Anda di halaman 1dari 8

Nama : Widya Kartika Mulyawati

NIM : K1521063

Kelas : PTB 1A

FLUIDA
Pengertian Fluida
Fluida dapat disebut juga sebagai zat alir atau juga disebut zat yang dapat
mengalir. Fluida merupakan zat yang dapat berubah bentuk secara terus –
menerus jika terkena tegangan geser meskipun tegangan geser itu kecil.
Tegangan geser adalah gaya geser dibagi dengan luas permukaan tempat adanya
gaya geser tersebut. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung
permukaan.
Jenis fluida ada dua, yaitu dalam bentuk wujud cair dan gas.
 Cair
a. Molekul-molekul terikat secara longgar namun tetap berdekatan
b. Tekanan yang terjadi karena ada gayya gravitasi bumi yang bekerja
padanya
c. Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang
 Gas
a. Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
b. Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum disebabkan
tumbukan molekul gas pada dinding
c. Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang
Sifat – Sifat Fluida
Fluida memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Massa dan Bobot
- Rapatan Massa Fluida
Rapatan massa fluida adalah massa fluida per satuan volume fluida.
Simbolnya adalah ρ dan satuannya kg/m3. Nilai ρ berubah terhadap
perubahan tekanan atau temperatur.
 Khususnya pada fluida gas → fluida mampat (compressible
fluid).
 Nilai ρ fluida cair tidak banyak berubah terhadap perubahan
tekanan atau temperatur → fluida tak-mampat (incompressible
fluid).

Rapat massa air dan gas

 ρ air ≈ 103 ρ gas pada tekanan 1 atm


 ρ air = 1000 kg/m3 pada 4°C dan hanya meningkat 1% pada
kenaikan tekanan 220 kali Pada temperatur 20°C:
 ρ hidrogen = 0.0838 kg/m3
 ρ air = 998 kg/m3
 ρ merkuri = 13580 kg/m3
Fluida paling ringan adalah hidrogen, sedangkan fluida paling berat
adalah merkuri.
- Berat Volume
Berat volume fluida adalah bobot fluida per satuan volume fluida.
Simbol γ dan satuan N/m3.
 Berat volume air pada 20°C: γair = 998 × 9.81 N/m 3 = 9.79
kN/m3
 Mekanika tanah
 Berat volume (berat isi) adalah bobot tanah per satuan
volume tanah.
 Berat jenis adalah bobot tanah kering per satuan volume
bagian padat tanah (tidaktermasuk volume rongga).
 Volume tanah terdiri dari volume bagian padat (Vs =

Vsolid) dan volume rongga (Vv = Vvoid).

- Berat Jenis
Berat jenis adalah rasio antara rapat massa fluida dan rapat massa
fluida acuan (air untuk fluida cair dan udara untuk fluida gas) pada
temperatur tertentu. Simbol, SG atau Gs atau BJ dan tidak bersatuan.
2. Kompresibilitas Fluida
o Mencerminkan perilaku fluida terhadap perubahan tekanan
o Fluida yang mudah mampat, volume dan rapat massa mudah berubah,
terhadap perubahan tekanan dinamai fluida mampat (compressible fluid),
misal udara
o Fluida yang volumenya tidak atau sulit berubah terhadap perubahan
tekanan disebut fluida tak-mampat (incompressible fluid).
o Parameter yang dipakai untuk mendeskripsikan kompresibilitas fluida
adalah bulk modulus (modulus elastisitas), Ev.
3. Tekanan
Dalam hal ini, ada tekanan absolut dan ada juga tekanan alat ukur (gauge
pressure). Yang disebut terakhir tidak lain adalah tekanan absolut dikurangi
tekanan atmosfir (1 atm). Tekanan fluida biasanya diukur dengan manometer
(cairan) atau barometer (gas).
4. Viskositas (Kekentalan)
Viskositas menunjukkan resistensi satu lapisan untuk meluncur (sliding)
diatas lapisan lainnya. Viskositas dikaitkan dengan ada tidaknya geseran
(shear). Dengan demikian, viskositas berhubungan langsung dengan
besarnya friksi dan tegangan geser yang terjadi pada partikel-partikel fluida.
Dalam hal ini, fluida bisa dibedakan menjadi viscous fluid dan inviscid fluid
(kadangkala disebut juga nonviscous fluid atau frictionless fluid).
5. Tegangan Permukaan
adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada permukaan fluida (cair).
Definisi lainnya adalah: intensitas daya tarik-menarik molekular per satuan
panjang pada suatu garis manapun dari permukaan fluida. Dimensi dari
tegangan permukaan adalah gaya per panjang. Contoh bagaimana efek dari
tegangan permukaan adalah, jika sebuah pisau silet diletakkan secara
perlahan diatas air maka pisau silet tersebut tidak akan tenggelam akibat
adanya tegangan permukaan air.
6. Temperatur
Temperatur (suhu), panas spesifik (specific heat), konduktivitas termal, dan
koefisien ekspansi termal: Panas spesifik adalah jumlah energi panas yang
diperlukan untuk menaikkan satu satuan massa sebesar satu derajat. Konduktivitas
termal menunjukkan kemampuan fluida untuk menghantarkan
(mengkonduksikan) panas. Sedangkan koefisien ekspansi termal menghubungkan
antara temperatur dan densitas pada tekanan konstan.

Fluida Statis
1. Massa jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda dan
didefinisikan sebagai berat suatu benda dibagi dengan dengan
volumenya. Semakin besar massa jenisnya, maka benda tersebut
memiliki kerapatan yang besar.
m
ρ= V
Dimana:
ρ : massa jenis suatu benda (kg/m3)
m : massa benda (kg)
V : volume benda (m^3)
Secara kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui
apakah benda dapat mengapung di permukaan air. Benda/objek yang
memiliki massa jenis lebih kecil akan selalu berada di atas massa jenis
yang lebih besar. Contohnya, minyak akan selalu mengapung diatas
permukaan air karena massa jenis minyak lebih kecil dari massa jenis air.
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik
kedalaman berapapun tidak dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan
air, ataupun bentuk bejana air, akan berdasarkan luasan objek yang
menerimanya atau kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan ke
segala arah dan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan pada luasan
yang diukur atau dapat dihitung berdasarkan kedalamaan objeknya
dengan persamaan.

Ph = ρ g h
dimana:
ρ : berat jenis air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3)
g : adalah besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di
permukaan bumi sebesar g=9,8 m/s2)
h : titik kedalaman yang diukur dari permukaan air
3. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada
fluida dalam ruang yang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala
arah. Formula hukum Pascal dalam sistem tertutup dapat disimpulkan
dengan:

Pmasuk = Pkeluar
P1 = P 2
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi
besar luasan penampangnya, maka persamaan diatas dapat ditulis
kembali sebagai berikut:
F1 F2
A1
= A2

Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak baik berupa zat cair maupun
gas. Contohnya adalah ketika menekan air yang mengalir di ujung selang agar
aliran airnya lebih cepat dan jangkauannya lebih jauh.

Ciri-Ciri Umum Fluida Dinamis

 Fluida dianggap tidak kompetibel

 Fluida dianggap bergerak tanpa gesekan, walaupun ada gerakan materi


(tidak mempunyai kekentalan)
 Aliran fluida adalah aliran stasioner yaitu kecepatan dan arah gerak partikel
fluida yang melalui suatu titik tertentu selalu tetap
 Tak bergantung waktu (tunak), artinya kecepatannya konstan pada titik
tertentu, dan membentuk
 Aliran leminer (berlapis)

Besaran-Besaran dalam Fluida Dinamis

1. Debit Aliran
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:
∆V Av ∆ t
Q= ∆t = ∆t = Av
Dimana:
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
V
Q= t

Dimana:
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
2. Hukum Kontinuitas
Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir di
setiap titik sepanjang aliran selang adalah sama atau konstan.

Hukum Kontinuitas dapat dituliskan menjadi:

A1v1 = A2v2 = A3v3 = … = konstan


3. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman, yaitu
Daniel Bernoulli. Dari penemuan ini, Bernoulli berhasil menerbitkan
sebuah buku berjudul Hydrodynamica pada tahun 1738.
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum
kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan
bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus.
Hukum ini ternyata bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis aliran
fluida asalkan memenuhi syarat berikut ini.
 Fluidanya tidak dapat dimampatkan (incompressible).
 Fluidanya tidak memiliki viskositas.
 Aliran fluidanya tetap (steady).
 Aliran fluidanya berjenis laminar (tetap dan tidak membentuk
pusaran).
 Tidak ada hilang energi akibat gesekan antara fluida dan dinding
serta turbulen.
 Tidak ada transfer energi kalor.

Dalam hal ini berlaku Hukum Bernoulli yang menyatakan bahwa


jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per satuan volum ( ½rv2), dan
energi potensial per satuan volum (rgh) memiliki nilai yang sama pada
setiap titik sepanjang suatu garis arus.

Keterangan:

P1 = tekanan di pipa 1 (N/m2);

P2 = tekanan di pipa 2 (N/m2);

ρ1 = massa jenis pipa 1 (kg/m3);

ρ2 = massa jenis pipa 2 (kg/m3);

v1 = kecepatan fluida di pipa 1 (m/s);

v2 = kecepatan fluida di pipa 2 (m/s);

h1 = ketinggian penampang pipa 1 dari titik acuan (m);

h2 = ketinggian penampang pipa 2 dari titik acuan (m);

g = percepatan gravitasi (m/s2).


Hubungan Fluida Statis dan Fluida Dinamis
 Pertama ialah fluida statis dimana objek flida adalah sesuatu yang diam.
 Kedua adalah fluida dinamis yang merupakan fluida bergerak alias objek
fluidanya bergerak ke suatu arah dan tujuan.

Perbedaan Fluida Statis dan Fluida Dinamis


Secara sederhana perbedaannya adalah, jika fluida statis berada pada fase
tidak bergerak, sedangkan fluida dinamis berada pada fase bergerak.

Anda mungkin juga menyukai