K asuami merupakan makanan khas daerah Sulawesi tenggara, khususnya daerah
buton, muna dan wakatobi. Kasuami memiliki arti makanan dari ubi kayu yang diolah dengan uap panas (soa). Kata kasuami merupakan penyebutan untuk orang buton dan muna, sementara orang wakatobi menyebutnya soami, namun umumnya berbentuk sama yaitu menyerupai tumpeng atau gunung atau berwarna putih kekuning-kuningan. Namun ada juga warga yang menyebutnya dengan sangkola. Kasuami diperkirakan menjadi konsumsi sehari-hari oleh warga nelayan dan petani yang desanya tidak di tumbuhi tanaman padi. Di dua wilayah tersebut, tanaman ubi kayu yang menjadi bahandasar kasuami, tumbuh subur dan menjadi makanan pokok sehari-hari. Kasuami berbahan utama singkong (ketela pohon atau ubi kayu) yang kemudian diolah dengan cara mengukus parutan singkong yang telah dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut/tumpeng dan masak selama kurang lebih 15 menit. Kasuami biasa juga disajikan dalam berbagai acara Bahan-bahan: Singkong Cara mebuat: 1. Kupas kulit ubi kayu lalu cuci hingga bersih kemudian diparut atau digiling dengan mesin parutan layaknya kita memarut kelapa. 2. Bungkus hasil gilingan dengan menggunakan kain atau karung yang bersih agar produk parutan tetap higinis. 3. Lakukan penindisan untuk mengurangi serta meniadakan air kadar air ubi kayu.biarkan selama 1-3 jam hingga air benar-benar kering. 4. Hancurkan produk menggunakan tangan dengan cara mengelus-elusnya. 5. Saring ubi kayu menggunakan saringan dari anyaman bambu dengan ukuran kira-kira 0.3 cm,hal ini bertujuan unkuk mempercepat proses pemasakan kasumi. 6. masukkan kedalam kulit kukusan berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman daun kelapa.lalu masukkan kedaam periuk kukusan untuk dikukus. 7. Tunggu hingga partikel-partikel produk tersebut menyatu dan terasa kental jika ditusuk yg menandakan kalau kasoami telah matang dan siap dihidangkan.