Anda di halaman 1dari 72

SALINAN

-
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

da
REPUBLIK INDONESIA

a
RANCANGAN

-p
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

m
NOMOR 12 TAHUN 2024
TENTANG

lu
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

u
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

rik
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

ku
REPUBLIK INDONESIA,
g-
Menimbang : a. bahwa untuk membangun manusia merdeka yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
an

berakhlak mulia, serta berkarakter Pancasila, pendidikan


diarahkan untuk memberdayakan dan membangun
kemandirian peserta didik dengan tetap mengakui hak
nt

dan kewenangan pendidik;


b. bahwa untuk mewujudkan pendidikan sebagaimana
te

dimaksud dalam huruf a, diperlukan kurikulum yang


mampu beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan
4-

dan teknologi, perkembangan global, serta keragaman


sosial dan budaya;
02

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (1) Peraturan


Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
2

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
n-

2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, menteri yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hu

pendidikan berwenang untuk menetapkan kerangka dasar


kurikulum dan struktur kurikulum pada pendidikan anak
usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang
ta

pendidikan menengah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
2-

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan


Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
-1

Teknologi tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia


Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
or

Menengah;

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


m

Indonesia Tahun 1945;


no

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

-
da
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

a
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

-p
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana

m
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan

lu
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

u
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran

rik
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
5. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

ku
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
g-
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
an

dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


2021 Nomor 963);
nt

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
te

DAN TEKNOLOGI TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN
4-

JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.


02

BAB I
KETENTUAN UMUM
2

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
n-

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
hu

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan


pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
ta

2. Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang


Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
2-

yang selanjutnya disebut Kurikulum Merdeka adalah


kurikulum yang memberi fleksibilitas dan berfokus pada
-1

materi esensial untuk mengembangkan kompetensi


peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang
or

berkarakter Pancasila.
3. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
m

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan


tertentu.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

4. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi


sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

-
da
5. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis

a
pendidikan.
6. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk

-p
mencapai tujuan belajar sesuai jadwal dan beban belajar
pada struktur Kurikulum.

m
7. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau

lu
pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka
pengembangan karakter dan kompetensi Peserta Didik.

u
8. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter

rik
dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian
Peserta Didik secara optimal yang dilakukan dengan

ku
bimbingan dan pengawasan Satuan Pendidikan.
9. Capaian Pembelajaran adalah kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai Peserta Didik di akhir setiap fase.
g-
10. Fase adalah tahapan perkembangan belajar Peserta Didik.
11. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
an

informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan


capaian perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik.
12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
nt

pemerintahan di bidang pendidikan.


13. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan
te

urusan pemerintahan di bidang pendidikan.


14. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
4-

penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin


pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
02

kewenangan daerah otonom.

BAB II
2

CAKUPAN KURIKULUM MERDEKA


n-

Bagian Kesatu
Umum
hu

Pasal 2
Kurikulum Merdeka mencakup:
ta

a. kerangka dasar Kurikulum; dan


b. struktur Kurikulum.
2-

Bagian Kedua
-1

Kerangka Dasar Kurikulum


or

Pasal 3
(1) Kerangka dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a merupakan rancangan landasan utama
m

dalam pengembangan struktur Kurikulum.


(2) Kerangka dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada
no

ayat (1) memuat:

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

a. tujuan;
b. prinsip;
c. karakteristik pembelajaran;
d. landasan filosofis;
e. landasan sosiologis; dan

-
da
f. landasan psikopedagogis.

Pasal 4

a
Kerangka dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

-p
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

m
Bagian Ketiga
Struktur Kurikulum

lu
Paragraf 1

u
Umum

rik
Pasal 5
(1) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal

ku
2 huruf b merupakan pengorganisasian atas kompetensi,
muatan pembelajaran, dan beban belajar.
(2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
g-
merupakan kesatuan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang menunjukkan kemampuan Peserta
an

Didik sebagai hasil dari proses pembelajaran.


(3) Muatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan susunan materi atau isi yang disampaikan
nt

pada proses pembelajaran, mencakup sikap,


keterampilan, dan pengetahuan yang diharapkan dikuasai
te

oleh Peserta Didik sesuai dengan kebutuhan belajar.


(4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4-

merupakan alokasi waktu pembelajaran untuk mencapai


kompetensi Peserta Didik.
02

Pasal 6
Struktur Kurikulum terdiri atas:
2

a. struktur Kurikulum pendidikan anak usia dini atau


bentuk lain yang sederajat;
n-

b. struktur Kurikulum sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah,


atau bentuk lain yang sederajat;
hu

c. struktur Kurikulum sekolah menengah pertama,


madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat;
d. struktur Kurikulum sekolah menengah atas, madrasah
ta

aliyah, atau bentuk lain yang sederajat;


e. struktur Kurikulum sekolah menengah kejuruan atau
2-

madrasah aliyah kejuruan;


f. struktur Kurikulum taman kanak-kanak luar biasa;
-1

g. struktur Kurikulum sekolah dasar luar biasa;


h. struktur Kurikulum sekolah menengah pertama luar
or

biasa;
i. struktur Kurikulum sekolah menengah atas luar biasa;
dan
m

j. struktur Kurikulum Satuan Pendidikan penyelenggara


pendidikan kesetaraan.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

Pasal 7
(1) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 memuat:
a. Intrakurikuler; dan
b. Kokurikuler.

-
da
(2) Selain Intrakurikuler dan Kokurikuler sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), struktur Kurikulum dapat
memuat Ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik

a
Satuan Pendidikan.

-p
Paragraf 2
Intrakurikuler

m
Pasal 8

lu
Intrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf a memuat:

u
a. kompetensi;

rik
b. muatan pembelajaran; dan
c. beban belajar.

ku
Pasal 9
(1) Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a
dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran.
g-
(2) Capaian Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
an

a. Capaian Pembelajaran pada Fase fondasi pada


pendidikan anak usia dini;
b. Capaian Pembelajaran pada Fase A untuk kelas I
nt

sampai dengan kelas II pada sekolah dasar, madrasah


ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk lain yang
te

sederajat;
c. Capaian Pembelajaran pada Fase B untuk kelas III
4-

sampai dengan kelas IV pada sekolah dasar,


madrasah ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk
02

lain yang sederajat;


d. Capaian Pembelajaran pada Fase C untuk kelas V
sampai dengan kelas VI pada sekolah dasar,
2

madrasah ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk


lain yang sederajat;
n-

e. Capaian Pembelajaran pada Fase D untuk kelas VII


sampai dengan kelas IX pada sekolah menengah
hu

pertama, madrasah tsanawiyah, program paket B,


atau bentuk lain yang sederajat;
f. Capaian Pembelajaran pada Fase E untuk kelas X
ta

pada sekolah menengah atas, sekolah menengah


kejuruan, madrasah aliyah, madrasah aliyah
2-

kejuruan, program paket C, atau bentuk lain yang


sederajat; dan
-1

g. Capaian Pembelajaran pada Fase F untuk:


1. kelas XI sampai dengan kelas XII pada sekolah
or

menengah atas, madrasah aliyah, program paket


C, atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah
menengah kejuruan atau madrasah aliyah
m

kejuruan program 3 (tiga) tahun; dan


no

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

2. kelas XI sampai dengan kelas XIII pada sekolah


menengah kejuruan atau madrasah aliyah
kejuruan program 4 (empat) Tahun.
(3) Capaian Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) disusun untuk mencapai kompetensi Peserta Didik.

-
da
Pasal 10
Capaian Pembelajaran bagi Peserta Didik berkebutuhan

a
khusus disusun dengan ketentuan:
a. Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan hambatan

-p
intelektual menggunakan Capaian Pembelajaran
pendidikan khusus yang mengacu pada perkembangan

m
Peserta Didik dan usia mental disertai dengan penyediaan
akomodasi yang layak; dan

lu
b. Peserta Didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan Capaian Pembelajaran

u
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 disertai dengan

rik
penyediaan akomodasi yang layak.

Pasal 11

ku
(1) Capaian Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 dan Capaian Pembelajaran pendidikan khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a ditetapkan
g-
oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang melaksanakan
tugas di bidang Kurikulum.
an

(2) Capaian Pembelajaran untuk mata Pelajaran kekhasan


keagamaan berdasarkan penetapan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
nt

agama.
te

Pasal 12
Muatan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
4-

dirumuskan secara terintegrasi dengan kompetensi yang ingin


dibangun.
02

Pasal 13
Muatan pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
2

pendidikan menengah dirumuskan dalam bentuk mata


pelajaran.
n-

Pasal 14
hu

Mata pelajaran mengenai keahlian pada sekolah menengah


kejuruan atau madrasah aliyah kejuruan mengacu pada
program keahlian dan konsentrasi keahlian dalam spektrum
ta

keahlian yang ditetapkan oleh Menteri.


2-

Pasal 15
Beban belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c
-1

dirumuskan dalam bentuk alokasi waktu dalam 1 (satu) tahun


pelajaran.
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

Paragraf 3
Kokurikuler

Pasal 16
(1) Kokurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)

-
da
huruf b memuat:
a. kompetensi;
b. muatan pembelajaran; dan

a
c. beban belajar.
(2) Kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

-p
dilaksanakan paling sedikit dalam bentuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila.

m
(3) Kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikecualikan pada pendidikan kesetaraan.

lu
(4) Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan paling sedikit

u
melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil

rik
pelajar Pancasila.
(5) Projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan pembelajaran

ku
kolaboratif lintas disiplin ilmu dalam mengamati,
mengeksplorasi, dan/atau merumuskan solusi terhadap
isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi Peserta
g-
Didik.
(6) Projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagaimana
an

dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan


memperhatikan ketersediaan sumber daya Satuan
Pendidikan dan Peserta Didik.
nt

(7) Projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dikembangkan oleh Satuan
te

Pendidikan mengacu pada panduan yang ditetapkan oleh


pejabat pimpinan tinggi madya yang melaksanakan tugas
4-

di bidang Kurikulum.
02

Pasal 17
(1) Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) huruf a pada projek penguatan profil pelajar Pancasila
2

dirumuskan dalam bentuk ciri Peserta Didik yang:


a. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
n-

dan berakhlak mulia;


b. bergotong royong;
hu

c. bernalar kritis;
d. berkebinekaan global;
e. mandiri; dan
ta

f. kreatif.
(2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
2-

ditetapkan oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang


melaksanakan tugas di bidang Kurikulum.
-1

Pasal 18
or

(1) Muatan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 16 ayat (1) huruf b pada projek penguatan profil
pelajar Pancasila memuat tema projek penguatan profil
m

pelajar Pancasila.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

(2) Tema projek penguatan profil pelajar Pancasila


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi rujukan
bagi Satuan Pendidikan untuk merumuskan topik projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang relevan dengan
konteks sosial budaya dan karakteristik Peserta Didik.

-
da
(3) Tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
pejabat pimpinan tinggi madya yang melaksanakan tugas

a
di bidang Kurikulum.

-p
Pasal 19
Beban belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)

m
huruf c pada projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirumuskan dalam bentuk alokasi waktu dalam 1 (satu) tahun

lu
pelajaran.

u
Pasal 20

rik
Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
sampai dengan Pasal 19 tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ku
ini.

Paragraf 4
g-
Ekstrakurikuler
an

Pasal 21
(1) Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (2) memuat:
nt

a. kompetensi;
b. muatan pembelajaran; dan
te

c. beban belajar.
(2) Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4-

ditujukan untuk mengembangkan minat dan bakat


Peserta Didik.
02

(3) Satuan Pendidikan dapat mengembangkan


Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) Pengembangan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud
2

pada ayat (3) mengacu pada:


a. komponen;
n-

b. jenis dan format kegiatan;


c. prinsip pengembangan;
hu

d. mekanisme;
e. evaluasi;
f. daya dukung; dan
ta

g. pihak yang terlibat.


(5) Pengembangan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud
2-

pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran III yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
-1

Menteri ini.
or

Pasal 22
(1) Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah jalur formal menyelenggarakan
m

layanan Ekstrakurikuler.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

(2) Satuan Pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan


Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan
dapat menyelenggarakan layanan Ekstrakurikuler.

Pasal 23

-
da
Ekstrakurikuler dilaksanakan dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya Satuan Pendidikan dan Peserta
Didik.

a
Pasal 24

-p
Keikutsertaan Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler bersifat
sukarela.

m
BAB III

lu
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

u
Bagian Kesatu

rik
Tanggung Jawab

Pasal 25

ku
Dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pejabat
pimpinan tinggi madya sesuai tugas dan fungsinya
bertanggung jawab untuk:
g-
a. menyediakan panduan implementasi Kurikulum Merdeka;
b. menyediakan buku teks utama;
an

c. menyediakan perangkat ajar selain buku teks utama yang


dapat langsung digunakan, dimodifikasi, atau dijadikan
referensi;
nt

d. menyediakan sumber belajar dan pelatihan untuk


Pendidik dan tenaga kependidikan;
te

e. melakukan advokasi dan pendampingan implementasi


Kurikulum Merdeka; dan
4-

f. melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.


02

Pasal 26
Dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka,
Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk:
2

a. menyusun dan menetapkan muatan lokal;


b. memfasilitasi pengembangan perangkat ajar muatan lokal;
n-

c. menetapkan kualifikasi akademik dan kompetensi


Pendidik muatan lokal;
hu

d. melaksanakan fasilitasi dan pendampingan implementasi


Kurikulum Merdeka ke Satuan Pendidikan;
e. memfasilitasi Pendidik dan kepala Satuan Pendidikan
ta

dalam mempelajari dan mengimplementasikan Kurikulum


Merdeka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan
2-

f. memfasilitasi Pendidik dan kepala Satuan Pendidikan


dalam mengaktifkan komunitas belajar pada Satuan
-1

Pendidikan dan antarsatuan pendidikan.


or

Pasal 27
Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Satuan
Pendidikan bertanggung jawab untuk:
m

a. mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan


Pendidikan berdasarkan kerangka dasar Kurikulum dan
no

struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Kementerian;

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

b. menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai


dengan kondisi Peserta Didik berkebutuhan khusus bagi
sekolah yang menyelenggarakan layanan program
kebutuhan khusus;
c. melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi

-
da
Kurikulum Satuan Pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran; dan
d. berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar pada Satuan

a
Pendidikan dan/atau antar Satuan Pendidikan.

-p
Pasal 28
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan

m
keagamaan dilaksanakan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan

lu
ketentuan peraturan perundang-undangan.

u
Bagian Kedua

rik
Kurikulum Satuan Pendidikan

Pasal 29

ku
(1) Satuan Pendidikan mengembangkan Kurikulum Satuan
Pendidikan paling sedikit memuat:
a. karakteristik Satuan Pendidikan;
g-
b. visi, misi, dan tujuan Satuan Pendidikan;
c. pengorganisasian pembelajaran; dan
an

d. perencanaan pembelajaran.
(2) Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
nt

prinsip diversifikasi sesuai dengan Satuan Pendidikan,


potensi daerah, dan Peserta Didik.
te

(3) Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
4-

Satuan Pendidikan atau kelompok Satuan Pendidikan.


(4) Pengembangan kurikulum Satuan Pendidikan
02

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melibatkan komite


sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor kementerian yang
2

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama


kabupaten/ kota.
n-

(5) Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat melibatkan
hu

masyarakat.
(6) Panduan pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
ditetapkan oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang
ta

melaksanakan tugas di bidang Kurikulum.


2-

Pasal 30
Kurikulum Satuan Pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan
-1

Pendidikan.
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

-
da
a. Satuan Pendidikan pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan
menengah yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka

a
dapat melaksanakan Kurikulum 2013 sampai dengan
tahun ajaran 2025/2026 dan memulai penerapan

-p
Kurikulum Merdeka paling lambat tahun ajaran
2026/2027; dan

m
b. Satuan Pendidikan pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan

lu
menengah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar yang
belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dapat

u
melaksanakan Kurikulum 2013 sampai dengan tahun

rik
ajaran 2026/2027 dan memulai penerapan Kurikulum
Merdeka paling lambat tahun ajaran 2027/2028.

ku
Pasal 32
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Satuan Pendidikan yang menggunakan struktur
g-
Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a,
huruf f, dan huruf j dapat menerapkan Kurikulum
an

Merdeka secara bertahap atau secara serentak;


b. Satuan Pendidikan yang menggunakan struktur
Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b,
nt

huruf c, huruf g, dan huruf h dapat menerapkan


Kurikulum Merdeka secara bertahap mulai dari kelas I,
te

kelas IV, dan kelas VII atau secara serentak pada seluruh
kelas; dan
4-

c. Satuan Pendidikan yang menggunakan struktur


Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d,
02

huruf e, dan huruf i yang belum melaksanakan Kurikulum


Merdeka menerapkan Kurikulum Merdeka secara
bertahap mulai dari kelas X.
2

Pasal 33
n-

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:


a. mata pelajaran Bahasa Inggris pada sekolah dasar,
hu

madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat


menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat
diselenggarakan berdasarkan kesiapan Satuan
ta

Pendidikan sampai dengan tahun ajaran 2026/2027 dan


beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran
2-

2027/2028;
b. Kementerian bertanggung jawab untuk mendukung
-1

proses transisi melalui penyediaan pelatihan guru yang


akan mengajar Bahasa Inggris pada sekolah dasar,
or

madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat


dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris
sebagaimana dimaksud dalam huruf a; dan
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -

c. Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mendukung


proses transisi melalui penyediaan guru Bahasa Inggris
pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk
lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran
Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

-
da
BAB V
KETENTUAN PENUTUP

a
Pasal 34

-p
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 40

m
Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (Berita

lu
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 686);
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57

u
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/

rik
Madrasah Ibtidaiyah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 953);
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58

ku
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 954) sebagaimana telah
g-
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan
an

atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Berita Negara
nt

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1690);


d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
te

Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah (Berita Negara Republik Indonesia
4-

Tahun 2014 Nomor 955) sebagaimana telah diubah


dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
02

Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
2

Atas/Madrasah Aliyah (Berita Negara Republik Indonesia


Tahun 2018 Nomor 1691);
n-

e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60


Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
hu

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 956);
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61
ta

Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
2-

Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014


Nomor 957);
-1

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62


Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
or

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 958);
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63


Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 959);

-
da
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

a
Nomor 960);
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68

-p
Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan

m
Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

lu
Nomor 960) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun

u
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

rik
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

ku
Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1905);
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
g-
103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
an

Indonesia Tahun 2014 Nomor 1506);


l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
nt

Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan


Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
te

Nomor 1508);
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
4-

146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan


Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
02

2014 Nomor 1679);


n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
157 Tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus
2

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor


1690);
n-

o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit
hu

Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan


Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1691);
ta

p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum (Berita
2-

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1692);


-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -

q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24


Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 971) sebagaimana telah

-
da
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

a
Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada

-p
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1692); dan

m
r. ketentuan mengenai kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler,
dan Ekstrakurikuler dalam Peraturan Menteri Pendidikan

lu
dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari
Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

u
Nomor 829),

rik
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 35

ku
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
g-
an
nt
te
4-
2 02
n-
hu
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

-
da
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Maret 2024

a
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

-p
REPUBLIK INDONESIA,

m
ttd.

lu
NADIEM ANWAR MAKARIM

u
Diundangkan di Jakarta

rik
pada tanggal 26 Maret 2024

DIREKTUR JENDERAL

ku
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
g-
ttd.
an

ASEP N. MULYANA
nt

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2024 NOMOR 172


te
4-

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
02

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

ttd.
2

Ineke Indraswati
n-

NIP 197809262000122001
hu
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

-
da
NOMOR 12 TAHUN 2024
TENTANG
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

a
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH

-p
A. Tujuan

m
Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran
yang bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan

lu
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia serta
menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta Didik sebagai

u
pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

rik
B. Prinsip
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip:

ku
1. pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual,
moral, sosial, dan emosional Peserta Didik, baik dengan pengalokasian
waktu khusus maupun secara terintegrasi dengan proses
g-
pembelajaran;
2. fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan
an

kompetensi Peserta Didik, karakteristik Satuan Pendidikan, dan


konteks lingkungan sosial budaya setempat; dan
3. berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang
nt

paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter


Peserta Didik agar Pendidik memiliki waktu yang memadai untuk
te

melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.


4-

C. Karakteristik Pembelajaran
Kurikulum Merdeka dirancang dengan karakteristik pembelajaran:
02

1. memanfaatkan Penilaian atau asesmen pada awal, proses, dan akhir


pembelajaran untuk memahami kebutuhan belajar dan
perkembangan proses belajar yang telah ditempuh Peserta Didik;
2

2. menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi Peserta


Didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran;
n-

3. memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar Peserta Didik


dibandingkan cakupan dan ketuntasan muatan Kurikulum yang
hu

diberikan; dan
4. mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar Peserta Didik yang
dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain.
ta

D. Landasan Filosofis
2-

Kurikulum Merdeka berlandaskan pada cita-cita kemerdekaan dan falsafah


Pancasila yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
-1

mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang berdasar


pada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
or

Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara
m

lebih operasional pandangan filosofi pendidikan dalam rangka


pengembangan Kurikulum Merdeka didasarkan pada kerangka pemikiran
no

Ki Hajar Dewantara, terutama terkait membangun manusia merdeka, yaitu

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

manusia yang secara lahir atau batin tidak bergantung kepada orang lain,
akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pembelajaran diarahkan
untuk memerdekakan, membangun kemandirian, dan kedaulatan Peserta
Didik, namun dengan tetap mengakui otoritas Pendidik. Pendidikan
dimaksudkan agar Peserta Didik kelak sebagai manusia dan anggota

-
da
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya. Berdasarkan pertimbangan di atas, berikut poin landasan
filosofis Kurikulum Merdeka:

a
1. pendidikan nasional Indonesia mendorong tercapainya kemajuan
dengan berpegang dan mempertimbangkan konteks Indonesia,

-p
terutama akar budaya Indonesia.
2. pendidikan nasional Indonesia diarahkan untuk membentuk manusia

m
Indonesia yang holistik, yang dapat mengoptimalkan potensi diri
dengan baik, untuk tujuan yang lebih luas dan besar.

lu
3. pendidikan nasional Indonesia responsif terhadap perubahan sosial,
ekonomi, politik, dan budaya.

u
4. keseimbangan antara penguasaan kompetensi dan karakter Peserta

rik
Didik.
5. keleluasaan Satuan Pendidikan dalam menyusun Kurikulum dan
mengimplementasikannya.

ku
6. pembelajaran perlu melayani keberagaman dan menyesuaikan dengan
tingkat perkembangan Peserta Didik.
7. pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar
g-
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang
an

cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,


minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
8. Pendidik memiliki otoritas dalam mendidik Peserta Didik dan
nt

mengimplementasikan Kurikulum dalam pembelajaran.


te

E. Landasan Sosiologis
Kurikulum Merdeka diharapkan memberikan dasar pengetahuan,
4-

kecakapan, dan etika untuk merespons realitas revolusi industri 4.0 dan
masyarakat 5.0. Adapun kecakapan yang dimaksudkan adalah kecakapan
02

yang relevan di abad 21. Era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 juga
membutuhkan lingkungan belajar yang saling terhubung yang
menginspirasi imajinasi, memicu kreativitas, dan memotivasi Peserta Didik.
2

Konteks nasional Indonesia dicirikan dengan keragaman sosial, budaya,


agama, etnis, ras, dan daerah, yang merupakan kekayaan yang potensial
n-

namun juga dapat mengalami berbagai isu. Kurikulum sebagai upaya


merespons dan berkontribusi memecahkan masalah sosial melalui
hu

pendidikan. Muatan Kurikulum terkait karakter, nilai-nilai, etos kerja,


berpikir ilmiah, dan akal sehat, perlu ditekankan. Kurikulum juga
menekankan pentingnya desain fleksibilitas dalam penerapan
ta

pembelajaran, agar Peserta Didik mempelajari hal yang relevan terjadi di


lingkungan sekitarnya, dengan tetap mempromosikan perdamaian untuk
2-

isu suku, agama, ras, dan antargolongan, kesetaraan gender, dan isu
kontekstual lainnya.
-1

Kurikulum Merdeka merancang penyiapan Peserta Didik sebagai warga


dunia. Kurikulum tidak terlepas dari dinamika dan isu-isu global. Peserta
or

Didik diasah sensitivitas sosialnya atas masalah yang terjadi di berbagai


belahan dunia lain, termotivasi untuk belajar beragam budaya yang
berbeda-beda, dan terdorong untuk berkontribusi bagi kehidupan dunia
m

yang lebih baik. Kurikulum juga menekankan pembelajaran yang ekologis,


interkultural, dan interdisiplin untuk transformasi sosial yang lebih adil
no

dan masa depan yang berkelanjutan.

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

F. Landasan Psikopedagogis
Landasan psikopedagogis merupakan landasan yang memberikan dasar
Kurikulum terkait proses manusia belajar dan berkembang. Penggabungan
teori psikologi perkembangan dan pedagogi dimaksudkan untuk
memastikan bahwa pengalaman belajar disesuaikan dengan kebutuhan

-
da
dan kapasitas Peserta Didik. Peserta Didik ditempatkan sebagai pelaku
aktif pembelajaran, dengan memperhatikan tingkat perkembangan dan hal-
hal yang dapat mendukung kemajuan belajar Peserta Didik. Teori yang

a
melandasi psikopedagogi Kurikulum Merdeka yaitu: (1) teori
perkembangan, (2) teori pembelajaran, (3) teori kompetensi emosional/

-p
kejiwaan, dan (4) teori motivasi.

m
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

lu
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

u
rik
ttd.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum ku
g-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
an

ttd.

Ineke Indraswati
nt

NIP 197809262000122001
te
4-
2 02
n-
hu
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

-
da
NOMOR 12 TAHUN 2024
TENTANG
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

a
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG

-p
PENDIDIKAN MENENGAH

m
STRUKTUR KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini atau Bentuk Lain yang

lu
Sederajat
Struktur Kurikulum pada pendidikan anak usia dini meliputi Struktur

u
Kurikulum pada taman kanak-kanak, raudhatul athfal, kelompok bermain,

rik
taman penitipan anak, atau bentuk lain yang sederajat. Struktur
Kurikulum pada pendidikan anak usia dini atau bentuk lain yang sederajat
terdiri atas:

ku
1. Intrakurikuler
Intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan
g-
fondasi sebagaimana tertuang dalam Capaian Pembelajaran Fase
fondasi. Capaian Pembelajaran Fase fondasi terdiri atas elemen:
a. nilai agama dan budi pekerti;
an

b. jati diri; dan


c. dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan
nt

seni.

Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas


te

bermain yang memberikan ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat


untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak.
4-

Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan


kebutuhan belajar anak, yakni proses pembelajaran yang melibatkan
02

dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.


Kegiatan dapat menggunakan sumber belajar yang nyata dan ada di
lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara
2

nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi, buku bacaan


n-

anak, atau bentuk lainnya.


hu

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu
ta

pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk


pendidikan anak usia dini atau bentuk lain yang sederajat. Projek
2-

penguatan profil pelajar Pancasila dimaksudkan untuk menguatkan


perwujudan 6 (enam) dimensi profil pelajar Pancasila pada Fase
fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam 1 (satu) tahun
-1

ajaran dilaksanakan 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) projek dengan


tema berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
or

menggunakan alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia


dini (taman kanak-kanak, raudhatul athfal, kelompok bermain, taman
m

penitipan anak, atau bentuk lain yang sederajat).


no

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

3. Alokasi Waktu Pembelajaran


Alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini atau bentuk
lain yang sederajat untuk anak usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam)
tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi
waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini atau bentuk lain

-
da
yang sederajat untuk anak usia 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) tahun
paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.

a
B. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, atau Bentuk Lain
yang Sederajat

-p
Struktur Kurikulum sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain

m
yang sederajat sebagai berikut.

lu
Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar,
madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas I

u
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

rik
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Total JP
Intrakurikuler Projek Per Tahun
Per Tahun Penguatan

ku
Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun
g-
Pendidikan Agama Islam dan
108 36 144
Budi Pekertia)
an

Pendidikan Agama Kristen


108 36 144
dan Budi Pekertia)
nt

Pendidikan Agama Katolik


108 36 144
dan Budi Pekertia)
te

Pendidikan Agama Buddha


108 36 144
dan Budi Pekertia)
4-

Pendidikan Agama Hindu dan


108 36 144
Budi Pekertia)
02

Pendidikan Agama
108 36 144
Khonghucu dan Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasila 144 36 180
2

Bahasa Indonesia 216 72 288


n-

Matematika 144 36 180


Pendidikan Jasmani Olahraga
hu

108 36 144
dan Kesehatan
Seni dan Budayab)
ta

1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
3. Seni Teater
2-

4. Seni Tari
Total JP Mata Pelajaran Wajib 828 252 1080
-1

Muatan Lokalc) 72 - 72
or

Total JP Mata Pelajaran Wajib


900 252 1152
+ Muatan Lokal
m

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni


musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per

-
da
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah

a
ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas II

-p
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP

m
Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar

lu
Pancasila Per
Tahun

u
Pendidikan Agama Islam dan
108 36 144

rik
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Kristen
108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekertia)
108
ku 36 144
g-
Pendidikan Agama Buddha
108 36 144
dan Budi Pekertia)
an

Pendidikan Agama Hindu dan


108 36 144
Budi Pekertia)
nt

Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 36 144
Pekertia)
te

Pendidikan Pancasila 144 36 180


4-

Bahasa Indonesia 252 72 324


Matematika 180 36 216
02

Pendidikan Jasmani
108 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budayab)
2

1. Seni Musik
n-

2. Seni Rupa 108 36 144


3. Seni Teater
4. Seni Tari
hu

Total JP Mata Pelajaran Wajib 900 252 1152


Muatan Lokalc) 72 - 72
ta

Total JP Mata Pelajaran Wajib


972 252 1224
+ Muatan Lokal
2-

Keterangan:
-1

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
or

musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
m

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
no

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

Tabel 3. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah


ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas III-V
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP

-
Intrakurikuler Penguatan Profil Per Tahun

da
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun

a
Pendidikan Agama Islam dan
108 36 144
Budi Pekertia)

-p
Pendidikan Agama Kristen
108 36 144
dan Budi Pekertia)

m
Pendidikan Agama Katolik
108 36 144
dan Budi Pekertia)

lu
Pendidikan Agama Buddha
108 36 144
dan Budi Pekertia)

u
Pendidikan Agama Hindu

rik
108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama

ku
Khonghucu dan Budi 108 36 144
Pekertia)
Pendidikan Pancasila 144 36 180
g-
Bahasa Indonesia 216 36 252
Matematika 180 36 216
an

Ilmu Pengetahuan Alam dan 180 36 216


Sosial
nt

Pendidikan Jasmani 108 36 144


Olahraga dan Kesehatan
te

Seni dan Budayab)


1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
4-

3. Seni Teater
4. Seni Tari
02

Bahasa Inggris 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran
1.116 252 1.368
2

Wajib
n-

Muatan Lokalc) 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran
1.188 252 1.440
Wajib + Muatan Lokal
hu

Keterangan:
ta

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
2-

musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
-1

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
-8-

Tabel 4. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah


ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas VI
(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP

-
Intrakurikuler Penguatan Profil Per

da
Per Tahun Pelajar Pancasila Tahun
Per Tahun

a
Pendidikan Agama Islam 96 32 128

-p
dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Kristen 96 32 128

m
dan Budi Pekertia)

lu
Pendidikan Agama Katolik 96 32 128
dan Budi Pekertia)

u
Pendidikan Agama Buddha 96 32 128

rik
dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu 96 32 128

ku
dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama 96 32 128


g-
Khonghucu dan Budi
Pekertia)
an

Pendidikan Pancasila 128 32 160

Bahasa Indonesia 192 32 224


nt

Matematika 160 32 192


te

Ilmu Pengetahuan Alam 160 32 192


dan Sosial
4-

Pendidikan Jasmani 96 32 128


Olahraga dan Kesehatan
02

Seni dan Budayab) 96 32 128


1. Seni Musik
2

2. Seni Rupa
n-

3. Seni Teater
4. Seni Tari
hu

Bahasa Inggris 64 - 64

Total JP Mata Pelajaran 992 224 1216


ta

Wajib

Muatan Lokalc) 64 - 64
2-

Total JP Mata Pelajaran 1056 224 1280


-1

Wajib + Muatan Lokal


or

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
m

musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
no

tari).

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP


per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum sekolah dasar,


madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat secara umum.

-
da
1. Muatan pembelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai layanan

a
pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan sesuai dengan

-p
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bimbingan dan
Konseling.

m
3. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal berupa:

lu
a. seni budaya;
b. prakarya;

u
c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

rik
d. bahasa; dan/atau
e. teknologi.
4. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:

ku
a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
b. pengintegrasian ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila; dan/atau
g-
c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.
5. Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat
an

diberikan percepatan pemenuhan beban belajar, dan/atau


pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran terkait Kurikulum
Merdeka sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk
nt

rombongan belajar.
6. Kurikulum di Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di
te

sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat


menambahkan mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus sesuai
4-

dengan kondisi Peserta Didik.


02

C. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah,


atau Bentuk Lain yang Sederajat
2

Struktur Kurikulum sekolah menengah pertama, madrasah tsanawiyah,


atau bentuk lain yang sederajat sebagai berikut.
n-

Tabel 5. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah pertama,


hu

madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas VII-VIII


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit)
ta

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Profil Per Tahun
2-

Per Tahun Pelajar Pancasila


Per Tahun
-1

Pendidikan Agama Islam dan


72 36 108
Budi Pekertia)
or

Pendidikan Agama Kristen


72 36 108
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Katolik
m

72 36 108
dan Budi Pekertia)
no

Pendidikan Agama Buddha


72 36 108
dan Budi Pekertia)

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Profil Per Tahun
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun

-
Pendidikan Agama Hindu dan
72 36 108

da
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
72 36 108
Khonghucu dan Budi Pekertia)

a
Pendidikan Pancasila 72 36 108

-p
Bahasa Indonesia 180 36 216
Matematika 144 36 180

m
Ilmu Pengetahuan Alam 144 36 180

lu
Ilmu Pengetahuan Sosial 108 36 144

u
Bahasa Inggris 108 36 144
Pendidikan Jasmani Olahraga

rik
72 36 108
dan Kesehatan
Informatika 72 36 108

ku
Seni, Budaya, dan Prakaryab)
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
g-
3. Seni Teater
4. Seni Tari 72 36 108
an

5. Prakarya Budi Daya


6. Prakarya Kerajinan
7. Prakarya Rekayasa
nt

8. Prakarya Pengolahan
Total JP Mata Pelajaran Wajib 1044 360 1404
te

Muatan Lokalc) 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran Wajib
4-

1116 360 1476


+ Muatan Lokal
02

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
2

prakarya (seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, dan/atau
n-

prakarya). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (seni
musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya).
hu

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun.
ta

Tabel 6. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah pertama,


madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat Kelas IX
2-

(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 40 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
-1

Intrakurikuler Penguatan Profil Per Tahun


Per Tahun Pelajar Pancasila
or

Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan
64 32 96
m

Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Kristen
64 32 96
no

dan Budi Pekertia)

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Profil Per Tahun
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun

-
Pendidikan Agama Katolik
64 32 96

da
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Buddha
64 32 96
dan Budi Pekertia)

a
Pendidikan Agama Hindu dan
64 32 96

-p
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
64 32 96

m
Khonghucu dan Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasila 64 32 96

lu
Bahasa Indonesia 160 32 192

u
Matematika 128 32 160
Ilmu Pengetahuan Alam 128 32 160

rik
Ilmu Pengetahuan Sosial 96 32 128
Bahasa Inggris 96 32 128

ku
Pendidikan Jasmani Olahraga
64 32 96
dan Kesehatan
g-
Informatika 64 32 96
Seni, Budaya, dan Prakaryab)
an

1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
nt

4. Seni Tari 64 32 96
5. Prakarya Budi Daya
te

6. Prakarya Kerajinan
7. Prakarya Rekayasa
8. Prakarya Pengolahan
4-

Total JP Mata Pelajaran Wajib 928 320 1248


02

Muatan Lokal(c) 64 - 64
Total JP Mata Pelajaran Wajib
992 320 1312
+ Muatan Lokal
2
n-

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
hu

prakarya (seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, dan/atau
prakarya). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (seni
ta

musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya).


c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP
per tahun.
2-

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum sekolah menengah


-1

pertama/madrasah tsanawiyah/bentuk lain yang sederajat secara umum.


1. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan
or

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai layanan
m

pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


2. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bimbingan dan
no

Konseling.

jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -

3. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan


keunikan lokal berupa:
a. seni budaya;
b. prakarya;
c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

-
da
d. bahasa; dan/atau
e. teknologi.
4. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:

a
a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
b. pengintegrasian ke dalam tema projek penguatan profil pelajar

-p
Pancasila; dan/atau
c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.

m
5. Kurikulum di Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di
sekolah menengah pertama, madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain

lu
yang sederajat menambahkan mata pelajaran Program Kebutuhan
Khusus sesuai dengan kondisi Peserta Didik.

u
6. Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat

rik
diberikan percepatan pemenuhan beban belajar, dan/atau
pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran terkait Kurikulum
Merdeka sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk

ku
rombongan belajar.
7. Kelas khusus atau Satuan Pendidikan khusus olahraga atau seni
dapat menggunakan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar
g-
Pancasila sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau
kesenian sesuai kebutuhan Peserta Didik.
an

D. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, atau


Bentuk Lain yang Sederajat
nt

Struktur Kurikulum sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk


te

lain yang sederajat sebagai berikut.


4-

Tabel 7. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah atas, madrasah


aliyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas X
02

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurikuler Penguatan Tahun
2

Per Tahun Profil Pelajar


n-

Pancasila Per
Tahun
hu

Pendidikan Agama Islam dan


72 36 108
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Kristen dan
72 36 108
ta

Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Katolik dan
72 36 108
2-

Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Buddha dan
72 36 108
-1

Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Hindu dan
72 36 108
or

Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Khonghucu
72 36 108
m

dan Budi Pekertia)


Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
no

Bahasa Indonesia 108 36 144

jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per


Intrakurikuler Penguatan Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

-
da
Matematika 108 36 144
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika,
216 108 324
Kimia, Biologi

a
Ilmu Pengetahuan Sosial:

-p
Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, 288 144 432
Geografi

m
Bahasa Inggris 108 - 108
Pendidikan Jasmani Olahraga
72 36 108

lu
dan Kesehatan
Informatika 72 - 72

u
Seni, Budaya, dan Prakaryab,c)
1. Seni Musik

rik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater

ku
4. Seni Tari 54 18 72
5. Prakarya Budi Daya
6. Prakarya Kerajinan
g-
7. Prakarya Rekayasa
8. Prakarya Pengolahan
an
Total JP Mata Pelajaran Wajib 1152 432 1584

Muatan Lokal d)
72 - 72
nt

Total JP Mata Pelajaran Wajib +


1224 432 1656
Muatan Lokal
te

Keterangan:
4-

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
02

memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh


tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila serta Seni dan Prakarya.
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
2

prakarya (seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari, dan/atau
n-

prakarya). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (seni
musik, seni rupa, seni teater, seni tari, atau prakarya).
hu

d) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun.
ta

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di


kelas X sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain yang
2-

sederajat tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik.


Namun demikian, Satuan Pendidikan dapat menentukan pengorganisasian
muatan pelajaran. Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
-1

dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui beberapa


pendekatan sebagai berikut:
or

a. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan


Sosial secara terintegrasi;
m

b. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan


Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -

c. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan


Sosial secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang
berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.

-
da
Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi
2 (dua) kelompok utama, yaitu:

a
a. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Setiap sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain

-p
yang sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata
pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua Peserta

m
Didik sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain yang
sederajat.

lu
b. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
Setiap sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain

u
yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata

rik
pelajaran.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah

ku
keolahragaan atau seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni,
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di sekolah menengah atas,
madrasah aliyah, atau bentuk lain yang sederajat.
g-
Tabel 8. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah atas,
an

madrasah aliyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas XI


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)
nt

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per


Intrakurikuler Penguatan Profil Tahun
Per Tahun Pelajar Pancasila
te

Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
4-

Pendidikan Agama Islam 72 36 108


dan Budi Pekerti a)
02

Pendidikan Agama Kristen 72 36 108


dan Budi Pekertia)
2

Pendidikan Agama Katolik 72 36 108


dan Budi Pekertia)
n-

Pendidikan Agama Buddha 72 36 108


dan Budi Pekertia)
hu

Pendidikan Agama Hindu 72 36 108


dan Budi Pekertia)
ta

Pendidikan Agama 72 36 108


Khonghucu dan Budi
Pekertia)
2-

Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
-1

Bahasa Indonesia 108 36 144


Matematika 108 36 144
or

Bahasa Inggris 108 - 108


Pendidikan Jasmani 72 36 108
m

Olahraga dan Kesehatan


Sejarahb) 54 18 72
no

Seni dan Budayab,c) 54 18 72

jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per


Intrakurikuler Penguatan Profil Tahun
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun

-
1. Seni Musik

da
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari

a
Total JP Mata Pelajaran 630 198 828
Umum

-p
B. Kelompok Mata Pelajaran Pilihand)

m
Antropologi 720-900 - 720-900
Bahasa Arab

lu
Bahasa Indonesia Tingkat
Lanjut

u
Bahasa Inggris Tingkat

rik
Lanjut
Bahasa Jepang

ku
Bahasa Jerman
Bahasa Korea
g-
Bahasa Mandarin
Bahasa Prancis
an

Biologi
Ekonomi
nt

Fisika
Geografi
te

Informatika
Kimia
4-

Matematika Tingkat Lanjut


02

Sejarah Tingkat Lanjut


Sosiologi
Prakarya dan
2

Kewirausahaan (budi daya,


n-

kerajinan, rekayasa, atau


pengolahan)
hu

mata pelajaran lainnya yang


dikembangkan sesuai
sumber daya yang tersediae)
ta

Total JP Mata Pelajaran 1.350-1.530 198 1.548-1.728


Umum + Pilihan
2-

Muatan lokal f) 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran 1.422-1.602 198 1.620-1.800
-1

Umum+Pilihan+Muatan
Lokal
or

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
m

b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
no

tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Seni, dan Sejarah.

jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -

c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni


musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
d) Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan yaitu 5 (lima) JP per

-
da
minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun kecuali mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang dialokasikan 2 (dua) JP
per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

a
e) Dapat dialokasikan sampai 25 (dua puluh lima) JP per minggu atau
setara dengan 5 (lima) mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan

-p
Peserta Didik dan Satuan Pendidikan.
f) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per

m
tahun.

lu
Tabel 9. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah atas,
madrasah aliyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas XII

u
(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 45 menit)

rik
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurikuler Penguatan Profil Tahun

ku
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
g-
Pendidikan Agama Islam dan 64 32 96
Budi Pekertia)
an

Pendidikan Agama Kristen 64 32 96


dan Budi Pekertia)
nt

Pendidikan Agama Katolik 64 32 96


dan Budi Pekertia)
te

Pendidikan Agama Buddha 64 32 96


dan Budi Pekertia)
4-

Pendidikan Agama Hindu dan 64 32 96


Budi Pekertia)
02

Pendidikan Agama 64 32 96
Khonghucu dan Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasilab) 48 16 64
2

Bahasa Indonesia 96 32 128


n-

Matematika 96 32 128
Bahasa Inggris 96 - 96
hu

Seni dan Budayab,c) 48 16 64


1. Seni Musik
ta

2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
2-

Pendidikan Jasmani Olahraga 64 32 96


dan Kesehatan
-1

Sejarahb) 48 16 64
Jumlah JP mata pelajaran 560 176 736
or

umum
B. Kelompok Mata Pelajaran Pilihand)
m

Antropologi 640 - 800 - 640 - 800


no

Bahasa Arab

jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per


Intrakurikuler Penguatan Profil Tahun
Per Tahun Pelajar Pancasila
Per Tahun

-
Bahasa Indonesia Tingkat

da
Lanjut
Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Bahasa Jepang

a
Bahasa Jerman

-p
Bahasa Korea

m
Bahasa Mandarin
Bahasa Prancis

lu
Biologi
Ekonomi

u
Fisika

rik
Geografi
Informatika

ku
Kimia
Matematika Tingkat Lanjut
g-
Sejarah Tingkat Lanjut
Sosiologi
an

Prakarya dan Kewirausahaan


(budi daya, kerajinan,
rekayasa, atau pengolahan)
nt

mata pelajaran lainnya yang


te

dikembangkan sesuai dengan


sumber daya yang tersediae)
Total JP Mata Pelajaran 1.200-1.360 176 1.376-1.536
4-

Umum + Pilihan
Muatan lokal f) 64 - 64
02

Total JP Mata Pelajaran 1.264-1.424 176 1.440-1.600


Umum+Pilihan+Muatan Lokal
2

Keterangan:
n-

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Pembelajaran tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu, untuk
hu

memenuhi alokasi projek (24 (dua puluh empat) minggu untuk


Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah).
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan
ta

budaya (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Didik memilih 1 (satu) jenis seni dan budaya (seni musik, seni rupa,
2-

seni teater, atau seni tari).


d) Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan yaitu 5 (lima) JP per
-1

minggu atau 160 (seratus enam puluh) JP per tahun kecuali mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang dialokasikan 2 (dua) JP
or

per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per tahun.


e) Dapat dialokasikan sampai 25 (dua puluh lima) JP per minggu atau
setara dengan 5 (lima) mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan
m

Peserta Didik dan Satuan Pendidikan.


f) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP
no

per tahun.

jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum sekolah menengah


atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain yang sederajat secara umum.
1. Satuan Pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum
serta paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran pilihan.
2. Setiap Peserta Didik wajib mengikuti:

-
da
a. seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum;
dan
b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari

a
kelompok mata pelajaran pilihan yang diselenggarakan oleh
Satuan Pendidikan, disesuaikan dengan minat, bakat, dan

-p
kemampuan Peserta Didik.
3. Peserta Didik diperbolehkan mengganti mata pelajaran pilihan paling

m
lambat kelas XI semester 2 (dua) berdasarkan Penilaian ulang Satuan
Pendidikan terhadap minat, bakat, dan kemampuan Peserta Didik.

lu
4. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan

u
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai layanan

rik
pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bimbingan dan

ku
Konseling.
6. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal berupa:
g-
a. seni budaya;
b. prakarya;
an

c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;


d. bahasa; dan/atau
e. teknologi.
nt

7. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:


a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
te

b. pengintegrasian ke dalam tema projek penguatan profil pelajar


Pancasila; dan/atau
4-

c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.


8. Kurikulum di Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di
02

sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain yang


sederajat menambahkan mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus
sesuai dengan kondisi Peserta Didik.
2

9. Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat


diberikan percepatan pemenuhan beban belajar, dan/atau
n-

pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran terkait Kurikulum


Merdeka sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk
hu

rombongan belajar.
10. Kelas khusus atau Satuan Pendidikan khusus olahraga atau seni
dapat menggunakan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar
ta

Pancasila sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau


kesenian sesuai kebutuhan Peserta Didik.
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -

E. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah


Kejuruan

Struktur Kurikulum sekolah menengah kejuruan atau madrasah aliyah


kejuruan sebagai berikut.

-
da
Tabel 10. Struktur Kurikulum kelas X sekolah menengah kejuruan atau
madrasah aliyah kejuruan

a
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)

-p
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
Intrakurikuler Penguatan Per Tahun

m
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

lu
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:

u
Pendidikan Agama Islam dan Budi 90 18 108
Pekertia)

rik
Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108
Budi Pekertia)

ku
Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108
Budi Pekertia)
g-
Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108
Budi Pekertia)
an

Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108


Budi Pekertia)
nt

Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108


te

dan Budi Pekertia)

Pendidikan Pancasila 54 18 72
4-

Bahasa Indonesia 108 36 144


02

Pendidikan Jasmani, Olahraga, 90 18 108


dan Kesehatan
2

Sejarah 54 18 72
n-

Seni dan Budayab) 54 18 72


1. Seni Musik
2. Seni Rupa
hu

3. Seni Teater
4. Seni Tari
ta

Jumlah JP Mata Pelajaran Umum 450 126 576


(A):
2-

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:


Matematika 108 36 144
-1

Bahasa Inggris 108 36 144


or

Informatika 108 36 144


m

Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216


dan Sosialc)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

-
da
Dasar-Dasar Program Keahliand) 432 - 432
Jumlah JP Kelompok Mata 918 162 1.080
Pelajaran Kejuruan (B):

a
Total JP Mata Pelajaran Umum + 1.368 288 1.656

-p
Kejuruan
Muatan Lokal e) 72 - 72

m
Total JP Mata Pelajaran Umum + 1.440 288 1.728
Kejuruan + Muatan Lokal

u lu
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing- masing.

rik
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

ku
tari).
c) Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
g-
Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
d) Nama mata pelajaran menyesuaikan nama Program Keahlian.
e) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
an

tahun.
nt

Tabel 11. Struktur Kurikulum kelas XI sekolah menengah kejuruan atau


madrasah aliyah kejuruan
te

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
4-

Intrakurikuler Penguatan Per Tahun


Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
02

Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
2

Pendidikan Agama Islam dan Budi 90 18 108


Pekertia)
n-

Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108


Budi Pekertia)
hu

Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108


Budi Pekertia)
ta

Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108


2-

Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108


-1

Budi Pekertia)
or

Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108


dan Budi Pekertia)
m

Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

-
da
Pendidikan Jasmani, Olahraga, 54 18 72
dan Kesehatan
Sejarah 54 18 72

a
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 342 90 432

-p
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:

m
Matematika 90 18 108
Bahasa Inggris 108 36 144

lu
Konsentrasi Keahlianb) 648 - 648

u
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

rik
Mata Pelajaran Pilihanc) 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 1.170 54 1.224

ku
Kejuruan (B):
Total JP Mata Pelajaran Umum 1.512 144 1.656
+Kejuruan
g-
Muatan Lokal d) 72 - 72
an

Total JP Mata Pelajaran Umum + 1.584 144 1.728


Kejuruan + Muatan Lokal
nt

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing- masing.
te

b) Nama mata pelajaran sesuai dengan nama Konsentrasi Keahlian.


c) Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh
4-

Peserta Didik.
d) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
02

tahun.

Tabel 12. Struktur Kurikulum kelas XII sekolah menengah kejuruan atau
2

madrasah aliyah kejuruan program 3 (tiga) tahun


n-

(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 45 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
hu

Intrakurikuler Penguatan Per Tahun


Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
ta

Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
2-

Pendidikan Agama Islam dan Budi 32 16 48


Pekertia)
-1

Pendidikan Agama Kristen dan 32 16 48


Budi Pekertia)
or

Pendidikan Agama Katolik dan 32 16 48


Budi Pekertia)
m

Pendidikan Agama Buddha dan 32 16 48


no

Budi Pekertia)

jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

-
da
Pendidikan Agama Hindu dan 32 16 48
Budi Pekertia)

a
Pendidikan Agama Khonghucu 32 16 48
dan Budi Pekertia)

-p
Pendidikan Pancasila 32 - 32

m
Bahasa Indonesia 32 16 48
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 96 32 128

lu
Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:

u
Matematika 48 - 48

rik
Bahasa Inggris 64 - 64
Konsentrasi Keahlianb) 352 - 352

ku
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 80 - 80
Praktik Kerja Lapanganc) 736 - 736
g-
Mata Pelajaran Pilihand) 64 - 64
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 1.344 - 1.344
an

Kejuruan (B):
Total JP Mata Pelajaran Umum 1.440 32 1.472
nt

+Kejuruan
Muatan Lokal(e) 72 - 72
te

Total JP Mata Pelajaran Umum + 1.512 32 1.544


Kejuruan + Muatan Lokal
4-

Keterangan:
02

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing- masing.


b) Nama mata pelajaran sesuai dengan konsentrasi keahlian.
c) Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester
2

atau 16 (enam belas) minggu efektif.


n-

d) Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh


Peserta Didik.
hu

e) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun.
ta

Tabel 13. Struktur Kurikulum kelas XII sekolah menengah kejuruan atau
madrasah aliyah kejuruan program 4 (empat) tahun
2-

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
-1

Intrakurikuler Penguatan Per Tahun


Per Tahun Profil Pelajar
or

Pancasila Per
Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
m

Pendidikan Agama Islam dan Budi 90 18 108


Pekertia)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

-
da
Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108
Budi Pekertia)

a
Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108
Budi Pekertia)

-p
Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108
Budi Pekertia)

m
Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108

lu
Budi Pekertia)

u
Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108
dan Budi Pekertia)

rik
Pendidikan Pancasila 54 18 72

ku
Bahasa Indonesia 90 18 108
Pendidikan Jasmani, Olahraga, 54 18 72
dan Kesehatan
g-
Sejarah 54 18 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 342 90 432
an

Umum (A):
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
nt

Matematika 90 18 108
Bahasa Inggris 108 36 144
te

Konsentrasi Keahlianb) 648 - 648


4-

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180


Mata Pelajaran Pilihanc) 144 - 144
02

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 1.170 54 1.224


Kejuruan (B):
2

Total JP Mata Pelajaran Umum 1.512 144 1.656


+Kejuruan
n-

Muatan Lokal d) 72 - 72
hu

Total JP Mata Pelajaran Umum + 1.584 144 1.728


Kejuruan + Muatan Lokal
ta

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing- masing.
2-

b) Nama mata pelajaran sesuai dengan nama konsentrasi keahlian.


c) Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh
-1

Peserta Didik.
d) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun.
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -

Tabel 14. Struktur Kurikulum kelas XIII sekolah menengah kejuruan atau
madrasah aliyah kejuruan program 4 (empat) tahun
(Asumsi 1 tahun = 32 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP

-
Intrakurikuler Penguatan Per Tahun

da
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun

a
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:

-p
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran - - -
Umum (A):

m
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan:
Matematika 64 - 64

lu
Bahasa Inggris 192 - 192

u
Praktik Kerja Lapangana) 1.216 - 1.216
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 1.472 - 1.472

rik
Kejuruan (B):
Total JP Mata Pelajaran Umum 1.472 - 1.472

ku
+Kejuruan g-
Keterangan:
a) Mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan paling sedikit
an

selama 10 (sepuluh) bulan atau 26 (dua puluh enam) minggu efektif.

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum Merdeka sekolah


nt

menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan secara umum.


1. Mata pelajaran Matematika, mata pelajaran Bahasa Inggris, dan mata
te

pelajaran Informatika dilaksanakan sesuai dengan konteks program


keahlian.
4-

2. Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berisi


muatan tentang literasi ilmu pengetahuan alam dan sosial yang
diformulasikan dalam tema-tema kehidupan yang kontekstual dan
02

aktual.
3. Mata pelajaran Dasar-Dasar Program Keahlian dan mata pelajaran
2

Konsentrasi Keahlian berisi kompetensi minimum dan dapat ditambah


oleh Satuan Pendidikan bersama mitra dunia kerja sesuai kebutuhan
n-

dunia kerja.
4. Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan dilaksanakan
hu

melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk


mengaktualisasikan kompetensi yang dikuasai melalui pengembangan
produk/layanan jasa secara kreatif pada kegiatan wirausaha.
ta

5. Mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan wahana


pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada
2-

Peserta Didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (technical


skills) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi
-1

karakter dan budaya kerja (soft skills).


6. Mata pelajaran PKL dilaksanakan secara blok dengan asumsi 46
(empat puluh enam) JP per minggu.
or

7. Mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih Peserta


Didik berdasarkan minat untuk berwirausaha, bekerja pada
m

bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan.


no

jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -

8. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penganut kepercayaan kepada


Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai layanan pendidikan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
9. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan sesuai dengan

-
da
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Bimbingan dan
Konseling.
10. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan

a
keunikan lokal berupa:
a. seni budaya;

-p
b. prakarya;
c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

m
d. bahasa; dan/atau
e. teknologi.

lu
11. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:
a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;

u
b. pengintegrasian ke dalam tema projek penguatan profil pelajar

rik
Pancasila; dan/atau
c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.
12. Kurikulum di Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di

ku
sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan/bentuk lain
yang sederajat menambahkan mata pelajaran Program Kebutuhan
Khusus sesuai dengan kondisi Peserta Didik.
g-
F. Struktur Kurikulum Taman Kanak-Kanak Luar Biasa
an

Struktur Kurikulum taman kanak-kanak luar biasa berfokus pada


intervensi dini dan penyiapan anak untuk dapat mencapai kemampuan
nt

fondasi dan melakukan transisi ke jenjang pendidikan selanjutnya baik ke


Satuan Pendidikan umum maupun khusus.
te

Struktur Kurikulum pada taman kanak-kanak luar biasa terdiri atas:


4-

1. Intrakurikuler
Intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan
02

fondasi sebagaimana tertuang dalam Capaian Pembelajaran Fase


fondasi. Capaian Pembelajaran Fase fondasi yang terdiri atas elemen:
a. nilai agama dan budi pekerti;
2

b. jati diri; dan


c. dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan
n-

seni.
Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas
hu

bermain yang memberikan ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat


untuk mengembangkan karakter dan kompetensi Peserta Didik. Di sisi
lain, bermain yang dilaksanakan bersifat terapeutik untuk
ta

menstimulasi aspek perkembangan yang terhambat.


Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
2-

kebutuhan belajar anak usia dini, yakni proses pembelajaran yang


melibatkan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
-1

bermakna. Kegiatan dapat menggunakan sumber-sumber belajar yang


nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
or

tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi,


buku bacaan anak, atau bentuk lainnya. Kurikulum taman kanak-
kanak luar biasa bersifat intervensi dini sehingga program kebutuhan
m

khusus diberikan sesuai kebutuhan Peserta Didik sejak Fase fondasi


berdasarkan hasil asesmen.
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.


Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak untuk pendidikan anak usia dini). Projek

-
da
penguatan profil pelajar Pancasila dimaksudkan untuk menguatkan
perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada Fase fondasi.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam 1 (satu) tahun ajaran

a
dilaksanakan 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) projek dengan tema
berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

-p
menggunakan alokasi waktu pembelajaran di taman kanak-kanak luar
biasa. Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila di taman

m
kanak-kanak luar biasa mengikuti tema projek yang ada pada
pendidikan anak usia dini umum.

lu
3. Alokasi Waktu Pembelajaran

u
Alokasi waktu pembelajaran di taman kanak-kanak luar biasa untuk

rik
Peserta Didik usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun paling
sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu di taman
kanak-kanak luar biasa untuk Peserta Didik usia 3 (tiga) sampai

ku
dengan 4 (empat) tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh)
menit per minggu.
g-
G. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Luar Biasa
an

Struktur Kurikulum sekolah dasar luar biasa sebagai berikut.

Tabel 15. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar luar biasa Kelas I
nt

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)


te

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
4-

Pancasila per
tahun
02

Pendidikan Agama Islam dan


Budi Pekertia) 108 36 144
2

Pendidikan Agama Kristen


108 36 144
n-

dan Budi Pekertia)


Pendidikan Agama Katolik
108 36 144
dan Budi Pekertia)
hu

Pendidikan Agama Buddha


108 36 144
dan Budi Pekertia)
ta

Pendidikan Agama Hindu dan


108 36 144
Budi Pekertia)
2-

Pendidikan Agama
108 36 144
Khonghucu dan Budi Pekertia)
-1

Pendidikan Pancasila(b) 54 18 72
Bahasa Indonesia
or

108 36 144
Matematika(b) 54 18 72
m

Pendidikan Jasmani Olahraga


54 18 72
dan Kesehatan(b)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 27 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Seni dan Budaya(c)
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 252 108 360

a
3. Seni Teater
4. Seni Tari

-p
Program Kebutuhan Khusus(d)
1. Pengembangan orientasi,

m
mobilitas, sosial, dan
komunikasi (penyandang

lu
disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,

u
persepsi bunyi, dan irama;
(penyandang disabilitas

rik
rungu)
3. Pengembangan diri
216 - 216
(penyandang disabilitas

ku
intelektual)
4. Pengembangan diri dan
g-
pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
fisik)
an

5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (penyandang
nt

disabilitas mental)
Total JP Mata Pelajaran Wajib 846 234 1.080
te

Muatan Lokal(e) 72 - 72
4-

Total JP Mata Pelajaran Wajib


918 234 1.152
+ Muatan Lokal
02

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
2

b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk


n-

memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh


tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, dan
hu

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).


c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
ta

memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
2-

d) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.


e) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 28 -

Tabel 16. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar luar biasa Kelas II
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
Intrakurikuler penguatan profil Tahun

-
per tahun pelajar

da
Pancasila per
tahun
Pendidikan Agama Islam dan

a
Budi Pekertia) 108 36 144

-p
Pendidikan Agama Kristen
108 36 144
dan Budi Pekertia)

m
Pendidikan Agama Katolik
108 36 144
dan Budi Pekertia)

lu
Pendidikan Agama Buddha
108 36 144
dan Budi Pekertia)

u
Pendidikan Agama Hindu dan

rik
108 36 144
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144

ku
Khonghucu dan Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasila(b) 54 18 72
g-
Bahasa Indonesia 108 36 144
Matematika(b) 108 36 144
an

Pendidikan Jasmani Olahraga


54 18 72
dan Kesehatan(b)
nt

Seni dan Budaya(c)


1. Seni Musik
te

2. Seni Rupa 252 108 360


3. Seni Teater
4-

4. Seni Tari

Program Kebutuhan Khusus(d)


02

1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan
komunikasi (penyandang
2

disabilitas netra)
n-

2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
(penyandang disabilitas
hu

rungu)
3. Pengembangan diri
216 - 216
(penyandang disabilitas
ta

intelektual)
4. Pengembangan diri dan
2-

pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
fisik)
-1

5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
or

perilaku (penyandang
disabilitas mental)
m

Total JP Mata Pelajaran Wajib 900 252 1.152


Muatan Lokal(e) 72 72
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 29 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Total JP Mata Pelajaran Wajib
972 252 1.224
+ Muatan Lokal

a
Keterangan:

-p
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh

m
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

lu
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik

u
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

rik
tari).
d) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
e) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per

ku
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
g-
Tabel 17. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar luar biasa
kelas III-IV
an
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
Intrakurikuler penguatan profil Tahun
nt

per tahun pelajar


Pancasila per
te

tahun
Pendidikan Agama Islam dan
108 36 144
4-

Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Kristen


108 36 144
02

dan Budi Pekertia)


Pendidikan Agama Katolik
108 36 144
dan Budi Pekertia)
2

Pendidikan Agama Buddha


n-

108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Hindu dan
hu

108 36 144
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144
Khonghucu dan Budi Pekertia)
ta

Pendidikan Pancasila(b) 54 18 72
2-

Bahasa Indonesia 72 36 108


-1

Matematika(b) 72 36 108
Ilmu Pengetahuan Alam dan
54 18 72
or

Sosial
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 18 72
m

dan Kesehatan(b)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 30 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Seni dan Budaya(c)
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 360 144 504

a
3. Seni Teater
4. Seni Tari

-p
Program Kebutuhan Khusus(d)

m
1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan
komunikasi (penyandang

lu
disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,

u
persepsi bunyi, dan irama;

rik
(penyandang disabilitas
rungu)
3. Pengembangan diri
216 - 216

ku
(penyandang disabilitas
intelektual)
4. Pengembangan diri dan
g-
pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
fisik)
an

5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (penyandang
nt

disabilitas mental)
Bahasa Inggris 72 - 72
te

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.062 306 1.368


4-

Muatan Lokal(e) 72 - 72
02

Total JP Mata Pelajaran Wajib


1.134 306 1.440
+ Muatan Lokal
2

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
n-

b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
hu

tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu


Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK).
ta

c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni


musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
2-

memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
-1

d) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.


e) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
or

tahun sebagai mata pelajaran pilihan.


m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 31 -

Tabel 18. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar luar biasa kelas V
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar

-
da
Pancasila per
tahun
Pendidikan Agama Islam dan

a
Budi Pekertia) 108 36 144

-p
Pendidikan Agama Kristen
108 36 144
dan Budi Pekertia)

m
Pendidikan Agama Katolik
108 36 144
dan Budi Pekertia)

lu
Pendidikan Agama Buddha
108 36 144
dan Budi Pekertia)

u
Pendidikan Agama Hindu dan
108 36 144

rik
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144
Khonghucu dan Budi Pekertia)

ku
Pendidikan Pancasila(b) 54
g- 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 144
Matematika(b) 108 36 144
an

Ilmu Pengetahuan Alam dan


54 18 72
Sosial(b)
nt

Pendidikan Jasmani Olahraga


54 18 72
dan Kesehatan(b)
te

Seni dan Budaya(c)


1. Seni Musik
4-

2. Seni Rupa 360 144 504


3. Seni Teater
4. Seni Tari
02

Program Kebutuhan Khusus(d)


1. Pengembangan orientasi,
2

mobilitas, sosial, dan


n-

komunikasi (penyandang
disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,
hu

persepsi bunyi, dan irama;


(penyandang disabilitas
rungu)
ta

3. Pengembangan diri
144 - 144
(penyandang disabilitas
2-

intelektual)
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
-1

(penyandang disabilitas
fisik)
or

5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (penyandang
m

disabilitas mental)
Bahasa Inggris 72 - 72
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 32 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.062 306 1.368
Muatan Lokal(e) 72 - 72

a
Total JP Mata Pelajaran Wajib
1.134 306 1.440

-p
+ Muatan Lokal

m
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk

lu
memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu

u
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

rik
Kesehatan (PJOK).
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik

ku
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
g-
d) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
e) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
an

Tabel 19. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar luar biasa kelas VI
nt

(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu, 1 JP = 30 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
te

Intrakurikuler penguatan profil Tahun


per tahun pelajar
4-

Pancasila per
tahun
02

Pendidikan Agama Islam dan


Budi Pekertia) 96 32 128

Pendidikan Agama Kristen


2

96 32 128
dan Budi Pekertia)
n-

Pendidikan Agama Katolik


96 32 128
dan Budi Pekertia)
hu

Pendidikan Agama Buddha


96 32 128
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Hindu dan
ta

96 32 128
Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
2-

96 32 128
Khonghucu dan Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasila(b)
-1

48 16 64
Bahasa Indonesia 96 32 128
or

Matematika(b) 96 32 128
m

Ilmu Pengetahuan Alam dan


48 16 64
Sosial(b)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 33 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Pendidikan Jasmani Olahraga
48 16 64
dan Kesehatan(b)
Seni dan Budaya(c)

a
1. Seni Musik

-p
2. Seni Rupa 320 128 448
3. Seni Teater
4. Seni Tari

m
Program Kebutuhan Khusus(d)

lu
1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan

u
komunikasi (penyandang
disabilitas netra)

rik
2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
(penyandang disabilitas

ku
rungu)
3. Pengembangan diri
128 - 128
(penyandang disabilitas
g-
intelektual)
4. Pengembangan diri dan
an

pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
fisik)
nt

5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (penyandang
te

disabilitas mental)
Bahasa Inggris 64 - 64
4-

Total JP Mata Pelajaran Wajib 944 272 1.216


02

Muatan Lokal(e) 64 - 64
Total JP Mata Pelajaran Wajib
1.008 272 1.280
2

+ Muatan Lokal
n-

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
hu

b) Pembelajaran tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 24 (dua puluh
empat) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
ta

Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan (PJOK).
2-

c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni


musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
-1

memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
or

d) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.


e) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per
m

tahun sebagai mata pelajaran.


no

jdih.kemdikbud.go.id
- 34 -

H. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

Struktur Kurikulum sekolah menengah pertama luar biasa sebagai berikut.

-
Tabel 20. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah pertama

da
luar biasa kelas VII
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)

a
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
Intrakurikuler penguatan profil Tahun

-p
per tahun pelajar Pancasila
per tahun

m
Pendidikan Agama Islam dan 54 18 72
Budi Pekertia,b)

lu
Pendidikan Agama Kristen dan 54 18 72
Budi Pekertia,b)

u
rik
Pendidikan Agama Katolik dan 54 18 72
Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Buddha dan 54 18 72

ku
Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Hindu dan 54 18 72


g-
Budi Pekertia,b)
an
Pendidikan Agama Khonghucu 54 18 72
dan Budi Pekertia,b)
Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
nt

Bahasa Indonesiab) 54 18 72
te

Matematikab) 54 18 72
Ilmu Pengetahuan Alamb) 54 18 72
4-

Ilmu Pengetahuan Sosialb) 54 18 72


02

Bahasa Inggrisb) 54 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga 54 18 72
2

dan Kesehatanb)
n-

Seni dan Budayab,c) 54 18 72


1. Seni Musik
hu

2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 35 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar Pancasila
per tahun

-
Kelompok Keterampiland) 468 144 612

da
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan

a
4. Tata Gerha
5. Teknologi Informasi

-p
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor

m
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir

lu
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura

u
11. Pijat/Akupresur

rik
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi

ku
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
g-
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
an

20. Budidaya Peternakan


nt

Program Kebutuhan Khusus(d) 108 - 108


1. Pengembangan orientasi,
te

mobilitas, sosial, dan


komunikasi (penyandang
disabilitas netra)
4-

2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
02

(penyandang disabilitas
rungu)
3. Pengembangan diri
2

(penyandang disabilitas
intelektual)
n-

4. Pengembangan diri dan


pengembangan gerak
hu

(penyandang disabilitas fisik)


5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan perilaku
ta

(penyandang disabilitas
mental)
2-

Total JP Mata Pelajaran Wajib

Muatan Lokalf) 72 (2) - 72


-1

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.062 (34) 306 1.368


+ Muatan Lokal
or

Keterangan:
m

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


no

jdih.kemdikbud.go.id
- 36 -

b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK).

-
da
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

a
tari).
d) Peserta Didik memilih minimal 2 (dua) keterampilan. Satuan

-p
Pendidikan dapat mengembangkan CP keterampilan sesuai konteks
daerah dan dapat menyelaraskan dengan Standar Kompetensi Kerja

m
Nasional Indonesia (SKKNI) yang ada.
e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.

lu
f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran.

u
rik
Tabel 21. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah pertama
luar biasa kelas VIII
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)

ku
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
Intrakurikuler penguatan profil Tahun
g-
per tahun pelajar Pancasila
(minggu) per tahun
Pendidikan Agama Islam dan 54 18 72
an

Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Kristen dan 54 18 72


nt

Budi Pekertia,b)
te

Pendidikan Agama Katolik dan 54 18 72


Budi Pekertia,b)
4-

Pendidikan Agama Buddha dan 54 18 72


Budi Pekertia,b)
02

Pendidikan Agama Hindu dan 54 18 72


Budi Pekertia,b)
2

Pendidikan Agama Khonghucu 54 18 72


n-

dan Budi Pekertia,b)


Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
hu

Bahasa Indonesiab) 54 18 72

Matematikab) 54 18 72
ta

Ilmu Pengetahuan Alamb) 54 18 72


2-

Ilmu Pengetahuan Sosialb) 54 18 72

Bahasa Inggrisb) 54 18 72
-1

Pendidikan Jasmani Olahraga 54 18 72


or

dan Kesehatanb)

Seni dan Budayab,c) 54 18 72


m

1. Seni Musik
2. Seni Rupa
no

3. Seni Teater
4. Seni Tari

jdih.kemdikbud.go.id
- 37 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar Pancasila
(minggu) per tahun

-
Kelompok Keterampiland) 468 144 612

da
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan

a
4. Tata Gerha
5. Teknologi Informasi

-p
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor

m
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir

lu
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura

u
11. Pijat/Akupresur

rik
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi

ku
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
g-
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
an

20. Budidaya Peternakan


Program Kebutuhan Khusus d) 108 - 108
1. Pengembangan orientasi,
nt

mobilitas, sosial, dan


komunikasi (penyandang
te

disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,
4-

persepsi bunyi, dan irama;


(penyandang disabilitas
rungu)
02

3. Pengembangan diri
(penyandang disabilitas
intelektual)
2

4. Pengembangan diri dan


n-

pengembangan gerak
(penyandang disabilitas fisik)
5. Pengembangan komunikasi,
hu

interaksi sosial, dan perilaku


(penyandang disabilitas
mental)
ta

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.062 306 1.368


2-

Muatan Lokalf) 72 - 72

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.134 306 1.440


-1

+ Muatan Lokal
or

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 38 -

b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK).

-
da
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

a
tari).
d) Peserta Didik memilih 1 (satu) keterampilan. Satuan Pendidikan dapat

-p
mengembangkan CP keterampilan sesuai konteks daerah dan dapat
menyelaraskan dengan SKKNI yang ada.

m
e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per

lu
tahun sebagai mata pelajaran.

u
Tabel 22. Alokasi waktu mata pelajaran

rik
sekolah menengah pertama luar biasa kelas IX
(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu, 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per

ku
Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar Pancasila
(minggu) per tahun
g-
Pendidikan Agama Islam dan 48 16 64
Budi Pekertia,b)
an

Pendidikan Agama Kristen dan 48 16 64


Budi Pekertia,b)
nt

Pendidikan Agama Katolik dan 48 16 64


te

Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Buddha dan 48 16 64


4-

Budi Pekertia,b)
02

Pendidikan Agama Hindu dan 48 16 64


Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Khonghucu 48 16 64


2

dan Budi Pekertia,b)


n-

Pendidikan Pancasilab) 48 16 64
Bahasa Indonesiab) 48 16 64
hu

Matematikab) 48 16 64
Ilmu Pengetahuan Alamb) 48 16 64
ta

Ilmu Pengetahuan Sosialb) 48 16 64


2-

Bahasa Inggrisb) 48 16 64
-1

Pendidikan Jasmani Olahraga 48 16 64


dan Kesehatanb)
or

Seni dan Budayab,c) 48 16 64


1. Seni Musik
2. Seni Rupa
m

3. Seni Teater
4. Seni Tari
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 39 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar Pancasila
(minggu) per tahun

-
Kelompok Keterampiland) 416 128 544

da
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan

a
4. Tata Gerha
5. Teknologi Informasi

-p
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor

m
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir

lu
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura

u
11. Pijat/Akupresur

rik
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi

ku
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
g-
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
an

20. Budidaya Peternakan


Program Kebutuhan Khusus(d) 96 - 96
1. Pengembangan orientasi,
nt

mobilitas, sosial, dan


komunikasi (penyandang
te

disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,
4-

persepsi bunyi, dan irama;


(penyandang disabilitas
rungu)
02

3. Pengembangan diri
(penyandang disabilitas
intelektual)
2

4. Pengembangan diri dan


n-

pengembangan gerak
(penyandang disabilitas fisik)
5. Pengembangan komunikasi,
hu

interaksi sosial, dan perilaku


(penyandang disabilitas
mental)
ta

Total JP Mata Pelajaran Wajib 944 272 1.216


2-

Muatan Lokalf) 64 - 64

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.008 272 1.280


-1

+ Muatan Lokal
or

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 40 -

b) Pembelajaran tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu untuk


memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 24 (dua puluh
empat) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK).

-
da
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

a
tari).
d) Peserta Didik memilih 1 (satu) keterampilan.

-p
e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per

m
tahun sebagai mata pelajaran.

lu
I. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

u
Struktur Kurikulum sekolah menengah atas luar biasa sebagai berikut.

rik
Tabel 23. Alokasi waktu mata pelajaran
sekolah menengah atas luar biasa kelas X

ku
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
g-
Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
(minggu) Pancasila per
an

tahun
Pendidikan Agama Islam dan 54 18 72
nt

Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Kristen 54 18 72


te

dan Budi Pekertia,b)


4-

Pendidikan Agama Katolik 54 18 72


dan Budi Pekertia,b)
02

Pendidikan Agama Buddha 54 18 72


dan Budi Pekertia,b)
2

Pendidikan Agama Hindu dan 54 18 72


Budi Pekertia,b)
n-

Pendidikan Agama 54 18 72
hu

Khonghucu dan Budi


Pekertia,b)
Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
ta

Bahasa Indonesiab) 54 18 72
2-

Matematikab) 54 18 72
-1

Ilmu Pengetahuan Alamb) 54 18 72


Ilmu Pengetahuan Sosialb) 54 18 72
or

Bahasa Inggrisb) 54 18 72
m

Pendidikan Jasmani Olahraga 54 18 72


dan Kesehatanb)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 41 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
(minggu) Pancasila per
tahun

-
da
Seni dan Budayab,c) 54 18 72
1. Seni Musik
2. Seni Rupa

a
3. Seni Teater
4. Seni Tari

-p
Kelompok Keterampiland) 648 216 864
1. Tata Busana

m
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan

lu
4. Tata Gerha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi

u
6. Perbengkelan Sepeda

rik
Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik

ku
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
g-
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
an
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
nt

17. Seni Lukis


18. Elektronika Alat Rumah
te

Tangga
19. Budidaya Perikanan
4-

20. Budidaya Peternakan


Program Kebutuhan Khusus(d) 72 - 72
02

1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan
komunikasi (penyandang
2

disabilitas netra)
2. Pengembangan
n-

komunikasi, persepsi
bunyi, dan irama;
hu

(penyandang disabilitas
rungu)
3. Pengembangan diri
ta

(penyandang disabilitas
intelektual)
4. Pengembangan diri dan
2-

pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
-1

fisik)
5. Pengembangan
komunikasi, interaksi
or

sosial, dan perilaku


(penyandang disabilitas
m

mental)
Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.206 378 1.584
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 42 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan profil Tahun
per tahun pelajar
(minggu) Pancasila per
tahun

-
da
Muatan Lokalf) 72 - 72

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.278 378 1.656


+ Muatan Lokal

a
-p
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

m
b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh

lu
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

u
Kesehatan (PJOK).
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni

rik
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni

ku
tari).
d) Peserta Didik memilih 1 (satu) keterampilan.
e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
g-
f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran.
an

Tabel 24. Alokasi waktu mata pelajaran


sekolah menengah atas luar biasa kelas XI
nt

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)


Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
te

Intrakurikuler penguatan Tahun


per tahun profil pelajar
4-

Pancasila per
tahun
02

Pendidikan Agama Islam dan 54 18 72


Budi Pekertia,b)
2

Pendidikan Agama Kristen 54 18 72


dan Budi Pekertia,b)
n-

Pendidikan Agama Katolik 54 18 72


hu

dan Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Buddha 54 18 72


dan Budi Pekertia,b)
ta

Pendidikan Agama Hindu 54 18 72


2-

dan Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama 54 18 72
-1

Khonghucu dan Budi


Pekertia,b)
or

Pendidikan Pancasilab) 54 18 72
m

Bahasa Indonesiab) 54 18 72

Matematikab) 54 18 72
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 43 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan Tahun
per tahun profil pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Ilmu Pengetahuan Alamb) 54 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosialb) 54 18 72

a
Bahasa Inggrisb) 54 18 72

-p
Pendidikan Jasmani 54 18 72
Olahraga dan Kesehatanb)

m
Seni dan Budayab,c) 54 18 72
1. Seni Musik

lu
2. Seni Rupa
3. Seni Teater

u
4. Seni Tari

rik
Kelompok Keterampiland) 720 216 936
1. Tata Busana

ku
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Gerha
g-
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda
an

Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
nt

9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman
te

Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
4-

12. Teknik Penyiaran Radio


13. Seni Musik
14. Fotografi
02

15. Desain Grafis


16. Seni Tari
17. Seni Lukis
2

18. Elektronika Alat Rumah


n-

Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
hu

Program Kebutuhan Khusus(d) 72 - 72


1. Pengembangan orientasi,
ta

mobilitas, sosial, dan


komunikasi (penyandang
2-

disabilitas netra)
2. Pengembangan
-1

komunikasi, persepsi
bunyi, dan irama;
(penyandang disabilitas
or

rungu)
3. Pengembangan diri
m

(penyandang disabilitas
intelektual)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 44 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan Tahun
per tahun profil pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
(penyandang disabilitas

a
fisik)
5. Pengembangan

-p
komunikasi, interaksi
sosial, dan perilaku

m
(penyandang disabilitas
mental)

lu
Total JP Mata Pelajaran 1.278 378 1.656
Wajib

u
Muatan Lokalf) 72 - 72

rik
Total JP Mata Pelajaran 1.350 378 1.728
Wajib + Muatan Lokal

ku
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
g-
b) Pembelajaran tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 27 (dua puluh
an
tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK).
nt

c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni


musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
te

memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
tari).
d) Peserta Didik memilih 1 (satu) keterampilan. Peserta Didik wajib
4-

melaksanakan PKL untuk mata pelajaran pada Kelompok


Keterampilan minimal 1 (satu) bulan atau sesuai dengan kondisi dan
02

kebutuhan Peserta Didik di lingkungan masyarakat atau dunia kerja.


e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
2

tahun sebagai mata pelajaran.


n-

Tabel 25. Alokasi waktu mata pelajaran


hu

sekolah menengah atas luar biasa kelas XII


(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu, 1 JP = 40)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per
ta

Intrakurikuler penguatan Tahun


per tahun profil pelajar
2-

Pancasila per
tahun
-1

Pendidikan Agama Islam dan 48 16 64


Budi Pekertia,b)
or

Pendidikan Agama Kristen dan 48 16 64


m

Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Katolik dan 48 16 64


no

Budi Pekertia,b)

jdih.kemdikbud.go.id
- 45 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan Tahun
per tahun profil pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Pendidikan Agama Buddha 48 16 64
dan Budi Pekertia,b)

a
Pendidikan Agama Hindu dan 48 16 64

-p
Budi Pekertia,b)

Pendidikan Agama Khonghucu 48 16 64

m
dan Budi Pekertia,b)
Pendidikan Pancasilab) 48 16 64

lu
Bahasa Indonesiab) 48 16 64

u
Matematikab) 48 16 64

rik
Ilmu Pengetahuan Alamb) 48 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosialb) 48 16 64
Bahasa Inggrisb)
ku
48 16 64
g-
Pendidikan Jasmani Olahraga 48 16 64
dan Kesehatanb)
an

Seni dan Budayab,c) 48 16 64


1. Seni Musik
2. Seni Rupa
nt

3. Seni Teater
4. Seni Tari
te

Kelompok Keterampiland) 640 192 832


4-

1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
02

4. Tata Gerha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
2

6. Perbengkelan Sepeda Motor


n-

7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
hu

10. Budidaya Tanaman


Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
ta

12. Teknik Penyiaran Radio


13. Seni Musik
2-

14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
-1

17. Seni Lukis


18. Elektronika Alat Rumah
or

Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 46 -

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi projek Total JP Per


Intrakurikuler penguatan Tahun
per tahun profil pelajar
Pancasila per
tahun

-
da
Program Kebutuhan Khusus(d) 64 - 64
1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan

a
komunikasi (penyandang

-p
disabilitas netra)
2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;

m
(penyandang disabilitas
rungu)

lu
3. Pengembangan diri
(penyandang disabilitas

u
intelektual)
4. Pengembangan diri dan

rik
pengembangan gerak
(penyandang disabilitas
fisik)

ku
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (penyandang
g-
disabilitas mental)
Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.136 336 1.472
an

Muatan Lokalf) 64 - 64
nt

Total JP Mata Pelajaran Wajib 1.200 336 1.536


+ Muatan Lokal
te

Keterangan:
4-

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Pembelajaran tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu untuk
memenuhi alokasi projek, Intrakurikuler dialokasikan 24 (dua puluh
02

empat) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Matematika, Ilmu


Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2

Kesehatan (PJOK).
c) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
n-

musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
hu

tari).
d) Peserta Didik memilih 1 (satu) keterampilan.
e) Dipilih sesuai jenis hambatan Peserta Didik.
ta

f) Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per


tahun sebagai mata pelajaran.
2-

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum sekolah luar biasa


-1

secara umum.
1. Mata pelajaran Bahasa Inggris untuk sekolah menengah pertama luar
biasa dan sekolah menengah atas luar biasa wajib diberikan untuk
or

Peserta Didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual,


sementara untuk Peserta Didik dengan hambatan intelektual bersifat
m

pilihan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik Peserta Didik


dengan mengacu pada hasil asesmen.
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 47 -

2. Kelompok keterampilan (untuk sekolah menengah pertama luar biasa


dan sekolah menengah atas luar biasa) dan mata pelajaran Seni dan
Budaya untuk sekolah dasar luar biasa didasarkan pada penekanan
kemandirian dan pengembangan keterampilan adaptif anak.
3. Mata pelajaran Seni dan Budaya di sekolah menengah pertama luar

-
da
biasa dan sekolah menengah atas luar biasa pada kelompok mata
pelajaran umum berfungsi sebagai sarana apresiasi dan terapi,
sedangkan mata pelajaran Seni pada kelompok keterampilan berfungsi

a
sebagai pembekalan untuk profesi.
4. Satuan Pendidikan dapat mengembangkan jenis keterampilan secara

-p
mandiri sesuai dengan kebutuhan, karakteristik daerah, dan
ketersediaan sumber daya manusia.

m
5. Program Kebutuhan Khusus di sekolah menengah atas luar biasa
menjadi mata pelajaran wajib seperti di taman kanak-kanak luar

lu
biasa, sekolah dasar luar biasa, dan sekolah menengah pertama luar
biasa dengan pertimbangan mempersiapkan Peserta Didik agar

u
mampu hidup mandiri di lingkungan masyarakat.

rik
6. Program Kebutuhan Khusus bertujuan untuk membantu anak
memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi
keterbatasannya.

ku
7. Penentuan Fase pada Peserta Didik didasarkan pada hasil asesmen
diagnostik, sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik Peserta Didik.
g-
8. Asesmen fungsional dilakukan oleh Pendidik untuk memperoleh
informasi secara menyeluruh berkaitan dengan kondisi, hambatan,
an

dan kebutuhan Peserta Didik berkebutuhan khusus untuk dijadikan


dasar dalam merancang perangkat pembelajaran.
9. Peserta Didik berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan
nt

intelektual di sekolah luar biasa atau Satuan Pendidikan umum dapat


menggunakan struktur Kurikulum dan Capaian Pembelajaran
te

pendidikan umum sesuai jenjangnya dengan menerapkan prinsip-


prinsip akomodasi Kurikulum.
4-

10. Peserta Didik berkebutuhan khusus dari sekolah luar biasa dapat
melanjutkan pendidikannya ke Satuan Pendidikan umum dengan
02

mengikuti kelas transisi.


11. Alokasi waktu belajar bersifat fleksibel sehingga Satuan Pendidikan
dapat menyesuaikan beban belajar dengan karakteristik, kebutuhan
2

belajar dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain.


12. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penganut kepercayaan kepada
n-

Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan mengenai layanan pendidikan
hu

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


13. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal berupa:
ta

a. seni budaya;
b. prakarya;
2-

c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;


d. bahasa; dan/atau
-1

e. teknologi.
14. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:
or

a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;


b. pengintegrasian ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila; dan/atau
m

c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.


no

jdih.kemdikbud.go.id
- 48 -

15. Peserta Didik sekolah menengah atas luar biasa kelas XI wajib
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mata pelajaran
keterampilan paling sedikit 1 (satu) bulan di lingkungan masyarakat
atau dunia kerja.

-
J. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan

da
Kesetaraan

a
Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan
kesetaraan disusun dalam Program Paket A, Program Paket B, dan Program

-p
Paket C yang terdiri atas mata pelajaran dan/atau muatan wajib serta
kelompok muatan pemberdayaan dan keterampilan. Kelompok umum

m
memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar nasional
pendidikan sesuai dengan pendidikan formal dan merupakan mata

lu
pelajaran yang wajib diberikan untuk semua Peserta Didik.
Kelompok muatan pemberdayaan dan keterampilan mencakup

u
keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian
profesional, dan jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan

rik
kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan serta berbasis profil
pelajar Pancasila. Pemberdayaan dan keterampilan dimaksud dijelaskan

ku
sebagai berikut.
a. Pemberdayaan memuat kompetensi untuk menumbuhkan
keberdayaan, harga diri, percaya diri sehingga Peserta Didik mampu
g-
mandiri dan berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat. Materi-materi
untuk mencapai kompetensi dapat meliputi pengembangan diri dan
an

pengembangan kapasitas untuk mendukung keterampilan yang dipilih


Peserta Didik.
b. Keterampilan diberikan dengan memperhatikan variasi potensi
nt

sumber daya daerah yang ada, kebutuhan Peserta Didik, dan peluang
kesempatan kerja yang tersedia sehingga Peserta Didik mampu
te

melakukan aktualisasi kemandirian, otonomi, kebebasan, dan


kreativitas dalam berkarya untuk mengisi ruang publik secara
4-

produktif.
Muatan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan
02

Kredit Kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus


dicapai oleh Peserta Didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik
melalui tatap muka, kegiatan belajar mandiri, dan/atau tutorial. 1 (satu)
2

SKK adalah 1 (satu) satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran


1 (satu) jam pembelajaran tatap muka atau 2 (dua) jam pembelajaran
n-

tutorial atau 3 (tiga) jam pembelajaran mandiri, atau kombinasi secara


proporsional dari ketiganya. 1 (satu) jam tatap muka yang dimaksud adalah
hu

1 (satu) jam pembelajaran, yaitu sama dengan 35 (tiga puluh lima) menit
untuk Program Paket A, 40 (empat puluh) menit untuk Program Paket B,
dan 45 (empat puluh lima) menit untuk Program Paket C.
ta

Tabel 26. Struktur Kurikulum Program Paket A


2-

Bobot Satuan Kredit Kompetensi


Mata Pelajaran/Muatan
Fase A Fase B Fase C TOTAL
-1

Pemberdayaan dan
(Kelas I – II) (Kelas III– IV) (Kelas V – VI) SKK
Keterampilan
or

Mata Pelajaran dan/atau Muatan Wajib


Pendidikan Agama Islam 48 62 62 172
dan Budi Pekertia)
m

Pendidikan Agama Kristen


dan Budi Pekertia)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 49 -

Bobot Satuan Kredit Kompetensi


Mata Pelajaran/Muatan
Fase A Fase B Fase C TOTAL
Pemberdayaan dan
(Kelas I – II) (Kelas III– IV) (Kelas V – VI) SKK
Keterampilan
Pendidikan Agama Katolik

-
dan Budi Pekertia)

da
Pendidikan Agama Buddha
dan Budi Pekertia)

a
Pendidikan Agama Hindu

-p
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi

m
Pekertia)
Pendidikan Pancasila

lu
Bahasa Indonesia
Matematika

u
PJOK

rik
Seni dan Budaya
Ilmu Pengetahuan Alam -

ku
dan Sosial
Bahasa Inggris -
Muatan Pemberdayaan dan Keterampilanb)
g-
Pemberdayaan 14 14 14 42
Keterampilan
an

Total SKK Mata Pelajaran 62 76 76 214


dan/atau Muatan Wajib +
Muatan Pemberdayaan dan
nt

Keterampilan
Muatan Lokalc) 2 2 2 6
te

Total SKK Kelompok Mata 64 78 78 220


Pelajaran dan/atau Muatan
4-

Wajib + Muatan
Pemberdayaan dan
02

Keterampilan + Muatan
Lokal
2

Keterangan:
n-

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.


b) Muatan pemberdayaan dan/atau muatan keterampilan dilaksanakan
pada Satuan Pendidikan sebagai Kokurikuler.
hu

c) Paling banyak 2 (dua) Satuan Kredit Kompetensi (SKK) tiap Fase.


ta

Tabel 27. Struktur Kurikulum Program Paket B


Mata Pelajaran/Muatan Bobot Satuan Kredit Total SKK
2-

Pemberdayaan dan Keterampilan Kompetensi


FASE D
-1

(Kelas VII – IX)


Mata Pelajaran dan/atau Muatan Wajib
or

Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekertia)
84 84
m

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


Pekertia)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 50 -

Mata Pelajaran/Muatan Bobot Satuan Kredit Total SKK


Pemberdayaan dan Keterampilan Kompetensi
FASE D
(Kelas VII – IX)

-
Pendidikan Agama Katolik dan Budi

da
Pekertia)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekertia)

a
Pendidikan Agama Hindu dan Budi

-p
Pekertia)

m
Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekertia)

lu
Pendidikan Pancasila
Bahasa Indonesia

u
Matematika

rik
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Bahasa Inggris

ku
PJOK
Seni dan Budaya
g-
Muatan Pemberdayaan dan Keterampilanb)
Pemberdayaan
29 29
an

Keterampilan
Total SKK Mata Pelajaran dan/atau
Muatan Wajib + Muatan Pemberdayaan 113 113
nt

dan Keterampilan
Muatan Lokalc) 2 2
te

Total SKK Mata Pelajaran dan/atau


Muatan Wajib + Muatan Pemberdayaan 115 115
4-

dan Keterampilan + Muatan Lokal


02

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Muatan pemberdayaan dan/atau muatan keterampilan dilaksanakan
2

pada Satuan Pendidikan sebagai Kokurikuler.


n-

c) Paling banyak 2 (dua) Satuan Kredit Kompetensi (SKK) tiap Fase.


hu

Tabel 28. Struktur Kurikulum Program Paket C


Mata Pelajaran/Muatan Satuan Bobot Kompetensi TOTAL SKK
Pemberdayaan dan
ta

FASE E FASE F
Keterampilan KELAS X KELAS XI – XII
2-

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:


Pendidikan Agama Islam dan Budi 32 32 64
Pekertia)
-1

Pendidikan Agama Kristen dan


or

Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan


m

Budi Pekertia)
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 51 -

Mata Pelajaran/Muatan Satuan Bobot Kompetensi TOTAL SKK


Pemberdayaan dan FASE E FASE F
Keterampilan KELAS X KELAS XI – XII
Pendidikan Agama Buddha dan

-
Budi Pekertia)

da
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekertia)

a
Pendidikan Agama Khonghucu dan

-p
Budi Pekertia)

m
Pendidikan Pancasila

Bahasa Indonesia

lu
Matematika

u
Bahasa Inggris

rik
Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika,
Biologi, Kimia)b)

Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah,


Ekonomi, Geografi, Sosiologi)b)
ku
g-
Sejarahc)
an

PJOK
Seni dan Budaya
nt

B. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan:


Antropologi - 40 40
te

Bahasa Arab
4-

Bahasa Indonesia tingkat lanjut

Bahasa Inggris tingkat lanjut


02

Bahasa Jepang
2

Bahasa Jerman
n-

Bahasa Korea
hu

Bahasa Mandarin

Bahasa Prancis
ta

Biologi

Ekonomi
2-

Fisika
-1

Geografi
or

Informatika

Kimia
m

Matematika tingkat lanjut


no

Sosiologi

jdih.kemdikbud.go.id
- 52 -

Mata Pelajaran/Muatan Satuan Bobot Kompetensi TOTAL SKK


Pemberdayaan dan FASE E FASE F
Keterampilan KELAS X KELAS XI – XII
Total SKK Mata Pelajaran 32 72 104

-
Kelompok A + B

da
Muatan Pemberdayaan dan Keterampilan(d)

a
1. Pemberdayaan 12 12 24

-p
2. Keterampilan

m
lu
Total SKK Kelompok A + B + Muatan
44 84 128
Pemberdayaan dan Keterampilan

u
Muatan Lokale) 2 2 4

rik
Total SKK Kelompok A + B + Muatan

ku
Pemberdayaan dan Keterampilan + 46 86 132
Muatan Lokal g-
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
an

b) Diberikan pada kelas X (Fase E).


c) Diberikan pada kelas XI dan XII (Fase F).
d) Muatan pemberdayaan dan/atau muatan keterampilan dilaksanakan
nt

pada Satuan Pendidikan sebagai Kokurikuler.


e) Paling banyak 2 (dua) Satuan Kredit Kompetensi (SKK) tiap Fase.
te

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum pendidikan


4-

kesetaraan (Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C)


secara umum.
02

1. Intrakurikuler dilaksanakan dengan mengacu pada Capaian


Pembelajaran kelompok mata pelajaran umum dan kelompok mata
pelajaran pilihan sesuai dengan jenjang pada jalur pendidikan formal.
2

2. Kelompok mata pelajaran umum merupakan mata pelajaran yang


n-

wajib diberikan untuk semua Peserta Didik.


3. Kelompok mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang
dipilih oleh Peserta Didik sesuai dengan minat dan bakatnya.
hu

4. Ketentuan mengenai pemilihan mata pelajaran pilihan disesuaikan


dengan sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain
ta

yang sederajat.
5. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penganut kepercayaan kepada
2-

Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan mengenai layanan pendidikan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-1

6. Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan


keunikan lokal berupa:
or

a. seni budaya;
b. prakarya;
m

c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;


d. bahasa; dan/atau
no

e. teknologi.

jdih.kemdikbud.go.id
- 53 -

7. Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:


a. pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
b. pengintegrasian ke dalam muatan pemberdayaan dan
keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila; dan/atau
c. mata pelajaran yang berdiri sendiri.

-
da
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

a
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

-p
ttd.

m
NADIEM ANWAR MAKARIM

u lu
Salinan sesuai dengan aslinya,

rik
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

ku
ttd.

Ineke Indraswati
g-
NIP 197809262000122001
an
nt
te
4-
2 02
n-
hu
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 54 -

SALINAN
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

-
da
NOMOR 12 TAHUN 2024
TENTANG
KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

a
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG

-p
PENDIDIKAN MENENGAH

m
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER

A. Komponen

lu
1. Visi dan Misi
Visi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan adalah berkembangnya

u
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian

rik
Peserta Didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar
Intrakurikuler.
Misi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut:

ku
a. menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta
g-
Didik; dan
b. menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada Peserta Didik untuk dapat mengekspresikan
an

dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan


mandiri dan/atau berkelompok.
nt

2. Fungsi dan Tujuan


Fungsi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.
a. Fungsi pengembangan, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi
te

untuk mendukung perkembangan Peserta Didik melalui


perluasan minat, pengembangan potensi dan bakat, serta
4-

pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan


pelatihan kepemimpinan.
02

b. Fungsi sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk


mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
Peserta Didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan
2

memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk


n-

memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan


internalisasi nilai moral serta nilai sosial.
hu

c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilakukan dalam


suasana rileks dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat
ta

menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang


dan lebih menarik bagi Peserta Didik.
2-

d. Fungsi persiapan karier, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi


untuk mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik melalui
pengembangan kapasitas.
-1

Tujuan pelaksanaan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai


berikut.
or

a. Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,


afektif, dan psikomotor Peserta Didik.
m

b. Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan


potensi Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
no

manusia seutuhnya.

jdih.kemdikbud.go.id
- 55 -

B. Jenis dan Format Kegiatan


Jenis Ekstrakurikuler sebagai berikut:
1. krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;

-
da
2. karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya;

a
3. latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan
bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater,

-p
teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
4. keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis

m
Al-Quran, retret; atau
5. bentuk kegiatan lainnya.

lu
Ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai format sebagai
berikut.

u
1. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang

rik
diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan.
2. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh kelompok-kelompok Peserta Didik.

ku
3. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar.
4. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
g-
diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar.
5. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
an

diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di


luar sekolah atau kegiatan lapangan.
nt

C. Prinsip Pengembangan
Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan dikembangkan dengan prinsip
te

sebagai berikut.
1. Bersifat individual, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan
4-

sesuai dengan potensi, bakat, dan minat Peserta Didik masing-masing.


2. Bersifat pilihan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
02

dengan minat dan diikuti oleh Peserta Didik secara sukarela.


3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa Ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan Peserta Didik secara penuh sesuai dengan minat dan
2

pilihan masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
n-

suasana yang menggembirakan bagi Peserta Didik.


5. Membangun etos kerja, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan
hu

dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat Peserta Didik


untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan dan
ta

dilaksanakan dengan memperhatikan dampak positifnya bagi


masyarakat.
2-

D. Mekanisme
-1

1. Pengembangan
Ekstrakurikuler diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan bagi Peserta
or

Didik sesuai potensi, bakat, dan minat Peserta Didik. Pengembangan


Ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan dapat dilakukan melalui
tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam
m

penyelenggaraan Ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi,


bakat, dan minat Peserta Didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang
no

diselenggarakan, kompetensi, muatan pembelajaran, beban belajar,

jdih.kemdikbud.go.id
- 56 -

dan indikator ketercapaiannya; (4) mengupayakan sumber daya sesuai


pilihan Peserta Didik atau menyalurkannya ke Satuan Pendidikan
atau lembaga lainnya; dan (5) menyusun Program Ekstrakurikuler.
Satuan Pendidikan menyusun program Ekstrakurikuler yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program

-
da
Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan yang dikembangkan dengan
menggunakan sumber daya bersama difasilitasi penggunaannya oleh
Yayasan, Pemerintah, atau Pemerintah Daerah sesuai

a
kewenangannya. Program Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada
Peserta Didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.

-p
Sistematika Program Ekstrakurikuler paling sedikit memuat:
a. rasional dan tujuan umum;

m
b. deskripsi setiap Ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;

lu
d. pendanaan; dan
e. evaluasi.

u
2. Pelaksanaan

rik
Penjadwalan Ekstrakurikuler dirancang di awal tahun ajaran oleh
pembina Ekstrakurikuler di bawah supervisi kepala sekolah/
madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal

ku
Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan
Intrakurikuler dan Kokurikuler.
3. Penilaian atau Asesmen
g-
Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian
atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria
an

keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta


Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen
dilakukan secara kualitatif.
nt

E. Evaluasi
te

Evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan


pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan
4-

Ekstrakurikuler oleh Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan hendaknya


mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang belum
02

tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, Satuan Pendidikan dapat melakukan


tindak lanjut berupa perbaikan pada perencanaan siklus kegiatan
berikutnya.
2

F. Daya Dukung
n-

Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler meliputi:


1. Kebijakan Satuan Pendidikan
hu

Pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler merupakan


kewenangan dan tanggung jawab penuh dari Satuan Pendidikan.
Satuan Pendidikan menetapkan kebijakan pengembangan dan
ta

pelaksanaan Ekstrakurikuler melalui rapat Satuan Pendidikan dengan


melibatkan komite sekolah/madrasah.
2-

2. Ketersediaan Pembina Ekstrakurikuler


Pelaksanaan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan
-1

pembina Ekstrakurikuler. Satuan Pendidikan dapat bekerja sama


dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina
or

Ekstrakurikuler.
m
no

jdih.kemdikbud.go.id
- 57 -

3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan


Pelaksanaan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana di Satuan Pendidikan. Sarana di
Satuan Pendidikan mencakup segala kebutuhan fisik, sosial, dan
kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan.

-
da
Prasarana di Satuan Pendidikan mencakup lahan, gedung/bangunan,
prasarana olahraga, prasarana kesenian, dan prasarana lainnya.

a
G. Pihak Yang Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan Ekstrakurikuler antara

-p
lain:
1. Satuan Pendidikan

m
Kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
pembina Ekstrakurikuler bersama-sama mewujudkan keunggulan

lu
dalam ragam Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki oleh Satuan Pendidikan.

u
2. Komite Sekolah/Madrasah

rik
Sebagai mitra sekolah, komite sekolah/madrasah memberikan
dukungan, saran, dan kontrol dalam mewujudkan keunggulan ragam
Ekstrakurikuler.

ku
3. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan
Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan.
g-
an

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
nt

ttd.
te

NADIEM ANWAR MAKARIM


4-
02

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
2

ttd.
n-

Ineke Indraswati
hu

NIP 197809262000122001
ta
2-
-1
or
m
no

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai