PERDA
PERDA
GUBERNUR BALI,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
(1) Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk:
a. memberikan kepastian hukum dalam pengembangan
Pariwisata di Bali berbasis digital;
b. memberikan pedoman penyelenggaraan PadiBali;
c. memberikan jaminan kemudahan informasi berbasis
teknologi kepada Wisatawan; dan
d. meningkatkan daya saing Pariwisata Bali.
(2) Pedoman penyelenggaraan PadiBali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, dapat mewujudkan pengintegrasian
transaksi dan/atau pertukaran informasi secara digital dalam
penyelenggaraan Pariwisata di Bali.
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Gubernur ini, meliputi:
a. Inspirasi Pariwisata;
b. kedatangan Wisatawan;
c. destinasi dan aktivitas Pariwisata;
d. perlakuan Wisatawan pascakunjungan;
e. penyelenggaraan Posturis Bali;
f. pendaftaran dan kemitraan;
g. dokumentasi digital Pariwisata Budaya Bali;
h. kelembagaan; dan
i. sanksi administratif.
BAB II
INSPIRASI PARIWISATA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Inspirasi Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a,
meliputi:
a. Destinasi Pariwisata Digital;
b. atraksi langsung (live attraction) yang berkaitan dengan kegiatan
perayaan Sad Kerthi, seni, dan/atau budaya;
c. Pariwisata digital dengan teknologi realitas tertambah dan realitas maya;
d. informasi paket perjalanan cerdas;
e. promosi Pariwisata digital; dan
f. konten Pariwisata digital lainnya yang dapat memberikan inspirasi dalam
penyelenggaraan Pariwisata Budaya Bali.
(2) Inspirasi Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berfungsi menarik minat Wisatawan untuk berkunjung ke Bali
dan/atau mengunjungi destinasi wisata dan/atau atraksi seni dan budaya
di Bali dengan memanfaatkan teknologi digital.
Bagian Kedua
Destinasi Pariwisata Digital
Pasal 5
(1) Dalam penyelenggaraan Destinasi Pariwisata di Bali yang berbasis
digital, Pengelola PadiBali menyediakan konten Destinasi Pariwisata
Digital. (2) Konten Destinasi Pariwisata Digital sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), mencakup:
a. teks, gambar, dan/atau video yang berkaitan dengan kegiatan perayaan
Sad Kerthi, seni, dan/atau budaya Bali;
b. atraksi langsung yang berkaitan dengan kegiatan perayaan Sad Kerthi,
seni, dan/atau budaya Bali; dan
c. teknologi realitas tertambah dan/atau realitas maya yang berkaitan
dengan kegiatan perayaan Sad Kerthi, seni, dan/atau budaya Bali.
Pasal 6
(1) Pengelola PadiBali memasang teknologi video streaming untuk
merekam secara langsung kegiatan perayaan Sad Kerthi, seni, dan/atau
budaya Bali.
(2) Infrastruktur untuk menyimpan dan menyiarkan hasil rekaman video
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dibangun sendiri dan/atau
berdasarkan kerja sama dengan pihak penyedia server video streaming.
(3) Kerja sama pembangunan infrastruktur sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), diatur dalam perjanjian kerja sama antara Pengelola PadiBali
dengan penyedia server video streaming.
Pasal 7
(1) Untuk meningkatkan kualitas layanan Pariwisata Digital Budaya Bali,
Pengelola PadiBali wajib menyediakan fitur-fitur berikut ini:
a. Sistem reservasi akomodasi Pariwisata secara online.
b. Pemesanan tiket elektronik destinasi Pariwisata.
c. Pemesanan pertunjukan wisata secara online.
d. Sistem transportasi online Desa Adat.
e. Pasar digital Pariwisata Budaya Bali.
f. Pembayaran Pariwisata secara nontunai.
g. Informasi mengenai atraksi wisata, kuliner, dan kegiatan budaya.
h. Layanan pelaporan dan penanganan keluhan Wisatawan.
(2) Fitur-fitur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditambahkan
atau diubah sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
Pariwisata Digital Budaya Bali.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
BAB III
KEDATANGAN WISATAWAN
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
BAB IV
DESTINASI DAN AKTIVITAS PARIWISATA
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
BAB V
PERLAKUAN WISATAWAN PASCAKUNJUNGAN
Pasal 22
(1) Wisatawan yang telah berkunjung ke Bali wajib mematuhi aturan dan
norma yang berlaku di Bali.
(2) Pelanggaran terhadap aturan dan norma tersebut dapat dikenai sanksi
administratif oleh Pengelola PadiBali.
Pasal 23
Pasal 24
Pengelola PadiBali wajib menjaga keseimbangan antara keberlangsungan
lingkungan, kepentingan masyarakat lokal, dan pertumbuhan pariwisata.
Dalam hal terjadi konflik kepentingan, keberlangsungan lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat lokal harus menjadi prioritas utama.
Pasal 25
Pengelola PadiBali berwenang untuk mengeluarkan pedoman teknis dan
kebijakan pelaksanaan terkait dengan implementasi Peraturan ini.
Pasal 26
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Denpasar
Pada tanggal 20 Maret 2024
Pengelola PadiBali
[TTD]
[Disahkan oleh Pemerintah Provinsi Bali]