau air limbah yang akan diolah hanyalah air
pengelolaan air buangan Kawasan Kertajati dilakukan limbah domestik. Air buangan dari kegiatan industry yang
dengan sistem terpusat dan diarahkan untuk menerapkan memiliki kandungan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
sistem keberlanjutan. atau limbah spesifik harus dikelola oleh sumber yang
dapat bekerja sama dengan pihak lain yang melayani
• Timbulan air buangan domestik dihitung berdasarkan
penanganan limbah B3.
kebutuhan air bersih dimana diasumsikan besaran
air buangan domestik adalah 80% dari kebutuhan Kriteria Lokasi IPAL Kawasan :
air bersih. Air buangan domestik dibagi menjadi dua,
yaitu grey water dan black water. Grey water merupakan 1. Berada pada lokasi dengan elevasi terendah
air buangan yang dihasilkan dari air limbah non
2. Dekat dengan badan air penerima
kakus, yaitu air limbah yang dihasilkan dari kegiatan
sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Black water 3. Pengolahan sebagian lumpur IPAL dapat dilakukan
merupakan air limbah kakus, yaitu air limbah yang di TPST
dihasilkan dari WC. Perbandingan grey water dan black
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 57
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 58
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Sampah tersebut membusuk akibat terdekomposisi Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
oleh aktivitas mikroorganisme. Dari proses dekomposisi membusuk. Pada umumnya sampah anorganik terdiri dari
tersebut dihasilkan bau yang tidak sedap seperti amoniak bahan-bahan plastik, logam, kaca, gelas, dan lain-lain.
dan asam-asam volatile lainnya serta dihasilkan pula gas Sampah anorganik yang masih memiliki kondisi yang baik
metan yang dapat membahayakan keselamatan manusia dan memiliki nilai ekonomi biasanya dikumpulkan untuk
dan lingkungan. Oleh karena itu dari segi pengumpulan, kemudian dilakukan proses daur ulang, sedangkan yang
pengangkutan dan pembuangannya, sampah organik sudah tidak bias didaur ulang termasuk pada sampah
memerlukan waktu penanganan yang cepat. Sampah residu yang selanjutnya akan diangkut ke TPA.
organik dapat dimanfaatkan kembali dengan melalui
proses pengomposan.
Sumber: Permukiman Sistem Informasi Sampah Nasional (SIPSN) 2017-2018 & Studi komposisi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 59
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pada titik sumber diharapkan sampah sudah terpisah adalah fasilitas pre-processing, fasilitas pemilahan, fasilitas
antara sampah organik dan sampah anorganik. Dititik pengolahan sampah secara fisik dan fasilitas pengolahan
sumber juga diharapkan sampah organik berkurang sampah secara biologi.
dengan melakukan pengomposan dimasing-masing
Fasilitas pre-processing merupakan tahap awal pemisahan
rumah atau gedung. Sisa sampah yang tidak terolah di
sampah untuk sampah yang akan di daur ulang, mengetahui
titik sumber selanjutnya akan dikumpulkan oleh alat
jenis sampah yang akan masuk ke fasilitas pengolahan
pengumpul sampah untuk dibawa menuju TPST.
sampah sesuai dengan karakteristiknya serta dilakukan
a. Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu penimbangan untuk mengetahui timbulan sampah
yang masuk dan juga terdapat area penerimaan dan
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST adalah
penyimpanan sampah sementara untuk mengantisipasi
tempat dilakukannya pemilahan dan pengolahan sampah
sampah yang tidak dapat langsung diolah di lokasi.
secara terpusat. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaaan Umum Nomor 3/PRT/M/2013 tentang Fasilitas pemilahan merupakan fasilitas untuk melakukan
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan proses pemilahan sampah baik secara manual maupun
dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah secara mekanis. Pemilahan secara manual akan
Sejenis Sampah Rumah Tangga, luas TPST adalah lebih membutuhkan area dan tenaga kerja untuk melakukan
besar dari 20.000 m2 (2 Ha). Rencana kegiatan di TPST pemilahan. Pemilahan secara mekanis membutuhkan
meliputi: bantuan alat untuk mempermudah proses pemilahan dan
menghemat waktu. Peralatan mekanis yang digunakan
• Penampungan sampah sementara
antara lain:
• Pemilahan sampah
• Alat memisahkan berdasarkan ukuran sampah:
• Pengolahan sampah organik reciprocating screen, trammel screen, disc screen.
• Pendaur ulangan sampah non organik • Alat untuk memisahkan berdasarkan berat jenis
sampah: air classifier, pemisahan inersi dan flotation.
• Pengumpulan sampah residu ke dalam bak sampah
untuk diangkut ke TPA Fasilitas pengolahan sampah secara fisik adalah proses
pengolahan sampah berdasarkan jenis dan ukuran sampah
TPST sebagai tempat pengolahan sampah memerlukan tersebut. Peralatan yang digunakkan adalah hammer hill
fasilitas berdasarkan komponen sampah yang masuk dan shear shredder.
dan yang akan dikelola. Fasilitas yang diperlukan di TPST
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 60
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Fasilitas-fasilitas yang akan dibutuhkan di TPST Kawasan nyamuk malaria dan penyakit-penyakit lain, seperti:
Kertajati diantaranya adalah: demam berdarah, disentri serta penyakit lain yang
disebabkan kurang sehatnya lingkungan permukiman.
1. Ruang Penerimaan
• Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana
• Ruang Kendaraan Angkut
fisik antara lain: jalan, kawasan permukiman, kawasan
• Belt Conveyor perdagangan dari kerusakan serta gangguan kegiatan
• Bank Sampah akibat tidak berfungsinya sarana drainase.
3. Berada dekat dengan IPAL sehingga sebagian • Sistem drainase menggunakan gravitasi, mengikuti
lumpur dapat diolah dengan Anaerobic Digester di elevasi rencana kavling dan jalan
TPST
• Sistem drainase mengalir dari drainase tersier >
Drainase Kawasan sekunder > primer > kolam retensi > outlet / sungai
a. Kriteria Perencanaan dan Fungsi Drainase • Drainase ini untuk menampung dan mengalirkan
aliran permukaan yang ada di dalam kawasan
Perencanaan Drainase dibuat sedemikian rupa sehingga
memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini: • Area tangkapan dari luar kawasan, dialirkan melalui
sungai yang dipertahankan kondisi alaminya
• Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
permukiman. • Tipe drainase menggunakan kombinasi tipe
drainase tertutup dan terbuka untuk kemudahan di
• Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan
dalam pemeliharaan
secara aman, lancar dan efisien serta sejauh mungkin
Drainase yang memotong ruas jalan dapat menggunakan
dapat mendukung kelestarian lingkungan.
tipe drainase tertutup dibawah jalan menggunakan
• Dapat mengurangi/menghilangkan genangan- material dari pipa beton atau gorong-gorong yang diberi
genangan air yang menyebabkan bersarangnya bak kontrol di lokasi tertentu.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutII - 61
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLANtautan berikut
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
KERTAJATI
atau mengakses
AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) III - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tabel 3.1 Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Estimasi Jumlah Penduduk dalam Kertajati Aerocity.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Ketenagakerjaan Penduduk Usia Kerja juta jiwa, sektor konstruksi sebanyak 0,14 juta jiwa, serta
administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang
sosial wajib sebanyak 0,08 juta jiwa. Lapangan pekerjaan
berumur 15 tahun dan lebih. Mereka terdiri dari “Angkatan
yang mengalami peningkatan utamanya pada sektor
Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Proporsi penduduk
pertanian sebanyak 0,72 juta jiwa serta transportasi dan
yang tergolong “Angkatan Kerja” adalah mereka yang aktif
pergudangan sebanyak 0,02 juta jiwa.
dalam kegiatan ekonomi. Keterlibatan penduduk dalam
Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada
kegiatan ekonomi diukur dengan porsi penduduk yang
tahun 2020 ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19
masuk dalam pasar kerja yakni yang bekerja atau mencari
yang menyebabkan penurunan aktivitas produksi di
pekerjaan.
beberapa lapangan usaha. Sektor industri pengolahan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan
masih memberikan sumbangan tertinggi terhadap
ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja
ekonomi Jawa Barat yaitu sebesar 41,19 persen, walaupun
untuk setiap 100 penduduk usia kerja.
laju pertumbuhannya terkontraksi sebesar 4,22 persen.
Penduduk Jawa Barat berusia 15 tahun atau lebih pada Sektor terbesar kedua adalah sektor perdagangan besar
tahun 2020 mencapai 35,47 juta orang. Jumlah angkatan dan eceran yang menyumbang sebesar 14,55 persen.
kerja sebanyak 24,2 juta orang, dimana 21,67 juta orang
Pada tahun 2020, pekerja di Jawa Barat masih didominasi
diantaranya bekerja di berbagai sektor usaha, sedangkan
oleh lulusan SD ke bawah, yakni mencapai 38,29 persen.
sisanya 2,53 juta tidak bekerja atau penganggur. Jumlah
Pekerja dengan lulusan SMP mencapai 22,18 persen,
tersebut menjadikan angka tingkat pengangguran terbuka
pekerja dengan lulusan SMA mencapai 30,09 persen, dan
menjadi 10,45 persen.
pekerja dengan lulusan perguruan tinggi mencapai 9,42
Penduduk usia produktif di Jawa Barat (15-64 tahun) persen.
mencapai 33,77 juta orang, dan usia non-produktif
Sementara di Kabupaten Majalengka struktur penduduk
sebanyak 14,5 juta menjadikan angka dependency ratio
(usia 15 tahun ke atas) menurut mata pencaharian pada
atau rasio ketergantungan menjadi 42,9, yang artinya
tahun 2020 didominasi sektor pertanian, kehutanan, dan
dalam 100 orang usia produktif menanggung 42 orang usia
perikanan dengan total 174.418 jiwa atau sekitar 27,88
non-produktif. Nilai ini menunjukkan bahwa Jawa Barat
persen. Sektor industri pengolahan berkontribusi sebanyak
telah memasuki periode bonus demografi di mana 1 orang
130.817 jiwa atau sekitar 20,91 persen. Sementara itu,
usia non-produktif ditanggung oleh lebih dari 2 orang usia
produktif. Tabel 3.2 Statistik Angkatan Kerja Kabupaten
Majalengka tahun 2018-2020
Sementara di Kabupaten Majalengka penduduk usia
produktif total laki-laki dan perempuan tahun 2020 TAHUN
KEGIATAN UTAMA
mencapai 913.947 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah 2018 2019 2020
angkatan kerja mencapai 601.920 orang. Sementara yang (1) (2) (3) (4)
bukan angkatan kerja berjumlah 313.463 orang seperti I. Angkatan Kerja 601.920 627.874 664.374
yang dapat dilihat pada Tabel 2.5. Sementara di Kecamatan 1. Bekerja 572.120 600.450 625.576
Kertajati sendiri, jumlah penduduk usia produktif mencapai 2. Pengangguran Terbuka 29.800 27.424 38.798
28.564 orang. Sementara di Kecamatan Kertajati, Angkatan II. Bukan angkatan kerja 313.463 295.902 289.348
Kerja usia >= 18 tahun mencapai 36.366 jiwa, di mana (Sekolah, mengurus
angka pengangguran masih ada 8.515 jiwa, sisanya sudah rumah tangga, dan
bekerja, baik di sektor tetap maupun musiman. Jumlah lainnya)
kesempatan kerja yang tersedia umumnya lebih kecil dari Jumlah 915.383 923.776 953.722
jumlah angkatan kerja yang ada. Tingkat Kesempatan 95,05 95,63 94,16
Komposisi Penduduk Yang Bekerja Kerja
Perekonomian Jawa Barat diperkirakan digerakkan oleh Tingkat Pengangguran 4,95 4,37 5,84
setidaknya 21,67 juta orang pekerja. Mereka bekerja di Terbuka
berbagai lapangan usaha yang ada. Jumlah ini berkurang Tingkat Partisipasi 65,76 67,97 69,66
0,38 juta jiwa dari Agustus 2019. Lapangan usaha yang Angkatan Kerja
mengalami penurunan jumlah penduduk yang bekerja
Sumber: Kabupaten Majalengka Dalam Angka
terutama pada sektor industri pengolahan sebanyak 0,63
Tahun 2021
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja di
dan sepeda motor berkontribusi sebanyak 125.205 jiwa Kabupaten Majalengka Tahun 2020
atau 20,01 persen. Berbeda dengan data tahun 2013 dan Angkatan Kerja Bukan
2014, terdapat penurunan drastis pada sektor pertanian, Pendidikan Peng
Beker Angkatan
kehutanan, dan perikanan, meskipun masih berkontribusi Tertinggi anggu Total
ja Kerja
angka absolut terbanyak. ran
(1) (2) (3) (4) (5)
Peningkatan jumlah penduduk umumnya diikuti pula Tidak sekolah/ 371744 8638 380382 157872
dengan penambahan jumlah angkatan kerja. Menurut data tidak tamat SD
tahun 2021, jumlah pekerja yang ditempatkan selama tahun Sekolah Dasar 98893 7763 106656 80702
2020 di Kabupaten Majalengka sebanyak 25.126 orang, Sekolah 114249 18931 133180 40716
Menengah
yang terdiri dari 6.462 orang laki-laki dan 18.664 orang
Pertama
perempuan. Rincian tentang angkatan kerja berdasarkan
Sekolah 40690 3466 44156 10058
tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut. Menenangah
Atas
Upah kerja di Kabupaten Majalengka masih cukup rendah. Diploma I/II/ - - - -
Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Majalengka III/Akademi/
Universitas
untuk tahun 2021 berada pada angka Rp 2.009.000,00.
Jumlah 625576 38798 664374 289348
Tabel 3.4 Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Majalengka Tahun 2020
Sekolah
No 3.1.
Tabel Kecamatan
Jumlah TK per kecamatanSD
sekolah di Kabupaten Majalengka SMP SMA/SMK
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Lemahsugih - 21 37 - 5 - - -
2 Banturujeg - 14 27 - 3 - 1 -
3 Malausma - 16 255 - 2 4 - -
4 Cikijing - 13 30 3 3 2 1 1
5 Cingambul - 9 25 - 2 4 - -
6 Talaga - 13 30 1 4 - 1 -
7 Banjaran - 13 18 - 3 1 - -
8 Argapura - 7 22 - 3 1 - -
9 Maja - 12 29 - 5 3 1 -
10 Majalengka - 27 34 3 7 2 2 1
11 Cigasong 1 15 7 - 1 1 - -
12 Sukahaji 1 13 20 - 2 1 1 -
13 Sindang - 6 11 - 1 1 - 1
14 Rajagaluh - 7 28 - 3 2 1 1
15 Sindangwangi - 13 18 1 3 1 1 -
16 Leuwimunding - 11 30 - 3 1 1 -
17 Palasah - 20 24 1 2 2 - 1
18 Jatiwangi 1 24 41 2 4 4 1 1
19 Dawuan 1 16 20 1 2 1 - -
20 Kasokandel - 16 21 1 3 1 1 -
21 Panyingkiran - 11 15 1 2 2 - -
22 Kadipaten - 12 18 - 3 - 1 -
23 Kertajati - 16 30 1 3 - - -
24 Jatitujuh - 17 28 - 2 - 1 -
25 Ligung - 22 33 - 4 - 1 -
26 Sumberjaya - 20 26 - 4 1 1 -
27 Kabupaten Majalengka 4 384 657 15 79 35 16 6
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Angka ini mengalami kenaikan dari tahun 2020 yang Pada tahun 2019, angka rata-rata lama sekolah di
berada pada angka Rp 1.944.163,00. Angka pencari kerja Kabupaten Majalengka tergolong rendah yaitu hanya
yang terdaftar dalam angka pengangguran terbuka tahun 7,09 tahun, naik dari tahun sebelumnya (2018) yang
2020 mencapai 38.798 jiwa, yang terdiri dari 24.535 laki- berada pada angka 6,91 tahun. Angka ini cukup rendah
laki dan 14.263 perempuan. Di Kabupaten Majalengka bila dibandingkan dengan indikator atau standar yang
terdapat 49 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dapat dikeluarkan UNDP yang mencapai 15 tahun.
mencetak lulusan dengan keterampilan yang memadai.
Kabupaten Majalengka juga memiliki 5 perguruan tinggi
yang menyediakan berbagai disiplin ilmu yang bermanfaat.
Kabupaten Majalengka adalah 67,59, mengalami kenaikan 1 Pertanian 29,35 35,24 38,08 28,02 36,32
tipis dari tahun sebelumnya (2019) yaitu 67,52. Di Provinsi 2 Pertambangan dan 0,28 0,89 1,46 1,06 0,70
Pengolahan
Tabel 3.5 Faktor kontributor besaran Indeks 4 Listrik, Gas dan Air 0,22 0,15 0,40 0,69 0,68
Pembangunan Manusia di Kabupaten Minum
Majalengka
5 Konstruksi 7,86 6,25 6,63 7,76 4,64
Angka harapan hidup (tahun) 69,97 7 Angkutan dan 3,90 3,35 1,98 3,41 2,89
Pengeluaran per kapita 9.822 9 Jasa-jasa/Lainnya 12,85 10,78 14,91 14,64 12,31
Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 67,52 Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber: Kabupaten Majalengka Dalam Angka Sumber: RPJMD Kabupaten Majalengka 2018-
2021 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3.1.2 Perekonomian
Berdasarkan gambaran umum perekonomian dalam teknis, maupun sawah tadah hujan yaitu Kecamatan
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Jatitujuh, Kecamatan Ligung, Kecamatan Sumberjaya,
Kabupaten Majalengka tahun 2018-2023, sektor pertanian Kecamatan Jatiwangi, dan Kecamatan Dawuan.
masuk sektor yang berkontribusi paling tinggi terhadap
Sebagai sektor kedua yang berkontribusi terbesar setelah
PDRB Kabupaten Majalengka, yang kemudian diikuti
sektor pertanian, pertumbuhan sektor perdagangan
sektor perdagangan. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara
berfluktuasi dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2013 hingga
dengan tokoh setempat dimana mayoritas penduduk desa
2017, sektor perdagangan berfluktuasi antara 24,23 persen
bermata-pencaharian sebagai petani. Komoditas utama
dari PDRB pada tahun 2015 hingga 27,24 persen dari PDRB
yang menjadi fokus kegiatan pertanian yaitu padi.
pada tahun 2013. Fluktuasi ini juga tercermin pada sektor
Kegiatan pertanian merupakan komponen perekonomian pertanian sebagai sektor terbesar dan sektor industri
paling dominan di Kabupaten Majalengka, mengingat pengolahan sebagai sektor perekonomian terbesar ketiga.
41,86 persen dari luas Kabupaten Majalengka merupakan Fluktuasi ketiga sektor terbesar perekonomian Kabupaten
lahan pertanian. Pada tahun 2017, sektor pertanian Majalengka sejak tahun 2013 hingga 2017 ditunjukkan
menyumbang 21,7 persen dalam PDRB Kabupaten pada tabel berikut ini.
Majalengka, kemudian sektor pertanian menyumbang
17,5 persen, sektor industri menyumbang 15,43 persen, Tabel 3.7 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten
dan sektor konstruksi menyumbang 14,12 persen. Petani Majalengka 2013-2017
merupakan mata pencaharian utama penduduk Kabupaten
Tahun
Majalengka. No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1 PDRB 15.012,89 15.750,66 16.590,93 17.591,79 18.789,49
Komoditas unggulan Kabupaten Majalengka dalam sektor
atas
pertanian adalah padi, jagung, dan kedelai. Kecamatan dasar
Kertajati, bersama dengan Kecamatan Ligung, merupakan harga
konstan
kecamatan-kecamatan yang memiliki peran penting 2010
sebagai penghasil pagi di Kabupaten Majalengka, karena (miliar
rupiah)
mmiliki luas areal sawah terluas. Selain Kecamatan
Kertajati, 5 kecamatan dengan potensi terbesar lainnya
2 Laju 4,93 4,91 5,33 6,03 6,81
PDRB
yang memiliki peruntukan sebagai area pertanian, baik (%)
dalam kategori sawah irigasi tekni, sawah irigasi setengah
Sumber: RPJMD Kabupaten Majalengka 2018-
2023
Tabel 3.8 Kontribusi sektor perekonomian terbesar pada PDRB Kabupaten Majalengka 2013-2017
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3.2.1 Tinjauan Makro Jalur tol yang telah dibangun antara lain Jalan Tol Cikopo -
Palimanan (Cipali), yang menghubungkan area Purwakarta
Kawasan Pengembangan kawasan Metropolitan Rebana
dengan Cirebon sepanjang 166 km, dilanjutkan dengan
mendorong terjadinya percepatan pembangunan dan
Jalan Tol Palimanan - Kanci (Palikanci) di Kabupaten
pengembangan kawasan, secara khusus di dalam
Cirebon sepanjang 26 km. Saat ini sedang dilakukan proses
pembangunan infrastrukturnya.
pembangunan jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan
Bandara Kertajati yang telah dibangun pada tahun 2018 (CISUMDAWU) sepanjang 62,6 km yang menghubungkan
menjadi pintu gerbang memasuki kawasan Rebana area Bandung - Sumedang - Majalengka.
Metropolitan melalui jalur udara. Pintu masuk melalui
Jalur Kereta Api yang telah terbangun telah
jalur laut juga telah ditambahkan, yang sebelumnya masih
menghubungkan Cikampek dengan Cirebon. Jalur kereta
menggunakan jalur dari Cirebon dan Pelabuhan Balongan,
api ini merupakan salah satu jalur utama rel kereta api
kini telah dibangun Pelabuhan Patimban. Pembangunan
lintas utara Pulau Jawa yang masuk dalam Daerah Operasi
tersebut menambah kesiapan infrastruktur kawasan pada
III Cirebon.
skala nasional maupun internasional.
Titik pemberhentian transportasi atau transit darat
Pada skala regional, infrastuktur yang telah dibangun dan
lain yang tersedia berupa terminal, terletak menyebar
beroperasi antara lain berupa:
di Subang, Indramayu dan Sumber, Cirebon. Terminal
• Jalan Tol Subang masuk ke dalam klasifikasi Tipe A sedangkan
terminal Indramayu dan Sumber masuk ke dalam kelas
• Jalur Rel Kereta Api
terminal Tipe B.
• Terminal
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Topografi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 07
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Bandara Kertajati
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Klimatologi
Pada tahun 2017 curah hujan tertinggi di Kabupaten Kecamatan Kertajati sebagai bagian dari Kabupaten
Majalengka, termasuk Kecamatan Kertajati di dalamnya, Majalengka memiliki kondisi iklim yang serupa. Kondisi
terjadi pada bulan Januari sebesar 705,8 mm dan terendah cuaca tahunan rata-rata di kecamatan tersebut berupa
pada bulan Agustus yaitu sebesar 20 mm. Kecepatan suhu sekitar 26,40C dan curah hujan sekitar 2745 mm.
angin rata-rata berkisar 4 knot dan kecepatan tertinggi
Suhu terendah di Kecamatan Kertajati pada tahun 2020
24 knot dan kecepatan angin terendah 3 knot dengan arah
mencapai 22°C dan suhu tertinggi mencapai 33,8°C.
angin berhembus dari barat hingga utara. Kabupaten
Sementara kelembaban udara terendah mencapai 62%
Majalengka terkenal dengan sebutan Kota Angin karena
dan kelembaban udara tertinggi mencapai 90%.
memang pada bulan-bulan tertentu di musim kemarau
angin berhembus dengan kecepatan yang cukup tinggi
setiap tahunnya.
Gambar 3.4 Grafik Kondisi Cuaca Bulanan di Gambar 3.5 Grafik Intensitas Cahaya Matahari
Kecamatan Kertajati Bulanan di Kecamatan Kertajati
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Suhu Ra ta -
°C
25.4 °C
25.2 °C
25.7 °C
26.1 °C
26.2 °C
26.1 °C
26.3 °C
27.1 °C
28 °C
28.1 °C
27 °C
25.9
ra ta
°C
Suhu Min
°C °C
22.8 °C
22.7 °C
22.9 °C
23 °C
22.8 °C
22.3 °C
22 °C
22.3 °C
23.2 °C
23.9 °C
23.8 °C
23.3
Suhu Ma k s
°C
29.2 °C
29 °C
29.8 °C
30.2 °C
30.4 °C
30.6 °C
31.4 °C
32.7 °C
33.8 °C
33.6 °C
31.6 °C
29.9
°C
Cura h Huja n
384 376 410 296 140 87 52 27 52 142 337 442
mm
Kelem ba ba n
89% 90% 89% 88% 85% 80% 72% 65% 62% 68% 80% 88%
(%)
Ha ri Huja n
21 19 21 19 14 9 6 4 5 12 18 21
(ha ri)
Intens ita s
Ca ha ya
Ma ta ha ri 7.6 7.4 7.8 8.0 8.5 8.7 8.9 9.2 9.4 9.2 8.5 8.0
Ra ta -ra ta
(ja m )
Sumber: en.climate-data.org
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Sumber daya dibagi ke dalam dua bagian, yaitu air Hutan Produksi
permukaan dan air bawah tanah. Potensi air permukaan
Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri dari hutan
yang menjadi sumber utama kebutuhan air, khususnya
produksi tetap dan hutan produksi terbatas seluas kurang
untuk pengairan sawah diperoleh dari dua sungai besar,
lebih 12.934 hektar. Kecamatan Kertajati masuk ke dalam
yaitu Sungai Cimanuk dan Cilutung, serta beberapa
kawasan peruntukan hutan produksi tetap seluas kurang
anak sungai lainnya. Sementara potensi air permukaan
lebih 10.779 Ha.
lainnya berada di sejumlah tempat yang memiliki debit
air tinggi yang berasal dari sumber mata air. Pada Vegetasi/tumbuh-tumbuhan
umumnya sumber mata air tersebut berada di wilayah
Karena kawasan Kecamatan Kertajati didominasi oleh
selatan Kabupaten Majalengka. Secara umum kondisi
pertanian dan perkebunan, maka jenis vegetasi atau
ketersediaan sumber mata air bawah tanah (ABT) cukup
tumbuh-tumbuhan yang hidup kebanyakan berupa
baik, meskipun beberapa kecamatan masih kurang baik
tanaman padi, perkebunan mangga serta tanaman
seperti Kertajati, Dawuan dan Ligung.
holtikultura (sayur-mayur).
Geologi
Rawan Bencana
Berdasarkan sebaran dan struktur batuannya, kondisi
geologis Kabupaten Majalengka meliputi: Aluvium seluas Berdasarkan Data Potensi Bencana di Wilayah Kabupaten
17.162 Ha (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies Majalengka, di Kecamatan Kertajati, khususnya di
seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies Kelurahan Pakubereum, Sukawana, Kertajati, Bantarjati,
seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Palasah, Kertawinangun, Babakan, Pasiripis, Mekarjaya,
Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Syahbandar, dan Sukamulya terdapat potensi bencana
Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 pengikisan tanah Sungai Cimanuk (Sumber : BPBD
Ha (0,15%), Eosene, seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Kabupaten Majalengka, Tahun 2018).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 10
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Bandara Kertajati
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 11
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
Bandara Kertajati
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 13
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DESA
DESA
MEKARMULYA
SUKAMULYA
DESA
MEKARJAYA
DESA
KERTASARI
DESA
3480 Ha KERTAJATI
DESA
BABAKAN
DESA
PALASAH
Batas Kawasan Kertajati Aerocity
DESA
KERTAWINANGUN
Secara geografis Kecamatan Kertajati terletak di Utara Tabel 3.9 Luas Wilayah Desa dan Estimasi Luas
Kota Majalengka yaitu antara 108o03’ - 108o15’ Bujur Wilayah Desa dalam Kertajati Aerocity.
Timur dan 6 37’ - 6 46’ Lintang Selatan, ketinggian 30 m
o o Majalengka 2013-2017
dpl, dengan batas-batas wilayahnya :
Estimasi Luas
Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kec. Kadipaten Luas
Wilayah Desa
No. Desa Wilayah
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kec. Ujung Jaya dalam Kertajati
Desa (km2)
Aerocity (km2)
dan Kec. Terisi Sebelah Utara, berbatasan dengan Kec.
Jatitujuh Sebelah Timur, berbatasan dengan Kec. Dawuan. 1. Sukamulya 7.41 0.67
Kawasan Kertajati Aerocity merupakan bagian dari 2. Kertajati 11.65 0.19
pengembangan Aerotropolis Kabupaten Majalengka 3. Kertasari 6.74 4.25
yang terhubung langsung dengan Kawasan Bandara 4. Kertawinangun 6.32 2.20
Internasional Jawa Barat (BIJB). Kawasan terletak di
5. Babakan 10.66 4.66
Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka berjarak
sekitar 68 km dari Kota Bandung (ibu kota Provinsi Jawa 6. Palasah 12.44 6.13
Barat) dengan luas 3480 Ha. 7. Mekarjaya 20.55 14.49
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 14
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 15
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DESA
DESA
MEKARMULYA
SUKAMULYA
DESA
MEKARJAYA
DESA
KERTASARI
Kawasan Kertajati Aerocity saat ini dapat diakses via Tol Kawasan saat ini dilayani oleh jalan lingkungan yang
Cikopo - Palimanan (Cipali) dari arah Jakarta atau Cirebon menghubungkan antar desa. Kondisi dan kualitas jalan
dan akan dilayani oleh Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan lingkungan yang saat ini ada dalam kawasan beragam
(Cisumdawu) dari Kota Bandung di masa mendatang. yang dapat dilihat dari dokumentasi hasil survey lapangan
di halaman selanjutnya. Sebagian besar jalan masih
Saat ini jalan menuju Kawasan Kertajati Aerocity masih
dalam kondisi tidak beraspal dan belum dilengkapi dengan
harus melalui jalan aksess bandara yaitu via Jalan
saluran air.
Kertajati - Kadipaten yang juga merupakan Jalan Provinsi
di sebelah Timur Kawasan, menghubungkannya ke arah Di masa mendatang struktur dan fungsi jalan dalam
Indramayu dan Cirebon. Di masa mendatang, Kawasan kawasan perlu disesuaikan dengan peruntukan serta beban
Aerocity akan dapat diakses langsung dari tol Cipali yang ditanggungnya sesuai dengan daya dukung terhadap
dengan disediakannya Expressway dan dari Tol Cipali kawasan. Untuk menciptakan kawasan yang ramah bagi
yang nantinya juga akan terhubung langsung dengan Tol pejalan kaki dan hijau, perlu dipertimbangkan moda
Cisumdawu ke arah Bandung yang saat ini masih dalam transportasi masal yang melayani dan menghubungkan
tahap pembangunan. kawasan.
Sistem jaringan jalan di internal dan eksternal kawasan Kertajati Aerocity bersebelahan dengan bandara dan masih
Kertajati Aerocity masih belum terintegrasi dengan baik. belum memiliki akses langsung ke bandara tersebut.
Masih banyak ditemukan jalan eksisting yang belum Untuk sampai di bandara, orang perlu mengakses jalan tol
sesuai dengan rencana masterplan yang telah disusun. utama (Cikopo – Palimanan/Cipali). Satu gerbang tol yang
Namun beberapa pembangunan pintu dan jalan tol sedang langsung dapat diakses menuju bandara sedang dalam
berlangsung dan apabila sudah terbangun, konektivitas proses pembangunan.
menuju dan dari Kertajati Aerocity akan lebih optimal.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 16
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 17
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 18
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DESA
MEKARMULYA DESA
SUKAMULYA
DESA
MEKARJAYA
DESA
KERTASARI
DESA
KERTAJATI
DESA
Sungai Eksisting BABAKAN
Saluran Air Eksisting DESA
Daerah Aliran Sungai Ciuyu PALASAH
Batas Kawasan Kertajati Aerocity
DESA
KERTAWINANGUN
Sungai
Cimanuk
Berdasarkan kajian lingkungan, kawasan Kertajati Aerocity Dalam peta kawasan rawan bencana pada dokumen
berada di dalam wilayah DAS Ciuyu yangmengalir ke Matek Penyusunan Raperda RTRW kabupaten Majalengka
selatan dan tenggara ke arah Sungai Cimanuk sementara teridentifikasi kawasan berjarak kurang lebih 50 meter
DAS BIJB mengalir ke utara. Aliran sungai dan saluran sepanjang sempadan Sungai Cimanukjuga teridentifikasi
eksisting dapat dilihat pada diagram diatas. Hal tersebut sebagai area yang rawan terhadap bencana gempa bumi.
berkontribusi terhadap rentanya bagian tenggara kawasan, Area ini antara lain termasuk Desa Palasah dan Desa
tepatnya di Desa Palasah terhadap bencana Banjir. Hal ini Kertawinangun.
didukung oleh informasi kebencanaan yang tertera dalam
Dari segi kebencanaan, seluruh desa dalam Kawasan
dokumen Kertajati dalam angka (2020) serta wawancara
Kertajati Aerocity kecuali Desa Kertawinangun tidak
yang dilakukan dengan aparat desa setempat. Masyarakat
memiliki sistem peringatan dini bencana alam maupun
eksisting masih menggunakan sistem PAM lokal ataupun
jalur evakuasi bencana. Untuk itu dalam kegiatan
menggunakan air sumur. Sumber-sumber lain dapat
revisi master plan perlu mempertimbangkan strategi
berasal dari berbagai sungai. Sumber terdekat merupakan
kebencanaan terutama terkait dengan pengaturan aliran
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipelang dan Sungai Cimanuk
air sebagai upaya mitigasi bencana.
memiliki suplai potensial terbesar.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 19
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DESA
DESA
MEKARMULYA
SUKAMULYA
DESA
MEKARJAYA
DESA
KERTASARI
DESA
KERTAJATI
Sungai
Cimanuk
Pertanian
Ruang Terbuka
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 20
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 3.17 Morfologi dan Tipologi Permukiman di dalam Kawasan Kertajati Aerocity
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 21
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DESA
MEKARMULYA DESA
SUKAMULYA
DESA
MEKARJAYA
DESA
KERTASARI
DESA
KERTAJATI
Permukiman Eksisting
Tempat Peribadatan
Sekolah Dasar/ Sederajat
Sekolah Menengah/ Sederajat DESA
Sekoalh Atas/ Sederajat BABAKAN
Fasilitas Kesehatan DESA
Kantor Desa/ Pemerintah PALASAH
Batas Kawasan Kertajati Aerocity
DESA
KERTAWINANGUN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 22
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 23
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Kondisi eksisting kawasan Kertajati Aerocity • Ketersediaan ruang publik dan ruang
saat ini masih berupa lahan pertanian sawah. terbuka hijau masih belum memadai.
Lahan pertanian yang ada merupakan sawah
• Kawasan Kertajati Aerocity terdapat beberapa
tadah hujan yang mengalami kekeringan di
permukiman penduduk dengan kepadatan
saat musim kemarau.
rendah yang perlu dipertimbangkan aspek
• Terdapat beberapa fasilitas peribadatan keberlanjutan dan sosio-ekonominya.
seperti masjid, kantor kepala desa, dan
• Secara umum pola pemanfaatan ruang saat
sekolah dasar yang melayani seluruh desa
ini masih belum sesuai dengan rencana
serta fasilitas sekolah menengah dan atas
master plan tahun 2016.
serta fasilitas kesehatan yang melayani
kebutuhan penduduk desa eksisting. • Fungsi yang mendorong lapangan kerja bagi
penduduk setempat saat ini masih terbatas.
• Peruntukan lahan dalam rencana tata ruang
wilayah tingkat provinsi diperuntukan bagi
kegiatan aerocity sehingga masih flexible.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 24
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tabel 3.12 Hasil Analisis Terhadap Kondisi Fisik dan Non-fisik Kawasan.
• Menciptakan ruang terbuka hijau dan ruang publik sebagai fasum penunjang
kawasan perkotaan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut III - 25
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
04. EVALUASI
MASTER PLAN
04
4.1 Analisis Faktor Eksternal
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLANtautan berikut
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
KERTAJATI
atau mengakses
AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
IV - 43
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Kondisi fisik eksisting dan sosial ekonomi masyarakat. • Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang cepat dan seringkali radikal dalam
Dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka hasil akhir
hal pemanfaatan sumberdaya alam meminimalkan
dari evaluasi Rencana Tata Ruang ini akan memberikan
kerusakan lingkungan.
rekomendasi sebagai berikut:
• Adanya bencana alam yang cukup besar sehingga
1. Jika keberhasilan ≥ 80%, maka revisi tidak perlu
mengubah struktur dan pola pemanfaatan ruang dan
dilakukan;
memerlukan relokasi kegiatan budaya maupun lindung
2. Jika keberhasilan antara 50 – 80%, maka perlu yang ada demi pembangunan pasca bencana.
dilakukan revisi sebagian;
Berdasarkan parameter tersebut, terdapat beberapa
3. Jika keberhasilan < 50%, maka perlu dilakukan kriteria umum dalam faktor eksternal
revisi total.
• kebijakan makro
Tabel 4.1 Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Eksternal
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.1.2 Faktor Internal Oleh karena itu dibentuklah evaluasi faktor internal.
Berdasarkan parameter tersebut, terdapat beberapa
Pertimbangan dalam penentuan faktor internal antara
kriteria umum dalam faktor internal, yang dibagi menjadi:
lain:
• Rendahnya kualitas Rencana Tata Ruang Perkotaan
1. Faktor Internal Fisik
yang dipergunakan sebagai acuan untuk penertiban
perizinan lokasi pembangunan, sehingga kurang • fisik dasar dan iklim
dapat mengoptimalisasikan perkembangan dan
pertumbuhan aktivitas sosial ekonomi yang cepat • pemanfaatan ruang
dan dinamis.
• aksesibilitas/sistemtransportasi kota internal
• Rendahnya kualitas ini dapat disebabkan karena
tidak diikutinya proses teknis dan prosedur • ruang terbuka dan vegetasi
kelembagaan perencanaan tata ruang.
• tata bangunan
• Terbatasnya pengertian dan komitmen aparat yang
terkait dengan tugas penataan ruang, mengenai • utilitas
fungsi dan kegunaan Rencana Tata Ruang dalam
• informasi penanda
pelaksanaan pembangunan.
• Adanya perubahan atau pergeseran nilai/norma dan
tuntutan hidup yang berlaku di dalam masyarakat.
• Lemahnya aparatur yang berwenang dalam bidang
pengendalian pemanfaatan ruang.
Tabel 4.2 Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Internal (Fisik)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• kedudukan kawasan
• ekonomi
Tabel 4.3 Tabel Kriteria dan Parameter Penilaian dalam Faktor Internal (Non-Fisik)
Kebijakan BIJB dan Arahan Pemerintah Provinsi dalam bobot 1: sesuai kebijakan perusahaan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.2 ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL c. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22
Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
4.2.1 Kebijakan Tata Ruang Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-202
Kebijakan tata ruang makro yang memberi pengaruh Berdasarkan hasil evaluasi Master Plan Kertajati Aerocity
terhadap evaluasi master plan terbagi atas peraturan 2016 di tingkat regional/provinsi, terdapat pula perubahan
perundang-undangan dan kebijakan atau arahan dan pembaruan peraturan. Khususnya pada RPJMD
pemerintah. Tingkatan peraturan perundang-undangan Provinsi Jawa Barat, terdapat perubahan rencana kawasan
terdiri dari tingkatan, yaitu Segitiga Rebana atau Cirebon Metropolitan menjadi
Rebana Metropolitan, dan Bandara Kertajati diposisikan
• Tingkat Nasional
sebagai primary growth center serta main anchor kawasan,
a. Undang-undang Cipta Kerja bersama dengan KPI Kertajati dan Kertajati Aerocity.
Perubahan tersebut turut mengubah peruntukan lahan
b. Undang-undang Penataan Ruang dan fungsi di kawasan aerocity sehingga perlu untuk
d. Rancangan Peraturan Presiden Tentang Percepatan a. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor
Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong 12 Tahun 2008 - RPJPD Kab. Majalengka 2005-2025
Investasi Dalam Pengembangan Kawasan Cirebon-
Patimban-Kertajati dan Kawasan Jawa Barat b. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor
Bagian Selatan 1 Tahun 2019 - RPJMD Kab. Majalengka 2018-2023
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap peraturan di c. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor
skala regional/provinsi, terlihat bahwa master plan 11 Tahun 2011 - RTRW Kabupaten Majalengka
Kertajati Aerocity yang telah disusun pada tahun 2016 2011-2031
sudah tidak sesuai lagi. Dikarenakan peraturan-
a. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Majalengka
peraturan yang muncul setelah pembentukan master
plan, mendefinisikan kembali fungsi, posisi dan Berdasarkan hasil evaluasi masterplan Kertajati
skala pelayanan Bandara Kertajati. Berdasarkan Aerocity 2016 di tingkat kabupaten, masih terdapat
hasil evaluasi, keberadaan Rebana Metropolitan kesesuaian dengan peraturan yang terkait. Namun
(yang sebelumnya Segitiga Rebana atau Cirebon beberapa kebijakan tersebut perlu untuk evaluasi
Metropolitan) memposisikan Bandara Kertajati kembali, terutama pada RPJPD dan RTRW Kabupaten
sebagai primary growth center, main anchor kawasan Majalengka.
dan pintu gerbang dari udara. Fungsi dari bandara juga
ditingkatkan menjadi bandara penumpang dan logistik. Arahan Pemerintah Provinsi juga memberikan
Perubahan tersebut memberi pengaruh terhadap pengaruh yang besar terhadap pengembangan
kawasan Kertajati Aerocity yang berfungsi sebagai kawasan di Jawa Barat, terutama dengan pengenalan
pendukung keberadaan bandara. konsep live (menghuni), work (bekerja), dan play
(bermain). Konsep ini juga dituangkan ke dalam Master
• Tingkat Regional/Provinsi Plan Kertajati Aerocity yang sudah disusun pada tahun
2016.
a. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Faktor aksesibilitas atau sistem transportasi skala kota di Sistem utilitas kota di sekitar kawasan perencanaan
sekitar Kertajati Aerocity terbagi menjadi dua jenis kriteria, yang sudah tersedia dan terhubung dengan baik akan
yaitu: memberikan nilai tambah dan mendukung pengembangan
masterplan kawasan Kertajati Aerocity. Terdapat beberapa
• Prasarana (Jaringan Jalan)
kriteria penting dalam melakukan evaluasi tersebut,
Jaringan jalan eksisting menuju ke kawasan Kertajati antara lain berupa,
Aerocity sudah terhubung dengan baik, terutama
Air Bersih
dengan ada jalur tol Cikopo-Palimanan. Rencana akses
tambahan juga menambah nilai tambah aksesibilitas Telah dilakukan perencanaan SPAM Waduk Jatigede
menuju kawasan,yaitu dengan terbangunnya jalur tol sebagai salah satu sumber air bersih yang akan
CISUMDAWU. didistribusikan ke dalam kawasan Kertajati Aerocity, namun
berdasarkan survei kondisi eksisting, jalur distribusi air
• Sarana
bersih tersebut secara fisik masih belum tersedia.
a. Terminal
Drainase
Terminal atau titik pemberhentian baik dari jalur
Sistem drainase dan jalur-jalur irigasi di sekitar kawasan
laut yaitu Pelabuhan Patimban maupun darat
Kertajati Aerocity sudah banyak yang terbangun, terutama
berupa terminal skala regional telah terbangun dan
karena peruntukan lahan di luar kawasan perencanaan
diharapkan terintegrasi dengan Bandara Kertajati,
didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Drainase
namun pembangunan tersebut belumt termasuk
dan irigasi yang yang terbentuk mengarah ke sungai
ke dalam rencana pengembangan.
Cimanuk.
b. Moda Angkutan Umum
Persampahan
Keberadaan bandara Kertajati sebagai titik
Sistem persampahan di Kabupaten Majalengka dapat
transportasi udara di skala Jawa Barat, serta
menjadi pendukung sistem persampahan di Kertajati
pemindahan penerbangan dari Bandara Husein
Aerocity, terutama dengan adanya TPA di kabupaten
Sastranegara ke Bandara Kertajati membutuhkan
tersebut.
integrasi transportasi darat dari seluruh bagian
wilayah di dalam provinsi dan di sekitar kawasan, Listrik
sebagai contoh salah satunya dengan penyediaan
Sistem dan keterhubungan jaringan listrik di sekitar
shuttle bus jalur Bandung-Kertajati BIJB.
kawasan Kertajati sudah berfungsi dengan baik.
Telekomunikasi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SUB- BOBOT
ASPEK KRITERIA UMUM VARIABEL DESKRIPSI HASIL SURVEI
KRITERIA NILAI
Eksternal Kebijakan Makro Peraturan Nasional • belum sesuai dengan UU Cipta Kerja dan 0
Perundang- UU Penataan Ruang
undangan
• belum sesuai dengan RPJMN, RTRWN
dan Raperpres
Regional/ Belum sesuai dengan Perubahan RPJMD 0
Provinsi Jawa Barat, di mana terdapat perubahan/
penambahan:
• peruntukan lahan
• metropolitan rebana
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.3 ANALISIS FAKTOR INTERNAL (FISIK) masterplan dibentuk. Di sisi lain belum ada bangunan yang
terbangun sesuai rencana tahap 1 masterplan Kertajati
Aerocity.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 07
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Belum tersedia ruang terbuka hijau dan tata vegetasi yang Belum tersedia sistem persampahan khusus di dalam
sesuai dengan perencanaan kawasan Kertajati Aerocity. kawasan Kertajati Aerocity, kebanyakan masyarakat masih
Sejauh ini ruang terbuka hijau yang ada masih natural dan menggunakan sistem persampahan konvensional.
belum dilakukan pengolahan lebih lanjut sesuai konsep
yang tertuang di master plan. Listrik
Tinggi Bangunan
4.3.7 Informasi Penanda
Dikarenakan baru ada satu bangunan dalam proses Informasi penanda dapat menunjukkan legibilitas kawasan
pembangunan (Grand Anila Apartment di area Business dan memberikan identitas adanya kawasan Kertajati
Park), berarti kondisi eksisting tidak sesuai dengan rencana Aerocity. Kesiapan pengembangan informasi penanda
kawasan Kertajati Aerocity 20016, khususnya di tahap 1. terbagi dalam kepemilikan publik dan kepemilikan privat.
Evaluasi terhadap informasi penanda ditunjukan dalam
kriteria berikut,
Drainase
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SUB- BOBOT
ASPEK KRITERIA UMUM VARIABEL DESKRIPSI HASIL SURVEI
KRITERIA NILAI
I n t e r n a l Fisik Dasar dan Topografi topografi datar dan mendukung pembangunan 1
(Fisik) Iklim Klimatologi Kondisi iklim mendukung pembangunan 1
konsep master plan dengan pengolahan ruang
hijau
Hidrologi kondisi ketersediaan sumber mata air bawah 0.5
tanah (ABT) kurang baik
Pemanfaatan Peruntukan Lahan Terdapat ketidaksesuaian antara rencana dan 0
Ruang kondisi eksisting
Intensitas Bangunan Terdapat ketidaksesuaian antara rencana dan 0
kondisi eksisting
Aksesibilitas/ Prasarana Jaringan Pembangunan jalan tidak mencapai target 0.5
Sistem Jalan rencana, masih mengikuti jalan eksisting dan
Transportasi Kota banyak jalan eksisting yang tidak terencana
Internal Parkir belum tersedia 0
Kendaraan
Jalur belum tersedia 0
Sepeda dan
Pejalan
Kaki
Sarana Terminal belum tersedia 0
dan Halte
Moda belum tersedia 0
Angkutan
Umum
Ruang Terbuka dan Vegetasi belum tersedia 0
Tata Bangunan Sempadan Bangunan belum tersedia 0
Tinggi Bangunan belum tersedia 0
Utilitas Air Bersih masih menggunakan PDAM lokal dan air 0.5
sumur
Drainase berupa drainase lokal terutama untuk 0
kegiatan pertanian dan perkebunan,
mengikuti jalan eksisting
Persampahan belum tersedia 0
Listrik sistem dan jaringan listrik sudah tersedia 0.5
untuk kegiatan rumah tangga
Telekomunikasi sistem dan jaringan telekomunikasi sudah 0.5
berfungsi dengan baik namun belum sesuai
rencana
Informasi Penanda Sistem Penanda Publik sudah tersedia 0.5
Media Luar Ruang/ sudah tersedia di area bussiness park dan 0.5
Reklame terdapat landmark entrance kawasan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.4 ANALISIS FAKTOR INTERNAL (NON 4.4.4 Sistem Administrasi dan Manajemen
FISIK) Aset
Sistem pengelolaan kawasan baik dari kelembagaan dan
aset memberi pengaruh terhadap kelangsungan proses
pengembangan kawasan Kertajati Aerocity. Kriteria
4.4.1 Kedudukan Kawasan
tersebut dipecah menjadi dua sub kriteria, yaitu
Kedudukan kawasan Kertajati Aerocity sudah sesuai
Sistem Administrasi Kelembagaan
dengan rencana tata ruang yang telah disusun dari tingkat
nasional sampai kabupaten, khususnya dengan RTRW dan Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
RDTR Kabupaten Majalengka. Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Usaha
Milik Daerah Pengelola Bandar Udara Internasional Jawa
Barat dan Kertajati Aerocity, terbentuk lembaga khusus
berupa PT BIJB sebagai pengelola kawasan, tetapi dalam
4.4.2 Demografi dan Sosial Kemasyarakatan
pelaksanaanya masih belum optimal, terutama dengan
Kriteria sosial seperti demografi dan sosial kemasyarakat tingkat okupansi bandara yang masih rendah.
dapat memberi pengaruh terhadap kelancaran
pengembangan kawasan Kertajati Aerocity. Kriteria Manajemen Aset
tersebut dipecah menjadi dua sub kriteria, yaitu
Hanya sebagian kecil aset di dalam kawasan Kertajati
Demografi Aerocity yang sudah dikuasai oleh PT BIJB, kebanyakan
aset eksisting saat ini dimiliki oleh pemerintah daerah dan
Berdasarkan prediksi populasi penduduk dari rencana masih banyak aset yang dikuasai oleh masyarakat lokal.
masterplan tahun 2016, sebagian besar target proyeksi
belum tercapai, terutama proyeksi pekerja yang masih
belum optimal.
4.4.5 Kebijakan PT BIJB dan Arahan
Sosial Kemasyarakatan Pemerintah dalam Pengembangan
Kawasan
Pada kondisi masyarakat eksisting, tidak terlihat adanya
pelanggaran dilakukan di dalam kawasan oleh masyarakat Terkait dengan arahan dari pemerintah provinsi sebagai
itu sendiri. salah satu pemilik dari PT BIJB, terdapat perubahan
kebijakan terkait pengelolaan dan perancangan kawasan.
Perubahan tersebut berhubungan dengan peruntukan
lahan bagi beberapa instansi atau perusahaan milik
4.4.3 Ekonomi pemerintah daerah dan fungsi pendukung bagi Bandara
Bandara Kertajati dan kawasan Kertajati Aerocity beserta Kertajati yang saat ini diarahkan untuk tidak hanya
KPI Kertajati diharapkan menjadi primary growth center dari kepentingan penumpang namun juga untuk kepentingan
Rebana Metropolitan. Namun main anchor perekonomian logistik.
dari kawasan tersebut belum berfungsi dengan baik,
pertumbuhan ekonomi melambat dan salah satunya
karena kondisi ekonomi masyarakat eksisting belum
mampu untuk memberi kontribusi terhadap perwujudan
rencana kawasan Kertajati Aerocity. Perekonomian
masyarakat eksisting masih didominasi oleh petani dan
pengelola perkebunan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 10
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SUB- BOBOT
ASPEK KRITERIA UMUM VARIABEL DESKRIPSI HASIL SURVEI
KRITERIA NILAI
Internal Kedudukan Kawasan sesuai dengan rencana tata ruang dari tingkat 1
(Non-Fisik) nasional sampai kabupaten
Demografi Demografi target proyeksi belum tercapai, terutama 0,5
dan Sosial proyeksi pekerja yang belum optimal
Kemasyarakatan
Sosial Kemasyarakatan tidak terdapat pelanggaran dari masyarakat 1
Ekonomi main anchor perekonomian kawasan belum 0,5
berfungsi dengan baik, karena kondisi
ekonomi masyarakat eksisting belum mampu
untuk mewujudkan rencana
Sistem Sistem Administrasi terbentuk lembaga khusus berupa PT 0,5
Administrasi dan Kelembagaan BIJB sebagai pengelola kawasan, tetapi
Manajemen Aset pelaksanaan belum optimal
Manajemen Aset baru sebagian kecil aset yang dikuasai PT 0,5
BIJB, aset eksisting dimiliki oleh pemerintah
daerah dan masih banyak aset yang dikuasai
oleh warga lokal
Kebijakan BIJB dan arahan gubernur dalam terdapat perubahan kebijakan terkait 0
pengembangan kawasan pengelolaan dan perancangan kawasan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 11
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4.5 KESIMPULAN EVALUASI
Tabel 4.1 Penilaian dan Evaluasi Faktor Internal (Non Fisik)
PEMBOBOTAN
SUB-
ASPEK KRITERIA UMUM VARIABEL FAKTOR/ NILAI
KRITERIA VARIABEL SUB-KRITERIA KRITERIA
ASPEK AKHIR
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 12
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PEMBOBOTAN
SUB-
ASPEK KRITERIA UMUM VARIABEL SUB- FAKTOR/ NILAI
KRITERIA VARIABEL KRITERIA
KRITERIA ASPEK AKHIR
0.50
Ekonomi 0.50
Sistem Administrasi dan Sistem Administrasi
0.5 0.5
Manajemen Aset Kelembagaan 0.50
Manajemen Aset 0.5 0.5
Kebijakan BIJB dan arahan gubernur dalam
0 0.0 0.00
pengembangan kawasan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap master plan 2. Internal non fisik dengan nilai sebesar 0,50 memiliki
Kertajati Aerocity tahun 2016 (tahap 1) terhadap kondisi pengaruh yang paling besar pada kriteria,
eksisting (tahun 2021), tercapai nilai sebesar 52%, yang
• Kebijakan BIJB sebagai perusahaan operasional
berarti perlu adanya sebagian revisi pada master plan.
dan arahan pemerintah provinsi (gubernur):
Faktor-faktor yang paling memberi pengaruh pada terdapat perubahan kebijakan, terutama yang
penurunan nilai evaluasi master plan 2016 antara lain berkaitan dengan konsep pengembangan Rebana
berasal dari aspek: Metropolitan.
1. Internal fisik dengan nilai sebesar 0,25 memiliki 3. Eksternal dengan nilai paling tinggi, yaitu 0,81 memiliki
pengaruh yang paling besar pada kriteria, pengaruh yang paling besar pada kriteria,
• Pemanfaatan ruang, ruang terbuka dan tata • Kebijakan makro: terdapat banyak pembaruan
bangunan: belum tersedia/terbangun pada kondisi kebijakan peraturan perundang-undangan,
eksisting. terutama di tingkat nasional dan provinsi.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut IV - 13
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, REVIEW MASTER
atau PLANtautan berikut
mengakses
KERTAJATI AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) V - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
GA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Visi Kawasan:
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLAN kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
memasukkan
TY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) V - 01 V - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Seiring dengan berkembangnya kebijakan pembangunan Masyarakat sebagai komponen terpenting dalam
dan kondisi fisik kawasan maka evaluasi terhadap visi pembangunan menjadi Selaras dalam mendukung visi
sebelumnya perlu dilakukan untuk kebutuhan Kawasan MP sebelumnya dan untuk menekankan “masyarakat
Kertajati Aerocity saat ini serta menyesuaikan dinamika modern” sebagai tujuan pembangunan kawasan dari segi
yang terjadi serta mengantisipasi perkembangan di masa sosial budaya. Hal ini selaras dengan misi pembangunan
mendatang. Visi Kertajati Aerocity tahun 2021 mengacu Provinsi Jawa Barat kedua yaitu melahirkan manusia yang
pada hasil evaluasi dan yaitu: berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui
peningkatan pelayanan publik yang inovatif;
“Kota bandara hijau pionir sebagi pusat pertumbuhan
primer berbasis industri penerbangan dan logistik
yang mendukung masyarakat modern dalam berbisnis,
bermukim dan berekreasi dalam rangka mendukung “dalam Berbisnis, Bermukim, dan Berekreasi”
Jawa Barat menjadi provinsi unggul melalui inovasi dan
selaras dengan kebutuhan kawasan terkini, mencerminkan
kolaborasi.”
zona-zona yang ada dalam MP (zona permukiman, pusat
Penjabaran visi diatas adalah sebagai berikut: teknologi, kreatif, pusat bisnis, aerospace park, hub logistik)
Diadaptasi dari tujuan pembangunan Provinsi Jawa “dalam rangka Mendukung Jawa Barat menjadi Provinsi
Barat sebagai Provinsi Hijau yang dituangkan dalam Unggul Melalui Inovasi dan Kolaborasi.”
misi pembangunan Provinsi Jawa Barat ketiga
Mendukung misi dari pengembangan Rebana Metropolitan
yaitu mempercepat pertumbuhan dan pemerataan
yaitu untuk menjadikan Jawa Barat menjadi provinsi yang
pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang
unggul melalui inovasi dan kolaborasi.
bekelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah
dan penataan daerah. Kertajati Aerocity sendiri dalam Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka dilakukan
penerapannya merupakan kawasan pertama yang penyesuaian tehadap tujuan dan misi pengembangan
mengembangkan kota bandara terintegrasi terdepan di kawasan berdasarkan yang telah disusun sebelumnya
Indonesia. agar selaras dengan kebutuhan kawasan terkini yang
tertuang dalam visi baru yang diusulkan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
5.1.2 Misi dan Strategi Pengembangan Kawasan Aerocity
Tabel 5.1. Misi dan Strategi Masterplan Kertajati Aerocity 2021
No Misi Strategi
1. Connective & Integrated: • Meningkatkan kualitas serta konektivitas infrastruktur di dalam maupun
Mendukung terciptanya kawasan keluar kawasan terhadap titik-titik transit maupun prasarana transportasi
yang ada.
bandara yang terintegrasi
melalui keterhubungan jaringan • Mewujudkan lingkungan berbasis transit (Transit Oriented Development)
yang mendukung budaya berjalan kaki maupun bersepeda.
infrastruktur dan transportasi
antarmoda yang berbasis publik.
2. Innovative & Collaborative: • Menciptakan tata kelola kawasan (Estate Management) yang baik dan
Menciptakan tata kelola terintegrasi.
yang baik, didukung oleh • Meningkatkan peran pengelola kawasan dalam rangka mengoptimalkan
kemitraan multistakeholder pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lahan yang sesuai dengan
daya dukung dan daya tampungnya.
dalam mengoptimalkan
pengembangan dan • Mengembangkan kelembagaan dan kemitraan dalam rangka
pemanfaatan sumber daya pengembangan, dan pemanfaatan lahan.
lahan kawasan.
3. Competitive & Prospective: • Membangun posisi pasar yang kuat dan menarik untuk pembangunan.
Menjadikan kawasan sebagai
• Menciptakan alternatif yang dapat: menarik investor/warga lokal dan
lingkungan bisnis dan industri internasional, melengkapi Jawa Barat, menawarkan tujuan/pilihan baru
berbasis penerbangan dan (penggerak pertama).
logistik yang kondusif dalam • Menciptakan wilayah perbelanjaan yang menarik dalam pembangunan yang
mendukung fungsi pusat baru ini.
pertumbuhan primer.
• Mendorong kegiatan logistik yang terintergasi dengan bandara dan
prasarana transportasi pendukung logistik.
4. Participative & Inclusive: • Menciptakan wilayah hiburan yang unik dan wajib dikunjungi dalam lokasi
Mendukung pembangunan ini.
masyarakat yang berkeadilan • Menyediakan fungsi-fungsi pendukung kegiatan rekreasi seperti perhotelan
dan modern melalui kegiatan bagi pengunjung lokal maupun internasional.
Industri Penerbangan dan • Menawarkan berbagai variasi pilihan perumahan untuk mencocokan
Logistik dengan ditunjang kebutuhan dan aspirasi demografik pasar dan penduduk yang berkembang.
fungsi-fungsi antara lain
• Menjawab kebutuhan perumahan yang lebih terjangkau dan berkualitas.
bermukim dan berekreasi.
• Menyediakan ruang terbuka publik dalam mendukung interaksi sosial,
keharmonisan sosial, dan terjaganya nilai-nilai positif masyarakat Indonesia.
5. Green & Sustainable: Menjadi • Menyediakan ruang-ruang hijau dan menghubungkannya dengan elemen-
kawasan bandara hijau dengan elemen alami yang telah ada di sekitar wilayah tersebut seperti sungai dan
dan lainnya dalam rangka mendukung keseimbangan ekologi.
mewujudkan lingkungan hidup
yang asri, berkelanjutan serta • Memaksimalkan elemen alami yang telah ada atau daerah tepi sungai yang
berpotensi untuk pembangunan wilayah perumahan berkualitas tinggi.
berketahanan.
• Memastikan tercapainya daya dukung kawasan melalui ketersediaan
air bersih yang memadai, sistem persampahan yang efisien, jaringan
telekomunikasi yang baik, serta ketersediaan energi yang memadai.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
5.2.2 Cultural Spine
Cultural Spine
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 07
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Delineasi Kawasan
Jalan Tol
Gerbang Kawasan
Interchange Utama
Jalur Hijau
Jalur Biru
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
5.3.2 Rencana Sub-Cluster Kawasan
Luas
Cluster Sub-Cluster
Ha %
Aerospace Park 224,80 6,5%
ANO Aerospace Node 162,58 4,7%
MRO Maintenance, Repair and Overhaul 62,22 1,8%
Logistic Hub 589,75 16,9%
LOG Logistic and Distribution 589,75 16,9%
Creative Technology Center 487,12 14,0%
BIO Bio-Life Science 222,56 6,4%
AD Advance Manufacturing 131,10 3,8%
UNC University/Campus 133,46 3,8%
Business Park 669,50 19,2%
FCT Financial Center & ICT (Data Center) 276,83 8,0%
MXD Mised Use 392,66 11,3%
Hunian 265,22 7,6%
RES Individual Housing 68,90 2,0%
RHC Individual & High-Class Housing 196,33 5,6%
Fasilitas Publik 37,50 1,1%
CF Public Communifty Facilities 37,50 1,1%
Ruang Terbuka Hijau dan Biru 855,22 24,6%
Infrastruktur 351,54 10,1%
TOTAL 3.480,65
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 10
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Cisumdawu Junction
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 11
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Business Park
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 12
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 13
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 14
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Aerospace Park
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 15
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Logistic Hub
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 16
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Cultural Spine
Alun-Alun
Alun-alun Aerocity dirancang untuk menjadi pusat kota Gambar 5.16. Visualisasi Entry Kawasan Alun-Alun -
Aerocity dan juga pusat kegiatan yang dilengkapi fasilitas- Cultural Spine Kertajati Aerocity.
fasilitas umum bagi penduduk ruang publik, fasilitas
ibadah, komersial dan fasilitas umum budaya. Alun-alun
juga terintegrasi dengan moda transportasi umum yaitu
APMS.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 17
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 18
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Jalan menghubungkan Infrastruktur Tol regional • Membatasi jumlah persimpangan sehingga alur lalu
sebagai Gerbang Masuk Utama (Expressway) menuju lintas dapat lebih lancar.
Bandara dan Kawasan Kertajati Aerocity.
• Area bio-swale di kedua sisi luar jalan dan median yang
• Jalur utama menuju Cipali-Cisumdawu Interchange dapat dialihkan/diperluas menjadi jalur tambahan di
dan bandara Kertajati yang baru. masa depan - jika dibutuhkan.
• Pengaturan minimum dua jalan berjalur 4 (hingga dua • Tidak ada akses langsung ke area manapun dari
jalan berjalur 6) dengan satu jalur darurat. gerbang masuk utama ini.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 19
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ROW 40 meter (Jalan Arteri Sekunder) Jalan Lingkungan (The Internal/ Local Road)
• Jalan arteri sekunder atau The Active Loop yang • Jalan lingkungan yang memiliki lebar fleksibel dari
melayani Kawasan Aerocity. Spesifikasi ROW
• Sistem loop yang menghubungkan seluruh area dari • Jalan setempat di dalam area, dibangun oleh masing-
dan ke gerbang masuk utama. masing pemilik area.
• Minimal dua jalan berjalur 3 (hingga berjalur 4) dengan • Harus memiliki area drop-off untuk bangunan dan
jalur khusus untuk pedestrian dan sepeda. pedestrian yang ramah lingkungan, dilengkapi dengan
bollard untuk melambatkan lalu lintas.
• Median jalan untuk mengakomodasi koridor LRT yang
ditinggikan di masa depan. b. Jalur Pedestrian
• Membatasi akses langsung ke tiap area dari jalan • Prinsip-prinsip desain urban berikut menjadi panduan
arteri ini. dalam pembangunan jalur pedestrian.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 20
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
• Konektivitas: Alur yang bersih dan menerus untuk Prinsip-prinsip desain urban berikut menjadi panduan
jalur pedestrian yang menghubungkan lokasi-lokasi dalam pembangunan jalur sepeda.
utama, fasilitas-fasilitas/ruangruang
• Konektivitas: Alur yang bersih dan menerus untuk
• Publik, dan pusat daya tarik untuk menarik orang jalur pedestrian yang menghubungkan lokasi-
berjalan menuju kawasan Kertajati Aerocity. lokasi utama, fasilitas-fasilitas/ruangruang publik,
dan pusat daya tarik yang mendorong aktivitas
• Hirarki: Jalur pedestrian memiliki lebar yang bervariasi
bersepeda.
untuk memberikan pengalaman yang berbeda dan
petunjuk arah bagi para pejalan kaki (misal jalur yang • Keamanan: Menyediakan jalur sepeda, dengan
lebar terasa lebih lega dan jalur yang sempit terasa lebar minimum 1.5 meter di sepanjang jalan
lebih intim). utama, terpisah dari kendaraan dan pejalan kaki
untuk menghindari bahaya dan kecelakaan. Pada
• Karakter: Jalur pedestrian yang berupa lorong diapit
tipe jalan yang lain, jalur sepeda dapat disediakan
oleh bangunanbangunan dengan desain arsitektur
bersama-sama dengan jalur pejalan kaki (berbagi
modern yang merepresentasikan karakter Kertajati
jalur).
Aerocity.
• Privasi Perumahan: Merencanakan rute sepeda
• Keamanan: Lokasi area pedestrian yang aman dan
dengan pertimbangan lingkungan sekitar untuk
nyaman sepanjang jalan-jalan utama menjamin
mengurangi dampak negatif ke privasi daerah
keamanan para pejalan kaki siang dan malam.
perumahan.
c. Jalur Sepeda
• Estetika: lanskap dan furnitur jalan sepanjang jalan
• Rencana jalur sepeda mengangkat moda transportasi
sepeda menciptakan jalur sepeda yang atraktif dan
alternatif yang lebih “hijau” di kawasan Kertajati
menarik.
Aerocity.
• Memperkenalkan dua tipe jalur sepeda;
• Jalur sepeda santai, terletak di ruang hijau utama
agar para pesepeda dapat menikmati suasana di tepi
sungai.
• Jalur sepeda khusus, terletak di jalur ROW jalan
utama publik.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 21
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 22
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
E
C
D
a. Intensitas Bangunan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 23
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tabel 5.4. Tabel Intensitas Cluster A (Hub Logistik)
Persentase
Kode Blok/ Luas Lantai (m2)
Luas Lahan
Blok Sub- Sub-zona Cluster
(m2)
Zona % KDB KLB KDH Dasar Total
A.1 G.1 Pergudangan 129.227 1,4% 50% 2,0 50% 64.613 258.454
A.2 G.1 Pergudangan 65.487 0,7% 50% 2,0 50% 32.744 130.974
A.3 G.1 Pergudangan 43.260 0,5% 50% 2,0 50% 21.630 86.519
A.4 G.1 Pergudangan 57.898 0,6% 50% 2,0 50% 28.949 115.797
A.5 G.1 Pergudangan 107.515 1,2% 50% 2,0 50% 53.758 215.031
A.6 G.1 Pergudangan 81.000 0,9% 50% 2,0 50% 40.500 162.000
A.7 G.1 Pergudangan 101.930 1,1% 50% 2,0 50% 50.965 203.860
A.8 G.1 Pergudangan 97.534 1,1% 50% 2,0 50% 48.767 195.068
A.9 G.1 Pergudangan 129.231 1,4% 50% 2,0 50% 64.615 258.461
A.10 G.1 Pergudangan 192.008 2,1% 50% 2,0 50% 96.004 384.016
A.11 G.1 Pergudangan 156.013 1,7% 50% 2,0 50% 78.006 312.025
A.12 G.1 Pergudangan 162.874 1,8% 50% 2,0 50% 81.437 325.748
A.13 I.1 Industri 125.254 1,4% 50% 2,0 50% 62.627 250.508
A.14 I.1 Industri 125.262 1,4% 50% 2,0 50% 62.631 250.523
A.15 I.1 Industri 179.823 2,0% 50% 2,0 50% 89.911 359.645
A.16 I.1 Industri 146.064 1,6% 50% 2,0 50% 73.032 292.128
A.17 I.1 Industri 153.007 1,7% 50% 2,0 50% 76.504 306.014
A.18 I.1 Industri 87.757 1,0% 50% 2,0 50% 43.879 175.514
A.19 I.1 Industri 87.767 1,0% 50% 2,0 50% 43.884 175.534
A.20 I.1 Industri 125.986 1,4% 50% 2,0 50% 62.993 251.971
A.21 I.1 Industri 102.334 1,1% 50% 2,0 50% 51.167 204.667
A.22 I.1 Industri 107.509 1,2% 50% 2,0 50% 53.754 215.017
A.23 I.1 Industri 87.754 1,0% 50% 2,0 50% 43.877 175.508
A.24 I.1 Industri 87.763 1,0% 50% 2,0 50% 43.882 175.526
A.25 I.1 Industri 125.977 1,4% 50% 2,0 50% 62.988 251.953
A.26 I.1 Industri 102.330 1,1% 50% 2,0 50% 51.165 204.660
A.27 I.1 Industri 107.764 1,2% 50% 2,0 50% 53.882 215.529
A.28 I.1 Industri 108.622 1,2% 50% 2,0 50% 54.311 217.244
A.29 I.1 Industri 77.822 0,9% 50% 2,0 50% 38.911 155.644
A.30 I.1 Industri 111.694 1,2% 50% 2,0 50% 55.847 223.388
A.31 I.1 Industri 90.723 1,0% 50% 2,0 50% 45.361 181.446
A.32 I.1 Industri 95.775 1,1% 50% 2,0 50% 47.887 191.550
A.33 I.1 Industri 75.431 0,8% 50% 2,0 50% 37.715 150.861
A.34 I.1 Industri 118.683 1,3% 50% 2,0 50% 59.342 237.367
A.35 I.1 Industri 96.406 1,1% 50% 2,0 50% 48.203 192.811
A.36 I.1 Industri 100.598 1,1% 50% 2,0 50% 50.299 201.196
A.37 I.1 Industri 125.851 1,4% 50% 2,0 50% 62.925 251.702
A.38 I.1 Industri 125.572 1,4% 50% 2,0 50% 62.786 251.144
A.39 I.1 Industri 101.962 1,1% 50% 2,0 50% 50.981 203.925
A.40 I.1 Industri 106.748 1,2% 50% 2,0 50% 53.374 213.496
A.41 I.1 Industri 150.841 1,7% 50% 2,0 50% 75.420 301.682
A.42 I.1 Industri 122.543 1,4% 50% 2,0 50% 61.271 245.085
A.43 I.1 Industri 130.320 1,4% 50% 2,0 50% 65.160 260.641
A.44 I.1 Industri 150.823 1,7% 50% 2,0 50% 75.412 301.647
A.45 I.1 Industri 119.609 1,3% 50% 2,0 50% 59.805 239.219
A.46 I.1 Industri 127.521 1,4% 50% 2,0 50% 63.760 255.041
A.47 I.1 Industri 141.359 1,6% 50% 2,0 50% 70.680 282.718
A.48 I.1 Industri 125.735 1,4% 50% 2,0 50% 62.867 251.469
A.49 I.1 Industri 126.311 1,4% 50% 2,0 50% 63.156 252.623
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 24
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Persentase
Kode Blok/ Luas Lantai (m2)
Luas Lahan
Blok Sub- Sub-zona Cluster
(m2)
Zona % KDB KLB KDH Dasar Total
A.50 S.7 Prasarana Terminal 129.042 1,4% 60% 1,4 40% 77.425 180.659
A.51 I.1 Industri 160.433 1,8% 50% 2,0 50% 80.216 320.865
A.52 I.1 Industri 129.813 1,4% 50% 2,0 50% 64.906 259.626
Luas Total Blok Cluster A 6.026.563 66,9% 3.026.186 11.975.701
H.1.1 H.4 Jalur Hijau 22.551 0,3% 10% 0,1 90% 2.255 2.255
H.1.2 H.4 Jalur Hijau 5.803 0,1% 10% 0,1 90% 580 580
H.1.3 H.4 Jalur Hijau 12.001 0,1% 10% 0,1 90% 1.200 1.200
H.1.4 H.4 Jalur Hijau 24.019 0,3% 10% 0,1 90% 2.402 2.402
H.1.5 H.4 Jalur Hijau 12.435 0,1% 10% 0,1 90% 1.244 1.244
H.1.6 H.4 Jalur Hijau 17.819 0,2% 10% 0,1 90% 1.782 1.782
H.1.7 H.4 Jalur Hijau 10.218 0,1% 10% 0,1 90% 1.022 1.022
H.1.8 H.4 Jalur Hijau 9.805 0,1% 10% 0,1 90% 981 981
H.1.9 H.4 Jalur Hijau 12.115 0,1% 10% 0,1 90% 1.211 1.211
H.1.10 H.4 Jalur Hijau 19.055 0,2% 10% 0,1 90% 1.905 1.905
H.1.11 H.4 Jalur Hijau 50.580 0,6% 10% 0,1 90% 5.058 5.058
H.1.12 H.4 Jalur Hijau 59.641 0,7% 10% 0,1 90% 5.964 5.964
H.1.13 H.4 Jalur Hijau 33.202 0,4% 10% 0,1 90% 3.320 3.320
H.1.14 H.4 Jalur Hijau 33.084 0,4% 10% 0,1 90% 3.308 3.308
H.1.15 H.4 Jalur Hijau 30.361 0,3% 10% 0,1 90% 3.036 3.036
H.1.16 H.4 Jalur Hijau 12.545 0,1% 10% 0,1 90% 1.254 1.254
H.1.17 H.4 Jalur Hijau 857 0,0% 10% 0,1 90% 86 86
H.1.18 H.4 Jalur Hijau 267 0,0% 10% 0,1 90% 27 27
H.1.19 H.4 Jalur Hijau 23.946 0,3% 10% 0,1 90% 2.395 2.395
H.1.20 H.4 Jalur Hijau 13.781 0,2% 10% 0,1 90% 1.378 1.378
H.1.21 H.4 Jalur Hijau 1.265 0,0% 10% 0,1 90% 127 127
H.1.22 H.4 Jalur Hijau 1.845 0,0% 10% 0,1 90% 185 185
H.1.23 H.4 Jalur Hijau 7.833 0,1% 10% 0,1 90% 783 783
H.1.24 H.4 Jalur Hijau 530.563 5,9% 10% 0,1 90% 53.056 53.056
H.1.25 H.4 Jalur Hijau 16.554 0,2% 10% 0,1 90% 1.655 1.655
H.1.26 H.4 Jalur Hijau 52.404 0,6% 10% 0,1 90% 5.240 5.240
H.1.27 H.4 Jalur Hijau 59.401 0,7% 10% 0,1 90% 5.940 5.940
H.1.28 H.4 Jalur Hijau 914.313 10,1% 10% 0,1 90% 91.431 91.431
Luas Total Ruang Hijau Cluster A 1.988.265 22,1% 198.826 198.826
Luas Jalan Cluster A 998.959 11,1%
LUAS TOTAL CLUSTER A 9.013.787 100% 36% 1,35 3.225.012 12.174.527
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 25
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 26
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Persentase
Kode Blok/ Luas Lantai (m2)
Luas Lahan
Blok Sub- Sub-zona Cluster
(m2)
Zona % KDB KLB KDH Dasar Total
B.49 K.1 Perkantoran 230.139 2,2% 30% 4,5 70% 69.042 1.035.624
B.50 S.3 Prasarana Ibadah 47.937 0,5% 30% 1,4 70% 14.381 67.112
B.51 C.1 Campuran 169.992 1,6% 70% 3,0 30% 118.994 509.975
B.52 C.1 Campuran 126.152 1,2% 70% 3,0 30% 88.306 378.455
B.53 C.1 Campuran 232.581 2,2% 70% 3,0 30% 162.807 697.743
B.54 C.1 Campuran 178.644 1,7% 70% 3,0 30% 125.051 535.933
B.55 C.1 Campuran 179.379 1,7% 70% 3,0 30% 125.565 538.137
B.56 K.1 Perkantoran 170.578 1,6% 30% 4,5 70% 51.173 767.599
B.57 C.1 Campuran 215.206 2,1% 70% 3,0 30% 150.644 645.618
B.58 C.1 Campuran 182.212 1,7% 70% 3,0 30% 127.548 546.636
B.59 C.1 Campuran 195.035 1,9% 70% 3,0 30% 136.524 585.104
B.60 C.1 Campuran 194.431 1,9% 70% 3,0 30% 136.102 583.293
B.61 C.1 Campuran 224.470 2,2% 70% 3,0 30% 157.129 673.410
B.62 C.1 Campuran 195.034 1,9% 70% 3,0 30% 136.524 585.103
B.63 C.1 Campuran 188.370 1,8% 70% 3,0 30% 131.859 565.111
B.64 C.1 Campuran 199.405 1,9% 70% 3,0 30% 139.583 598.214
Luas Total Blok Cluster B 6.854.543 65,8% 3.574.226 18.693.066
H.2.1 H.4 Jalur Hijau 115.594 1,1% 10% 0,1 90% 11.559 11.559
H.2.2 H.2 Taman Kota 73.536 0,7% 10% 0,1 90% 7.354 7.354
H.2.3 H.2 Taman Kota 153.720 1,5% 10% 0,1 90% 15.372 15.372
H.2.4 H.2 Taman Kota 77.609 0,7% 10% 0,1 90% 7.761 7.761
H.2.5 H.2 Taman Kota 212.812 2,0% 10% 0,1 90% 21.281 21.281
H.2.6 H.2 Taman Kota 209.226 2,0% 10% 0,1 90% 20.923 20.923
H.2.7 H.2 Taman Kota 347.831 3,3% 10% 0,1 90% 34.783 34.783
H.2.8 H.2 Taman Kota 9.976 0,1% 10% 0,1 90% 998 998
H.2.9 H.4 Jalur Hijau 37.692 0,4% 10% 0,1 90% 3.769 3.769
H.2.10 H.4 Jalur Hijau 38.704 0,4% 10% 0,1 90% 3.870 3.870
H.2.11 H.4 Jalur Hijau 19.746 0,2% 10% 0,1 90% 1.975 1.975
H.2.12 H.2 Taman Kota 362.995 3,5% 10% 0,1 90% 36.299 36.299
H.2.13 H.4 Jalur Hijau 13.173 0,1% 10% 0,1 90% 1.317 1.317
H.2.14 H.2 Taman Kota 44.527 0,4% 10% 0,1 90% 4.453 4.453
H.2.15 H.2 Taman Kota 75.799 0,7% 10% 0,1 90% 7.580 7.580
H.2.16 H.4 Jalur Hijau 10.459 0,1% 10% 0,1 90% 1.046 1.046
H.2.17 H.4 Jalur Hijau 9.664 0,1% 10% 0,1 90% 966 966
H.2.18 H.4 Jalur Hijau 8.444 0,1% 10% 0,1 90% 844 844
H.2.19 H.4 Jalur Hijau 60.897 0,6% 10% 0,1 90% 6.090 6.090
H.2.20 H.4 Jalur Hijau 13.616 0,1% 10% 0,1 90% 1.362 1.362
H.2.21 H.2 Taman Kota 34.791 0,3% 10% 0,1 90% 3.479 3.479
H.2.22 H.4 Jalur Hijau 10.428 0,1% 10% 0,1 90% 1.043 1.043
H.2.23 H.4 Jalur Hijau 10.000 0,1% 10% 0,1 90% 1.000 1.000
H.2.24 H.4 Jalur Hijau 8.355 0,1% 10% 0,1 90% 835 835
H.2.25 H.4 Jalur Hijau 24.623 0,2% 10% 0,1 90% 2.462 2.462
H.2.26 H.4 Jalur Hijau 83.851 0,8% 10% 0,1 90% 8.385 8.385
H.2.27 H.2 Taman Kota 95.074 0,9% 10% 0,1 90% 9.507 9.507
H.2.28 H.2 Taman Kota 95.074 0,9% 10% 0,1 90% 9.507 9.507
H.2.29 H.4 Jalur Hijau 59.348 0,6% 10% 0,1 90% 5.935 5.935
Luas Total Ruang Hijau Cluster B 2.317.564 22,3% 231.756 231.756
Luas Jalan Cluster B 1.243.479 11,9%
LUAS TOTAL CLUSTER B 10.415.586 100% 37% 1,82 3.805.982 18.924.823
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 27
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Persentase
Kode Blok/ Luas Lantai (m2)
Luas Lahan
Blok Sub- Sub-zona Cluster
(m2)
Zona % KDB KLB KDH Dasar Total
C.1 I.1 Industri 192.023 5,5% 50% 2,0 50% 96.011 384.046
C.2 I.1 Industri 51.029 1,5% 50% 2,0 50% 25.514 102.058
C.3 I.1 Industri 81.378 2,3% 50% 2,0 50% 40.689 162.755
C.4 I.1 Industri 144.838 4,1% 50% 2,0 50% 72.419 289.676
C.5 I.1 Industri 76.034 2,2% 50% 2,0 50% 38.017 152.068
C.6 I.1 Industri 313.097 8,9% 50% 2,0 50% 156.548 626.194
C.7 I.1 Industri 154.641 4,4% 50% 2,0 50% 77.320 309.282
C.8 I.1 Industri 101.769 2,9% 50% 2,0 50% 50.885 203.538
C.9 I.1 Industri 181.915 5,2% 50% 2,0 50% 90.958 363.831
C.10 I.1 Industri 281.988 8,1% 50% 2,0 50% 140.994 563.977
C.11 I.1 Industri 158.268 4,5% 50% 2,0 50% 79.134 316.536
C.12 I.1 Industri 370.713 10,6% 50% 2,0 50% 185.356 741.425
C.13 I.1 Industri 60.798 1,7% 50% 2,0 50% 30.399 121.596
C.14 I.1 Industri 54.000 1,5% 50% 2,0 50% 27.000 108.001
C.15 I.1 Industri 25.712 0,7% 50% 2,0 50% 12.856 51.424
Luas Total Blok Cluster C 2.248.203 64,2% 1.124.101 4.496.406
H.3.1 H.4 Jalur Hijau 110.534 3,2% 10% 0,1 90% 11.053 11.053
H.3.2 H.2 Taman Kota 150.001 4,3% 10% 0,1 90% 15.000 15.000
H.3.3 H.2 Taman Kota 71.670 2,0% 10% 0,1 90% 7.167 7.167
H.3.4 H.4 Jalur Hijau 262.192 7,5% 10% 0,1 90% 26.219 26.219
H.3.5 H.4 Jalur Hijau 132.922 3,8% 10% 0,1 90% 13.292 13.292
H.3.6 H.4 Jalur Hijau 23.301 0,7% 10% 0,1 90% 2.330 2.330
H.3.7 H.4 Jalur Hijau 10.570 0,3% 10% 0,1 90% 1.057 1.057
H.3.8 H.4 Jalur Hijau 36.678 1,0% 10% 0,1 90% 3.668 3.668
H.3.9 H.4 Jalur Hijau 62.630 1,8% 10% 0,1 90% 6.263 6.263
Luas Total Ruang Hijau Cluster C 860.498 24,6% 86.050 86.050
Luas Jalan Cluster C 394.185 11,3%
LUAS TOTAL CLUSTER C 3.502.886 100% 35% 1,31 1.210.151 4.582.455
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 28
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Persentase
Kode Blok/ Luas Lantai (m2)
Luas Lahan
Blok Sub- Sub-zona Cluster
(m2)
Zona % KDB KLB KDH Dasar Total
D.1 S.4 Prasarana Sosial Budaya 40.476 0,6% 30% 1,4 70% 12.143 56.667
D.2 S.2 Prasarana Kesehatan 195.034 2,7% 50% 3,0 50% 97.517 585.103
D.3 C.1 Campuran 188.370 2,6% 70% 3,0 30% 131.859 565.111
D.4 C.1 Campuran 189.294 2,6% 70% 3,0 30% 132.506 567.881
D.5 C.1 Campuran 217.794 3,0% 70% 3,0 30% 152.456 653.382
D.6 C.1 Campuran 272.995 3,7% 70% 3,0 30% 191.096 818.984
D.7 C.1 Campuran 241.054 3,3% 70% 3,0 30% 168.738 723.161
D.8 C.1 Campuran 278.842 3,8% 70% 3,0 30% 195.189 836.526
D.9 C.1 Campuran 69.793 1,0% 70% 3,0 30% 48.855 209.380
D.10 C.1 Campuran 105.412 1,4% 70% 3,0 30% 73.788 316.236
D.11 C.1 Campuran 236.981 3,3% 70% 3,0 30% 165.887 710.942
D.12 S.4 Prasarana Sosial Budaya 44.361 0,6% 30% 1,4 70% 13.308 62.105
D.13 C.1 Campuran 93.123 1,3% 70% 3,0 30% 65.186 279.368
D.14 C.1 Campuran 96.798 1,3% 70% 3,0 30% 67.759 290.394
D.15 C.1 Campuran 121.468 1,7% 70% 3,0 30% 85.028 364.404
D.16 C.1 Campuran 160.357 2,2% 70% 3,0 30% 112.250 481.072
D.17 S.1 Prasarana Pendidikan 326.606 4,5% 70% 2,0 30% 228.624 653.212
D.18 C.1 Campuran 536.062 7,4% 70% 3,0 30% 375.243 1.608.186
D.19 C.1 Campuran 145.728 2,0% 70% 3,0 30% 102.009 437.183
D.20 C.1 Campuran 147.048 2,0% 70% 3,0 30% 102.934 441.145
D.21 C.1 Campuran 219.017 3,0% 70% 3,0 30% 153.312 657.052
D.22 C.1 Campuran 217.904 3,0% 70% 3,0 30% 152.533 653.711
D.23 C.1 Campuran 221.952 3,0% 70% 3,0 30% 155.367 665.857
D.24 C.1 Campuran 589.307 8,1% 70% 3,0 30% 412.515 1.767.921
Luas Total Blok Cluster D 4.955.775 68,0% 3.396.101 14.404.982
H.4.1 H.2 Taman Kota 95.074 1,3% 10% 0,1 90% 9.507 9.507
H.4.2 H.2 Taman Kota 55.520 0,8% 10% 0,1 90% 5.552 5.552
H.4.3 H.4 Jalur Hijau 12.984 0,2% 10% 0,1 90% 1.298 1.298
H.4.4 H.4 Jalur Hijau 84.533 1,2% 10% 0,1 90% 8.453 8.453
H.4.5 H.2 Taman Kota 102.854 1,4% 10% 0,1 90% 10.285 10.285
H.4.6 H.2 Taman Kota 108.251 1,5% 10% 0,1 90% 10.825 10.825
H.4.7 H.2 Taman Kota 114.476 1,6% 10% 0,1 90% 11.448 11.448
H.4.8 H.2 Taman Kota 501.584 6,9% 10% 0,1 90% 50.158 50.158
H.4.9 H.4 Jalur Hijau 13.381 0,2% 10% 0,1 90% 1.338 1.338
H.4.10 H.2 Taman Kota 291.795 4,0% 10% 0,1 90% 29.179 29.179
H.4.11 H.2 Taman Kota 384.905 5,3% 10% 0,1 90% 38.490 38.490
Luas Total Ruang Hijau Cluster D 1.765.359 24,2% 176.536 176.536
Luas Jalan Cluster D 568.740 7,8%
LUAS TOTAL CLUSTER D 7.289.874 100% 49% 2,00 3.572.637 14.581.518
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 29
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 30
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Prinsip-prinsip umum berikut menjadi panduan untuk • Mempertimbangkan Kawasan Keselamatan Operasi
skyline, massa dan arah pandang di kawasan Kertajati Penerbangan (KKOP) di dalam area ini. Oleh sebab
Aerocity: itu, kawasan ini didominasi oleh bangunan dengan
ketinggian rendah hingga menengah.
• Varian: Variasi ketinggian bangunan, diutamakan
untuk bangunanbangunan penting, akan menciptakan • Ketinggian bangunan dari satu hingga kurang lebih
skyline yang menarik 20 lantai hanya direkomendasikan untuk beberapa
bangunan iconic di area Business Park dan Alun-alun.
• Transisi: Perubahan secara bertahap dari zona-zona
kawasan, massa dan ketinggian bangunan akan • Bangunan medium-rise di kawasan mixed use akan
menciptakan sebuah urban fabric dan karakter yang terletak di area ini dari kawasan Kertajati Aerocity,
unik yang meningkatkan daya tarik tempat dan privasi. mengelilingi Financial Center dan ICT Center; dan secara
bertahap ketinggiannya diturunkan sampai ke batas
• Titik Fokus: Bangunan, tengaran dan orientasi vista
area. Bangunan low-rise terletak di area residensial
yang menjadi acuan atau vista sebuah koridor untuk
untuk melindungi privasi warga. Ketinggian bangunan
memperkuat identitas kota.
Pusat Energi berpatokan pada tipe pembangkit listrik
• Tepi Bangunan: Tepi-tepi bangunan mendefiniskan yang diusulkan, selama itu mengikuti peraturan
karakter ruang-ruang. Hal ini juga menentukan Obstacle Limitation Surfaces (OLS).
persyaratan untuk deretan bangunan, trotoar tertutup • Bangunan yang berada di area taman rekreasi jalur
dan posisi bangunan terhadap jalan. hijau utama bukan bangunan permanen dan/atau
dibangun dengan ketinggian yang cocok untuk menjaga
lingkungan dan suasana dari kawasan di sekitarnya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 31
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
5.3.8 Prediksi Jumlah Penduduk Kawasan Kertajati Aerocity
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara.
Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code, memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses
tautan berikut https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
V - 32
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Distribusi Populasi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 33
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Cultural Spine
Gambar 5.23. Rencana Fasilitas Umum dan Sosial di Kawasan Kertajati Aerocity
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 34
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
SNI 03-1733-2004
Estimasi Jumlah Kepala keluarga (household) ± 78307 KK
Estimasi Jumlah Penduduk 4.5 352382 Jiwa Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk (jiwa/Ha)
kawasan.
5 loket pembayaran air bersih 30000 12 705 247
6 loket pembayaran listrik, telepon umum, bis surat 30000 12 705 247
7 bak sampah besar 30000 12 940
8 parkir umum (SSRP=25 m2) 30000 12 5873
9 balai serba guna / balai karang taruna 30000 12 11746 5873
C
1
Sarana pada unit Kecamatan
kantor kecamatan 120000 3 7341 2937 7341.3 Kebutuhan sarana dan prasarana umum dihitung
2 kantor polisi 120000 3 2937 1468 2936.5
3
4
pos pemadam kebakaran
kantor pos pembantu
120000
120000
3
3
2937
1468
1468
734
2936.5
1468.3 berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata cara
5 stasiun telepon otomat dan agen pelayanan gangguan telepon 120000 3 2937 1468 2936.5
6
7
balai nikah / KUA / BP4
telepon umum, bis surat
120000
120000
3
3
2202
235
734 2202.4
234.9 perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan sebagai
8 parkir umum (SSRP=25 m2) 120000 3 5873 5873.0
9
D Sarana pendidikan dan pembelajaran
gedung pertemuan / serba guna 120000 3 7341 4405 7341.3
panduan (dokumen nasional) yang berfungsi sebagai
Taman Kanak-kanak (kelompok bermain dan daycare) 1250
26,2 Ha
1 MKCK bersama> satu jamban dan satu kamar mandi 60 5873
sarana dan prasarana air bersih, saluran pembuangan, peresapan,
1410 59200 29600
2 septitanc 250
3 TPS (Bak Sampah) RW 2500 141 846
4 TPS (Bak Sampah) 30000 12
5 TPA Lokal (bak sampah besar) 120000 3 0.0
6 TPA (Bak Sampah Akhir dan Recycle) 480000 1 0.0
7 TPS R3 6000 59 17619
K Srana Pendukung Transportasi
1 terminal wilayah kelurahan 30000 12 11746
2 Pangkalan becak/andong 30000 12 2349
3 Pangkalan ojek 30000 12 2349
4 terminal wilayah kecamatan 120000 3 5873 5873.0
5 Pangkalan Angkot 120000 3 1468 1468.3
L Sarana lahan parkir hunian
1 Parkir umum RT 250 1410 140953
2 Parkir umum RW 2000 176 70476
3 Parkir umum Kelurahan 30000 12 23492
4 Parkir umum Kecamatan 120000 3 11746 11746.1
TOTAL TOTAL FASUM 16213 4421648 1398522
262025.4 m2
442.2 139.9 26.2 ha
Estimasi lahan fasos skala kecamatan
1 kelurahan 300
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara.
Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code, memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses
tautan berikut https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
V - 35
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 36
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Sumber air bersih yang digunakan untuk Kawasan Standar kebutuhan air per orang per hari diambil nilai
Kertajati direncanakan berasal dari Waduk Jatigede (SPAM sebesar 120 L/orang/hari untuk populasi tinggal dan 50 L/
Regional Jatigede). Apabila SPAM Regional Jatigede orang/hari untuk populasi yang bekerja. Faktor keamanan
belum beroperasi pada saat pembangunan Kertajati juga ditambahkansebagai cadangan jika ada kebocoran
Aerocity (lihat tabel timeline SPAM Jatigede) maka perlu dan juga dapat digunakan untuk penyiraman. Dari proses
direncanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air perhitungan kebutuhan air bersih didapatkan hasil
Bersih (IPA) Kawasan, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan air bersih Kawasan Kertajati pada saat ultimate
kebutuhan air bersih pada Tahap 1. Apabila akan dibangun adalah sebesar 100.928 m3/hari atau 1.168 L/detik.
IPA dengan sumber air permukaan (S. Cimanuk) maka
Perhitungan kebutuhan air bersih yang dilakukan juga
perlu dilakukan pengujian terhadap ketersediaan dan
mempertimbangkan safety factor sebesar 20%. Gambaran
kualitas air baku dari Sungai Cimanuk. Jika debit dan
mengenai kebutuhan air secara bertahap dan ultimate
kualitas Sungai Cimanuk tidak memungkinkan sebagai
dapat dilihat pada tabel-tabel di halaman berikutnya.
sumber air baku maka pilihan terakhir adalah penggunaan
air tanah untuk memenuhi kebutuhan awal (100 L/det).
Diperlukan proyeksi penggunaan debit sebesar 100 L/
det terhadap perencanaan penggunaan lahan di kawasan
Kertajati. Apabila suplai air bersih dari SPAM Jatigede
sudah tersedia, maka akan disiapkan titik interkoneksi di
area IPA untuk mengintegrasikan dengan system distribusi
air bersih kawasan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 37
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 38
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 39
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 5.26. Rencana Utilitas Pengelolaan Limbah Cair di Kawasan Kertajati Aerocity
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 40
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 41
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 42
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Gambar 5.27. Rencana Utilitas Pengelolaan Limbah Padat/ Sampah di Kawasan Aerocity Kertajati
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 43
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Timbulan Sampah
Live-in Working
LAND USE Volume Berat
Population Population
L/hari Kg/hari
ANO Aerospace Node 48.964 36.723 4.896
Maintenance, Repair &
MRO 6.222 4.666 622
Overhaul
LOG Logistic & Distribution 65.528 49.146 6.553
BIO Bio-Life Science 106.828 80.121 10.683
ADV Advance Manufacturing 41.951 31.463 4.195
UNC University / Campus 16.683 12.512 1.668
FCT Financial Center & ICT 396.800 297.600 39.680
Mixed Use (Include
MXD 256.540 131.935 740.300 115.809
Residential)
EC Energy Center 3.000 2.250 300
RES Individual Housing 27.129 67.821 10.851
Individual & High-Class
RHC 68.714 171.785 27.486
Housing
CF Public Community Facilities 17.501 13.126 1.750
GR Green & Blue Area - -
TP Theme Park 1.000 750 100
Circulation - -
TOTAL 352.382 836.411 1.508.264 224.594
Timbulan Sampah
Live-in Working
PHASE 1 Volume Berat
Population Population
L/hari Kg/hari
ANO Aerospace Node - - -
Maintenance, Repair &
MRO - -
Overhaul
LOG Logistic & Distribution 27.667 20.750 2.767
BIO Bio-Life Science 23.557 17.667 2.356
ADV Advance Manufacturing - - -
UNC University / Campus - - -
FCT Financial Center & ICT 137.939 103.455 13.794
MXD Mixed Use (Include Residential) 87.791 45.149 253.339 39.631
EC Energy Center 3.000 2.250 300
RES Individual Housing - - - -
RHC Individual & High-Class Housing - - - -
CF Public Community Facilities 7.936 5.952 794
GR Green & Blue Area - -
TP Theme Park 1.000 750 100
Circulation - -
SUBTOTAL 87.791 246.249 404.164 59.741
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 44
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Timbulan Sampah
Live-in Working
PHASE 2 Volume Berat
Population Population
L/hari Kg/hari
ANO Aerospace Node 17.151 12.863 1.715
Maintenance, Repair &
MRO - - -
Overhaul
LOG Logistic & Distribution 16.245 12.184 1.624
BIO Bio-Life Science 26.815 20.111 2.682
ADV Advance Manufacturing 30.275 22.706 3.027
UNC University / Campus 16.683 12.512 1.668
FCT Financial Center & ICT 182.183 136.637 18.218
MXD Mixed Use (Include Residential) 124.575 64.067 359.488 56.237
EC Energy Center - - -
RES Individual Housing - - - -
RHC Individual & High-Class Housing 29.715 - 74.288 11.886
CF Public Community Facilities 9.565 7.174 956
GR Green & Blue Area - -
TP Theme Park - - -
Circulation - -
SUBTOTAL 154.290 362.984 657.963 98.014
Timbulan Sampah
Live-in Working
PHASE 3 Volume Berat
Population Population
L/hari Kg/hari
ANO Aerospace Node 31.813 23.860 3.181
Maintenance, Repair &
MRO 6.222 4.666 622
Overhaul
LOG Logistic & Distribution 21.616 16.212 2.162
BIO Bio-Life Science 56.456 42.342 5.646
ADV Advance Manufacturing 11.676 8.757 1.168
UNC University / Campus - - -
FCT Financial Center & ICT 76.677 57.508 7.668
MXD Mixed Use (Include Residential) 44.174 22.718 127.473 19.941
EC Energy Center - -
RES Individual Housing 27.129 67.821 10.851
RHC Individual & High-Class Housing 38.999 97.497 15.600
CF Public Community Facilities - -
GR Green & Blue Area - -
TP Theme Park - -
Circulation - -
SUBTOTAL 110.301 227.179 446.137 66.838
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 45
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 46
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 47
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
Kelemahan: untuk tanah yang sering terendam banjir, Perhitungan Kebutuhan Daya Listrik
adanya akar pohon dan ketidakstabilan
• Biaya pembangunan lebih mahal
tanah. Kebutuhan listrik kawasan Kertajati Aerocity Kebutuhan daya untuk kawasan
• Saat terjadi gangguan seperti hubung BIJB dapat dihitung berdasarkan asumsi pengembangan dimulai dari fase 1 sampai
singkat sulit diatasi kebutuhan beban per meter persegi sesuai dengan fase 3 dibagi kedalam bebrapa gardu
dengan peruntukan bangunan. Hasil hubung yang dapat dilihat pada tabel 5.30.
• Perlu pertimbangan teknis yang lebih perhitungan kebutuhan daya listrik tersebut
mendalam ketika perencanaan khususnya dapat dilihat pada tabel 5.29.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. V - 48
Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code, memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses
tautan berikut https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
b. Telekomunikasi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 49
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Landasan penentuan Tahap 1 pengembangan kawasan Tahap 2 berfokus pada perluasan kegiatan inti
adalah ketersediaan jaringan infrastruktur jalan eksisting pembangunan (Zona Pusat Bisnis, Zona Hub Logistik,
serta kesiapan lahan yang dilihat dari kejelasan atas Zona Pusat Teknologi Kreatif) sebagai pendukung utama
penguasaan atas lahan di dalam Kawasan Kertajati kegiatan Bandara Kertajati dan memperkenalkan Zona
Aerocity yang telah dianalisis sebelumnya. Tahap ini Permukiman yang didukung oleh Zona Pusat Teknologi
berfokus kepada pembangunan fungsi utama serta Kreatif untuk mendukung kegiatan wisata guna menarik
jaringan infrastruktur vital kawasan yang penting untuk pengunjung dan masyarakat yang lebih luas. Tahap
mendukung Kegiatan Bandara Kertajati yang diantaranya ini berfokus pada penyelesaian pembangunan Fungsi
adalah sebagian Zona Pusat Bisnis dengan yang Pelayanan Umum dan Sosial guna mendukung kesiapan
diperuntukan bagi fungsi Perkantoran, Perdagangan dan kawasan dalam mengakomodasi pengembangan fungsi
Jasa; sebagian dari Zona Hub Logistik yang diperuntukkan permukiman di tahap selanjutnya.
bagi fungsi industri dan pergudangan; dan sebagian
Tahap 3: 2035-2045
kecil Zona Pusat Teknologi Kreatif yang diperuntukkan
bagi fungsi campuran serta pelayanan umum dan sosial. Tahap akhir berfokus pada pengembangan Zona Aerospace
Strategi ini diusulkan guna membantu dalam percepatan Park yang mendukung fungsi industri dan perdagangan
proses pembangunan kawasan, dan membangun identitas serta sisa Zona Permukiman yang berada di arah barat laut
Kawasan Aerocity Kertajati yang berfungsi sebagai inti kawasan. Pada tahap ini lahan-lahan yang akan dibangun
pembangunan (core development) yang diharapkan dapat telah memiliki kejelasan status penguasaan atas lahan
menjadi katalis pengembangan tahap-tahap selanjutnya. dan infrastruktur jalan telah memadai sehingga dapat
dibangun seutuhnya berdasarkan arahan peruntukan serta
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 50
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1. Perjanjian kerjasama antara PT BIJB dengan PT Migas Selain Jalan Tol Cipali yang saat ini telah melayani
Hulu Jabar sebagai penyediaan utilitas listrik dan gas Kawasan dan menghubungkannya dengan Kota Cirebon
di kawasan Kertajati Aerocity. ke arah Timur dan Kota Subang hingga Kota DKI Jakarta
ke arah barat, kedepannya kawasan ini akan dilayani oleh
2. Perjanjian kerjasama antara PT BIJB dengan PT Tirta
Tol Cisumdawu yang akan terhubung langsung dengan
Gemah Ripah tentang penyediaan kebutuhan air bersih
Kota Bandung. Kawasaan Kertajati Aerocity BIJB saat ini
di kawasan Kertajati Aerocity.
telah didukung oleh beberapa akses berupa jembatan
3. Perjanjian kerjasama antara PT BIJB dengan PT jalan yang menghubungkan Kawasan Aerocity Kertajati
Agro Jabar tentang pembangunan pergudangan- ke arah Selatan yang berseberangan dengan Jalan Tol
warehousing logistic hub di kawasan Kertajati Aerocity. Cipali salah satunya adalah Jalan. Jalan umum yang saat
ini ada di dalam kawasan yang melayani antar dusun di
4. Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) dalam Kawasan Aerocity Kertajati antara lain Jl Kertajati
– Ujungjaya dan Jl. Babakan-Ujungjaya dan jalan lokal
5. Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan)
lainnya yang bersifat swadaya.
6. Jembatan Jalan yang menghubungkan Kawasan
Aerocity ke arah selatan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 51
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikutV - 52
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENUTUP
06
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLANtautan berikut
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
KERTAJATI
atau mengakses
AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) VI - 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut VI - 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN
0.1 Tanggapan Stakeholder
00
0.2 Rekomendasi Strategi
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
REVIEW MASTER PLANtautan berikut
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
KERTAJATI
atau mengakses
AEROCITY BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) 01
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 02
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pemenuhan Infrastruktur 0.1.2 Focus Group Discussion
Rendahnya kualitas infrastruktur jalan di kawasan Focus Group Discussion (FGD) dilakukan dalam rangka
merupakan problem yang diutarakan seluruh narasumber. menjalin komunikasi dengan stakeholder sekaligus
Pihak aparat desa juga sudah mengajukan proposal kepada mendapat tanggapan terhadap hasil review masterplan
Pemerintah Daerah untuk menindaklanjuti permasalahan yang telah dilakukan. Untuk menyesuaikan dengan
tersebut namun karena rencana pembangunan Kertajati situasi pandemi, FGD dilakukan via telekonferensi yang
Aerocity dalam waktu dekat akan dilaksanakan maka dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2021.
pengajuan tersebut ditunda. Oleh karena itu, masyarakat
Adapun rangkuman FGD dapat dibagi menjadi beberapa
dan aparat desa sangat berharap memperoleh informasi
topik yaitu sebagai berikut:
yang jelas tentang jadwal implementasi proyek ini.
Infrastruktur
Selebihnya, ada beberapa responden yang menginginkan
fasilitas umum dan sosial menjadi prioritas pengembang A. Transportasi
untuk daerah yang terdampak pembangunan kawasan.
Sebagian besar dari peserta diskusi menanyakan sejauh
Timbulnya Banjir Pasca Pembangunan apa integrasi Master Plan Kertajati Aerocity dengan jalur
transportasi eksisting di sekitar kawasan maupun dengan
Di beberapa desa ada keluhan bencana banjir pasca
rencana-rencana yang ada. Pembahasan konektivitas
terbangunnya BIJB. Seluruhnya merujuk pada sistem
transportasi ini didominasi oleh pembahasan mengenai
drainase yang kapasitasnya tidak memadai dan meluapnya
moda transportatsi kereta api yang dianggap sentral dalam
Situ Cijingga saat debit air hujan tinggi. Beberapa
aktivasi kawasan. Beberapa instansi terkait memberikan
narasumber menyatakan bahwa banjir mencapai
konfirmasi terhadap rencana pengembangan jalur kereta
permukiman warga dengan tinggi hingga 1 meter.
dan juga potensi-potensi akses yang belum tercakup
Meskipun begitu, banjir berlangsung dalam waktu singkat
dalam paparan materi. Peserta juga meminta klarifikasi
dan teratasi dengan bantuan Pemerintah Daerah.
tentang rancangan konektivitas jalur kereta api dan
Beberapa titik banjir yang dapat diidentifikasi adalah Desa hubungannya terkait beragam variasi moda transportasi
Mekarjaya, Desa Mekarmulya, dan Desa Sukamanah. yang tercantum.
sebagian besar mata pencaharian warga sekitar adalah waktu dekat, perlu ada kejelasan untuk pentahapan dan
fungsi menjadi zona non-pertanian di Kertajati Aerocity, “Bagaimana integrasi dengan jaringan kereta api Bandung-
proses alih profesi ini tidak bisa dihindari. Berkaca dari Cicalengka?”
keterbatasan kualitas SDM masyarakat saat ini maka
skema alih profesi dan pembinaan potensi SDM lokal ini B. Air
diharapkan dimasukkan ke dalam rencana relokasi.
Rata-rata peserta ingin mengetahui apakah rencana
kebutuhan air dan persediaan sumber air bersih yang
tersedia sudah seimbang. Beberapa instansi mengutarakan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 03
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Kutipan komentar:
C. Limbah
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 04
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
“Perlu dipastikan apakah pemenuhan energi sudah sejalan agar bisa dipertimbangkan ide food estate di Kertajati.
dengan target pembangunan kawasan?”
Terdapat asumsi-asumsi mengenai performa kawasan
Kebencanaan akan kurang optimal mengingat fungsi cargo village
maupun zona industri telah banyak dikembangkan di
Lokasi Kertajati Aerocity dianggap rentan dengan bencana
daerah lain. Beberapa peserta menanyakan proyeksi
banjir dan gempa oleh sebagian besar partisipan FGD
performa Kertajati Aerocity dengan kompetitor lainnya.
yang diperkuat oleh kajian kondisi fisik kawasan pada
bab sebelumnya melalui peta kebencanaan pada Bab III. Kutipan komentar:
Seorang perwakilan instansi pemerintah menyatakan
“Apakah sudah ada integrasi skala lokal dengan KPI di luar
bahwa dengan kecenderungan air ke utara maka
kawasan?”
masterplan harus mempersiapkan rencana aliran air
yang memadai agar tidak membanjiri tol di utara. Hal ini “Bagaimana daya saing Kertajati Aerocity dengan kawasan-
juga ditegaskan beberapa perwakilan stakeholder yang kawasan di daerah lain yang sudah lebih dulu dikembangkan?”
menyatakan perlu kajian atas kemungkinan pembangunan
kawasan berdampak pada daerah sekitar karena Lahan dan Masyarakat
dikhawatirkan meskipun Kertajati Aerocity tidak terkena
Pengadaan lahan adalah isu pokok lainnya yang diutarakan
banjir tapi dapat menyebabkan banjir di daerah lainnya.
peserta FGD. Seorang stakeholder menyatakan bahwa
Selain banjir, kawasan ini juga rawan gempa sehingga masyarakat tidak ingin direlokasi jika di kemudian hari
disarankan untuk melakukan koordinasi lebih lanjut lahan mereka terdampak pembangunan Kertajati Aerocity.
dengan Pusat Studi Kegempaan yang ada untuk Sementara beberapa stakeholder lain menyatakan
menguatkan perencanaan. bahwa pengadaan tanah perlu bantuan relaksasi dengan
berdasarkan regulasi lahan yang ada sehingga kepastian
Analisa Investasi dan Demand Forecast
harga lahan maupun program pemukiman kembali akan
Seluruh peserta diskusi menyatakan dukungan terhadap lebih terencana.
rencana pembangunan Kertajati Aerocity terutama
pihak-pihak perwakilan instansi terkait investasi dan Ditekankan pula jika terjadi pemukiman kembali,
pengembangan ekonomi. Adapun beberapa hal yang pendampingan masyarakat lokal adalah kegiatan yang
menjadi perhatian terkait topik ini adalah skema esensial. Kepastian pemukiman kembali juga diharapkan
pemodalan mengingat nilai investasi yang besar dan mempermudah penyusunan strategi pendampingan
perlunya menyelenggarakan studi analisis kelayakan tersebut.
ekonomi lebih jauh. Kutipan komentar:
Secara spesifik, stakeholder menginginkan kajian “Apa perlu pengadaan tanah untuk kepentingan Kertajati
mendalam terkait proyeksi permintaan atas lahan maupun Aerocity diluar kepentingan umum?”
penggunaan seluruh fasilitas yang tersedia dalam kawasan
“Sebaiknya pengadaan tanah dikomunikasikan dengan
untuk memastikan kinerja kawasan ke depannya.
pemilik lahan sehingga mereka bisa menentukan kemauan
Kutipan komentar: mereka.”
“Jika Kertajati Aerocity dicanangkan sebagai MRO, perlu “Masyarakat agak trauma dengan pemukiman kembali dan
diadakan analisis kelayakan ekonomi.” alih profesi, kalaupun skenario itu dijalankan, seperti apa
pendampingan yang disediakan?”
“Melihat perhitungan investasi awal begitu besar, sebaiknya
diklarifikasi apa memungkinkan dengan equity 100%?” Landasan Hukum
Tata Ruang dan Performa Kawasan Dalam rangka mendukung pembangunan Kertajati,
beberapa pihak merasa bahwa percepatan dapat dilakukan
Sebagian anggota diskusi belum memahami peruntukan jika terdapat Peraturan Presiden maupun kebijakan
industri yang direncanakan dalam master plan. Mereka pendukung lainnya sebagai penguatan landasan hukum.
menganggap tema industri yang digunakan kurang spesifik Upaya pemberian dasar legalitas yang telah dilakukan juga
sehingga dalam pengembangan selanjutnya disarankan mengusulkan penyusunan Peraturan Daerah sehingga
agar lebih jelas dan diintegrasikan dengan kawasan memberi kepastian juga pada pemilik lahan maupun
industri di sekitar area. Salah satu peserta mengusulkan tenant.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 05
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1. Infrastruktur Transportasi • Integrasi berbagai jalur kereta api baik eksisting Sudah dibahas pada
maupun yang masih dalam tahap perencanaan Bab V namun perlu
dengan kawasan Kertajati Aerocity. kajian lebih lanjut.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 06
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 07
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
0.2 REKOMENDASI STRATEGI cargo village di daerah lain tidak akan mempengaruhi
performa cargo village yang ada di Kertajati Aerocity
melainkan membentuk jaringan supply chain yang solid di
0.2.1 Kesiapan Infrastruktur Pulau Jawa.
Konsep kawasan yang menerapkan konsep TOD berfokus
Saat ini lingkup master plan memang lebih diarahkan
pada konektivitas berbagai moda transportasi di dalamnya.
untuk review dan pembentukan prinsip utama rancangan
Selaras dengan konsep ini, dalam hasil revisi masterplan
sehingga ke depannya bisa dirincikan sesuai kebutuhan
telah disertakan rencana integrasi antar jalur transportasi
dan arahan stakeholder. Untuk memastikan pencapaian
yang sudah terbangun maupun yang masih rencana. Untuk
target performa kawasan, sementara ini zonasi sudah
jaringan kereta api, hasil review akan butuh koordinasi
disesuaikan dengan standar dan persyaratan minimum.
lebih lanjut dengan instansi-instansi terkait agar bisa
Jika KPI (key performance indicator) diperlukan, maka
memastikan rancangan jalur. Sementara itu usulan akses
harus ada koordinasi dengan kebijakan pemerintah daerah
dari Pelabuhan Patimban dengan Kertajati Aerocity akan
karena perlu sinkronisasi dengan penyusunan RTBL
menjadi bahan pertimbangan di tahap selanjutnya.
selanjutnya.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 08
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Konsep kepentingan umum ini secara garis besar diartikan strategi tersebut meliputi:
sebagai pembebasan lahan sebagai upaya mendukung
A. Strategi Penyediaan Lahan
pembangunan yang dilakukan pemerintah dan tidak
dipergunakan untuk mencari keuntungan. Dalam hal • Menyelaraskan rencana kawasan dengan strategi
ini, sarana dan prasarana umum yang tercakup meliputi pembangunan sosial-ekonomi yang kuat.
jalan, waduk, gardu, dan sebagainya tercantum dalam UU
• Merencanakan dengan prinsip Inklusif.
No.2/2012.
• Menciptakan lingkungan tata kelola yang berdaya
Oleh karena itu, skema pembebasan lahan untuk jenis ini
saing.
tentunya akan berpedoman pada peraturan dan kebijakan
pemerintah. • Mengidentifikasi kepemilikan dan penguasaan lahan.
Kepentingan non-umum adalah usaha pembangunan yang B. Strategi Umum Pemukiman Kembali
bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya sehingga
kompensasi pembebasan lahan akan memiliki beberapa • Pemindahan pemukiman warga mempertimbangkan
skenario berbeda tergantung strategi stakeholder. Pada wilayah administrasi permukiman eksisting untuk
skema ini, sangat ditekankan urgensi kerjasama antara tetap berada di lokasi yang sama atau berdekatan
pihak masyarakat sebagai pemilik lahan dengan pihak dengan area sebelumnya.
penyelenggara pembangunan agar terjadi sinkronisasi
• Pemukiman kembali masyarakat terdampak
dari kedua belah pihak.
pembangunan Kertajati Aerocity memastikan
Adapun secara garis besar, pemilik tanah dan penerima kejelasan terhadap status dan kepemilikan atas lahan
manfaat penggunaan lahan (siapa pun yang memiliki serta bangunan yang akan ditempati.
kepentingan ekonomi pada lahan terdampak) harus melalui
• Pemukiman kembali masyarakat terdampak
proses yang sama untuk pembebasan lahan. Berdasarkan
pembangunan Kertajati Aerocity memastikan akses
hasil kajian sementara untuk skema pembebasan lahan
masyarakat terhadap mata pencaharian yang
seperti ini, direkomendasikan untuk menyusun kriteria
berkelanjutan.
sebagai indikator dan acuan dalam menentukan kelompok
warga yang terdampak. • Masyarakat pemukiman kembali terakomodasi oleh
fasilitas umum dan sosial yang layak dan memadai.
Beberapa arahan kriteria penggolongan masyarakat
terdampak yang direkomendasikan untuk dicantumkan • Kesepakatan harga untuk ganti rugi lahan maupun
dalam tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut. kompensasi kepada masyarakat harus disepakati dan
menguntungkan kedua belah pihak.
• Masyarakat tergolong dalam kategori masyarakat
berpendapatan rendah sesuai ketentuan UU. Berikut dicontohkan skenario simulasi pemukiman
kembali dengan mengambil sampel lokasi yang ada di
• Masyarakat yang memiliki ketergantungan tinggi lapangan. Adapun kriteria pemilihan desa dalam simulasi
terhadap sumber alam maupun lahan di sekitar meliputi:
lokasi permukiman saat ini sehingga rentan terhadap
peralihan profesi jika direlokasi. • Lahan permukiman termasuk pada pembangunan
Tahap 1 sehingga menjadi prioritas pemindahan.
• Masyarakat adat yang mempunyai nilai keterikatan
yang kuat terhadap daerah tempatnya bermukim • Lahan permukiman berada di lahan non RTH maupun
sehingga perlu pendampingan khusus. fasilitas umum.
Untuk mencapai pembangunan kawasan yang inklusif Sementara kriteria untuk memilih tempat pemukiman
maka program pengadaan lahan harus dilaksanakan kembali meliputi:
secara komprehensif. Melalui identifikasi kelompok warga
• Lahan yang peruntukannya adalah sebagai area
yang membutuhkan pendampingan ini dapat ditentukan
permukiman.
pula strategi-strategi yang bisa menjadi rujukan dalam
pelaksanaan pengadaan lahan ke depannya. Rekomendasi • Lahan pemukiman kembali berada di dalam wilayah
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 09
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Asumsi KK : 40-50 KK
Melalui Gambar 0.3, simulasi pemukiman kembali Gambar 0.4. Diagram simulasi pemukiman kembali
dilaksanakan dengan 2 skenario yang memiliki pendekatan berdasarkan luas lahan dan perkiraan kebutuhan plot
yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk memberikan tanah per KK.
gambaran umum tentang beberapa opsi yang bisa
digunakan dalam menyusun strategi pemukiman kembali
masyarakat terdampak.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 10
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Wilayah Administratif : Desa Babakan • Mengangkat komoditas lokal untuk peluang kegiatan
pertanian bagi pemenuhan kebutuhan pangan
Simulasi Luas Area : 16.900 m2 kawasan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 11
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4
PT LAPI ITB| LEMBAGA AFILIASI PENELITAN INDONESIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut 12
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/E02FDEBFA4
E02FDEBFA4