Anda di halaman 1dari 12

TUGAS GENETIKA

Oleh :

Yulianda
1614441010
Pendidikan Biologi ICP

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
1. Dengan pemahaman peluang jenis kelamin manusia yang telah dijelaskan diatas cobalah
mencari kemungkinan-kemungkinan variasi jenis kelamin dan persentasenya, jika suatu
keluarga yang menginginkan 5 anak perempuan. Diskusikanlah bersama teman kelompok
anda.
Jawab:
Penyelesaian: (a+b)n, n=5
(a+b)5= a5 + 5a4b + 10a3b2 + 10a2b3 + 5ab2 + b5
Ket:
a= anak laki-laki
b= anak perempuan, sehingga peluang untuk mendapatkan 5 anak perempuan,
yaitu, b5= (1/2)5= 1/32= 3,125%.
2. Berapa jumlah kromosom kelamin pada sel-sel hidung anda? Apa jenisnya?
Jawab : Jumlah kromosom kelamin saya adalah satu pasang, dan jenisnya XX.
3. Berapa jumlah kromosom autosom pada gamet anda? Apa jenis gamet anda?
Jawab: Jumlah kromosom autosom pada gamet saya ada 22 pasang, di mana jenis gamet
saya yaitu gamet betina (ovum).
4. Simulasi. Setiap anggota kelompok membuat model kromosom yang mewakili nomor
kromosom bagian masing-masing dari bahan yang ada di sekitar dengan memanfaatkan
bahan-bahan bekas misal tali rapiah atau pipet. Model dibuat berdasarkan perbandingan
ukuran kromosom yang sebenarnya yang telah disesuaikan melalui gambar yang mudah
ditemukan di internet.
Seperti contoh berikut.

Tempelkan pada kertas selembar, berilah judul dengan nomor kromosomnya dan berikan
keterangan.
Jawab:
5. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Mendel I? Jelaskan !
Jawab:
Hukum Mendel I atau hukum segregasi adalah pemisahan alel-alel dari suatu gen yang
berpasangan. Hukum mendel I menggunakan persilangan monohybrid yaitu persilangan
antara 2 jenis individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda.
6. Jelaskan perbedaan antara Hukum Mendel I dan Hukum Mendel
II! Jawab:
- Hukum mendel pertama disebut hukum segregasi sedangkan hukum mendel kedua
disebut hukum asortasi.
- Hukum mendel pertama menyatakan bahwa selama meiosis dua dari setiap pasangan
alel yang dimiliki individu menjaid gamet yang berbeda sedangkan hukum mendel
kedua menyatakan bahwa semua kombinasi alel yang akan diwariskan kepada
keturunannya dengan probabilitas yang sama.
- Hukum mendel I menjelaskan semua perilaku semua kromosom sedangkan hukum
mendel II menjelaskan perilaku kromosom non homolog.
7. Mengapa gametogenesis menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid? Jelaskan!
Jawab:
Karena gametogenesis mengalami meiosis atau pembelahan reduksi. Dalam proses
pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom. Pembelahan
meiosis meliputi pembelahan meiosis I dan II. Meiosis I akan menghasilkan 2 sel yang
haploid dan Meiosis II menghasilkan 4 sel yang haploid.
8. Mengapa antara orang-orang bersaudara, tak satupun yang persis serupa?
Jawab:
Karena disebabkan oleh adanya kombinasi gen dari induk atau orang tua, baik itu
paternal maupun maternal yang menyusun kromosom itu sendiri. Kombinasi antara
kromosom paternal dan kromosom maternal yang terjadi setelah pembagian kromosom
homolog pada gamet memungkinkan dihasilkannya 2 23 = 8.388.608 macam gamet (sel
telur) . Demikian pula pada sel diploid spermatogonium akan menghasilkan 223 =
8.388.608 macam sel haploid (sperma). Dengan demikian banyaknya macam jenis
keturunannya yang dapat terjadi dari hasil fertilisasi adalah 2 8.388.608. Hal ini bukan saja
menjelaskan penyebab di antara orang bersaudara tak satupun yang sama, tetapi juga
menyebabkan terjadinya variasi genetik pada suatu populasi.
9. Seorang gadis ingin mengurungkan niatnya untuk bertunangan dengan seorang pria
kharismatik. Gadis tersebut begitu khawatir setelah mengetahui ayah sang pria memiliki
kelebihan satu jari kelingking di kedua tangannya. Gadis tersebut tidak ingin
keturunannya kelak memiliki kelainan seperti itu. Bagaimana caranya membuat sang
gadis mengerti, bahwa kekhawatirannya tidak berdasar?
Jawab :
Si gadis tersebut tidak perlu khawatir karena yang memiliki jari kelingking (polidaktil)
hanya ayah dari pria sedangkan pria tersebut tidak. Hal ini berarti pria tersebut memiliki
genotip homozigot resesif atau tidak menderita polidaktil sehingga keturunannya dengan
gadis tersebut tidak akan menderita polidaktil.
10. Tuti amat terkejut dan kebingungan setelah melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.
Bayinya berkulit putih cenderung pink, hingga rambutnyapun berwarna putih
kekuningan jauh berbeda dengan warna kulitnya sendiri dan suaminya yang hitam
legam. Tuti jadi khawatir suaminya akan meragukan kesetiaannya. Dapatkah anda
membantu Tuti terhindar dari ancaman keretakan rumah tangga melalui argumen ilmiah?
Jawab :
Tuti tidak perlu merasa khawatir karena anak yang dilahirkan bergenotip homozigot
resesif aa (albino) karena persilangan kedua orang tuanya yang bergenotip
heterozigot (Aa) sehingga ada peluang 25% keturunannya menderita albino (berkulit
putih karena tidak memiliki pigmen melanin).
11. Seorang anak bernama Adi sedang bermain riang bersama sekumpulan anak-anak
lainnya. Sekilas tidak tampak adanya perbedaan, tetapi setelah diperhatikan seksama
tampak ada ciri lain yang dimiliki Adi. Kedua tangan dan kaki adi cuma berjari dua.
Sebahagian keluarga besar Adi mempunyai ciri yang sama, mereka dijuluki “mappakka”
oleh masyarakat sekitar. Bapak dan ibu Adi tidak mappakka, tetapi paman dan tante
dari keduanya(bapak dan ibu Adi) ada yang mappakka. Sebagai mahasiswa yang
memahami pewarisan sifat, bagaimana penjelasan Anda mengenai ciri khas yang
dimiliki Adi padahal kedua orangtuanya tidak mappakka?
Jawab :
Perkawinan antara laki-laki dan perempuan tidak Mappakka , didapati adanya anak yang
Mappakka . Hal ini dimungkinkan apabila kedua orang tua normal tersebut memiliki
genotype heterozigot (carrier) dan anaknya yang Mappakka menerima sepasang alel
resesif yang berasal dari kedua orang tuanya.
12. Mauti duduk termenung di tengah semilir angin lereng gunung. Keindahan lereng
gunung bukannya menghibur hatinya, tetapi malah makin membuatnya gundah.
Seminggu lagi hari penikahannya dengan sepupunya, Alif. Perjodohan yang telah diatur
keluarga. Mauti mencemaskan masa depan bahtera rumah tangga mereka nantinya.
Keluarga besar mereka yang hidup di lereng gunung Kabupaten Barru mempunyai ciri
khas. Ciri khas ini pulalah yang jadi julukan mereka oleh masyarakat sekitar, “Toballo”.
Ciri ini dimiliki oleh sebagian besar anggota keluarganya, yaitu kulit belang di hampir
sekujur tubuh. Sebahagian belang dapat tertutupi oleh baju, tapi jidat dan betis dapat
mudah terlihat. Mauti tidak ingin keturunannya bersama sepupunya kelak berkulit belang
seperti kelurga besar lainnya seperti ayah dan ibu Mauti, Ayah Alif, dan sebahagian
paman, tante serta sepupu. Sebagai mahasiswa yang memahami pola pewarisan sifat,
uraikan argumen Anda sekaligus mengatasi kegundahan Mauti!
Jawab :
Mauti tidak perlu gundah karena ia dan sepupunya Alif memiliki genotip homozigot
resesif (normal) sehingga keturunannya tidak akan memiliki kulit belang (To Balo)
seperti anggota keluarganya yang lain.
13. Seorang wanita bergolongan darah B berlesung pipi Berambut keriting
mempunyai anak bergolongan darah AB tidak berlesung pipi berambut lurus.
Tunjukkan pola/diagram perkawinan yang terjadi dan tentukan genotip semua
individu beserta genotip dan fenotip sang ayah!
Jawab:
Diketahui:
Ibu = bergolongan darah B, berlesung pipi (L_), dan berambut keriting (K_).
Anak = goldar. AB, tidak berlesung pipi (ll), dan berambut lurus (kk)
Diagram perkawinan:
♀ IBIBLlKk x ♂ IAIALlKk
Gamet : IBLK IALK
IBLk IALk
IBlK IAlK
IBlk IAlk
F1:
♂ IALK IALk IAlK IAlk

IBLK IAIBLLKK IAIBLLKk IAIBLlKK IAIBLlKk
IBLk IAIBLLKk IAIBLLkk IAIBLlKk IAIBLlkk
IBlK IAIBLlKK IAIBLlKk IAIBllKK IAIBllKk
IBlk IAIBLlKk IAIBLlkk IAIBllKk IAIBllkk
Genotip ayah= IAIAL_K_
Fenotip= bergolongan darah A, berlesung pipi, dan berambut keriting.
14. Buat pola perkawinan antara orang brakhidaktili bertelinga menggantung yang
memiliki anak normal bertelinga melekat
Jawab :
Diagram perkawinan:
P: ♀ brakhidaktili bertelinga menggantung x ♂ brakhidaktili bertelinga menggantung
BbTt x BbTt
Gamet : BT BT
Bt Bt
bT bT
bt bt
F1:
♂ BT Bt bT bt

BT BBTT BBTt BbTT BbTt
Bt BBTt BBtt BbTt Bbtt
bT BbTT BbTt bbTT bbTt
bt BbTt Bbtt bbTt bbtt
Anak dengan genotip bbtt adalah anak normal dengan telinga melekat.
15. Apakah yang dimaksud dengan pewarisan bersilang?Jelaskan!
Jawab:
Pewarisan bersilang adalah penurunan sifat secara bersilang, dimana sifat yang
dimiliki oleh ibu atau induk betina akan diturunkan ke anak laki-lakinya (keturunan
jantan). Sedangkan sifat yang dimiliki oleh ayah atau induk jantan akan diturunkan ke
anak perempuan (keturunan betinanya).
16. Berapakah peluang bagi kedua pasang suami-istri yang sama-sama menginginkan
memperoleh anak perempuan?
Jawab :
Kedua pasangan suami istri yang menginginkan anak perempuan memiliki
kemungkinan 50% untuk memperoleh anak perempuan karena hanya ada 2 jenis
kelamin yaitu laki laki dan perempuan sehingga kemungkinannya 50:50.
17. Seorang anak berambut keriting, bertelinga menggantung, dan berlesung pipi
digendong oleh seorang ibu yang juga berambut keriting, bertelinga melekat tapi tidak
berlesung pipi.
a. Dapatkah anda memastikan bahwa hubungan mereka adalah ibu dan anak?
Jelaskan.
b. Jika Ya, dapatkah anda menduga fenotip ayahnya?
JAWABAN:
a. Dapat dipastikan bahwa hubungan keduanya merupakan anak dan ibu, dimana
dapat dilihat bahwa ibu berambut keriting dengan genotip homozigot dominan
ataupun heterozigot resesif K_ (K menunjukkan sifat keriting), apabila
menikah dengan pria bergenotip K_ ataupun kk, sifat keriting tetap akan
muncul. Selanjutnya, pada genotip tt (telinga melekat) dan ll (tidak berlesung
pipi), apabila pria yang dinikahi tadi membawa genotip T_ (telinga
menggantung) dan L_ (berlesung pipi), dapat dipastikan anaknya akan ada
yang bertelinga menggantung dan berlesung pipi.
b. Fenotip ayahnya yaitu bisa berambut lurus ataupun keriting, telinga
menggantung, dan berlesung pipi.
18. Seorang anak perempuan terlalu mengkhawatirkan akan menjadi botak seperti ibunya.
a. Akankah anak perempuan tersebut menjadi botak betulan sesuai
kekhawatirannya?
b. Bagaimana adik laki-lakinya yang justru tidak pernah
mempermasalahkan hal itu (karena ayahnya tidak botak)?
Jawab:
Kebotakan merupakan sifat yang ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, pada
salah lelaki ekspresinya lebih besar daripada wanita. Sehingga:
a. Anak perempuan tersebut tidak akan botak karena ayahnya normal. Hasil
perkawinan antara ayah yang normal dengan ibu botak akan menghasilkan
keturunan perempuan yang 100% normal.
b. Meskipun ayah tidak botak dengan genotip homozigot resesif (bb) peluang
munculnya kebotakan pada anak laki-laki lebih besar. Jika ibunya mengalami
kebotakan maka genotip ibunya homozigot dominan (BB) maka anak tersebut
akan bergenotip Bb sehingga dapat dipastikan bahwa anak lelaki tersebut akan
menjadi botak seperti ibunya.
19. Buat pola perkawinan dan tentukan genotip setiap individu. Perkawinan antara
seorang bisutuli berambut keriting bergolongan darah A dengan seorang bisutuli
berambut keriting bergolongan darah B, memiliki anak tidak bisutuli berambut lurus
bergolongan darah O
JAWABAN:
Pola perkawinan:
P: ♀ gol. darah A, bisutuli, rambut keriting x ♂ gol. darah B, bisutuli, rambut keriting
IAI0DdeeKk x IBI0ddEeKk
Gamet : IADeK IBdEK
IADek IBdEk
IAdeK IBdeK
IAdek IBdek
I0DeK I0dEK
I0Dek I0dEk
I0deK I0deK
I0dek I0dek
F1:
♂ IBdEK IBdEk IBdeK IBdek I0dEK I0dEk I0deK I0dek

IADeK IAIBDd IAIBDd IAIBDd IAIBD IAI0Dd IAI0Dd IAI0Dde IAI0D
EeKK EeKk eeKK deeKk EeKK EeKk eKK deeKk
IADek IAIBDd IAIBDd IAIBDd IAIBD IAI0Dd IAI0Dd IAI0Dde IAI0D
EeKk Eekk eeKk deekk EeKk Eekk eKk deekk
A A B A B A B A B A 0 A 0 A 0
I deK I I ddE I I ddE I I dde I I dd I I ddE I I ddE I I dde IAI0dd
eKK eKk eKK eeKk eKK eKk eKK eeKk
IAdek IAIBddE IAIBddE IAIBdde IAIBdd IAI0ddE IAI0ddE IAI0dde IAI0dd
eKk ekk eKk eekk eKk ekk eKk eekk
I0DeK IBI0Dd IBI0Dd IBI0Dde IBI0D I0I0DdE I0I0DdE I0I0Dde I0I0Dd
EeKK EeKk eKK deeKk eKK eKk eKK eeKk
I0Dek IBI0Dd IBI0Dd IBI0Dde IBI0D I0I0DdE I0I0DdE I0I0Dde I0I0Dd
EeKk Eekk eKk deekk eKk ekk eKk eekk
I0deK IBI0ddE IBI0ddE IBI0dde IBI0dd I0I0ddE I0I0ddE I0I0ddee I0I0dd
eKK eKk eKK eeKk eKK eKk KK eeKk
I0dek IBI0ddE IBI0ddE IBI0dde IBI0dd I0I0ddE I0I0ddE I0I0ddee I0I0dd
eKk ekk eKk eekk eKk ekk Kk eekk

Genotip:
3 IAIBD_E_K_ 3 IAI0D_E_kk 3 IBI0D_E_kk 3 I0I0D_E_kk
3 IAIBD_eeK_ 3 IAI0D_eeK_ 3 IBI0D_eeK_ 3 I0I0D_eeK_
3 IAIBddE_K_ 3 IAI0ddE_K_ 3 IBI0ddE_K_ 3 I0I0ddE_K_
3 IAIBddeeK_ 3 IAI0ddeeK_ 3 IBI0ddeeK_ 3 I0I0ddeeK_
1 IAIBD_E_kk 1 IAI0D_E_kk 1 IBI0D_E_kk 1 I0I0D_E_kk
1 IAIBD_eekk 1 IAI0D_eekk 1 IBI0D_eekk 1 I0I0D_eekk
1 IAIBddE_kk 1 IAI0ddE_kk 1 IBI0ddE_kk 1 I0I0ddE_kk
IAIBddeekk 1 IAI0ddeekk 1 IBI0ddeekk 1 I0I0ddeekk
20. Perkawinan antara orang Brakhidaktili, memiliki enam orang anak. Dapatkah anda
menduga berapa jumlah anak yang juga brakhidaktili sama dengan kedua orang
tuanya?
Jawab :
P: ♀ Brakhidaktili x ♂ Brakhidaktili
Bb x Bb
Gamet: B B
b b
F: BB= letal, Bb= Brakhidaktili
bb= normal
25% BB (letal), 50% Bb (Brakhidaktili), dan 25% bb (normal). Jika mereka
memiliki 6 anak, maka jumlah anak yang akan menderita penyakit tersebut yaitu : 50%
X 6= 3. Jadi 3 anaknya akan mengalami brakidaktili seperti orang tuanya.
21. Buktikan data berikut, apakah menunjukkan sifat yang diwariskan secara kuantitatif?
Tinggi badan 160 cm= 9 orang, 145cm=3 orang,150cm=6 orang,163=10
orang,170=3 orang, 175=1 orang
Jawab:

Tinggi Badan (cm) Frekuensi


145 3
150 6
160 9
163 10
170 3
175 1

frekuensi
12

10

0
145 150 160 163 170 175
Tinggi Badan (cm)
22. Berikut contoh-contoh silsilah keluarga dengan sifat yang sedang ditinjau. Buatlah
analisisnya untuk menentukan pola pewarisannya!
a.

b.

JAWABAN:
a. Perkawinan antara wanita dengan sifat yang ditinjau dengan pria normal pada
generasi pertama menghasilkan keturunan yang semuanya normal pada generasi
kedua, begitupun pada generasi ketiga. Pada silsilah keluarga generasi III,
perkawinan antara individu 2 dan 3 keturunannya ada yang normal dan ada yang
dengan sifat yang ditinjau, berarti keduanya bergenotip heterozigot. Perkawinan
individu 3 dan 4 dengan sifat yang ditinjau (bergenotip resesif homozigot), maka
semua anaknya memiliki sifat yang ditinjau. Hal ini membuktikan bahwa pola
pewarisan pada silsilah keluarga tersebut merupakan resesif autosomal. Selain itu,
sifat yang ditinjau dari generasi I muncul kembali pada periode IV dan V, berarti
telah terjadi pelompatan generasi. Pelompatan generasi juga merupakan ciri dari
pola pewarisan resesif autosomal.
b. Pada generasi I perkawinan antara lelaki normal dengan wanita dengan sifat yang
ditinjau, memiliki beberapa anak perempuan yang salah satunya memiliki sifat
yang ditinjau (generasi ke II individu 5). Selanjutnya, saudara perempuannya yang
normal menikah dengan pria normal pula (Generasi ke II, individu 2 dan 3),
memiliki beberapa anak, dan terlihat pada salah satu anak perempuannya lagi
yang kembali memiliki sifat yang ditinjau (III 5). Sifat yang ditinjau merupakan
sifat dominan, dan pada silsilah keluarga di atas sifat tersebut hanya muncul pada
individu perempuan saja. Dengan analisis tersebut, dapat diketahui bahwa pola
pewarisan pada silsilah keluarga tersebut adalah pola pewarisan sifat yang
ekspresinya dibatasi oleh jenis kelamin.
23. Pada silsilah “b” di atas. Individu yang diarsir menderita. Berapakah peluang
memperoleh anak yang menderita jika individu III5 menikah dengan individu III15?
Jawab :
Pola pewarisan pada silsilah “b” di, yaitu sifat yang ekspresinya dibatasi oleh jenis
kelamin, dimana hanya muncul pada individu perempuan saja, sehingga apabila
individu 5 pada generasi ke 3 (yang menderita) menikah dengan individu 15 generasi
ke III (normal), anak atau keturunan mereka yang laki-laki 50% akan dipastikan
semuanya normal. Sedangkan 50% keturunan atau anak perempuan mereka akan
menderita sama dengan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai