EVALUASI AKHIR

Nama : Rabiatul Adwiyah

Kelas : 9 Cambride

A) PILIHAN GANDA

1. D. 6. B. 11. C. 16. A 21. C. 26. B.

2. B. 7. C. 12. D. 17. B. 22. C. 27. A.
3. B. 8. A. 13. A. 18. A. 23. A. 28. C.
4. A. 9. B. 14. B. 19. C. 24. D. 29. B.
5. A. 10. A. 15. B. 20. A. 25. C. 30. D.

31. C. 36. B. 41. A. 46. D. 51. B. 56. A

32. C. 37. C. 42. C. 47. A. 52. A. 57. D.
33. B. 38. A. 43. B. 48. C. 53 C. 58. A.
34. C. 39. A. 44. D. 49. C. 54. B. 59. C.
35. D 40. B. 45. A. 50. A. 55. D. 60. B.

B) URAIAN
1. Norma tentang kesusilaan adalah aturan perilaku yang mengatur tata cara yang dianggap baik dalam
konteks moral dan etika, termasuk kejujuran, kesopanan, menghormati orang lain.

2. Kepala Negara: Presiden

a. Memegang kekuasaan eksekutif
b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan negara

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

c. Memegang kekuasaan legislatif

d. Mewakili rakyat dalam membuat undang-undang

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

e. Memegang kekuasaan legislatif terkait otonomi daerah

f. Mewakili kepentingan daerah-daerah di tingkat nasional

Tambahan lembaga penting lainnya adalah Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, BPK, dan KPK.

3. 1)Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2)Undang-Undang
3)Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4)Peraturan Pemerintah
 5)Peraturan Presiden
6)Peraturan Daerah
7)Peraturan Perundang-undangan lainnya yang diberlakukan berdasarkan kewenangan tertentu

4. a) Inisiatif Pemerintah: Pemerintah menyusun RUU berdasarkan kebijakan atau program yang
ingin diimplementasikan.

b) Pengajuan RUU ke DPR: RUU yang telah disusun oleh pemerintah kemudian diajukan ke
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas.

c) Pendahuluan Pembahasan: RUU tersebut akan dibahas secara mendalam di tingkat

komisi-komisi DPR terkait sebelum masuk ke tahap pembahasan di tingkat paripurna.

d) Pembahasan di Tingkat Paripurna: RUU akan dibahas dalam rapat paripurna DPR untuk
mendapatkan persetujuan atau penolakan.

e) Persetujuan RUU: Jika RUU disetujui dalam rapat paripurna, maka RUU tersebut akan
dijadikan Undang-Undang setelah mendapatkan persetujuan Presiden.

f) Penetapan dan Pengundangan: Undang-Undang yang telah disetujui kemudian ditetapkan

dan diundangkan untuk diberlakukan sebagai hukum yang berlaku.

5. a) Gotong royong: Melalui kegiatan bersama seperti membersihkan lingkungan sekolah.

b) Kerja keras: Semangat belajar untuk mencapai prestasi yang baik.
c) Toleransi: Bersikap saling menghormati antar siswa dari berbagai latar belakang.

6. 1) Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui keberadaan Tuhan sebagai landasan dan sumber segala
kekuasaan.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghormati martabat serta hak asasi manusia.
3) Persatuan Indonesia: Menegaskan kesatuan bangsa Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan:
Mewujudkan pemerintahan yang berlandaskan demokrasi.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh
lapisan masyarakat.

7. Hukum publik mengatur hubungan antara individu dengan negara atau entitas publik, sementara
hukum privat mengatur hubungan antara individu atau badan hukum swasta satu dengan yang
lain. Hukum publik menyangkut kepentingan umum dan negara, sedangkan hukum privat
menyangkut hubungan antarindividu atau badan hukum swasta.
8. Sikap baik berdasarkan Pancasila mencakup kejujuran, toleransi, gotong royong, dan semangat
kebersamaan, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sikap buruk seperti korupsi, intoleransi, dan
diskriminasi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat merugikan masyarakat.

9. Upaya langsung ( preventif ), yaitu tindakan langsung dan cepat untuk mengatasi masalah pada
saat atau terjadi masalah.
Upaya pencegahan ( preventif ), yaitu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah
atau sebelum terjadinya masalah.
Upaya pengobatan ( kuratif ), upaya penanggulangan akibat masalah yang timbul dengan tujuan
untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi.

10. Perlawanan Senjata dan Perjuangan Diplomasi