Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres adalah respon dari tubuh dan pikiran terhadap segala sesuatu yang
tanpa mengenal batas umur. Stres tidak hanya menganggu gangguan fungsi tubuh
antara situasi dan sumber-sumber dari sistem biologis, psikologis dan sosial yang
Pearlin & Skraff dalam Bishop, (2008) Stres dapat memiliki pengaruh jangka
panjang dalam setiap tahapan kehidupan manusia. Khusus untuk tahap lanjut usia,
lansia dapat mengalami berbagai macam stressor dari dalam diri dan
lingkungannya seiring bertambahnya usia. Paparan stres jangka panjang ini dapat
Lolong J (2016) di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah Kota Manado
tahun 2016, diperoleh terdapat hubungan antara kejadian stress dengan penyakit
hipertensi pada lansia, yang menunjukan bahwa (80,0%) lansia yang mengalami
dalam Sunaryo,dkk (2016) ada empat tahapan yaotu : usia pertengahan (middle
age) usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old)
usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) >90 tahun. Menurut WHO dalam
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia meningkat 3
kali lipat. Pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total
populasi, sedangkan tahun 2010 jumlah lansia 24,000,000 (9,77%) dari total
(11,34%) dari ttal populasi. Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020
Sunaryo,dkk (2016), “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
secara fisiologis pada lansia yang disertai dengan munculnya berbagai masalah
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa daja, baik secara
muda maupun tua. Pudiastuti (2013), hipertensi juga sering disebut sebagai silent
killer karena termasuk penyakit yang memastikan. Bahkan, hipertensi dapat
terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, stroke dan gagal jantung. Hasil data Riset
18 tahun ke atas pada tahun 2013 sebesar (25,8%), pada tahun 2018 sebesar
(30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%) dan Gorontalo (29,4%).
Sari.,WD, dan Armanda Tri Murti Ningsih, menunjukkan bahwa ada pengaruh
antara tekanan darah sistolik sebelum dan setelah diberikan terapi musik klasik di
Kelurahan Simpang Rumbio Wilayah Kerja Puskesmas KTK Kota Solok Tahun
2017, dengan hasil dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum
terapi musik klasik adalah 181,17 mmHg, Setelah terapi musik klasik diberikan
terjadi penurunan tekanan darah sistolik dimana rata-rata tekanan darah sistolik
mendengarkan musik akan memberi respon, baik secara fisik maupun psikis, yang
tekanan darah tinggi, kemudian selama 2 bulan terakhir ini jumlah lansia yang
Perubahan Stres Dengan Terapi Musik Pada Pasien Lansia Dengan Hipertensi,
dan berhubung pada Wilayah Kerja Puskesmas Tateli belum pernah dilakukan
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah ”apakah pemberian terapi musik dapat merubah tingkat
stres pada lansia yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tatel,
Kec. Mandolang?”
C. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui terapi music terhadap penurunan tingkat stress pada pasien
b) Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
dalam proses blajar mengajar dan pelatihan yang sesuai dengan penelitian dan
hipertensi.
b. Bagi Peneliti
terhadap perubahan tingkat stres pada pasien hipertensi lanjut usia di Wilayah