RKS Drainase
RKS Drainase
PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan ini adalah:
PASAL 2
JENIS, MUTU BAHAN DAN UKURAN
Semua bahan bangunan yang akan di pakai harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas dengan memperlihatkan masing-masing sebagai contoh.
Jikaterjadi perselisian mutu bahan, Direksi/Pengawas berhak memerintahkan kepada
pemborong untuk memeriksakan bahan yang dimaksud kepada laboratorium teknik
terdekat.
Bahan yang tidak memenuhi syarat dan dinyatakan tidak baik oleh direksi/pengawas
atau diafkir harus segera dikeluarkan dari tempat pekerja dalam waktu 2 x 24 jam, jika
diabaikan Direksi/Pengawas akan mengeluarkan dari tempat pekerjaan tersebut atas
biaya pemborong dan bahan-bahan/barang-barang yang hilang karenanya resikodi
tanggung oleh pihak pemborong sepenuhnya.
Batu kali/gunung yang digunakan, merupakan pecahan batu yang keras, bersih serta
tidak mengandung zat-zat alkali. Untuk batu rain menggunakan batu kali yang
mempunyai bentuk segi enam dan ukurannya 15x20 cm dengan ketebalan rata- rata
10 cm dan tidak diperbolekan menggunakan batu berpori (gombong).
Pasir, mutu pasir terdiri dari butir-butir tajam, keras, bersih tidak mengandung lumpur
dan bahan- bahan organis.
Portland Cement yang digunakan harus merek sejenis dan mempunyai standart mutu
SNI. Merk yang digunakan meliputi Semen Gresik, Tiga Rodan dan Dynamix (Merah).
Air untuk pembuatan spesi harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan organic atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak pasangan.
Campuran adukan spesi mempunyai campuran 1 bagian PC : 5 bagian pasir.
PASAL 3
GAMBAR- GAMBAR PEKERJAAN
Gambar-Gambar Rencana Pekerjaan
Yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail kontruksi, gambar situasi dan sebagainya.
Pelaksana tidak boleh merubah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pimpinan
Kegiatan atau Direksi. Gambar-gambar tersebut tidak
PASAL 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
Apabila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai/diikuti untuk melaksanakan pekerjaan.
Apabila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran
dengan angka dalam gambar yang diikuti.
Apabila ukuran-ukuran jumlah yang di perlukan dan bahan-bahan/barang yang di pakai
dalam RKStidaksesuaidengan gambar maka RKS yang di ikuti.
Apabila Pelaksana meragukan tentang perbedaan antara gambar-gambar yang ada
baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun kontruksi RKS, maka Kontaktor
berkewajiban untuk menanyakan kepada pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
secara tertulis.
Pelaksana berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut di atas,
setelah kontrktor menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan hal
tersebut akan di bahas dalam rapat penjelasan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana harus meneliti semua dokumen yang ada
untuk disesuaikan dengan Berita Acara Penjelasan.
PASAL 6
JADWAL PELAKSANAAN
Pada saat rekanan akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah rekanan
menerima SPK dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus segera mengadakan
persiapan antara lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart
secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan
dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak.
Bar Chart tersebut harus selalu berada di lokasi tempat pekerjaan untuk diikuti
dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan memberikan
tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera
mengadakanlangkah-langkahuntukpenanggulanganhambatan yang akan terjadi.
PASAL 7
KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN
a. Pengawasan Prosedur Pelaksanaan :
Pemborong atau rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan
menggunakan kecakapan dan perhatian sepenuhnya. Ia harus semata- mata
bertanggung jawab untuk semua alat-alat kontruksi, tatacara teknik urutan dan prosedur
dan untuk mengkoordinasikan semua kegiatan pekerjaan yang berada di dalam Kontrak.
b. Pegawai Pemborong Yang Melaksanakannya:
a. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan
pemborong harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksana ahli, cakap
sesuai dengan bidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung
jawab dan selalu berada di tempat pekerjaan.
b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari
dan mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga
tidak terjadi kesalahan-kesalahan baik kontruksi maupun kualitas bahan-bahan
yang harus dilaksanakan.
c. Perubahan kontruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat
dilaksanakan apabila ada izin tertulis dari pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), menyimpangdarihaltersebutmenjaditanggungjawab pemborong.
PASAL 8
TEMPAT TINGGAL (DOMOSILI)
Untuk memudahkan komunikasi demi untuk memperlancar jalannya pelaksanaan
pekerjaan rekanan pemborong berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas
nomor telepon rumah/Kantor kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Direksi.
PASAL 9
PENJAGA KEAMANAN
Keamanan dan Kesejahteraan :
Selama pelaksanaan pekerjaan rekanan pemborong selama pelaksanaan diwajibkan
mengadakan segalayang diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti
Pertolongan Pertama, Sanitasiair minum dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan juga
diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tatatertip, Kordonansi Pemerintah atau
Pemerintah Daerah Setempat.
Terhadap Wilayah Orang Lain :
Pemborong diharuskan membatasi daerah oprasinya di sekitar lokasi dan harus
mencegah para pekerjanya melanggar wilayah oranglain yang berbeda.
Terhadap Milik Umum
Pemborong harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakaian jalan, bersih
daribahan-bahan bangununan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.Pemborong juga
bertanggung jawab atas gangguan atau pemindahan yang terjadi atas perlengkapan
umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik, dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan pemborong, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan
menjadi tanggung jawab pemborong.
Terhadap Bangunan Yang Ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, pemborong bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada.Utilitas,jalan-jalan,saluran-saluran pembanguanan
dan sebagainya di tapak kerusakan - kerusakan sejenis yang disebabkan karena
kegiatan pemborong dalam arti kata yang luas.Itu semua diperbaiki (pemborong) hingga
dapatditerimapemberitugas
Keamanan Terhadap Pekerjaan :
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapannya,hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi, ia juga harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian
yang dilaksanakan oleh pekerja- pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan
dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa, atau menimba seperti apa
yang dikehendaki atau diintruksikan.
PASAL 10
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
Pelaksana harus membuat laporan harian, mingguan mengenai kemajuan
pekerjaan.Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya mengenai keterangan
PASAL 11
JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUK
Air Minumdan Air UntukPekerjaan:
a. Pemborong supaya menyediakan air minum/air bersih cukup bersih di tempat
pekerjaan untuk parapekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna
menghitung pembayaran) atau air sumur yang bersih/ jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan Pengawas harus diperiksa pada laboratorium.
Kecelakaan :
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan, Pemborong harus
segara mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban dengan biaya
pengobatan dan lain- lain menjadi tanggung jawab pemborong dan segera dan harus
segera menyampaikan kepada Jawatan Pemburuhan dan Pengawas.
Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongn yang selalu
tersedia di dalam setiap saat dan berada di tempat Pengawas Keet/Direksi keet.
PASAL 12
ALAT-ALAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
Selama pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan harus
menyediakan/menyiapkan alat- alat baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil hasil pekerjaan
antara lain : pompa air, beton molen dan sebagainya.
Penentuan titik duga letak bangunan, siku- siku bangunan maupun datar (waterpas)
dan tegak lurusnya bangunan harus di tentukan dengan memakai alat ukur waterpas
instrument.
PASAL 14
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG (Meer en Meinderweek)
Pekerjaan tambahan dan pekerjaan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
peretujuan secara tertulis dari pengawas/Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan
atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar hanya yang disetujui oleh kedua belah
pihak, jika harga satuan pekerjaan baru tidak tercantum di dalam kontrak, maka harga
pekerjaan baru tersebut perlu dilakukan negosiasi harga.
Bila pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis,
adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.
PASAL 15
CARA-CARA DAN SYARAT PELAKSANAAN
Papan Bowplank (Bangunan) dan 0,00 Bangunan
a. Tiap bowplank menggunakan kayu Tahun ukuran 4/6 cm.
b. Bowplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada
tempatnya
c. Bila terjadi ketidak sesuaian dengan batas- batas/letak tanah yang tersedia dengan
apa yang tertulis dalam gambar, maka pelaksana harus segera memberitahukan
secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pengawas untuk
mendapat keputusan.
Pengukuran dan Pematokan
a. Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, pelaksana diwajibkan mencocokkan
ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar kerja dan rencana pekerjaan,
kemudian segera memberitahukan kepada Direksi setiap perbedaan yang terjadi.
b. Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan karena kelalaian
pelaksana dalam memberitahukan perbedaan ukuran seperti tersebut di atas adalah
sepenuhnya tanggung jawab pelaksana.
c. Ukuran-ukuran dan duga untuk pekerjaan ini harus dipasang oleh pelaksana
bersama-sama dengan Direksi dan wakilnya.
d. Pelaksana diwajibkan untuk memelihara dan menjaga patok-patok pengukuran ‘
yang telah dipasang tersebut, dimana kebenarannya dari patok-patok ukuran duga
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana.
PASAL 16
PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN PERTAMA
Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal pengunduran waktu akibat
perpanjangan waktu sesuai dengan adeddum kontraktelah berakhir, pemborong harus
segera menyerahkan hasil pekerjaanya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada
penjabat Pembuat Komitmen secara secara tertulis dengan tembusan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas.
Apabila dalam rencana kerja dan syarat- syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-
pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat “ diselenggarakan oleh pelaksana “ maka hal ini
harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk di
dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh pelaksana dan diterima sebagai “hal“ yang disebutkan.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.
Blitar, 2023
Dibuat Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen