Anda di halaman 1dari 21

KUALI TAS DAYA LI STRI K

Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 1
Bab 16
Penilaian (Penaksiran) Komponen Daya dengan FPEM dan ABT
Chapter 16
Assessment of Power Components by FPEM and ABT



Abstrak-Dalam bab ini komponen-komponen power (daya) yang berbeda diukur / ditaksir dengan
menggunakan metode ekstraksi fitur pola (FPEM/ Feature Pattern Extraction Method) dan teknik
berbasis daerah (ABT/ Area Based Technique). Kondisi untuk daya aktif dan reaktif minimum,
faktor daya dan arah aliran daya dikembangkan. Daya aktif dan reaktif yang disumbangkan oleh
komponen fundamental diukur dengan teknik berbasis daerah (ABT). Kontribusi komponen
harmonik dalam daya aktif dan reaktif dinilai/ ditaksir. Berdasarkan ini, faktor distorsi daya yang
berbeda dihitung. Untuk pengukuran komponen daya tiga phase, dipertimbangkan dengan metode
Clarke dan Park Planes.


16.1 Pendahuluan Introduction
Komponen-komponen daya dinilai/ diperkirakan disini dengan metode ekstraksi fitur pola
(FPEM) dan teknik berbasis daerah (ABT) [1]. Ketidakmampuan FPEM diatasi dengan teknik
berbasis daerah (ABT). Dengan menggunakan FPEM, nilai maksimum atau minimum dari daya
aktif, daya reaktif, sudut faktor daya dan arah aliran daya dalam sistem tenaga bisa dipantau.
Kemudian perbedaan daya yang disumbangkan oleh komponen fundamental serta harmonik diukur
dengan teknik berbasis daerah, di mana dari faktor distorsi daya yang berbeda akan dihitung disini
[2-4].

16.2 Komponen Daya dengan FPEM Power Component by FPEM
Kualitas daya yang baik terdiri dari gelombang tegangan dan arus yang seimbang dan bebas
dari harmonisa. Tegangan dapat dituliskan sebagai berikut :
t V (t) v
R R
sin = (16.1)
) 120 sin(
0
+ = t V (t) v
Y Y
(16.2)
) 240 sin(
0
+ = t V (t) v
B B
(16.3)

Untuk Arus dapat dituliskan sebagai berikut :
+ = t I (t) i
R R
sin (16.4)
) 120 sin(
0
+ + = t I (t) i
Y Y
(16.5)
) 240 sin(
0
+ + = t I (t) i
B B
(16.6)
Untuk sistem yang seimbang :
B Y R
V V V = = dan
B Y R
I I I = =


KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 2
Dari persamaan (16.1) sampai (16.6), maka dapat ditulis sebagai berikut :
|
|
.
|

\
|
+ =
0 1
120
) (
sin sin
R
R
Y Y
V
t v
V (t) v (16.7)
|
|
.
|

\
|
+ =
0 1
120
) (
sin sin
Y
Y
B B
V
t v
V (t) v (16.8)
|
|
.
|

\
|
=
0 1
240
) (
sin sin
B
B
R R
V
t v
V (t) v (16.9)
|
|
.
|

\
|
+ =
0 1
120
) (
sin sin
R
R
Y Y
I
t i
I (t) i (16.10)
|
|
.
|

\
|
+ =
0 1
120
) (
sin sin
Y
Y
B B
I
t i
I (t) i (16.11)
|
|
.
|

\
|
=
0 1
240
) (
sin sin
B
B
R R
I
t i
I (t) i (16.12)

Persamaan (16.7), (16.8), dan (16.9) menunjukkan tiga buah elips pada bidang V-V (voltage
voltage plane) , (16.10), (16.11), dan (16.12) merepresentasikan tiga buah elips pada bidang I- I
(current-current plane). Pada sistem yang tidak seimbang (unbalanced systems) nilai
B Y R
V V V , , dan
B Y R
I I I , , tidak akan sama
B Y R
V V V = = dan
B Y R
I I I = =

Dalam bentuk yang dinormalisasi, tegangan dapat dituliskan :
t
V
t v
(t) v
R
R N
R
sin
) (
= = (16.13)
) 120 sin(
) (
0
+ = = t
V
V
V
t v
(t) v
R
Y
R
Y N
Y
(16.14)
) 240 sin(
) (
0
+ = = t
V
V
V
t v
(t) v
R
B
R
B N
B
(16.15)

Sama halnya dengan tegangan , maka Arus dapat dituliskan dengan :
) sin(
) (
+ = = t
I
t i
(t) i
R
R N
R
(16.16)
) 120 sin(
) (
+ + = = t
I
I
I
t i
(t) i
R
Y
R
Y N
Y
(16.17)
) 240 sin(
) (
+ + = = t
I
I
I
t i
(t) i
R
B
R
B N
B
(16.18)

KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 3
Salah satu pola yang dibentuk oleh sinyal arus dan tegangan ditunjukkan pada Gambar 16.1.
Ketidakseimbangan sistem akan merubah panjang dari sumbu mayor dan minor.

Gambar 16.1 Pola Elips pada bidang V- I (Elliptical pattern in voltage current plane)

Misal diberikan persamaan berikut
t V t v sin ) ( = (16.19)
dan
) sin( ) ( + = t I t i (16.20)
Jika v dan i diplot pada bidang x- y, akan tebentuk sebuah elips, luas daerah yang dilingkupi adalah
E
A =
}
v di
=
}
V sin t di
Maka
di = I cos ) ( + t dt
Sehingga
E
A =
}
t V sin I cos ) ( + t dt
= V I
}
t sin cos ) ( + t dt
= V I
}
t sin ) sin sin cos (cos t t + dt
= V I ( cos
}
t sin t cos dt+
}
t sin sin t sin dt )
= V I {
2
1
cos
}
t 2 sin dt +
2
1
sin
}
) 2 cos 1 ( t dt} (16.21)
(dengan mengambil batas t dari 0 sampai 0.02 ms untuk sistem 50 Hz)
E
A = V I |
.
|

\
|
+ 02 . 0 sin
2
1
0
= 0.01 V I sin
= K Daya Reaktif (16.22)
Dimana K = 0.01 (16.33)

KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 4
Untuk mengukur daya reaktif tiga fasa, diberikan
V
RY
= amplitude tegangan dari Fasa R ke Fasa Y
V
YB
= amplitude tegangan dari fasa Y ke Fasa B
I
L
= arus saluran (line current)
Sehingga, daerah (area) yang merepresentasikan daya akan menjadi :
RY
A =
RY
KV ) 30 sin(
0
+
L
I = 3
L L
I KV ) 30 sin(
0
+ (16.24)
YB
A =
YB
KV ) 30 sin(
0

L
I = 3
L L
I KV ) 30 sin(
0
(16.25)
T
A =
RY
A +
YB
A = 3
L L
I KV ) 30 sin(
0
+ + 3
L L
I KV ) 30 sin(
0
(16.26)

T
A = 3
L L
I KV sin 2
0
30 cos
= 3
L L
I KV sin
= K Daya reaktif 3 fasa (16.27)

Untuk menjabarkan fitur dari pola yang ada, parameter berikut diperkenalkan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 16.1 :
untuk X = X
MIN
, Y = Y
1
(16.28)
untuk X = X
MAX
, Y = Y
2
(16.29)
untuk Y = Y
MIN
, X = X
1
(16.30)
untuk Y = Y
MAX
, X = X
2
(16.31)
untuk X = 0 , |Y| = Y
0
(16.32)
untuk Y = 0 , |X| = X
0
(16.33)
y = Y
1
~ Y
2
(16.34)
x = X
1
~ X
2
(16.35)
Sekarang, dari persamaan (16.19) dan (16.20)
) (t v adalah maksimum ketika sin t = 1 ; contoh ,
0
90 = t
Dari persamaan (16.29)

2
Y = ) (t i
v(t) = maksimum
= ) (t i
t = 90
0

= ) 90 sin(
0
+ I
= cos I
= cos
[jika I = 1] (16.36)
Y = ) (t i adalah maksimum ketika sin ) ( + t = 1 ; contoh =
0
90 t
Dari persamaan (16.31)
2
X = ) (t v
i(t) = maksimum
= ) (t v
t = 90

-

= ) 90 sin(
0
V
= cos V
= cos
[jika V = 1] (16.37)
X
2
= V sin (t) = sin (90
0
- ) (16.38)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 5
Sehingga
2
X =
2
Y = cos (16.39)
) (t v adalah nol ketika sin t = 0 ; contoh
0
0 = t
Dari persamaan (16.32)

0
Y = ) (t i
v(t) = 0

= ) (t i
t = 0

= ) 0 sin(
0
+ I
= sin I
= sin
[jika I = 1] (16.40)

Kasus I Kondisi Daya Reaktif Maksimum (VAR max) dan Daya Aktif Minimum (P min)
Maka dalam bentuk gelombang yang dinormalisasi, kondisinya adalah

0
Y = sin = 1 dan
2
X =
2
Y = 0
[jika I = V = 1] (16.41)

Selama kondisi ini, bentuk elips akan menjadi daerah lingkaran (a circle of area)

E
A = K VI sin 90
0
= K (16.42)


Kasus II - Kondisi Daya Reaktif Minimum (VAR min) dan Daya Aktif Maksimum (P max)
Maka dalam bentuk gelombang yang dinormalisasi, kondisinya adalah

0
Y = sin = 0 dan
2
X =
2
Y = 1
[jika I = V = 1] (16.43)

Selama kondisi ini, bentuk elips akan menjadi daerah garis lurus (a straight line of area)

E
A = K VI sin 90
0
= 0 (16.44)


16.3 Seperangkat Aturan CMS untuk Komponen Daya dengan FPEM
CMS Rule set for Power Components by FPEM
Aturan 1
2
X =
2
Y = cos , sin = (1- X
2
2
) , = cos
-1
X
2
(16.45)

Aturan 2
Perubahan tanda pada (X
2
X
1
) menandakan perubahan arah aliran daya aktif seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 16.1 berikut :
Tabel 16.1 Deteksi arah aliran daya
X
2
X
1
(bidang v- i) Verifikasi
Positif
Negatif
Aliran Daya dari sumber menuju beban
Aliran Daya dari beban menuju sumber

KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 6
Aturan 3
Kondisi Daya Reaktif Maksimum (VAR max) dan Daya Aktif Minimum (P min) dalam
bentuk gelombang yang dinormalisasi, kondisi daya reaktif maksimum dan daya aktif minimum
adalah

0
Y = sin = 1 dan
2
X =
2
Y = 0
[jika I = V = 1] (16.46)

Aturan 4
Dalam bentuk gelombang yang dinormalisasi, kondisi daya reaktif minimum dan daya aktif
maksimum adalah
0
Y = sin = 0 dan
2
X =
2
Y = 1
[jika I = V = 1] (16.47)

Selama kondisi ini, bentuk elips akan menjadi daerah garis lurus (a straight line of area)

E
A = K VI sin 90
0
= 0 (16.48)

16.4 Batasan dari Seperangkat aturan CMS untuk Komponen Daya dengan FPEM
Limitations of CMS Rule Set for Power Components by FPEM
Seperangkat aturan yang dikembangkan dalam bab ini mampu mengukur daya aktif dan
reaktif, dapat mengukur faktor daya. Hal ini dapat menunjukkan apakah daya reaktif atau aktif
maksimum atau minimum telah tercapai. Tapi, keterbatasan utama dari metode ini adalah bahwa set
aturan tidak mampu memberikan informasi dari daya yang dihasilkan oleh komponen harmonik.
Jadi penilaian (penaksiran) kontribusi harmonisa pada daya aktif dan reaktif tidak dimungkinkan
dalam metode ini.

16.5 Penaksiran / Penilaian Komponen Daya dengan Teknik Berbasis Daerah
Power Component Assessment by Area Based Technique
Keterbatasan dapat diatasi di bagian berikut menggunakan pendekatan berbasis wilayah.
Persamaan matematika
[2, 4, 6, 7]
untuk amplitudo dan sudut fase dari bentuk gelombang tegangan dan
arus telah diturunkan dan secara singkat dibahas pada Bab. 8 dan 9. Menggunakan persamaan-
persamaan tersebut, kontribusi bentuk gelombang fundamental dan komponen harmonik untuk
komponen daya yang berbeda telah dinilai (ditaksir) secara terpisah. Daya aktif, daya reaktif dan
daya total disumbangkan oleh fundamental serta komponen-komponen harmonik telah dihitung
[1-4,
7].
Faktor distorsi dalam hal ini daya juga telah diukur untuk fase individual maupun pada Clarke
dan Park plane.
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 7
16.6 Komponen Daya dari Fasa R, Y dan B - Power Components of R, Y and B Phases
Sistem tenaga yang dibuat dengan sistem tiga fasa merupakan gabungan dari ketiga fasanya
dan kontribusi pada tiap fasa terdiri dari (a) komponen fundamental tegangan dan arus (b)
komponen harmonisa tegangan dan arus.
16.6.1 Kontribusi Komponen Fundamental -Contribution of Fundamental Components
Pada analisis berikut ini hanya kontribusi dari fasa R yang akan diperhitungkan. Amplitude
dan sudut fasa dari komponen fundamental tegangan fasa R diperoleh dari persamaan (14.14 ) dan
(14.15) seperti berikut :
1 R
V = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K A K

+ (16.49)
1 R
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K
A K
(16.50)
Amplitude dan sudut fasa dari komponen fundamental arus fasa R diperoleh dari persamaan
(14.18) dan (14.19) seperti berikut :
1 R
I = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K A K

+ (16.51)
1 R
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K
A K
(16.52)

Menggunakan persamaan (16.49) sampai (16.52), daya reaktif dan daya aktif yang dikontribusikan
oleh komponen fundamental dapat dituliskan sebagai berikut :
1 R
Q = ) sin(
2
1
1 1 1 1 R R R R
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K
A K
) (16.53)
1 R
P = ) cos(
2
1
1 1 1 1 R R R R
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iR iREF
R
iREF iR
R
A K
A K
) (16.54)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 8
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen fundamental tegangan dan arus pada fasa
R dapat dituliskan sebagai berikut :
1 R
S =
1 R
P + j
1 R
Q (16.55)
Dengan cara yang sama maka kontribusi daya dari komponen fundamental pada fasa Y dan B
dapat dicari.

16.6.2 Kontibusi Komponen Harmonisa - Contribution of Harmonic Components
Amplitude dan sudut fasa komponen harmonisa ke m
th
dari tegangan pada fasa R
diperoleh dari persamaan (14.22) dan (14.23) seperti berikut :

Rm
V =
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vR vREF
Rm
vREF vR
Rm
A K A K

+
(16.56)
Rm
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vR vREF
R
vREF vR
R
A K
A K
(16.57)
Amplitude dan sudut fasa komponen harmonisa ke n
th
dari arus pada fasa R diperoleh dari
persamaan (14.26) dan (14.27) seperi berikut :

Rn
I = { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K A K

+ (16.58)
Rn
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K
A K
(16.59)

Hanya, harmonisa tegangan dan arus dari urutan yang sama akan memiliki kontribusi untuk
komponen daya. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan harmonisa arus tegangan urutan yang
sama (n = m) . dari persamaaan (16.56) sampai (16.59), daya reaktif dan aktif yang disumbangkan
oleh komponen harmonik dapat dinyatakan sebagai berikut :
Rn
Q = ) sin(
2
1
Rn Rn Rn Rn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vR vREF
Rn
vREF vR
Rn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vR vREF
Rn
vREF vR
Rn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K
A K
) (16.60)


KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 9
Rn
P = ) cos(
2
1
Rn Rn Rn Rn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vR vREF
Rn
vREF vR
Rn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vR vREF
Rn
vREF vR
Rn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iR iREF
Rn
iREF iR
Rn
A K
A K
) (16.61)
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen harmonic tegangan dan arus pada fasa R
dapat ditulis sebagai berikut :
Rn
S =
Rn
P + j
Rn
Q (16.62)
n = 2,3,.
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dan harmonik tegangan dan arus pada
fasa R dapat dituliskan sebagai berikut :
R
S =
R
P + j
R
Q (16.63)
n = 1,2,3,.
Dengan cara yang sama maka kontribusi dari fasa Y dan B dapat dihitung.
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 10
16.7 Komponen Tenaga / Daya dalam Bidang Clarke - Power Components in Clarke Plane
16.7.1 Kontribusi Komponen Fundamental -Contribution of Fundamental Components
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental tegangan sepanjang sumbu dalam
Clarke Plane diperoleh dari persamaan (15.14) dan (15.15) sebagai berikut :

1
V = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+

(16.64)
1
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

(16.65)
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental arus sepanjang sumbu dalam
Clarke Plane diperoleh dari persamaan (15.18) dan (15.19) sebagai berikut :

1
I = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+

(16.66)
1
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

(16.67)


Menggunakan persamaan (16.64) sampai (16.67), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen fundamental sepanjang sumbu dapat dinyatakan sebagai berikut :
1
Q = ) sin(
2
1
1 1 1 1
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

) (16.68)

1
P = ) cos(
2
1
1 1 1 1
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

) (16.69)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 11
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental tegangan sepanjang sumbu dalam
Clarke Plane diperoleh dari persamaan (15.20) dan (15.21) sebagai berikut :

1
V = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+

(16.70)
1
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

(16.71)
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental arus sepanjang sumbu dalam
Clarke Plane diperoleh dari persamaan (15.26) dan (15.27) sebagai berikut :

1
I = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+

(16.72)
1
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

(16.73)

Menggunakan persamaan (16.70) sampai (16.73), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen fundamental sepanjang sumbu dapat dinyatakan sebagai berikut :
1
Q = ) sin(
2
1
1 1 1 1
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

) (16.74)
1
P = ) cos(
2
1
1 1 1 1
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t v vREF
vREF v
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t i iREF
iREF i
A K
A K

) (16.75)
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen fundamental tegangan dan arus dalam
Clarke Plane [1], dapat dituliskan sebagai berikut :
1 C
S = (
1
P +
1
P ) + j(
1
Q +
1
Q ) (16.76)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 12
16.7.2 Kontribusi Komponen Harmonik - Contribution of Harmonic Components
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke m
th
dari tegangan sepanjang sumbu
pada ClarkePlane diperoleh dari persamaan (15.28) dan (15.29) seperti berikut :

m
V

= { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t v vREF
m
vREF v
m
A K A K

+

(16.77)
m
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
m
vREF v
m
A K
A K

(16.78)
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke n
th
dari arus sepanjang sumbu pada
ClarkePlane diperoleh dari persamaan (15.32) dan (15.33) seperti berikut :

n
I

= { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t i iREF
n
iREF i
n
A K A K

+

(16.79)
n
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

(16.80)

Menggunakan persamaan (16.77) sampai (16.80), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen harmonik sepanjang sumbu dapat dinyatakan sebagai berikut :
n
Q

= ) sin(
2
1
n n n n
I V


=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t v vREF
n
vREF v
n
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t i iREF
n
iREF i
n
A K A K

+


sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
n
vREF v
n
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

) (16.81)

n
P
.
= ) cos(
2
1
n n n n
I V


=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t v vREF vREF v
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
n
vREF v
n
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

) (16.82)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 13
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke m
th
dari tegangan sepanjang sumbu
pada ClarkePlane diperoleh dari persamaan (15.38) dan (15.39) seperti berikut :

m
V

= { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t v vREF
m
vREF v
m
A K A K

+

(16.83)
m
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
m
vREF v
m
A K
A K

(16.84)

Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke n
th
dari arus sepanjang sumbu pada
ClarkePlane diperoleh dari persamaan (15.42) dan (15.43) seperti berikut :

n
I

= { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t i iREF
n
iREF i
n
A K A K

+

(16.85)
n
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

(16.86)


Menggunakan persamaan (16.83) sampai (16.86), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen harmonik sepanjang sumbu dapat dinyatakan sebagai berikut :
n
Q

= ) sin(
2
1
n n n n
I V


=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t v vREF
n
vREF v
n
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t i iREF
n
iREF i
n
A K A K

+


sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
n
vREF v
n
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

) (16.87)

n
P
.
= ) cos(
2
1
n n n n
I V


=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t v vREF
n
vREF v
n
A K A K

+


{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t i iREF iREF i
A K A K

+


cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t v vREF
n
vREF v
n
A K
A K

-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t i iREF
n
iREF i
n
A K
A K

) (16.88)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 14
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen harmonik tegangan dan arus dalam Clarke
Plane [1], dapat dituliskan sebagai berikut :

n C
S
.
=

{(
n
P

+
n
P

) + j(
n
Q

+
n
Q

)} (16.89)
n = 2,3,.
Daya total yang dikontribusikan tegangan dan arus dalam Clarke Plane [1], dapat dituliskan
sebagai berikut :

. C
S =

{(
n
P

+
n
P

) + j(
n
Q

+
n
Q

)} (16.90)
n =1,2,3,.
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 15
16.8 Komponen Daya dalam Bidang Park - Power Components in Park Plane

16.8.1 Kontribusi Komponen Fundamental -Contribution of Fundamental Components
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental tegangan sepanjang sumbu-d dalam
Park Plane diperoleh dari persamaan (15.59) dan (15.60) sebagai berikut :

1 d
V = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K A K

+ (16.91)
1 d
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K
A K
(16.92)
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental arus sepanjang sumbu-d dalam Park
Plane diperoleh dari persamaan (15.63) dan (15.64) sebagai berikut :

1 d
I = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t id iREF
d
iREF id
d
A K A K

+ (16.93)
1 d
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t id iREF
d
iREF id
d
A K
A K
(16.94)

Menggunakan persamaan (16.91) sampai (16.94), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen fundamental sepanjang sumbu-d dapat dinyatakan sebagai berikut :
1 d
Q = ) sin(
2
1
1 1 1 1 d d d d
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t id iREF
d
iREF id
d
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t id iREF
d
iREF id
d
A K
A K
) (16.95)

1 d
P = ) cos(
2
1
1 1 1 1 d d d d
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t id iREF
d
iREF id
d
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vd vREF
d
vREF vd
d
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t id iREF
d
iREF id
d
A K
A K
) (16.96)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 16
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental tegangan sepanjang sumbu - q dalam
Park Plane diperoleh dari persamaan (15.65) dan (15.66) sebagai berikut :
1 q
V = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K A K

+ (16.97)
1 q
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K
A K
(16.98)
Amplitudo dan sudut fasa dari komponen fundamental arus sepanjang sumbu-q dalam Park
Plane diperoleh dari persamaan (15.71) dan (15.72) sebagai berikut :

1 q
I = { } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iq iREF
q
iREF iq
q
A K A K

+ (16.99)
1 q
=
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iq iREF
q
iREF id
q
A K
A K
(16.100)

Menggunakan persamaan (16.97) sampai (16.100), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan oleh
komponen fundamental sepanjang sumbu - q dapat dinyatakan sebagai berikut :
1 q
Q = ) sin(
2
1
1 1 1 1 q q q q
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iq iREF
q
iREF iq
q
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iq iREF
q
iREF iq
q
A K
A K
) (16.101)

1 q
P = ) cos(
2
1
1 1 1 1 q q q q
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
1 2
2
) (
1 1
t iq iREF
q
iREF iq
q
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t vq vREF
q
vREF vq
q
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
1 2
) (
1 1 1
tan
t iq iREF
q
iREF iq
q
A K
A K
) (16.102)
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen fundamental tegangan dan arus dalam Park
Plane, dapat dituliskan sebagai berikut :
1 P
S = (
1 d
P +
1 q
P ) + j(
1 d
Q +
1 q
Q ) (16.103)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 17
16.8.2 Kontribusi Komponen Harmonik dalam Bidang Park - Contribution of Harmonic
Components in Park Plane
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke m
th
dari tegangan sepanjang sumbu-d
pada Park Plane diperoleh dari persamaan (15.75) dan (15.76) seperti berikut :

dm
V = { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vd vREF
dm
vREF vd
dm
A K A K

+ (16.104)
dm
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vd vREF
dm
vREF vd
dm
A K
A K
(16.105)
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke n
th
dari arus sepanjang sumbu d pada
Park Plane diperoleh dari persamaan (15.79) dan (15.80) seperti berikut :

dn
I = { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K A K

+ (16.106)
dn
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K
A K
(16.107)

Menggunakan persamaan (16.104) sampai (16.107), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan
oleh komponen harmonik sepanjang sumbu d dapat dinyatakan sebagai berikut :
dn
Q = ) sin(
2
1
dn dn dn dn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vd vREF
dn
vREF vd
dn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vd vREF
dn
vREF vd
dn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K
A K
) (16.108)

n d
P
.
= ) cos(
2
1
dn dn dn dn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vd vREF
dn
vREF vd
dn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vd vREF
dn
vREF vd
dn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t id iREF
dn
iREF id
dn
A K
A K
) (16.109)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 18
Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke m
th
dari tegangan sepanjang sumbu q
pada Park Plane diperoleh dari persamaan (15.83) dan (15.84) seperti berikut :

qm
V = { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vq vREF
qm
vREF vq
qm
A K A K

+ (16.110)
qm
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vq vREF
qm
vREF vq
qm
A K
A K
(16.111)

Amplitudo dan sudut fasa komponen harmonisa orde ke n
th
dari arus sepanjang sumbu q pada
Park Plane diperoleh dari persamaan (15.87) dan (15.88) seperti berikut :

qn
I = { } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K A K

+ (16.112)
qn
=
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K
A K
(16.113)


Menggunakan persamaan (16.110) sampai (16.113), daya reaktif dan aktif yang dikontribusikan
oleh komponen harmonik sepanjang sumbu-q dapat dinyatakan sebagai berikut :
qn
Q = ) sin(
2
1
qn qn qn qn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vq vREF
qn
vREF vq
qn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K A K

+
sin (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vq vREF
qn
vREF vq
qn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K
A K
) (16.114)

n q
P
.
= ) cos(
2
1
qn qn qn qn
I V
=
2
1
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t vq vREF
qn
vREF vq
qn
A K A K

+
{ } { }
2
) . (
2
2
) (
1
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K A K

+
cos (
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t vq vREF
qn
vREF vq
qn
A K
A K
-
|
|
.
|

\
|

) . (
2
) (
1 1
tan
t iq iREF
qn
iREF iq
qn
A K
A K
) (16.115)
KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 19
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen harmonik tegangan dan arus dalam Park
Plane [4], dapat dituliskan sebagai berikut :
n P
S
.
=

{(
dn
P +
qn
P ) + j(
dn
Q +
qn
Q )} (16.116)
n = 2,3,.
Daya total yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dan harmonik dari tegangan
dan arus dalam Park Plane [4], dapat dituliskan sebagai berikut :
. P
S =

{(
dn
P +
qn
P ) + j(
dn
Q +
qn
Q )} (16.117)
n =1,2,3,.

16.9 Perhitungan CMS untuk Faktor Distorsi Daya - CMS Equations for Power Distortion
Factors

16.9.1 Faktor Distorsi Daya Aktif di Fasa - R - Active Power Distortion Factor in Phase R

Faktor distorsi daya aktif pada fasa R diberikan dengan persamaan berikut :

R
PDF =
1 1 1
,....... 3 , 2
cos
2
1
) cos(
2
1
R R R
n
Rn Rn Rn
I V
I V

=
=
1
,......... 3 , 2
P
P
n
Rn
=
(16.118)

16.9.2 Faktor Distorsi Daya Reaktif di Fasa R - Reactive Power Distortion Factor in Phase R

Faktor distorsi daya reaktif pada fasa R diberikan dengan persamaan berikut :
R
QDF =
1 1 1
,....... 3 , 2
sin
2
1
) sin(
2
1
R R R
n
Rn Rn Rn
I V
I V

=
=
1
,......... 3 , 2
Q
Q
n
Rn
=
(16.119)

16.9.3 Faktor Distorsi Daya Semu di Fasa R - Apparent Power Distortion Factor in Phase R

Faktor distorsi daya semu pada fasa R diberikan dengan persamaan berikut :

R
ADF =
1 1
,....... 3 , 2
R R
n
Rn Rn
I V
I V

=
(16.120)
Sama halnya untuk fasa Y dan B, faktor distorsi daya dapat dihitung dengan cara diatas.

KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 20
16.9.4 Faktor Distorsi Daya Aktif dalam Clarke Plane - Active Power Distortion Factor in
Clarke Plane
Faktor Distorsi Daya Aktif (PDF) misal rasio daya aktif yang dikontribusi oleh komponen
harmonic dengan daya aktif yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dapat dituliskan
sebagai berikut :
C
PDF =
1
P
P
H
=
1
,......... 3 , 2
P
P
n
n
=
=
1 1
,..... 3 , 2 ,..... 3 , 2


P P
P P
n n
n n
+
+

= =
(16.121)

16.9.5 Faktor Distorsi Daya Reaktif dalam Clarke Plane - Reactive Power Distortion Factor
in Clarke Plane
Faktor Distorsi Daya Reaktif (QDF) misal rasio daya reaktif yang dikontribusi oleh
komponen harmonic dengan daya reaktif yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dapat
dituliskan sebagai berikut :
C
QDF =
1
Q
Q
H
=
1
,......... 3 , 2
Q
Q
n
n
=
=
1 1
,..... 3 , 2 ,..... 3 , 2


Q Q
Q Q
n n
n n
+
+

= =
(16.122)

16.9.6 Faktor Distorsi Daya Aktif dalam Park Plane - Active Power Distortion Factor in
Park Plane
Faktor Distorsi Daya Aktif , misal rasio daya aktif yang dikontribusi oleh komponen
harmonic dengan daya aktif yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dapat dituliskan
sebagai berikut :
P
PDF =
1
P
P
H
=
1
,......... 3 , 2
P
P
n
n
=
=
1 1
,..... 3 , 2 ,..... 3 , 2
q d
n n
qn dn
P P
P P
+
+

= =
(16.123)

16.9.7 Faktor Distorsi Daya Reaktif dalam Park Plane - Reactive Power Distortion Factor in
Park Plane
Faktor Distorsi Daya Reaktif, misal rasio daya reaktif yang dikontribusi oleh komponen
harmonic dengan daya reaktif yang dikontribusikan oleh komponen fundamental dapat dituliskan
sebagai berikut :
P
QDF =
1
Q
Q
H
=
1
,......... 3 , 2
Q
Q
n
n
=
=
1 1
,..... 3 , 2 ,..... 3 , 2
q d
n n
qn dn
Q Q
Q Q
+
+

= =
(16.124)




KUALI TAS DAYA LI STRI K
Rezon Ar if B L2 F0 0 8 0 8 2 21
16.10 Diskusi
Set aturan yang dikembangkan di bagian pertama bab ini mampu mengukur daya aktif dan
reaktif. Aturan ini dapat mengukur faktor daya dan juga menunjukkan daya reaktif atau aktif
maksimum atau minimum. Tapi, keterbatasan utama dari metode ini adalah bahwa set aturan tidak
mampu memberikan informasi dari kekuasaan disumbangkan oleh komponen harmonik. Ini telah
diatasi dengan menerapkan pendekatan yang berbasis kawasan dalam penentuan / penaksiran
(assessment) komponen daya. Untuk tiga fasa telah digunakan analisis Clarke Planes dan Park
Planes. Dalam simulasi komputer, komponen fundamental serta komponen harmonik telah ditaksir
(dinilai) komponen daya yang berbeda, yaitu, daya aktif, reaktif dan nyata telah dihitung. Faktor
distorsi yang berbeda sehubungan dengan daya yang berbeda juga telah dinilai (ditaksir).

Referensi
[1] Chattopadhyay, S.,Mitra,M., Sengupta, S.:Area based approach for three phase power quality
assessment in Clarke plane. J. Electrical Syst. 4(3), (2008)
[2] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Area based mathematical model for
harmonicdistortion. POWERCON 2008, International Conference on power system organized
by IEEE in New Delhi, on 1215 October 2008
[3] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Harmonic analysis in a three-phase system using
park transformation technique. Modeling-A,AMSE Int. J.Model. Simul. 80(3), France (2007)
[4] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Single cycle mathematical model for harmonic
power. Proceedings of MS07-India: International Conference on Modeling and Simulation,
Kolkata, 35 December 2007
[5] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Advanced graphics application to determine
reactive power and direction of power ow. Proceedings of PEITSICON-2005: International
Conference on IT and Power System by IEE (Calcutta section), January 2005
[6] Chattopadhyay, S.,Mitra,M., Sengupta, S.: Computerized assessment of electric power quality.
Proceedings of 12th State ScienceCongress organized byDST and Government of WestBengal,
Kolkata, FebruaryMarch 2005
[7] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Area based approach for harmonic analysis.
Proceedings of 14th State Science Congress organized by DST and Govt. of West Bengal,
Kolkata, FebruaryMarch 2007
[8] Chattopadhyay, S., Mitra, M., Sengupta, S.: Harmonic power in Clarke plane. IE(I). J. Electr.
Eng. 91, 2328 (2010)

Anda mungkin juga menyukai