MAKALAH
MAKALAH
SIFAT MATERI
Disusun oleh:
MEI ARLINA DAWOLO
234100007
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di mana Tuhan YME
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikannya makalah
ini dengan baik.
Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah makalah ini dengan sistematis dan sebaik mungkin.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam pembuatan makalah ini
Dengan selesainya makalah ini, maka saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih,
khusunya kepada dosen pengasuh materi pembelajaran kimia
A. Latar belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu kimia yang sangat luas penerapanya
dalam kehidupan sehari hari.perkembangan yang pesat dalam bisang
kimia banyak memberi sumbangan terhadap kemajuan dalam berbagai
bidang jika kita perhatikan,seluruh aspek kehidupan tidak terlepas dari
produk kimia. Makanan yang kita makan ,obat-obatan ,bahan
pembersih,seperti sabun,detergen ,pasta gigi ,alat-alat transprotasi
merupakan sebgaian dari kecil produk kimia yang kita gunakan
Ilmu kimia merupakan bagian dari salah satu bisang sains yang
mempelajari tentang susunan komposisi struktur sifat-sifat materi dan
perubahanya, serta energi yang menyertai perubahan tersebut ,pada
makalah ini akan dibahas tentang materi yang meliputi perubahan materi
dan klasifikasi materi
B.Rumusan masalah
1.Apakah pengertian Materi
2.Apa saja sifat-sifat materi
3. apa yang dimaksud klasifikasi materi
A. Pengertian materi
Menurut Buku Materi Kulikuler Kimia SMP dan SMA oleh Afnidar, materi adalah
segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Istilah materi meliputi segala
sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh serta yang tidak dapat dilihat dan disentuh. Materi
disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud:
B. Sifat materi
Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas. Sifat ini memudahkannya untuk
dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya. Mengutip dari buku yang sama, sifat materi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Berikut penjelasannya
1. Sifat fisika
Sifat fisika adalah sifat materi yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat
fisika meliputi:
2. Sifat intensif
Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat. Sifat intensif
materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan rasa.
Contoh dari sifat insentif adalah berapapun jumlah warna dari gula pasir ia akan tetap
berwarna putih.
3. Sifat ekstensif
Sifat ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak
jumlahnya berarti semakin berat. Sifat ekstensif materi, meliputi berat, panjang, volume,
molaritas, dan normalitas.
Contoh dari sifat ekstensif adalah gula pasir yang beratnya 1000 gram jumlahnya lebih
banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.
C. Perubahan materi
Materi dapat berubah jika melepaskan energi (kalor). Perubahan materi dibedakan
menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Pada
perubahan fisika, susunan komponen zat tidak berubah.
Contoh perubahan fisika adalah:
2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi yang
berbeda dengan zat asalnya. Perubahan materi secara kimia akan menyebabkan
terbentuknya zat baru. Gejala yang menyertai terjadinya perubahan kimia adalah terjadinya
perubahan warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan suhu.
Perubahan fisika hanyalah sementara sedangkan perubahan kimia tidak dapat dikembalikan
menjadi bentuk semula.
Pada perubahan fisika dan perubahan kimia, berlaku hukum kekekalan massa yaitu massa
zat sebelum berubah dan setelah mengalami perubahan adalah tetap.
Materi memiliki sifat dan perubahan yang beragam. Mempelajari materi dapat membuat siswa
memahami materi di sekitarnya dan mengamati sifat serta perubahan yang mereka miliki.
Setiap zat memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda. Berikut ini perbedaannya.
1. Zat padat
Bentuk dan volumenya tetap
Susunan jarak antarpartikelnya sangat rapat
Partikel penyusunnya tidak dapat bergerak secara bebas
2. Zat cair
Bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya dan volumenya tetap
Susunan jarak antarpartikelnya agak renggang
Partikel penyusunnya bisa bergerak secara terbatas
3. Gas
Bentuk dan volumenya berubah-ubah
Susunan jarak antarpartikelnya sangat renggan atau berjauhan
Partikel penyusunnya bisa bebas bergerak
Klasifikasi Materi
unsur logam, nonlogam, dan semilogam. Pembagian tersebut didasarkan
pada kemiripan sifat- Klasifikasi materi tersebut dapat dikatakan sebagai pengelompokan
berdasarkan sifat fisika. Klasifikasi materi juga dapat dilakukan berdasarkan sifat kimia, yaitu
komposisi partikel penyusunnya. Berdasarkan komposisinya, materi dapat dikelompokkan
menjadi zat tunggal dan campuran. Materi yang termasuk ke dalam zat tunggal dibedakan
lagi menjadi unsur dan senyawa.. Lantas, apa perbedaan keduanya?
1. Tunggal
Zat tunggal terdiri dari unsur dan molekul. Berikut penjabaran lengkapnya ya,
Quipperian.
a. Unsur
Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak bisa diuraikan lagi menjadi materi
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Unsur disusun oleh atom-atom yang sejenis. Contoh unsur adalah O (oksigen), C
(karbon), Ag (perak), Hg (merkuri), dan sebagainya.
Dalam penamaan unsur harus mengikuti aturan Berzelius berikut.
Dinyatakan dalam satu huruf kapital, misalnya N (nitrogen), C (karbon), O
(oksigen), dan sebagainya.
Dinyatakan dalam dua huruf di mana huruf pertama harus kapital, contoh Ba
(barium), Cr (kromium), Au (aurum), dan sebagainya.
Dinyatakan dalam dua huruf di mana huruf pertama kapital dan huruf
keduanya huruf khas, misalnya Zn (seng), Hg (merkuri), Mg (magnesium), Mn
(mangan), dan sebagainya.
Dinyatakan dalam tiga huruf di mana huruf pertamanya harus kapital,
misalnya Uut (ununtrium).
Berdasarkan sifatnya, unsur dibagi menjadi tiga yaitu sifat unsurnya.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di sistem periodik unsur, ya.
b. Molekul
Kumpulan atom yang saling berikatan. Molekul dibagi menjadi dua, yaitu molekul
pelarut. Cirinya adalah terbentuknya endapan, cairan berwarna keruh, dan tidak
tembus cahaya.
Contoh campuran heterogen adalah susu, pasir yang dilarutkan dalam air, dan
sebagainya.
Zat penyusun pada campuran heterogen masih bisa dipisahkan secara fisika,
evaporasi.
Filtrasi adalah teknik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut dan pelarut.
Misalnya, filtrasi untuk memisahkan pasir dan air.
Sentrifugasi adalah teknik pemisahan untuk zat pelarut yang berukuran
sangat kecil dengan perbedaan massa jenis besar. Zat yang massa jenisnya
besar akan mengendap di bawah.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran menggunakan perbedaan titik
didih dua zat. Zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih
dahulu, sehingga menyisakan zat yang titik didihnya lebih tinggi. Contohnya
pada destilasi aseton dan air.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
indeks bias cahaya.
Sublimasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan kecepatan zat
untuk menyublim. Contohnya pada pemisahan kapur barus dan pasir.
Evaporasi adalah teknik pemisahan campuran dengan menguapkan
pelarutnya. Akibatnya, zat terlarutnya akan mengkristal.
Indikator asam basa adalah indikator yang bisa berubah warna akibat penambahan
larutan asam maupun basa. Perubahan itu bersifat spesifik untuk masing-masing
larutan.
1. Indikator Alami
Adalah indikator yang memanfaatkan bahan alami seperti kubis ungu, bunga
kembang sepatu, bayam merah, dan sebagainya.
Contoh:
Saat ditetesi larutan basa, kubis ungu akan berubah warna menjadi
kehijauan.
Saat ditetesi larutan asam, kubis ungu akan berubah warna menjadi merah
muda.
2. Indikator buatan
Adalah indikator yang diproduksi oleh manusia, contohnya kertas lakmus, pH
meter, pH meter digital, dan sebagainya.
Contoh:
Saat ditetesi larutan asam, kertas lakmus biru akan berubah merah. Artinya,
larutan asam bisa memerahkan lakmus.
Saat ditetesi larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru.
Artinya, larutan basa bisa membirukan lakmus.