Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SIFAT MATERI

Disusun oleh:
MEI ARLINA DAWOLO
234100007

DOSEN PENGAMPUNG : Dewi putri yuniarti,S.T.,MT

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN PERTANIAN UNIVERSITAS


TAMAN SISWA PALEMBANG 2023/2024
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di mana Tuhan YME
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikannya makalah
ini dengan baik.
Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah makalah ini dengan sistematis dan sebaik mungkin.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam pembuatan makalah ini
Dengan selesainya makalah ini, maka saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih,
khusunya kepada dosen pengasuh materi pembelajaran kimia

SEKIAN DAN TERIMAKASIH


PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu kimia yang sangat luas penerapanya
dalam kehidupan sehari hari.perkembangan yang pesat dalam bisang
kimia banyak memberi sumbangan terhadap kemajuan dalam berbagai
bidang jika kita perhatikan,seluruh aspek kehidupan tidak terlepas dari
produk kimia. Makanan yang kita makan ,obat-obatan ,bahan
pembersih,seperti sabun,detergen ,pasta gigi ,alat-alat transprotasi
merupakan sebgaian dari kecil produk kimia yang kita gunakan

Ilmu kimia merupakan bagian dari salah satu bisang sains yang
mempelajari tentang susunan komposisi struktur sifat-sifat materi dan
perubahanya, serta energi yang menyertai perubahan tersebut ,pada
makalah ini akan dibahas tentang materi yang meliputi perubahan materi
dan klasifikasi materi

B.Rumusan masalah
1.Apakah pengertian Materi
2.Apa saja sifat-sifat materi
3. apa yang dimaksud klasifikasi materi
A. Pengertian materi
Menurut Buku Materi Kulikuler Kimia SMP dan SMA oleh Afnidar, materi adalah
segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Istilah materi meliputi segala
sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh serta yang tidak dapat dilihat dan disentuh. Materi
disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud:

1. Gas (seperti: udara)


2. Cair (seperti: air, bensin, minyak)
3. Padat (seperti: besi, timah, emas)

B. Sifat materi
Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas. Sifat ini memudahkannya untuk
dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya. Mengutip dari buku yang sama, sifat materi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Berikut penjelasannya

1. Sifat fisika

Sifat fisika adalah sifat materi yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat
fisika meliputi:

2. Sifat intensif

Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat. Sifat intensif
materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan rasa.
Contoh dari sifat insentif adalah berapapun jumlah warna dari gula pasir ia akan tetap
berwarna putih.

3. Sifat ekstensif

Sifat ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak
jumlahnya berarti semakin berat. Sifat ekstensif materi, meliputi berat, panjang, volume,
molaritas, dan normalitas.

Contoh dari sifat ekstensif adalah gula pasir yang beratnya 1000 gram jumlahnya lebih
banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.

C. Perubahan materi
Materi dapat berubah jika melepaskan energi (kalor). Perubahan materi dibedakan
menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan fisika

Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Pada
perubahan fisika, susunan komponen zat tidak berubah.
Contoh perubahan fisika adalah:

a. Kapur barus menyublim menjadi gas


b. Gandum yang digiling menjadi tepung terigu
c. Benang diubah menjadi kain

2. Perubahan kimia

Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi yang
berbeda dengan zat asalnya. Perubahan materi secara kimia akan menyebabkan
terbentuknya zat baru. Gejala yang menyertai terjadinya perubahan kimia adalah terjadinya
perubahan warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan suhu.

Contoh perubahan kimia adalah:

a. Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah karbohidrat


b. Air dengan bantuan sinar matahari menjadi makanan
c. Membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi
masakan yang dapat dimakan.

Perubahan fisika hanyalah sementara sedangkan perubahan kimia tidak dapat dikembalikan
menjadi bentuk semula.
Pada perubahan fisika dan perubahan kimia, berlaku hukum kekekalan massa yaitu massa
zat sebelum berubah dan setelah mengalami perubahan adalah tetap.

Materi memiliki sifat dan perubahan yang beragam. Mempelajari materi dapat membuat siswa
memahami materi di sekitarnya dan mengamati sifat serta perubahan yang mereka miliki.

Setiap zat memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda. Berikut ini perbedaannya.

1. Zat padat
 Bentuk dan volumenya tetap
 Susunan jarak antarpartikelnya sangat rapat
 Partikel penyusunnya tidak dapat bergerak secara bebas
2. Zat cair
 Bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya dan volumenya tetap
 Susunan jarak antarpartikelnya agak renggang
 Partikel penyusunnya bisa bergerak secara terbatas
3. Gas
 Bentuk dan volumenya berubah-ubah
 Susunan jarak antarpartikelnya sangat renggan atau berjauhan
 Partikel penyusunnya bisa bebas bergerak
Klasifikasi Materi
unsur logam, nonlogam, dan semilogam. Pembagian tersebut didasarkan
pada kemiripan sifat- Klasifikasi materi tersebut dapat dikatakan sebagai pengelompokan
berdasarkan sifat fisika. Klasifikasi materi juga dapat dilakukan berdasarkan sifat kimia, yaitu
komposisi partikel penyusunnya. Berdasarkan komposisinya, materi dapat dikelompokkan
menjadi zat tunggal dan campuran. Materi yang termasuk ke dalam zat tunggal dibedakan
lagi menjadi unsur dan senyawa.. Lantas, apa perbedaan keduanya?

1. Tunggal
Zat tunggal terdiri dari unsur dan molekul. Berikut penjabaran lengkapnya ya,
Quipperian.
a. Unsur
Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak bisa diuraikan lagi menjadi materi
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Unsur disusun oleh atom-atom yang sejenis. Contoh unsur adalah O (oksigen), C
(karbon), Ag (perak), Hg (merkuri), dan sebagainya.
Dalam penamaan unsur harus mengikuti aturan Berzelius berikut.
 Dinyatakan dalam satu huruf kapital, misalnya N (nitrogen), C (karbon), O
(oksigen), dan sebagainya.
 Dinyatakan dalam dua huruf di mana huruf pertama harus kapital, contoh Ba
(barium), Cr (kromium), Au (aurum), dan sebagainya.
 Dinyatakan dalam dua huruf di mana huruf pertama kapital dan huruf
keduanya huruf khas, misalnya Zn (seng), Hg (merkuri), Mg (magnesium), Mn
(mangan), dan sebagainya.
 Dinyatakan dalam tiga huruf di mana huruf pertamanya harus kapital,
misalnya Uut (ununtrium).
Berdasarkan sifatnya, unsur dibagi menjadi tiga yaitu sifat unsurnya.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di sistem periodik unsur, ya.

b. Molekul
Kumpulan atom yang saling berikatan. Molekul dibagi menjadi dua, yaitu molekul

unsur dan molekul senyawa.

 Molekul unsur adalah molekul yang tersusun oleh unsur-unsur sejenis.


Artinya, molekul unsur memuat ikatan atom-atom sejenis. Contohnya O2 (gas
oksigen) yang tersusun atas atom-atom O (oksigen).
 Molekul senyawa adalah molekul yang tersusun oleh unsur-unsur yang tidak
sejenis. Artinya, molekul senyawa memuat ikatan atom-atom yang tidak
sejenis. Contohnya CO2 (gas karbondioksida) yang tersusun atas atom C
(karbon) dan O (oksigen).
2. Campuran
Campuran adalah materi yang dibentuk oleh dua zat atau lebih di mana sifat
penyusun masing-masing zatnya tidak berubah.
Contoh campuran adalah larutan gula, susu, udara, dan sebagainya.
Adapun ciri-ciri campuran adalah sebagai berikut.
 Terbentuk dari dua zat atau lebih
 Sifat campuran sama dengan sifat zat penyusunnya

Komposisi zat penyusunnya tidak tetap


 Zat-zat penyusunnya masih bisa dipisahkan kembali secara fisika
Menurut kelarutannya, campuran dibagi menjadi dua yaitu campuran homogen dan
heterogen.
a. Campuran homogen
Disebut juga larutan adalah campuran yang zat terlarutnya bisa larut
sempurna di dalam pelarut. Campuran ini dicirikan dengan terbentuknya larutan
bening. Contohnya larutan gula.
Larutan atau campuran homogen ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu larutan asam,
basa, dan garam.
Untuk mendeteksi suatu larutan itu bersifat asam atau basa, dibutuhkan suatu
indikator yang disebut indikator asam basa.
b. Campuran heterogen
Merupakan campuran yang zat terlarutnya tidak larut sempurna di dalam

pelarut. Cirinya adalah terbentuknya endapan, cairan berwarna keruh, dan tidak

tembus cahaya.

Contoh campuran heterogen adalah susu, pasir yang dilarutkan dalam air, dan

sebagainya.

Zat penyusun pada campuran heterogen masih bisa dipisahkan secara fisika,

misalnya melalui filtrasi, sentrifugasi, distilasi, kromatografi, sublimasi, dan

evaporasi.

Apakah perbedaan istilah-istilah tersebut?

 Filtrasi adalah teknik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut dan pelarut.
Misalnya, filtrasi untuk memisahkan pasir dan air.
 Sentrifugasi adalah teknik pemisahan untuk zat pelarut yang berukuran
sangat kecil dengan perbedaan massa jenis besar. Zat yang massa jenisnya
besar akan mengendap di bawah.
 Distilasi adalah teknik pemisahan campuran menggunakan perbedaan titik
didih dua zat. Zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih
dahulu, sehingga menyisakan zat yang titik didihnya lebih tinggi. Contohnya
pada destilasi aseton dan air.
 Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
indeks bias cahaya.
 Sublimasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan kecepatan zat
untuk menyublim. Contohnya pada pemisahan kapur barus dan pasir.
 Evaporasi adalah teknik pemisahan campuran dengan menguapkan
pelarutnya. Akibatnya, zat terlarutnya akan mengkristal.

Indikator Asam Basa


Pada pembahasan sebelumnya, Quipperian sudah dikenalkan dengan

indikator asam basa.

Indikator asam basa adalah indikator yang bisa berubah warna akibat penambahan

larutan asam maupun basa. Perubahan itu bersifat spesifik untuk masing-masing

larutan.

 Suatu larutan dikatakan asam jika memiliki nilai pH < 7.


 Suatu larutan dikatakan basa jika memiliki nilai pH > 7.
Indikator asam basa dibedakan menjadi dua, yaitu indikator alami dan buatan.

1. Indikator Alami
Adalah indikator yang memanfaatkan bahan alami seperti kubis ungu, bunga
kembang sepatu, bayam merah, dan sebagainya.
Contoh:
 Saat ditetesi larutan basa, kubis ungu akan berubah warna menjadi
kehijauan.
 Saat ditetesi larutan asam, kubis ungu akan berubah warna menjadi merah
muda.
2. Indikator buatan
Adalah indikator yang diproduksi oleh manusia, contohnya kertas lakmus, pH
meter, pH meter digital, dan sebagainya.
Contoh:
 Saat ditetesi larutan asam, kertas lakmus biru akan berubah merah. Artinya,
larutan asam bisa memerahkan lakmus.
 Saat ditetesi larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru.
Artinya, larutan basa bisa membirukan lakmus.

Anda mungkin juga menyukai