Anda di halaman 1dari 53

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A

BAYI DAN BALITA Penanggung jawab


Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :PK/GZ/03 Unit Kepala
Terbitan :
PROSEDUR Gizi
No.revisi :
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan distribusi kapsul vitamin A dapat berjalan dengan
tertib dan lancar.

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas melakukan pendataan sasaran sampai dengan
Lingkup melaporkan hasil distribusi vitamin A

Definisi Distribusi kapsul vitamin A adalah pemberian kapsul vitamin A untuk bayi usia 6-
11 bulan dengan dosis 100.000 UI dan anak balita dengan dosis 200.000 UI. Distribusi
untuk bayi dan anak balita dilakukan 2 x dalam setahun, yaitu bulan Pebruari dan
Agustus.

Kriteria Semua sasaran bayi dan anak balita mendapat kapsul vitamin A, sehingga tidak
Pencapaian ditemukan adanya penderita kekurangan vitamin A..

Prosedur 1. Petugas melakukan pendataan sasaran bayi dan anak balita


2. Petugas mempersiapkan kapsul vitamin A sesuai sasaran
3 Petugas mendistribusikan kapsul vitamin A ke klinik KIA Puskesmas, Pustu, Poliklinik
Desa, Praktek Bidan, Posyandu, Taman Kanak-kanak.
4. Petugas memantau pemberian kapsul vitamin A ke sasaran
5. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi kapsul vitamin A
DIAGRAM ALIR

Petugas melakukan
pendataan sasaran bayi dan
anak balita

Petugas mempersiapkan kapsul


vitamin A sesuai sasaran

Mendistribusikan kapsul
vitamin A ke klinik KIA
Puskesmas, Pustu, Poliklinik
Desa, Praktek Bidan,
Posyandu, TK

Memantau pemberian kapsul


vitamin A ke sasaran

Petugas melakukan
pencatatan dan pelaporan
distribusi kapsul
vitamin A
DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A
BAYI DAN BALITA Penanggung jawab
No.kode :IK/GZ/01 Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
Unit Kepala
No.revisi :
INSTRUKSI Tgl.mulai berlaku : Gizi
KERJA Halaman :

Dyah Retnowati Drg Andy Sutanto Dr. H Sholahudin


NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Distribusi vitamin A harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi
kerja

Tujuan Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita

Referensi Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi


Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Di Propinsi Jawa Tengah
Buku Pegangan Kader Tentang Vitamin A

Ruang Lingkup Distribusi Vitamin A dilaksanakan di klinik KIA Puskesmas, Pustu, Poliklinik
Desa ( PKD ), Praktek Bidan, Posyandu, Taman Kanak-Kanak.

Penanggungja Petugas Gizi


wab

Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Distribusi kapsul Vitamin A adalah pemberian Kapsul vitamin A dosis tinggi dengan
cara per oral, dengan menggunting ujung kapsul sampai terbuka dan memencet
kapsul sampai semua isinya masuk mulut anak . Bagi balita yang sudah besar
kapsul vitamin A bisa langsung ditelan.

Alat dan Bahan 1. Gunting


2. Register sasaran
3. Leaflet Vitamin A
4. Kain Lap / serbet
5. Kapsul Vitamin A 100.000 UI dan 200.000 UI dalam botol.
Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan
3. Petugas memberitahu maksud pemberian kapsul vitamin A kepada
sasaran / ibu balita.
4. Petugas menggunting ujung kapsul vitamin A
5. Petugas memencet kapsul vitamin A ke mulut bayi dan anak balita
6. Petugas memberi air minum bila perlu dan meminta ibu balita memberi
ASI kepada anaknya.
7. Petugas mengulang pemberian kapsul vitamin A kepada bayi dan anak
balita, apabila pemberian sebelumnya dimuntahkan.
8. Petugas memberitahu kepada sasaran / ibu balita bahwa pemberian
kapsul vitamin A sudah selesai.
9. Petugas membuang kapsul vitamin A yang sudah kosong pada tempatnya.
10. Petugas mencatat pemberian kapsul vitamin A di register dan KMS
11. Petugas merapikan alat dan bahan
12. Petugas mencuci tangan

Petugas menyiapkan Memberitahu maksud pemberian


Petugas alat dan bahan kapsul vitamin A kepada
mencuci tangan sasaran/ibu balita

Memberi air minum bila perlu Petugas memencet


dan meminta ibu balita kapsulvitamin A ke Petugas menggunting
memberi ASI kepada anaknya mulut bayi dan balita ujung kapsul vitamin A

Mengulang pemberian kapsul Memberitahu kepada Petugas membuang


vitamin A kepada bayi dan sasaran/ibu balita bahwa kapsul vitamin A yang
anak balita, apabila pemberian pemberian kapsul vitamin sudah kosong pada
sebelumnya dimuntahkan A sudah selesai tempatnya

Mencatat pemberian
Petugas kapsul vitamin A di
mencuci tangan Petugas merapikan register dan KMS
alat dan bahan
Hal-hal yang perlu Apabila anak balita usia 4 – 5 tahun datang ke Posyandu dan sudah
diperhatikan sekolah di Taman Kanak-Kanak, ditanya dahulu apakah sudah diberi
vitamin A di TK, sehingga tidak diberi kapsul vitamin A dobel.

Dokumen terkait Register sasaran / kohort bayi dan anak balita, Laporan cakupan
pemberian kapsul vitamin A

Unit terkait KIA, Pustu, PKD, Praktek Bidan, Posyandu, Taman Kanak-Kanak

Formulir yang Formulir Registrasi Kapsul Vitamin A


digunakan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A Penanggung jawab
BAYI DAN BALITA
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy Sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 NIP500 116 417
140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :
V
1 Petugas mencuci tangan

2 Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan

3 Petugas memberitahu maksud pemberian vitamin A kepada


sasaran / orang tua balita

4 Petugas menggunting kapsul vitamin A

5 Petugas memencet kapsul vitamin A ke mulut bayi dan anak


balita

6 Petugas memberi air minum bila perlu dan meminta ibu balita
memberi ASI kepada anaknya

7 Petugas mengulang pemberian kapsul vitamin A kepada bayi


dan anak balita, apabila pemberian sebelumnya dimuntahkan

8 Petugas memberitahu kepada sasaran / ibu balita bahwa


pemberian kapsul vitamin A sudah selesai

9 Petugas membuang kapsul vitamin A yang sudah kosong


pada tempatnya

10 Petugas mencatat pemberian kapsul vitamin A di register


dan KMS

11 Petugas merapikan alat dan bahan

12 Petugas mencuci tangan

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A


IBU NIFAS Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
Terbitan :
PROSEDUR Gizi
No.revisi :
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy Sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan distribusi kapsul vitamin A dapat berjalan dengan
tertib dan lancar.

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas mempersiapkan kapsul vitamin A sampai
Lingkup dengan petugas melaporkan hasil distribusi vitamin A ibu nifas.

Definisi Distribusi kapsul vitamin A ibu nifas adalah pemberian kapsul vitamin A kepada ibu
nifas sebanyak 2 kapsul, 1 kapsul setelah melahirkan dan 1 kapsul kedua 24 jam
kemudian.

Kriteria Semua ibu nifas mendapat kapsul vitamin A, sehingga tidak ditemukan adanya balita
Pencapaian kekurangan vitamin A..

Prosedur 1. Petugas menyiiapkan kapsul vitamin A sesuai target tahunan ibu nifas.
2. Petugas mendistribusikan kapsul vitamin A ke Praktek Bidan sesuai sasaran per
desa.
3. Petugas memantau / mengevaluasi pemberian kapsul vitamin A ke sasaran
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi kapsul vitamin A ibu
nifas

DIAGRAM ALIR
Petugas menyiiapkan
kapsul vitamin A
sesuai sasaran

Mendistribusikan kapsul vitamin A ke


Praktek Bidan sesuai sasaran per desa

Memantau/mengevaluasi pemberian kapsul


vitamin A ke sasaran

Petugas melakukan
pencatatan dan pelaporan
distribusi kapsul
vitamin A ibu nifas

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A Penanggung jawab


IBU NIFAS
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Distribusi vitamin A ibu nifas harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
instruksi kerja

Tujuan Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita

Referensi Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi


Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Di Propinsi Jawa Tengah

Ruang Lingkup Distribusi Vitamin A ibu nifas dilaksanakan di Praktek Bidan dan di rumah ibu nifas

Penanggungjawab Petugas Gizi

Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Distribusi kapsul Vitamin A ibu nifas adalah pemberian Kapsul vitamin A dosis
tinggi dengan cara per oral, dengan menggunting ujung kapsul sampai terbuka dan
memencet kapsul sampai semua isinya masuk mulut ibu nifas, atau kapsul vitamin
A langsung ditelan ibu nifas.

Alat dan Bahan 1. Gunting


2. Kohort Ibu
3. Kain Lap / serbet
4. Kapsul vitamin A 200.000 UI dalam botol.

Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan
3.Petugas memberitahu maksud pemberian kapsul vitamin A kepada sasaran
4. Petugas menggunting ujung kapsul vitamin A
5. Petugas memencet kapsul vitamin A ke mulut ibu nifas atau memberi
kapsul vitamin A untuk langsung ditelan.
6. Petugas memberi air minum kepada ibu nifas.
7. Petugas memberitahu kepada ibu nifas bahwa pemberian kapsul vitamin A
sudah selesai.
8. Petugas membuang kapsul vitamin A yang sudah kosong pada tempatnya.
9. Petugas mencatat pemberian kapsul vitamin A di kohort ibu dan buku KIA
10. Petugas merapikan alat dan bahan
11. Petugas mencuci tangan
12. Petugas mengulang pemberian kapsul vitamin A 24 jam kemudian

Memberitahu maksud
Petugas menyiapkan pemberian kapsul
Petugas alat dan bahan vitamin A kepada
mencuci tangan sasaran

Memencet kapsul
Petugas memberi air vitamin A ke mulut ibu Petugas menggunting
minum kepada ibu nifas atau memberi ujung kapsul vitamin A
nifas langsung untu ditelan

Memberitahu kepada ibu Membuang kapsul Petugas mencatat


nifas bahwa pemberian vitamin A yang sudah pemberian kapsul
kapsul vitamin A sudah kosong pada tempatnya vitamin A di kohort ibu
selesai dan buku KIA

Petugas mengulang
pemberian kapsul Petugas mencuci Petugas merapikan alat
vitamin A 24 jam tangan dan bahan
kemudian

Hal-hal yang perlu Apabila masih ada ibu bersalin dengan dukun, petugas mengujingi rumah
diperhatikan ibu nifas dan memberi kapsul vitamin A sesuai petunjuk.
Dokumen terkait Register sasaran/ kohort ibu, Laporan cakupan pemberian kapsul
vitamin A ibu nifas

Unit terkait KIA dan Praktek Bidan.

Formulir yang -
digunakan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A Penanggung jawab
IBU NIFAS
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas mencuci tangan

2 Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan

3 Petugas memberitahu maksud pemberian vitamin A kepada


sasaran / ibu nifas

4 Petugas menggunting ujung kapsul vitamin A

5 Petugas memencet kapsul vitamin A ke mulut ibu nifas atau


memberi kapsul vitamin A untuk langsung ditelan

6 Petugas memberi air minum kepada ibu nifas

7 Petugas memberitahu kepada ibu nifas bahwa pemberian


kapsul vitamin A sudah selesai

8 Petugas membuang kapsul vitamin A yang sudah kosong


pada tempatnya

9 Petugas mencatat pemberian kapsul vitamin A di kohort ibu


dan buku KIA

10 Petugas merapikan alat dan bahan

11 Petugas mencuci tangan

12 Petugas mengulang pemberian kapsul vitamin A 24 jam


kemudian
DISTRIBUSI
TABLET TAMBAH DARAH
Penanggung jawab
BAGI IBU HAMIL DAN IBU NIFAS
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
Prosedur No.revisi : Gizi
Kerja Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy Sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar pelaksanaan distribusi Tablet Tambah Darah dapat berjalan dengan baik dan
lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas melakukan pendataan sasaran sampai dengan
Lingkup melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi Tablet Tambah Darah

Definisi Distribusi Tablet Tambah Darah bagi Ibu hamil dan ibu nifas adalah pemberian Tablet
Tambah Darah sehari 1 tablet minimal 90 hari selama masa kehamilannya, ditambah
40 hari setelah melahirkan Mulai pemberian waktu pertama kali ibu hamil
memeriksakan kehamilannya.

Kriteria Semua Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama kehamilannya
Pencapaian dan semua ibu nifas mendapat tablet tambah darah minimal 40 tablet

Prosedur
1. Petugas melakukan pendataan sasaran / merekap dari kohort ibu
2. Petugas mempersiapkan Tablet Tambah Darah sesuai jumlah sasaran
3. Petugas mendistribusikan Tablet tambah darah ke Poliklinik Desa, Praktek Bidan
dan ke Posyandu
4. Petugas memantau distribusi tablet tambah darah ke sasaran
5. Petugas melakukan Pencatatan dan Pelaporan Distribusi Tablet Tambah Darah.
DIAGRAM ALIR

Petugas melakukan
pendataan sasaran /
merekap data dari
kohort ibu

Petugas mempersiapkan
TTD sesuai jumlah sasaran

Mendistribusikan TTD ke
Poliklinik Desa, Praktek
Bidan dan ke Posyandu

Petugas memantau
distribusi TTD ke sasaran

Petugas melakukan
pencatatan dan
pelaporan distribusi
TTD
DISTRIBUSI
TABLET TAMBAH DARAH
BAGI IBU HAMILDAN IBU NIFAS Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Distribusi Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil dan ibu nifas harus mengikuti
langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi kerja

Tujuan Menurunkan prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas

Referensi Pedoman Pemberian Besi Bagi Petugas


Materi Dasar Penyuluhan Kesehatan Ibu
Buku Pegangan Kader

Ruang Lingkup Distribusi Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil dan ibu nifas dilaksanakan di
Klinik KIA Puskesmas, Poliklinik Desa, Praktek Bidan dan di Posyandu.

Penanggungjawab Petugas Gizi

Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Distribusi Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil dan ibu nifas adalah pemberian
tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Ferro Sulfat dan 0,25 mg
Asam Folat dengan cara per oral, 1 tablet/hari minimal 90 hari selama masa
kehamilannya ditambah 40 hari setelah melahirkan.

Alat dan Bahan 1. Kohort Ibu


2. Tablet Tambah Darah sachet isi 30 tablet
Langkah - langkah 1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
3. Petugas memberitahu maksud pemberian Tablet Tambah
Darah kepada ibu hamil
4. Petugas memberi Tablet Tambah Darah 1 sachet isi 30
tablet untuk diminum ibu hamil selama 30 hari.
5. Petugas memberitahu ibu hamil untuk meminta Tablet
Tambah Darah lagi pada kunjungan berikutnya, sampai
mendapat TTD minimal 90 tablet selama kehamilannya ,
ditambah minimal 40 tablet setelah melahirkan
6. Petugas memberitahu kepada ibu hamil bahwa tindakan
sudah selesai.
7. Petugas mencatat pemberian TTD pada kohort ibu
8. Petugas merapikan alat dan bahan
9. Petugas mencuci tangan.

Petugas Memberitahu maksud


Petugas menyiapkan alat pemberian TTD
mencuci dan bahn kepada Ibu hamil
tangan

Memberitahu Memberitahu IH Memberi TTD


kepada IH bahwa untuk meminta TTD 1 sachet isi 30 tablet
tindakan sudah lagi pada kunjungan untuk diminum ibu
selesai berikutnya hamil selama 30 hari

Petugas
Mencatat Petugas merapikan
mencuci
pemberian TTD alat dan bahan
tangan
pada kohort ibu
Hal-hal yang perlu - Minum TTD dengan air putih, jangan dengan Teh, Susu,
diperhatikan Kopi, karena dapat menurunkan penyerapan zat besi.
- Untuk membantu penyerapan zat besi, setelah minum
TTD makan buah-buahan yang mengandung Vit.C
- Untuk mengurangi efek samping perut terasa tidak enak
dan mual-mual, minum TTD setelah makan malam.

Dokumen terkait Kohort Ibu

Unit terkait Klinik KIA Puskesmas, Pustu, Poliklinik Desa, Praktetk


Bidan dan Posyandu
Formulir yang
digunakan -

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


DISTRIBUSI
TABLET TAMBAH DARAH BAGI
Penanggung jawab
IBU HAMIL DAN IBU NIFAS
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas mencuci tangan

2 Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan

3 Petugas memberitahu maksud pemberian Tablet Tambah


Darah kepada ibu hamil

4 Petugas memberi TTD 1 sachet isi 30 tablet

5 Petugas memberitahu ibu hamil untuk meminta TTD lagi


pada kunjungan berikutnya sampai mendapat minimal 90
tablet selama masa kehamilannya, ditambah minimal 40
tablet setelah melahirkan

6 Petugas memberitahu bahwa tindakan sudah selesai

7 Petugas mencatat pemberian TTD pada kohort ibu

8 Petugas merapikan alat dan bahan

9 Petugas mencuci tangan


PEMANTAUAN KONSUMSI GIZI Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
PROSEDUR Terbitan : Gizi
KERJA No.revisi :
Tgl.mulai berlaku :
Halaman : Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan Pemantauan Konsumsi Gizi dapat berjalan dengan
lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan Form PKG sampai dengan
Lingkup petugas merekap dan melaporkan hasil PKG.

Definisi Pemantauan Konsumsi Gizi adalah kegiatan pengumpulan data konsumsi gizi tingkat
rumah tangga yang dilakukan secara berkala setahun sekali

Kriteria Seluruh sampel rumah tangga terpilih dapat dikunjungi sehingga diperoleh informasi
Pencapaian konsumsi gizi masyarakat

1. Petugas mempersiapkan Form PKG sesuai Jumlah sampel


Prosedur
2. Menentukan sampel rumah tangga secara acak di tiap desa
3. Melaksanakan pengumpulan data melalui kunjungan rumah dengan metode
” recall ”
4. Petugas mengolah data dan analisa sederhana
5. Petugas merekap dan melaporkan hasil PKG
DIAGRAM ALIR

Mempersiapkan
Form PKG

.
Menentukan
sampel rumah
tangga

Melaksanakan
pengumpulan data

Mengolah data
dan analisa
sederhana

Merekap dan
melaporkan
hasil PKG
PEMANTAUAN KONSUMSI GIZI
Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Pemantauan Konsumsi Gizi harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang


dalam instruksi kerja

Tujuan Diperolehnya informasi konsumsi gizi masyarakat untuk mengetahui


perkembangan konsumsi gizi yang terjadi setiap tahun serta untuk menentukan
prioritas sasaran program gizi.

Referensi Pedoman Pemantauan Konsumsi Gizi


Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas
Ruang Lingkup Pemantauan Konsumsi Gizi dilaksanakan di rumah tangga sampel yang terpilih di
desa

Penanggungjawab Petugas Gizi

Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Pemantauan Konsumsi Gizi adalah kegiatan pengumpulan data konsumsi gizi
masyarakat yang meliputi keterangan konsumsi makanan keluarga sampel dalam
1 hari ( 24 jam ) yang lalu.

Alat dan Bahan 1. Form PKG


2. ATK

Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan


2. Petugas mengunjungi rumah tangga sampel
3. Petugas memberitahu maksud Pemantauan Konsumsi Gizi
4. Petugas mencatat data yang meliputi :
a. Keterangan tempat : Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa
b. Keterangan rumah tangga : Nama KK, Jumlah anggota keluarga
berdasarkan kelompk umur, jenis kelamin dan waktu makan
c. Keterangan konsumsi makanan dalam 1 hari ( 24 jam ) yang lalu :
jumlah orang yang makan pagi, siang dan malam.
d. Keterangan pengumpul data : Nama petugas
5. Petugas memberitahu keluarga sampel bahwa kegiatan PKG telah
Selesai

DIAGRAM ALIR
Petugas
menyiapkan alat
dan bahan

Mengunjungi rumah
tangga sampel

Memberitahu maksud
Pemantauan
Konsumsi Gizi

Petugas mencatat
data

Memberitahu keluarga
sampel bahwa kegiatan
PKG telah
selesai

Hal-hal yang perlu Responden yang diwawancarai adalah ibu rumah tangga
diperhatikan atau anggota keluarga lain yang mengetahui keadaan
rumah tangga serta konsumsi makanan keluarga
Dokumen terkait Data rumah tangga

Unit terkait Kader Posyandu, aparat desa

Formulir yang digunakan Form PKG

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku

PEMANTAUAN KONSUMSI GIZI


Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas menyiapkan alat dan bahan

2 Petugas mengunjungi rumah tangga sampel

3 Petugas memberitahu maksud Pemantauan Konsumsi Gizi

4 Petugas mencatat data rumah tangga sampel

5 Petugas memberitahu keluarga sampel bahwa Pemantauan


Konsumsi Gizi telah selesai

PELAYANAN
KLINIK GIZI Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
Terbitan :
Prosedur Gizi
No.revisi :
Kerja Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar pelayanan Klinik Gizi dapat berjalan dengan tertib dan lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan sarana klinik gizi sampai dengan
Lingkup pencatatan dan pelaporan

Definisi Pelayanan Klinik Gizi adalah kegiatan pelayanan rawat jalan bagi penderita gizi
kurang/buruk , yang meliputi pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis,
pengobatan penyakit penyerta, konseling dan pemberian PMT

Kriteria Semua penderita gizi buruk mendapat perawatan di klinik gizi, sehingga dapat
Pencapaian menurunkan prevalensi KEP

Prosedur 1. Penderita gizi kurang / buruk mendaftar di loket pendaftaran Puskesmas


2. Penderita datang ke klinik gizi
3. Petugas mencatat data penderita dan keluarganya
4. Pengukuran antropometri penderita oleh petugas
5. Pemeriksaan klinis
6. Rujukan Rawat Inap bila diperlukan
7. Pengobatan penyakit penyerta
8. Konseling
9. Pemberian diit / PMT
10. Pencatatan dan pelaporan kegiatan

DIAGRAM ALIR
Penderita gizi
kurang/buruk mendaftar di Penderita ke klinik gizi
loket pendaftaran

Petugas mencatat data


penderita

Pengukuran antropometri

Rujuk ?
Ya Pemeriksaan klinis

Rawat Inap

Laborat Ya
Tidak ?

Tidak

Pengobatan penyakit
penyerta

Konseling

Pemberian diit/PMT

Pencatatan dan
pelaporan
kegiatan
PEMANTAUAN STATUS GIZI
BALITA Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
PROSEDUR Terbitan : Gizi
KERJA No.revisi :
Tgl.mulai berlaku :
Halaman : Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan Pemantauan Status Gizi balita dapat berjalan
dengan lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan Form PSG sampai dengan
Lingkup petugas merekap dan melaporkan hasil PSG.

Definisi Pemantauan Statusi Gizi adalah kegiatan pengumpulan data status gizi balita yang
dilakukan di Posyandu dan dilakukan secara berkala setahun sekali

Kriteria Minimal 80 % balita yang ada di Posyandu terpilih sebagai sampel dapat didata
Pencapaian

1. Petugas mempersiapkan Form PSG sesuai Jumlah Posyandu sampel


Prosedur
2. Petugas menentukan sampel Posyandu secara acak di tiap desa
3. Melaksanakan bimbingan teknis pengumpulan data
4. Petugas mengolah data dan analisa data
5. Petugas merekap dan melaporkan hasil PSG
DIAGRAM ALIR

Petugas
mempersiapkan
Form PSG

Menentukan sampel
Posyandu

Melaksanakan
bimbingan teknis

. Petugas mengolah
data dan analisa
data

Petugas
merekap dan
melaporkan
hasil PSG
PEMANTAUAN STATUS GIZI
BALITA Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Pemantauan Status Gizi balita harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam instruksi kerja

Tujuan Diperolehnya gambaran status gizi balita tingkat Puskesmas untuk mengamati
perkembangan status gizi yang terjadi di wilayah Puskesmas serta untuk
menentukan prioritas sasaran program gizi.
Pedoman Pemantauan Statusi Gizi Melalui Posyandu
Referensi Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi ( PSG ) Anak Balita
Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas
Ruang Lingkup Pemantauan Status Gizi dilaksanakan di Posyandu sampel yang terpilih di desa
Penanggungjawab Petugas Gizi
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemantauan Statusi Gizi adalah kegiatan pengumpulan data berat badan, tinggi
badan dan umur balita yang dilakukan di Posyandu untuk memberikan informasi
status gizi balita tingkat Puskesmas

Alat dan Bahan 1. Form PSG


2. ATK
3. Alat ukur berat badan ( dacin )
4. Alat ukur tinggi badan ( microtoise )
5. Alat ukur panjang badan
Langkah-langkah 1. Petugas menentukan Posyandu sampel
2. Petugas melengkapi sarana pengumpulan data di Posyandu sampel
3. Memberi informasi kepada kader, tokoh masyarakat tentang pelaksanaan PSG
4. Mengawasi pengumpulan data yang dilaksanakan kader
5. Melakukan pengecekan ketepatan data dengan pengukuran ulang pada
beberapa sampel
6. Mengolah dan analisis data sederhana
7. Merekap dan melaporkan hasil PSG
DIAGRAM ALIR

Petugas
menentukan
Posyandu sampel

Melengkapi sarana
pengumpulan data

Memberi informasi
kepada kader,
tokoh masyarakat

Mengawasi
pengumpulan data
yang dilaksanakan
kader

Melakukan
pengecekan
ketepatan data

Mengolah dan
analisis data
sederhana

Merekap dan
melaporkan hasil
PSG
Hal-hal yang perlu Kecermatan dalam pengukuran sangat penting karena
diperhatikan berpengaruh pada penilaian status gizi

Dokumen terkait Register balita

Unit terkait Kader Posyandu, aparat desa

Formulir yang digunakan Form PSG

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku


PEMANTAUAN STATUS GIZI
Penanggung jawab
BALITA
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas menentukan Posyandu sampel

2 Petugas melengkapi sarana pengumpulan data di Posyandu


sampel

3 Memberi informasi kepada kader, tokoh masyarakat tentang


pelaksanaan PSG

4 Mengawasi pengumpulan data yang dilaksanakan kader

5 Melakukan pengecekan ketepatan data dengan pengukuran


ulang pada beberapa sampel

6 Mengolah dan analisis data sederhana

7 Merekap dan melaporkan hasil PSG


PEMANTAUAN STATUS GIZI
ANAK SEKOLAH Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
PROSEDUR Terbitan : Gizi
KERJA No.revisi :
Tgl.mulai berlaku :
Halaman : Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan Pemantauan Status Gizi Anak Sekolah ( PSG
AS ) dapat berjalan dengan lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan Form PSG AS sampai dengan
Lingkup petugas merekap dan melaporkan hasil PSG.AS

Definisi Pemantauan Statusi Gizi Anak Sekolah adalah kegiatan pengumpulan data status gizi
anak yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang
dilaksanakan secara berkala setahun sekali

Kriteria Semua anak baru masuk sekolah di SD/MI sampel terpilih dapat didata
Pencapaian

1. Petugas mempersiapkan Form PSG AS sesuai Jumlah SD/MI sampel


Prosedur
2. Petugas menentukan sampel SD/MI terpilih
3. Petugas memberi informasi kepada guru SD/MI sampel tentang pelaksanaan
PSG AS
4. Petugas memeriksa sarana pengukuran di SD/MI sampel
5. Petugas mengolah data dan analisa data
6. Petugas merekap dan melaporkan hasil PSG
DIAGRAM ALIR

Petugas
mempersiapkan
Form PSG AS

Menentukan sampel
SD/MI

Petugas memberi
informasi kepada
guru

Memeriksa sarana
pengukuran di
SD/MI

. Petugas mengolah
data dan analisa
data

Petugas
merekap dan
melaporkan
hasil PSG AS
PEMANTAUAN STATUS GIZI
ANAK SEKOLAH Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Pemantauan Status Gizi Anak Sekolah harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam instruksi kerja

Tujuan Diperolehnya iformasi peningkatan kualitas fisik penduduk untuk menentukan


prioritas sasaran program gizi dan program lainnya
Referensi Pedoman Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah
Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas
Ruang Lingkup Pemantauan Status Gizi Anak Sekolah dilaksanakan di SD/MI sampel yang
terpilih di wilayah Puskesmas
Penanggungjawab Petugas Gizi
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Pemantauan Statusi Gizi Anak Sekolah adalah kegiatan pengumpulan data berat
badan, tinggi badan dan umur anak SD/MI yang baru masuk sekolah ( kelas I )
untuk memberikan informasi status gizi anak sekolah
Alat dan Bahan 1. Form PSG AS
2. ATK
3. Alat ukur berat badan ( timbangan injak )
4. Alat ukur tinggi badan ( microtoise )

Langkah-langkah 1. Petugas menentukan SD/MI sampel


2. Petugas menjelaskan kepada guru di SD/MI sampel tentang cara
pengukuran TB, BB
3. Petugas dibantu guru mengukur TB, BB anak kelas I
4. Petugas mencatat hasil pengukuran di form PSG AS
5. Memeriksa hasil pengukuran dari seluruh SD/MI sampel di wilayah
Puskesmas
6. Mengolah dan analisis data sederhana
7. Merekap dan melaporkan hasil PSG AS
DIAGRAM ALIR

Petugas
menentukan
SD/MI sampel

Menjelaskan kepada
guru di SD/MI sampel
tentang cara
pengukuran TB, BB

Petugas dibantu guru


mengukur TB, BB
anak kelas I

Mencatat hasil
pengukuran di form
PSG AS

Memeriksa hasil
pengukuran dari
seluruh SD/MI

Mengolah dan
analisis data
sederhana

Merekap dan
melaporkan hasil
PSG AS
Hal-hal yang perlu Kecermatan dalam pengukuran sangat penting karena
diperhatikan berpengaruh pada penilaian status gizi

Dokumen terkait Register balita

Unit terkait Kader Posyandu, aparat desa

Formulir yang digunakan Form PSG AS

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku


PEMANTAUAN STATUS GIZI
Penanggung jawab
ANAK SEKOLAH
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas menentukan SD/MI sampel

2 Petugas menjelaskan kepada guru di SD/MI sampel tentang


cara pengukuran TB, BB

3 Petugas dibantu guru mengukur TB, BB anak kelas I

4 Petugas mencatat hasil pengukuran di form PSG AS

5 Memeriksa hasil pengukuran dari seluruh SD/MI sampel di


wilayah Puskesmas

6 Mengolah dan analisis data sederhana

7 Merekap dan melaporkan hasil PSG AS


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI RUMAH TANGGA
Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
PROSEDUR Terbitan : Gizi
KERJA No.revisi :
Tgl.mulai berlaku :
Halaman : Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan Pemantauan Garam Beryodium dapat berjalan
dengan lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan Form GB sampai dengan petugas
Lingkup merekap dan melaporkan hasil Pemantauan Garam Beryodium

Definisi Pemantauan Garam Beryodium melalui rumah tangga adalah kegiatan pengumpulan
data konsumsi garam beryodium masyarakat yang dilakukan dengan sampel rumah
tangga sebanyak 21 sampel di desa terpilih dan dilakukan secara berkala

Kriteria Konsumsi garam masyarakat dengan kandungan yodium yang cukup mencapai 95 %
Pencapaian

1. Petugas mempersiapkan Form GB sesuai Jumlah desa sampel


Prosedur
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menentukan desa sampel secara acak
3. Petugas memberi informasi kepada kader, tokoh masyarakat di desa sampel
tentang pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium
3. Petugas bersama kader melaksanakan pengujian garam beryodium di rumah
tangga sampel
4. Petugas mencatat data dan hasil pengujian
5. Petugas mengolah data dan analisa data
6. Petugas merekap dan melaporkan hasil Pemantauan Garam Beryodium
DIAGRAM ALIR

Petugas
mempersiapkan
Form GB

Menyiapkan alat dan


bahan

Menentukan desa
sampel

Memberi informasi
kepada kader, tokoh
masyarakat di desa
sampel

Petugas bersama
kader
melaksanakan
pengujian garam
beryodium

Petugas mencatat
data dan hasil
pengujian

Petugas mengolah
data dan analisa
data

Petugas
merekap dan
melaporkan
hasil PGB
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI RUMAH TANGGA Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Pemantauan Garam Beryodium harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang


dalam instruksi kerja

Tujuan Diperolehnya gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat di masyarakat

Referensi Pedoman Pelaksanaan Pemantauan GB di Tingkat Masyarakat


Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas
Ruang Lingkup Pemantauan Garam Beryodium dilaksanakan di rumah tangga sampel yang terpilih
di desa
Penanggungjawab Petugas Gizi
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Pemantauan Garam Beryodium adalah kegiatan pengumpulan data yang meliputi
bentuk garam yang dikonsumsi, Merk dagang/label garam, tempat ibu membeli
garam dan kandungan yodium dengan iodina test
Alat dan Bahan 1. Form PGB
2. ATK
3. Garam
4. Iodina test
5. Alas / tatakan uji garam
Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Mengunjungi rumah tangga sampel
3. Memberitahu keluarga sampel mengenai Pemantauan garam Beryodium
4. Menguji garam yang dikonsumsi dengan iodina test
Mengambil ½ sendok makan garam, taruh pada tatakan/alas, meneteskan 2 -3
tetes iodina test pada permukaan garam
5. Petugas mencatat data dan hasil pengujian :
Bila garam berubah warna menjadi ungu tua, mengandung cukup yodium
Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan kandungan yodium kurang
Bila warna tidak berubah, garam tidak mengandung yodium
7. Petugas mengolah dan analisis data sederhana
8. Merekap dan melaporkan hasil PGB
DIAGRAM ALIR

Petugas
menyiapkan alat
dan bahan

Mengunjungi rumah
tangga sampel

Memberitahu
keluarga sampel
mengenai
Pemantauan GB

Menguji garam
yang dikonsumsi
dengan iodina test

Petugas mencatat
data dan hasil
pengujian

Mengolah dan
analisis data
sederhana

Merekap dan
melaporkan hasil
PGB
Hal-hal yang perlu Kecermatan dalam melihat hasil perubahan warna garam
diperhatikan setelah ditetesi cairan iodina test sangat penting karena
berpengaruh pada penilaian kandungan yodium

Dokumen terkait Data rumah tangga

Unit terkait Kader Posyandu, aparat desa

Formulir yang digunakan Form PGB

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI RUMAH TANGGA Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas menyiapkan alat dan bahan

2 Petugas mengunjungi rumah tangga sampel

3 Memberitahu keluarga sampel mengenai Pemantauan garam


Beryodium

4 Menguji garam yang dikonsumsi dengan iodina test

5 Petugas mencatat data dan hasil pengujian

6 Petugas mengolah dan analisis data sederhana

7 Petugas merekap dan melaporkan hasil PGB


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI SEKOLAH DASAR
Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode : Unit Kepala
PROSEDUR Terbitan : Gizi
KERJA No.revisi :
Tgl.mulai berlaku :
Halaman : Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tujuan Agar petugas dalam melaksanakan Pemantauan Garam Beryodium dapat berjalan
dengan lancar

Ruang Prosedur ini berlaku mulai dari petugas menyiapkan Form GB sampai dengan petugas
Lingkup merekap dan melaporkan hasil Pemantauan Garam Beryodium

Definisi Pemantauan Garam Beryodium melalui Sekolah Dasar adalah kegiatan pengumpulan
data konsumsi garam beryodium masyarakat yang dilakukan dengan pembawa
sampel 21 garam anak SD/MI kelas 4 dan 5 yang dilakukan secara berkala

Kriteria Konsumsi garam masyarakat dengan kandungan yodium yang cukup mencapai 95 %
Pencapaian

1. Petugas mempersiapkan Form GB sesuai jumlah SD/MI sampel


Prosedur
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menentukan SD/MI sampel secara acak di tiap desa 1 SD/MI
3. Petugas memberi informasi kepada guru di SD/MI sampel tentang
pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium
3. Petugas bersama guru melaksanakan pengujian garam beryodium di SD/MI
sampel
4. Petugas mengolah data dan analisa data
5. Petugas merekap dan melaporkan hasil Pemantauan Garam Beryodium
DIAGRAM ALIR

Petugas
mempersiapkan
Form GB

Menyiapkan alat dan


bahan

Menentukan SD/MI
sampel

Memberi informasi
kepada guru di
SD/MI

Petugas bersama
guru melaksanakan
pengujian garam
beryodium

Petugas mengolah
data dan analisa
data

Petugas
merekap dan
melaporkan
hasil PGB
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI ANAK SEKOLAH Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
INSTRUKSI No.revisi : Gizi
KERJA Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Kebijakan Pemantauan Garam Beryodium harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang


dalam instruksi kerja

Tujuan Diperolehnya gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat di masyarakat

Referensi Pedoman Pelaksanaan Pemantauan GB di Tingkat Masyarakat


Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas

Ruang Lingkup Pemantauan Garam Beryodium dilaksanakan di SD/MI tiap desa 1 sampel

Penanggungjawab Petugas Gizi

Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali

Definisi Pemantauan Garam Beryodium adalah kegiatan pengumpulan data yang meliputi
bentuk garam yang dikonsumsi, Merk dagang/label garam, tempat ibu membeli
garam dan kandungan yodium dengan iodina test

Alat dan B 1. Form PGB


ahan 2. ATK
3. Garam
4. Iodina test
5. Alas uji garam
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah-langkah 2. Memberitahu guru di SD/MI sampel mengenai Pemantauan garam Beryodium
3. Petugas bersama guru menentukan 21 murid pembawa garam dengan sampling
kelas 4 dan 5
4. Guru meminta murid yang terpilih sebagai sampel untuk membawa garam yang
digunakan di rumah ke sekolah, sebanyak 1-2 sendok makan
5. Petugas bersama guru dan murid menguji garam yang dibawa dengan iodina
test :
Mengambil ½ sendok makan garam, taruh pada tatakan/alas, meneteskan 2 -3
tetes iodina test pada permukaan garam
6. Petugas mencatat data dan hasil pengujian :
Bila garam berubah warna menjadi ungu tua, mengandung cukup yodium
Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan kandungan yodium kurang
Bila warna tidak berubah, garam tidak mengandung yodium
7. Petugas mengolah dan analisis data sederhana
8.Merekap dan melaporkan hasil PGB
DIAGRAM ALIR

Petugas
Memberitahu guru
menyiapkan alat di SD/MI sampel
dan bahan

Petugas bersama
guru menentukan
21 murid pembawa
garam

Guru meminta murid


yang terpilih sebagai
sampel untuk
membawa garam
yang digunakan di
rumah
Petugas bersama
guru dan murid
menguji garam

Petugas mencatat
data dan hasil
pengujian

Mengolah dan
analisis data
sederhana

Merekap dan
melaporkan hasil
PGB
Hal-hal yang perlu Kecermatan dalam melihat hasil perubahan warna garam
diperhatikan setelah ditetesi cairan iodina test sangat penting karena
berpengaruh pada penilaian kandungan yodium
Murid tidak boleh saling minta/tukar menukar garam yang
di bawa
Dokumen terkait Data SD/MI

Unit terkait SD / MI

Formulir yang digunakan Form PGB

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
MELALUI SEKOLAH DASAR Penanggung jawab
Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.kode :
Unit Kepala
Terbitan :
DAFTAR No.revisi : Gizi
TILIK Tgl.mulai berlaku :
Halaman :
Dyah Retnowati Drg. Andy sutan to Dr. H Sholahudin
NIP. 140 309 310 NIP500 116 417
NIP 140 241 012

Tidak
No Kegiatan ya Tidak berlaku
Apakah :

1 Petugas menyiapkan alat dan bahan

2 Memberitahu guru di SD/MI sampel mengenai Pemantauan


garam Beryodium

3 Petugas bersama guru menentukan 21 murid pembawa


garam dengan sampling kelas 4 dan 5

4 Guru meminta murid yang terpilih sebagai sampel untuk


membawa garam yang digunakan di rumah ke sekolah,
sebanyak 1-2 sendok makan

5 Petugas bersama guru dan murid menguji garam yang


dibawa dengan iodina test :
Mengambil ½ sendok makan garam, taruh pada tatakan/alas,
meneteskan 2 -3 tetes iodina test pada permukaan garam

6 Petugas mencatat data dan hasil pengujian

7 Petugas mengolah dan analisis data sederhana

8 Petugas merekap dan melaporkan hasil PGB

Anda mungkin juga menyukai