Anda di halaman 1dari 7

1

ANALISIS KEINDAHAN HURUF NIDA’ DALAM AL-QUR’AN


SURAT HUD JUZ 11-12
(Kajian Ilmu Nahwu dan Balaghah)

Inayatul Udhia1, Iis Maisaroh2, Muhtarom3


STIT Pringsewu
Jl. Raya Wonodadi Gadingrejo Pringsewu
Email: bintucholil@gmail.com, 2iismaisaroh199@gmail.com, 3muhtarom29@gmail.com
1

Abstract
Disciplines of linguistic knowledge such as nahwu and balaghah will help and facilitate the reviewers of the
Qur'an in understanding the values contained and the linguistic rules in it. This study has a problem formulation
including what are the types of an-nida, how is i'rob an-nida and how are the benefits of existencean-nida in the
Qur'an Hud juz 11-12 according to the study of nahwu and balaghah science. The research approach used in this
study is a qualitative descriptive approach. The research design used by the researcher is library research.
Munada is the isim that is located after the letters an-nida. An-nida literally means calling with him. While an-
nida according to the term is a request to face with the letter "yes" and the like. Researchers have found 27
munadas with 2 types, namely munada mufrod alam and munada mudhaf . The an-nida letter used in the letter
Hud is the letter "yaa" i'rob contained in the letter Hud in the form of manshub and mabni (dhomah) Benefits of
having an-nida in Surah Hud varies according to the context of the sentence or asbabun nuzul of the verse. In
the study of balaghah, there are only 7 meanings of an-nida, namely the meaning to remind, harsh rebuke,
belittling or boasting, supplication, respect, confusion or anxiety, and ikhtisasas which means to reflect.

Keywords: Nahwu, balaghah and an-nida

Abstrak
Disiplin ilmu tentang kebahasaan seperti ilmu nahwu dan balaghah akan membantu dan mempermudah para
pengkaji Al-Quran dalam memahami nilai-nilai yang terkandung serta kaidah kebahasaan di dalamnya.
Penelitian ini memiliki rumusan masalah diantaranya yaitu apa saja jenis an-nida, bagaimana i’roban-nida dan
bagaimana manfaat adanyaan-nida dalam Al-Qur’an surat Hud juz 11-12 menurut kajian ilmu nahwu dan
balaghah. Pendekatan penelitian yang digunkan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif.Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah riset kepustakaan (library research).Munada
yaitu isim yang terletak setelah huruf-huruf an-nida.An-nida secara bahasa adalah menyeru
dengannya.Sedangkan an-nida menurut istilah yaitu permintaan untuk menghadap dengan huruf “ya” dan
sejenisnya.Peneliti telah menemukan 27 munada dengan 2 jenis yaitu munada mufrod alamdan . Huruf an-nida
yang digunakan dalam suart Hud adalah huruf “yaa” i’rob yang terdapat dalam surat Hud berupa manshub dan
mabni (dhomah) Manfaat adanya An-nida dalam surat Hud berbeda-beda sesuai dengan konteks kalimat
ataupun asbabun nuzul dari pada ayat tersebut. Dalam kajian balaghah hanya terdapat 7 makna an-nida yaitu
makna untuk mengingatkan, teguran keras, meremehkan atau menyombongkan diri, permohonan,
penghormatan, kebingungan atau kegelisahan, dan ikhtisahas yang bermakna untuk bertafakur.

Kata kunci: Nahwu, balaghah dan an-nida


2

A. PENDAHULUAN Menurut Rosita (2014: 32), bahasa


Mukjizat Nabi Muhammad SAW Arab merupakan bahasa yang dinamik, kaya
yang berisi petujuk hidup bagi segenap akan akidah, struktur dan kosakata. Oleh
manusia adalah Al-Qur’an.Allah karena itu adanya disiplin ilmu tentang
mewahyukan Al-Qur’an kepada Nabi kebahasaan seperti ilmu nahwu dan
Muhammad SAW melalui perantara balaghah akan membatu dan mempermudah
malaikat Jibril.Al-qur’an juga memiliki para pengkaji Al-Quran dalam memahami
banyak keistimewaan terutama dalam nilai-nilai yang terkandung serta kaidah
kebahasaannya. Dari aspek bahasa, Al- kebahasaan di dalamnya. Keindahan kaidah
Qur’an memiliki tingkat fashohah dan kebahasaan Al-Qur’an yang tinggi
balaghah yang tinggi. Sedangkan dalam segi menjadikan Al-Qur’an sebuah mukjizat yang
isi, kandungan pesan dan maknanya tidak ada seorang pun yang mampu bersaing
melampaui batas-batas kemampuan manusia ataupun menandinginya.
(Zaenudin, 2007: 1). Mempelajari bahasa asing, terutama
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Az- bahasa Arab tidaklah mudah karena setiap
Zukhruf : 4, yaitu: bahasa memiliki kaidah masing-masing.Ilmu
‫لعلي حكيم‬ nahwu merupakan salah satu cabang ilmu
ّ ‫وانه يف ّام الكتاب لدينا‬ yang harus diprioritaskan dalam
“Dan Sesungguhnya Al-Qur’an itu mempelajari bahasa Arab.Pembelajar bahasa
dalam Ummul-Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi
Arab harus memahami kaidah-kaidah bahasa
Kami, benar-benar bernilai tinggi dan penuh
hikmah” (Ruhiat2011: 489). sebagai awal untuk memasuki pembelajaran
bahasa Arab. Ilmu nahwu yang membahas
Bertendensi dari ayat di atas, bahwa Al- kaidah-kaidah tata bahasa Arab yang paling
Qur’an diturunkan menggunakan bahasa mendasar sangat diperlukan dalam
Arab memiliki derajat yang sangat tinggi memahami literatur-literatur Arab terutama
dan agung.Tentunya hal tersebut Al-Quran dan Hadits yang terkadang
membuktikan bahwa betapa istimewanya terdapat interpretasi yang berbeda-beda
Al-Qur’an sehingga harus dipelajari dan disebabkan oleh kurangnya pemahaman
dipahami lebih dalam. tentang kaidah-kaidah yang ada di
Al-Qur’an diturunkan Allah SWT dalamnya. Adapula ilmu balaghah yang
dengan menggunakan bahasa Arab.setiap menjelaskan terkiat keistimewaan dan
muslim mempelajari Al-Qur’an karena keindahan susunan bahasa Al-Qur’an dan
merupakan sumber ajaran Islam sehingga segi kemukjizatannya (Zaenudin, 2007: 3).
setiap manusia yang ingin mempelajari dan Keindahan bahasa yang terdapat
mendalami Islam harus menggali sumbernya dalam Al-Quran salah satunya adalah
tersebut. Selain Al-Qur’an, adapula As- munada.Munada yaitu tuntutan yang
Sunnah yang merupakan sumber hukum menghendaki seseorang untuk
kedua setelah Al-Qur’an. Al-Qur’an menghadapnya (Sayyidan, 2015: 13).
melahirkan berbagai disiplin ilmu dan Munada termasuk dalam isim-isim yang di
banyak yang berkembang hingga saat nashabkan. Sedangkan isim-isim yang
ini.Salah satunya disiplin ilmu tentang dinashabkan ada 15 antara lain: maf’ul bih
ketatabahasaan.Bahasa yang terdapat dalam (direct patient), masdhar (original noun)
Al-Qur’an memiliki keindahan yang tidak atau maf’ul mutlak (absholute patient),
dapat ditandingi oleh penyair Arab zhorof zaman (adverbial of time), zhorof
sekalipun.Sehingga hal ini membuktikan makan (adverbial of place), haal
bahwa Al-Qur’an bukanlah ciptaan (circumstantial), tamyiz (distinctive),
manusia.Dengan demikian, Al-Qur’an dan mutsana (excluded), isim laa (noun of “no”)
bahasa Arab memiliki hubungan yang erat munada (called), khobar kaana (predicate of
apabila ditinjau dari asoek estetika berbicara “to be”) dan saudara-saudaranya, isim inna
(ilmu balaghah) (Sya’bani, 2019: 198). (noun of “indeed”) dan saudara-saudaranya,
3

dua maf’ul (maf’ruolu) yaitu zhanna (to 3. Untuk menganalisa manfaat


suppose) dan saudara-saudaranya, maf’ul digunakannya an-nidadalam Al-Qur’an
min ajlih (causal patient), maf’ul ma’ah surat Hud juz 11 menurut kajian ilmu
(concomitant patient) dan lafadz yang balaghah
mengikuti lafadz yang di nashobkan.
Adanya munada dalam Al-Qur’an C. METODE PENELITIAN
tentunya tidak hanya sebatas panggilan saja, Menurut Mamik (2015: 5)
namun ada pesan dan makna khusus yang Metodologi penelitian merupakan sesuatu
terkandung .Hal ini menarik untuk dikaji yang berusaha untuk membahas konsep
mengingat adanya pesan yang terkandung teoritik berbagai metode, kelebihan dan
pada An-nida (panggilan) tersebut.An- kelemahannya dalam karya ilmiah kemudian
nidadalam Al-Qur’an terbagi menjadi tiga dilanjutkan pemilihan metode yang akan
yaitu nida amm (umum) ditujukan kepada digunakan. Pendekatan penelitian yang
manusia, nida khas (ditujukan untuk digunkan pada penelitian ini adalah
kelompok tertentu seperti kepada kaum pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penulis
Muslimin atau kaum kafir) dan nida lil mendeskripsikan dan menjelaskan tentang
ayskash (perorangan yang menyebut nama munada dan jenisnya. Penelitian kualitatif
tertentu). Bahkan jika berdasarkan konteks adalah penelitian yang dalam kegiatannya
kalimat, kadang-kadang munada yang jauh peneliti tidak menggunakan angka dalam
dianggap dekat sebagai tanda atas dekatnya mengumpulkan data dan memberikan
munada dalam hati seseorang yang tafsiran terhadap hasil dari penelitian
menganggilnya. Adapula sebaliknya karena tersebut.
sebagai bukti atas ketinggian derajat Desain penelitian yang digunakan
munada, kerendahan martabatnya atau oleh peneliti adalah riset kepustakaan
kelalaian dan kebekuan hatinya (Zaenudin, (library research), yaitu kegiatan yang
2007: 113-114). melakukan kajian dan analisis terhadap
Alasan peneliti memilih Al-Qur’an bahan-bahan yang bersumber dari
surat Hud juz 11 karena di dalam surat ini kepustakaan (buku, laporan hasil penelitian,
terdapat banyak keindahan bahasa yang laporan hasil pengabdian, catatan manuskrip
berkaitan dengan an-nida. An-nida yang dan sebagainya. (Ibrahim, 2018: 37).
terdapat dalam surat Hud tentunya memiliki Sumber data diambil dari Al-Qur’an surat
manfaat dan makna tersendiri di setiap Hud sedangkan data sekunder diambil dari
ayatnya yang dapat dikaji melalui ilmu berbagai literatur yang berkaitan dengan
nahwa dan balaghah. Alasan tersebut pembahasan ini. Adapun tahapan yang
mendorong peneliti untuk mengambil judul dilakukan peneliti dalam penelitisn yaitu
“ANALISIS KEINDAHAN HURUF dengan mengumpulkan buku atau penelitian
NIDA’ DALAM AL-QUR’AN SURAT ilmiah yang relevan dengan pembahasan.
HUD JUZ 11 (KAJIAN NAHWU DAN Kemudian mengidentifikasi an-nida pada
BALAGHAH)”. ayat-ayat Al-Qur’an surat Hud. Setelah itu
data-data yang telah didapat dikumpulkan,
B. TUJUAN PENELITIAN dipelajari, diklasifikasikan dan dianalisis.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dipaparkan di atas, maka tujuan yang akan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dicapai dalam penelitian ini, antara lain: a) Pengertian Munada
1. Untuk menganalisa jenis-jenis an-nida Dalam Kitab Mulakhos Qowaid Al-
yang terkandung dalam Al-Qur’an lughah Al-arabiyyah
surat Hud juz 11 menurut kajian ilmu ‫املنادى اسم يقع بعد أدة من ادوات النداء‬
nahwu dan balaghah.
2. Untuk menganalisai’roban-nidadalam “Munada yaitu isim yang terletak setelah
Al-Qur’an surat Hud juz 11 menurut huruf-huruf An-nida”.An-nida secara bahasa
kajian ilmu nahwu
4

adalah bentuk mashdar dari ‫نداء اندى‬ 30, ‫ارايتم انكنت‬ Mudhaf dengan
50,51 pada tanda
‫مناداة‬yang berarti menyeru dengannya. , 52, ‫علي بيّنة ّمن‬ “ya” fathah
61, .........‫ّر ّّب‬ mutakal yang
Sedangkan An-nida menurut istilah yaitu
63, im dikira-
permintaan untuk menghadap dengan huruf 64, . kirakan
“ya” dan sejenisnya. (Amalia, 2013: 24). 78, sebelum
Adapun huruf-huruf An-nida ada 7, antara 84, ( seupa “ya”
lain: 85, pada kata mutakali
88, “yaa m
‫ وا‬,‫ أي‬,‫ هيا‬,‫ أاي‬,‫ اي‬,‫ أ‬,‫آ‬ 89, (dibuang
qoumi”)
“Hamzah, alif, ya dan ay” berfungsi untuk 92 untuk
seruan jarak dekat dan jauh. Sedangkan “ dan meringan
ayaa dan hayaa” berfungsi hanya untuk 93 kan
‫اّن‬ pembaca)
seruan jarak jauh, dan “wa” berfungsi
47
ّ ‫رب‬
ّ ‫قال‬ .
sebagai nudbah (ungkapan penyesalan) ‫اعوذ بك ان‬ Kemudia
(Amalia, 2013: 25). Dalam Al-Qur’an Surat n dibaca
......‫اسئلك‬
Hud juz 11-12 terdapat satu huruf An-nida kasrah
yang mendominasi yaitu huruf “yaa”. Huruf . karena
tersebut terdapat pada ayat 28, 29, 30, 32, menunju
kan ada
44, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 61, 62, 63,
“ya”
64, 73, 76, 78, 81, 84, 85, 87, 88, 89, 92 dan mutakali
93. Berarti jumlah munada dalam Al-Qur’an m yang
Surat Hud juz 11-12 terdapat 28munada. dibuang.
73 ‫قال اتعجبني‬ Munad Beri’rob
b) Jenis-jenis dan I’rob munada a nashab
Dalam kitab matan Jururmiyyah
‫من امر هللا‬ Mudhaf dengan
‫رمحة هللا و‬ karena tanda
karya Syaikh Ahmad Zaini dahlan, jenis
tersusu fathah
munada terbagi menjadi 5, antara lain: ‫بركته عليكم‬ n dari pada
1) Munada Mufrad Alam Idhofah mudhaf
2) Munada Nakirah Maqsudah
‫اهل البيت‬
dan
3) Munada Nakirah Ghairu Maqsudah ‫انه محيد جميد‬ bertanda
4) Munada Mudhaf kasrah
5) Munada Syibhul Mudhaf pada
mudhaf
ilaih
I’rob munada dalam Kitab Mulakhos 2. 32, ‫ قالوا اينوح قد‬Munad Beri’rob
Qowaid Al-lughah Al-arabiyyah terbagi 44, a mabni
menjadi 2, yaitu manshub dan mabni. 46, ‫ جدلتنا‬Mufrod dhomma
1) Dibaca nashab apabila mudhaf, syibhul 48, .....‫ فاكثرت‬Alam h
mudhaf dan nakirah ghairu maqsudah 53,
62, ...
2) Dibaca mabni rofa dengan dhomah
76, (seupa
apabila mufrod alam dan nakiroh
81, dengan
maqsudah. 87 menunjuk
dan an nama-
Tabel 1.Analisis terkait jenis dan i’raban- 91 nama
nida dalam Al-qur’an Surat Hud juz 11- orang
12. atau
N Ayat Data/kata Jenis I’rob benda)
o serupa Gambar 1. Jenis dan i’rob an-nida dalam
Al-Qur’an surat Hud juz 11-12
1 28, ‫ قال ايقوم‬Munad Beri’rob
29, a nashab
5

Dari tabel di atas, dapat 10) Makna mengingat-ngingat


disimpulkan bahwa terdapat 2 jenis munada 11) Makna ikhtishas (pengkhususan)
dalam Al-Qur’an surat Hud juz 11-12 yaitu Adapun perbedaan pendapat lain
berupa munada mudhaf dan munada mengenai macam-macam makna an-nida
maufrad alam. Sedangkan dari segi i’rob, yang keluar dari makna aslinya, antara lain:
terdapat 2 jenis i’robyaitu i’rob nashab dan Dalam kitabUse the "Insert Citation" button
mabni dhommah. to add citations to this document.
c) Munada menurut kajian balaghah Jawahirul balaghah ada 7 macam yaitu al-
ighra, al-istighotsah, an-nudbah, at-taajub,
Menurut ilmu balaghah, an-nida yaitu:
az-zujr, at-tahasur wat-tawaju’, at-
‫النداء هو طلب االقبال حبرف انئب "ااندى" "ادعو" املنقول‬ tadzakkur, at- tahrir wal tadhajur dan al-
‫من اخلرب ايل االنشاء االختصاص‬ ikhtisas.
1) Dalam Miqyasul balaghah al-arobiyyah
“Nida adalah tuntutan muttakalim yang
ada 5 macam yaitu at-taajub, at-tahqir,
menghendaki seseorang agar at-tahasur, al-istighatsah dan an-
menghadapnya.Nida menggunakan huruf nudbah.
yang mengggantikan lafadz “unadi” atau 2) Dalam Al-balaghah al- wadhihah ada 3
“ad’u” yang susunannya dipindah dari
macam yaitu az-zujr, at-tahasur dan al-
kalam khobar menjadi kalam
ighra.
insya.”(Zaenudin, 2007: 113). Jadi 3) Dalam Ilmu ma’ani ada 7 macam yaitu
keindahan munada berdasarkan ilmu al-ighra, at-tahasur, az-zujr, al-
balaghah yaitu menggantinya kata yang istighatsah, at-ta’ajub, an-nubah dan
bermakna “panggilan atau memanggil
al-ikhtisash (Iskandar, 2018: 21).
“dengan huruf nida yang lebih simple atau
Dari analisis Al-Qur’an Surat Hud juz
singkat. Setelah diganti menggunakan huruf 11-12 terkait an-nida dalam kajian balaghah
nida, maka susunan kalam pun ikut berganti di peroleh, sebagai berikut.
menjadi jalam insyai. 1) An-nida yang bermakna untuk
Menurut Iskandar (2018: 15)
“mengingatkan” terdapat dalam 14
makna hakiki dari an-nida yaitu ketika ada
tempat, yaitu pada ayat ke-28, 50, 52,
huruf nida berupa )‫ هبا‬,‫ ااي‬,‫ (اي‬menandakan 61, 63, 64, 76, 81, 84, 85, 88, 89, 92
suatu yang ingin dikabulkan dan setalah dan 93.
menerimanya dia meminta untuk melakukan 2) An-nida yang bermakna “teguran
suatu tindakan atau larangan. Namun dalam keras” terdapat dalam 4 tempat, yaitu
beberapa konteks an-nida memiliki makna pada ayat ke-29, 30, 51 dan 78.
yang lain yang keluar dari fungsinya yang 3) An-nida yang bermakna “meremehkan
semula. Perubahan ini terjadi karena adanya atau menyombongkan diri” terdapat
qarinah yang mengharuskannya untuk dalam 3 tempat, yaitu pada ayat ke-32,
berubah. (Zaenudin 2007: 115). Adapun 53 dan 91.
makna-makna yang berubah itu antara lain: 4) An-nida yang bermakna “permohonan”
1) Makna anjuran, mengusung, terdapat dalam 2 tempat, yaitu pada
mendorong atau menyenangkan ayat ke-44 dan 47.
2) Makna teguran keras atau mencegah 5) An-nida yang bermakna
3) Makna penyesalan atau kersahan dan “penghormatan” terdapat dalam 2
kesakitan tempat, yaitu pada ayat ke-46 dan 48.
4) Makna permohonan pertolongan 6) An-nida yang bermakna “kebingungan
5) Makna ratapan atau mengaduh atau kegelisahan” terdapat dalam 2
6) Makna kasihan tempat, yaitu pada ayat ke-62 dan 87.
7) Makna merasa sayang atau menyesal 7) An-nida yang bermakna “ikhtishash
8) Makna keheranan atau kekaguman (tafakur)” terdapat dalam 1 tempat,
9) Makna bingung dan gelisah (tidak yaitu pada ayat ke-73.
puas, tidak sabar, bosan)
6

Jadi dalam Al-Qur’an Surat Hud juz 11-12 memahami dan meningkatkan kemampuan
terkait an-nida dalam kajian balaghah tentang kaidah-kaidah kebahasaan
hanya terdapat 7 makna saja yaitu makna khususnya terkait An-nida, yaitu:
untuk mengingatkan, teguran keras, 1) Setelah dilakukan penelitan terkait an-
meremehkan atau menyombongkan diri, nida dalam Al-Qur’an surat Hud
permohonan, penghormatan, kebingungan berdasarkan kajian ilmu nahwu dan
atau kegelisahan, dan ikhtisahas yang balaghah, diharapkan dapat memberikan
bermakna untuk bertafakur. masukan atau sumbangan pemikiran
terkiat pembahasan di atas.
E. PENUTUP 2) Peneliti berharap agar penelitian ini
1. KESIMPULAN dapat membantu dan memberi manfaat
Penelitian ini membahas tentang kajian bagi Program Pendidikan Bahasa Arab
nahwu dan balaghah dalam Al-Qur’an Surat terutama terkait an-nida.
Hud juz 11-12 karena peneliti menemukan 3) Peneliti berharap adanya penelitian-
keindahan munada yang tidak hanya penelitian lain mengenai An-nida pada
dingkaji melalui jenis dan i’rab saja tetapi surat lain dalam Al-Qur’an karena Al-
terdapat makna yang menarik untuk dikaji Qur’an memiliki keindahan bahasa yang
secara balaghah. Di dalam surat Hud pun masih sangat menarik untuk dikaji
terdapat banyak munada. Adapun makna terutama terkait an-nida.
dari munada sendiri yaitu isim atau kata
benda yang dibaca nashab yang terletak
setelah huruf an-nida. Dari hasil analisis
munada dalam Al-Qur’an Surat Hud juz 11- DAFTAR PUSTAKA
12, dapat disimpulkan bahwa:
Amalia, Tuti Nila, 2013, Al-munada Dalam
1. Peneliti telah menemukan 27 munada Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran, An-
dengan 2 jenis yaitu munada mufrod Nisa dan Al-Maidah (Studi Analisis
alam dan munada mudhaf Sintaksis).
2. Huruf an-nida yang digunakan dalam
Dahlan, Ahmad Zaini, Sarh Mukhtashar
suart Hud adalah huruf “yaa” Jiddan Ala’ Matan Al-Jurumiyyah,
3. I’rob yang terdapat dalam surat Hud Pustaka Ulumiyyah, Semarang.
berupa manshub dan mabni (dhomah)
Iskandar, Nur Muhammad, 2018, Ma’ani
4. Manfaat adanya an-nida dalam surat Hud Huruf An-nida Fi Suroh An-nisa:
berbeda-beda sesuai dengan konteks Indan Nahwiyyin Wa Balaghiyyin.
kalimat ataupun asbabun nuzul dari pada
Mamik, Metodologi Kualitatif, Zifatama
ayat tersebut.
Publisher: Taman Sidoarji, 2015.
5. Dalam kajian balaghah hanya terdapat 7
maknaan-nidayaitu makna untuk Nasif, Hanafi, dkk, Ad-durus An-
nahiwiyyah, Daadu ilafid
mengingatkan, teguran keras,
dualiyyah, 2009.
meremehkan atau menyombongkan diri,
permohonan, penghormatan, Ni’mah, Fuad, Mulakhos Qowaid Al-lughah
kebingungan atau kegelisahan, dan Al-arabiyyah, (Daar At-tsaqofah
Al-Islamiyyah).
ikhtisahas yang bermakna untuk
bertafakur. Rosita, Siti, 2014, Analisis Kemampuan
Mahasiswa Semester VI Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab
2. SARAN
dalam Menentukan Isim Manshub
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Pada Mata Kuliah “Prob Jumal”
dipaparkan sebelumnya, maka peneliti Tahun Jaran 2012-2013, Journal of
memberikan beberapa saran kepada para Arabic Learning and Teaching 3,
pembelajar bahasa Arab dalam berupaya (5).
7

Ruhiat, Tedi, dkk, 2011, Ringkasan Tafsir


Ibnu Katsir, Jabal: Bandung.
Sayyidan, Ilzam, Jawahirul Lughawiyyah
Fii Shodafaati Balaghah, Ma’had
at-tarbiyyah al-islamiyyah al-
haditsah ad-darinnajah, Brebes,
2015.
Sya’bani, Muhammad Zaky, 2019, Kajian
Balaghah dalam Al-Qur’a Surat
Luqman, Al-Fatin Vol. 2.
Zaenudin ,Mamat dan Yayan Nurbayan,
2007, Pengantar Ilmu Balaghah,
PT Refika Aditama: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai