Anda di halaman 1dari 9

BAB I

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan ini adalah:

Nama Kegiatan : Pemberdayaan Kelurahan


Sub Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Sumber Dana : Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Nama Pekerjaan : Pembangunan Saluran Air/ Drainase RT.02 RW.11
Lokasi : Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar
Anggaran : 2023

PASAL 2
JENIS, MUTU BAHAN DAN UKURAN
Semua bahan bangunan yang akan di pakai harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas dengan memperlihatkan masing-masing sebagai contoh.
Jikaterjadi perselisian mutu bahan, Direksi/Pengawas berhak memerintahkan kepada
pemborong untuk memeriksakan bahan yang dimaksud kepada laboratorium teknik
terdekat.
Bahan yang tidak memenuhi syarat dan dinyatakan tidak baik oleh direksi/pengawas
atau diafkir harus segera dikeluarkan dari tempat pekerja dalam waktu 2 x 24 jam, jika
diabaikan Direksi/Pengawas akan mengeluarkan dari tempat pekerjaan tersebut atas
biaya pemborong dan bahan-bahan/barang-barang yang hilang karenanya resikodi
tanggung oleh pihak pemborong sepenuhnya.
Batu kali/gunung yang digunakan, merupakan pecahan batu yang keras, bersih serta
tidak mengandung zat-zat alkali. Untuk batu rain menggunakan batu kali yang
mempunyai bentuk segi enam dan ukurannya 15x20 cm dengan ketebalan rata- rata
10 cm dan tidak diperbolekan menggunakan batu berpori (gombong).
Pasir, mutu pasir terdiri dari butir-butir tajam, keras, bersih tidak mengandung lumpur
dan bahan- bahan organis.
Portland Cement yang digunakan harus merek sejenis dan mempunyai standart mutu
SNI. Merk yang digunakan meliputi Semen Gresik, Tiga Rodan dan Dynamix (Merah).
Air untuk pembuatan spesi harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan organic atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak pasangan.
Campuran adukan spesi mempunyai campuran 1 bagian PC : 5 bagian pasir.

PASAL 3
GAMBAR- GAMBAR PEKERJAAN
Gambar-Gambar Rencana Pekerjaan
Yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail kontruksi, gambar situasi dan sebagainya.
Pelaksana tidak boleh merubah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pimpinan
Kegiatan atau Direksi. Gambar-gambar tersebut tidak

Rencana Kerja & Syarat-syarat


1
boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan
pelaksana ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Gambar-Gambar Tambahan
Bila Direksi menganggap perlu adanya perubahan maka pelaksana membuat tambahan
detail (gambar penjelas). Yang diusahakan Direksi. Gambar-gambar tersebut menjadi
milik direksi.
As Built Drawing
Untuk semua pekerjaan yang selalu terdapat gambar-gambar baik penyimpangan atas
perintah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau tidak, Pelaksana harus membuat
gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing)
yang jelas menunjukkan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan rangkap tiga dan semua
pembuatan di tanggung oleh Pelaksana.
Gambar-Gambar Ditempat Pekerjaan
Pelaksana harus menyimpan di lokasi pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap
termasuk Rencana Kerja dan Syarat-Syarat, Berita Acara Aanwijzing. Time Schedule,
dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan- perubahan
terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukannya.
Contoh Barang/Bahan Yang Ditawarkan
a. Dalam masa pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan bahan- bahan/barang yang
akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS dan Berita Acara Penjelasan.
b. Barang/Bahan yang ditawarkan dalam harga satuan bahan/upah adalah
mengikat, kotraktor harus menawar harga-harga tersebut.
c. Barang/Bahan yang ditawarkan tidak dapat dipergunakan bila belum
mendapatkan persetujuan dari Direksi secara tertulis

PASAL 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
Apabila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti untuk melaksanakan pekerjaan.
Apabila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran
dengan angka dalam gambar yang diikuti.
Apabila ukuran-ukuran jumlah yang di perlukan dan bahan-bahan/barang yang di pakai
dalam RKStidaksesuaidengan gambar maka RKS yang di ikuti.
Apabila Pelaksana meragukan tentang perbedaan antara gambar-gambar yang ada
baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun kontruksi RKS, maka Kontaktor
berkewajiban untuk menanyakan kepada pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
secara tertulis.
Pelaksana berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut di atas,
setelah kontrktor menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan hal
tersebut akan di bahas dalam rapat penjelasan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana harus meneliti semua dokumen yang ada
untuk disesuaikan dengan Berita Acara Penjelasan.

Rencana Kerja & Syarat-syarat


2
PASAL 5
PERSIAPAN DILAPANGAN
Bangunan Sementara (DIREKSIKEET)
Pemborong harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (Direksi
keet) untuk digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan
bangunan, Pelaksana/pemborong harus pula menyediakan ruangan untuk keperluan
Direksi dengan perlengkapanya kerja, kursi, papan tulis, bukuharian dan buku direksi
seperlunya. Semua bowkeet perlengkapan rekanan pemborong dan sebagainya, pada
waktu selesainya pekerjaan harus dibongkar.
Jalan Masuk Ke Tempat Pekerjaan
Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh pemborong,
bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuan dan kepentingan proyek. Apabila
jalan masuk sudah ada maka apabila pekerjaan proyek sudah selesai, segala kerusakan
yang diakibatkan oleh kegiatan pekerjaan tersebut harus dibetulkan kembali seperti
semula dengan biaya yang dibebankan sepenuhnya kepadaPelaksana/pemborong

PASAL 6
JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah rekanan
menerima SPK dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus segera mengadakan
persiapan antara lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart
secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan
dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak.
Bar Chart tersebut harus selalu berada di lokasi tempat pekerjaan untuk diikuti
dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan memberikan
tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera
mengadakanlangkah-langkahuntukpenanggulanganhambatan yang akan terjadi.

PASAL 7
KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN
a. Pengawasan Prosedur Pelaksanaan :
Pemborong atau rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan
menggunakan kecakapan dan perhatian sepenuhnya. Ia harus semata- mata
bertanggung jawab untuk semua alat-alat kontruksi, tatacara teknik urutan dan prosedur
dan untuk mengkoordinasikan semua kegiatan pekerjaan yang berada di dalam Kontrak.
b. Pegawai Pemborong Yang Melaksanakannya:
a. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan
pemborong harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksana ahli, cakap
sesuai dengan bidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung
jawab dan selalu berada di tempat pekerjaan.
b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari
dan mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga
tidak terjadi kesalahan-kesalahan baik kontruksi maupun kualitas bahan-bahan
yang harus dilaksanakan.
c. Perubahan kontruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat
dilaksanakan apabila ada izin tertulis dari pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), menyimpangdarihaltersebutmenjaditanggungjawab pemborong.

Rencana Kerja & Syarat-syarat


3
d. Pengawas berhak menolak penunjukan seorang pelaksana dari pemborong
berdasarkan pendidikan, pengalaman, tingkah laku, dan kecakapan, dalam hal ini
pemborong harus segera menempatkan pengganti dengan persutujuan Direksi.

PASAL 8
TEMPAT TINGGAL (DOMOSILI)
Untuk memudahkan komunikasi demi untuk memperlancar jalannya pelaksanaan
pekerjaan rekanan pemborong berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas
nomor telepon rumah/Kantor kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Direksi.

PASAL 9
PENJAGA KEAMANAN
Keamanan dan Kesejahteraan :
Selama pelaksanaan pekerjaan rekanan pemborong selama pelaksanaan diwajibkan
mengadakan segalayang diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti
Pertolongan Pertama, Sanitasiair minum dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan juga
diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tatatertip, Kordonansi Pemerintah atau
Pemerintah Daerah Setempat.
Terhadap Wilayah Orang Lain :
Pemborong diharuskan membatasi daerah oprasinya di sekitar lokasi dan harus
mencegah para pekerjanya melanggar wilayah oranglain yang berbeda.
Terhadap Milik Umum
Pemborong harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakaian jalan, bersih
daribahan-bahan bangununan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.Pemborong juga
bertanggung jawab atas gangguan atau pemindahan yang terjadi atas perlengkapan
umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik, dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan pemborong, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan
menjadi tanggung jawab pemborong.
Terhadap Bangunan Yang Ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, pemborong bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada.Utilitas,jalan-jalan,saluran-saluran pembanguanan
dan sebagainya di tapak kerusakan - kerusakan sejenis yang disebabkan karena
kegiatan pemborong dalam arti kata yang luas.Itu semua diperbaiki (pemborong) hingga
dapatditerimapemberitugas
Keamanan Terhadap Pekerjaan :
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapannya,hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi, ia juga harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian
yang dilaksanakan oleh pekerja- pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan
dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa, atau menimba seperti apa
yang dikehendaki atau diintruksikan.

PASAL 10
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
Pelaksana harus membuat laporan harian, mingguan mengenai kemajuan
pekerjaan.Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya mengenai keterangan

Rencana Kerja & Syarat-syarat


4
yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan selama 1(satu) bulan. Kemajuan pekerjaan
tersebut mengenai hal-hal sebagai berikut :
I. Jumlah pegawai/tenaga kerja yang dipekerjalan selama bulan itu, sesuai
keahliannya.
II. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan, sesuai kegiatan fisik yang
dilaksanakan.
III. Bahan- bahan dan barang- barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima
ditempat pekerjaan, dan digunakan sesuai pemakaian sehari- hari pada masing-
masing item.
IV. Keadaan cuaca, (pada hari, tanggal, hujan, dan jam berapa sampai dengan jam
berapa)
V. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan kegiatan.
VI. Kunjungan tamu-tamu lain.
VII. Kejadian kasus.
VIII. Foto- foto ukuran kartu pos sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan, yakni
0%, 50% dan 100% diambil pada posisi yang sama.
IX. Pengesahan pengawas, dinas teknis, konsultan pengawas, dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

PASAL 11
JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUK
Air Minumdan Air UntukPekerjaan:
a. Pemborong supaya menyediakan air minum/air bersih cukup bersih di tempat
pekerjaan untuk parapekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna
menghitung pembayaran) atau air sumur yang bersih/ jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan Pengawas harus diperiksa pada laboratorium.
Kecelakaan :
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan, Pemborong harus
segara mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban dengan biaya
pengobatan dan lain- lain menjadi tanggung jawab pemborong dan segera dan harus
segera menyampaikan kepada Jawatan Pemburuhan dan Pengawas.
Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongn yang selalu
tersedia di dalam setiap saat dan berada di tempat Pengawas Keet/Direksi keet.

PASAL 12
ALAT-ALAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
Selama pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan harus
menyediakan/menyiapkan alat- alat baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil hasil pekerjaan
antara lain : pompa air, beton molen dan sebagainya.
Penentuan titik duga letak bangunan, siku- siku bangunan maupun datar (waterpas)
dan tegak lurusnya bangunan harus di tentukan dengan memakai alat ukur waterpas
instrument.

Rencana Kerja & Syarat-syarat


5
PASAL 13
PEKERJAAN TIDAK BAIK
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak mengeluarkan intruksi agar kontrktor
membongkar pekerjaan apa saja yang telah disesuaikan untuk diperiksa, atau
mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang
sudah maupun yang belum dimasukan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainyamenjadibebanpelaksana, untukdisempurnakan
sesuaikontrak.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak mengeluarkan intruksi untuk menyingkirkan
dari tempat pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang
tidak sesuai dengan kontrak.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) boleh (tetapi tidak dengan cara tidak adil atau
mengusulkan) mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari
pekerjaan.

PASAL 14
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG (Meer en Meinderweek)
Pekerjaan tambahan dan pekerjaan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
peretujuan secara tertulis dari pengawas/Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan
atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar hanya yang disetujui oleh kedua belah
pihak, jika harga satuan pekerjaan baru tidak tercantum di dalam kontrak, maka harga
pekerjaan baru tersebut perlu dilakukan negosiasi harga.
Bila pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis,
adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.

PASAL 15
CARA-CARA DAN SYARAT PELAKSANAAN
Papan Bowplank (Bangunan) dan 0,00 Bangunan
a. Tiap bowplank menggunakan kayu Tahun ukuran 4/6 cm.
b. Bowplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada
tempatnya
c. Bila terjadi ketidak sesuaian dengan batas- batas/letak tanah yang tersedia dengan
apa yang tertulis dalam gambar, maka pelaksana harus segera memberitahukan
secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pengawas untuk
mendapat keputusan.
Pengukuran dan Pematokan
a. Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, pelaksana diwajibkan mencocokkan
ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar kerja dan rencana pekerjaan,
kemudian segera memberitahukan kepada Direksi setiap perbedaan yang terjadi.
b. Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan karena kelalaian
pelaksana dalam memberitahukan perbedaan ukuran seperti tersebut di atas adalah
sepenuhnya tanggung jawab pelaksana.
c. Ukuran-ukuran dan duga untuk pekerjaan ini harus dipasang oleh pelaksana
bersama-sama dengan Direksi dan wakilnya.
d. Pelaksana diwajibkan untuk memelihara dan menjaga patok-patok pengukuran ‘
yang telah dipasang tersebut, dimana kebenarannya dari patok-patok ukuran duga
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana.

Rencana Kerja & Syarat-syarat


6
e. Penyelesaian pekerjaan jalan adalah titik ke titik, sehingga tidak ada pekerjaan
yang berhenti di tengah-tengah.
Pekerjaan Pasangan Drainase Batu Kali
a. Untuk pelaksanaan Drainase batu kali, ukuran Drainase sesuai dengan gambar
rencana. Pasangan Drainase dengan paket 1Pc : 5 Pasir.
b. Celah-celah yang besar antara pasangan batu kali diisi dengan batu kricak yang
dikocok padat. Batu-batu pasangan tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat.
Pekerjaan Siaran
Di antara celah batu rain perlu dilakukan pekerjaan siar, pekerjaan siar dengan
menggunakan spesi 1 Pc : 2 Pasir dan bentuk siaran timbul. Siaran harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga permukaan pasangan terlihat rapi dan rata.
Pekerjaan Plesteran/Acian
a. Pekerjaan yang akan diplester, sebelumnya permukaannya harus dibuat kasar dulu
dan disiram air semen.
b. Campuran spesi untuk plesteran dilakukan dengan campuran 1 pc : 3 pasir. Pasir
harus ayakan yang halus dan selalu ditakar.
c. Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada seluruh akhir pasangan dan bahan-bahan
pasangan.
Bahan-bahan Pasangan/Beton
Bahan-bahan pasangan/beton pada umumnya memenuhi syarat teknis, sebelumnya
harus mengajukan contoh-contoh yang mendapat persetujuan Direksi secara tertulis:
a. Air :
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahan- bahan lain yang merusak bangunan,
memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PUBI-1970/ NI-3
pasal 10.
b. Batu pondasi :
Berasal dari batu kali / gunung belah (tidak bulat) ukuran 15x20 keras dan padat,
bersih dari segala kotoran.
c. Batu Pecah :
Berasal dari pecahan batu kali/ gunung (stinsnlaag) yang dipecah dengan pecah
mesin.
d. Pasir Pasangan :
Untuk semua pekerjaan pasangan dan pekerjaan plesteran harus memakai pasir
pasangan (bukan pasir uruk) berbutir kasar / keras, tajam, bersih dan tidak
mengandung debu.
e. Pasir Cor :
Berbutir sangat kasar tajam dan bersih dari kotoran dan bersih dari kotoran dan
kusus pasir cor beton (lihat PBI 1971).
f. Semen (PC) :
Hasil produksi lokal dan tidak boleh memakai semen PC yang telah mengeras
(swiping). Khusus untuk mengerjakan beton kontruksi harus memakai mutu yang
sejenis. Semen PC yang dipergunakan harus dari yang di cantumkan dalam Rks :
Semen Gresik, Semen Dynamix dan Semen Tiga Roda. Pengadukan harus dilakukan
dengan molen.
Pekerjaan Beton dan Beton Bertulang
a. Pekerjaan ini meliputi cor beton saluran dan cor beton penutup saluran.
b. Mutu beton yang dikehendaki ( Mutu Beton K. 175 ) untuk pekerjaan Saluran

Rencana Kerja & Syarat-syarat


7
Drainase Beton dan ( Mutu Beton K. 250 ) untuk pekerjaan Plat Duiker Beton,
ukuran beton dan penulangannya sesuai dengan gambar.
c. Pelaksana tidak diperbolehkan mengecor beton sebelum bekesting dan pasangan
besi beton diperiksa dan disetujui pengawas secara tertulis,toleransi besi maks
dilapangan 0.3 mm. Lebih dari itu tidak boleh.
d. Untuk pekerjaan kontruksi beton bertulang harus memakai semen PC produksi
dalam negeri atau yang setara dan harus memakai satu macam merek pabrik
dengan jenis dan kwalitas yang sama.
e. Batu pecah untuk semua pekerjaan beton / betonbertulang dapat memakai batu
pecah ukuran 1 s/d 3 cm, padat dan bersih dan tidak kropos, bersih dari debu dan
belumdipakai harus dicuci terlebih dahulu.
f. Pasir cor harus dipakai pasir khusus untuk beton, berbutir tajam bersih dari segala
kotoran dan tidak boleh tercampur dengan bahan – bahan lain.
g. Untuk mengaduk semua campuran beton harus memakai air bersih dan tawar
dengan kadar air secukupnya pada campuran sederhana, supaya beton tidak
terlalu cair (PBI 1971). Pengadukan harus memakai molen.
h. Pembongkaran papan bekesting dapat dilakukan sesudah mendapat persetujuan
dari pengawas.
i. Pemasangan papan bekesting memakai bahan multiplek tb. 9 mm.
j. Setelah pekerjaan bekesting di bongkar semua bidang yang terlihat ada lubang –
lubang, tidak rata, harus segera ditutup dengan spesi 1 Pc : 2 Ps
k. Semua pekerjaan beton bertulang harus mengikuti PBI 1971
l. Semua permukaan plat dag menghadap ke atas atau kena air hujan langsung
diberi lapisan waterproof dan dibuat sedemikian rupa agar air mengarah ke titik
yang telahdirencanakan.
m. Pelaksana wajib melakukan pengujian laboratorium kuat tekan beton pada masing-
masing mutu beton yang dikerjakan.
Pekerjaan Buis Beton dan Gravel (1/2 Buis)
a. Pekerjaan ini meliputi pemasangann buis beton ataupun gravel (1/2 buis) sesuai
dengan RAB.
b. Bahan yang digunakan untuk buis beton ataupun gravel (1/2 buis) harus sesuai
dengan SNI.
c. Dalam pelaksanaan pemasangan buis beton perlu adanya lapisan atau pasangan
batu/bata merah sebelum memasang buis yakni di samping dan bawah buis.
d. Kemudian pasangan buis/grafel yang dipasang dalam pasangan batu/bata, maka
harus terdapat campuran atau plesteran yang dapat mengikat antara pasangan
buis/grafel dengan saluran.

PASAL 16
PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN PERTAMA
Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal pengunduran waktu akibat
perpanjangan waktu sesuai dengan adeddum kontraktelah berakhir, pemborong harus
segera menyerahkan hasil pekerjaanya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada
penjabat Pembuat Komitmen secara secara tertulis dengan tembusan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja & Syarat-syarat


8
BAB II
PENUTUP

Apabila dalam rencana kerja dan syarat- syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-
pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat “ diselenggarakan oleh pelaksana “ maka hal ini
harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk di
dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh pelaksana dan diterima sebagai “hal“ yang disebutkan.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

Blitar, 2023
Dibuat Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

ENDRO SUNARYO, S. Pd.


NIP.19660617 198602 1 004

Rencana Kerja & Syarat-syarat


9

Anda mungkin juga menyukai