Anda di halaman 1dari 9

PREVENTIVE MAINTENANCE

PREVENTIVE MAINTENANCE

Preventive maintenance adalah program perawatan
berkala yang dilakukan pada mesin/ peralatan
produksi, untuk mengurangi kerusakan mesin/
peralatan.

Contoh aktivitas preventive maintenance: pengecekan,
pembersihan, penggantian oli/ grease, pengencangan
mur/ baut.

Preventive maintenance bertujuan untuk:
a. melindungi aset
b. memperpanjang umur pakai mesin/ peralatan
c. meningkatkan keandalan mesin/ peralatan
d. menurunkan biaya perbaikan/ pergantian mesin/
peralatan
e. mengurangi downtime
f. mengurangi kecelakaan kerja

Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
a. membuat daftar mesin/ peralatan
b. menentukan aktivitas perawatan yang perlu
dilakukan untuk masing-masing mesin/ peralatan
c. menyusun jadwal/ rencana perawatan
d. berkoordinasi dengan Tim Produksi untuk
melakukan perawatan sesuai jadwal
HYGIENE CLEARANCE
HYGIENE CLEARANCE

Hygiene clearance adalah: suatu prosedur untuk
memastikan bahwa mesin/ peralatan produksi siap
digunakan setelah aktivitas perawatan/ perbaikan.

Siap digunakan → bukan hanya berarti bahwa mesin/
peralatan berfungsi dengan baik, tetapi juga bahwa tidak
ada kontaminasi yang disebabkan oleh aktivitas
perawatan/ perbaikan.

Kontaminasi yang disebabkan oleh aktivitas perawatan/
perbaikan:
a. mur/ baut yang tidak terpasang dengan baik
b. ceceran/ tumpahan oli/ grease
c. serpihan cat/ pelapis
FORM HYGIENE CLEARANCE

Diisi/ dibuat oleh M/E setiap
melakukan aktivitas perawatan/
perbaikan, dan kemudian
diserahterimakan ke QC/ Produksi.

QC/ Produksi wajib mengecek
a. tidak ada peralatan M/E yang
tertinggal.
b. semua mur dan baut telah
terpasang dengan baik.
c. mesin/ peralatan bersih, tidak
ada ceceran/ tumpahan oli/ grease,
tidak ada serpihan cat, dan
kotoran-kotoran lainnya.
d. mesin/ peralatan berfungsi
dengan baik.

Setelah memastikan hal-hal di atas,
maka form juga ditandatangani
oleh QC/ Produksi.

Anda mungkin juga menyukai