Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA


DAN PERUBAHAN FISIKA

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok ⅤⅢ (A2)
Cut Balqis NIM. 230140028
Azvi NIM. 230140038
Atika Suri NIM. 230140042

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
ABSTRAK
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Kimia dan Perubahan


Kimia
1.2 Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2023
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok ⅤⅢ (A2)
1. Cut Balqis NIM. 230140028
2. Azvi NIM. 230140038
3.Atika Suri NIM. 230140042
1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia, dan
membedakan perubahannya
BAB Ⅱ
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perubahan Materi
Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memenuhi massa,
menempati ruang, dan memiliki sifat dapat dilihat, dicum, didengar, dirasa, atau
diraba. Dari batasan ini maka kita dapat menyatakan benda-benda yang termasuk
materi. Contoh materi : tumbuhan, hewan, manusia, batuan, minyak bumi, tanah,
air, udara, bakteri, atom, molekul, dan sebagainya (Agus, 2013).
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruangan (mempunyai volume). Segala benda yang ada di alam semesta termasuk
kita sendiri, merupakan materi. Massa yang digunakan dalam mendefinisikan
materi tidak sama dengan berat. Massa di mana saja tempatnya adalah sama.
Sedangkan berat tergantung gravitasi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan benda-benda
atau materi. Apabila dicermati benda-benda tersebut banyak mengalami
perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap, air apabila didinginkan
akan berubah menjadi es. Kertas jika dibakar akan menjadi abu. Besi jika
dibiarkan di udara akan berkarat. Kayu akan mengalami pelapukan, dan masih
banyak lagi peristiwa di sekitar kita yang mengalami perubahan.
Perubahan materi atau wujud zat dapat terjadi akibat pemanasan atau
pendinginan. Pemanasan atau pendinginan akan mengakibatkan perubahan suhu
sehingga energi pada materi tersebut juga berubah. Selain mengalami perubahan
energi, materi juga dapat mengalami pelepasan maupun penyerapan energi.
Misalnya pada proses pembakaran kayu, selain itu mengalami perubahan suhu, di
mana suhu menjadi naik, juga terjadi proses pelepasan energi atau disebut reaksi
endoterm. Sedangkan pada proses pendinginan, misalnya air menjadi es, selain itu
mengalami penurunan suhu, juga terjadi proses penyerapan energi.
Perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri.
Perubahan sifat ini dapat melibatkan perubahan sifat fisika atau kimianya.
Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan
sifat fisikanya.
2.2 Perubahan Fisika

Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai


terjadinya zat baru, tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud,
perubahan bentuk atau perubahan ukuran. Contoh : Jika air dipanaskan akan
berubah menjadi uap air, sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku
menjadi es. Es, air dan uap adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang
berbeda. Berbagai macam perubahan fisika adalah :
1. Perubahan Bentuk
Pada perubahan bentuk, contohnya adalah beras yang diubah menjadi
tepung beras, dan kayu diubah menjadi meja.
2. Pelarutan dan Pengeringan
Pada pelarutan dan pengeringan, contohnya adalah nasi yang diubah
menjadi bubur, gula yang diubah menjadi sirop dan sayuran menjadi layu.
3. Perubahan Wujud
Pada perubahan wujud, wujud zat dapat kembali ke wujud asalnya,
misalkan pada air yang membeku menjadi es dan es mencair kembali menjadi air,
atau air menguap menjadi ga (uap air) kemudian mengembun menjadi air (air
embun). Contohnya tetesan embun pada pagi hari, terbentuknya awan, tetesan air
pada gelas minuman dingin dan proses terjadinya kabut.

2.3 Perubahan Kimia


Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang dapat menyebabkan
terjadinya satu atau lebih zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya
disebut reaksi kimia. Contoh : besi berkarat, proses fotosintesis, pembuatan
tempe, industri asam sulfat, industri alkohol dan lainnya. Perubahan kimia dapat
terjadi karena beberapa proses yaitu :
1. Proses pembakaran
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan
oksigen dan adanya api. Pada proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi
zat baru yang berbeda sifatnya dari zat asal. Contohnya : kertas dibakar akan
berubah menjadi gas, asap, ataupun abu, bensin terbakar, lilin menyala, dan
petasan meledak. Pada pembakaran sempurna bahan bakar dihasilkan uap air dan
karbon dioksida. Jadi pada proses pembakaran dihasilkan zat baru, yaitu karbon
dioksida, uap air, asap dan arang. Pada pembakaran yang tidak sempurna
dihasilkan gas beracun, yaitu karbon monoksida yang menyebabkan sesak napas.
2. Proses Peragian
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat atau protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi atau bakteri) akan
berubah menjadi zat-zat lain. Contohnya : singkong diubah menjadi tape, kedelai
diubah menjadi tempe atau kecap, tepung gandum diubah menjadi roti.
3. Proses Perusakan atau Pelapukan
Proses perusakan atau pelapukan yang dimaksud di sini adalah kerusakan
atau pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia.
Contohnya adalah buah-buahan yang membusuk, makanan yang menjadi basi,
minyak yang menjadi tengik, pelapukan kayu, dan lain-lain.
4. Proses Fotosintesis
Fotosintesis terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun) di mana
dengan bantuan sinar matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbon dioksida dan
air menjadi glukosa dan gas oksigen.
5. Proses Pencernaan Makanan
Salah satu proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia adalah
pengubahan karbohidrat menjadi glukosa dengan bantuan enzim.
6. Proses Pernapasan
Salah satu fungsi pernapasan dalam tubuh kita adalah untuk proses
pembakaran (dengan menggunakan oksigen) glukosa dari hasil pencernaan untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Glukosa + oksigen → karbon dioksida + air + energi ...........................(2.
1)
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energi .............................................(2. 2)
(Agus, 2013).
Berbagai contoh di atas menunjukkan bahwa perubahan kimia sering
disertai gejala atau tanda-tanda terbentuknya zat baru, sedangkan perubahan fisika
tidak ada tanda-tanda terbentuknya zat baru.

2.4 Perbedaan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Adapun perbedaan-perbedaannya sebagai berikut:
1. Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, perubahan fisika bersifat sementara (tidak permanen).
Sedangkan perubahan kimia bersifat tetap (permanen) (Sukardjo, 1989).
2. Menurut Hasilnya
Menurut hasilnya, perubahan fisika tidak menyebabkan terbentuknya
materi ata zat baru. Sedangkan pada perubahan kimia, menyebabkan terbentuknya
materi atau suatu zat baru.
3. Menurut Keterlibatannya
Menurut keterlibatannya, perubahan fisika tersebut hanya melibatkan
perubahan pada sifat fisika zat atau materinya. Sedangkan pada perubahan kimia
melibatkan perubahan pada sifat fisika maupun kimianya.
2.5 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-
hari
Adapun perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut:
1. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya adalah es batu.
2. Mencair
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contohnya adalah lilin yang dipanaskan.
3. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam hal ini
memerlukan energi panas untuk melakukan perubahan. Contohnya adalah air
yang direbus.
4. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam hal peristiwa ini
zat melepaskan energi panas. Contohnya adalah rumput yang ada di lapangan
pada pagi hari menjadi basah.
5. Menyublin
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Pada peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya kapur barus yang disimpan pada lemari
pakaian.
6. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contohnya pada peristiwa berubahnya uap menjadi
salju.
7. Pembakaran
Pada pembakaran, maka dibutuhkannya oksigen.
8. Pembusukan
Peristiwa bahan organik menjadi materi lain yang busuk disebut dengan
pembusukan. Unsur utama yang terlibat dalam peristiwa pembusukan adalah
hidrogen, sehingga dalam pembusukan kandungan unsur hidrogen selalu
bertambah.
9. Oksidasi
Peristiwa bereaksinya suatu materi dengan oksigen disebut dengan
oksidasi.
10. Reduksi
Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan
hidrogen. Reduksi merupakan kebalikan dari osilasi.
(Buyanto, 1995).
2.6 Efek Perubahan Fisika dan Kimia Terhadap Manusia
Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O disebut
pembakaran hidrokarbon sempurna. Namun ada kalanya pembakaran hidrokarbon
ini berlangsung tidak sempurna. Pembakaran ini akan menghasilkan senyawa lain
CO2 dan H2O yaitu C dan CO2 dan dapat membahayakan tubuh manusia.
Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh unsur C yang tidak terbakar.
Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap yang berwarna hitam dan nyala api
yang berwarna kuning. Pembakaran minyak tanah panjang rantai karbon
pembakaran semakin tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan.
Akibatnya, energi yang dibebaskan menjadi berkurang dan hal ini mengurangi
eksistensi bahan bakar. Di samping berkurangnya energi yang dihasilkan dapat
membahayakan kesehatan.
Kotoran belerang yang dikandung minyak bumi akan menghasilkan gas-
gas SO2 dan SO2 menyebabkan hujan asam suhu tinggi pada saat pembakaran
minyak bumi mengakibatkan Na2 dan CO2 di udara, yang menyebabkan asap
kabut berwarna coklat pada udara, terutama di kota-kota metropolitan (Achmad
dan Hiskia, 1999).
2.7 Penyebab Terjadinya Perubahan Fisika
Beberapa penyebab terjadinya perubahan fisika antara lain :
1. Terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh zat.
2. Pencampuran zat yang tidak bereaksi membentuk zat baru.
3. Tindakan fisik seperti dipotong atau dibelah.
2.8 Penyebab Terjadinya Perubahan Kimia
Beberapa penyebab terjadinya perubahan kimia yaitu :
1. Pembakaran.
2. Pencampuran zat yang menghasilkan zat baru.
3. Adanya aliran listrik.
BAB Ⅲ
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:
3.1.1 Alat-Alat
Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Gelas kimia 1 unit
2. Gelas ukur 1 unit
3. Corong kaca 1 unit
4. Kaki tiga dan perangkatnya 1 unit
5. Kaca arloji 1 unit
6. Penggaris 1 unit
3.1.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Larutan HCl 0,1 M 3 ml
2. Larutan NaOH 0,1 M 3 ml
3. Air suling Secukupnya
4. Lilin putih 1 batang
3.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut:
3.2.1 Percobaan Perubahan Fisika
1. Dimasukkan air suling 15 ml ke dalam gelas kimia.
2. Diletakkan di atas tungku kaki tiga, tutup dengan kaca arloji yang telah
diisikan air di atasnya.
3. Dipanaskan sampai air di dalam gelas kimia mendidih.
4. Diamati titik-titik air pada bagian bawah kaca arloji.
3.2.2 Percobaan Perubahan Kimia

1. Dimasukkan HCl 0,1 M 3 ml ke dalam gelas kimia, dan tambahkan NaOH


0,1 M sebanyak 3 ml.
2. Gelas kimia diletakkan di atas tungku kaki tiga dan dipanaskan sampai
semua air menguap.
3. Diamati kristal yang terbentuk.
3.2.3 Percobaan Perubahan Fisika dan Kimia
1. Diletakkan lilin secara vertikal di atas meja, di ukur panjang lilin, panjang
sumbu, warna lilin, warna sumbu, bentuk sumbu dan bentuk lilin.
2. Dinyalakan lilin selama 5 menit, dilakukan pengamatan dan dicatat
panjang lilin, panjang sumbu, warna sumbu, bentuk sumbu, bentuk lilin,
tinggi nyala, dan bentuk nyala.
3. Ditiup nyala lilin hingga padam, dan dicatat lagi tinggi lilin, tinggi sumbu,
bentuk sumbu, bentuk lilin, warna lilin, dan warna sumbu.
4. Dikelompokkan perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB Ⅳ

HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Hasil

Hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Perubahan Fisika dan Kimia
No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

Sumber : (Praktikum Kimia Dasar, 2023)

4.2 Pembahasan

1. Perubahan Fisika
Pada perubahan fisika, air yang dipanaskan di atas tungku kaki tiga akan
mendidih dan air akan menguap. Penguapan merupakan proses cair menjadi gas.
Dalam percobaan ini gelas kimia ditutup dengan kaca arloji sehingga ketika air
mendidih uapnya akan melekat pada kaca arloji dan dinding-dinding gelas kimia
menghasilkan titik-titik air, karena terjadi perubahan fisika di mana air berubah
menjadi gas atau disebut juga dengan menguap di mana uap tersebut adalah
bentuk gas dari zat yang berada di bawah titik didihnya pada suhu dan tekanan
normal. Ketika air dipanaskan, molekul-molekul air mendapatkan energi dan
mulai bergerak lebih cepat. Beberapa molekul ini mendapat cukup energi untuk
melarikan diri dari permukaan air dan berubah menjadi gas. Proses ini disebut
penguapan, uap yang dihasilkan adalah molekul air dalam bentuk gas. Dan ketika
tungku ditutup dengan kaca arloji, uap air tidak bisa melarikan diri ke atmosfer.
Sebaliknya, ketika uap air menyentuh permukaan kaca arloji yang lebih dingin, ia
kehilangan sebagian energinya dan berubah kembali menjadi air. Proses ini
disebut kondensasi. Gelembung merupakan hasil dari proses pelepasan molekul
H2O yang diakibatkan oleh panas. Panas menyebabkan adanya perubahan fase
dari cair menjadi gas, di mana gas tersebut membentuk gelembung-gelembung.
Pada saat air mendidih, gelembung akan naik ke atas permukaan air, pecah, dan
melepaskan uapnya. Hal ini terjadi karena massa jenis gas jauh lebih ringan dari
pada massa jenis cairan. Kejadian tersebut merupakan perubahan fisika dan inilah
alasannya mengapa perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru sifatnya dan
perubahannya akan kembali ke bentuk semula. Air yang berada di bawah kaca
arloji akan menguap habis karena sifatnya yang terbuka sehingga menyebabkan
air menguap langsung ke udara.
2. Perubahan Kimia
Pada percobaan perubahan kimia, HCl ditambahkan NaOH lalu
dipanaskan menghasilkan reaksi yang irreversibel. Reaksi yang terjadi dapat
dilihat pada persamaan berikut:
HCl + NaOH → NaCl +H2O .................................................................(4.
1)
Garam yang dihasilkan membentuk kristal dan halus. Reaksi ini terjadi dan
berjalan dengan baik karena menghasilkan garam (NaCl). Komponen pembentuk
garam dalam hal ini adalah anion dari HCl yaitu Cl - bertemu dengan kation dari
basa yaitu Na+ sehingga membentuk NaCl, dan airnya (H 2O) menguap sedangkan
garamnya tidak. Hal ini dikarenakan garam (NaCl) memiliki titik didih yang
sangat tinggi, sekitar 801ᵒC. Sehingga ketika kita memanaskan campuran garam
dan air-air akan menguap lebih dulu dan garam yang tersisa akan membentuk
kristal karena ikatan antara ion natrium dan klorida menjadi lebih kuat saat air
menguap. Hal ini membuktikan terjadinya NaCl yang terbentuk dan tidak dapat
kembali seperti semula. Maka perubahan ini disebut perubahan kimia.
3. Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika
Semula lilin membentuk padat dan keras, kemudian saat lilin dinyalakan
lilin mengalami perubahan yaitu mencair atau lilin berubah dari padat ke cair.
Perubahan tersebut disebut sebagai perubahan fisika. Dan panjang sumbu yang
semula 2,5 cm menjadi 1 cm (memendek) dan warna sumbu mengalami
perubahan warna dari warna putih menjadi hitam, lilin berbentuk oval dan tidak
berjelaga. Perubahan tersebut disebut perubahan kimia.
BAB Ⅴ
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada percobaan perubahan fisika yaitu ketika air suling dipanaskan sampai
mendidih. Terdapat titik-titik air di bawah kaca arloji, di mana saat titik-
titik air tersebut telah berkumpul di bawah kaca arloji akan kembali jatuh
ke bawah. Hal tersebut merupakan bukti bahwa percobaan yang dilakukan
adalah percobaan fisika, di mana dapat kembali ke bentuk semula, dan
terjadi perubahan fisika dari fase cair menjadi gas.
2. Pada percobaan perubahan kimia yaitu pada saat NaOH dan HCl
dipanaskan, maka akan terbentuk kristal NaCl, dan H 2O akan menguap.
Hal tersebut adalah contoh perubahan kimia.
3. Pada percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia yaitu pada saat lilin
dibakar, untuk hal tersebut akan terjadi perubahan panjang sumbu dan
warna sumbu yang merupakan contoh dari perubahan kimia. Batang lilin
meleleh ketika api menyala dan batang lilin akan memadat kembali ketika
nyala api dipadamkan. Hal tersebut merupakan contoh dari perubahan
fisika.
5.2 Saran
Pada saat melakukan pencampuran bahan kimia, gunakan alat pelindung
diri seperti sarung tangan, untuk menghindari kecelakaan laboratorium. Dan kita
juga dapat melakukan percobaan dengan bahan lainnya seperti campuran air dan
alkohol yang akan mengalami perubahan wujud dari gas ke cair melalui proses
destilasi.
DAFTAR PUSTAKA

Agus. M. W. 2013. Pengangkatan Pemahaman Konsep Perubahan Materi


Melalui Perubahan Bahan Ajar. Madrasah. Vol. 5. No. 2.
Ahmad dan Hiskia. 1999. Kimia SMU Jilid ke-3. Jakarta: Erlangga.
Buyanto. 1995. Fisika Teknik. Jakarta: Bina Aksara.
Middle Camp, C. dan Kean, E. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta:
Gramedia.
Sukarjo.1989. Kimia Fisika. Jakarta: P.T Rineka Cipta.
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Tuliskan rumus molekul lilin!
2. Mengapa kadang kala nyala api berjelaga?
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua!
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung!
Jawaban:
1. CnH2n + 2 dengan n = 20 – 40
2. Api lilin kadang kala berjelaga karena reaksi antara bahan bakar lilin
(paraffin) dengan oksigen yang menghasilkan gas karbon dioksida
sehingga menghasilkan pembakaran lilin yang tidak sempurna yang
merupakan molekul karbon.
3. Kristal yang terjadi pada percobaan kedua adalah kristal NaCl. Hal
tersebut terjadi ketika semua larutan menguap maka tersisalah kristal
NaCl. Persamaannya adalah sebagai berikut:
NaOH + HCl → NaCl + H2O
4. Gelembung merupakan hasil dari proses pelepasan molekul H 2O yang
diakibatkan oleh panas. Panas menyebabkan adanya perubahan fase dari
cair menjadi gas, di mana gas tersebut membentuk gelembung. Pada saat
air mendidih, gelembung akan naik ke atas permukaan air, pecah, dan
melepaskan uapnya. Hal tersebut karena massa jenis gas jauh lebih ringan
dari pada massa jenis cairan.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi

1. Gelas kimia Sebagai wadah untuk menyimpan


dan membuat larutan, serta sebagai
wadah penguapan bahan.
2. Gelas ukur Sebagai alat ukur volume cairan.
3. Corong kaca Untuk memindahkan cairan ke
wadah lainnya tanpa mengalami
ketumpahan.
4. Kaki tiga dan perangkatnya Untuk pembakaran.
5. Kaca arloji Sebagai penutup saat pemanasan
bahan kimia.
6. Penggaris Untuk mengukur lilin.

Anda mungkin juga menyukai