Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITY ALMA ATA

Ketentuan umum dan tata cara perpajakan


-Meningkatkan efisiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung penerimaan negara.
-Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat guna meningkatkan daya
saing dalam bidang penanaman modal.
-Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta perkembangan di bidang
teknologi informasi.
-Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
-Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan.

- Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta perkembangan di bidang


teknologi informasi.
Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur tentang ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan adalah UU No. 6 tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun 1994,
dengan UU No. 16 tahun 2000, terakhir dengan UU No. 28 tahun 2007. Undang-undang tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dilandasi falsafah Pancasila dan UUD 1945.
Kewajiban Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
1.Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak, apabila telah
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif.
2.Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak.
3.Mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam Bahasa Indonesia dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah.
Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pengertian dan Fungsi NPWP dan PKP
○Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagi
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
○Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak
●Sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
●Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Pengertian dan Fungsi NPWP dan PKP
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagi
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak
●Sebagai tanda pengenal diri Wajib Pajak.
●Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak.

OKKA ISSA MAHENDRA 212300163 AKUNTANSI


UNIVERSITY ALMA ATA

Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau
melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) setempat dengan melampirkan:
1. Untuk WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas : KTP
bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas: KTP bagi
penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing.
3. Untuk WP Badan: a. Akte pendirian dan perubahan atau surat keterangan
penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT (Bentuk Usaha Tetap); b. KTP bagi
penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung jawab; c.
NPWP pimpinan/penanggung jawab Badan.
4. Untuk Bendahara sebagai Pemungut/ Pemotong : a. KTP bendahara; b. Surat
penunjukan sebagai bendahara.
5. Untuk Joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemotong/pemungut: - Perjanjian kerja
sama sebagai joint operation; - NPWP masing-masing anggota joint operation; - KTP
bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung jawab
Joint Operation.

PELAPORAN
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Terdapat dua macam SPT yaitu :
1. SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.
2. SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
Fungsi spt
1.)Wajib Pajak PPh
Sebagai sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggung-jawabkan penghitungan jumlah pajak
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau
pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak;
harta dan kewajiban;
pemotongan/pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak.
2.)Pengusaha Kena Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung-jawabkan penghitungan jumlah PPN dan
PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
a. pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran;
b. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak

OKKA ISSA MAHENDRA 212300163 AKUNTANSI


UNIVERSITY ALMA ATA

dan/atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
3.)Pemotong/ Pemungut Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pajak yang dipotong atau dipungut
dan disetorkan.

Pengisian dan penyampaian spt.


-Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam
bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan
menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
-Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan
dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan SPT dalam
bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang diizinkan.

http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-surat-pemberitahuan-dan-batas-pembayaran-pajak

OKKA ISSA MAHENDRA 212300163 AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai