Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IPA

PERUBAHAN PENAMPAKAN BUMI (FACTOR


AIR,EROSI,UDARA,KEBAKARAN,DAN LAIN-LAIN ) DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN SERTA PENCEGAHANNYA

Dosen pengampuh:
Dian andesta bujuri M.Pd

Disusun Oleh :
Fitriya rahma putri (23051060277)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS


ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "Perubahan penampakan (factor air,erosi,udara,kebakaran,dan
lain-lain) dan perubahan lingkungan,serta pencegahannya" dengan tepat waktu.makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran IPA MI/SD. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan ilmu pengembangan alam

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dian Andesta bujuri M.Pd selaku dosen
pengampuh mata Pelajaran IPA (ilmu pengetahuan alam).saya Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman yang telah mendukung saya dan dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun dari saya demi perbaikan makalah ini waktu yang akan datang.

Palembang, 15 februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumus Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian perubahan penampakan bumi,(factor air,erosi,udara,kebakaran,dan lain-
lain)dan perubahan lingkungan serta pencegahannya
B.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28] Sumber
daya mineral bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan
sumber daya untuk mendukung populasi manusia global.factor air ketika air laut (evaporasi)
atau tumbuhan (transpirasi) terkena panas matahari, sehingga terjadi penguapan Proses itu
kemudian berujung pada pembentukan awan. Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor
yang mempengaruhinya meliputi iklim, vegetasi, karakteristik tanah, penggunaan lahan, dan
topografi. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi
bagi makhluk hidup. Kebakaran memiliki efek positif seperti merangsang pertumbuhan dan
memelihara berbagai sistem ekologi. Efek negatifnya, kebakaran berbahaya bagi kehidupan
dan harta benda, menyebabkan polusi atmosfer serta kontaminasi airLingkungan kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut

B.Rumusan Masalah
1.Apa saja yang terkandung dari perubahan penampakan bumi ?
2.Apa yang dimaksud dengan dampak dari erosi?
3.Bagaimana erosi dapat mempengaruhi proses pembentukan erosi?

C.Tujuan penulisan
1.Untuk mengetahui apa saja terkandungnya dari perubahan penampakan bumi
2.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dampak dari erosi
3.Untuk mengetahui bagaimana erosi dapat mempengaruhi proses pembentukan erosi
BAB II
PEMBAHASAN

A.Perubahan penampakan bumi

1.Bumi

Bumi adalah planet terdekat ketiga dari matahari merupakan planet terdapat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. bumi juga merupakan planet terbesar
dari empat planet kebumiaan di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau
"Planet Biru".bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah
muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. biosfer bumi
kemudian secara perlahan mengubah atmoser dan kondi dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang
bersama medan magnet bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan
mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di
daratan. sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa
terus bertahan.

Litosfer bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap
pembentukan hidrosfer. kutub bumi sebagian besarnya tertutup es; padat di antarktika dan es
laut di paket es kutub. Interior bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi
padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal
yang relatif padat di bagian mantel.bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di
luar angkasa, terutama matahari dan bulan. ketika mengelilingi matahari dalam satu orbit,
Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari
matahari atau satu tahun sideris.[ 7] Perputaran bumi pada sumbunya miring 23,4°
dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi
dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari).

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber
daya mineral bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan
sumber daya untuk mendukung populasi manusia global Wilayah bumi yang dihuni manusia
dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui
diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.bumi tergolong planet kebumian yang
umumnya terdiri dari bebatuan, bukannya raksasa gas seperti Jupiter. bumi adalah planet
terbesar dari empat planet kebumian lainnya menurut ukuran dan massa. dari keempat planet
tersebut, bumi merupakan planet dengan kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan tertinggi,
medan magnet terkuat, dan rotasi tercepat, dan diperkirakan juga merupakan satu-satunya
planet dengan tektonik lempeng yang aktif. bentuk bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola
yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di
sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter
khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub.
Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya, dibagi menjadi sejumlah lapisan
menurut kandungan fisika atau kimianya (reologi). Namun, tidak seperti planet kebumian
lainnya, Bumi memiliki inti luar dan inti dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi secara
kimiawi berupa kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi
dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan ketebalan kerak yang
bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6 km di bawah lautan dan 30-50 km di bawah
daratan. Kerak Bumi, serta bagian kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara kolektif
dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan inilah tektonika lempeng terjadi. Di bawah litosfer
terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat
melekat bagi litosfer.

2.Factor air

air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali
lagi ke bumi. Proses siklus air atau siklus hidrologi menggambarkan pergerakan terus-menerus dari
air yang ada di bumi. Konsep mengenai daur air erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
mengutip buku mengenal alam Sekitar, daur air adalah perputaran air yang terjadi di alam. Secara
singkat, contoh proses daur air adalah ketika air laut (evaporasi) atau tumbuhan (transpirasi) terkena
panas matahari, sehingga terjadi penguapan Proses itu kemudian berujung pada pembentukan awan

.Setelah itu, awan ditiup oleh angin hingga berkumpul di atmosfer. Semakin naik ke atas,
suhu awan semakin dingin. Awan yang suhunya dingin ini berkondensasi menjadi titik-titik
air. Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada saat suhu
udara di bawah titik embun. Selanjutnya, akibat serangkaian proses tadi, air hujan turun ke
bumi (presipitasi) dan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Rangkaian proses itu terjadi secara
berulang dan menjadi siklus hidrologi yang teratur. Secara umum, urutan tahapan siklus air
adalah Evaporasi (penguapan), Kondensasi (pengembunan), Presipitasi (perubahan awan jadi
hujan), dan Infiltrasi atau aliran (proses air masuk ke tanah atau mengalir di permukaan
menuju kelaut. Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya
arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air.

Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi
menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai
menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan
OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi
keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut. Gas hidrogen dan
oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektrode dan dapat
dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen
peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen

3.Erosi
Erosi disebut juga pengikisan suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh
pengikisan padatan (endapan, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi
oleh angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi atau oleh makhluk hidup
semisal hewan yang membuat liang atau pertumbuhan akar tanaman yang mengakibatkan
retakan tanah yang dalam hal ini disebut bioerosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat
cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi
maupun fisik, atau gabungan keduanya. Secara umum erosi melibatkan tiga proses yaitu
pelepasan (detachment), transformasi (transformation), dan pengendapan (sedimentation).

Erosi yang terjadi dapat membentuk banyak penampakan alam menarik seperti
puncak gunung, lembah dan garis pantai. Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang
mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh
aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan,
kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi atau pembangunan
yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk
menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah
dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi,
karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar
tanaman pertanian yang lebih lemah.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). [4] Akibat lain dari erosi
adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air
permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang
terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang
selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga
akan memengaruhi kelancaran jalur pelayaran.[5]erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya
merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala
turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat
menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan
air secara serentak.

Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor yang mempengaruhinya meliputi iklim,


vegetasi, karakteristik tanah, penggunaan lahan, dan topografi.[6] Faktor Iklim, termasuk
besarnya dan intensitas hujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim,
kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas
dan permeabilitasnya, kemiringan lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,
makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata guna lahan oleh manusia.Umumnya, dengan
ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi,
lebih sering kena angin atau badai tentunya lebih terkena erosi. sedimen yang tinggi
kandungan pasir atau silt, terletak pada area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah
tererosi, begitu pula area dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas
sedimen atau batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air
meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang
terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. Sedimen yang mengandung
banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada pasir atau silt. Dampak sodium
dalam atmosfer terhadap erodibilitas lempung juga sebaiknya diperhatikan.

Faktor yang paling sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. pada
hutan yang tak terjamah, mineral tanah dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan organik.
kedua lapisan ini melindungi tanah dengan meredam dampak tetesan hujan. lapisan-lapisan
beserta serasah di dasar hutan bersifat porus dan mudah menyerap air hujan. Biasanya, hanya
hujan-hujan yang lebat (kadang disertai angin ribut) saja yang akan mengakibatkan limpasan
di permukaan tanah dalam hutan. bila Pepohonan dihilangkan akibat kebakaran atau
penebangan, derajat peresapan air menjadi tinggi dan erosi menjadi rendah. kebakaran yang
parah dapat menyebabkan peningkatan erosi secara menonjol jika diikuti denga hujan lebat.
dalam hal kegiatan konstruksi atau pembangunan jalan, ketika lapisan sampah / humus
dihilangkan atau dipadatkan, derajad kerentanan tanah terhadap erosi meningkat tinggi.

4.Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. [1] Kehadiran udara hanya dapat
dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber
daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup.

Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan
ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga
melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.apabila makhluk hidup
bernafas,kandungan oksigen berkurang.sementara kandungan karbon dioksida
bertambah.ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa,oksigen kembali dibebaskan

Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering
adalah 78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, 0,04% karbon dioksida, dan gas-gas lain yang
terdiri dari neon, helium, metana, kripton, hidrogen, xenon, ozon, radon. Uap air yang ada pada udara
berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut, sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah
benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung
berapi.

5.Kebakaran

Kebakaran suatu proses yang mempengaruhi sistem ekologi di seluruh dunia.


Kebakaran memiliki efek positif seperti merangsang pertumbuhan dan memelihara berbagai
sistem ekologi. Efek negatifnya, kebakaran berbahaya bagi kehidupan dan harta benda,
menyebabkan polusi atmosfer serta kontaminasi air.[4] Jika kebakaran menghilangkan
vegetasi pelindung, hujan deras dapat menyebabkan peningkatan erosi tanah oleh air.[5] Selain
itu ketika vegetasi dibakar, nitrogen yang dikandungnya dilepaskan ke atmosfer, tidak seperti
unsur-unsur seperti kalium dan fosfor yang tetap berada di abu dan dengan cepat didaur ulang
ke dalam tanah. Hilangnya nitrogen yang disebabkan oleh kebakaran akan menghasilkan
pengurangan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Namun, kesuburan tanah mungkin tetap
bisa dipulihkan, karena molekul nitrogen di atmosfer "terikat" dan diubah
menjadi amonia oleh fenomena alam seperti kilat dan tanaman polong-polongan yang bersifat
"pengikat nitrogen" seperti semanggi, kacang polong, dan kacang hijau Kebakaran hutan yang
terjadi sepanjang sejarah kehidupan di darat mengundang dugaan bahwa api pasti telah
menggakibatkan efek evolusi pada sebagian besar flora dan fauna ekosistem.[7] Bumi adalah
planet yang secara intrinsik mudah terbakar karena vegetasinya yang kaya karbon, iklim kering
musiman, oksigen atmosfer, dan pemantikan oleh petir dan vulkanik yang meluasPenyebab
langsung yang paling umum dari manusia terhadap api adalah pembakaran yang disengaja,
rokok yang dibuang, busur kabel listrik (seperti yang dideteksi oleh pemetaan busur), dan
percikan dari peralatan.

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan


pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon
dioksida ke atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total
emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran,
terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan
banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat
dikenali/diteliti.
3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan
kekeringan di saat musim kemarau.
4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur
pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah
terpencil.
5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau
yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim
kemarau.
6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal
ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena
kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi
penganggur/kehilangan pekerjaan.
7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan
atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi
penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah
parah penyakit para penderita TBC/asma.
8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan
masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang
terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya.
Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini
mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan
perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana
perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak
pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena
jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi
kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak
pandang.
9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.

6.Lingkungan

Lingkungan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.Penyebab perubahan lingkungan ada 2 faktor terjadinya
perubahan lingkungan yaitu factor manusia dan factor alam. Interaksi antar lingkungan
alamiah dan sekitarnya membentuk sistem ekologi. Lingkungan memegang peranan sebagai
habitat bagi kehidupan makhluk hidup di muka

Komponen-komponen lingkungan hidup terdiri dari dua jenis, yaitu:

 Komponen biotik, makhluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia.
 Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup, antara lain air, tanah, batu,
udara, dan cahaya matahari.

Semua komponen yang berada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk sistem kehidupan yang disebut
ekosistem. Ekosistem yang merupakan bagian utama dari lingkungan hidup, adalah lingkungan
yang sangat dinamis, karena banyaknya komponen yang terlibat di dalamnya. Jika salah satu
komponen tersebut berubah maka sistem adaptasi dari organisme yang ada untuk menjaga
keseimbangan akan mengalami perubahan. Karena ekosistem merupakan pusat segala aktivitas
yang menyediakan sumber makanan dan kebutuhan lain bagi makhluk hidup maka
keseimbangan komponen di dalamnya harus dijaga dengan baik

keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu
komponen-komponen yang terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi
keseimbangan, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung.
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi
dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata
rantai dalam suatu ekosistem. Kondisi keseimbangan tersebut kemungkinan dapat berubah
dengan adanya campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang
terkadang melampaui batas
BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://wikipedia.org/w/index.php?search=perubahan+bumi&tittle
https://id.wikipedia.org/wiki/erosi
https://wikipedia.org/wiki/udara
https://id.wikipedia.org/wiki/kebakaran_hutan_lahatan
https://www.zenius.net/blog/contoh-perubahan-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai